How to escape education's death valley | Sir Ken Robinson | TED

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Abdi Christia Reviewer: rodlany tobing

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

I moved to America 12 years ago with my wife Terry and our two kids.

Saya pindah ke Amerika 12 tahun lalu

bersama istri saya Terry dan kedua anak kami.

Actually, truthfully, we moved to Los Angeles --

Sebenarnya, kami pindah ke Los Angeles -- (Tawa) --

(Laughter)

thinking we were moving to America, but anyway --

dan berpikir bahwa kami pindah ke Amerika,

tapi toh itu hanya satu penerbangan singkat dari Los Angeles

(Laughter)

It's a short plane ride from Los Angeles to America.

ke Amerika.

(Laughter)

Saya sampai di sini 12 tahun lalu,

I got here 12 years ago,

and when I got here, I was told various things,

dan ketika sampai di sini, saya diberi tahu banyak hal,

like, "Americans don't get irony."

seperti, "Orang Amerika tidak mengerti ironi."

(Laughter)

Have you come across this idea?

Apa Anda pernah mendengar hal ini?

It's not true.

Itu tidak benar. Saya sudah bepergian ke seluruh pelosok negara ini.

I've traveled the whole length and breadth of this country.

Saya tidak menemukan satu pun bukti bahwa orang Amerika tidak mengerti ironi.

I have found no evidence that Americans don't get irony.

It's one of those cultural myths,

Itu adalah salah satu mitos budaya,

like, "The British are reserved."

seperti, "Orang Inggris jarang menunjukkan emosi."

(Laughter)

I don't know why people think this.

Entah kenapa orang-orang berpikir demikian.

We've invaded every country we've encountered.

Kami sudah menginvasi semua negara yang pernah kami temui.

(Laughter)

(Tawa)

But it's not true Americans don't get irony,

Tidak benar bahwa orang Amerika tidak mengerti ironi,

but I just want you to know that that's what people

tapi saya hanya ingin Anda tahu itulah yang dikatakan

are saying about you behind your back.

orang-orang di belakang Anda.

You know, so when you leave living rooms in Europe,

Jadi, Anda mengerti ketika Anda meninggalkan ruang tamu di negara Eropa,

people say, thankfully, nobody was ironic in your presence.

dan ada yang berkata, syukurlah tidak ada orang yang bersikap ironis di depan Anda.

(Laughter)

Tapi saya tahu orang Amerika mengerti ironi

But I knew that Americans get irony

when I came across that legislation, "No Child Left Behind."

ketika saya menemukan Undang-Undang Tidak Ada Anak yang Terlantar.

(Laughter)

Because whoever thought of that title gets irony.

Sebab siapapun yang memberi judul itu mengerti ironi,

(Laughter)

Don't they?

iya kan, karena --

(Applause)

(Tawa) (Tepuk tangan) --

Because it's leaving millions of children behind.

program itu meninggalkan jutaan anak.

Now I can see that's not a very attractive name for legislation:

Nah, saya paham itu bukan nama yang menarik untuk undang-undang:

"Millions of Children Left Behind."

Jutaan Anak Terlantar. Saya mengerti.

I can see that.

What's the plan?

Apa rencananya? Kami mengusulkan untuk mengabaikan jutaan anak,

We propose to leave millions of children behind,

dan beginilah caranya.

and here's how it's going to work.

Dan rencana itu bekerja dengan sangat baik.

And it's working beautifully.

(Laughter)

In some parts of the country,

Di beberapa bagian negara ini, 60 persen anak-anak tidak lulus SMA.

60 percent of kids drop out of high school.

In the Native American communities,

Di komunitas orang-orang Indian Amerika,

it's 80 percent of kids.

angkanya adalah 80 persen.

If we halved that number,

Bila kita memangkas angka itu setengahnya, salah satu perkiraannya adalah

one estimate is it would create a net gain to the U.S. economy

hasilnya akan membawa keuntungan bagi perekonomian Amerika

over 10 years, of nearly a trillion dollars.

hingga hampir satu triliun dolar selama 10 tahun mendatang.

Dari sudut pandang ekonomi,

From an economic point of view,

this is good math, isn't it, that we should do this?

ini menguntungkan, bukan, apabila kita melakukannya?

It actually costs an enormous amount

Karena sebenarnya perlu biaya yang sangat besar

to mop up the damage from the dropout crisis.

untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh krisis putus sekolah ini.

