The happy secret to better work | Shawn Achor

Translator: Herman Yosef Paryono Reviewer: Judge Pau

When I was seven years old and my sister was just five years old,

Ketika saya berusia tujuh tahun dan adik perempuan saya berusia lima tahun,

we were playing on top of a bunk bed.

kami bermain di tingkat tertinggi dr ranjang bertingkat kami

I was two years older than my sister at the time --

Saya lebih tua dua tahun daripada adik perempuan saya kala itu --

Maksud saya, saya SELALU lebih tua dua tahun darinya --

I mean, I'm two years older than her now --

but at the time it meant she had to do everything that I wanted to do,

tapi waktu itu hal tersebut berarti dia harus melakukan apa pun yang saya mau,

and I wanted to play war.

dan saya mau bermain perang-perangan.

So we were up on top of our bunk beds.

Jadi kami naik ke atas kasur.

And on one side of the bunk bed,

Dan di satu sisi kasur,

I had put out all of my G.I. Joe soldiers and weaponry.

saya meletakkan semua perlengkapan tentara dan senjata ala G.I. Joe.

Dan di sisi lain semua My Little Ponies adik perempuan saya

And on the other side were all my sister's My Little Ponies

siap untuk komando perang.

ready for a cavalry charge.

There are differing accounts of what actually happened that afternoon,

Ada cerita yang berbeda dari apa yang terjadi siang itu,

tapi karena adik saya tidak berada di sini bersama kita hari ini,

but since my sister is not here with us today,

biar saya ceritakan yang sebenarnya --

let me tell you the true story --

(Tawa) --

(Laughter)

which is my sister's a little on the clumsy side.

yang merupakan sisi sedikit janggal dari adik saya.

Somehow, without any help or push from her older brother at all,

Entah bagaimana, tanpa bantuan atau dorongan sama sekali dari kakak laki-lakinya,

Amy disappeared off of the top of the bunk bed

tiba-tiba Amy menghilang dari atas tumpukan kasur

dan mendarat dengan keras di lantai.

and landed with this crash on the floor.

Sekarang saya dengan cemas mengintip dari sisi tempat tidur

I nervously peered over the side of the bed

untuk melihat apa yang membuat adik saya terjatuh

to see what had befallen my fallen sister

and saw that she had landed painfully on her hands and knees

dan melihat bahwa ia dengan kesakitan telah mendarat menggunakan tangan dan lututnya

tengkurap di lantai.

on all fours on the ground.

I was nervous because my parents had charged me

Saya sangat cemas karena orang tua saya telah menugaskan saya

untuk memastikan bahwa adik saya dan saya

with making sure that my sister and I

played as safely and as quietly as possible.

bermain seaman dan sediam mungkin.

And seeing as how I had accidentally broken Amy's arm

Dan mengingat saya telah secara tidak sengaja mematahkan lengan Amy

just one week before --

hanya seminggu sebelumnya ...

(Laughter)

(Tawa)

(Laughter ends)

gara-gara saya dorong demi menyelamatkannya

heroically pushing her out of the way of an oncoming imaginary sniper bullet,

dari terjangan peluru khayalan

(Tawa)

(Laughter)

yang mana sampai sekarang saya belum mendapatkan ucapan terima kasih,

for which I have yet to be thanked, I was trying as hard as I could --

saya mencoba sebisa saya --

dia bahkan tidak melihatnya datang --

she didn't even see it coming --

I was trying hard to be on my best behavior.

saya berusaha sebisa saya dengan perilaku terbaik saya.

Dan saya melihat wajah adik saya,

And I saw my sister's face,

this wail of pain and suffering and surprise

ratapan sakit dan penderitaan dan rasa terkejut ini

threatening to erupt from her mouth and wake my parents

hampir dimuntahkan dari mulutnya dan mengancam membangunkan

orang tua saya dari tidur musim dingin panjang yang telah mereka rencanakan.

from the long winter's nap for which they had settled.

