Before I die I want to... | Candy Chang

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Yustina Suryanti

Ada banyak cara orang-orang di sekitar kita

There are a lot of ways the people around us

can help improve our lives.

dapat membantu memperbaiki hidup kita.

We don't bump into every neighbor,

Kita tidak bertemu semua tetangga kita,

so a lot of wisdom never gets passed on,

jadi banyak kebijaksanaan yang tidak diteruskan

though we do share the same public spaces.

walaupun kita berbagi tempat yang sama.

So over the past few years, I've tried ways to share more

Jadi selama beberapa tahun terakhir, saya mencoba lebih banyak berbagi

with my neighbors in public space,

dengan tetangga saya di tempat umum,

using simple tools like stickers, stencils and chalk.

menggunakan benda sederhana seperti stiker, stensil, dan kapur.

Proyek ini datang dari beberapa pertanyaan saya seperti

And these projects came from questions I had, like:

berapa harga sewa apartemen para tetangga saya?

How much are my neighbors paying for their apartments?

(Laughter)

(Tawa) Bagaimana kita dapat saling meminjam barang

How can we lend and borrow more things,

without knocking on each other's doors at a bad time?

tanpa mengetuk pintu rumah mereka pada saat yang tidak tepat.

How can we share more memories of our abandoned buildings,

Bagaimana kita dapat lebih banyak membagikan kenangan kita

akan gedung yang terbengkalai,

and gain a better understanding of our landscape?

dan mendapat pemahaman yang lebih baik akan tempat kita?

How can we share more of our hopes for our vacant storefronts,

Dan bagaimana kita dapat lebih banyak berbagi harapan kita

pada pelataran toko yang kosong, sehingga masyarakat kita

so our communities can reflect our needs and dreams today?

dapat mencerminkan kebutuhan dan mimpi kita saat ini?

Saya tinggal di New Orleans,

Now, I live in New Orleans,

and I am in love with New Orleans.

dan saya suka dengan kota ini.

My soul is always soothed by the giant live oak trees,

Jiwa saya selalu ditenangkan oleh pohon beringin raksasa,

yang menaungi para pasangan, pemabuk, dan pemimpi

shading lovers, drunks and dreamers for hundreds of years,

selama ratusan tahun, dan saya percaya pada kota

and I trust a city that always makes way for music.

yang selalu memberi tempat untuk musik. (Tawa)

I feel like every time someone sneezes,

Saya merasa setiap kali ada orang yang bersin,

New Orleans has a parade.

sedang ada parade di New Orleans. (Tawa)

(Laughter)

The city has some of the most beautiful architecture in the world,

Kota ini memiliki beberapa arsitektur yang paling indah

di dunia, namun juga memiliki tempat terbengkalai

but it also has one of the highest amounts of abandoned properties in America.

dalam jumlah yang paling banyak di Amerika.

Saya tinggal di dekat rumah ini, dan saya berpikir

I live near this house,

and I thought about how I could make it a nicer space for my neighborhood,

bagaimana rumah ini bisa menjadi tempat yang lebih baik bagi lingkungan saya

dan saya juga berpikir akan sesuatu

and I also thought about something that changed my life forever.

yang mengubah hidup saya selamanya.

In 2009, I lost someone I loved very much.

Di tahun 2009, saya kehilangan seseorang yang sangat saya cintai.

Her name was Joan, and she was a mother to me.

Namanya Joan, dan dia adalah seorang ibu bagi saya,

And her death was sudden and unexpected.

kematiannya sangat mendadak dan tidak terduga.

And I thought about death a lot.

Saya menjadi sering berpikir akan kematian,

And ... this made me feel deep gratitude for the time I've had.

dan

hal ini membuat saya sangat mensyukuri waktu yang saya miliki

And ... brought clarity to the things that are meaningful to my life now.

dan

memperjelas hal-hal yang berharga

bagi hidup saya sekarang.

But I struggle to maintain this perspective in my daily life.

Namun saya berjuang untuk mempertahankan pandangan ini dalam keseharian saya.

I feel like it's easy to get caught up in the day-to-day,

Saya merasa sangat mudah untuk terperangkap dalam rutinitas

and forget what really matters to you.

dan melupakan apa yang benar-benar berarti bagi Anda.

So with help from old and new friends,

Jadi dengan dibantu oleh beberapa sahabat lama dan baru

I turned the side of this abandoned house into a giant chalkboard,

saya mengubah sisi rumah yang terbengkalai ini

menjadi papan tulis raksasa dan menyetensilnya

and stenciled it with a fill-in-the-blank sentence:

dengan pertanyaan isian:

"Before I die, I want to ..."

"Sebelum meninggal, saya ingin ... "

So anyone walking by can pick up a piece of chalk,

Jadi semua orang yang lewat dapat mengambil kapur,

reflect on their life,

memikirkan hidup mereka, dan membagikan aspirasi pribadi mereka

and share their personal aspirations in public space.

di tempat umum.

