The linguistic genius of babies | Patricia Kuhl

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: ivan novalery

Saya ingin anda memperhatikan bayi ini.

I want you to take a look at this baby.

Apa yang menarik bagi anda adalah matanya

What you're drawn to are her eyes and the skin you love to touch.

dan kulitnya yang suka anda sentuh.

But today I'm going to talk to you about something you can't see.

Namun hari ini saya akan membicarakan sesuatu yang anda tidak bisa lihat,

What's going on up in that little brain of hers.

apa yang terjadi di dalam otak mungil gadis cilik ini.

The modern tools of neuroscience are demonstrating to us

Peralatan modern dari ilmu sistem saraf

menunjukkan kepada kita apa yang terjadi di sana

that what's going on up there is nothing short of rocket science.

tak kalah dengan ilmu peroketan.

And what we're learning is going to shed some light

Dan apa yang kami pelajari

akan memberikan pencerahan

on what the romantic writers and poets described as the "celestial openness"

hal yang oleh pengarang cerita romantis dan pujangga

gambarkan sebagai "celestial openness" (penerimaan berskala surgawi)

of the child's mind.

dari pikiran anak-anak.

Apa yang kita lihat di sini

What we see here is a mother in India,

adalah seorang ibu di India,

and she's speaking Koro, which is a newly discovered language.

yang berbicara dalam Bahasa Koro,

yang merupakan bahasa yang baru saja ditemukan.

Dan dia berbicara dengan bayinya.

And she's talking to her baby.

Apa yang ibu ini --

What this mother --

and the 800 people who speak Koro in the world --

dan 800 orang yang berbicara Bahasa Koro di seluruh dunia --

understands is that, to preserve this language,

pahami adalah, untuk melestarikan bahasa ini

mereka harus melafalkannya kepada bayi mereka.

they need to speak it to the babies.

And therein lies a critical puzzle.

Dan di sinilah teka-teki yang penting.

Why is it that you can't preserve a language

Mengapa Anda tidak dapat melestarikan bahasa

by speaking to you and I, to the adults?

dengan menlafalkannya kepada anda dan saya, kepada orang dewasa?

Hal ini berhubungan dengan otak Anda.

Well, it's got to do with your brain.

What we see here is that language has a critical period for learning.

Apa yang kita lihat di sini

adalah bahasa memiliki sebuah masa kritis untuk dapat dipelajari.

The way to read this slide is to look at your age on the horizontal axis.

Cara membaca gambar ini adalah melihat umur Anda pada sumbu mendatar.

(Tawa)

(Laughter)

And you'll see on the vertical your skill at acquiring a second language.

Dan di sumbu tegak Anda akan melihat

kemampuan Anda untuk belajar bahasa kedua.

Bayi dan anak-anak adalah para jenius

The babies and children are geniuses until they turn seven,

sampai mereka berusia tujuh tahun

and then there's a systematic decline.

kemudian terjadi penurunan sistematis.

After puberty, we fall off the map.

Setelah masa puber, kita tidak ada dalam gambar itu lagi.

Tidak ada ilmuwan yang menentang kurva ini,

No scientists dispute this curve,

but laboratories all over the world

namun laboratorium di seluruh dunia

are trying to figure out why it works this way.

mencoba menjawab mengapa kurvanya seperti ini.

Work in my lab is focused on the first critical period in development,

Pekerjaan di laboratorium saya berfokus

pada masa kritis pertama dalam perkembangan --

and that is the period in which babies

dan itu adalah masa di mana

try to master which sounds are used in their language.

bayi mencoba menguasai suara apa yang merupakan bahasa mereka.

kami berpikir dengan mempelajari bagaimana suara itu dipelajari,

We think, by studying how the sounds are learned,

we'll have a model for the rest of language,

kami memiliki model untuk bahasa yang lain,

and perhaps for critical periods that may exist in childhood

dan mungkin dalam masa-masa kritis yang mungkin terjadi di masa kecil

for social, emotional and cognitive development.

untuk perkembangan sosial,

emosional, dan kognitif.