Jadi saya melakukan satu-satunya hal

So I did the only thing

my frantic seven year-old brain could think to do to avert this tragedy.

yang dapat dipikirkan oleh otak anak kecil ketakutan berumur tujuh tahun untuk mencegah tragedi ini.

And if you have children, you've seen this hundreds of times.

Dan jika Anda memiliki anak kecil, Anda telah melihat ini ratusan kali sebelumnya.

Saya berkata, "Amy, Amy, tunggu. Jangan menangis. Jangan menangis.

I said, "Amy, wait. Don't cry. Did you see how you landed?

Kamu lihat bagaimana kamu mendarat barusan?

No human lands on all fours like that.

Tidak ada manusia yang mendarat dengan keempat tangan dan kakinya seperti itu.

Amy, I think this means you're a unicorn."

Amy, ini bukti kamu ini ternyata seekor unicorn."

(Laughter)

(Tawa)

Now, that was cheating,

Itu adalah tipuan, karena tidak ada hal yang lebih dimaui adik saya di dunia ini

because there was nothing she would want more

than not to be Amy the hurt five year-old little sister,

untuk menggantikan Amy seorang adik kecil lima tahun yang kesakitan,

dengan Amy sebagai unicorn yang spesial.

but Amy the special unicorn.

Tentu saja, ini adalah sebuah pilihan yang terbuka untuk otaknya pada masa itu.

Of course, this option was open to her brain

at no point in the past.

Dan wajah adik saya yang malang dan baru saja saya tipu jadi penuh konflik,

And you could see how my poor, manipulated sister faced conflict,

ketika otak kecilnya mencoba untuk mencurahkan segala sumber daya

as her little brain attempted to devote resources

untuk merasakan kesakitan dan penderitaan dan rasa terkejut

to feeling the pain and suffering and surprise she just experienced,

yang baru ia alami,

atau membayangkan identitas barunya sebagai seekor unicorn.

or contemplating her new-found identity as a unicorn.

Dan pilihan yang terakhir yang menang..

And the latter won.

Instead of crying or ceasing our play,

Bukannya menangis, bukannya berhenti bermain,

instead of waking my parents,

bukannya membuat orang tua saya bangun,

with all the negative consequences for me,

dengan segala konsekuensi buruk yang dapat menimpa saya,

a smile spread across her face

malah mengembangkan sebuah senyum di wajahnya

and she scrambled back up onto the bunk bed

dan dia merangkak kembali naik ke atas kasur dengan keanggunan seekor bayi unicorn ...

with all the grace of a baby unicorn --

(Tawa)

(Laughter)

... dengan satu kaki patah.

with one broken leg.

Apa yang kita temukan

What we stumbled across

at this tender age of just five and seven --

pada usia belia ini pada umur hanya lima atau tujuh tahun --

we had no idea at the time --

kita tidak punya akal pada waktu itu --

was was going be at the vanguard of a scientific revolution

adalah sesuatu yang akan berada di garda depan revolusi ilmiah

occurring two decades later in the way that we look at the human brain.

yang muncul dua dekaed kemudian ketika kita melihat otak manusia.

Apa yang kita temukan adalah sesuatu yang disebut sebagai psikologi positif,

We had stumbled across something called positive psychology,

yang adalah alasan saya di sini hari ini

which is the reason I'm here today

and the reason that I wake up every morning.

dan alasan mengapa saya bangun setiap hari.

Ketika saya mulai membicarakan mengenai penelitian ini

When I started talking about this research

di luar konteks akademik, dengan perusahaan-perusahaan dan sekolah-sekolah

outside of academia, with companies and schools,

hal pertama yang mereka katakan untuk jangan pernah dilakukan

the first thing they said to never do is to start with a graph.

adalah memulai pembicaraan dengan grafik.

The first thing I want to do is start with a graph.

Hal pertama yang ingin saya lakukan adalah memulai pembicaraan dengan sebuah grafik.

This graph looks boring,

Grafik ini kelihatan membosankan,

but it is the reason I get excited and wake up every morning.

tapi grafik ini adlaah alasan saya merasa bergairah dan bangun setiap pagi.

