The next outbreak? We’re not ready | Bill Gates | TED

Translator: Bagus D Ramadhan Reviewer: Elizabeth Kwan

When I was a kid,

Ketika saya masih anak-anak,

the disaster we worried about most was a nuclear war.

bencana yang paling kami takuti adalah perang nuklir.

That's why we had a barrel like this down in our basement,

Itulah mengapa saya memiliki drum seperti ini di ruang bawah tanah,

filled with cans of food and water.

berisi berkaleng-kaleng makanan dan air.

When the nuclear attack came,

Ketika serangan nuklir datang,

we were supposed to go downstairs, hunker down, and eat out of that barrel.

kami harus turun ke bawah, berlindung dan makan di drum itu.

Today the greatest risk of global catastrophe

Hari ini resiko terbesar dari kekacauan global

doesn't look like this.

tidak terlihat sepert ini.

Instead, it looks like this.

Namun terlihat sepert ini.

If anything kills over 10 million people in the next few decades,

Jika sesuatu yang bisa membunuh 10 juta orang dalam beberapa dekade kedepan,

it's most likely to be a highly infectious virus

yang paling memungkinkan adalah sebuah virus yang berbahaya

rather than a war.

ketimbang sebuah perang.

Not missiles, but microbes.

Bukan misil, namun mikroba.

Now, part of the reason for this is that

Sekarang, alasannya adalah

we've invested a huge amount in nuclear deterrents.

kita telah berinvestasi banyak untuk pencegahan nuklir.

But we've actually invested very little in a system to stop an epidemic.

Namun ternyata kita sedikit berinvestasi dalam sistem pengendali epidemi.

We're not ready for the next epidemic.

Kita tidak siap untuk epidemi berikutnya.

Let's look at Ebola.

Lihatlah Ebola.

I'm sure all of you read about it in the newspaper,

Saya yakin Anda semua sudah membacanya di koran,

lots of tough challenges.

banyak sekali tantangan sulit.

I followed it carefully through the case analysis tools

Saya mengikuti kasus dengan cermat melalui alat-alat analisis

we use to track polio eradication.

yang kami gunakan untuk memantau pemberantasan polio.

And as you look at what went on,

Dan ketika Anda melihat arahnya,

the problem wasn't that there was a system that didn't work well enough,

permasalahannya bukanlah pada sistem yang tidak berjalan dengan benar,

the problem was that we didn't have a system at all.

masalahnya adalah kita tidak memiliki sistem sama sekali.

In fact, there's some pretty obvious key missing pieces.

Faktanya, ada beberapa kepingan penting yang hilang.

We didn't have a group of epidemiologists ready to go, who would have gone,

Kita tidak memiliki kelompok epidemiologi di lapangan yang siap siaga untuk pergi

seen what the disease was, seen how far it had spread.

melihat apa penyakitnya, melihat seberapa jauh ia tersebar.

The case reports came in on paper.

Laporan kasusnya tercatat di atas kertas.

It was very delayed before they were put online

Laporannya sangat terlambat sebelum diunggah online

and they were extremely inaccurate.

dan laporan itu sama sekali tidak akurat.

We didn't have a medical team ready to go.

Kami tidak memiliki tim medis yang siap siaga.

We didn't have a way of preparing people.

Kami tidak memiliki cara untuk mempersiapkan tenaga ahli.

Now, Médecins Sans Frontières did a great job orchestrating volunteers.

Meski Médecins Sans Frontières mengatur para relawan dengan hebat.

But even so, we were far slower than we should have been

Namun tetap saja, kita jauh lebih lamban dari yang seharusnya

getting the thousands of workers into these countries.

untuk menempatkan ribuan pekerja di negara-negara itu.

And a large epidemic would require us to have hundreds of thousands of workers.

Dan sebuah epidemi besar akan membutuhkan ratusan ribu pekerja.

There was no one there to look at treatment approaches.

Tidak ada seroangpun di sana untuk melihat upaya penanganan.

No one to look at the diagnostics.

Tidak seorangpun melihat diagnosisnya.

No one to figure out what tools should be used.

Tidak ada seorangpun menentukan alat apa yang harus digunakan.

As an example, we could have taken the blood of survivors,

Sebagai contoh, kami bisa mengambil darah orang yang selamat,

processed it, and put that plasma back in people to protect them.

memprosesnya, dan memberikan plasma untuk melindungi mereka.

But that was never tried.

Namun itu tidak pernah dicoba.

So there was a lot that was missing.

Jadi banyak hal yang tidak tepat.

And these things are really a global failure.

Dan ketidaktepatan itu adalah sebuah kegagalan global.

The WHO is funded to monitor epidemics, but not to do these things I talked about.