But the dropout crisis is just the tip of an iceberg.

Tapi krisis putus sekolah ini hanyalah ujung dari fenomena gunung es.

What it doesn't count are all the kids who are in school

Belum memperhitungkan anak-anak yang masih bersekolah

but being disengaged from it, who don't enjoy it,

tapi tidak benar-benar bersekolah, tidak menikmatinya bersekolah,

who don't get any real benefit from it.

mereka yang tidak benar-benar mendapatkan manfaat dari bersekolah.

And the reason is not that we're not spending enough money.

Dan alasannya bukan karena kita tidak mengeluarkan cukup banyak uang.

America spends more money on education than most other countries.

Amerika mengalokasikan lebih banyak uang untuk pendidikan

dibandingkan banyak negara lain.

Class sizes are smaller than in many countries.

Besar kelas di sini lebih kecil daripada banyak negara lain.

And there are hundreds of initiatives every year

Dan ada ratusan inisiatif setiap tahun

to try and improve education.

untuk mencoba memperbaiki sistem pendidikan.

The trouble is, it's all going in the wrong direction.

Masalahnya, semuanya berjalan ke arah yang salah.

There are three principles on which human life flourishes,

Ada tiga prinsip utama tentang bagaimana kehidupan manusia berkembang,

and they are contradicted by the culture of education

dan semuanya bertentangan dengan budaya pendidikan saat ini

under which most teachers have to labor

di mana kebanyakan guru harus bekerja keras

and most students have to endure.

dan kebanyakan murid harus bertahan.

Yang pertama adalah bahwa manusia

The first is this, that human beings are naturally different and diverse.

pada dasarnya berbeda-beda dan beragam.

Can I ask you, how many of you have got children of your own?

Bolehkah saya bertanya, berapa orang diantara Anda yang punya anak?

Okay. Or grandchildren.

Baiklah. Bagaimana dengan cucu?

How about two children or more? Right.

Ada yang memiliki dua anak atau lebih? Oke.

And the rest of you have seen such children.

Dan sisanya sudah melihat anak-anak tersebut.

(Laughter)

(Tawa)

Small people wandering about.

Orang-orang kecil keluyuran kesana kemari.

(Laughter)

I will make you a bet,

Saya berani bertaruh,

and I am confident that I will win the bet.

dan saya yakin saya akan menang,

If you've got two children or more,

Jila Anda punya dua anak atau lebih,

I bet you they are completely different from each other.

saya bertaruh bahwa mereka sangat berbeda satu sama lain.

Aren't they?

Iya kan? Iya kan? (Tepuk tangan)

(Applause)

You would never confuse them, would you?

Anda tak akan salah mengenali mereka, bukan?

Like, "Which one are you? Remind me."

Seperti, "Kamu yang mana ya? Coba ingatkan Ayah.

(Laughter)

Ibu dan Ayahmu akan menggunakan

"Your mother and I need some color-coding system

sistem pembedaan dengan warna, agar kami tidak bingung."

so we don't get confused."

Pendidikan di bawah UU Tidak Ada Anak yang Terlantar

Education under "No Child Left Behind"

is based on not diversity but conformity.

tidak didasarkan pada keragaman, tapi kesamaan.

What schools are encouraged to do is to find out

Sekolah-sekolah dimotivasi untuk mencari tahu

what kids can do across a very narrow spectrum of achievement.

apa yang dapat dicapai anak-anak dalam bidang-bidang yang sangat terbatas.

One of the effects of "No Child Left Behind"

Salah satu dampak dari UU ini

has been to narrow the focus onto the so-called STEM disciplines.

adalah untuk menyempitkan fokus

dari sistem STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika). Ini sangat penting.

They're very important.

I'm not here to argue against science and math.

Saya tidak ingin berargumen melawan sains dan matematika.

On the contrary, they're necessary but they're not sufficient.

Sebaliknya, mereka dibutuhkan tapi mereka tidaklah cukup.

A real education has to give equal weight

Pendidikan seharusnya memberi bobot seimbang

to the arts, the humanities, to physical education.

pada seni, kemanusiaan, dan olahraga.