So we've been studying the babies

Sehingga kami telah mempelajari bayi-bayi ini

using a technique that we're using all over the world

menggunakan cara yang kita gunakan di seluruh dunia

and the sounds of all languages.

dan suara dari semua bahasa.

The baby sits on a parent's lap,

Bayi-bayi ini duduk di pangkuan ibunya

and we train them to turn their heads when a sound changes --

dan kami melatih mereka untuk menoleh saat ada perubahan suara --

seperti dari "ah" menjadi "ee".

like from "ah" to "ee."

If they do so at the appropriate time, the black box lights up

Jika mereka melakukannya pada waktu yang sesuai,

kotak hitam ini akan menjadi cerah

and a panda bear pounds a drum.

dan beruang panda akan menabuh drum.

A six-monther adores the task.

Seorang bayi berusia enam bulan menyukai pekerjaan ini.

Apa yang telah kami pelajari?

What have we learned?

Well, babies all over the world

Bayi-bayi di seluruh dunia

are what I like to describe as "citizens of the world."

adalah apa yang suka saya gambarkan

sebagai penduduk dunia;

They can discriminate all the sounds of all languages,

mereka dapat membedakan semua suara dalam semua bahasa,

no matter what country we're testing and what language we're using,

tidak peduli di negara mana kita mengujinya dan bahasa apa yang kita gunakan.

Dan hal ini luar biasa karena kita semua tidak dapat melakukannya.

and that's remarkable because you and I can't do that.

Kita adalah pendengar yang dibatasi budaya.

We're culture-bound listeners.

Kita dapat membedakan suara dari bahasa kita sendiri

We can discriminate the sounds of our own language,

namun tidak dalam bahasa lainnya.

but not those of foreign languages.

Jadi pertanyaan yang muncul adalah

So the question arises: When do those citizens of the world

kapan penduduk dunia itu

turn into the language-bound listeners that we are?

berubah menjadi pendengar yang dibatasi budaya seperti kita?

And the answer: before their first birthdays.

Dan jawabannya adalah, sebelum usia 1 tahun

What you see here is performance on that head-turn task

Apa yang Anda lihat adalah kinerja pada pekerjaan memalingan kepala itu

for babies tested in Tokyo and the United States,

pada bayi yang diuji di Tokyo dan Amerika Serikat,

di Seattle

here in Seattle,

as they listened to "ra" and "la" --

saat mereka mendengar "ra" dan "la" --

sounds important to English, but not to Japanese.

suara yang penting dalam Bahasa Inggris, namun tidak dalam Bahasa Jepang.

So at six to eight months, the babies are totally equivalent.

Jadi pada enam hingga delapan bulan bayi-bayi ini benar-benar setara.

Two months later, something incredible occurs.

Dua bulan kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi.

The babies in the United States are getting a lot better,

Bayi-bayi di Amerika Serikat menjadi jauh lebih baik,

bayi-bayi di Jepang menjadi jauh lebih buruk,

babies in Japan are getting a lot worse,

namun kedua kelompok bayi itu

but both of those groups of babies are preparing for exactly the language

mempersiapkan diri untuk bahasa yang akan mereka pelajari.

that they are going to learn.

Jadi pertanyaannya adalah, apa yang terjadi

So the question is: What's happening during this critical two-month period?

selama masa dua bulan yang kritis ini?

This is the critical period for sound development,

Ini adalah masa-masa perkembangan untuk suara,

namun apa yang sedang terjadi?

but what's going on up there?

So there are two things going on.

Ada dua hal yang terjadi.

The first is that the babies are listening intently to us,

Yang pertama adalah bayi mendengarkan kita dengan seksama,

and they're taking statistics as they listen to us talk --

dan mereka mengambil data statistik saat mereka mendengar kita bicara --

mereka mengambil data statistik.

they're taking statistics.