WHO dibiayai untuk mengawasi epidemi,

namun tidak melakukan hal yang Saya sebutkan tadi.

Dan yang terjadi di film agak berbeda.

Now, in the movies it's quite different.

There's a group of handsome epidemiologists ready to go,

Ada sekelompok epidemiologi tampan siaga,

they move in, they save the day, but that's just pure Hollywood.

mereka bergerak, mereka selamatkan dunia, tapi itulah Hollywood.

The failure to prepare could allow the next epidemic

Kegagalan untuk mempersiapkan dapat mengakibatkan epidemi berikutnya

to be dramatically more devastating than Ebola

jauh lebih mengerikan dari pada Ebola

Let's look at the progression of Ebola over this year.

Mari melihat perkembangan Ebola tahun ini.

About 10,000 people died,

Sekitar 10.000 orang meninggal,

and nearly all were in the three West African countries.

dan hampir semuanya berada di negara-negara Afrika Barat.

There's three reasons why it didn't spread more.

Ada tiga alasan mengapa Ebola tidak tersebar lebih jauh.

The first is that there was a lot of heroic work by the health workers.

Pertama karena ada banyak pekerja kesehatan yang heroik.

They found the people and they prevented more infections.

Mereka menangani orang yang terjangkit dan mencegah infeksi lanjutan.

The second is the nature of the virus.

Kedua adalah sifat alami dari virus.

Ebola does not spread through the air.

Ebola tidak menyebar melalui udara.

And by the time you're contagious,

Dan ketika terjangkit,

most people are so sick that they're bedridden.

Anda akan sangat lemah sehingga harus beristirahat.

Third, it didn't get into many urban areas.

Ketiga, Ebola tidak banyak mencapai wilayah perkotaan.

And that was just luck.

Dan itu adalah keberuntungan semata.

If it had gotten into a lot more urban areas,

Jika itu tersebar di banyak perkotaan,

the case numbers would have been much larger.

angka kasusnya akan lebih besar lagi.

So next time, we might not be so lucky.

Jadi di masa depan, kita mungkin tidak seberuntung itu.

You can have a virus where people feel well enough while they're infectious

Anda akan menemukan virus yang menjangkiti orang yang cukup sehat

that they get on a plane or they go to a market.

lalu mereka naik pesawat atau mereka pergi ke pasar.

The source of the virus could be a natural epidemic like Ebola,

Sumber dari virusnya bisa jadi dari alam seperti Ebola,

or it could be bioterrorism.

atau bisa jadi terorisme biologi.

So there are things that would literally make things a thousand times worse.

Jadi banyak hal yang sebenarnya bisa membuat situasi ribuan kali lebih buruk.

In fact, let's look at a model of a virus spread through the air,

Faktanya, mari melihat model dari virus yang tersebar melalui udara,

like the Spanish Flu back in 1918.

seperti Flu Spanyol di tahun 1918.

So here's what would happen:

Jadi ini yang akan terjadi:

It would spread throughout the world very, very quickly.

Virusnya akan menyebar ke seluruh dunia dengan sangat cepat.

And you can see over 30 million people died from that epidemic.

Dan Anda melihat 30 juta orang meninggal karena epidemi itu.

So this is a serious problem.

Jadi ini adalah masalah yang serius.

We should be concerned.

Kita harus memperhatikannya.

But in fact, we can build a really good response system.

Sebenarnya, kita bisa membangun sistem respon yang baik.

We have the benefits of all the science and technology that we talk about here.

Kita memiliki banyak keunggulan sains dan teknologi yang kita bicarakan di sini.

We've got cell phones

Kita punya telepon genggam

to get information from the public and get information out to them.

untuk mendapat informasi dari publik dan memberikan informasi.

We have satellite maps where we can see where people are and where they're moving.

Kita punya peta satelit yang bisa melihat

dimana orang berada dan kemana mereka pergi.

We have advances in biology

Kita ahli dalam biologi

that should dramatically change the turnaround time to look at a pathogen

yang seharusnya mengubah situasi untuk melihat patogen

and be able to make drugs and vaccines that fit for that pathogen.

dan mampu untuk membuat obat dan vaksin yang cocok untuk patogen itu.

So we can have tools,

Jadi kita memiliki peralatan,

but those tools need to be put into an overall global health system.

namun peralatan itu harus dipergunakan dalam sistem kesehatan global.

And we need preparedness.

Dan kita perlu kesiapan.

The best lessons, I think, on how to get prepared

Pelajaran berharga, adalah tentang bagaimana bersiap

are again, what we do for war.

sama seperti yang kita lakukan untuk perang.

For soldiers, we have full-time, waiting to go.

Pasukan-pasukan selalu siap siaga.

We have reserves that can scale us up to large numbers.

