How to make work-life balance work | Nigel Marsh

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: ivan novalery

What I thought I would do

Apa yang saya pikir akan saya lakukan

is I would start with a simple request.

adalah memulai dengan permintaan sederhana.

I'd like all of you

Saya ingin kalian semua

to pause for a moment,

untuk berhenti sejenak,

you wretched weaklings,

kaum lemah yang malang,

and take stock of your miserable existence.

dan merenungi keberadaan yang menyedihkan kalian.

(Laughter)

(Tawa)

Now that was the advice

Itulah nasihat

that St. Benedict gave his rather startled followers

dari Santo Benediktus kepada pengikutnya yang cukup terkejut

in the fifth century.

pada abad kelima.

It was the advice that I decided to follow myself

Itu adalah nasihat yang saya putuskan untuk ikuti

when I turned 40.

saat saya berusia 40 tahun.

Up until that moment, I had been that classic corporate warrior --

Hingga saat itu, sebelumnya saya adalah pejuang perusahaan standar --

I was eating too much, I was drinking too much,

saya terlalu banyak makan, saya terlalu banyak minum (alkohol),

I was working too hard

saya bekerja terlalu keras,

and I was neglecting the family.

dan saya mengabaikan keluarga saya.

And I decided that I would try

Dan saya memutuskan untuk mencoba

and turn my life around.

dan mengubah kehidupan saya.

In particular, I decided

Secara khusus, saya memutuskan

I would try to address the thorny issue

saya akan mencoba mengatasi isu menjengkelkan

of work-life balance.

dari keseimbangan pekerjaan dan kehidupan.

So I stepped back from the workforce,

Jadi saya mengundurkan diri dari pekerjaan,

and I spent a year at home

dan menghabiskan setahun di rumah

with my wife and four young children.

dengan istri dan keempat anak saya yang masih kecil.

But all I learned about work-life balance

Namun hal yang saya pelajari tentang keseimbangan pekerjaan dan kehidupan

from that year

pada tahun itu

was that I found it quite easy

adalah saya menemukan bahwa sangant mudah

to balance work and life

untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan

when I didn't have any work.

saat saya tidak memiliki pekerjaan.

(Laughter)

(Tawa)

Not a very useful skill,

Bukan kemampuan yang berguna,

especially when the money runs out.

terutama saat dompet semakin kering.

So I went back to work,

Jadi saya mulai bekerja kembali,

and I've spent these seven years since

dan saya menghabiskan tujuh tahun akhir ini

struggling with, studying

berjuang, belajar

and writing about work-life balance.

dan menulis tentang keseimbangan pekerjaan dan kehidupan.

And I have four observations

Dan saya memiliki empat pengamatan

I'd like to share with you today.

yang ingin saya bagikan kepada Anda hari ini.

The first is:

Yang pertema adalah,

if society's to make any progress on this issue,

jika masyarakat ingin membuat kemajuan dalam hal ini,

we need an honest debate.

kita memerlukan perdebatan yang jujur.

But the trouble is

Namun masalahnya adalah

so many people talk so much rubbish

banyak orang bicara omong kosong

about work-life balance.

tentang keseimbangan pekerjaan dan kehidupan.

All the discussions about flexi-time

Semua diskusi tentang waktu yang fleksibel

or dress-down Fridays

atau berpakaian bebas di hari Jumat

or paternity leave

atau cuti hamil bagi para ayah

only serve to mask the core issue,

hanyalah topeng bagi isu pokoknya

which is

yaitu

that certain job and career choices

bahwa pekerjaan dan pilihan karir tertentu

are fundamentally incompatible

pada secara mendasar berlawanan

with being meaningfully engaged

denan benar-benar melibatkan diri

on a day-to-day basis

setiap hari

with a young family.

dengan sebuah keluarga muda.

Now the first step in solving any problem

Sekarang langkah pertama untuk menyelesaikan masalah apapun

is acknowledging the reality of the situation you're in.

adalah mengakui kenyataan dari situasi Anda.

