Hans Rosling: Debunking third-world myths with the best stats you've ever seen

Translator: Wahyu Perdana Yudistiawan Reviewer: Dani Satyawan

About 10 years ago, I took on the task to teach global development

Sekitar 10 tahun lalu, saya mengemban tugas mengajar perkembangan global

pada mahasiswa S1 di Swedia. Ini terjadi setelah saya habiskan

to Swedish undergraduate students.

That was after having spent about 20 years,

sekitar 20 tahun bekerja sama dengan lembaga-lembaga Afrika mempelajari kelaparan di Afrika,

together with African institutions,

studying hunger in Africa.

jadi saya dianggap sedikit lebih tahu tentang dunia.

So I was sort of expected to know a little about the world.

Dan di universitas kedokteran kami, Institut Karolinska, saya memulai

And I started, in our medical university, Karolinska Institute,

an undergraduate course called Global Health.

sebuah mata kuliah S1 berjudul Kesehatan Global. Tapi ketika anda mendapat

But when you get that opportunity, you get a little nervous.

kesempatan macam itu, anda jadi sedikit cemas. Saya pikir, murid-murid ini

I thought, these students coming to us actually have the highest grade

mendaftar kesini dengan nilai terbaik yang dapat diraih

you can get in the Swedish college system,

di sistem pendidikan Swedia -- jadi mungkin mereka tahu segala hal

so I thought, maybe they know everything I'm going to teach them about.

yang akan saya ajarkan. Jadi saya berikan tes awal ketika mereka datang.

So I did a pretest when they came.

And one of the questions from which I learned a lot was this one:

Dan satu pertanyaan yang saya banyak belajar darinya, adalah ini:

"Which country has the highest child mortality of these five pairs?"

"Negara mana yang memiliki tingkat kematian anak tertinggi dari lima pasangan berikut?"

Dan saya memasangkannya sehingga pada tiap pasangan, satu negara

And I put them together so that in each pair of countries,

one has twice the child mortality of the other.

punya dua kali tingkat kematian anak dari pasangannya. Dan ini artinya

And this means that it's much bigger, the difference,

perbedaannya lebih besar daripada ketidakpastian datanya.

than the uncertainty of the data.

I won't put you at a test here, but it's Turkey,

Saya tidak akan mengetes anda, tapi Turki,

which is highest there, Poland, Russia, Pakistan and South Africa.

adalah yang tertinggi disini, Polandia, Rusia, Pakistan, dan Afrika Selatan.

And these were the results of the Swedish students.

Dan inilah jawaban dari mahasiswa di Swedia. Saya hitung juga

I did it so I got the confidence interval, which is pretty narrow.

interval kepercayaannya, yang cukup sempit, dan saya senang,

And I got happy, of course -- a 1.8 right answer out of five possible.

tentu saja: 1.8 jawaban benar dari lima maksimal. Ini artinya

That means there was a place for a professor of international health

masih ada tempat buat profesor kesehatan internasional --

and for my course.

(Tawa) dan untuk kuliah saya.

(Laughter)

But one late night, when I was compiling the report,

Namun suatu malam, ketika saya sedang menyusun laporannya

I really realized my discovery.

Saya baru menyadari penemuan ini. Saya telah membuktikan

I have shown that Swedish top students know, statistically,

bahwa pelajar papan atas Swedia, secara signifikansi statistik, kurang tahu

significantly less about the world than the chimpanzees.

tentang dunia dibandingkan simpanse.

(Laughter)

(Tawa)

Because the chimpanzee would score half right

Karena simpanse akan mendapat separuh nilai total jika saya beri mereka

if I gave them two bananas with Sri Lanka and Turkey.

dua pisang untuk Sri Lanka dan Turki. Tebakan mereka akan separuhnya benar.

They would be right half of the cases. But the students are not there.

Tapi para murid kalah dari simpanse. Menurutku masalahnya bukan ketidaktahuan:

The problem for me was not ignorance; it was preconceived ideas.

masalahnya adalah ide-ide yang telah tertanam sebelumnya (prasangka).

I did also an unethical study

Saya juga lakukan studi yang kurang etis pada para profesor di Institut Karolinska

of the professors of the Karolinska Institute,

(Tawa)

which hands out the Nobel Prize in Medicine,

-- yang membagikan hadiah Nobel bidang kedokteran,

and they are on par with the chimpanzee there.

dan mereka kurang lebih setara dengan simpanse.

(Tawa)

(Laughter)

This is where I realized that there was really a need to communicate,

Disinilah saya menyadari adanya kebutuhan untuk berkomunikasi,

because the data of what's happening in the world

karena data mengenai apa yang terjadi di dunia

and the child health of every country

dan kesehatan anak-anak di tiap negara sudah banyak diketahui.

is very well aware.