An awful lot of kids, sorry, thank you --

Banyak sekali anak-anak, maaf, terima kasih -- (Tepuk tangan) --

(Applause)

One estimate in America currently is that something like 10 percent of kids,

Salah satu perkiraan di Amerika saat ini adalah

sekitar 10 persen anak-anak,

getting on that way,

didiagnosis dengan berbagai kondisi

are being diagnosed with various conditions

under the broad title of attention deficit disorder.

yang diklasifikasikan sebagai kelainan gangguan perhatian (attention deficit disorder).

ADHD.

ADHD. Saya bukan mengatakan itu tidak benar.

I'm not saying there's no such thing.

I just don't believe it's an epidemic like this.

Saya hanya tidak percaya itu adalah epidemi seperti definisi sekarang.

If you sit kids down, hour after hour,

Bila anda menyuruh anak-anak duduk selama berjam-jam,

doing low-grade clerical work,

melakukan pekerjaan tulis menulis tingkat rendah,

don't be surprised if they start to fidget, you know?

jangan kaget bila mereka mulai gelisah, ya kan?

(Laughter)

(Tawa) (Tepuk tangan)

(Applause)

Kebanyakan anak-anak

Children are not, for the most part, suffering from a psychological condition.

tidak mengalami sebuah masalah psikologis.

They're suffering from childhood.

Mereka mengalami masa kanak-kanak. (Tawa)

(Laughter)

And I know this because I spent my early life as a child.

Saya tahu ini sebab saya menghabiskan masa awal hidup saya sebagai anak-anak.

I went through the whole thing.

Saya mengalami semua itu.

Kids prosper best with a broad curriculum that celebrates their various talents,

Anak-anak berkembang dengan sangat baik melalui kurikulum yang

yang membiarkan mereka mengembangkan berbagai talenta yang ada,

not just a small range of them.

bukan hanya sejumlah kecil dari talenta itu.

And by the way, the arts aren't just important

Dan juga, seni tidak hanya penting

because they improve math scores.

karena mereka meningkatkan nilai matematika.

Seni penting sebab bisa merangsang pertumbuhan

They're important because they speak to parts of children's being

tubuh dan pikiran anak-anak yang tidak bisa dilakukan oleh subjek lainnya.

which are otherwise untouched.

The second, thank you --

Kedua, terima kasih -- (Tepuk tangan)

(Applause)

The second principle that drives human life flourishing

Prinsip kedua yang mendorong kehidupan manusia berkembang

is curiosity.

adalah rasa ingin tahu.

If you can light the spark of curiosity in a child,

Bila Anda dapat memicu rasa ingin tahu seorang anak,

they will learn without any further assistance, very often.

seringkali mereka akan belajar tanpa bantuan lebih lanjut.

Children are natural learners.

Anak-anak adalah pelajar alamiah.

It's a real achievement to put that particular ability out,

Kemampuan untuk memicu rasa ingin tahu tersebut, atau malah sebaliknya,

or to stifle it.

mematikan rasa ingin tahu, adalah benar-benar sebuah pencapaian.

Curiosity is the engine of achievement.

Rasa ingin tahu adalah mesin menuju pencapaian.

Now the reason I say this

Alasan saya mengatakan ini adalah karena

is because one of the effects of the current culture here,

salah satu dampak budaya saat ini, kalau bisa disebut demikian,

if I can say so,

adalah dengan membuat guru semakin tidak profesional.

has been to de-professionalize teachers.

There is no system in the world or any school in the country

Tidak ada sistem di dunia ini

atau sekolah manapun di negara ini

yang lebih baik daripada guru-gurunya.

that is better than its teachers.

Teachers are the lifeblood of the success of schools.

Guru adalah penentu kesuksesan sekolah.

But teaching is a creative profession.

Tapi mengajar adalah sebuah profesi kreatif.

Teaching, properly conceived, is not a delivery system.

Mengajar, bila dipahami dengan benar, bukanlah sebuah sistem transfer.

Mengajar bukan sekedar proses meneruskan informasi.

You know, you're not there just to pass on received information.

Guru-guru hebat melakukannya,

Great teachers do that,

but what great teachers also do is mentor,

tapi guru-guru yang hebat juga membimbing,

stimulate, provoke, engage.

menstimulasi, memprovokasi, melibatkan murid-muridnya.

You see, in the end, education is about learning.

Pada akhirnya, pendidikan adalah mengenai pembelajaran.

If there's no learning going on, there's no education going on.

Apabila tidak ada proses belajar,

maka pendidikan juga tidak terjadi.