Kita memiliki tenaga yang banyak.

NATO has a mobile unit that can deploy very rapidly.

NATO memiliki unit mobilitas yang bisa dikirim dengan cepat.

NATO does a lot of war games to check, are people well trained?

NATO melakukan banyak permainan perang

untuk memeriksa apakah pasukannya terlatih?

Do they understand about fuel and logistics

Apakah mereka paham soal bahan bakar dan logistik

and the same radio frequencies?

dan berada di frekuensi radio yang sama?

So they are absolutely ready to go.

Jadi mereka benar-benar siap untuk terjun.

So those are the kinds of things we need to deal with an epidemic.

Hal-hal seperti itulah yang kita perlu siapkan untuk sebuah epidemi.

What are the key pieces?

Apa saja bagian-bagian terpentingnya?

First, we need strong health systems in poor countries.

Pertama, kita membutuhkan sistem kesehatan yang kuat

di negara-negara miskin.

That's where mothers can give birth safely,

Sehingga para ibu bisa melahirkan dengan selamat,

kids can get all their vaccines.

anak-anak bisa mendapatkan vaksin.

But, also where we'll see the outbreak very early on.

Tapi juga kita bisa mencegah penjangkitan masal dengan lebih dini.

We need a medical reserve corps:

Kita membutuhkan korps pasukan medis:

lots of people who've got the training and background

banyak tenaga yang mendapat pelatihan

who are ready to go, with the expertise.

dan siap di lapangan dengan keahliannya.

And then we need to pair those medical people with the military.

Dan kemudian kita perlu memasangkan orang-orang medis itu dengan militer.

taking advantage of the military's ability to move fast, do logistics

menggabungkan kemampuan militer untuk bergerak cepat mengirim logistik

and secure areas.

dan mengamankan wilayah.

We need to do simulations,

Kita perlu melakukan banyak simulasi,

germ games, not war games, so that we see where the holes are.

permainan kuman, bukan permainan perang, sehingga kita bisa melihat celah-celahnya.

The last time a germ game was done in the United States

Terakhir kali diadakan permainan kuman ada di Amerika Serikat

was back in 2001, and it didn't go so well.

adalah tahun 2001, dan itu tidak berjalan dengan baik.

So far the score is germs: 1, people: 0.

Sejauh ini skornya adalah kuman : 1, manusia : 0.

Finally, we need lots of advanced R&D in areas of vaccines and diagnostics.

Terakhir, kita membutuhkan banyak riset dan pengembangan

di bidang vaksin dan diagnosis.

There are some big breakthroughs, like the Adeno-associated virus,

Ada banyak terobosan, seperti Virus Adeno,

that could work very, very quickly.

yang dapat menyebar sangat, sangat cepat.

Now I don't have an exact budget for what this would cost,

Sekarang Saya tidak tahu berapa biaya yang dibutuhkan,

but I'm quite sure it's very modest compared to the potential harm.

namun Saya cukup yakin biayanya rendah dibanding dengan potensi ancamannya.

The World Bank estimates that if we have a worldwide flu epidemic,

Bank Dunia mengestimasi jika kita mengalami epidemi flu di seluruh dunia,

global wealth will go down by over three trillion dollars

kekayaan dunia akan menurun lebih dari tiga triliun dolar

and we'd have millions and millions of deaths.

dan kita akan mendapatkan berjuta-juta kematian.

These investments offer significant benefits

Investasi ini menawarkan keuntungan yang signifikan

beyond just being ready for the epidemic.

jauh melebihi sekedar kesiapan menghadapi epidemi.

The primary healthcare, the R&D,

Perawatan kesehatan yang prima, riset dan pengembangan,

those things would reduce global health equity

keduanya akan mengurangi ketimpangan kesehatan global

and make the world more just as well as more safe.

dan membuat dunia menjadi lebih aman.

So I think this should absolutely be a priority.

Jadi saya pikir hal ini harus menjadi prioritas.

There's no need to panic.

Tidak perlu panik.

We don't have to hoard cans of spaghetti or go down into the basement.

Kita tidak perlu menyimpan banyak spageti atau berlindung di ruang bawah tanah.

But we need to get going, because time is not on our side.

Tapi kita perlu bergerak, karena waktu tidak berada di pihak kita.

In fact, if there's one positive thing that can come out of the Ebola epidemic,

Bahkan jika ada satu hal positif yang bisa diambil dari epidemi Ebola,

it's that it can serve as an early warning, a wake-up call, to get ready.

adalah Ebola menjadi peringatan awal, panggilan, untuk bersiap.

If we start now, we can be ready for the next epidemic.

Jika kita memulai sekarang, kita akan siap untuk epidemi berikutnya.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)