So we did this software, which displays it like this.

Kami membuat peranti lunak yang menyajikan data seperti ini: tiap bulatan disini adalah sebuah negara.

Every bubble here is a country.

This country over here is China.

Negara disini adalah Cina. Ini adalah India.

This is India.

The size of the bubble is the population,

Besarnya bulatan menunjukkan populasi, dan di sumbu ini saya taruh tingkat kesuburan.

and on this axis here, I put fertility rate.

Because my students, what they said

Karena mahasiswa saya, mereka bilang

when they looked upon the world, and I asked them,

saat mereka melihat dunia, dan saya tanyakan pada mereka,

"What do you really think about the world?"

"Apa yang kalian benar-benar pikirkan tentang dunia?"

Nah, pertama saya temukan bahwa buku pelajarannya kebanyakan Tintin.

Well, I first discovered that the textbook was Tintin, mainly.

(Laughter)

(Tawa)

And they said, "The world is still 'we' and 'them.'

Dan mereka bilang, "Dunia adalah 'kita' dan 'mereka'.

And 'we' is the Western world and 'them' is the Third World."

Dan 'kita' adalah dunia barat dan 'mereka' adalah dunia ketiga".

"Dan apa yang kalian maksud dengan dunia barat?" saya bertanya.

"And what do you mean with 'Western world?'" I said.

"Well, that's long life and small family.

"Yah, umur panjang dan keluarga kecil, dan dunia ketiga itu umur pendek dan keluarga besar".

And 'Third World' is short life and large family."

Jadi ini yang dapat saya tunjukkan disini. Saya taruh tingkat kesuburan disini: banyaknya anak per wanita,

So this is what I could display here.

I put fertility rate here --

number of children per woman: one, two, three, four,

satu, dua, tiga, empat, sampai sekitar delapan anak per wanita.

up to about eight children per woman.

We have very good data since 1962, 1960, about,

Kita punya data yang sangat bagus sejak 1962 -- sekitar 1960 -- mengenai besarnya keluarga di setiap negara.

on the size of families in all countries.

The error margin is narrow.

Batas kesalahannya sempit. Disini saya taruh tingkat harapan hidup,

Here, I put life expectancy at birth,

from 30 years in some countries, up to about 70 years.

dari 30 tahun di beberapa negara sampai dengan 70 tahun.

And in 1962, there was really a group of countries here

Tahun 1962, memang ada satu kelompok negara-negara disini.

that were industrialized countries,

yang merupakan negara maju, dan memiliki keluarga yang kecil dan umur panjang.

and they had small families and long lives.

And these were the developing countries.

Dan ini adalah negara-negara berkembang:

They had large families and they had relatively short lives.

mereka punya keluarga yang besar dan umur yang relatif pendek.

Now, what has happened since 1962? We want to see the change.

Sekarang, apa yang terjadi setelah 1962? Kita ingin melihat perubahannya.

Are the students right? It's still two types of countries?

Apakah para murid benar? Apa masih ada dua macam negara?

Or have these developing countries got smaller families and they live here?

Ataukah negara berkembang itu mempunyai keluarga yang lebih kecil dan pindah ke sini?

Or have they got longer lives and live up there?

Ataukah umur mereka lebih panjang dan pindah ke sini?

Let's see. We start the world, eh?

Mari kita lihat. Tadi kita hentikan dunia. Ini semua data statistik PBB

This is all UN statistics that have been available.

yang telah tersedia. Ini dia. Bisa anda lihat di sana?

Here we go. Can you see there?

It's China there, moving against better health there, improving there.

Ini Cina disini, bergerak menuju kesehatan yang lebih baik, ada kemajuan disana.

All the green Latin American countries are moving towards smaller families.

Semua negara Amerika Latin yang hijau ini bergerak ke keluarga yang lebih kecil.

Yang kuning ini adalah negara-negara Arab,

Your yellow ones here are the Arabic countries,

dan keluarga mereka membesar, tapi mereka -- salah, panjang umur, tapi keluarga tidak menjadi besar.

and they get longer life, but not larger families.

The Africans are the green here. They still remain here.

Afrika adalah yang hijau di bawah sini. Mereka masih berada di sini.

This is India; Indonesia is moving on pretty fast.

Ini India. Indonesia bergerak cukup cepat.

In the '80s here, you have Bangladesh still among the African countries.

(Tawa)

Dan di tahun 80-an di sini, Bangladesh masih di antara negara-negara Afrika disini.

