Why I'm a weekday vegetarian | Graham Hill

Translator: Aditya Muharam Reviewer: Diky Bawi

About a year ago,

Setahun lalu,

I asked myself a question:

saya bertanya pada diri sendiri:

"Knowing what I know,

"Dari apa yang saya tahu,

why am I not a vegetarian?"

Mengapa saya tidak langsung menjadi seorang vegetarian?"

After all, I'm one of the green guys:

Bukankah saya juga salah seorang penyayang lingkungan.

I grew up with hippie parents in a log cabin.

Saya dibesarkan oleh orang tua hippie di pondok kayu.

I started a site called TreeHugger --

Saya juga membuat situs bernama Treehugger (Pemeluk pohon).

I care about this stuff.

Saya peduli dengan isu lingkungan.

I knew that eating a mere hamburger a day

Saya sadar bahwa melahap seporsi hamburger sehari saja

can increase my risk of dying by a third.

bisa meningkatkan resiko kematian hingga sepertiga.

Cruelty: I knew that the 10 billion

Parahnya, saya mengetahui bahwa 10 milyar

animals we raise each year for meat

binatang yang kita pelihara pertahun untuk dikonsumsi dagingnya,

are raised in factory farm conditions

dipelihara di peternakan dengan kondisi

that we, hypocritically, wouldn't even consider

dimana kita sendiri pasti akan menolak mentah-mentah, jika hal ini diterapkan

for our own cats, dogs and other pets.

pada kucing, anjing dan hewan peliharaan kita lainnya.

Environmentally, meat, amazingly,

Bagi lingkungan hidup, daging, sungguh mencengangkan,

causes more emissions

memproduksi lebih banyak emisi

than all of transportation combined:

daripada seluruh transportasi digabung menjadi satu,

cars, trains, planes, buses, boats, all of it.

mobil, kereta, pesawat, bus, kapal, semuanya.

And beef production uses 100 times the water

Dan produksi daging menyerap 100 kali jumlah air

that most vegetables do.

dari kebanyakan tanaman.

I also knew that I'm not alone.

Saya juga tahu saya tidak sendirian.

We as a society

Kita sebagai suatu komunitas

are eating twice as much meat

mengkonsumsi daging sejumlah dua kali lipat banyaknya

as we did in the 50s.

ketimbang di tahun 50an.

So what was once the special little side treat

Daging yang dulunya lauk spesial, tambahan dengan porsi kecilnya,

now is the main, much more regular.

sekarang telah menjadi makanan pokok, dan lebih reguler.

So really, any of these angles

Jadi, dilihat dari sudut mana saja

should have been enough to convince me to go vegetarian.

seharusnya sudah cukup alasan untuk menjadi vegetarian.

Yet, there I was -- chk, chk, chk --

Namun, lihatlah saya, ck, ck, ck,

tucking into a big old steak.

melahap sekerat besar daging steak yang matang.

So why was I stalling?

lalu apa yang membuat saya ragu?

I realized that what I was being pitched

Saya sadar apa yang saya hadapi

was a binary solution.

adalah solusi biner.

It was either

Yaitu antara

you're a meat eater or you're a vegetarian,

anda pemakan daging, atau anda vegetarian.

and I guess I just wasn't quite ready.

Dan saya kira saya belum siap.

Imagine your last hamburger.

Bayangkan hamburger terakhir anda.

(Laughter)

(Tertawa)

So my common sense,

Jadi akal sehat saya,

my good intentions,

niat baik saya,

were in conflict with my taste buds.

berkonflik dengan indera pengecap saya.

And I'd commit to doing it later,

Dan saya berkomitmen untuk melakukannya nanti.

and not surprisingly, later never came.

Tidak mengherankan, nanti yang tak kunjung datang.

Sound familiar?

tak terdengar asing, kan?

So I wondered,

Jadi saya berpikir,

might there be a third solution?

mungkin saja ada solusi ketiga?

And I thought about it, and I came up with one.

Dan saya memikirkannya. Timbulah satu gagasan.

I've been doing it for the last year, and it's great.

saya telah menjalankannya selama setahun, dan itu luar biasa.

It's called weekday veg.

saya menamakannya vegetarian hari kerja

The name says it all:

Namanya menjelaskan semua.

Nothing with a face Monday through Friday.

Tak ada daging dari Senin hingga Jumat.

On the weekend, your choice.

di akhir pekan, terserah.

Simple.

Sederhana.

If you want to take it to the next level,

Jika anda ingin melanjutkannya ke tingkat yang lebih tinggi,

remember, the major culprits

camkan, bahwa penyebab utama

in terms of environmental damage and health

dari rusaknya lingkungan dan kesehatan,

are red and processed meats.

adalah daging merah dan daging olahan.

So you want to swap those out

Jadi anda sebaiknya menggantinya

with some good, sustainably harvested fish.

dengan dagin ikan yang dikembangbiakkan

It's structured,

Terstruktur.

so it ends up being simple to remember,

Jadi berakhir sangat sederhana untuk diingat.

and it's okay to break it here and there.

Boleh saja untuk sedikit dilanggar

After all, cutting five days a week

Karena, puasa daging di lima hari kerja

is cutting 70 percent of your meat intake.

berarti memotong 70 persen pasokan daging.

The program has been great, weekday veg.

Program ini sangat luar biasa, vegetarian hari kerja.

My footprint's smaller,

Jejak karbon (Carbon Footprint) saya mengecil.

I'm lessening pollution,

Saya mengurangi polusi.

I feel better about the animals,

Saya merasa lebih baik terhadap binatang.

I'm even saving money.

Dan saya juga menghemat uang.

Best of all, I'm healthier,

dan yang terbaik, saya menjadi lebih sehat,

I know that I'm going to live longer,

Saya tahu saya akan hidup lebih lama,

and I've even lost a little weight.

dan berat badan sayapun turun

So, please ask yourselves,

Jadi tolong, tanya diri anda sendiri,

for your health,

demi kesehatan anda,

for your pocketbook,

demi kantong anda,

for the environment, for the animals:

demi lingkungan hidup, demi binatang,

What's stopping you from giving weekday veg a shot?

apa yang menghalangi anda dari mencoba vegetarian hari kerja?

After all, if all of us

Pada akhirnya, jika semua dari kita

ate half as much meat,

makan daging setengah lebih sedikit,

it would be like half of us

akan seperti setengah dari kita semua

were vegetarians.

merupakan vegetarian.

Thank you.

Terimakasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)