Patricia Ryan: Don't insist on English!

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Irma Amelia

I know what you're thinking.

Saya tahu apa yang Anda pikirkan.

You think I've lost my way,

Anda pikir saya tersesat,

and somebody's going to come on the stage in a minute

dan seseorang akan naik ke panggung sebentar lagi

and guide me gently back to my seat.

dan menuntun saya kembali ke kursi.

(Applause)

(Tepuk tangan)

I get that all the time in Dubai.

Saya mengalaminya setiap saat di Dubai.

"Here on holiday are you, dear?"

"Anda pergi berlibur?"

(Laughter)

(Tawa)

"Come to visit the children?

"Mengunjungi anak-anak?

How long are you staying?"

Berapa lama Anda akan tinggal?"

Well actually, I hope for a while longer yet.

Sebenarnya, saya berharap lebih lama lagi.

I have been living and teaching in the Gulf

Saya telah tinggal dan mengajar di daerah Teluk

for over 30 years.

selama lebih dari 30 tahun.

(Applause)

(Tepuk tangan)

And in that time, I have seen a lot of changes.

Dan selama waktu itu, saya telah melihat banyak perubahan.

Now that statistic

Statistik yang ada

is quite shocking.

cukup mengejutkan.

And I want to talk to you today

Dan pada hari ini saya ingin berbicara

about language loss

tentang hilangnya bahasa

and the globalization of English.

dan globalisasi dari Bahasa Inggris.

I want to tell you about my friend

Saya ingin bercerita tentang teman saya

who was teaching English to adults in Abu Dhabi.

yang mengajar Bahasa Inggris kepada orang dewasa di Abu Dhabi.

And one fine day,

Dan pada suatu hari yang cerah

she decided to take them into the garden

dia memutuskan untuk mengajak mereka ke taman

to teach them some nature vocabulary.

dan mengajar mereka beberapa kosakata tentang alam.

But it was she who ended up learning

Namun akhirnya dialah yang mempelajari

all the Arabic words for the local plants,

kata-kata Bahasa Arab tentang tanaman lokal

as well as their uses --

dan kegunaannya --

medicinal uses, cosmetics,

untuk pengobatan, kosmetik,

cooking, herbal.

memasak, herbal.

How did those students get all that knowledge?

Dari mana para siswa ini mendapat pengetahuan itu?

Of course, from their grandparents

Tentu saja dari kakek dan nenek mereka

and even their great-grandparents.

dan bahkan dari nenek moyangnya.

It's not necessary to tell you how important it is

Saya tidak perlu mengatakan betapa pentingnya

to be able to communicate

untuk dapat berkomunikasi

across generations.

lintas generasi.

But sadly, today,

Namun sayangnya, saat ini

languages are dying

bahasa-bahasa hilang

at an unprecedented rate.

dengan laju yang sangat cepat.

A language dies every 14 days.

Satu bahasa hilang setiap 14 hari.

Now, at the same time,

Pada saat yang sama,

English is the undisputed global language.

Bahasa Inggris menjadi bahasa global.

Could there be a connection?

Apakah hal ini berhubungan?

Well I don't know.

Saya tidak tahu.

But I do know that I've seen a lot of changes.

Namun saya tahu bahwa saya melihat banyak perubahan.

When I first came out to the Gulf, I came to Kuwait

Saat saya pertama tiba di Teluk, saya datang ke Kuwait

in the days when it was still a hardship post.

saat tempat itu masih dipenuhi kesulitan.

Actually, not that long ago.

Sebenarnya, belum begitu lama.

That is a little bit too early.

Agak terlalu cepat.

But nevertheless,

Namun demikian,

I was recruited by the British Council,

Saya direkrut oleh British Council

along with about 25 other teachers.

bersama dengan sekitar 25 guru yang lain.

And we were the first non-Muslims

Dan kami adalah non-Muslim pertama

to teach in the state schools there in Kuwait.

yang mengajar di sekolah negeri di Kuwait.

We were brought to teach English

Kami dibawa untuk mengajar Bahasa Inggris

because the government wanted to modernize the country

karena pemerintah ingin memodernisasi negara itu

and to empower the citizens through education.

dan memberdayakan warganya melalui pendidikan.

And of course, the U.K. benefited

Dan tentu saja, Inggris diuntungkan

from some of that lovely oil wealth.

dari kekayaan minyak bumi di sana.