But now, Bangladesh -- it's a miracle that happens in the '80s --

Tapi sekarang, Bangladesh -- adalah keajaiban yang terjadi di tahun 80-an:

the imams start to promote family planning,

para imam mulai mendukung program Keluarga Berencana.

and they move up into that corner.

Mereka naik ke sudut sana. Dan tahun 90-an, kita melihat epidemi HIV yang buruk

And in the '90s, we have the terrible HIV epidemic

that takes down the life expectancy of the African countries.

yang menurunkan tingkat harapan hidup negara-negara Afrika

And the rest of them all move up into the corner,

dan negara-negara lain naik ke sudut sana,

where we have long lives and small family,

dimana ada umur panjang dan keluarga kecil, dan kita mendapatkan dunia yang benar-benar baru.

and we have a completely new world.

(Applause)

(Tepuk tangan)

(Applause ends)

Let me make a comparison directly

Mari kita buat perbandingan langsung antara Amerika Serikat dan Vietnam.

between the United States of America and Vietnam.

1964:

1964: Amerika mempunyai keluarga kecil dan umur yang panjang;

America had small families and long life;

Vietnam had large families and short lives.

Vietnam punya keluarga besar dan harapan hidup pendek. Dan ini yang terjadi:

And this is what happens.

The data during the war indicate that even with all the death,

data masa perang menunjukkan bahwa walau ada banyak korban perang,

there was an improvement of life expectancy.

ada peningkatan harapan hidup. Pada akhir tahun,

By the end of the year, family planning started in Vietnam,

program KB dimulai di Vietnam dan mereka memilih keluarga yang lebih kecil.

and they went for smaller families.

And the United States up there is getting longer life,

Dan Amerika Serikat di atas sana menuju umur yang lebih panjang,

keeping family size.

menjaga besarnya keluarga. Dan di tahun 80-an,

And in the '80s now, they give up Communist planning

Vietnam meninggalkan komunisme dan memeluk sistem ekonomi pasar,

and they go for market economy,

and it moves faster even than social life.

dan ini bergerak lebih cepat dari kehidupan sosial. Dan kini,

And today, we have in Vietnam

Vietnam memiliki harapan hidup dan besarnya keluarga yang sama

the same life expectancy and the same family size

Vietnam di tahun 2003, seperti di Amerika Serikat, 1974, saat akhir perang (Vietnam).

here in Vietnam, 2003,

as in United States, 1974, by the end of the war.

Saya pikir kita semua -- jika kita tidak melihat ke dalam data --

I think we all, if we don't look at the data,

we underestimate the tremendous change in Asia,

kita cenderung meremehkan perubahan besar yang terjadi di Asia, yang

which was in social change before we saw the economic change.

didahului perubahan sosial sebelum kita melihat dampak ekonominya.

So let's move over to another way here

Mari kita pindah ke bentuk penyajian lain di mana kita dapat menunjukkan

in which we could display the distribution in the world

distribusi pendapatan di dunia. Inilah distribusi pendapatan orang-orang di dunia.

of income.

This is the world distribution of income of people.

Satu dolar, 10 dolar, atau 100 dolar per hari.

One dollar, 10 dollars or 100 dollars per day.

Tak ada lagi jurang antara orang kaya dan miskin. Ini hanya mitos.

There's no gap between rich and poor any longer. This is a myth.

There's a little hump here.

Ada sedikit tonjolan disini. Tapi ada orang di semua segmen.

But there are people all the way.

And if we look where the income ends up,

Dan jika kita lihat ke mana uang mengalir -- pendapatannya --

this is 100 percent of the world's annual income.

ini adalah 100 persen pendapatan per tahun dunia. Dan 20 persen orang terkaya,

And the richest 20 percent,

they take out of that about 74 percent.

mereka mengambil sekitar 74 persen. Dan 20 persen orang termiskin,

And the poorest 20 percent, they take about two percent.

mereka mengambil sekitar dua persen. Dan ini menunjukkan bahwa konsep

And this shows that the concept of developing countries

is extremely doubtful.

tentang negara berkembang sangat meragukan. Kita berpikir tentang bantuan, seperti

We think about aid,

like these people here giving aid to these people here.

orang dari sini memberi bantuan kepada yang di sini. Tapi di tengah-tengah,

But in the middle, we have most of the world population,

ada mayoritas dari populasi dunia, dan mereka kini punya 24 persen dari pendapatan.

and they have now 24 percent of the income.

We heard it in other forms.

Kita mendengarnya dalam bentuk-bentuk lain. Dan siapakah mereka ini?

And who are these?

Dimanakah masing-masing negara? Saya dapat tunjukkan pada anda Afrika.

Where are the different countries?

