Bunker Roy: Learning from a barefoot movement

I'd like to take you to another world.

saya ingin membawa anda ke dunia yang lain

And I'd like to share

dan saya ingin berbagi

a 45 year-old love story

sebuah kisah cinta berumum 45 tahun

with the poor,

dengan orang-orang miskin

living on less than one dollar a day.

yang hidup dengan pendapatan kurang dari satu dollar per hari

I went to a very elitist, snobbish,

saya memasuki sekolah paling elit, keren

expensive education in India,

dan termahal di India

and that almost destroyed me.

dan hal itu hampir menghancurkan saya

I was all set

saya siap

to be a diplomat, teacher, doctor --

menjadi seorang diplomat, guru, dokter --

all laid out.

semuanya tersedia

Then, I don't look it, but I was the Indian national squash champion

saya mengacuhkan, tapi saya pernah menjadi juara nasional squash

for three years.

selama tiga tahun

(Laughter)

.

The whole world was laid out for me.

seluruh dunia terbentang di depan saya

Everything was at my feet.

semuanya siap saya pijaki

I could do nothing wrong.

saya tidak mungkin keliru

And then I thought out of curiosity

kemudian saya merasa penasaran

I'd like to go and live and work

saya ingin pergi, tinggal dan bekerja

and just see what a village is like.

sekedar melihat, seperti apakah desa itu

So in 1965,

jadi, pada tahun 1965

I went to what was called the worst Bihar famine in India,

saya pergi ke tempat kelaparan paling parah di India, di Bihar

and I saw starvation, death,

dan saya melihat kelaparan, kematian

people dying of hunger, for the first time.

orang mati karena kelaparan, dan untuk pertama kalinya

It changed my life.

itu mengubah hidup saya

I came back home,

saya kembali ke rumah

told my mother,

mengatakan pada ibu saya

"I'd like to live and work in a village."

"saya ingin tinggal dan bekerja di desa"

Mother went into a coma.

ibu saya jatuh koma

(Laughter)

.

"What is this?

"ada apa ini?

The whole world is laid out for you, the best jobs are laid out for you,

seluruh dunia tersedia untukmu, pekerjaan terbaik tersedia untukmu,

and you want to go and work in a village?

dan kamu ingin tinggal dan bekerja di desa?

I mean, is there something wrong with you?"

ada apa denganmu?"

I said, "No, I've got the best eduction.

saya bilang, "tidak, saya mendapatkan pendidikan terbaik

It made me think.

dan itu membuat saya berpikir

And I wanted to give something back

dan saya ingin membalas jasa

in my own way."

dengan cara saya sendiri."

"What do you want to do in a village?

"apa yang akan kamu lakukan di desa?

No job, no money,

Tidak ada pekerjaan, tidak ada uang,

no security, no prospect."

tidak ada rasa aman, tidak ada masa depan"

I said, "I want to live

saya bilang, "saya ingin tinggal

and dig wells for five years."

dan menggali sumur lima tahun ke depan"

"Dig wells for five years?

"menggali sumur selama lima tahun?

You went to the most expensive school and college in India,

Kamu mendapat pendidikan di sekolah dan kampus paling mahal di India

and you want to dig wells for five years?"

dan kamu mau menggali sumur selama lima tahun ke depan?"

She didn't speak to me for a very long time,

Ibu saya tidak berbicara pada saya lagi untuk waktu yang lama,

because she thought I'd let my family down.

karena ibu saya berpikir, saya mengecewakan keluarga saya.

But then,

Tapi kemudian

I was exposed to the most extraordinary knowledge and skills

saya melihat pengetahuan dan keterampilan paling hebat

that very poor people have,

yang dimiliki orang-orang miskin,

which are never brought into the mainstream --

yang tidak pernah ditemukan di kehidupan biasa --

which is never identified, respected,

yang tidak pernah dikenali, dihormati,

applied on a large scale.

diterapkan dalam skala besar

And I thought I'd start a Barefoot College --

dan saya berpikir untuk memulai Barefoot College --

college only for the poor.

kampus hanya untuk orang-orang miskin

What the poor thought was important

apa yang dipikirkan oleh orang-orang miskin ini penting

would be reflected in the college.

dan akan terlihat lewat kampus itu.