Okay.

Baiklah.

Now this is the major change that I've seen --

Lalu inilah perubahan besar yang telah saya saksikan --

how teaching English

bagaimana pengajaran Bahasa Inggris

has morphed

telah berubah

from being a mutually beneficial practice

dari sesuatu yang saling menguntungkan

to becoming a massive international business that it is today.

menjadi bisnis internasional yang besar pada saat ini.

No longer just a foreign language on the school curriculum,

Bukan sekedar bahasa asing di dalam kurikulum sekolah.

and no longer the sole domain

Dan bukan lagi hanya dimiliki

of mother England,

oleh Inggris.

it has become a bandwagon

Hal ini telah menjadi fenomena

for every English-speaking nation on earth.

bagi setiap negara berbahasa Inggris di dunia.

And why not?

Dan mengapa tidak?

After all, the best education --

Bagaimanapun, pendidikan terbaik --

according to the latest World University Rankings --

menurut Peringkat Universitas di Dunia terbaru --

is to be found in the universities

berada di Universitas

of the U.K. and the U.S.

di Inggris dan Amerika Serikat.

So everybody wants to have an English education, naturally.

Sehingga secara alami semua orang ingin mendapatkan pendidikan Bahasa Inggris.

But if you're not a native speaker,

Namun jika bahasa ibu Anda bukan Inggris,

you have to pass a test.

Anda harus melewati ujian.

Now can it be right

Lalu apakah dapat dibenarkan

to reject a student

untuk menolak seorang siswa

on linguistic ability alone?

hanya karena kemampuan bahasanya?

Perhaps you have a computer scientist

Mungkin saja ada ilmuwan komputer

who's a genius.

yang genius.

Would he need the same language as a lawyer, for example?

Apakah dia perlu mempelajari bahasa untuk para pengacara, misalnya?

Well, I don't think so.

Saya rasa tidak.

We English teachers reject them all the time.

Kita, guru Bahasa Inggris menolak mereka setiap saat.

We put a stop sign,

Kita meletakkan rambu berhenti,

and we stop them in their tracks.

dan kita menghentikan mereka di jalurnya.

They can't pursue their dream any longer,

Mereka tidak dapat mengejar mimpinya

'til they get English.

sampai mereka bisa berbahasa Inggris.

Now let me put it this way:

Katakanlah seperti ini

if I met a monolingual Dutch speaker

jika saya bertemu seorang Belanda

who had the cure for cancer,

yang memiliki obat untuk kanker,

would I stop him from entering my British University?

apakah saya akan menghentikannya untuk masuk ke Universitas di Inggris?

I don't think so.

Saya rasa tidak.

But indeed, that is exactly what we do.

Namun, itulah yang kita lakukan.

We English teachers are the gatekeepers.

Kita, guru Bahasa Inggris adalah penjaga pintu gerbang.

And you have to satisfy us first

Dan Anda harus membuat kami puas terlebih dahulu,

that your English is good enough.

Bahasa Inggris Anda harus cukup bagus.

Now it can be dangerous

Hal ini bisa menjadi berbahaya

to give too much power

untuk memberikan kekuatan yang terlalu besar

to a narrow segment of society.

pada sebagian kecil masyarakat.

Maybe the barrier would be too universal.

Mungkin penghalangnya akan menjadi terlalu umum.

Okay.

Baiklah.

"But," I hear you say,

"Tapi", saya mendengar Anda mengatakan

"what about the research?

"bagaimana dengan penelitian?

It's all in English."

Semuanya dalam Bahasa Inggris."

So the books are in English,

Buku-buku berbahasa Inggris,

the journals are done in English,

makalah ilmiah berbahasa Inggris,

but that is a self-fulfilling prophecy.

namun itu adalah ramalan yang terpenuhi.

It feeds the English requirement.

untuk memenuhi persyaratan Bahasa Inggris.

And so it goes on.

Dan hal ini terus berlanjut.

I ask you, what happened to translation?

Ada apa dengan dengan terjemahan?

If you think about the Islamic Golden Age,

Jika Anda pikirkan tentang masa keemasan Islam,

there was lots of translation then.

ada banyak sekali penterjemahan.