I can show you Africa.

This is Africa.

Inilah Afrika. 10 persen dari populasi dunia, kebanyakan dalam kemiskinan.

Ten percent of the world population,

most in poverty.

Ini adalah OECD. Negara-negara kaya. Klub elit PBB.

This is OECD -- the rich countries, the country club of the UN.

And they are over here on this side. Quite an overlap between Africa and OECD.

Dan mereka ada di sebelah sini. Cukup ada tumpang tindih antara Afrika dan OECD.

And this is Latin America.

Dan ini Amerika Latin. Di sana terdapat semua yang ada di muka bumi,

It has everything on this earth, from the poorest to the richest

dari yang paling miskin hingga yang paling kaya, di Amerika Latin.

in Latin America.

Dan di atasnya, kita dapat taruh Eropa Timur, kita dapat taruh Asia Timur,

And on top of that, we can put East Europe,

we can put East Asia, and we put South Asia.

dan kita taruh Asia Selatan. Dan bagaimana wujudnya kalau kita mundur ke masa lalu,

And what did it look like if we go back in time,

to about 1970?

ke sekitar 1970? Pada saat itu tonjolannya lebih terlihat.

Then, there was more of a hump.

Dan yang hidup di dalam kemiskinan mutlak kebanyakan dari Asia.

And most who lived in absolute poverty were Asians.

Masalah dunia saat itu adalah kemiskinan di Asia. Dan kini jika saya majukan dunia,

The problem in the world was the poverty in Asia.

And if I now let the world move forward,

you will see that while population increases,

anda dapat lihat bahwa meskipun populasi meningkat, ada

there are hundreds of millions in Asia getting out of poverty,

ratusan juta orang di Asia keluar dari kemiskinan, dan beberapa yang lain

and some others getting into poverty,

jatuh ke kemiskinan, dan inilah pola yang kita punyai sekarang.

and this is the pattern we have today.

Dan perkiraan terbaik dari Bank Dunia adalah bahwa ini akan terjadi,

And the best projection from the World Bank

is that this will happen,

dan kita tak akan mempunyai dunia yang terbagi. Kebanyakan orang di tengah.

and we will not have a divided world.

We'll have most people in the middle.

Of course it's a logarithmic scale here,

Tentu saja ini dalam skala logaritmik,

but our concept of economy is growth with percent.

tapi konsep ekonomi kita adalah pertumbuhan dalam persen. Kita melihatnya

We look upon it as a possibility of percentile increase.

sebagai peluang dari persentase kenaikan. Jika saya ubah ini, dan saya ambil

If I change this and take GDP per capita instead of family income,

GDP per kapita untuk menggantikan pendapatan, dan saya ubah

and I turn these individual data

data-data individual menjadi data regional dari GDP,

into regional data of gross domestic product,

and I take the regions down here,

dan saya ambil daerah-daerah di bawah sini, besarnya bulatan ini tetap populasi.

the size of the bubble is still the population.

And you have the OECD there, and you have sub-Saharan Africa there,

Dan kita punya OECD di sana, dan Afrika sub-Sahara di sana,

and we take off the Arab states there,

dan kita ambil negara-negara Arab di sana,

coming both from Africa and from Asia,

yang ada di Afrika dan Asia, dan kita letakkan mereka terpisah,

and we put them separately,

and we can expand this axis, and I can give it a new dimension here,

dan kita bentangkan sumbu ini, dan kita dapat memberi dimensi baru di sini,

by adding the social values there, child survival.

dengan menambahkan nilai-nilai sosial di sana, peluang hidup anak.

Now I have money on that axis,

Kini ada uang di sumbu ini, dan saya punya peluang hidup anak di sana.

and I have the possibility of children to survive there.

In some countries, 99.7% of children survive to five years of age;

Di beberapa negara, 99.7 persen anak bertahan hidup sampai umur lima tahun;

others, only 70.

yang lain, hanya 70. Dan disini sepertinya ada sebuah kesenjangan

And here, it seems, there is a gap between OECD,

antara OECD, Amerika Latin, Eropa Timur, Asia Timur,

Latin America, East Europe, East Asia,

Arab states, South Asia and sub-Saharan Africa.

negara-negara Arab, Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara.

The linearity is very strong between child survival and money.

Hubungan linear antara harapan hidup anak dan uang sangat kuat.

But let me split sub-Saharan Africa.

Tapi mari kita bagi Afrika sub-Sahara. Kesehatan di sumbu ini dan makin ke atas makin baik.

Health is there and better health is up there.

I can go here, and I can split sub-Saharan Africa into its countries.

Saya dapat membagi Afrika sub-Sahara menjadi negara-negaranya.