Dengarkanlah dua ibu ini yang bercara motherese --

So listen to two mothers speaking motherese --

the universal language we use when we talk to kids --

bahasa universal yang biasa digunakan saat kita berbicara kepada anak-anak --

first in English and then in Japanese.

pertama dalam Bahasa Inggris lalu dalam Bahasa Jepang.

(Video) Ah, I love your big blue eyes --

(Video) Ibu dari Inggris: Ah, aku mencintaimu, matamu yang biru dan besar --

so pretty and nice.

sangat bagus dan indah.

(Japanese)

Ibu dari Jepang: [Bahasa Jepang]

Patricia Kuhl: During the production of speech, when babies listen,

Patricia Kuhl: Selama pembicaraan,

saat bayi mendengarkan,

what they're doing is taking statistics on the language that they hear.

yang mereka lakukan adalah mengambil data statistik

dari bahasa yang mereka dengarkan.

And those distributions grow.

Dan distribusi itu meningkat.

And what we've learned is that babies are sensitive to the statistics,

Dan apa yang kami pelajari

adalah bayi peka terhadap data statistik,

and the statistics of Japanese and English are very, very different.

dan data statistik Bahasa Jepang dan Inggris sangat berbeda.

English has a lot of Rs and Ls.

Distribusi menunjukkan bahwa Bahasa Inggris

The distribution shows.

memiliki banyak R dan L.

And the distribution of Japanese is totally different,

Dan distribusi Bahasa Jepang benar-benar berbeda,

saat kami melihat sekelompok suara rata rata.

where we see a group of intermediate sounds,

yang dikenal sebagai R dalam Bahasa Jepang.

which is known as the Japanese "R."

So babies absorb the statistics of the language

Sehingga bayi menyerap

data statistik dari bahasa

and it changes their brains;

dan mengubah otak mereka;

it changes them from the citizens of the world

mengubah mereka dari penduduk dunia

to the culture-bound listeners that we are.

menjadi pendengar yang dibatasi budaya seperti kita.

But we as adults are no longer absorbing those statistics.

Namun kita sebagai orang dewasa

tidak lagi menyerap data statistik ini.

Kita diatur oleh perwkilan di ingatan

We are governed by the representations in memory

that were formed early in development.

yang terbentuk di awal perkembangan.

So what we're seeing here

Sehingga apa yang kita lihat di sini

is changing our models of what the critical period is about.

adalah mengubah model kita terhadap pengertian masa kritis itu.

We're arguing from a mathematical standpoint

Kami berpendapat dari sudut pandang matematis

that the learning of language material may slow down

bahwa kemampuan belajar bahasa dapat menurun

when our distributions stabilize.

saat distribusinya menjadi stabil.

It's raising lots of questions about bilingual people.

Hal ini memunculkan banyak pertanyaan tentang orang yang bicara dua bahasa.

mereka harus menyimpan dua tipe data statistik dalam pikirannya sekaligus

Bilinguals must keep two sets of statistics in mind at once

dan saling menukarnya, satu sama lain,

and flip between them, one after the other,

tergantung dengan siapa mereka berbicara.

depending on who they're speaking to.

So we asked ourselves,

Jadi kami bertanya

can the babies take statistics on a brand new language?

dapatkah bayi mengambil data statistik dari bahasa yang baru?

And we tested this by exposing American babies

Dan kami mengujinya dengan memaparkan bayi Amerika

yang belum pernah mendengar bahasa kedua

who'd never heard a second language

dengan Bahasa Mandarin untuk pertama kalinya dalam masa kritis ini.

to Mandarin for the first time during the critical period.

Kita tahu bahwa, saat penguasa satu bahasa diuji

We knew that, when monolinguals were tested in Taipei and Seattle

di Taipei dan Seattle dengan suara Bahasa Mandarin,

on the Mandarin sounds, they showed the same pattern.

mereka menunjukkan pola yang sama.