Dan grafik ini bahkan tidak berarti apa pun: ini adalah data palsu.

And this graph doesn't even mean anything; it's fake data.

Apa yang kami temukan adalah --

What we found is --

(Tawa)

(Laughter)

If I got this data studying you, I would be thrilled,

Jika saya mendapat data dengan mempelajari Anda semua yang ada di ruangan ini, saya akan terkejut,

because there's a trend there,

karena ada tren yang jelas kita menuju ke sana,

and that means that I can get published,

dan hal tersebut berarti saya akan dapat publisitas,

which is all that really matters.

yang sangat berarti.

There is one weird red dot above the curve,

Faktanya adalah ada satu titik merah aneh yang ada di atas kurva,

there's one weirdo in the room --

ada satu orang aneh di ruangan --

I know who you are, I saw you earlier --

saya tahu siapa Anda, saya melihat Anda sebelumnya --

that's no problem.

itu bukan masalah.

That's no problem, as most of you know, because I can just delete that dot.

Itu bukan masalah, seperti kebanyakan dari Anda tahu,

karena saya hanya tinggal menghapus titiknya.

I can delete that dot because that's clearly a measurement error.

Saya dapat menghapus titiknya karena hal tersebut jelas adalah pengukuran yang tidak tepat.

Dan kita tahu bahwa itu adalah pengukuran yang tidak tepat

And we know that's a measurement error because it's messing up my data.

karena itu mengacaukan data saya.

(Laughter)

So one of the first things we teach people

Jadi satu hal yang paling pertama kita ajarkan kepada orang

di kelas ekonomi dna statistik dan bisnis dan psikologi

in economics, statistics, business and psychology courses

is how, in a statistically valid way, do we eliminate the weirdos.

adalah bagaimana, dengan cara statistik yang valid, kita mengeliminasi keanehan tersebut.

Bagaimana kita mengeliminasi penyimpangan

How do we eliminate the outliers so we can find the line of best fit?

supaya kita mendapat garis yang pas?

Which is fantastic if I'm trying to find out

Yang fantastis jika saya mencoba mencari tahu

how many Advil the average person should be taking -- two.

berapa banyak Advil yang orang kebanyakan ambil -- dua.

But if I'm interested in your potential,

Tapi jika saya tertarik pada potensi, jika saya tertarik pada potensi Anda,

atau pada kebahagiaan atau pada produktivitas

or for happiness or productivity or energy or creativity,

atau energi atau kreativitas,

we're creating the cult of the average with science.

yang kita lakukan adalah kita memuja ke-rata-rataan dengan sains.

If I asked a question like,

Jika saya menanyakan pertanyaan seperti,

"How fast can a child learn how to read in a classroom?"

"Seberapa cepat seorang anak dapat belajar membaca di kelas?"

scientists change the answer to

ilmuwan akan mengubah jawaban menjadi "Seberapa cepat rata-rata anak

"How fast does the average child learn how to read in that classroom?"

belajar membaca dalam kelas tersebut?"

dan kemudian kita mempermak kelas tersebut menjadi rata-rata.

and we tailor the class towards the average.

Jika Anda berada di bawah rata-rata kurva ini,

If you fall below the average,

psikolog akan terkejut,

then psychologists get thrilled,

karena hal tersebut berarti Anda depresi atau memiliki gangguan,

because that means you're depressed or have a disorder,

atau mungkin keduanya.

or hopefully both.

We're hoping for both because our business model is,

Kita berharap keduanya karena model bisnis kita adalah,

if you come into a therapy session with one problem,

jika Anda datang pada sesi terapi dengan satu masalah,

kami akan meyakinkan Anda untuk mengetahui bahwa Anda memiliki 10,

we want to make sure you leave knowing you have ten,

jadi Anda akan datang lagi dan lagi.

so you keep coming back.

We'll go back into your childhood if necessary,

Kita akan kembali ke masa kecil Anda jika diperlukan,

tapi biasanya yang kami lakukan adalah membuat Anda normal kembali.

but eventually we want to make you normal again.