And the reality of the society that we're in

Dan kenyataan tentang masyarakat kita

is there are thousands and thousands

bahwa ada ribuan dan ribuan

of people out there

orang di luar sana

leading lives of quiet, screaming desperation,

yang diam-diam berada dalam keputusasaan yang menakutkan

where they work long, hard hours

saat mereka bekerja keras dan lama

at jobs they hate

pada pekerjaan yang mereka tidak suka

to enable them to buy things they don't need

agar mereka mampu membeli barang yang tidak mereka perlukan

to impress people they don't like.

untuk mengesankan orang yang mereka tidak sukai.

(Laughter)

(Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

It's my contention that going to work on Friday in jeans and [a] T-shirt

Pendapat saya adalah bahwa bekerja di hari Jumat dengan kaos dan celana jins

isn't really getting to the nub of the issue.

tidak akan mencapai inti permasalahannya.

(Laughter)

(Tawa)

The second observation I'd like to make

Pengamatan kedua yang saya buat

is we need to face the truth

adalah kita perlu menghadapi kenyataan

that governments and corporations

bahwa pemerintah dan perusahaan

aren't going to solve this issue for us.

tidak akan menyelesaikan masalah ini bagi kita.

We should stop looking outside.

Kita harus berhenti melihat keluar;

It's up to us as individuals

hal ini terserah kepada kita sebagai pribadi

to take control and responsibility

untuk mengambil kendali dan tanggung jawab

for the type of lives that we want to lead.

untuk jenis kehidupan apa yang kita inginkan.

If you don't design your life,

Jika anda tidak merancang kehidupan Anda,

someone else will design it for you,

orang lain akan melakukannya untuk Anda

and you may just not like

dan Anda mungkin tidak akan suka

their idea of balance.

gagasan mereka tentang keseimbangan.

It's particularly important --

Hal yang penting secara khusus --

this isn't on the World Wide Web, is it? I'm about to get fired --

ini tidak ada di internet kan. Saya akan dipecat --

it's particularly important

hal yang penting secara khusus

that you never put the quality of your life

adalah jangan menyerahkan mutu kehidupan Anda

in the hands of a commercial corporation.

ke tangan perusahaan komersial.

Now I'm not talking here just about the bad companies --

Saya tidak hanya membicarakan tentang perusahaan perusahaan yang buruk --

the "abattoirs of the human soul," as I call them.

saya biasa sayasebut sebagai tempat penjagalan jiwa manusia.

(Laughter)

(Tawa)

I'm talking about all companies.

Saya berbicara mengenai semua perusahaan perusahaan.

Because commercial companies

Karena perusahaan perusahaan komersial

are inherently designed

pada dasarnya dirancang

to get as much out of you [as]

untuk mengambil sebanyak-banyaknya kemampuan

they can get away with.

yang mereka bisa ambil dari Anda.

It's in their nature; it's in their DNA;

Inilah sifat alami mereka, sudah tercetak di DNA mereka,

it's what they do --

inilah yang mereka lakukan --

even the good, well-intentioned companies.

bahkan perusahaan yang baik, dan bagus sekalipun.

On the one hand,

Di satu sisi

putting childcare facilities in the workplace

membuat tempat penitipan anak di tempat kerja

is wonderful and enlightened.

adalah luar biasa dan menenangkan.

On the other hand, it's a nightmare --

Di sisi lain, ini adalah mimpi buruk;

it just means you spend more time at the bloody office.

hal ini berarti Anda menghabiskan lebih banyak waktu di kantor.

We have to be responsible

Kita harus bertanggung jawab

for setting and enforcing

untuk menetapkan dan melaksanakan

the boundaries that we want in our life.

batasan yang kita inginkan dalam hidup kita.

The third observation is

Hal ketiga adalah

we have to be careful

kita harus berhati-hati

with the time frame that we choose

terhadap jangka waktu yang kita pilih

upon which to judge our balance.

untuk menilai keseimbangan itu.

Before I went back to work

Sebelum saya mulai bekerja

after my year at home,

setelah setahun berada di rumah,

I sat down

saya duduk

and I wrote out

dan menuliskan

a detailed, step-by-step description

sebuah gambaran rinci dan bertahap

of the ideal balanced day

tentang hari yang seimbang dan ideal

that I aspired to.

yang saya inginkan.

And it went like this:

Dan daftar itu adalah seperti ini:

wake up well rested

Bangun pagi dengan baik

after a good night's sleep.

setelah tidur malam yang cukup.

Have sex.

Bercinta.

Walk the dog.

Mengajak anjing jalan-jalan

Have breakfast with my wife and children.