Six to eight months, they're totally equivalent.

Bayi berusia enam, delapan bulan, benar-benar sama.

Dua bulan kemudian, sesuatu yang luar biasa terjadi.

Two months later, something incredible happens.

But the Taiwanese babies are getting better, not the American babies.

Saat bayi Taiwan menjadi lebih baik, bayi Amerika tidak.

Yang kami lakukan adalah memaparkan bayi Amerika selama masa ini

What we did was expose American babies, during this period, to Mandarin.

dengan Bahasa Mandarin.

Ini seperti ada sanak Mandarin Anda yang datang berkunjung selama sebulan

It was like having Mandarin relatives come and visit for a month

dan tinggal di rumah Anda

and move into your house and talk to the babies for 12 sessions.

dan berbicara dengan para bayi selama 12 sesi.

Here's what it looked like in the laboratory.

Inilah yang terlihat di laboratorium.

(Video) Pembicara Bahasa Mandarin: [Mandarin]

(Mandarin)

PK: So what have we done to their little brains?

PK: Lalu apa yang telah kita lakukan dengan otak mungil mereka?

(Tawa)

(Laughter)

We had to run a control group to make sure

Kami harus memiliki kelompok kontrol

that coming into the laboratory didn't improve your Mandarin skills.

untuk memastikan bahwa hanya dengan datang ke laboratorium

tidak meningkatkan kemampuan Bahasa Mandarin Anda.

So a group of babies came in and listened to English.

Sehingga sekelompok bayi datang dan mendengarkan Bahasa Inggris.

And we can see from the graph

Dan kita dapat melihat dari grafik ini

that exposure to English didn't improve their Mandarin.

bahwa pemaparan Bahasa Inggris tidak meningkatkan Bahasa Mandarim mereka.

But look at what happened to the babies exposed to Mandarin for 12 sessions.

Namun lihatlah yang terjadi pada bayi-bayi

yang terpapar Bahasa Mandarin selama 12 sesi.

They were as good as the babies in Taiwan

Mereka sama bagusnya dengan bayi-bayi di Taiwan

who'd been listening for 10 and a half months.

yang telah mendengarkannya selama 10 setengah bulan.

What it demonstrated is that babies take statistics on a new language.

Hal ini menunjukkan

bahwa bayi mengambil data statistik bahasa baru.

Whatever you put in front of them, they'll take statistics on.

Apapun yang ada di depan mereka, mereka mengambil semua data statistiknya.

But we wondered what role

Namun kami bertanya-tanya apa peran

the human being played in this learning exercise.

yang dimainkan manusia

dalam pelatihan belajar ini.

So we ran another group of babies in which the kids got the same dosage,

Jadi kami mengambil kelompok bayi yang lain

di mana anak-anak ini mendapatkan yang sama, 12 sesi,

the same 12 sessions, but over a television set.

namun melalui televisi

And another group of babies who had just audio exposure

dan kelompok bayi yang lain yang hanya mendengarkan saja

and looked at a teddy bear on the screen.

dan melihat pada boneka teddy bear pada layar.

Apa yang kami lakukan pada otak mereka?

What did we do to their brains?

What you see here is the audio result --

Yang Anda lihat di sini adalah hasil dari hanya mendengarkan --

tidak ada pembelajaran --

no learning whatsoever --

and the video result --

dan hasil dari menonton --

no learning whatsoever.

tidak ada pembelajaran juga.

It takes a human being for babies to take their statistics.

Seorang manusia diperlukan

oleh bayi untuk mengambil data statistik mereka.

The social brain is controlling

Otak sosial mengendalikan

kapan bayi-bayi ini mengambil data statistik mereka.

when the babies are taking their statistics.

Kami ingin melihat ke dalam otak

We want to get inside the brain and see this thing happening

dan melihat hal ini terjadi

as babies are in front of televisions, as opposed to in front of human beings.

saat bayi-bayi berada di depan televisi

saat berhadapan dengan manusia dewasa.