I went to this village for the first time.

saya pergi ke desa ini untuk pertama kalinya.

Elders came to me

para tetua desa mendatangi saya

and said, "Are you running from the police?"

dan bertanya, "Apa kamu kabur dari kejaran polisi?"

I said, "No."

saya bilang, "Tidak"

(Laughter)

.

"You failed in your exam?"

"Kamu gagal di ujian?"

I said, "No."

Saya bilang, "Tidak"

"You didn't get a government job?" I said, "No."

"Kamu tidak bisa menjadi pegawai negerj?" Saya bilang, "Tidak"

"What are you doing here?

"Apa yang kamu lakukan disini?

Why are you here?

Mengapa kamu disini?

The education system in India

Sistem pendidikan di India

makes you look at Paris and New Delhi and Zurich;

membuatmu ingin pergi ke Paris, New Delhi dan Zurich

what are you doing in this village?

apa yang kamu lakukan di desa ini?

Is there something wrong with you you're not telling us?"

Apakah kamu merahasiakan sesuatu dari kami?"

I said, "No, I want to actually start a college

Saya bilang, "Tidak, saya ingin membuat sebuah sekolah

only for the poor.

hanya unutk orang yang miskin.

What the poor thought was important would be reflected in the college."

Apa yang penting bagi orang-orang miskin, akan terlihat di kampus ini."

So the elders gave me some very sound and profound advice.

Para tetua kampung memberi saya beberapa saran yang sangat baik dan mendalam

They said, "Please,

Mereka berkata, "Tolong,"

don't bring anyone with a degree and qualification

"jangan membawa orang dengan gelar..

into your college."

masuk ke perguruan tinggi Anda."

So it's the only college in India

Ini adalah satu-satunya sekolah di India

where, if you should have a Ph.D. or a Master's,

di mana, jika Anda memiliki gelar Ph.D . atau Master

you are disqualified to come.

anda tidak diperbolehkan untuk datang

You have to be a cop-out or a wash-out or a dropout

Anda harus berpura-pura tak berkualifikasi atau tergolong yang tersingkirkan atau yang putus sekolah

to come to our college.

untuk dapat datang ke kampus kami

You have to work with your hands.

Anda harus bekerja dengan kedua tangan Anda

You have to have a dignity of labor.

Anda harus memiliki martabat para buruh.

You have to show that you have a skill that you can offer to the community

Anda harus menunjukkan bahwa Anda memiliki keterampilan yang dapat Anda tawarkan kepada masyarakat

and provide a service to the community.

dan memberikan pelayanan kepada masyarakat

So we started the Barefoot College,

Kita membangun “perguruan bertelanjang kaki” (Barefoot College)

and we redefined professionalism.

dan kita memaknai ulang profesionalisme.

Who is a professional?

Siapakah yang disebut seorang profesional?

A professional is someone

Profesional adalah seseorang

who has a combination of competence,

yang memiliki kombinasi kompetensi,

confidence and belief.

percaya diri dan keyakinan.

A water diviner is a professional.

Seorang pencari sumber air adalah seorang profesional.

A traditional midwife

Seorang bidan tradisional

is a professional.

adalah seorang profesional

A traditional bone setter is a professional.

Seorang dukun tulang tradisional adalah seorang profesional

These are professionals all over the world.

Mereka adalah para profesional di seluruh dunia

You find them in any inaccessible village around the world.

Anda dapat menemukan mereka di desa-desa yang tidak dapat diakses di seluruh dunia

And we thought that these people should come into the mainstream

Dan kita berpikir bahwa orang-orang ini harus masuk ke dalam arus utama

and show that the knowledge and skills that they have

dan menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki

is universal.

adalah universal

It needs to be used, needs to be applied,

Perlu digunakan, perlu diterapkan,

needs to be shown to the world outside --

perlu ditunjukkan kepada dunia luar -

that these knowledge and skills

bahwa pengetahuan dan keterampilan-keterampilan itu

are relevant even today.

relevan, bahkan untuk hari ini.

So the college works

Perguruan ini bekerja

following the lifestyle and workstyle of Mahatma Gandhi.

mengikuti gaya hidup dan gaya kerja Mahatma Gandhi

You eat on the floor, you sleep on the floor, you work on the floor.

Anda makan di lantai, Anda tidur di lantai, Anda bekerja di lantai

There are no contracts, no written contracts.