They translated from Latin and Greek

Mereka menerjemahkan dari Bahasa Latin dan Yunani

into Arabic, into Persian,

ke Bahasa Arab, Bahasa Persia,

and then it was translated on

lalu diterjemahkan lagi

into the Germanic languages of Europe

ke Bahasa Jerman di Eropa

and the Romance languages.

dan Bahasa Romawi.

And so light shone upon the Dark Ages of Europe.

Lalu cahaya terang menyinari jaman kegelapan Eropa.

Now don't get me wrong;

Jangan salah paham,

I am not against teaching English,

saya tidak menentang pengajaran Bahasa Inggirs,

all you English teachers out there.

bagi semua guru Bahasa Inggris di sana.

I love it that we have a global language.

Saya menyukai bahwa kita memiliki bahasa global.

We need one today more than ever.

Kita jauh lebih memerlukannya sekarang.

But I am against using it

Namun saya menentang untuk menggunakannya

as a barrier.

sebagai penghalang.

Do we really want to end up with 600 languages

Apakah kita ingin memiliki 600 bahasa

and the main one being English, or Chinese?

dengan bahasa utamanya adalah Bahasa inggris, atau Mandarin?

We need more than that. Where do we draw the line?

Kita perlu lebih dari itu. Di mana kita menggambar garis pemisahnya?

This system

Sistem ini

equates intelligence

menyamakan kecerdasan

with a knowledge of English,

dengan pengetahuan Bahasa Inggris

which is quite arbitrary.

yang cukup sewenang-wenang.

(Applause)

(Tepuk tangan)

And I want to remind you

Dan saya ingin mengingatkan Anda

that the giants upon whose shoulders

bahwa raksasa di mana kini di bahunya

today's intelligentsia stand

berdiri kecerdasan masa kini

did not have to have English,

tidak harus menguasai Bahasa Inggris,

they didn't have to pass an English test.

mereka tidak perlu melewati ujian Bahasa Inggris.

Case in point, Einstein.

Contohnya, Einstein.

He, by the way, was considered remedial at school

Dia, adalah siswa yang kurang berprestasi di sekolah

because he was, in fact, dyslexic.

karena dia, sebenarnya, mengalami gangguan belajar.

But fortunately for the world,

Namun untungnya bagi dunia ini,

he did not have to pass an English test.

dia tidak perlu lulus ujian Bahasa Inggris.

Because they didn't start until 1964

Karena hal ini baru dimulai pada tahun 1964

with TOEFL,

dengan TOEFL,

the American test of English.

tes Bahasa Inggris versi Amerika.

Now it's exploded.

Sekarang hal ini meletup.

There are lots and lots of tests of English.

Ada banyak ujian Bahasa Inggris.

And millions and millions of students

Dan jutaan siswa

take these tests every year.

mengambil ujian ini setiap tahun.

Now you might think, you and me,

Anda mungkin berpikir, Anda dan saya,

"Those fees aren't bad, they're okay,"

biayanya cukup terjangkau,

but they are prohibitive

namun biaya ini tidak terjangkau

to so many millions of poor people.

oleh jutaan orang miskin.

So immediately, we're rejecting them.

Jadi kita langsung menolak mereka.

(Applause)

(Tepuk tangan)

It brings to mind a headline I saw recently:

Hal ini mengingatkan saya berita utama yang baru saya lihat:

"Education: The Great Divide."

"Pendidikan: Pembagian Luar Biasa."

Now I get it,

Sekarang saya mengerti,

I understand why people would want to focus on English.

Saya memahami mengapa orang-orang berfokus pada Bahasa Inggris.

They want to give their children the best chance in life.

Mereka ingin memberikan kesempatan hidup terbaik pada anak-anak mereka.

And to do that, they need a Western education.

Dan untuk melakukannya, diperlukan pendidikan Barat.

Because, of course, the best jobs

Karena, sudah pasti pekerjaan terbaik

go to people out of the Western Universities,

diperoleh oleh orang-orang dari Universitas Barat

that I put on earlier.

yang saya tunjukkan sebelumnya.

It's a circular thing.

Ini adalah sebuah siklus.

Okay.

Baiklah.

Let me tell you a story about two scientists,

Saya akan mengisahkan tentang dua orang ilmuwan,

two English scientists.

dua ilmuwan Inggris.

They were doing an experiment

Mereka melakukan percobaan

to do with genetics

yang berhubungan dengan genetika

and the forelimbs and the hind limbs of animals.

dan bagian depan dan belakang dari binatang.

But they couldn't get the results they wanted.