Tapi normal adalah rata-rata.

But normal is merely average.

And positive psychology posits that if we study what is merely average,

Dan apa yang saya usulkan dan apa yang psikologi positif usulkan

adalah jika kita mempelajari rata-rata,

we will remain merely average.

kita akan tetap rata-rata.

Then instead of deleting those positive outliers,

Maka daripada mengeliminasi penyimpangan positif tersebut,

apa yang saya lakukan adalah mendatangi populasi seperti ini

what I intentionally do is come into a population like this one

dan menanyakan, mengapa?

and say, why?

Mengapa beberapa dari Anda sangat tinggi di atas kurva

Why are some of you high above the curve

dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan atletik, kemampuan musik,

in terms of intellectual, athletic, musical ability,

kreativitas, level energi,

creativity, energy levels,

resiliency in the face of challenge, sense of humor?

ketahanan menghadapi tantangan, rasa humor?

Apa pun itu, daripada mengeliminasi Anda, apa yang ingin saya lakukan adalah mempelajari Anda.

Whatever it is, instead of deleting you, what I want to do is study you.

Karena mungkin kita bisa mendapat sedikit informasi --

Because maybe we can glean information,

tidak hanya bagaimana membuat orang naik ke rata-rata,

not just how to move people up to the average,

tapi bagaimana kita dapat membuat semua rata-rata naik

but move the entire average up in our companies and schools worldwide.

pada perusahaan-perusahaan dan sekolah-sekolah kita di seluruh dunia.

The reason this graph is important to me

Alasan mengapa grafik ini penting bagi saya

is, on the news, the majority of the information is not positive.

adalah, ketika saya menonton berita, sepertinya mayoritas informasi

tidak positif, bahkan cenderung negatif.

in fact it's negative.

Most of it's about murder, corruption, diseases, natural disasters.

Kebanyakan adalah mengenai pembunuhan, korupsi, penyakit, bencana alam.

And very quickly, my brain starts to think

Dan dengan cepat, otak saya mulai berpikir

mengenai raio akurat dari negatif dna positif di dunia.

that's the accurate ratio of negative to positive in the world.

Apa yang dilakukannya menciptakan sesuatu

This creates "the medical school syndrome."

yang disebut sindrom sekolah kedoteran --

During the first year of medical training,

yang, jika Anda tahu orang yang pernah sekolah di sekolah kedokteran,

as you read through a list of all the symptoms and diseases,

pada tahun pertama pelatihan kedokteran,

sebagaimana Anda membaca melalui sebuah daftar dari semua simptom dan penyakit yang mungkin terjadi,

suddenly you realize you have all of them.

seketika Anda sadar bahwa Anda memiliki semuanya.

(Laughter)

Saya memiliki adik ipar laki-laki bernama Bobo -- yang adalah cerita lain lagi.

I have a brother in-law named Bobo, which is a whole other story.

Bobo menikahi Amy sang unicorn.

Bobo married Amy the unicorn.

Bobo called me on the phone --

Bobo menelepon saya

(Laughter)

dari sekolah kedokteran Yale,

from Yale Medical School,

and Bobo said, "Shawn, I have leprosy."

dan Bobo mengatakan, "Shawn, saya menderita lepra."

(Laughter)

(Tawa)

Which, even at Yale, is extraordinarily rare.

Di mana, bahkan di Yale, sangat langka.

But I had no idea how to console poor Bobo

Tapi saya tidak habis pikir bagaimana menghibur Bobo yang malang

because he had just gotten over an entire week of menopause.

karena dia baru saja mengalami menopause selama lebih dari seminggu.

(Tawa)

(Laughter)

We're finding it's not necessarily the reality that shapes us,

Melihat apa yang kita temukan tidak berarti relaitas yang membentuk kita,

but the lens through which your brain views the world that shapes your reality.

tapi lensa yang otak kita pakai untuk melihat dunialah yang membentuk realita.