And people can spend an awful lot of time

Dan kita bisa menghabiskan banyak waktu

discussing education without ever discussing learning.

membahas pendidikan tanpa benar-benar mendiskusikan proses belajar.

The whole point of education is to get people to learn.

Tujuan utama pendidikan adalah membuat orang belajar.

An old friend of mine -- actually very old, he's dead.

Seorang teman saya, teman lama saya -- sebenarnya dia sangat tua,

(Laughter)

dia sudah meninggal. (Tawa)

That's as old as it gets, I'm afraid.

Kita hanya bisa sampai setua itu... (Tawa)

(Laughter)

But a wonderful guy he was, wonderful philosopher.

Dia adalah seorang yang mengagumkan, seorang filsuf yang mengagumkan.

He used to talk about the difference

Dia sering bicara mengenai perbedaan arti dari fungsi

between the task and achievement senses of verbs.

kata kerja yang berarti "melakukan aktivitas" dan "pencapaian dari aktivitas tersebut."

You can be engaged in the activity of something,

Anda bisa terlibat dalam sebuah kegiatan,

tapi tidak benar-benar mencapai tujuan kegiatan itu,

but not really be achieving it, like dieting.

seperti berdiet. Itu contoh yang sangat bagus.

(Laughter)

It's a very good example.

There he is. He's dieting.

Itu dia. Dia sedang diet. Apa berat badannya turun? Tidak juga.

Is he losing any weight? Not really.

(Laughter)

Teaching is a word like that.

Mengajar adalah kata semacam itu.

Anda dapat berkata, "Deborah sedang mengajar di ruang 34."

You can say, "There's Deborah, she's in room 34, she's teaching."

But if nobody's learning anything,

Tapi bila tidak ada yang mempelajari sesuatu,

she may be engaged in the task of teaching but not actually fulfilling it.

dia mungkin sedang melakukan kegiatan mengajar

tapi sebenarnya tidak benar-benar melakukannya.

The role of a teacher is to facilitate learning.

Peran guru adalah untuk memfasilitasi pembelajaran. Itu intinya.

That's it.

And part of the problem is, I think,

Dan bagian dari masalahnya, menurut saya

that the dominant culture of education has come to focus

adalah budaya yang dominan dalam pendidikan sekarang adalah fokus

on not teaching and learning, but testing.

bukan pada pengajaran dan pembelajaran, tapi pada pengujian.

Now, testing is important.

Pengujian itu penting. Pengujian standar itu penting.

Standardized tests have a place.

But they should not be the dominant culture of education.

Tapi tidak seharusnya menjadi budaya dominan dalam pendidikan.

They should be diagnostic. They should help.

Pengujian seharusnya bersifat diagnostik. Pengujian seharusnya membantu.

(Applause)

(Tepuk tangan)

If I go for a medical examination, I want some standardized tests.

Bila saya melakukan pengujian kesehatan,

saya mau pengujian standar. Sungguh.

I do.

I want to know what my cholesterol level is

Saya ingin tahu level kolesterol saya

dibandingkan orang lain pada sebuah skala standar.

compared to everybody else's on a standard scale.

I don't want to be told on some scale my doctor invented in the car.

Saya tak ingin diberitahu dalam skala yang baru dibuat dokter saya di mobil.

(Laughter)

"Level kolesterol Anda menurut saya ada di Level Oranye."

"Your cholesterol is what I call Level Orange."

"Really?"

"Sungguh? Apa itu bagus?" "Kita tidak tahu."

(Laughter)

"Is that good?" "We don't know."

(Laughter)

But all that should support learning.

Tapi itu semua seharusnya mendukung proses belajar, bukannya mengganggu,

It shouldn't obstruct it, which of course it often does.

seperti yang sekarang sering terjadi.

So in place of curiosity, what we have is a culture of compliance.

Jadi, alih-alih budaya ingin tahu, sekarang kita

punya budaya kepatuhan.

Our children and teachers are encouraged to follow routine algorithms

Anak-anak dan guru-guru kita disarankan

untuk mengikuti algoritma rutin,

rather than to excite that power of imagination and curiosity.

bukannya merangsang kekuatan imajinasi dan rasa ingin tahu.

Prinsip ketiga adalah:

And the third principle is this: that human life is inherently creative.

pada dasarnya kehidupan manusia adalah sesuatu yang kreatif.