Tidak ada kontrak tertulis

You can stay with me for 20 years, go tomorrow.

Anda bisa tinggal dengan saya selama 20 tahun, kemudian pergi keesokan hari

And no one can get more than $100 a month.

Dan tidak ada yang bisa mendapatkan lebih dari $ 100 per bulan

You come for the money, you don't come to Barefoot College.

Jika Anda datang untuk uang, anda tidak akan datang ke Barefoot College

You come for the work and the challenge,

Anda datang untuk bekerja dan menghadapi tantangan,

you'll come to the Barefoot College.

maka Anda akan datang ke Barefoot College.

That is where we want you to try crazy ideas.

Ini adalah tempat yang Anda diminta mencoba dan menciptakan ide-ide.

Whatever idea you have, come and try it.

Apapun ide yang Anda miliki, datang dan cobalah.

It doesn't matter if you fail.

Tidak masalah jika Anda gagal.

Battered, bruised, you start again.

Terhantam, memar-memar, mulailah saja lagi.

It's the only college where the teacher is the learner

Ini adalah satu-satunya perguruan yang gurunya adalah pelajar

and the learner is the teacher.

dan pelajarnya adalah guru.

And it's the only college where we don't give a certificate.

Dan ini adalah satu-satunya perguruan yang tidak memberikan sertifikat.

You are certified by the community you serve.

Anda disertifikasi oleh masyarakat yang Anda layani.

You don't need a paper to hang on the wall

Anda tidak perlu kertas yang menggantung di dinding

to show that you are an engineer.

untuk menunjukkan bahwa Anda adalah seorang insinyur.

So when I said that,

Saat saya mengatakan hal itu,

they said, "Well show us what is possible. What are you doing?

mereka berkata, "Kalau begitu, tunjukkan pada kami apa yang mungkin. Apa yang Anda lakukan?

This is all mumbo-jumbo if you can't show it on the ground."

Ini semua omong kosong jika Anda tidak dapat membuktikannya di lapangan."

So we built the first Barefoot College

Jadi kami membangun Kampus Barefoot pertama

in 1986.

pada tahun 1986.

It was built by 12 Barefoot architects

Kampus itu dibangun oleh 12 orang arsitek Barefoot

who can't read and write,

Barefoot yang tidak dapat membaca dan menulis,

built on $1.50 a sq. ft.

dibangun di atas tanah seharga 1.50 Dollar per kaki persegi.

150 people lived there, worked there.

150 orang tinggal di sana, bekerja di sana.

They got the Aga Khan Award for Architecture in 2002.

Mereka mendapat Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur pada tahun 2002.

But then they suspected, they thought there was an architect behind it.

Tapi pada saat itu mereka mengira ada seorang arsitek di balik karya arsitektur itu.

I said, "Yes, they made the blueprints,

Saya berkata, "Ya, mereka membuat cetak birunya,

but the Barefoot architects actually constructed the college."

tetapi para arsitek Barefoot itu benar-benar membangun kampus itu."

We are the only ones who actually returned the award for $50,000,

Kami satu-satunya pihak yang mengembalikan hadiah sebesar 50.000 Dolar

because they didn't believe us,

karena mereka tak percaya pada kami

and we thought that they were actually casting aspersions

dan kami pikir mereka sebenarnya mengkritik

on the Barefoot architects of Tilonia.

para arsitek Barefoot dari Tilonia.

I asked a forester --

Saya bertanya kepada seorang rimbawan-

high-powered, paper-qualified expert --

seorang yang sangat berpengalaman dengan kualifikasi tinggi-

I said, "What can you build in this place?"

saya berkata, "Apa yang bisa Anda bangun di tempat ini?"

He had one look at the soil and said, "Forget it. No way.

Dia melihat sejenak ke tanah sekitar dan berkata, "Lupakan saja. Tak mungkin.

Not even worth it.

Hasilnya takkan sepadan.

No water, rocky soil."

Tak ada air dan tanahnya berbatu. "

I was in a bit of a spot.

Saya jadi serba salah.

And I said, "Okay, I'll go to the old man in village

Lalu saya berkata," Baiklah, saya akan pergi ke seorang tua di desa

and say, 'What should I grow in this spot?'"

dan bertanya, 'Apa yang sebaiknya saya tanam di tempat ini?'”