Dan jika kita dapat mengubah lensanya, kita tidak hanya dapat mengubah kebahagiaan,

And if we can change the lens, not only can we change your happiness,

kita dapat mengubah setiap hasil pendidikan dan bisnis pada waktu yang bersamaan.

we can change every single educational and business outcome at the same time.

Ketika saya mendaftar ke Harvard, saya mendaftar dengan berani.

I applied to Harvard on a dare.

Saya tidak berharap masuk, dan keluarga saya tidak memiliki uang untuk menyekolahkan saya.

I didn't expect to get in, and my family had no money for college.

Ketika saya mendapat beasiswa militer dua minggu kemudian, keluarga saya mengijinkan saya.

When I got a military scholarship two weeks later, they let me go.

Tiba-tiba, sesuatu yang bahkan bukan merupakan suatu peluang menjadi realita.

Something that wasn't even a possibility became a reality.

Ketika saya di sana, saya berasumsi bahwa semua orang akan melihat hal tersebut sebagai suatu yang spesial,

I assumed everyone there would see it as a privilege as well,

bahwa mereka bergairah di sana.

that they'd be excited to be there.

Bahkan jika Anda di dalam suatu kelas yang penuh dengan orang-orang yang lebih pintar dari Anda,

Even in a classroom full of people smarter than you,

Anda akan bahagia berada dalam kelas tersebut, itulah yang saya rasakan.

I felt you'd be happy just to be in that classroom.

Tapi yang saya temukan di sana

adalah, ketika seseorang merasakan pengalaman tersebut,

But what I found is, while some people experience that,

ketika saya lulus setelah empar tahun

when I graduated after my four years

dan menghabiskan delapan tahun selanjutnya hidup di asrama dengan mahasiswa --

and then spent the next eight years living in the dorms with the students --

di mana Harvard meminta saya; saya bukanlah orang tersebut.

Harvard asked me to; I wasn't that guy.

(Tawa)

(Laughter)

I was an officer to counsel students through the difficult four years.

Saya dulu adalah seorang petugas di Harvard yang bertugas membimbing mahasiswa melalui empat tahun yang sulit.

And in my research and my teaching,

Dan yang saya temukan dalam penelitian dan pengajaran saya

I found that these students, no matter how happy they were

adalah bahwa mahasiswa-mahasiswa tersebut, tidak peduli betapa bahagianya mereka

dengan kesuksesan mereka masuk ke sekolah tersebut,

with their original success of getting into the school,

two weeks later their brains were focused, not on the privilege of being there,

dua minggu kemudian otak mereka terfokus, bukan kepada keistimewaan mereka berada di sana,

atau juga dengan filsafat atau fisika mereka.

nor on their philosophy or physics,

Otak mereka terfokus pada kompetisi, beban kerja,

but on the competition, the workload,

pertengkaran, stress, keluhan.

the hassles, stresses, complaints.

When I first went in there, I walked into the freshmen dining hall,

Ketika saya pertama kali di sana, saya berjalan di ruang makan mahasiswa baru,

di mana teman saya dari Waco, Texas, di mana saya tumbuh besar --

which is where my friends from Waco, Texas, which is where I grew up --

Saya tahu beberapa dari Anda sudah mendengarnya.

I know some of you know this.

Ketika mereka mengunjungi saya, mereka melihat-lihat,

When they'd visit, they'd look around,

mereka mengatakan, "Ruang makan mahasiswa baru ini tampak seperti

and say, "This dining hall looks like something out of Hogwart's."

Hogwart's di film Harry Potter," yang memang betul begitu.

Ini Hogwart's dari film Harry Potter dan itu Harvard.

It does, because that was Hogwart's and that's Harvard.

Dan ketika mereka melihat ini,

And when they see this,

they say, "Why do you waste your time studying happiness at Harvard?

mereka berkata, "Shawn, mengapa kamu menyia-nyiakan waktumu mempelajari kebahagiaan di Harvard?

Sungguh, apa yang mahasiswa Harvard mungkin temui

What does a Harvard student possibly have to be unhappy about?"

untuk ditangisi?"