And when it bursts,

Dan ketika dipisah, ukuran tiap bulatan negara adalah ukuran populasinya.

the size of each country bubble is the size of the population.

Sierra Leone down there, Mauritius is up there.

Sierra Leone di bawah sana. Mauritius di atas sana. Mauritius adalah negara pertama

Mauritius was the first country to get away with trade barriers,

yang meniadakan batasan perdagangan, dan mereka dapat menjual gula mereka.

and they could sell their sugar, they could sell their textiles,

Mereka dapat menjual tekstil mereka secara setara dengan orang-orang di Eropa dan Amerika Utara.

on equal terms as the people in Europe and North America.

There's a huge difference [within] Africa.

Ada perbedaan sangat besar antar negara-negara Afrika. Dan Ghana di sini di tengah.

And Ghana is here in the middle.

In Sierra Leone, humanitarian aid.

Di Sierra Leone, bantuan kemanusiaan.

Here in Uganda, development aid.

Di Uganda sini, bantuan pembangunan. Di sini, saatnya berinvestasi, di sana,

Here, time to invest; there, you can go for a holiday.

anda bisa berlibur ke sana. Sungguh variasi yang sangat besar

There's tremendous variation within Africa,

di dalam Afrika yang seringkali kita anggap -- bahwa semuanya sama.

which we very often make that it's equal everything.

I can split South Asia here. India's the big bubble in the middle.

Saya dapat pisahkan Asia Selatan di sini. India adalah bulatan besar di tengah.

But there's a huge difference between Afghanistan and Sri Lanka.

Tapi besar perbedaan antara Afghanistan dan Sri Lanka.

I can split Arab states. How are they?

Saya bisa pisahkan negara-negara Arab. Bagaimana mereka? Iklim sama, budaya sama,

Same climate, same culture, same religion -- huge difference.

agama sama. Perbedaan besar. Bahkan antar tetangga.

Even between neighbors --

Yemen, civil war;

Yaman, perang sipil. Uni Emirat Arab, uang yang dipakai dengan baik dan merata.

United Arab Emirates, money, which was quite equally and well-used.

Not as the myth is.

Tak seperti di mitos. Dan ini sudah memperhitungkan anak tenaga kerja asing di sana.

And that includes all the children of the foreign workers

who are in the country.

Data seringkali lebih baik dari yang anda kira. Banyak orang bilang datanya buruk.

Data is often better than you think. Many people say data is bad.

There is an uncertainty margin, but we can see the difference here:

Ada batas ketidakpastian, tapi kita bisa lihat perbedaannya disini:

Kamboja, Singapura. Perbedaannya jauh lebih besar

Cambodia, Singapore.

The differences are much bigger than the weakness of the data.

dari kelemahan dalam datanya. Eropa Timur:

East Europe: Soviet economy for a long time,

cukup lama dalam sistem ekonomi Soviet, tapi setelah sepuluh tahun mereka jadi

but they come out after 10 years very, very differently.

sangat, sangat berbeda. Dan ini adalah Amerika Latin.

And there is Latin America.

Kini, kita tak perlu lagi pergi ke Kuba untuk menemukan negara yang sehat di Amerika Latin.

Today, we don't have to go to Cuba

to find a healthy country in Latin America.

Chile will have a lower child mortality than Cuba within some few years from now.

Chili akan punya tingkat kematian anak yang lebih rendah dari Kuba dalam beberapa tahun ke depan.

Here, we have high-income countries in the OECD.

Dan di sini kita punya negara kaya di OECD.

And we get the whole pattern here of the world,

Dan kita dapatkan pola dunia seutuhnya di sini,

which is more or less like this.

yang kurang lebih kelihatan seperti ini. Dan jika kita lihat,

And if we look at it, how the world looks,

bagaimana kelihatannya -- dunia, di tahun 1960, mulai bergerak. 1960.

in 1960, it starts to move.

This is Mao Zedong. He brought health to China.

Ini Mao Zedong. Dia membawa kesehatan ke Cina. Lalu dia meninggal.

And then he died.

And then Deng Xiaoping came and brought money to China,

Lalu Deng Xiaoping datang dan membawa uang ke Cina, dan membawa Cina kembali ke jalur utama.

and brought them into the mainstream again.

And we have seen how countries move in different directions like this,

Dan kita telah lihat bagaimana negara-negara bergerak ke arah yang berbeda macam ini,

so it's sort of difficult to get an example country

jadi memang agak sulit untuk memperoleh

sebuah contoh negara yang menunjukkan pola dari dunia.

which shows the pattern of the world.

But I would like to bring you back to about here, at 1960.

