The neurons that shaped civilization | VS Ramachandran

Translator: alex sumadijaya Reviewer: Wibowo Arindrarto

I'd like to talk to you today about the human brain,

Hari ini saya ingin membicarakan tentang otak manusia,

which is what we do research on at the University of California.

yang merupakan penelitian kami di Universitas California.

Just think about this problem for a second.

Coba pikirkan hal ini sebentar.

Here is a lump of flesh, about three pounds,

Inilah seonggok daging, sekitar 3 pon (1,5 kg)

which you can hold in the palm of your hand.

yang dapat Anda pegang dalam tangan Anda.

But it can contemplate the vastness of interstellar space.

Namun benda ini dapat merenungkan kebesaran ruang angkasa.

It can contemplate the meaning of infinity,

Ia dapat merenungkan arti dari ketidakhinggaan,

ask questions about the meaning of its own existence,

mempertanyakan arti dari keberadaannya sendiri,

about the nature of God.

dan juga sifat Tuhan.

And this is truly the most amazing thing in the world.

Dan ini benar-benar hal yang paling menakjubkan di dunia.

It's the greatest mystery confronting human beings:

Ini adalah misteri terbesar yang dihadapi umat manusia:

How does this all come about?

Bagaimana semua hal ini dapat terjadi?

Well, the brain, as you know, is made up of neurons.

Otak, seperti yang Anda ketahui, terbentuk dari neuron (sel saraf).

We're looking at neurons here.

Kita melihat neuron di sini.

There are 100 billion neurons in the adult human brain.

Terdapat sekitar 100 milyar neuron di otak manusia dewasa.

And each neuron makes something like 1,000 to 10,000 contacts

Dan setiap neuron dapat memiliki seribu hingga sepuluh ribu sambungan

with other neurons in the brain.

dengan neuron lainnya dalam otak.

And based on this, people have calculated

Atas dasar ini, beberapa orang telah menghitung

that the number of permutations and combinations of brain activity

bahwa jumlah permutasi (perubahan urutan) dan kombinasi aktivitas otak

exceeds the number of elementary particles in the universe.

melebihi jumlah unsur-unsur dasar di alam raya.

So, how do you go about studying the brain?

Jadi, bagaimana Anda mempelajari otak?

One approach is to look at patients who had lesions

Salah satu caranya adalah mempelajari para pasien dengan luka (kelainan)

in different part of the brain, and study changes in their behavior.

pada bagian otak yang berbeda, dan mempelajari perubahan perilakunya.

This is what I spoke about in the last TED.

Ini saya ungkap di acara TED yang lalu.

Today I'll talk about a different approach,

Saat ini, saya akan membahas pendekatan berbeda

which is to put electrodes in different parts of the brain,

dengan cara menaruh elektroda di berbagai bagian otak,

and actually record the activity of individual nerve cells in the brain.

dan merekam aktivitas sel saraf sendiri-sendiri di dalam otak.

Sort of eavesdrop on the activity of nerve cells in the brain.

seperti menyadap aktivitas sel saraf dalam otak.

Now, one recent discovery that has been made

Salah satu temuan baru yang telah diperoleh

by researchers in Italy, in Parma,

berasal dari peneliti Itali, di Parma,

by Giacomo Rizzolatti and his colleagues,

oleh Giacomo Rizzolatti dan rekan sejawatnya,

is a group of neurons called mirror neurons,

yaitu sekelompok neuron yang disebut neuron cermin,

which are on the front of the brain in the frontal lobes.

yang terletak di bagian depan dari otak yang disebut lobus frontalis.

Now, it turns out there are neurons

Ternyata terdapat neuron

which are called ordinary motor command neurons in the front of the brain,

yang disebut ordinary motor command neuron (neuron pemerintah gerakan) di bagian depan otak.

which have been known for over 50 years.

yang telah diketahui selama 50 tahun.

These neurons will fire when a person performs a specific action.

Neuron ini akan aktif bila seseorang melakukan hal tertentu.

For example, if I do that, and reach and grab an apple,

sebagai contoh, bila saya mengambil sebuah apel,

a motor command neuron in the front of my brain will fire.

sebuah neuron pemerintah gerakan di otak bagian depan saya akan aktif.

If I reach out and pull an object, another neuron will fire,

Bila saya mengambil sebuah benda, sebuah neuron lain akan aktif

commanding me to pull that object.

dan memerintahkan saya untuk mengambil benda itu

These are called motor command neurons that have been known for a long time.

Ini disebut neuron pemerintah gerakan yang telah diketahui sejak lama.