Tersimpan dalam pertanyaan tersebut

Embedded within that question

is the key to understanding the science of happiness.

adalah kunci untuk memahami ilmu kebahagiaan.

Karena pertanyaan tersebut mengasumsikan

Because what that question assumes

bahwa keadaan eksternal dunia adalah prediksi dari tingkat kebahagiaan kita,

is that our external world is predictive of our happiness levels,

dalam kenyataannya, jika saya tahu semua mengenai dunia eksternal Anda,

when in reality, if I know everything about your external world,

saya hanya dapat memprediksi 10 persen kebahagiaan jangka panjang Anda.

I can only predict 10% of your long-term happiness.

90 persen dari kebahagiaan jangka panjang Anda

90 percent of your long-term happiness is predicted not by the external world,

diprediksikan bukan dari dunia eksternal,

tapi dari bagaimana otak Anda memproses dunia.

but by the way your brain processes the world.

Dan jika kita mengubahnya,

And if we change it,

if we change our formula for happiness and success,

jika kita mengubah formula kebahagiaan dan sukses,

apa yang dapat kita lakukan adalah mengubah cara

we can change the way that we can then affect reality.

yang kemudian dapat berdampak pada kenyataan.

What we found is that only 25% of job successes are predicted by IQ,

Apa yang kami temukan adalah hanya 25 persen dari kesuksesan pekerjaan

dapat diprediksikan dari IQ.

75 percent of job successes

75 persen dari kesuksesan kerja

are predicted by your optimism levels, your social support

dapat diprediksi dari level optimisme, dukungan sosial

and your ability to see stress as a challenge instead of as a threat.

dan kemampuan Anda untuk melihat stress sebagai tantangan daripada sebagai ancaman.

I talked to a New England boarding school, probably the most prestigious one,

Saya berbicara kepada sekolah asrama di New England, mungkin sekolah asrama yang paling bergengsi,

dan mereka mengatakan, "Kami sudah mengetahuinya.

and they said, "We already know that.

Jadi setiap tahun, daripada hanya mengajari siswa kami, kami juga punya minggu kesejahteraan (psikis).

So every year, instead of just teaching our students, we have a wellness week.

Dan kami sangat tertarik. Senin malam kami menghadirkan ahli terkemuka dunia

And we're so excited. Monday night we have the world's leading expert

untuk berbicara mengenai depresi pada orang dewasa.

will speak about adolescent depression.

Selasa malam untuk kekerasan dan bullying di sekolah.

Tuesday night it's school violence and bullying.

Rabu malam untuk gangguan (psikologis) makan.

Wednesday night is eating disorders.

Kamis malam untuk pengguna narkoba.

Thursday night is illicit drug use.

Dan Jumat malam kami mencoba untuk menentukan antara seks beresiko atau bahagia."

And Friday night we're trying to decide between risky sex or happiness."

(Tawa)

(Laughter)

I said, "That's most people's Friday nights."

Saya mengatakan, "Banyak orang di Jumat malam."

(Laughter)

(Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

Which I'm glad you liked, but they did not like that at all.

Saya lega Anda menyukainya, tapi mereka tidak menyukainya sama sekali.

Hening di telepon.

Silence on the phone.

And into the silence, I said, "I'd be happy to speak at your school,

Dan dalam keheningan itu, saya mengatakan, "Saya akan senang untuk berbicara di sekolah Anda,

tapi untuk Anda ketahui, itu bukan minggu kesejahteraan (psikis), tapi minggu sakit (psikis).

but that's not a wellness week, that's a sickness week.

Apa yang Anda lakukan adalah menunjukkan hal negatif yang mungkin terjadi,

You've outlined all the negative things that can happen,

tapi tidak membicarakan mengenai hal positifnya."

but not talked about the positive."

Tidak hadirnya penyakit tidak berarti sehat.

The absence of disease is not health.

Begini caranya untuk kita menjadi sehat:

Here's how we get to health:

We need to reverse the formula for happiness and success.