He looked quietly at me and said,

Dia terdiam seraya memandang saya dan berkata,

"You build this, you build this, you put this, and it'll work."

"Anda membangun ini, Anda membangun itu, Anda menanam ini dan itu akan berhasil. "

This is what it looks like today.

Ini hasilnya sekarang.

Went to the roof,

Saya lalu pergi ke atap,

and all the women said, "Clear out.

dan para wanita berkata, "Pergi.

The men should clear out because we don't want to share this technology with the men.

Para pria harus pergi karena kita tak ingin berbagi teknologi ini dengan para pria.

This is waterproofing the roof."

Campuran Ini membuat atap kedap air."

(Laughter)

.

It is a bit of jaggery, a bit of urens

Ini terdiri dari sedikit gula tebu, sedikit tanaman urens

and a bit of other things I don't know.

dan sedikit hal-hal lain yang saya tidak tahu.

But it actually doesn't leak.

Tapi ini sungguh-sungguh kedap air.

Since 1986, it hasn't leaked.

Sejak 1986, atap ini tidak pernah bocor.

This technology, the women will not share with the men.

Para wanita tidak akan membagi teknologi ini dengan para pria.

(Laughter)

.

It's the only college

Tempat ini adalah satu-satunya kampus

which is fully solar-electrified.

dengan sumber energi yang seluruhnya berasal dari tenaga surya.

All the power comes from the sun.

Seluruh energi listrik berasal dari matahari.

45 kilowatts of panels on the roof.

Terdapat panel-panel sebesar 45 kilowatt di atap.

And everything works off the sun for the next 25 years.

Semuanya bisa tetap berfungsi selama 25 tahun ke depan.

So long as the sun shines,

Jadi selama matahari bersinar,

we'll have no problem with power.

kita tidak akan punya masalah dengan listrik.

But the beauty is

Tapi yang menarik,

that is was installed

semua ini dibangun

by a priest, a Hindu priest,

oleh seorang pendeta, pendeta Hindu,

who's only done eight years of primary schooling --

yang hanya menyelesaikan sekolah dasar selama delapan tahun,

never been to school, never been to college.

tak pernah duduk di sekolah menengah dan tak pernah kuliah.

He knows more about solar

Dia tahu lebih banyak tentang panel surya

than anyone I know anywhere in the world guaranteed.

daripada siapa pun di dunia ini, saya jamin.

Food, if you come to the Barefoot College,

Makanan. Jika anda datang ke Barefoot College

is solar cooked.

makanan ini dimasak dengan menggunakan energi-surya.

But the people who fabricated that solar cooker

Pembuat tungku-surya ini

are women,

adalah perempuan

illiterate women,

yang buta huruf.

who actually fabricate

yang membuat tungku surya

the most sophisticated solar cooker.

yang sangat canggih

It's a parabolic Scheffler solar cooker.

Tungku-surya ini berbentuk parabola, disebut Scheffler.

Unfortunately, they're almost half German,

Sayangnya, mereka hampir berdarah setengah-Jerman

they're so precise.

mereka sangatlah teliti

(Laughter)

.

You'll never find Indian women so precise.

Kamu tidak akan menemukan wanita India yang lebih teliti

Absolutely to the last inch,

hingga ke inci terakhir

they can make that cooker.

dalam membuat tungku pemasak

And we have 60 meals twice a day

Dan kita menghasilkan 60 porsi makanan, dua kali sehari

of solar cooking.

dengan menggunakan tungku surya ini.

We have a dentist --

Kami memiliki seorang dokter gigi --

she's a grandmother, illiterate, who's a dentist.

dia seorang nenek, buta huruf, yang juga seorang dokter gigi

She actually looks after the teeth

Dia benar-benar telah menangani gigi

of 7,000 children.

dari sekitar 7.000 anak-anak.

Barefoot technology:

Teknologi Barefoot

this was 1986 -- no engineer, no architect thought of it --

Ini adalah 1986 - tidak ada insinyur, arsitek tidak memikirkan hal itu

but we are collecting rainwater from the roofs.

tetapi kita mengumpulkan air hujan dari atap.

Very little water is wasted.

Sangat sedikit air yang terbuang.

