Beware conflicts of interest | Dan Ariely

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Irma Amelia

So, I was in the hospital for a long time.

Jadi, saya dirawat di rumah sakit cukup lama.

And a few years after I left, I went back,

Dan beberapa tahun setelah keluar, saya kembali,

and the chairman of the burn department was very excited to see me --

dan kepala bagian luka bakar sangat senang bertemu saya --

said, "Dan, I have a fantastic new treatment for you."

dia berkata, "Dan, saya punya perawatan baru yang hebat untukmu."

I was very excited. I walked with him to his office.

Saya sangat senang. Saya berjalan bersama menuju kantornya.

And he explained to me that, when I shave,

Dan dia menjelaskan bahwa saat saya bercukur,

I have little black dots on the left side of my face where the hair is,

ada bintik hitam kecil di sebelah kiri wajah saya, di bagian rambut,

but on the right side of my face

namun di sebelah kanan wajah saya

I was badly burned so I have no hair,

saya terbakar cukup parah sehingga tidak memiliki rambut,

and this creates lack of symmetry.

yang menyebabkan wajah saya kurang simetris.

And what's the brilliant idea he had?

Dan apa ide hebat yang dia miliki?

He was going to tattoo little black dots

Dia akan mentato bintik hitam kecil

on the right side of my face

di wajah sebelah kanan saya

and make me look very symmetric.

dan membuatnya tampak simetris.

It sounded interesting. He asked me to go and shave.

Itu terdengar menarik. Dia menyuruh saya bercukur.

Let me tell you, this was a strange way to shave,

Biar saya jelaskan, ini adalah cara yang aneh untuk bercukur,

because I thought about it

karena saya memikirkannya

and I realized that the way I was shaving then

dan saya menyadari cara saya bercukur

would be the way I would shave for the rest of my life --

akan menjadi cara saya bercukur seumur hidup saya --

because I had to keep the width the same.

karena saya harus menjaga lebarnya tetap sama.

When I got back to his office,

Saat saya kembali ke kantornya,

I wasn't really sure.

saya tidak yakin betul,

I said, "Can I see some evidence for this?"

saya mengatakan, "Bisa saya lihat buktinya?"

So he showed me some pictures

Lalu dia menunjukkan beberapa gambar

of little cheeks with little black dots --

dari pipi mungil dengan bintik hitam kecil --

not very informative.

tidak begitu informatif.

I said, "What happens when I grow older and my hair becomes white?

Saya mengatakan, "Apa yang terjadi saat saya menua dan rambut saya memutih?

What would happen then?"

Apa yang akan terjadi?"

"Oh, don't worry about it," he said.

"Oh, tidak usah takut," katanya.

"We have lasers; we can whiten it out."

"Kita punya laser, kita bisa memutihkannya."

But I was still concerned,

Namun saya masih gelisah,

so I said, "You know what, I'm not going to do it."

sehingga saya berkata, "Kau tahu, saya tidak mau."

And then came one of the biggest guilt trips of my life.

Kemudian datanglah salah satu rasa bersalah terbesar dalam hidup saya.

This is coming from a Jewish guy, all right, so that means a lot.

Yang datang dari seorang pria Yahudi, jadi benar-benar mendalam.

(Laughter)

(Tawa)

And he said, "Dan, what's wrong with you?

Dan dia berkata, "Dan, ada apa denganmu?

Do you enjoy looking non-symmetric?

Kau suka menjadi tidak simetris?

Do you have some kind of perverted pleasure from this?

Apa kau mendapat kepuasan sesat dari situ?

Do women feel pity for you

Apa para wanita merasa kasihan

and have sex with you more frequently?"

dan lebih sering berhubungan seks denganmu?"

None of those happened.

Tidak satupun dari hal itu yang terjadi.

And this was very surprising to me,

Dan ini sangat mengherankan saya

because I've gone through many treatments --

karena saya melalui banyak perawatan --

there were many treatments I decided not to do --

ada banyak perawatan yang saya putuskan tidak akan saya lakukan --

and I never got this guilt trip to this extent.

dan saya tidak pernah merasa bersalah sampai seperti ini.

