Tania Luna: How a penny made me feel like a millionaire

Translator: Aji Pribadi Henoch Reviewer: Caroline Effendy

I'm five years old, and I am very proud.

Saya berumur lima tahun dan saya sangat bangga.

My father has just built the best outhouse

Ayah baru saja membangun rumah terbaik

in our little village in Ukraine.

di kampung kecil kami di Ukraina.

Inside, it's a smelly, gaping hole in the ground,

Di dalam, sebuah lubang di tanah yang bau

but outside, it's pearly white formica

tapi di luarnya, putih formika

and it literally gleams in the sun.

dan benar-benar bersinar di bawah matahari.

This makes me feel so proud, so important,

Ini membuat saya sangat bangga, sangat penting,

that I appoint myself the leader of my little group of friends

sehingga saya menunjuk diri sendiri sebagai pemimpin kelompok dari teman-teman kecil saya

and I devise missions for us.

dan merancang sebuah misi untuk kami.

So we prowl from house to house

Kami berkeliaran dari rumah ke rumah

looking for flies captured in spider webs

mencari lalat yang terperangkap di jaring laba-laba

and we set them free.

dan kami membebaskan mereka.

Four years earlier, when I was one,

Empat tahun sebelumnya, ketika saya satu tahun

after the Chernobyl accident,

Seteleh insiden Chernobyl,

the rain came down black,

hujan yang turun berwarna hitam,

and my sister's hair fell out in clumps,

dan rambut saudara saya jatuh dalam gumpalan,

and I spent nine months in the hospital.

dan saya mendekam di rumah sakit selama 9 bulan.

There were no visitors allowed,

Tidak boleh ada yang menjenguk,

so my mother bribed a hospital worker.

Jadi ibu saya menyuap petugas rumah sakit.

She acquired a nurse's uniform,

Ia mendapatkan seragam perawat,

and she snuck in every night to sit by my side.

dan setiap malam ia menyelinap untuk duduk di sebelah saya.

Five years later, an unexpected silver lining.

Lima tahun kemudian, sebuah kebetulan.

Thanks to Chernobyl, we get asylum in the U.S.

karena Chernobyl, kami mendapatkan suaka di A.S.

I am six years old, and I don't cry when we leave home

Saya berumur 6 tahun,dan saya tidak menangis ketika meninggalkan rumah

and we come to America,

dan datang ke Amerika,

because I expect it to be a place filled with rare

karena saya berharap A.S. akan menjadi tempat yang

and wonderful things like bananas and chocolate

dipenuhi oleh benda langka dan indah seperti pisang dan coklat

and Bazooka bubble gum,

dan permen karet 'Bazooka',

Bazooka bubble gum with the little cartoon wrappers inside,

permen karet 'Bazooka' dengan pembungkus gambar kartun di dalamnya,

Bazooka that we'd get once a year in Ukraine

Bazooka yang kami dapatkan setahun sekali di Ukraina

and we'd have to chew one piece for an entire week.

dan satu butir itu kami kunyah selama seminggu penuh.

So the first day we get to New York,

Jadi hari pertama kami datang ke New York,

my grandmother and I find a penny

Saya dan nenek menemukan sekeping uang sen

in the floor of the homeless shelter that my family's staying in.

di lantai tempat penampungan keluarga saya tinggal.

Only, we don't know that it's a homeless shelter.

Hanya saja, kami tidak tahu kalau itu adalah tempat penampungan untuk orang-orang yang tidak punya tempat tinggal.

We think that it's a hotel, a hotel with lots of rats.

Kami berpikir itu adalah hotel, hotel dengan banyak tikus

So we find this penny kind of fossilized in the floor,

Jadi kami menemukan sebuah uang sen yang terlihat seperti fosil di lantai,

and we think that a very wealthy man must have left it there

dan kami berpikir orang yang sangat kaya pasti telah meninggalkannya

because regular people don't just lose money.

karena orang-orang biasa tidak mungkin kehilangan uang.

And I hold this penny in the palm of my hand,

Dan saya memegang uang sen ini di tangan,

and it's sticky and rusty,

uang itu lengket dan usang,

but it feels like I'm holding a fortune.

tetapi tetap saja seperti memegang uang banyak.

I decide that I'm going to get my very own piece

Saya memutuskan untuk membeli

sebuah permen karet 'Bazooka'.

of Bazooka bubble gum.

And in that moment, I feel like a millionaire.

Dan pada saat itu, saya merasa seperti seorang miliuner.

About a year later, I get to feel that way again

Setahun kemudian, saya dapat merasakan hal itu lagi

ketika kami menemukan tas penuh boneka binatang di tempat sampah,

when we find a bag full of stuffed animals in the trash,

and suddenly I have more toys

dan tiba-tiba saya mempunyai lebih banyak mainan

than I've ever had in my whole life.

dari yang saya miliki selama ini.

And again, I get that feeling when we get a knock

Dan lagi, saya merasakan perasaan yang sama ketika

on the door of our apartment in Brooklyn,

pintu apartemen kami di Brooklyn diketuk,

and my sister and I find a deliveryman

dan saya dan saudara saya melihat tukang antar

with a box of pizza that we didn't order.

dengan sekotak pizza yang tidak kita pesan.