But what Rizzolatti found was

Namun yang ditemukan oleh Rizzolatti adalah

a subset of these neurons,

sebagian dari neuron tersebut.

maybe about 20 percent of them, will also fire

sekitar 20 persennya, juga turut aktif

when I'm looking at somebody else performing the same action.

ketika saya melihat orang lain melakukan hal yang sama.

So, here is a neuron that fires when I reach and grab something,

Jadi, inilah neuron yang aktif saat saya menyentuh dan mengambil sesuatu.

but it also fires when I watch Joe reaching and grabbing something.

namun neuron itu juga aktif saat saya melihat Joe menyentuh dan mengambil sesuatu.

And this is truly astonishing.

Ini sungguh mengherankan.

Because it's as though this neuron is adopting

Karena tampaknya neuron ini seperti menirukan

the other person's point of view.

sudut pandang orang lain.

It's almost as though it's performing a virtual reality simulation

Ini seperti menampilkan simulasi (virtual reality) kenyataan semu

of the other person's action.

dari aktivitas seseorang.

Now, what is the significance of these mirror neurons?

Sekarang, apakah dampak dari neuron cermin tersebut?

For one thing they must be involved in things like imitation and emulation.

Satu hal yang pasti adalah mereka pasti terlibat dalam proses menirukan atau menyamai sesuatu.

Because to imitate a complex act

Karena peniruan sebuah tindakan yang rumit.

requires my brain to adopt the other person's point of view.

memerlukan otak saya untuk mengambil sudut pandang orang lain.

So, this is important for imitation and emulation.

Jadi, ini penting untuk peniruan atau penyamaan.

Well, why is that important?

Mengapa hal tersebut penting?

Well, let's take a look at the next slide.

Sekarang mari kita lihat slide selanjutnya.

So, how do you do imitation? Why is imitation important?

Bagaimana cara Anda melakukan peniruan? Mengapa peniruan penting?

Mirror neurons and imitation, emulation.

Neuron cermin beserta peniruan, penyamaan.

Now, let's look at culture, the phenomenon of human culture.

Sekarang, mari kita melihat kebudayaan, fenomena budaya manusia.

If you go back in time about [75,000] to 100,000 years ago,

Bila kita kembali sekitar 75.000 hingga 100.000 tahun yang lalu,

let's look at human evolution, it turns out

mari kita lihat evolusi manusia, ternyata

that something very important happened around 75,000 years ago.

sesuatu yang sangat penting terjadi sekitar 75.000 tahun yang lalu.

And that is, there is a sudden emergence and rapid spread

Yaitu, ada kemunculan secara tiba-tiba dan penyebaran cepat

of a number of skills that are unique to human beings

dari beragam kemampuan yang unik bagi umat manusia

like tool use,

seperti penggunaan alat,

the use of fire, the use of shelters, and, of course, language,

penggunaan api, penggunaan naungan (peneduh), dan tentunya bahasa,

and the ability to read somebody else's mind

dan kemampuan untuk membaca pikiran

and interpret that person's behavior.

dan memahami perilaku orang lain.

All of that happened relatively quickly.

Semuanya terjadi relatif cepat.

Even though the human brain had achieved its present size

Meskipun otak manusia telah mencapai ukurannya seperti sekarang,

almost three or four hundred thousand years ago,

sekitar tiga hingga empat ratus ribu tahun yang lalu,

100,000 years ago all of this happened very, very quickly.

100.000 ribu tahun yang lalu, semuanya terjadi dengan sangat cepat.

And I claim that what happened was

Dan saya menyatakan bahwa apa yang terjadi

the sudden emergence of a sophisticated mirror neuron system,

adalah kemunculan tiba-tiba dari sistem neuron cermin yang canggih,

which allowed you to emulate and imitate other people's actions.

yang memungkinkan anda untuk menyamai dan meniru tindakan orang lain.

So that when there was a sudden accidental discovery

Sehingga bila terjadi penemuan secara tidak sengaja

by one member of the group, say the use of fire,

dari salah seorang anggota kelompok masyarakat, seperti penggunaan api,

or a particular type of tool, instead of dying out,

maupun penggunaan alat tertentu, hal tersebut tidak hilang,

this spread rapidly, horizontally across the population,

namun berkembang dengan cepat, menyebar dalam populasi secara menyamping (horizontal dalam generasi),

or was transmitted vertically, down the generations.

atau diajarkan secara vertikal, antar generasi.

So, this made evolution suddenly Lamarckian,

Jadi, membuat evolusi tiba-tiba tampak seperti yang dijabarkan Lamarck,

instead of Darwinian.

daripada yang dikemukakan Darwin.

Darwinian evolution is slow; it takes hundreds of thousands of years.