But I decided not to have this treatment.

Namun saya memutuskan untuk tidak melakukan perawatan ini.

And I went to his deputy and asked him, "What was going on?

Dan saya pergi ke wakilnya dan bertanya, "Apa yang terjadi?

Where was this guilt trip coming from?"

Dari mana rasa bersalah ini datang?"

And he explained that they have done this procedure on two patients already,

Dan dia menjelaskan bahwa dia telah melakukannya kepada dua pasien

and they need the third patient for a paper they were writing.

dan mereka perlu pasien ketiga untuk menulis makalah.

(Laughter)

(Tawa)

Now you probably think that this guy's a schmuck.

Kini Anda mungkin berpikir pria ini bodoh.

Right, that's what he seems like.

Benar, tampaknya seperti itu.

But let me give you a different perspective on the same story.

Namun saya ingin memberikan sudut pandang berbeda dari kisah yang sama.

A few years ago, I was running some of my own experiments in the lab.

Beberapa tahun lalu, saya menjalankan beberapa percobaan di lab.

And when we run experiments,

Dan saat mengadakan percobaan,

we usually hope that one group will behave differently than another.

kami biasanya berharap satu kelompok akan berkelakuan berbeda dari kelompok lainnya.

So we had one group that I hoped their performance would be very high,

Jadi ada satu kelompok yang diharapkan memiliki kinerja sangat baik,

another group that I thought their performance would be very low,

kelompok lain yang saya pikir akan memiliki kinerja sangat buruk.

and when I got the results, that's what we got --

Dan saat saya mendapatkan hasilnya, inilah yang kami dapatkan --

I was very happy -- aside from one person.

saya sangat senang -- terlepas dari satu orang.

There was one person in the group

Ada satu orang dalam kelompok itu

that was supposed to have very high performance

yang seharusnya memiliki kinerja sangat baik

that was actually performing terribly.

yang pada kenyataannya memiliki kinerja buruk.

And he pulled the whole mean down,

Dan dia menjatuhkan nilai rata-ratanya,

destroying my statistical significance of the test.

menghancurkan arti statistik dari percobaan ini.

So I looked carefully at this guy.

Jadi saya melihat orang ini dengan teliti.

He was 20-some years older than anybody else in the sample.

Dia sekitar 20-an tahun lebih tua daripada orang lain dalam percobaan itu.

And I remembered that the old and drunken guy

Dan saya ingat pria tua pemabuk itu

came one day to the lab

datang ke lab suatu hari

wanting to make some easy cash

ingin mendapat uang dengan mudah

and this was the guy.

dan inilah pria itu.

"Fantastic!" I thought. "Let's throw him out.

"Bagus!" saya pikir, "Mari kita buang saja.

Who would ever include a drunken guy in a sample?"

Siapa yang mau memasukkan pemabuk ke dalam percobaan ini?"

But a couple of days later,

Namun beberapa hari kemudian,

we thought about it with my students,

kami berbicara dengan para siswa ini,

and we said, "What would have happened if this drunken guy was not in that condition?

dan kami berkata, "Apa yang akan terjadi jika pemabuk ini tidak dalam kondisi mabuk?

What would have happened if he was in the other group?

Apa yang akan terjadi kalau dia ada di kelompok lain?

Would we have thrown him out then?"

Apakah kami akan membuangnya?"

We probably wouldn't have looked at the data at all,

Kami mungkin tidak akan melihat data ini sama sekali

and if we did look at the data,

dan jika kami melihat datanya,

we'd probably have said, "Fantastic! What a smart guy who is performing this low,"

kami mungkin akan berkata, "Hebat! Betapa cerdasnya orang dengan kinerja serendah ini."

because he would have pulled the mean of the group lower,

karena dia akan menjatuhkan nilai rata-ratanya

giving us even stronger statistical results than we could.

memberikan kami hasil statistik yang lebih kuat.

So we decided not to throw the guy out and to rerun the experiment.

Jadi kami memutuskan untuk tidak membuang pria ini dan mengulangi percobaannya.