Sarapan bersama istri dan anak-anak.

Have sex again.

Bercinta lagi.

(Laughter)

(Tawa)

Drive the kids to school on the way to the office.

Mengantar anak-anak ke sekolah dalam perjalanan ke kantor.

Do three hours' work.

Bekerja selama tiga jam.

Play a sport with a friend at lunchtime.

Berolahraga dengan teman saat jam makan siang.

Do another three hours' work.

Bekerja tiga jam lagi.

Meet some mates in the pub for an early evening drink.

Bertemu beberapa teman di bar untuk minum di awal senja.

Drive home for dinner

Pulang untuk makan malam

with my wife and kids.

bersama istri dan anak-anak.

Meditate for half an hour.

Bermeditasi selama setengah jam.

Have sex.

Bercinta.

Walk the dog. Have sex again.

Mengajak anjing jalan-jalan. Bercinta kembali.

Go to bed.

Tidur.

(Applause)

(Tepuk tangan)

How often do you think I have that day?

Menurut Anda seberapa sering saya menikmati hari seperti itu?

(Laughter)

(Tawa)

We need to be realistic.

Kita harus realistis.

You can't do it all in one day.

Anda tidak dapat melakukan semuanya dalam satu hari.

We need to elongate the time frame

Kita harus memperpanjang jangka waktu

upon which we judge the balance in our life,

untuk menilai keseimbangan pekerjaan dan hidup kita

but we need to elongate it

kita harus memperpanjangnya

without falling into the trap

tanpa jatuh ke dalam perangkap

of the "I'll have a life when I retire,

"Saya akan memiliki kehidupan saat pensiun,

when my kids have left home,

saat anak-anak saya sudah meninggalkan rumah,

when my wife has divorced me, my health is failing,

saat sudah dicaraikan istri saya, kesehatan saya menurun,

I've got no mates or interests left."

tidak ada teman atau minat lagi yang tersisa pada diri saya."

(Laughter)

(Tawa)

A day is too short; "after I retire" is too long.

Satu hari terlalu pendek, setelah pensiun itu terlalu lama.

There's got to be a middle way.

harus ada cara yanga aman.

A fourth observation:

Pengamatan keempat:

We need to approach balance

Kita perlu melakukan pendekatan tentang keseimbangan

in a balanced way.

dengan cara yang seimbang.

A friend came to see me last year --

Seorang teman datang kepada saya tahun lalu --

and she doesn't mind me telling this story -- a friend came to see me last year

dan dia tidak keberatan jika saya menceritakan kisahnya -- Seorang teman datang kepada saya tahun lalu

and said, "Nigel, I've read your book.

dia berkata, "Nigel, saya telah membaca buku Anda.

And I realize that my life is completely out of balance.

Dan saya sadar bahwa hidup saya benar-benar tidak seimbang.

It's totally dominated by work.

Hidup saya benar-benar didominasi oleh pekerjaan.

I work 10 hours a day; I commute two hours a day.

Saya bekerja 10 jam per hari, di perjalanan dua jam per hari.

All of my relationships have failed.

Semua hubungan yang saya coba gagal.

There's nothing in my life

Tidak ada apa apa di dalam kehidupan saya

apart from my work.

selain pekerjaan.

So I've decided to get a grip and sort it out.

Jadi saya memutuskan untuk mencari pegangan dan mengatasinya

So I joined a gym."

dan saya ikut kelas senam."

(Laughter)

(Tawa)

Now I don't mean to mock,

Saya tidak bermaksud mengejek

but being a fit 10-hour-a-day office rat

namun menjadi tikus kantoran 10 jam per hari yang bugar

isn't more balanced; it's more fit.

tidaklah lebih seimbang, namun lebih bugar.

(Laughter)

(Tawa)

Lovely though physical exercise may be,

Betapa menyenangkannya olahraga fisik itu,

there are other parts to life --

masih ada bagian kehidupan yang lain.

there's the intellectual side; there's the emotional side;

Ada sisi intelektual, sisi emosional,

there's the spiritual side.

dan sisi spiritual.

And to be balanced,

Dan agar seimbang,

I believe we have to attend

saya percaya kita harus berada

to all of those areas --

pada seluruh area tersebut --

not just do 50 stomach crunches.

tidak hanya melakukan 50 sit-up.

