Keep your goals to yourself | Derek Sivers

Translator: Nancy Huang Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

Para hadirin, cobalah berpikir

Everyone, please think of your biggest personal goal.

tentang tujuan hidup kalian yang terbesar.

For real -- you can take a second. You've got to feel this to learn it.

Ini sungguhan. Anda boleh mengambil waktu sejenak. Anda harus dapat merasakannya untuk mempelajari hal ini.

Take a few seconds and think of your personal biggest goal, okay?

Ambil beberapa saat dan pikirkan tentang tujuan hidup kalian yang terbesar, baik?

Bayangkan saat ini juga Anda memutuskan

Imagine deciding right now that you're going to do it.

untuk melakukannya.

Imagine telling someone that you meet today what you're going to do.

Bayangkan Anda mengatakan kepada seseorang yang Anda temui hari ini tentang apa yang hendak Anda lakukan.

Imagine their congratulations,

Bayangkan ucapan selamat mereka

and their high image of you.

dan citra Anda yang tinggi di depan mereka.

Doesn't it feel good to say it out loud?

Apakah perasaan anda menjadi baik dengan mengatakannya keras-keras?

Don't you feel one step closer already,

Apakah Anda sudah merasa lebih dekat

like it's already becoming part of your identity?

dan merasa hal itu sudah menjadi bagian dari identitas Anda?

Well, bad news: you should have kept your mouth shut,

Tapi, berita buruk: Anda sebaiknya menutup mulut Anda rapat-rapat,

because that good feeling

karena perasaan yang baik tersebut,

now will make you less likely to do it.

akan membuat Anda cenderung tidak melakukanya.

The repeated psychology tests have proven

Tes-tes psikologi berulang telah membuktikan

that telling someone your goal makes it less likely to happen.

bahwa mengatakan kepada seseorang tujuan hidup Anda

membuatnya cenderung tidak terjadi.

Any time you have a goal,

Setiap saat Anda mempunyai sebuah tujuan,

there are some steps that need to be done,

ada beberapa tahap yang harus dilalui, beberapa pekerjaan harus dilakukan

some work that needs to be done in order to achieve it.

untuk mencapainya.

Ideally you would not be satisfied until you'd actually done the work.

Seharusnya, Anda tidak boleh merasa puas sampai Anda sudah benar-benar melakukannya.

But when you tell someone your goal and they acknowledge it,

Tetapi ketika Anda mengatakan kepada seseorang tujuan Anda, dan mereka mengakuinya,

psychologists have found that it's called a "social reality."

ahli-ahli psikologi telah menunjukkan bahwa hal itu disebut kenyataan sosial,

The mind is kind of tricked into feeling that it's already done.

di mana pikiran kita seperti diperdaya oleh perasaan bahwa hal itu sudah terlaksana.

And then because you've felt that satisfaction,

Dan kemudian, karena Anda telah merasakan kepuasannya,

you're less motivated to do the actual hard work necessary.

Anda menjadi kurang termotivasi untuk melakukan

pekerjaan nyatanya.

(Laughter)

So this goes against conventional wisdom

Jadi hal ini melanggar norma

that we should tell our friends our goals, right?

bahwa kita sebaiknya mengatakan kepada teman kita tentang tujuan kita bukan?

So they hold us to it.

Jadi mereka menahan kita untuk melakukannya..

So, let's look at the proof.

Marilah kita melihat buktinya.

1926: Kurt Lewin, founder of social psychology,

Tahun 1926, Kurt Lewin, penemu dari psikologi sosial,

menyebut hal ini "substitusi".

called this "substitution."

1933: Wera Mahler found when it was acknowledged by others,

Tahun 1933, Vera Mahler menemukan,

bahwa ketika suatu hal dibenarkan oleh orang lain, hal itu terasa nyata dalam pikiran kita.

it felt real in the mind.

1982, Peter Gollwitzer wrote a whole book about this,

Tahun 1982, Peter Gollwitzer menulis sebuah buku tentang hal ini,

and in 2009,

dan tahun 2009,

he did some new tests that were published.

dia melakukan beberapa percobaan baru yang telah dipublikasikan.

It goes like this:

Dengan hasil seperti ini::

163 people across four separate tests.

163 orang melalui 4 percobaan terpisah --

Everyone wrote down their personal goal.

setiap orang menulis tujuan pribadi mereka.

Then half of them announced their commitment to this goal to the room,

Setengah dari mereka mengumumkan komitmen mereka kepada orang lain,

and half didn't.

dan setengah lagi tidak.

Then everyone was given 45 minutes of work

Kemudian setiap orang diberikan 45 menit

that would directly lead them towards their goal,

untuk mengerjakan hal-hal untuk mencapai tujuan itu,

but they were told that they could stop at any time.

tetapi mereka dapat berhenti kapan saja.

Now, those who kept their mouths shut

Mereka yang menutup mulut mereka

worked the entire 45 minutes on average,

rata-rata bekerja pada seluruh 45 menit,

and when asked afterward,

dan ketika ditanyai sesudahnya,

said that they felt that they had a long way to go still

berkata bahwa mereka merasa masih jauh dari tujuan mereka.

to achieve their goal.

But those who had announced it

Tapi mereka yang mengumumkannya

quit after only 33 minutes, on average,

rata-rata berhenti setelah 33 menit

and when asked afterward,

dan ketika ditanyai sesudahnya,

said that they felt much closer to achieving their goal.

berkata bahwa mereka merasa sudah dekat dengan tujuan mereka.

So if this is true, what can we do?

Jadi, jika ini benar,

apa yang dapat kita lakukan?

Well, you could resist the temptation to announce your goal.

Sebaiknya, Anda dapat menahan godaan

untuk mengumumkan tujuan hidup Anda.

You can delay the gratification that the social acknowledgment brings,

Anda dapat menunda perasaan bahagia

yang diberikan oleh orang lain.

and you can understand that your mind mistakes the talking for the doing.

Dan Anda dapat mengerti bahwa pikiran Anda

menyalahartikan perkataan sebagai pekerjaan.

But if you do need to talk about something,

Tapi bila Anda merasa perlu untuk mengatakannya,

you can state it in a way that gives you no satisfaction,

Anda dapat menyatakan dengan cara

yang tidak membuat Anda puas,

such as, "I really want to run this marathon,

misalnya, "Saya ingin sekali ikut maraton ini,

so I need to train five times a week

jadi saya harus berlatih 5 kali seminggu,

and kick my ass if I don't, okay?"

dan menghukum diri saya jika saya tidak melakukannya, baik?"

So audience, next time you're tempted to tell someone your goal,

Jadi hadirin, lain kali saat Anda tergoda untuk mengatakan kepada seseorang tentang tujuan hidup Anda,

what will you say?

apa yang akan anda katakan?

(Silence)

Exactly! Well done.

Benar. Bagus.

(Laughter)

(Applause)

(Sambutan)