But you know, these stories,

Namun Anda tahu, kisah ini,

and lots of other experiments that we've done on conflicts of interest,

dan banyak percobaan yang kami lakukan dengan konflik-konflik kepentingan

basically kind of bring two points

pada dasarnya memberikan dua hal

to the foreground for me.

pada tampak depan bagi saya.

The first one is that in life we encounter many people

Yang pertama adalah dalam hidup kita bertemu banyak orang

who, in some way or another,

yang, dalam beberapa hal,

try to tattoo our faces.

mencoba mentato wajah kita.

They just have the incentives that get them to be blinded to reality

Mereka hanya memiliki dorongan yang membuat mereka dibutakan oleh kenyataan

and give us advice that is inherently biased.

dan memberi kita nasihat yang berat sebelah.

And I'm sure that it's something that we all recognize,

Dan saya yakin itu adalah sesuatu yang kita semua kenali

and we see that it happens.

dan kita tahu bahwa hal itu terjadi.

Maybe we don't recognize it every time,

Mungkin kita tidak mengenalinya setiap saat,

but we understand that it happens.

namun kita mengerti bahwa hal itu terjadi.

The most difficult thing, of course, is to recognize

Hal yang paling sulit, tentu saja, adalah untuk mengenali

that sometimes we too

bahwa terkadang kita juga

are blinded by our own incentives.

dibutakan oleh dorongan kita sendiri.

And that's a much, much more difficult lesson to take into account.

Dan itu adalah pelajaran yang jauh lebih sulit untuk diperhitungkan.

Because we don't see how conflicts of interest work on us.

Karena kita tidak melihat bagaimana pengaruh konflik-konflik kepentingan itu bagi kita.

When I was doing these experiments,

Saat saya melakukan percobaan itu

in my mind, I was helping science.

dalam pikiran saya, saya menolong ilmu pengetahuan.

I was eliminating the data

Saya menghapus data

to get the true pattern of the data to shine through.

untuk mendapat pola yang benar dan dapat bersinar.

I wasn't doing something bad.

Saya tidak melakukan hal yang buruk.

In my mind, I was actually a knight

Menurut pikiran saya, saya seorang ksatria

trying to help science move along.

mencoba untuk menolong kemajuan ilmu pengetahuan.

But this was not the case.

Namun ini bukanlah masalahnya.

I was actually interfering with the process with lots of good intentions.

Saya sebenarnya mengganggu proses itu dengan banyak maksud baik.

And I think the real challenge is to figure out

Dan saya pikir tantangan yang sebenarnya adalah untuk menemukan

where are the cases in our lives

di mana hal-hal itu terjadi dalam hidup kita

where conflicts of interest work on us,

di mana konflik-konflik kepentingan itu bekerja

and try not to trust our own intuition to overcome it,

dan mencoba untuk tidak mempercayai intuisi kita untuk mengatasinya

but to try to do things

namun mencoba melakukan hal-hal

that prevent us from falling prey to these behaviors,

untuk mencegah kita menjadi mangsa dari perilaku ini

because we can create lots of undesirable circumstances.

karena kita dapat menciptakan banyak keadaan yang tidak diinginkan.

I do want to leave you with one positive thought.

Saya ingin meninggalkan Anda dengan satu pemikiran positif,

I mean, this is all very depressing, right --

maksud saya, semua ini tampak buruk, bukan --

people have conflicts of interest, we don't see it, and so on.

orang memiliki konflik-konflik kepentingan, kita tidak melihatnya, dan seterusnya.

The positive perspective, I think, of all of this

Sudut pandang positifnya, saya pikir dari semua ini

is that, if we do understand when we go wrong,

adalah jika kita memahami kapan kita salah,

if we understand the deep mechanisms

jika kita memahami mekanisme mendalam

of why we fail and where we fail,

dari mengapa dan di mana kita gagal,

we can actually hope to fix things.

kita sebenarnya dapat berharap untuk memperbaikinya.

And that, I think, is the hope. Thank you very much.

Dan itu, saya pikir, adalah harapannya. Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)