Now that can be daunting.

Hal ini nampak menakutkan.

Because people say, "Bloody hell mate, I haven't got time to get fit.

Karena orang-orang berkata, "Gila. Saya tidak memiliki waktu untuk itu;

You want me to go to church and call my mother."

Anda ingin saya pergi ke gereja dan menelepon ibu saya."

And I understand.

Dan saya mengerti.

I truly understand how that can be daunting.

Saya benar-benar mengerti betapa menakutkannya hal itu.

But an incident that happened a couple of years ago

Namun sebuah kejadian pada beberapa tahun lalu

gave me a new perspective.

memberikan saya sebuah pandangan baru.

My wife, who is somewhere in the audience today,

Istri saya, yang hari ini ada di antara para penonton,

called me up at the office

menelepon saya di kantor

and said, "Nigel, you need to pick our youngest son" --

dan berkata, "Nigel, tolong jemput putra terkecil kita,"

Harry -- "up from school."

Harry "dari sekolah."

Because she had to be somewhere else with the other three children for that evening.

Karena dia perlu pergi ke tempat lain bersama ketiga anak yang lain malam itu.

So I left work an hour early that afternoon

Jadi saya keluar kantor satu jam lebih awal sore itu

and picked Harry up at the school gates.

dan menjemput Harry di gerbang sekolahnya.

We walked down to the local park,

Kami berjalan di sebuah taman lokal,

messed around on the swings, played some silly games.

bermain ayunan dan beberapa permainan konyol.

I then walked him up the hill to the local cafe,

Lalu saya mengajaknya ke atas bukit ke sebuah kafe lokal.

and we shared a pizza for two,

dan kami berbagi pizza dan teh,

then walked down the hill to our home,

lalu menuruni bukit untuk pulang ke rumah,

and I gave him his bath

dan saya memandikannya

and put him in his Batman pajamas.

dan memakaikannya piyama Batman.

I then read him a chapter

Lalu saya membacakan satu bab

of Roald Dahl's "James and the Giant Peach."

dari buku Roald Dahl, "James dan Persik Raksasa."

I then put him to bed, tucked him in,

Saya menidurkan dan menyelimutinya

gave him a kiss on his forehead and said, "Goodnight, mate,"

memberinya ciuman di keningnya dan berkata, "Selamat malam, teman,"

and walked out of his bedroom.

dan berjalan keluar dari kamar tidurnya.

As I was walking out of his bedroom,

Saat saya berjalan keluar

he said, "Dad?" I went, "Yes, mate?"

dia berkata, "Ayah?" Saya berkata "Ya?"

He went, "Dad, this has been the best day

Dia berkata, "Ayah, ini adalah hari terbaik

of my life, ever."

dalam hidup saya."

I hadn't done anything,

Saya tidak melakukan apa-apa,

hadn't taken him to Disney World or bought him a Playstation.

tidak mengajaknya ke Disney World atau membelikannya Playstation.

Now my point is

Maksud saya adalah

the small things matter.

hal-hal kecil itu berarti.

Being more balanced

Menjadi lebih seimbang

doesn't mean dramatic upheaval in your life.

tidak berarti perubahan dramatis dalam hidup Anda.

With the smallest investment

Dengan investasi yang kecil

in the right places,

di tempat yang tepat,

you can radically transform the quality of your relationships

Anda dapat mengubah mutu hubungan Anda secara radikal,

and the quality of your life.

dan juga mutu hidup Anda.

Moreover, I think,

Terlebih lagi, saya pikir

it can transform society.

hal ini dapat mengubah masyarakat.

Because if enough people do it,

Karena jika ada cukup orang yang melakukannya,

we can change society's definition of success

kita dapat mengubah definisi masyarakat akan kesuksesan

away from the moronically simplistic notion

dari gagasan sederhana yang bodoh

that the person with the most money when he dies wins,

bahwa orang dengan uang terbanyak saat dia meninggal menang,

to a more thoughtful and balanced definition

kepada definisi yang lebih bijaksana dan seimbang

of what a life well lived looks like.

tentang bagaimana tampak dari hidup yang baik itu.

And that, I think,

Dan hal itu, saya pikir,

is an idea worth spreading.

adalah ide yang patut disebarkan.

(Applause)

(Tepuk tangan)