All the roofs are connected underground

Semua atap terhubung di bawah tanah,

to a 400,000 liter tank,

ke tangki yang berkapasitas 400.000 liter.,

and no water is wasted.

dan tidak ada air yang terbuang.

If we have four years of drought, we still have water on the campus,

Jika kita mengalami musim kering selama empat tahun, kita masih memiliki air di kampus,

because we collect rainwater.

karena kami mengumpulkan air hujan..

60 percent of children don't go to school,

60 persen anak-anak tidak pergi ke sekolah,

because they have to look after animals --

karena mereka harus menjaga hewan -

sheep, goats --

domba, kambing -.

domestic chores.

-.. ini adalah pekerjaan domestik

So we thought of starting a school

Jadi kami berpikir untuk memulai sekolah

at night for the children.

di malam hari untuk anak-anak.

Because the night schools of Tilonia,

Karena sekolah malam Tilonia ini,

over 75,000 children have gone through these night schools.

lebih dari 75.000 anak bisa bersekolah.

Because it's for the convenience of the child;

Ini untuk kenyamanan anak-anak,

it's not for the convenience of the teacher.

bukan untuk kenyamanan guru.

And what do we teach in these schools?

Dan apa yang kita ajarkan di sekolah-sekolah?

Democracy, citizenship,

Demokrasi, kewarganegaraan,

how you should measure your land,

bagaimana cara Anda mengukur tanah Anda,

what you should do if you're arrested,

apa yang harus Anda lakukan jika Anda tertangkap,

what you should do if your animal is sick.

apa yang harus Anda lakukan jika hewan ternak Anda sakit.

This is what we teach in the night schools.

Ini adalah apa yang kita ajarkan di sekolah malam.

But all the schools are solar-lit.

semua sekolah diterangi listrik dari panel surya

Every five years

Setiap lima tahun

we have an election.

kami mengadakan pemilu

Between six to 14 year-old children

Anak-anak berusia 6 - 14 tahun

participate in a democratic process,

berpartisipasi dalam proses demokrasi

and they elect a prime minister.

dan mereka memilih perdana menteri.

The prime minister is 12 years old.

Perdana menteri yang terpilih berusia 12 tahun

She looks after 20 goats in the morning,

Dia mengurus 20 kambing di pagi hari,

but she's prime minister in the evening.

tapi di malam hari dia adalah perdana menteri

She has a cabinet,

Dia memiliki kabinet,

a minister of education, a minister for energy, a minister for health.

menteri pendidikan, menteri energi, menteri kesehatan.

And they actually monitor and supervise

Dan mereka memantau dan mengawasi

150 schools for 7,000 children.

150 sekolah untuk 7.000 anak-anak

She got the World's Children's Prize five years ago,

Dia mendapat Penghargaan Anak Dunia (World's Children's Prize) lima tahun lalu,

and she went to Sweden.

dan dia pergi ke Swedia,

First time ever going out of her village.

untuk pertama kali keluar dari desanya.

Never seen Sweden.

Walaupun belum pernah ke Swedia,

Wasn't dazzled at all by what was happening.

Ia sama sekali tidak terheran-heran pada apa yang sedang terjadi.

And the Queen of Sweden, who's there,

Dan Ratu Swedia, yang hadir di sana,

turned to me and said, "Can you ask this child where she got her confidence from?

berpaling kepada saya dan berkata, "Bisakah Anda bertanya pada anak ini di mana dia mendapatkan kepercayaan diri?"

She's only 12 years old,

Dia baru 12 tahun,

and she's not dazzled by anything."

dan dia tidak terheran-heran oleh apa pun"

And the girl, who's on her left,

Dan Si Gadis, yang berada di sebelah kiri Ratu,

turned to me and looked at the queen straight in the eye

menoleh padaku dan menatap sang ratu langsung pada matanya

and said, "Please tell her I'm the prime minister."

dan berkata,". Tolong katakan bahwa saya adalah perdana menteri. "

(Laughter)

.

(Applause)

.

Where the percentage of illiteracy is very high,

Pada tempat dimana persentase buta huruf sangat tinggi,

we use puppetry.

kami menggunakan pertunjukan boneka.

Puppets is the way we communicate.

Boneka adalah cara kami berkomunikasi.

