William Kamkwamba: How I harnessed the wind

Translator: Nur Kholis Majid Reviewer: Wahyu Perdana Yudistiawan

Thank you.

Terima kasih.

Two years ago, I stood on the TED stage in Arusha, Tanzania.

Dua tahun yang lalu saya berdiri di panggung TED di Arusha, Tanzania.

I spoke very briefly about one of my proudest creations.

Saya berbicara singkat sekali tentang salah satu karya saya yang paling membanggakan.

It was a simple machine that changed my life.

Yaitu sebuah mesin sederhana yang mengubah hidup saya.

Before that time,

Sebelum itu

I had never been away from my home

Saya tidak pernah bepergian jauh dari rumah

in Malawi.

di Malawi.

I had never used a computer.

Saya tidak pernah menggunakan komputer.

I had never seen an Internet.

Saya tidak pernah melihat Internet.

On the stage that day, I was so nervous.

Di panggung hari itu, saya sungguh gugup.

My English lost,

Kemampuan berbahasa inggris saya hilang,

I wanted to vomit.

Saya ingin muntah.

(Laughter)

(Tertawa)

I had never been surrounded by so many azungu,

Saya tidak pernah dikelilingi oleh banyak sekali azungu,

white people.

orang kulit putih.

(Laughter)

(Tertawa)

There was a story I wouldn't tell you then.

Ada sebuah cerita yang tidak bisa saya sampaikan waktu itu.

But well, I'm feeling good right now.

Tapi, saya merasa baik-baik saja sekarang.

I would like to share that story today.

Saya ingin membagi cerita tersebut hari ini.

We have seven children in my family.

Kami mempunyai tujuh anak dalam keluarga saya.

All sisters, excepting me.

Semuanya perempuan, kecuali saya.

This is me with my dad when I was a little boy.

Ini saya bersama ayah ketika saya masih kecil.

Before I discovered the wonders of science,

Sebelum saya menemukan keajaiban dari ilmu pengetahuan,

I was just a simple farmer

saya hanyalah seorang petani sederhana

in a country of poor farmers.

di sebuah negara dari petani-petani miskin.

Like everyone else, we grew maize.

Seperti orang lain, kami menanam jagung.

One year our fortune turned very bad.

Suatu tahun nasib kami berubah sangat buruk.

In 2001 we experienced an awful famine.

Pada 2001 kami mengalami paceklik yang mengerikan.

Within five months all Malawians began to starve to death.

Dalam lima bulan semua orang Malawi mulai kelaparan.

My family ate one meal per day, at night.

Keluarga saya makan satu kali per hari, di malam hari.

Only three swallows of nsima for each one of us.

Hanya tiga suap nsima untuk tiap orang.

The food passes through our bodies.

Makanan itu seakan hanya melewati tubuh kami.

We drop down to nothing.

Kami tidak merasakan apa-apa.

In Malawi, the secondary school,

Di Malawi, sekolah menengah,

you have to pay school fees.

anda harus membayar iuran sekolah.

Because of the hunger, I was forced to drop out of school.

Karena kelaparan, saya terpaksa putus sekolah.

I looked at my father

Saya melihat ayah saya,

and looked at those dry fields.

and melihat ladang-ladang kering itu.

It was the future I couldn't accept.

Itu adalah masa depan yang tidak dapat saya terima.

I felt very happy to be at the secondary school,

Saya merasa sangat bahagia saat di sekolah menegah.

so I was determined to do anything possible

Sehingga saya memutuskan untuk melakukan apapun yang mungkin

to receive education.

untuk mendapatkan pendidikan.

So I went to a library.

Jadi saya pergi ke perpustakaan.

I read books, science books, especially physics.

Saya membaca buku, buku-buku tentang ilmu pengetahuan, terutama fisika.

I couldn't read English that well.

Saya tidak bisa membaca bahasa inggris dengan baik.

I used diagrams and pictures

Saya menggunakan diagram dan gambar

to learn the words around them.

untuk mempelajari kata-kata disekitarnya.

Another book put that knowledge in my hands.

Sebuah buku lain memberikan pengetahuan kepada saya.

It said a windmill could pump water and generate electricity.

Buku tersebut mengatakan sebuah kincir angin dapat memompa air dan membangkitkan listrik.

Pump water meant irrigation,

Memompa air berarti irigasi.

a defense against hunger,

Pertahanan melawan kelaparan,

which we were experiencing by that time.

yang sedang kami hadapi saat itu.

So I decided I would build one windmill for myself.

Lalu saya memutuskan saya akan membangun sebuah kincir angin untuk saya sendiri.

But I didn't have materials to use,

Tapi saya tidak punya material yang bisa dipakai.

so I went to a scrap yard

Lalu saya pergi ke tempat rongsokan

where I found my materials.

di mana saya temukan bahan-bahan berguna.

Many people, including my mother,

Banyak orang, termasuk ibu saya,

said I was crazy.

berkata saya gila.

(Laughter)

(Tertawa)

I found a tractor fan,

Saya menemukan kipas traktor,

shock absorber, PVC pipes.

peredam kejut, pipa-pipa PVC.

Using a bicycle frame

Menggunakan sebuah rangka sepeda

and an old bicycle dynamo,

dan sebuah dinamo sepeda tua,

I built my machine.

Saya membangun mesin saya.

It was one light at first.

Pertamanya hanya sebuah lampu.

And then four lights,

Lalu empat lampu,

with switches, and even a circuit breaker,

dengan saklar-saklar dan bahkan sebuah circuit breaker,

modeled after an electric bell.

dibuat setelah sebuah tagihan listrik.

Another machine pumps water

Mesin yang lain memompa air

for irrigation.

untuk irigasi.

Queues of people start lining up at my house

Orang-orang mulai mengantri dirumah saya

(Laughter)

(Tertawa)

to charge their mobile phone.

untuk mengisi baterai ponsel mereka.

(Applause)

(Tepuk tangan)

I could not get rid of them.

Saya tidak dapat mengusir mereka.

(Laughter)

(Tertawa)

And the reporters came too,

Dan reporter datang juga,

which lead to bloggers

yang berlanjut ke blogger-blogger

and which lead to a call from something called TED.

dan sampai ke sebuah panggilan dari sesuatu yang bernama TED.

I had never seen an airplane before.

Saya tidak pernah melihat pesawat terbang sebelumnya.

I had never slept in a hotel.

Saya tidak pernah tidur di hotel.

So, on stage that day in Arusha,

Jadi, di panggung hari itu di Arusha,

my English lost,

Kemampuan berbahasa inggris saya hilang,

I said something like,

Saya mengatakan sesuatu seperti,

"I tried. And I made it."

"Saya mencoba. Dan saya membuatnya"

So I would like to say something

Jadi saya ingin mengatakan sesuatu

to all the people out there like me

kepada semua orang diluar sana, yang seperti saya,

to the Africans, and the poor

kepada orang-orang Afrika, dan orang-orang miskin

who are struggling with your dreams.

yang sedang berjuang dengan impian masing-masing,

God bless.

Semoga Tuhan memberkati.

Maybe one day you will watch this on the Internet.

Mungkin suatu hari anda akan melihat ini di internet.

I say to you, trust yourself and believe.

Saya katakan kepada anda, percayalah pada diri sendiri.

Whatever happens, don't give up.

Apapun yang terjadi jangan menyerah.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)