Laura Trice: The power of saying thank you

Translator: Patricia Marnandus Reviewer: Ahmad Zakky Habibie

Hi. I'm here to talk to you about the importance of

Hai. Saya mau membicarakan tentang pentingnya

praise, admiration and thank you,

pujian, rasa kagum, dan terima kasih,

and having it be specific and genuine.

dan untuk melakukannya dengan spesifik dan tulus.

And the way I got interested in this was,

Dan yang membuat saya menjadi tertarik dalam hal ini,

I noticed in myself, when I was growing up,

saya sadar bahwa ketika saya masih kecil,

and until about a few years ago,

bahkan sampai sekitar beberapa tahun yang lalu,

that I would want to say thank you to someone,

kalau saya mau mengucapkan terima kasih kepada seseorang,

I would want to praise them,

saya akan mau memuji mereka,

I would want to take in their praise of me

saya mau menerima pujian dari mereka

and I'd just stop it.

dan saya biasanya malah menjadi diam.

And I asked myself, why?

Dan saya bertanya-tanya, kenapa?

I felt shy, I felt embarrassed.

Saya merasa malu, saya merasa tidak enak,

And then my question became,

Dan pertanyaan saya menjadi,

am I the only one who does this?

apakah saya satu-satunya orang yang merasa seperti ini?

So, I decided to investigate.

Jadi saya memutuskan untuk menyelidikinya.

I'm fortunate enough to work in the rehab facility,

Saya cukup beruntung untuk dapat bekerja di fasilitas rehabilitasi,

so I get to see people who are facing life and death with addiction.

jadi saya melihat orang-orang yang menghadapi kehidupan dan kematian karena kecanduan.

And sometimes it comes down to something as simple as,

Dan kadang-kadang masalahnya sesederhana ini:

their core wound is their father died without ever saying he's proud of them.

luka hati mereka adalah ayah mereka meninggal tanpa pernah mengatakan kalau beliau bangga dengan mereka.

But then, they hear from all the family and friends

Tapi kemudian mereka mendengar dari keluarga dan teman-teman

that the father told everybody else that he was proud of him,

kalau ayah mereka mengatakan ke orang-orang lain kalau beliau bangga dengan mereka,

but he never told the son.

tapi anaknya sendiri tidak pernah diberitahu.

It's because he didn't know that his son needed to hear it.

Ini karena beliau tidak tahu kalau anaknya perlu mendengar ini.

So my question is, why don't we ask for the things that we need?

Jadi pertanyaan saya, kenapa kita tidak minta hal-hal yang kita perlukan?

I know a gentleman, married for 25 years,

Saya kenal seseorang yang sudah menikah selama 25 tahun

who's longing to hear his wife say,

dan ingin sekali mendengar istrinya mengatakan,

"Thank you for being the breadwinner, so I can stay home with the kids,"

"Terima kasih untuk menjadi pencari nafkah sehingga saya bisa tinggal di rumah dengan anak-anak,"

but won't ask.

tapi tidak mau minta.

I know a woman who's good at this.

Saya kenal seorang wanita yang mahir dalam hal ini.

She, once a week, meets with her husband and says,

Seminggu sekali, dia bertemu dengan suaminya dan berkata,

"I'd really like you to thank me for all these things I did in the house and with the kids."

"Saya ingin sekali kamu berterima kasih pada saya untuk semua yang saya lakukan mengurus rumah dan anak-anak."

And he goes, "Oh, this is great, this is great."

Dan suaminya bilang, "Oh, ini sangat bagus, ini sangat bagus."

And praise really does have to be genuine,

Dan pujian harus benar-benar tulus,

but she takes responsibility for that.

tapi si istri ini berani bertanggungjawab untuk itu.

And a friend of mine, April, who I've had since kindergarten,

Dan teman saya, April, yang saya sudah kenal dari TK,

she thanks her children for doing their chores.

dia berterima kasih pada anak-anaknya karena mereka melakukan pekerjaan di rumah.

And she said, "Why wouldn't I thank it, even though they're supposed to do it?"

Dan dia berkata, "Kenapa tidak, walaupun itu memang kewajiban mereka?"