You have Jokhim Chacha

Anda memiliki Jokhim Chacha

who is 300 years old.

yang berusia 300 tahun.

He is my psychoanalyst. He is my teacher.

Dia adalah psikoanalis saya. Dia guru saya

He's my doctor. He's my lawyer.

Dia adalah dokter saya. Dia pengacara saya.

He's my donor.

Dia donor saya

He actually raises money,

Dia bahkan menghasilkan uang,

solves my disputes.

memecahkan perselisihan saya.

He solves my problems in the village.

Dia memecahkan masalah saya di desa.

If there's tension in the village,

Jika ada ketegangan di desa,

if attendance at the schools goes down

jika kehadiran di sekolah menurun

and there's a friction between the teacher and the parent,

dan ada gesekan antara guru dan orangtua,

the puppet calls the teacher and the parent in front of the whole village

boneka memanggil guru dan orangtua di depan seluruh desa

and says, "Shake hands.

dan berkata, "Berjabat tanganlah,

The attendance must not drop."

kehadiran di sekolah tidak boleh turun."

These puppets

Boneka ini

are made out of recycled World Bank reports.

terbuat dari laporan Bank Dunia yang didaur ulang.

(Laughter)

.

(Applause)

.

So this decentralized, demystified approach

Jadi pendekatan terdesentralisasi dan terdemistifikasi,

of solar-electrifying villages,

untuk memberikan desa listrik tenaga surya

we've covered all over India

kami telah melayani seluruh India

from Ladakh up to Bhutan --

dari Ladakh sampai ke Bhutan

all solar-electrified villages

Semua desa mendapatkan listrik tenaga surya

by people who have been trained.

dari orang-orang yang kami latih.

And we went to Ladakh,

Kami pergi ke Ladakh,

and we asked this woman --

dan kami bertanya pada wanita ini

this, at minus 40, you have to come out of the roof,

pada suhu minus 40, Anda harus keluar rumah

because there's no place, it was all snowed up on both sides --

karena tidak ada tempat, kedua sisi ditutupi salju -

and we asked this woman,

dan kami bertanya pada wanita ini,

"What was the benefit you had

"Apa manfaat yang Anda rasakan

from solar electricity?"

dari listrik tenaga surya?"

And she thought for a minute and said,

dia berpikir sejenak dan berkata,

"It's the first time I can see my husband's face in winter."

"Ini pertama kalinya aku bisa melihat wajah suamiku di musim dingin."

(Laughter)

.

Went to Afghanistan.

Pergi ke Afghanistan

One lesson we learned in India

Satu pelajaran yang kita dapat India

was men are untrainable.

adalah bahwa pria susah dilatih

(Laughter)

.

Men are restless,

lelaki itu tidak kenal lelah,

men are ambitious,

lelaki itu ambisius,

men are compulsively mobile,

lelaki itu harus terus bergerak,

and they all want a certificate.

dan mereka semua ingin ijasah.

(Laughter)

.

All across the globe, you have this tendency

Di seluruh dunia, Anda akan menemukan kecenderungan

of men wanting a certificate.

bahwa lelaki itu menginginkan ijasah.

Why? Because they want to leave the village

Mengapa? Karena mereka ingin meninggalkan desa

and go to a city, looking for a job.

dan pergi ke kota, mencari pekerjaan.

So we came up with a great solution:

Jadi kami datang dengan solusi yang hebat:

train grandmothers.

Melatih para perempuan tua.

What's the best way of communicating

Apa cara berkomunikasi terbaik

in the world today?

di dunia saat ini?

Television? No.

televisi?? bukan.

Telegraph? No.

Telegraph? bukan.

Telephone? No.

Telefon? bukan.

Tell a woman.

Memberitahu seorang wanita.

(Laughter)

.

(Applause)

.

So we went to Afghanistan for the first time,

Jadi kami pergi ke Afghanistan untuk pertama kalinya,

and we picked three women

dan kami menjemput tiga perempuan

and said, "We want to take them to India."

dan kami berkata "Kami ingin membawa mereka ke India."

They said, "Impossible. They don't even go out of their rooms,

Mereka menjawab "Mustahil. Mereka bahkan tidak pernah keluar dari kamar mereka,

and you want to take them to India."

malah Anda ingin mengajak mereka ke India ".

I said, "I'll make a concession. I'll take the husbands along as well."