Itu sebabnya kita semua punya riwayat hidup yang berbeda.

It's why we all have different résumés.

We create our lives,

Kita menciptakan hidup kita,

and we can recreate them as we go through them.

dan kita dapat terus menciptakannya sembari menjalaninya.

It's the common currency of being a human being.

Ini adalah standar umum menjadi seorang manusia.

It's why human culture is so interesting and diverse and dynamic.

Inilah mengapa budaya manusia sangat menarik dan beragam

serta dinamis.

I mean, other animals may well have imaginations and creativity,

Maksud saya, hewan lain mungkin punya imajinasi

dan kreativitas, tapi buktinya tidak banyak

but it's not so much in evidence, is it, as ours?

dibandingkan dengan manusia, ya kan?

I mean, you may have a dog.

Maksud saya, misalkan Anda memiliki seekor anjing.

And your dog may get depressed.

Dan anjing Anda mungkin mengalami depresi.

You know, but it doesn't listen to Radiohead, does it?

Tapi tidak berarti dia lalu mendengarkan lagu Radiohead, bukan?

(Laughter)

(Tawa)

And sit staring out the window with a bottle of Jack Daniels.

Duduk memandang keluar jendela dengan sebotol Jack Daniels.

(Laughter)

(Tawa)

Lalu Anda bertanya, "Kamu mau ikut jalan-jalan?"

"Would you like to come for a walk?"

"No, I'm fine."

Dia menjawab, "Tidak, aku baik-baik saja.

(Laughter)

"You go. I'll wait. But take pictures."

Kamu pergi saja. Aku tunggu di sini. Tapi ambil foto ya."

(Laughter)

We all create our own lives through this restless process

Kita semua menciptakan hidup kita melalui proses tanpa henti membayangkan

of imagining alternatives and possibilities,

berbagai alternatif dan kemungkinan,

and one of the roles of education

dan salah satu peran pendidikan

adalah untuk membangunkan dan mengembangkan kekuatan kreatif itu.

is to awaken and develop these powers of creativity.

Instead, what we have is a culture of standardization.

Tapi alih-alih, yang kita punya adalah budaya standardisasi.

Now, it doesn't have to be that way.

Nah, tidak harus seperti itu. Sungguh, tidak perlu.

It really doesn't.

Finland regularly comes out on top in math, science and reading.

Finlandia berulang kali ada di peringkat atas

dalam matematika, sains, dan membaca.

Now, we only know that's what they do well at,

Nah, kita hanya tahu mereka ahli di bidang tersebut

because that's all that's being tested.

karena hanya itulah yang diujikan saat ini.

That's one of the problems of the test.

Inilah salah satu masalah sistem pengujian.

They don't look for other things that matter just as much.

Mereka tidak melihat hal-hal lain yang tak kalah pentingnya.

The thing about work in Finland is this:

Pelajaran dari Finlandia adalah:

mereka tidak terobsesi terhadap disiplin ilmu tadi.

they don't obsess about those disciplines.

They have a very broad approach to education,

Mereka punya pendekatan yang luas terhadap pendidikan,

which includes humanities, physical education, the arts.

termasuk kemanusiaan, olahraga, dan seni.

Kedua, tidak ada pengujian standar di Finlandia.

Second, there is no standardized testing in Finland.

I mean, there's a bit,

Memang ada beberapa,

but it's not what gets people up in the morning,

tapi tidak menjadi tujuan utama mereka.

what keeps them at their desks.

Ujian itu tidak menjadi alasan mereka belajar.

The third thing -- and I was at a meeting recently

Ketiga, saya menghadiri sebuah rapat

dengan beberapa orang dari Finlandia baru-baru ini, orang Finlandia betulan,

with some people from Finland, actual Finnish people,

and somebody from the American system was saying to the people in Finland,

dan seseorang dari sistem pendidikan Amerika

bertanya pada orang-orang Finlandia,

"Apa yang Anda lakukan untuk menangani angka putus sekolah di Finlandia?"

"What do you do about the drop-out rate in Finland?"

And they all looked a bit bemused, and said,

Mereka semua terlihat sedikit bingung, dan berkata,

"Well, we don't have one.

"Kami tak punya masalah putus sekolah.

Why would you drop out?

Mengapa ada orang yang mau putus sekolah?