Kita perlu untuk membalik formula kebahagiaan dan kesuksesan.

In the last three years, I've traveled to 45 countries,

Dalam tiga tahun terakhir, saya telah bepergian ke 45 negara,

bekerja dengan sekolah dan perusahaan

working with schools and companies in the midst of an economic downturn.

di tengah-tengah penurunan ekonomi.

And I found that most companies and schools

Dan apa yang saya temukan adalah di kebanyakan perusahaan dan sekolah

follow a formula for success, which is this:

mengikuti formula untuk sukses, yaitu:

JIka saya bekerja lebih keras, saya akan lebih sukses.

If I work harder, I'll be more successful.

Dan jika saya lebih sukses, saya akan lebih bahagia.

And if I'm more successful, then I'll be happier.

That undergirds most of our parenting and managing styles,

Hal tersebut mendasari gaya pengasuhan kita, gaya mengatur kita,

sesuatu yang memotivasi perilaku kita.

the way that we motivate our behavior.

Dan masalahnya adalah hal tersebut secara ilmiah merusak dan membuat kemunduran karena dua alasan.

And the problem is it's scientifically broken and backwards for two reasons.

Pertama, setiap kali otak mengalami kesuksesan,

Every time your brain has a success,

you just changed the goalpost of what success looked like.

Anda akan mengubah rupa kesuksesan itu seperti apa.

Anda mendapat nilai bagus, sekarang Anda harus mendapat nilai lebih bagus lagi,

You got good grades, now you have to get better grades,

Anda masuk ke skolah bagus dan setelahnya masuk ke sekolah yang lebih bagus lagi,

you got into a good school and after you get into a better one,

Anda mendapatkan pekerjaan baik, sekarang Anda harus mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,

Anda mencapai target penjualan, sekarang kita akan mengubah target penjualan Anda.

you got a good job, now you have to get a better job,

Dan jika kebahagiaan berada pada sisi yang berlawanan dari sukses, otak Anda tidak pernah mencapai ke sana.

you hit your sales target, we're going to change it.

Apa yang telah kita lakukan selama ini adalah memaksa kebahagiaan

And if happiness is on the opposite side of success, your brain never gets there.

melebihi batas kognitif sebagai suatu masyarakat.

We've pushed happiness over the cognitive horizon, as a society.

Dan itu karena kita pikir kita harus sukses,

agar dapat bahagia.

And that's because we think we have to be successful,

Tapi masalah sebearnya adalah otak kita bekerja pada kebalikannya.

then we'll be happier.

But our brains work in the opposite order.

Jika Anda menaikkan tingkat positif seseorang sekarang,

If you can raise somebody's level of positivity in the present,

maka otak akan merasakan apa yang sekarang dapat kita sebut sebagai keuntungan kebahagiaan,

then their brain experiences what we now call a happiness advantage,

di mana otak Anda dalam keadaan positif

memiliki kinerja yang lebih baik secara signifikan

which is your brain at positive performs significantly better

daripada ketika dalam kondisi negatif, netral atau stress.

than at negative, neutral or stressed.

Inteligensi Anda meningkat, kreativitas Anda meningkat, tingkat energi Anda meningkat.

Your intelligence rises, your creativity rises, your energy levels rise.

Faktanya, kami telah menemukan

In fact, we've found that every single business outcome improves.

bahwa setiap hasil bisnis meningkat.

Otak Anda ketika positif 31 persen lebih produktif

Your brain at positive is 31% more productive

daripada ketika dalam keadaan negatif, netral, atau stress.

than your brain at negative, neutral or stressed.

Anda 37 persen lebih baik dalam penjualan.

You're 37% better at sales.

Doctors are 19 percent faster, more accurate

Dokter 19 persen lebih cepat, lebih akurat

at coming up with the correct diagnosis

dalam mendiagnosa secara tepat

when positive instead of negative, neutral or stressed.

ketika positif daripada negatif, netral, atau stress.

Yang artinya kita dapat membalikkan formula.