Aku berkata," Saya akan memberikan kemudahan. Aku akan mengajak para suami bersama juga. "

So I took the husbands along.

Jadi saya mengajak para suami bersama.

Of course, the women were much more intelligent than the men.

Tentu saja, wanita jauh lebih cerdas daripada para pria.

In six months,

Dalam enam bulan

how do we train these women?

kira-kira bagaimana kita mengubah perempuan-perempuan ini?

Sign language.

Bahasa isyarat.

You don't choose the written word.

Anda tidak menggunakan bahasa tertulis.

You don't choose the spoken word.

Anda tidak menggunkan bahasa lisan.

You use sign language.

Anda menggunakan bahasa isyarat.

And in six months

Dan dalam enam bulan

they can become solar engineers.

mereka menjadi insinyur tenaga surya

They go back and solar-electrify their own village.

Mereka pulang dan menerangi dengan tenaga surya desa mereka sendiri

This woman went back

Wanita ini kembali

and solar-electrified the first village,

dan menerangi desa pertama dengan tenaga surya

set up a workshop --

mendirikan bengkel

the first village ever to be solar-electrified in Afghanistan

desa pertama yang menjadi desa bertenaga surya di Afghanistan

[was] by the three women.

digarap oleh tiga wanita.

This woman

Perempuan ini

is an extraordinary grandmother.

adalah seorang perempuan tua yang luar biasa.

55 years old, and she's solar-electrified 200 houses for me in Afghanistan.

Berusia 55 tahun, dan dia menerangi 200 rumah untuk saya di Afghanistan.

And they haven't collapsed.

Dan mereka tidak lelah.

She actually went and spoke to an engineering department in Afghanistan

Dia pergi dan berbicara kepada departemen teknik di Afghanistan

and told the head of the department

dan berbicara kepada kepala departemen t

the difference between AC and DC.

entang perbedaan antara arus AC dan DC

He didn't know.

Dia (kepala departemen) tidak mengerti

Those three women have trained 27 more women

Tiga wanita itu telah melatih 27 lebih perempuan lainnya

and solar-electrified 100 villages in Afghanistan.

dan menerangi 100 desa dengan tenaga surya di Afghanistan.

We went to Africa,

Kami berangkat ke Afrika,

and we did the same thing.

dan kami lakukan hal yang sama

All these women sitting at one table from eight, nine countries,

Seluruh perempuan dari delapan atau sembilan negara

all chatting to each other, not understanding a word,

duduk di meja yang sama, mengobrol satu sama lain tidak saling memahami

because they're all speaking a different language.

karena semua berbicara dengan bahasa yang berbeda.

But their body language is great.

Tetapi bahasa tubuh mereka sangat baik.

They're speaking to each other

Mereka berbicara dengan bahasa tubuh

and actually becoming solar engineers.

dan belajar menjadi insinyur tenaga surya.

I went to Sierra Leone,

saya pergi ke Sierra Leone

and there was this minister driving down in the dead of night --

satu waktu di tengah malam ada seorang menteri

comes across this village.

yang melewati desa (yang dialiri listrik tenaga surya)

Comes back, goes into the village, says, "Well what's the story?"

Dia kembali dan masuk ke desa, lalu bertanya, “Bagaimana ceritanya?”

They said, "These two grandmothers ... "

Penduduk desa menjawab, “dua nenek ... .”

"Grandmothers?" The minister couldn't believe what was happening.

“Nenek-nenek?” Sang menteri tidak dapat mempercayai apa yang terjadi.

"Where did they go?" "Went to India and back."

“Mereka pergi kemana?” “Pergi ke India dan kembali.”

Went straight to the president.

Sang menteri kemudian menghadap presiden

He said, "Do you know there's a solar-electrified village in Sierra Leone?"

dan berkata,”Tahukah Anda ada desa yang dialiri listrik tenaga surya di Sierra Leone?”

He said, "No." Half the cabinet went to see the grandmothers the next day.

Presiden menjawab,”Tidak.”Hari berikutnya, separuh dari kabinet pergi bertemu dengan si nenek

"What's the story."

dan bertanya,”Bagaimana bisa?”

So he summoned me and said, "Can you train me 150 grandmothers?"

Kemudian dia memanggil saya dan berkata, “Dapatkah Anda mengajari 150 nenek?”