Evolusi menurut Darwin berjalan lambat; memakan waktu ribuan tahun.

A polar bear, to evolve a coat,

Seekor beruang kutub, untuk mengembangkan kulit seperti mantel salju,

will take thousands of generations, maybe 100,000 years.

membutuhkan waktu ribuan generasi, mungkin 100.000 tahun.

A human being, a child, can just watch its parent

Seorang manusia, seperti anak, cukup melihat orang tuanya

kill another polar bear,

membunuh beruang kutub,

and skin it and put the skin on its body, fur on the body,

mengulitinya, dan menyelimuti tubuhnya dengan kulit tersebut,

and learn it in one step. What the polar bear

mempelajarinya dalam satu tahap. Sesuatu yang bagi beruang salju memakan waktu

took 100,000 years to learn,

100.000 tahun untuk mempelajarinya,

it can learn in five minutes, maybe 10 minutes.

Ia dapat mempelajarinya dalam 5 menit, mungkin 10 menit.

And then once it's learned this it spreads

Pembelajaran tersebut langsung menyebar

in geometric proportion across a population.

secara geometri (meluas) dalam populasi.

This is the basis. The imitation of complex skills

Inilah dasarnya. Peniruan dari kemampuan rumit

is what we call culture and is the basis of civilization.

adalah yang kita sebut dengan kebudayaan dan menjadi dasar dari peradaban.

Now there is another kind of mirror neuron,

Sekarang, terdapat jenis lain neuron cermin,

which is involved in something quite different.

yang berfungsi dalam hal yang berbeda.

And that is, there are mirror neurons,

Yaitu, ada neuron cermin

just as there are mirror neurons for action, there are mirror neurons for touch.

seperti adanya neuron cermin yang aktif terhadap tindakan, ada juga neuron cermin untuk sentuhan.

In other words, if somebody touches me,

Dalam kata lain, bila seseorang menyentuh saya

my hand, neuron in the somatosensory cortex

di tangan, neuron di korteks somatosensor

in the sensory region of the brain fires.

dalam daerah sensor otak akan aktif.

But the same neuron, in some cases, will fire

Namun neuron yang sama, juga akan aktif

when I simply watch another person being touched.

saat saya melihat orang lain yang sedang disentuh.

So, it's empathizing the other person being touched.

Jadi, dia berempati terhadap orang lain yang disentuh.

So, most of them will fire when I'm touched

Jadi, sebagian besar akan neuron itu akan aktif saat saya disentuh

in different locations. Different neurons for different locations.

di lokasi yang berbeda. Neuron yang berbeda untuk lokasi berbeda.

But a subset of them will fire even when I watch somebody else

namun sebagian dari mereka akan aktif saat saya melihat orang lain

being touched in the same location.

disentuh di pada lokasi yang sama.

So, here again you have neurons

Dan ini menandakan anda memiliki neuron

which are enrolled in empathy.

yang terlibat dalam empati.

Now, the question then arises: If I simply watch another person being touched,

Pertanyaan yang timbul adalah: jika saya melihat orang lain disentuh,

why do I not get confused and literally feel that touch sensation

mengapa saya tidak merasa bingung dan merasakan sensasi sentuhan

merely by watching somebody being touched?

hanya dengan melihat orang lain saat dia disentuh?

I mean, I empathize with that person but I don't literally feel the touch.

Maksud saya, saya berempati, namun saya tidak merasakan sentuhan.

Well, that's because you've got receptors in your skin,

Hal tersebut karena anda memiliki reseptor (sel penerima rangsangan) di kulit,

touch and pain receptors, going back into your brain

berupa reseptor sentuhan dan sakit, yang memberi rangsangan kembali ke otak

and saying "Don't worry, you're not being touched.

dan berkata "Jangan kuatir, dirimu tidak disentuh

So, empathize, by all means, with the other person,

Jadi, berempatilah, sesukanya terhadap orang lain,

but do not actually experience the touch,

namun jangan rasakan pengalaman sentuhan

otherwise you'll get confused and muddled."

karena akan membingungkan dan mengacaukan anda."

Okay, so there is a feedback signal

Dan ada rangsangan balik

that vetoes the signal of the mirror neuron

yang membatalkan sinyal dari neuron cermin

preventing you from consciously experiencing that touch.

yang mencegah anda secara sadar untuk merasakan pengalaman tersebut.

But if you remove the arm, you simply anesthetize my arm,

Namun, bila anda melumpuhkan tangan saya.

so you put an injection into my arm,

dan anda menyuntik lengan saya,

anesthetize the brachial plexus, so the arm is numb,

melumpuhkan brachial plexus (serabut saraf untuk lengan), dan tidak merasakan rangsangan,

and there is no sensations coming in,

sehingga lengan tersebut mati rasa

if I now watch you being touched,

jika saya melihat anda disentuh,

I literally feel it in my hand.

saya benar-benar merasakannya pada tangan saya.