Saya ingin membawa anda kembali ke sekitar tahun 1960.

Saya mau membandingkan Korea Selatan, yang ini, dengan Brazil,

I would like to compare South Korea, which is this one,

with Brazil, which is this one.

yang ini. Labelnya sepertinya hilang. Dan saya ingin membandingkan Uganda,

The label went away for me here.

And I would like to compare Uganda, which is there.

yang di sana. Dan saya bisa majukan, seperti ini.

I can run it forward, like this.

Dan anda dapat lihat bagaimana Korea Selatan membuat kemajuan pesat,

And you can see how South Korea is making a very, very fast advancement,

whereas Brazil is much slower.

sedangkan Brazil jauh lebih lambat.

And if we move back again, here, and we put trails on them, like this,

Dan jika kita kembali lagi, di sini, dan kita tampilkan jejak mereka, seperti ini,

you can see again

anda dapat melihat lagi bahwa laju dari perkembangan

that the speed of development is very, very different,

amat sangat berbeda, dan negara-negara bergerak kurang lebih

and the countries are moving more or less at the same rate

sama cepatnya dengan uang dan kesehatan, tapi sepertinya anda dapat bergerak

as money and health,

but it seems you can move much faster

lebih cepat jika lebih sehat dulu, dibanding lebih kaya dulu.

if you are healthy first than if you are wealthy first.

And to show that, you can put on the way of United Arab Emirates.

Dan untuk menunjukkannya, kita dapat mengambil pergerakan Uni Emirat Arab.

They came from here, a mineral country.

Mereka datang dari sini, sebuah negara mineral. Mereka punya banyak minyak,

They cached all the oil; they got all the money;

mereka punya banyak uang, tapi kesehatan tak dapat dibeli di supermarket.

but health cannot be bought at the supermarket.

Anda harus berinvestasi dalam kesehatan. Anda harus sekolahkan anak-anak.

You have to invest in health. You have to get kids into schooling.

You have to train health staff. You have to educate the population.

Anda harus melatih tenaga medis. Ada harus mendidik warga.

And Sheikh Zayed did that in a fairly good way.

Dan Sheikh Sayed melakukan itu dengan cara yang cukup bagus.

In spite of falling oil prices, he brought this country up here.

Dan walaupun harga minyak turun, dia membawa negara ini ke atas sana.

So we've got a much more mainstream appearance of the world,

Jadi kita lihat gambaran lebih umum tentang apa yang terjadi di dunia,

where all countries tend to use their money

diimana semua negara cenderung mengelola uang mereka

better than they used it in the past.

lebih baik dibandingkan dulu. Sekarang, inilah, kurang lebih,

Now, this is, more or less, if you look at the average data of the countries --

tampilannya jika anda lihat data rata-rata dari tiap negara. Seperti ini.

they are like this.

That's dangerous, to use average data,

Nah, menggunakan data rata-rata itu berbahaya, karena ada banyak sekali

because there is such a lot of difference within countries.

perbedaan di dalam masing-masing negara. Jadi jika saya lihat disini, kita dapat lihat

So if I go and look here,

we can see that Uganda today is where South Korea was in 1960.

bahwa Uganda kini berada di tempat Korea Selatan pada tahun 1960. Jika saya bagi Uganda,

If I split Uganda, there's quite a difference within Uganda.

ada cukup besar perbedaan di dalam Uganda. Ini adalah seperlima dari Uganda.

These are the quintiles of Uganda.

The richest 20 percent of Ugandans are there.

20 persen terkaya di Uganda ada di sana.

The poorest are down there.

Termiskin ada di bawah sana. Jika saya bagi Afrika Selatan, jadinya seperti ini.

If I split South Africa, it's like this.

And if I go down and look at Niger,

Jika saya ke bawah dan lihat Niger, dimana ada kelaparan yang parah,

where there was such a terrible famine [recently],

maka, jadinya begini. Dua puluh persen termiskin di Niger ada di luar sini,

it's like this.

The 20 percent poorest of Niger is out here,

and the 20 percent richest of South Africa is there,

dan 20 persen terkaya dari Afrika Selatan ada di sana,

and yet we tend to discuss what solutions there should be in Africa.

tapi kita tetap saja mendiskusikan solusi apa yang seharusnya dibuat untuk Afrika.

Everything in this world exists in Africa.

Semua yang ada di dunia ini ada di Afrika. Dan kita tak dapat

And you can't discuss universal access to HIV [treatment]

mendiskusikan akses universal ke [pengobatan] HIV bagi seperlima di atas sana

for that quintile up here

with the same strategy as down here.

dengan strategi yang sama seperti di bawah sini. Perbaikan dunia

The improvement of the world must be highly contextualized,

haruslah sesuai konteks, dan tidak relevan untuk menerapkannya

and it's not relevant to have it on a regional level.

pada tingkat regional. Kita harusnya lebih mendetail lagi.