If people are in trouble, we get to them quite quickly

Bila seseorang mengalami masalah, kami segera mendekati mereka, membantu mereka,

and we help and support them."

dan memberi dukungan."

Now people always say,

Nah, orang-orang selalu berkata, "Anda tidak bisa

"Well, you know, you can't compare Finland to America."

membandingkan Finlandia dengan Amerika."

No. I think there's a population of around five million in Finland.

Tidak. Saya pikir populasi

Finlandia adalah sekitar lima juta orang.

Tapi Anda bisa membandingkannya dengan sebuah negara bagian di Amerika.

But you can compare it to a state in America.

Many states in America have fewer people in them than that.

Banyak negara bagian Amerika memiliki penduduk lebih sedikit dari itu.

I mean, I've been to some states in America

Saya sudah ke beberapa negara bagian di Amerika

and I was the only person there.

dan saya satu-satunya orang di sana. (Tawa)

(Laughter)

Really. Really.

Sungguh. Sungguh. Saya diminta untuk mengunci pintunya sebelum saya kembali.

I was asked to lock up when I left.

(Laughter)

(Tawa)

But what all the high-performing systems in the world do

Tapi sedihnya, apa yang dilakukan oleh banyak sistem

is currently what is not evident, sadly,

dengan kinerja baik di dunia, tidak terjadi

across the systems in America --

pada sistem di Amerika -- maksud saya, sebagai kesatuan.

I mean, as a whole.

One is this:

Salah satunya: Mereka membuat sistem pengajaran dan pembelajaran individual.

they individualize teaching and learning.

They recognize that it's students who are learning

Mereka menyadari bahwa murid-muridlah yang belajar

and the system has to engage them,

dan sistem pendidikan harus melibatkan mereka, rasa ingin tahu mereka,

their curiosity, their individuality, and their creativity.

individualitas mereka, dan kreativitas mereka.

That's how you get them to learn.

Begitulah caranya Anda membuat mereka belajar.

The second is that they attribute a very high status

Kedua, mereka memberikan status yang sangat elit

to the teaching profession.

untuk profesi mengajar.

Mereka menyadari, Anda tidak bisa meningkatkan kualitas pendidikan

They recognize that you can't improve education

if you don't pick great people to teach and keep giving them

bila Anda tidak memilih orang-orang hebat untuk mengajar dan terus

memberi mereka dukungan dan pengembangan profesional.

constant support and professional development.

Investing in professional development is not a cost.

Berinvestasi dalam pengembangan profesional bukanlah sebuah biaya.

It's an investment,

Itu adalah sebuah investasi,

and every other country that's succeeding well knows that,

dan semua negara yang berhasil mengetahuinya,

whether it's Australia, Canada,

entah itu Australia, Kanada, Korea Selatan, Singapura,

South Korea, Singapore, Hong Kong or Shanghai.

Hong Kong atau Shanghai. Mereka tahu betul faktanya.

They know that to be the case.

Dan ketiga, mereka memberikan tanggung jawab

And the third is,

they devolve responsibility to the school level

pada masing-masing sekolah untuk mewujudkannya.

for getting the job done.

You see, there's a big difference here

Anda lihat, di sini ada perbedaan besar antara

between going into a mode of command and control in education --

memerintah dan mengontrol pendidikan --

That's what happens in some systems.

Itulah yang terjadi dalam beberapa sistem.

Central or state governments decide,

Pemerintah pusat atau pemerintah lokal merasa bahwa

they know best and they're going to tell you what to do.

mereka yang paling tahu, dan memberi tahu apa yang harus Anda lakukan.

The trouble is that education doesn't go on

Masalahnya adalah pendidikan tidak terjadi

in the committee rooms of our legislative buildings.

di ruang rapat komite gedung legislatif kita.

It happens in classrooms and schools,

Pendidikan terjadi di ruang kelas dan sekolah-sekolah,

and the people who do it are the teachers and the students,

dan yang melakukannya adalah para guru dan murid,

and if you remove their discretion, it stops working.

dan bila Anda menyingkirkan kebebasan mereka, pendidikan tidak akan berjalan.

You have to put it back to the people.

Anda harus mengembalikannya pada mereka.

(Applause)

(Tepuk tangan)

There is wonderful work happening in this country.

Ada kerja keras mengagumkan di negara ini.