So, the question is, why was I blocking it?

Jadi pertanyaannya adalah, kenapa saya menutup diri?

Why were other people blocking it?

Kenapa orang-orang lain menutup diri?

Why can I say, "I'll take my steak medium rare,

Kenapa saya bisa minta, "Saya mau steak saya setengah matang,

I need size six shoes," but I won't say,

saya perlu sepatu nomor 6," tapi saya tidak mau bilang,

"Would you praise me this way?"

"Maukah kamu memuji saya begini?"

And it's because I'm giving you critical data about me.

Karena dengan melakukan itu saya memberikan kamu informasi penting tentang saya.

I'm telling you where I'm insecure.

Saya memberitahukan kamu di mana saya merasa tidak percaya diri.

I'm telling you where I need your help.

Saya memberitahukan kamu di mana saya perlu bantuan dari kamu.

And I'm treating you, my inner circle,

Dan saya memperlakukan kamu, orang yang dekat dengan saya,

like you're the enemy.

seperti seorang musuh.

Because what can you do with that data?

Karena apa yang bisa kamu lakukan dengan informasi seperti itu?

You could neglect me.

Kamu bisa mengabaikan saya.

You could abuse it.

Kamu bisa menyalahgunakannya.

Or you could actually meet my need.

Atau kamu bisa dengan tepat memenuhi kebutuhan saya.

And I took my bike into the bike store-- I love this --

Dan saya bawa sepeda saya ke toko sepeda -- saya suka sekali cerita ini --

same bike, and they'd do something called "truing" the wheels.

sepeda yang sama, dan mereka melakukan sesuatu yang disebut "membenarkan" roda-rodanya.

The guy said, "You know, when you true the wheels,

Tukang sepedanya bilang, "Kamu tahu, membenarkan roda-roda ini

it's going to make the bike so much better."

akan membuat sepeda ini menjadi lebih baik."

I get the same bike back,

Sepeda saya masih yang sama,

and they've taken all the little warps out of those same wheels

dan mereka mengeluarkan lengkungan-lengkungan kecil dari roda-roda yang sama

I've had for two and a half years, and my bike is like new.

yang saya sudah punya selama dua setengah tahun, dan sepeda saya seperti baru.

So, I'm going to challenge all of you.

Jadi saya akan menantang kamu semua.

I want you to true your wheels:

Saya mau kamu untuk membenarkan roda-roda kamu:

be honest about the praise that you need to hear.

jujurlah tentang pujian yang kamu perlu dengar.

What do you need to hear? Go home to your wife --

Apa yang perlu kamu dengar? Pulang ke istrimu,

go ask her, what does she need?

tanya dia, apa yang dia perlukan?

Go home to your husband -- what does he need?

Pulang ke suamimu - apa yang dia perlukan?

Go home and ask those questions, and then help the people around you.

Pulang dan tanyakan pertanyaan-pertanyaan itu dan kemudian bantulah orang-orang di sekitarmu.

And it's simple.

Sangat sederhana.

And why should we care about this?

Dan kenapa kita peduli tentang ini?

We talk about world peace.

Kita bicara tentang perdamaian dunia.

How can we have world peace with different cultures, different languages?

Bagaimana kita bisa mencapai perdamaian dunia dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda?

I think it starts household by household, under the same roof.

Saya pikir ini dimulai dari tiap rumah tangga, di bawah satu atap.

So, let's make it right in our own backyard.

Jadi, ayo kita benahi ini mulai dari rumah kita sendiri.

And I want to thank all of you in the audience

Dan saya mau berterima kasih kepada hadirin semua

for being great husbands, great mothers,

karena sudah menjadi suami yang hebat, ibu yang hebat,

friends, daughters, sons.

teman, anak perempuan, anak laki-laki.

And maybe somebody's never said that to you,

Dan mungkin orang lain tidak pernah mengatakan hal ini pada kamu,

but you've done a really, really good job.

tapi kamu sudah melakukannya dengan sangat, sangat baik.

And thank you for being here, just showing up

Dan terima kasih sudah hadir di sini, sudah datang

and changing the world with your ideas.

dan mengubah dunia ini dengan ide-ide kamu.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)