We must be much more detailed.

Kami lihat murid-murid jadi sangat bersemangat saat mereka bisa menggunakan ini.

We find that students get very excited when they can use this.

And even more, policy makers and the corporate sectors

Dan lebih banyak lagi pembuat kebijakan dan sektor swasta ingin melihat

would like to see how the world is changing.

bagaimana dunia berubah. Nah, mengapa ini tidak terjadi?

Now, why doesn't this take place?

Why are we not using the data we have?

Mengapa kita tidak gunakan data yang kita miliki? Kita punya data di PBB,

We have data in the United Nations, in the national statistical agencies

di pusat-pusat statistik nasional

and in universities and other nongovernmental organizations.

dan di universitas-universitas dan lembaga swadaya masyarakat.

Because the data is hidden down in the databases.

Karena datanya tersebunyi di dalam database.

And the public is there, and the internet is there,

Dan publik ada disana, dan internet disana, tapi kita belum menggunakannya dengan efektif.

but we have still not used it effectively.

All that information we saw changing in the world

Semua informasi yang kita lihat berubah di dunia

does not include publicly funded statistics.

belum termasuk statistik yang didanai oleh publik. Ada beberapa situs web

There are some web pages like this, you know,

seperti ini, di mana mereka menyerap sedikit nutrisi dari database-database itu,

but they take some nourishment down from the databases,

but people put prices on them, stupid passwords and boring statistics.

tapi mereka pasang harga untuk itu, password konyol, dan statistik yang membosankan.

(Laughter)

(Tawa) (Tepuk tangan)

And this won't work.

(Applause)

Dan ini tidak mungkin jalan. Jadi apa yang dibutuhkan? Kita punya databasenya.

So what is needed? We have the databases.

It's not a new database that you need.

Bukan database baru yang kita butuhkan. Kami punya peralatan desain yang mengagumkan,

We have wonderful design tools and more and more are added up here.

dan banyak lagi yang masih ditambahkan. Jadi kami memulai

So we started a nonprofit venture linking data to design,

sebuah usaha nirlaba yang kami namakan -- menghubungkan data dengan desain --

we called "Gapminder,"

kami namai Gapminder, diilhami kereta bawah tanah London, dimana ada peringatan,

from the London Underground, where they warn you, "Mind the gap."

"awas lubang celah." ("mind the gap.") Jadi kami pikir Gapminder sangatlah sesuai.

So we thought Gapminder was appropriate.

Dan kami mulai menyusun peranti lunak yang bisa menghubungkan data seperti ini.

And we started to write software which could link the data like this.

Dan itu tak terlalu sulit. Memang makan beberapa tahun, dan kami telah hasilkan animasi-animasi.

And it wasn't that difficult.

It took some person years, and we have produced animations.

You can take a data set and put it there.

Anda bisa mengambil sebuah kumpulan data dan masukkan disana.

We are liberating UN data, some few UN organization.

Kami membebaskan data PBB, beberapa organisasi PBB.

Some countries accept that their databases can go out on the world.

Beberapa negara mengijinkan database mereka untuk diakses dunia,

But what we really need is, of course, a search function,

tapi yang benar-benar kita butuhkan, tentu saja, adalah sebuah fungsi pencarian.

a search function where we can copy the data up to a searchable format

Sebuah fungsi pencarian dimana kita dapat menterjemahkan data ke bentuk yang dapat dicari

and get it out in the world.

dan membuatnya dapat diakses. Dan apa yang kami dengar saat mengenalkannya?

And what do we hear when we go around?

Saya telah pelajari antropologi unit statistik utama. Semua orang bilang,

I've done anthropology on the main statistical units.

Everyone says, "It's impossible. This can't be done.

"Mustahil. Tak mungkin dilakukan. Informasi kami itu sangat unik

Our information is so peculiar in detail,

so that cannot be searched as others can be searched.

dan detail, sehingga tak sesuai untuk fungsi pencari dibanding informasi lainnya.

We cannot give the data free to the students,

Kita tak bisa berikan data ini gratis pada para pelajar, dan wiraswastawan dunia."

free to the entrepreneurs of the world."

Tapi inilah yang kita ingin lihat, bukan?

But this is what we would like to see, isn't it?

Data yang didanai publik berada di bawah sini.

The publicly funded data is down here.

And we would like flowers to grow out on the net.

Dan kita ingin bunga-bunga indah tumbuh dalam internet.