But I have to say it's happening

Tapi saya harus bilang itu terjadi

in spite of the dominant culture of education,

terlepas dari budaya dominan pendidikan,

not because of it.

bukan karena budaya dominan tersebut.

It's like people are sailing into a headwind all the time.

Ini seperti berlayar melawan angin sepanjang waktu.

And the reason I think is this:

Dan menurut saya, alasannya adalah

that many of the current policies

bahwa banyak kebijakan yang ada sekarang didasarkan pada

are based on mechanistic conceptions of education.

konsep pendidikan yang mekanik.

It's like education is an industrial process

Seakan-akan pendidikan adalah sebuah proses industri

that can be improved just by having better data,

yang dapat ditingkatkan hanya dengan memiliki data yang lebih baik,

and somewhere in the back of the mind of some policy makers

dan mungkin di benak beberapa pembuat kebijakan, ada pemikiran bahwa

is this idea that if we fine-tune it well enough, if we just get it right,

bila kita mengaturnya sedemikian rupa, bila kita membuatnya dengan benar,

it will all hum along perfectly into the future.

maka pendidikan akan berjalan mulus sampai masa depan.

It won't, and it never did.

Itu tidak akan terjadi, dan tidak pernah terjadi sebelumnya.

The point is that education is not a mechanical system.

Intinya, pendidikan bukanlah sebuah sistem mekanik.

It's a human system.

Ini adalah sebuah sistem manusia. Mengenai manusia,

It's about people,

people who either do want to learn or don't want to learn.

orang-orang yang memang mau belajar, atau tidak mau belajar.

Every student who drops out of school has a reason for it

Semua murid yang putus sekolah punya alasan

which is rooted in their own biography.

yang berakar pada riwayat hidup mereka.

They may find it boring.

Mereka mungkin menganggap sekolah membosankan, atau tidak relevan.

They may find it irrelevant.

They may find that it's at odds with the life they're living outside of school.

Mungkin menurut mereka sekolah bertentangan

dengan kehidupan yang mereka jalani di luar sekolah.

Ada alasan-alasan yang mendominasi, tapi setiap kisah selalu unik.

There are trends, but the stories are always unique.

Saya baru-baru ini mengikuti sebuah rapat di Los Angeles --

I was at a meeting recently in Los Angeles of --

they're called alternative education programs.

tentang program pendidikan alternatif.

Ini adalah program yang dirancang untuk mengajak anak-anak kembali bersekolah.

These are programs designed to get kids back into education.

They have certain common features.

Mereka memiliki fitur umum yang sama.

They're very personalized.

Programnya dipersonalisasi sedemikian rupa.

They have strong support for the teachers,

Mereka memiliki dukungan yang kuat untuk guru-gurunya,

close links with the community and a broad and diverse curriculum,

hubungan dekat dengan masyarakat

dan kurikulum yang luas dan beragam,

and often programs which involve students outside school as well as inside school.

dan seringkali ada program yang melibatkan murid-murid

di luar sekolah dan juga di dalam sekolah.

And they work.

Dan program ini berhasil.

What's interesting to me is, these are called "alternative education."

Yang menarik bagi saya adalah,

sistem ini disebut "pendidikan alternatif."

(Laughter)

You know?

Anda tahu?

And all the evidence from around the world is,

Dan bukti-bukti yang ada dari seluruh dunia adalah,

if we all did that, there'd be no need for the alternative.

bila kita semua melakukan program ini, kita tidak lagi memerlukan alternatif.

(Applause)

(Tepuk tangan)

(Applause ends)

Jadi saya pikir kita harus menggunakan metafora yang berbeda.

So I think we have to embrace a different metaphor.

We have to recognize that it's a human system,

Kita harus menyadari bahwa pendidikan adalah sebuah sistem manusia,

and there are conditions under which people thrive,

dan ada banyak kondisi dimana manusia berkembang,

dan kondisi dimana manusia tidak berkembang.

and conditions under which they don't.

We are after all organic creatures,

Kita semua adalah makhluk organik,

and the culture of the school is absolutely essential.

dan budaya sekolah itu sangatlah penting.

Culture is an organic term, isn't it?

Budaya adalah sebuah istilah organik, bukan?

Not far from where I live is a place called Death Valley.

Tak jauh dari tempat tinggal saya ada tempat yang disebut Death Valley (Lembah Kematian).