I said, "I can't, Mr. President.

Saya menjawab,”Saya tidak bisa tuan Presiden,

But they will. The grandmothers will."

tapi kedua nenek ini bisa.”

So he built me the first Barefoot training center in Sierra Leone.

Kemudian beliau membangun pusat pelatihan Barefoot yang pertama di Sierra Leone.

And 150 grandmothers have been trained in Sierra Leone.

Dan 150 nenek telah dilatih di Sierra Leone.

Gambia:

Gambia:

we went to select a grandmother in Gambia.

kami pergi untuk memilih seorang nenek di Gambia.

Went to this village.

Kami pergi ke sebuah desa.

I knew which woman I would like to take.

Saya tahu perempuan mana yang ingin saya rekrut.

The community got together and said, "Take these two women."

Masyarakat berkumpul dan berkata “Pilih dua wanita ini.”

I said, "No, I want to take this woman."

Saya berkata, “Tidak, saya pilih yang ini.”

They said, "Why? She doesn't know the language. You don't know her."

Mereka bertanya, “Mengapa? Dia tidak paham bahasanya.

I said, "I like the body language. I like the way she speaks."

Saya katakan, “Saya suka bahasa tubuhnya, saya suka cara dia berbicara.”

"Difficult husband; not possible."

“Tidak mungkin, suaminya tidak akan mengijinkan.”

Called the husband, the husband came,

Suaminya dipanggil dan datang,

swaggering, politician, mobile in his hand. "Not possible."

seorang politisi yang percaya diri dengan telepon seluler di tangan. Dia berkata,”Tidak mungkin.”

"Why not?" "The woman, look how beautiful she is."

“Mengapa tidak?” “Lihatlah dia, dia cantik sekali.”

I said, "Yeah, she is very beautiful."

Saya bilang,”Iya, dia cantik sekali.”

"What happens if she runs off with an Indian man?"

.”“Apa yang akan terjadi jika dia lari dengan seorang lelaki India.”

That was his biggest fear.

Ini adalah ketakutan terbesar sang suami.

I said, "She'll be happy. She'll ring you up on the mobile."

Saya bilang,”Dia akan bahagia, dia akan menelpon ke telepon seluler anda.”

She went like a grandmother

Perempuan ini berangkat seperti seorang nenek

and came back like a tiger.

dan pulang seperti seekor macan

She walked out of the plane

Dia keluar dari pesawat

and spoke to the whole press as if she was a veteran.

dan berbicara dengan wartawan seperti telah terbiasa.

She handled the national press,

Dia menanggapi pers nasional,

and she was a star.

dan dia menjadi bintang.

And when I went back six months later, I said, "Where's your husband?"

Dan ketika saya kembali enam bulan kemudian, saya bertanya, “Mana suamimu?”

"Oh, somewhere. It doesn't matter."

“Oh, di suatu tempat.Itu tidak penting.

(Laughter)

.

Success story.

Cerita sukses.

(Laughter)

.

(Applause)

.

I'll just wind up by saying

Saya akan simpulkan dengan mengatakan

that I think you don't have to look for solutions outside.

bahwa saya pikir anda tidak harus mencari solusi di luar

Look for solutions within.

Carilah solusi di sekitar anda

And listen to people. They have the solutions in front of you.

Dan dengarkanlah orang lain, yang memiliki solusi untuk anda

They're all over the world.

Anda dapat temukan mereka di seluruh dunia.£

Don't even worry.

Anda tidak perlu khawatir

Don't listen to the World Bank, listen to the people on the ground.

Jangan dengarkan Bank Dunia, dengarkanlah orang-orang di lapangan.

They have all the solutions in the world.

Mereka memiliki semua penyelesaian masalah di dunia ini.

I'll end with a quotation by Mahatma Gandhi.

Saya akan akhiri dengan sebuah kutipan oleh Mahatma Gandhi,

"First they ignore you,

"Pertama mereka mengabaikan anda

then they laugh at you,

kemudian mereka mentertawakan anda,

then they fight you,

kemudian mereka melawan anda,

and then you win."

dan kemudian anda menang."

Thank you.

Terimakasih

(Applause)

diterjemahkan bersama dengan: wita, wina, syal, enci, icha, imam, dan kadek