I didn't know what to expect from this experiment,

Saya tidak tahu apa yang dapat diharapkan dari percobaan ini

but by the next day, the wall was entirely filled out,

namun di hari berikutnya, dinding ini penuh

dan masih terus bertambah.

and it kept growing.

Dan saya ingin membagikan beberapa hal

And I'd like to share a few things that people wrote on this wall.

yang ditulis oleh orang-orang ini.

"Before I die, I want to be tried for piracy."

"Sebelum meninggal, saya ingin dituntut karena pembajakan." (Tawa)

(Laughter)

'Sebelum meninggal, saya ingin berdiri di Garis Tanggal Internasional."

"Before I die, I want to straddle the International Dateline."

"Before I die, I want to sing for millions."

"Sebelum meninggal, saya ingin bernyanyi untuk jutaan orang."

"Sebelum meninggal, saya ingin menanam pohon."

"Before I die, I want to plant a tree."

"Before I die, I want to live off the grid."

"Sebelum meninggal, saya ingin hidup tanpa listrik."

"Before I die, I want to hold her one more time."

"Sebelum meninggal, saya ingin memeluknya sekali lagi."

"Sebelum meninggal, saya ingin menjadi pahlawan bagi seseorang

"Before I die, I want to be someone's cavalry."

"Before I die, I want to be completely myself."

"Sebelum meninggal, saya ingin menjadi diri saya seutuhnya."

Jadi ruangan yang diabaikan ini menjadi ruangan yang membangun,

So this neglected space became a constructive one,

and people's hopes and dreams made me laugh out loud, tear up,

dan impian dan harapan orang-orang

membuat saya tertawa, menangis,

dan mereka menghibur saya selama masa-masa sulit.

and they consoled me during my own tough times.

It's about knowing you're not alone;

Ini tentang mengetahui bahwa Anda tidak sendiri.

it's about understanding our neighbors in new and enlightening ways;

Ini tentang memahami para tetangga kita

dengan cara yang baru dan mencerahkan.

it's about making space for reflection and contemplation,

Ini tentang memberi tempat untuk memikirkan, merenungkan,

and remembering what really matters most to us as we grow and change.

dan mengingat apa yang paling berarti bagi kita

saat kita tumbuh dan berubah.

Saya membuat ini tahun lalu, dan mulai menerima

I made this last year,

and started receiving hundreds of messages from passionate people

ratusan pesan dari orang-orang antusias

who wanted to make a wall with their community.

yang ingin membuat dinding bagi masyarakat mereka,

So, my civic center colleagues and I made a tool kit,

jadi saya dan rekan saya di kantor membuat alatnya dan kini

and now walls have been made in countries around the world,

dinding ini telah dibuat di negara-negara di seluruh dunia,

including Kazakhstan,

termasuk Kazakhstan, Afrika Selatan,

South Africa,

Australia,

Australia,

Argentina, and beyond.

Argentina, dan yang lainnya.

Together, we've shown how powerful our public spaces can be

Bersama, kami telah menunjukkan betapa kuatnya tempat umum itu

if we're given the opportunity to have a voice,

jika kita memberikannya kesempatan untuk bersuara

and share more with one another.

dan lebih banyak berbagi dengan orang lain.

Two of the most valuable things we have

Dua hal paling berharga yang kita miliki adalah waktu

are time, and our relationships with other people.

dan hubungan kita dengan orang lain.

In our age of increasing distractions,

Di jaman kita di mana gangguan semakin banyak,

semakin penting bagi kita untuk menemukan cara menjaga

it's more important than ever to find ways to maintain perspective,

sudut pandang ini dan mengingat bahwa hidup itu singkat dan lembut.

and remember that life is brief and tender.

Death is something that we're often discouraged to talk about,

Sering kali kita pantang untuk membicarakan

atau bahkan berpikir tentang kematian, namun

or even think about,

but I've realized that preparing for death

saya menyadari bahwa mempersiapkan kematian

is one of the most empowering things you can do.

adalah salah satu hal paling manjur yang dapat Anda lakukan.

Thinking about death clarifies your life.

Berpikir tentang kematian menjernihkan hidup Anda.

Our shared spaces can better reflect what matters to us,

Tempat umum kita dapat mencerminkan apa yang penting bagi kita dengan lebih baik

as individuals and as a community,

sebagai pribadi dan masyarakat

dan dengan lebih banyak cara untuk berbagi harapan, kecemasan, dan kisah kita,

and with more ways to share our hopes, fears and stories,

orang-orang di sekitar kita tidak hanya dapat membantu kita

the people around us can not only help us make better places,

membuat tempat yang lebih baik, namun juga memperbaiki hidup kita.

they can help us lead better lives.

Thank you.

Terima kasih. (Tepuk tangan)

(Applause)

(Tepuk tangna)

Thank you.

Terima kasih. (Tepuk tangan)

(Applause)

(Tepuk tangan)