Namun mereka tidak mendapatkan hasil yang mereka inginkan.

They really didn't know what to do,

Mereka tidak tahu harus berbuat apa,

until along came a German scientist

sampai seorang ilmuwan Jerman datang

who realized that they were using two words

dan menyadari bahwa mereka menggunakan dua kata berbeda

for forelimb and hind limb,

untuk bagian depan dan belakang,

whereas genetics does not differentiate

sedangkan genetika tidak membedakannya

and neither does German.

sama dengan Bahasa Jerman.

So bingo,

Sehingga,

problem solved.

masalah selesai.

If you can't think a thought,

Jiak Anda tidak bisa memikirkan sesuatu,

you are stuck.

Anda akan terjebak.

But if another language can think that thought,

Namun jika bahasa lain dapat memberikan pemikiran itu,

then, by cooperating,

lalu, dengan bekerja sama,

we can achieve and learn so much more.

kita dapat mendapat dan belajar lebih banyak lagi.

My daughter

Putri saya,

came to England from Kuwait.

datang ke Inggris dari Kuwait.

She had studied science and mathematics in Arabic.

Dia telah belajar ilmu alam dan matematika dalam Bahasa Arab.

It's an Arabic-medium school.

Di sekolah menengah berbahasa Arab.

She had to translate it into English at her grammar school.

Dia harus menterjemahkannya dalam Bahasa Inggris dalam kelas tata bahasanya.

And she was the best in the class

Dan dia adalah siswa terbaik

at those subjects.

dalam mata pelajaran itu.

Which tells us

Yang mengajarkan kepada kita,

that when students come to us from abroad,

bahwa, saat siswa datang dari luar negeri

we may not be giving them enough credit

kita mungkin tidak memberikan penghargaan yang cukup

for what they know,

pada apa yang mereka ketahui,

and they know it in their own language.

dalam bahasa mereka sendiri.

When a language dies,

Saat sebuah bahasa hilang,

we don't know what we lose with that language.

kita tidak tahu apa yang hilang bersama dengan bahasa itu.

This is -- I don't know if you saw it on CNN recently --

Hal ini -- saya tidak tahu apakah Anda melihatnya di CNN baru-baru ini.--

they gave the Heroes Award

mereka memberikan penghargaan Heroes

to a young Kenyan shepherd boy

kepada seorang anak gembala muda dari Kenya

who couldn't study at night in his village,

yang tidak dapat belajar pada malam hari

like all the village children,

sama seperti anak-anak lain di desanya,

because the kerosene lamp,

karena lampu minyak tanah

it had smoke and it damaged his eyes.

yang berasap dan merusak matanya.

And anyway, there was never enough kerosene,

Dan, minyak tanahnya selalu tidak cukup,

because what does a dollar a day buy for you?

karena apa yang dapat dibeli dengan uang satu dolar?

So he invented

Lalu dia menemukan

a cost-free solar lamp.

lampu bertenaga matahari tanpa biaya.

And now the children in his village

Dan kini anak-anak di desanya

get the same grades at school

memiliki nilai yang sama

as the children who have electricity at home.

dengan anak-anak yang memiliki listrik di rumahnya.

(Applause)

(Tepuk tangan)

When he received his award,

Saat dia menerima penghargaan ini,

he said these lovely words:

dia mengatakan kata-kata indah ini:

"The children can lead Africa from what it is today,

"Anak-anak dapat memimpin Afrika dari kondisinya saat ini,

a dark continent,

benua yang gelap

to a light continent."

menjadi benua yang terang."

A simple idea,

Ide yang sederhana,

but it could have such far-reaching consequences.

namun dapat memiliki dampak yang sangat luas.

People who have no light,

Orang-orang yang tidak memiliki cahaya,

whether it's physical or metaphorical,

dalam arti yang sesungguhnya atau kiasan,

cannot pass our exams,

tidak dapat melewati ujian kita,

and we can never know what they know.

dan kita tidak akan pernah tahu ap yang mereka ketahui.

Let us not keep them and ourselves

Janganlah kita membiarkan mereka dan diri kita

in the dark.

dalam kegelapan.

Let us celebrate diversity.

Mari kita menghargai perbedaan.

Mind your language.

Perhatikan bahasa Anda.

Use it to spread great ideas.

Gunakanlah untuk menyebarkan ide-ide hebat.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)