Thankfully, we have a new machine, magnetoencephalography,

Untungnya, kami memiliki mesin baru,

magnetoencephalography,

yang memungkinkan kami melakukannya.

that allows us to do this.

It looks like a hair dryer from Mars.

Benda ini seperti pengering rambut dari Mars.

Namun benar-benar aman,

But it's completely safe, completely noninvasive and silent.

benar-benar tidak invasif dan tanpa suara.

We're looking at millimeter accuracy

Kami menargetkan ketepatan hingga milimeter

dalam bagian otak

with regard to spatial and millisecond accuracy

dan ketepatan hingga milidetik

using 306 SQUIDs --

menggunakan 306 SQUIDs --

ini adalah alat interferensi

these are superconducting quantum interference devices --

kuantum superkonduktor --

to pick up the magnetic fields that change as we do our thinking.

yang mengambil medan magnet

yang berubah saat kita berpikir.

We're the first in the world to record babies in an MEG machine

Kamilah yang pertama di dunia

yang merekam bayi

dengan mesin MEG

while they are learning.

saat mereka belajar.

So this is little Emma.

Ini adalah Emma kecil.

She's a six-monther.

Dia berusia enam bulan.

And she's listening to various languages in the earphones that are in her ears.

Dan dia mendengarkan bermacam-macam bahasa

pada earphone yang ada di telinganya.

You can see, she can move around.

Anda lihat, dia dapat bergerak bebas.

We're tracking her head with little pellets in a cap,

Kami melacak otaknya

dengan butiran kecil pada penutup kepalanya,

so she's free to move completely unconstrained.

sehingga dia benar-benar dapat bergerak bebas.

It's a technical tour de force.

Ini adalah penjelajahan teknis.

What are we seeing?

Apa yang kita lihat?

We're seeing the baby brain.

Kita melihat otak bayi.

As the baby hears a word in her language, the auditory areas light up,

Saat bayi mendengarkan kata pada bahasanya

bagian pendengarannya menyala

and then subsequently areas surrounding it that we think are related to coherence,

kemudian bagian yang mengelilinginya

yang kami pikir berhubungan dengan koordinasi

getting the brain coordinated with its different areas, and causality,

membuat otak berkoordinasi dengan bagian-bagiannya yang berbeda,

dan akibatnya,

one brain area causing another to activate.

satu bagian otak menyebabkan bagian otak lainnya ikut aktif.

We are embarking on a grand and golden age of knowledge

Kita sedang memulai

masa kejayaan dan keemasan

dari pengetahuan tentang perkembangan otak anak.

about child's brain development.

We're going to be able to see a child's brain

Kami akan dapat melihat otak anak

as they experience an emotion, as they learn to speak and read,

saat mereka merasakan emosi,

saat mereka belajar bicara dan membaca,

saat mereka mengerjakan soal matematika,

as they solve a math problem, as they have an idea.

saat mereka memiliki ide.

And we're going to be able to invent brain-based interventions

Dan kami akan dapat menemukan perantaraan berdasarkan otak

bagi anak-anak yang sulit belajar.

for children who have difficulty learning.

Just as the poets and writers described,

Seperti yang digambarkan para pujangga dan pengarang,

we're going to be able to see, I think, that wondrous openness,

saya pikir, kita akan dapat melihat

penerimaan yang menakjubkan,

penerimaan yang sempurna dan lengkap,

utter and complete openness, of the mind of a child.

dari pikiran seorang anak.

In investigating the child's brain,

Dalam meneliti otak anak

we're going to uncover deep truths about what it means to be human,

kami akan membuka kebenaran mendalam

tentang arti sesungguhnya dari menjadi manusia,

dan dalam prosesnya,

and in the process,

we may be able to help keep our own minds open to learning

kita mungkin dapat membantu menjaga pikiran kita untuk tetap terbuka untuk belajar

seumur hidup kita.

for our entire lives.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)