Death Valley is the hottest, driest place in America,

Death Valley adalah tempat paling panas dan paling kering di Amerika,

and nothing grows there.

dan tak ada yang tumbuh di sana.

Tidak ada yang tumbuh sebab tidak ada hujan di sana.

Nothing grows there because it doesn't rain.

Hence, Death Valley.

Karenanya ia disebut Death Valley.

In the winter of 2004, it rained in Death Valley.

Di musim dingin tahun 2004, hujan turun di sana.

Seven inches of rain fell over a very short period.

Hujan 175 mm turun selama beberapa waktu yang singkat.

Lalu pada musim semi tahun 2005, terjadi sebuah fenomena.

And in the spring of 2005, there was a phenomenon.

The whole floor of Death Valley was carpeted in flowers for a while.

Seluruh permukaan Death Valley diselimuti bunga

selama beberapa saat.

What it proved is this:

Hal itu membuktikan satu hal: Death Valley tidaklah mati.

that Death Valley isn't dead.

Dia hanya tertidur.

It's dormant.

Right beneath the surface are these seeds of possibility

Tepat di bawah permukaannya ada benih-benih kemungkinan,

menunggu kondisi yang tepat untuk muncul,

waiting for the right conditions to come about,

and with organic systems, if the conditions are right,

dan dengan sistem organik, bila kondisinya tepat,

akan ada kehidupan yang muncul. Selalu demikian.

life is inevitable.

It happens all the time.

You take an area, a school, a district,

Misalkan sebuah daerah, sebuah sekolah, sebuah distrik,

you change the conditions, give people a different sense of possibility,

kita ubah kondisinya, dan kita beri orang-orang berbagai kemungkinan baru

a different set of expectations, a broader range of opportunities,

harapan-harapan baru,

kesempatan yang lebih luas,

you cherish and value the relationships between teachers and learners,

kita rayakan dan hargai hubungan antara guru dan murid,

mereka ditawari kebebasan untuk menjadi kreatif

you offer people the discretion to be creative

and to innovate in what they do,

dan berinovasi dalam apa yang mereka lakukan,

and schools that were once bereft spring to life.

maka sekolah-sekolah yang dulu tak punya kehidupan menjadi hidup kembali.

Great leaders know that.

Pemimpin yang hebat mengerti.

The real role of leadership in education --

Peran sejati para pemimpin dalam pendidikan --

and I think it's true at the national level,

dan menurut saya ini berlaku di tingkat nasional, lokal,

the state level, at the school level --

dan di tingkat sekolah --

is not and should not be command and control.

bukanlah memerintah dan mengontrol, dan tidak seharusnya demikian.

The real role of leadership is climate control,

Peran sejati pemimpin adalah pengendalian iklim,

menciptakan iklim yang penuh dengan kemungkinan-kemungkinan.

creating a climate of possibility.

And if you do that, people will rise to it

Apabila Anda melakukannya, orang-orang akan mendukung

and achieve things that you completely did not anticipate

dan mencapai hal-hal yang tak pernah Anda bayangkan sebelumnya

and couldn't have expected.

dan tak bisa Anda perkirakan sebelumnya.

There's a wonderful quote from Benjamin Franklin.

Ada sebuah kutipan yang indah dari Benjamin Franklin.

"There are three sorts of people in the world:

"Ada tiga jenis orang di dunia ini:

Those who are immovable,

Orang-orang yang tak bisa digerakkan,

orang yang tidak mengerti dan tidak mau mengerti,

people who don't get it,

or don't want to do anything about it;

tidak akan melakukan apapun untuk berubah.

there are people who are movable,

Lalu ada orang yang dapat digerakkan,

people who see the need for change

orang-orang yang melihat kebutuhan akan perubahan

and are prepared to listen to it;

dan siap mendengarkan perubahan.

and there are people who move,

Lalu ada orang-orang yang bergerak,

people who make things happen."

orang-orang yang mewujudkan banyak hal."

And if we can encourage more people, that will be a movement.

Dan jika kita bisa menyokong lebih banyak orang,

akan terjadi pergerakan.

And if the movement is strong enough,

Dan bila pergerakan ini cukup kuat,

that's, in the best sense of the word, a revolution.

itulah, dalam arti yang sebenar-benarnya: revolusi.

And that's what we need.

Itulah yang kita butuhkan.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Terima kasih banyak. (Tepuk tangan)

Thank you very much.

(Applause)