Monika Bulaj: The hidden light of Afghanistan

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Amalia S

My travels to Afghanistan

Perjalanan saya ke Afganistan

began many, many years ago

dimulai bertahun-tahun yang lalu

on the eastern border of my country,

di perbatasan bagian timur dari negara saya,

my homeland, Poland.

tanah air saya, Polandia.

I was walking through the forests

Saya berjalan melewati hutan

of my grandmother's tales.

dari dongeng nenek saya.

A land where every field hides a grave,

Tanah dengan makam tersembunyi di mana-mana

where millions of people

di mana jutaan orang

have been deported or killed

telah diusir atau dibunuh

in the 20th century.

pada abad ke-20.

Behind the destruction,

Di balik neraka itu,

I found a soul of places.

saya menemukan tempat bagi jiwa saya.

I met humble people.

Saya bertemu orang-orang miskin,

I heard their prayer

mendengarkan doa-doa mereka,

and ate their bread.

dan makan makanan mereka.

Then I have been walking East for 20 years --

Lalu saya berjalan ke arah Timur selama 20 tahun --

from Eastern Europe to Central Asia --

dari Eropa Timur ke Asia Tengah --

through the Caucasus Mountains,

melalui Pegunungan Kaukasus

Middle East,

Timur Tengah,

North Africa,

Afrika Utara,

Russia.

dan Rusia.

And I ever met more humble people.

Saya bertemu orang-orang yang lebih miskin lagi.

And I shared their bread and their prayer.

Dan kami berbagi makanan dan doa bersama.

This is why I went to Afghanistan.

Inilah mengapa saya pergi ke Afganistan.

One day, I crossed the bridge

Suatu hari, saya menyeberangi jembatan

over the Oxus River.

di atas Sungai Oxus.

I was alone on foot.

Saya berjalan kaki sendirian.

And the Afghan soldier was so surprised to see me

Dan tentara Afganistan sangat terkejut melihat saya

that he forgot to stamp my passport.

hingga dia lupa mengecap paspor saya.

But he gave me a cup of tea.

Namun dia memberikan secangkir teh.

And I understood

Dan saya mengerti

that his surprise was my protection.

bahwa keterkejutannya adalah apa yang melindungi saya.

So I have been walking and traveling,

Saya berjalan dan bepergian

by horses, by yak, by truck, by hitchhiking,

dengan kuda, yak, truk, dan menumpang

from Iran's border

dari perbatasan Iran

to the bottom, to the edge of the Wakhan Corridor.

ke selatan, hingga tepi Koridor Wakhan.

And in this way

Dan dalam perjalanan ini

I could find noor, the hidden light of Afghanistan.

saya dapat menemukan "nur," cahaya tersembunyi dari Afganistan.

My only weapon

Satu-satunya senjata saya

was my notebook and my Leica.

adalah buku catatan dan Leica.

I heard prayers of the Sufi --

Saya mendengar doa-doa dari kaum Sufi --

humble Muslims,

umat Islam yang rendah hati

hated by the Taliban.

yang dibenci oleh Taliban.

Hidden river,

Sungai tersembunyi,

interconnected with the mysticism

yang berhubungan dengan ilmu kebatinan

from Gibraltar to India.

dari Gibraltar hingga India.

The mosque where the respectful foreigner

Masjid di mana orang asing yang dihormati

is showered with blessings

dilimpahkan dengan berkat

and with tears,

dan air mata

and welcomed as a gift.

dan disambut sebagai hadiah.

What do we know

Apa yang kita ketahui

about the country and the people

tentang negara dan orang-orang

that we pretend to protect,

yang pura-pura kita lindungi,

about the villages

tentang pedesaan

where the only one medicine

di mana satu-satunya obat

to kill the pain and to stop the hunger

untuk menghilangkan rasa sakit dan menghentikan kelaparan

is opium?

adalah opium?

These are opium-addicted people

Mereka ini adalah para pecandu opium

on the roofs of Kabul

di atap-atap kota Kabul

10 years after the beginning of our war.

10 tahun setelah dimulainya perang kita.

These are the nomad girls

Ini adalah para gadis biasa

who became prostitutes for Afghan businessmen.

yang melacurkan diri kepada para pengusaha Afgan.

What do we know about the women

Apa yang kita ketahui tentang para wanita ini

10 years after the war?

10 tahun setelah perang itu?

Clothed in this nylon bag,

Dengan berpakaian kantong nilon

made in China,

buatan Cina

with the name of burqa.

atas nama burqa.

I saw one day,

Suatu hari saya melihat

the largest school in Afghanistan,

sekolah terbesar di Afganistan,

a girls' school.

sekolah khusus perempuan.

13,000 girls

13.000 anak perempuan

studying here

bersekolah di sini

in the rooms underground,

dalam ruangan di bawah tanah

full of scorpions.

yang dipenuhi kalajengking.

And their love [for studying]

Dan gairah mereka (untuk belajar)

was so big that I cried.

sangat besar hingga saya menangis.

What do we know

Apa yang kita ketahui

about the death threats by the Taliban

tentang ancaman pembunuhan dari Taliban

nailed on the doors

yang dipaku pada pintu-pintu

of the people who dare to send their daughters to school as in Balkh?

untuk orang-orang yang berani mengirimkan putri mereka ke sekolah seperti di Balkh?

The region is not secure, but full of the Taliban,

Daerah ini tidak aman, namun dipenuhi Taliban

and they did it.

dan mereka melakukannya.

My aim is to give a voice

Tujuan saya adalah memberikan suara

to the silent people,

bagi orang-orang yang diam

to show the hidden lights

untuk menunjukkan cahaya tersembunyi

behind the curtain of the great game,

di balik tirai dari permainan besar,

the small worlds ignored by the media

dunia kecil yang diabaikan oleh media

and the prophets of a global conflict.

dan para dalang dari konflik global.

Thanks.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)