So we take the pizza, our very first pizza,

Jadi kami mengambil pizza itu, Pizza pertama kami,

and we devour slice after slice

dan kami makan sepotong demi sepotong

as the deliveryman stands there and stares at us from the doorway.

sambil tukang antar berdiri dan memandangi kami dari pintu.

And he tells us to pay, but we don't speak English.

Dan ia memberitahu kami untuk membayar, tapi kami tidak bisa berbicara dalam bahasa Inggris.

My mother comes out, and he asks her for money,

Ibu kami keluar dan tukang antar itu meminta uang padanya

but she doesn't have enough.

tapi ibu tidak mempunyai cukup uang.

She walks 50 blocks to and from work every day

Ia berjalan 50 blok ke tempat kerja setiap hari nya

just to avoid spending money on bus fare.

untuk menghemat biaya bis.

Then our neighbor pops her head in,

Kemudian tetangga kami muncul,

and she turns red with rage when she realizes

dan ia menjadi marah ketika sadar,

that those immigrants from downstairs

para imigran di lantai bawah

have somehow gotten their hands on her pizza.

telah memegang pizzanya.

Everyone's upset.

Semuanya menjadi marah.

But the pizza is delicious.

Tapi pizzanya enak.

It doesn't hit me until years later just how little we had.

Saya tidak sadar sampai beberapa tahun kemudian bahwa kami sangat miskin.

On our 10 year anniversary of being in the U.S.,

Pada hari 10 tahun kami di A.S.,

we decided to celebrate by reserving a room

kami memutuskan untuk merayakannya dengan membooking sebuah kamar

at the hotel that we first stayed in when we got to the U.S.

di hotel tempat kami pertama kali datang.

The man at the front desk laughs, and he says,

Bapak yang di meja tamu tertawa, dan ia berkata,

"You can't reserve a room here. This is a homeless shelter."

"Kamu tidak dapat memesan kamar di sini. Ini tempat penampungan."

And we were shocked.

dan kami kaget.

My husband Brian was also homeless as a kid.

Suami saya, Brian, juga merupakan seorang tunawisma.

His family lost everything, and at age 11,

Keluarganya kehilangan segalanya, dan pada usia 11

he had to live in motels with his dad,

ia harus tinggal di motel dengan ayahnya,

motels that would round up all of their food

Motel yang akan menyandera semua makanannya

and keep it hostage until they were able to pay the bill.

sampai mereka dapat membayar tagihan.

And one time, when he finally got his box

Suatu kali, ketika ia akhirnya mendapat kembali

of Frosted Flakes back, it was crawling with roaches.

Frosted Flakes nya, makanan itu telah dikerumuni kecoa.

But he did have one thing.

Tetapi dia mempunyai satu hal.

He had this shoebox that he carried with him everywhere

Ia mempunyai kotak sepatu yang dibawanya ke mana-mana

containing nine comic books,

Di dalamnya ada 9 komik,

two G.I. Joes painted to look like Spider-Man

2 figur GI.Joe yang dicat seperti Spider-man

and five Gobots. And this was his treasure.

dan 5 Gobots. Ini merupakan harta karunnya.

This was his own assembly of heroes

Ini merupakan kumpulan pahlawannya

that kept him from drugs and gangs

yang menjauhkan dia dari geng dan narkoba

and from giving up on his dreams.

dan supaya ia tidak menyerah pada mimpi-mimpinya.

I'm going to tell you about one more

Saya ingin menceritakan satu hal lagi pada Anda

formerly homeless member of our family.

anggota keluarga saya yang dulunya tunawisma.

This is Scarlett.

Ini adalah Scarlett.

Once upon a time, Scarlet was used as bait in dog fights.

Suatu ketika, Scarlet dipakai sebagai umpan dalam duel antar anjing.

She was tied up and thrown into the ring

Ia diikat dan dilempar ke ring

for other dogs to attack so they'd get more aggressive before the fight.

untuk diserang para anjing supaya mereka jadi agresif sebelum bertanding.

And now, these days, she eats organic food

Dan sekarang, saat ini, ia makan makanan organik

and she sleeps on an orthopedic bed with her name on it,

dan ia tidur di tempat tidur ortopedi dengan namanya tertulis di situ,

but when we pour water for her in her bowl,

tapi ketika kami menuangkan air ke mangkuknya,

she still looks up and she wags her tail in gratitude.

Ia tetap menatap dan mengibaskan ekornya tanda terima kasih.

Sometimes Brian and I walk through the park with Scarlett,

Kadangkala, Saya dan Brian berjalan-jalan di taman dengan Scarlett,

and she rolls through the grass,

dan Ia berguling di rumput,

and we just look at her

dan kami hanya melihatnya

and then we look at each other

dan kami menatap satu sama lain

and we feel gratitude.

dan kami merasa bersyukur.

We forget about all of our new middle-class frustrations

Kami melupakan mengenai frustasi kelas menengah

and disappointments,

dan kekecewaan,

and we feel like millionaires.

dan kami merasa seperti para miliuner.

Thank you.

Terima Kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)