In other words, you have dissolved the barrier

Dengan kata lain, Anda telah menghilangkan penghalang

between you and other human beings.

antara diri Anda dan orang lain

So, I call them Gandhi neurons, or empathy neurons.

Sehingga saya menyebutnya neuron Gandhi, atau neuron empati

(Laughter)

(Tertawa)

And this is not in some abstract metaphorical sense.

Ini bukanlah sebuah perumpamaan yang abstrak,

All that's separating you from him,

pemisah Anda dengan dia.

from the other person, is your skin.

dengan orang lain, adalah kulit Anda.

Remove the skin, you experience that person's touch in your mind.

Hilangkan kulitnya, Anda akan merasakan sentuhan orang itu dalam pikiran Anda.

You've dissolved the barrier between you and other human beings.

Anda telah menghilangkan pembatas antara Anda dan manusia lain.

And this, of course, is the basis of much of Eastern philosophy,

Dan hal tersebut menjadi dasar sebagian besar dari filsafat Timur.

and that is there is no real independent self,

Bahwa tidak ada yang mandiri secara bebas,

aloof from other human beings, inspecting the world,

terpisah dari manusia lainnya, yang meneliti dunia,

inspecting other people.

serta meneliti orang lain.

You are, in fact, connected not just via Facebook and Internet,

Pada kenyataannya, diri Anda terhubung bukan hanya melalui Facebook (situs jejaring sosial) dan Internet (dunia maya digital),

you're actually quite literally connected by your neurons.

Anda sebenarnya terhubung melalui neuron Anda.

And there is whole chains of neurons around this room, talking to each other.

Dan terdapat jaringan neuron dalam ruangan ini, saling berkomunikasi satu dengan lainnya.

And there is no real distinctiveness

Dan tidak ada perbedaan nyata

of your consciousness from somebody else's consciousness.

antara kesadaran Anda sendiri dari kesadaran orang lain.

And this is not mumbo-jumbo philosophy.

Ini bukanlah filsafat omong kosong.

It emerges from our understanding of basic neuroscience.

Itulah yang dihasilkan dari pemahaman kita mengenai neurosains (ilmu saraf) dasar.

So, you have a patient with a phantom limb. If the arm has been removed

Jadi, Anda memiliki pasien dengan lengan bayangan (phantom limb). Bila sebuah lengan telah dihilangkan,

and you have a phantom, and you watch somebody else

dan Anda memiliki lengan bayangan, dan Anda melihat orang lain

being touched, you feel it in your phantom.

disentuh, Anda akan merasakannya juga dalam lengan bayangan Anda.

Now the astonishing thing is,

Yang mengherankan adalah,

if you have pain in your phantom limb, you squeeze the other person's hand,

bila Anda merasakan sakit pada lengan bayangan anda, Anda menekan

massage the other person's hand,

atau memijat lengan orang lain,

that relieves the pain in your phantom hand,

itu akan menyembuhkan rasa sakit di lengan bayangan Anda,

almost as though the neuron

sama seperti neuron

were obtaining relief from merely

mendapatkan penyembuhan hanya dengan

watching somebody else being massaged.

melihat orang lain dipijat.

So, here you have my last slide.

Dan inilah slide terakhir dari saya.

For the longest time people have regarded science

Sepanjang waktu, manusia beranggapan bahwa ilmu pengetahuan

and humanities as being distinct.

dan kemanusiaan adalah hal yang berbeda.

C.P. Snow spoke of the two cultures:

C. P. Snow mengatakan bahwa 2 sisi budaya:

science on the one hand, humanities on the other;

ilmu pengetahuan di satu sisi, kemanusiaan di sisi lainnya;

never the twain shall meet.

tidak akan pernah bertemu.

So, I'm saying the mirror neuron system underlies the interface

Saya mengatakan bahwa sistem neuron cermin merupakan hal dasar yang

allowing you to rethink about issues like consciousness,

memungkinkan anda berpikir ulang mengenai kesadaran diri.

representation of self,

keterwakilan diri,

what separates you from other human beings,

apa yang membedakan Anda dengan manusia lainnya,

what allows you to empathize with other human beings,

apa yang menyebabkan Anda berempati pada manusia lainnya,

and also even things like the emergence of culture and civilization,

dan juga munculnya kebudayaan dan peradaban,

which is unique to human beings. Thank you.

yang memang unik pada manusia. Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk Tangan)