Which means we can reverse the formula.

Jika kita dapat menemukan cara untuk menjadi positif di masa sekarang,

If we can find a way of becoming positive in the present,

maka otak kita bekerja lebih sukses lagi

then our brains work even more successfully

sehingga kita dapat bekerja lebih keras, lebih cepat, dan lebih cerdas.

as we're able to work harder, faster and more intelligently.

Apa yang perlu kita lakukan adalah membalik formula

We need to be able to reverse this formula

so we can start to see what our brains are actually capable of.

supaya kita dapat mulai melihat apa yang otak kita dpaat lakukan.

Karena dopamin, yang mengalir deras dalam tubuh ketika positif,

Because dopamine, which floods into your system when you're positive,

memiliki dua fungsi.

has two functions.

Tidak hanya membuat Anda lebih bahagia,

Not only does it make you happier,

tapi juga mengaktifkan pusat pembelajaran dalam otak

it turns on all of the learning centers in your brain

yang membuat Anda dapat beradaptasi terhadap dunia dengan cara yang berbeda.

allowing you to adapt to the world in a different way.

Kami menemukan bahwa ada cara-cara untuk melatih otak Anda

We've found there are ways that you can train your brain

untuk dapat lebih positif.

to be able to become more positive.

Dalam hanya dua menit untuk 21 hari berturut-turut.

In just a two-minute span of time done for 21 days in a row,

kami betul-betul dapat mengubah otak Anda,

we can actually rewire your brain,

membiarkannya untuk sungguh-sungguh bekerja

allowing your brain to actually work more optimistically and more successfully.

lebih optimis dan lebih sukses.

Kami telah melakukan penelitian mengenai ini

We've done these things in research now

pada setiap perusahaan yang bekerjasama dengan saya,

in every company that I've worked with,

membuat mereka untuk menulis tiga hal yang mereka syukuri

getting them to write down three new things that they're grateful for

selama 21 hari berturut-turut, tiga hal setiap hari.

Dan di akhir sesi,

for 21 days in a row, three new things each day.

otak mereka mulai membentuk pola

And at the end of that,

their brain starts to retain a pattern

untuk melihat dunia, bukan dari negatif, tapi dari positif dulu.

of scanning the world not for the negative, but for the positive first.

Menuliskan satu pengalaman positif yang Anda alami dalam 24 jam terakhir

Journaling about one positive experience you've had over the past 24 hours

membuat otak Anda mengalaminya kembali.

Latihan mengajarkan otak Anda bahwa perilaku Anda berarti.

allows your brain to relive it.

Kami menemukan bahwa meditasi membuat otak Anda

Exercise teaches your brain that your behavior matters.

untuk mengatasi ADHD kultural yang telah kita ciptakan

We find that meditation allows your brain

to get over the cultural ADHD that we've been creating

dengan mengerjakan banyak hal dalam satu waktu

dan membuat otak Anda fokus pada tugas di depan Anda.

by trying to do multiple tasks at once

and allows our brains to focus on the task at hand.

Dan akhirnya, perbuatan baik secara acak adalah perbuatan baik secara sadar.

And finally, random acts of kindness are conscious acts of kindness.

Kami membuat orang, ketika membuka inboks mereka,

untuk menulis satu surel positif

We get people, when they open up their inbox,

memuji atau berterimakasih pada seseorang dalam jejaring sosial mereka.

to write one positive email

Dan dengan melakukan aktivitas ini

praising or thanking somebody in their support network.

dan dengan melatih otak Anda seperti Anda melatih tubuh Anda,

And by doing these activities

apa yang kami temukan adalah kita dapat mengubah formula kebahagiaan dan sukses,

and by training your brain just like we train our bodies,

dan dengan begitu, tidak hanya membuat positif sementara,

what we've found is we can reverse the formula for happiness and success,

tapi menciptakan revolusi yang sesungguhnya.

and in doing so, not only create ripples of positivity,

Terima kasih banyak.

but a real revolution.

(Tepuk tangan)

Thank you very much.

(Applause)