One of the crucial points is to make them searchable,

Dan satu poin penting adalah membuat datanya dapat dicari, jadi orang-orang dapat menggunakan

and then people can use the different design tools to animate it there.

bermacam-macam alat desainnya untuk menganimasikannya.

Dan saya punya satu kabar baik untuk kalian. Kabar baiknya adalah bahwa,

And I have pretty good news for you.

I have good news that the [current],

new head of UN statistics doesn't say it's impossible.

Kepala Badan Statistik PBB yang baru tidak berkata bahwa ini mustahil.

He only says, "We can't do it."

Dia hanya berkata, "Kita tak bisa melakukannya."

(Laughter)

(Tawa)

And that's a quite clever guy, huh?

Benar-benar orang yang cerdik, ya?

(Laughter)

(Tawa)

So we can see a lot happening in data in the coming years.

Jadi kita akan melihat banyak aktivitas mengenai data beberapa tahun ke depan.

We will be able to look at income distributions in completely new ways.

Kita akan bisa melihat distribusi pendapatan dengan cara yang benar-benar baru.

This is the income distribution of China, 1970.

Ini adalah distribusi pendapatan di Cina, tahun 1970.

This is the income distribution of the United States, 1970.

distribusi pendapatan di Amerika Serikat, tahun 1970.

Almost no overlap.

Hampir tidak ada perpotongannya. Dan apa yang telah terjadi?

Almost no overlap.

And what has happened?

What has happened is this:

Inilah yang terjadi: bahwa Cina berkembang, dan mulai ada kesenjangan,

that China is growing, it's not so equal any longer,

and it's appearing here, overlooking the United States,

dan muncul disini, siap menerkam Amerika Serikat.

almost like a ghost, isn't it?

Hampir seperti hantu, ya kan?

(Laughter)

(Tawa)

It's pretty scary.

Agak menakutkan. Tapi saya pikir sangat penting untuk mendapat semua informasi ini.

(Laughter)

But I think it's very important to have all this information.

We need really to see it.

Kita perlu benar-benar melihatnya. Dan daripada melihat ini,

And instead of looking at this,

I would like to end up by showing the internet users per 1,000.

saya ingin menutup dengan menunjukkan jumlah pengguna internet per 1000 [orang].

In this software, we access about 500 variables

Dengan peranti lunak ini, kami mengakses sekitar 500 variabel dari semua negara dengan cukup mudah.

from all the countries quite easily.

Akan perlu beberapa saat untuk merubah ini,

It takes some time to change for this,

but on the axes, you can quite easily get any variable you would like to have.

tapi di sumbu-sumbunya, anda bisa memasang variabel apa pun yang anda inginkan dengan mudah.

Dan hal yang utama adalah untuk menerbitkan databasenya dengan gratis,

And the thing would be to get up the databases free,

to get them searchable, and with a second click,

membuatnya dapat dicari, dan dengan dua kali klik, mengubahnya

to get them into the graphic formats, where you can instantly understand them.

ke dalam bentuk grafik, dimana anda dapat langsung memahaminya.

Now, statisticians don't like it, because they say

Nah, statistikawan tidak suka ini, mereka bilang bahwa ini

that this will not show the reality;

tak menunjukkan kenyataan; kita harus memakai metode statistika dan analitika.

we have to have statistical, analytical methods.

Tapi ini sistem yang menghasilkan hipotesis.

But this is hypothesis-generating.

I end now with the world.

Saya akhiri dengan dunia. Di sana, Internet sedang datang.

There, the internet is coming.

The number of internet users are going up like this.

Jumlah pengguna internet naik seperti ini. Ini adalah GDP per orang.

This is the GDP per capita.

Dan ini adalah teknologi baru yang muncul, tapi ajaibnya, betapa

And it's a new technology coming in, but then amazingly,

how well it fits to the economy of the countries.

cocoknya ini dengan tingkat ekonomi tiap negara. Itulah mengapa komputer

That's why the $100 computer will be so important.

seharga 100 dolar akan jadi sangat penting. Tapi ini kecenderungan yang baik.

But it's a nice tendency.

It's as if the world is flattening off, isn't it?

Seakan dunia ini jadi lebih datar, kan? Negara-negara ini

These countries are lifting more than the economy,

naik lebih tinggi daripada ekonominya dan sangatlah menarik

and it will be very interesting to follow this over the year,

untuk mengikuti ini beberapa tahun ke depan, dan saya ingin anda juga bisa

as I would like you to be able to do with all the publicly funded data.

melakukannya dengan data-data yang didanai publik. Terima kasih banyak.

Thank you very much.

(Applause)

(Tepuk tangan)