How autism freed me to be myself | Rosie King

Translator: Nurzurani (Lusia) Nurdin Reviewer: Mira Tjandrarini

I haven't told many people this,

Saya belum menceritakan ini kepada banyak orang,

but in my head, I've got

tapi di dalam kepala saya, saya memiliki

thousands of secret worlds all going on

beribu-ribu dunia rahasia

all at the same time.

yang berjalan bersamaan.

I am also autistic.

Saya juga autistik.

People tend to diagnose autism

Orang cenderung mendiagnosa autisme

with really specific check-box descriptions,

dengan deskripsi khusus yang kaku,

but in reality, it's a whole variation as to what we're like.

namun sebenarnya, ada bermacam-macam jenis autisme.

For instance, my little brother,

Contohnya, adik lelaki kecilku,

he's very severely autistic.

dia sangat autistik.

He's nonverbal. He can't talk at all.

Dia tidak dapat berbicara sama sekali.

But I love to talk.

Tapi saya senang berbicara.

People often associate autism

Orang sering mengasosiasikan autisme

with liking maths and science and nothing else,

dengan menyukai matematika dan sains saja,

but I know so many autistic people

tapi saya kenal banyak pengidap autistik

who love being creative.

yang sangat kreatif.

But that is a stereotype,

Tapi itu sebuah prasangka

and the stereotypes of things

dan prasangka tentang sesuatu

are often, if not always, wrong.

biasanya keliru.

For instance, a lot of people

Contohnya, banyak orang

think autism and think "Rain Man" immediately.

berpikir tentang autisme dan langsung berpikir "Rain Man."

That's the common belief,

Itulah pemahaman umumnya,

that every single autistic person is Dustin Hoffman,

bahwa setiap penderita autistik adalah Dustin Hoffman,

and that's not true.

dan itu tidak benar.

But that's not just with autistic people, either.

Dan itu tidak terbatas bagi pengidap autisme saja.

I've seen it with LGBTQ people,

Saya melihatnya dengan orang-orang LGBTQ,

with women, with POC people.

dengan perempuan, dengan orang-orang POC.

People are so afraid of variety

Orang-orang sangat takut akan perbedaan

that they try to fit everything into a tiny little box

sehingga mereka mencoba memasukkan setiap hal ke dalam kotak kecil

with really specific labels.

dengan label tertentu.

This is something that actually

Hal ini benar-benar terjadi

happened to me in real life:

kepada saya di kehidupan nyata:

I googled "autistic people are ..."

saya mengetik "orang-orang autistik adalah ..." ke dalam google

and it comes up with suggestions

dan mesin pencarinya akan menyarankan

as to what you're going to type.

kata-kata yang akan diketik berikutnya.

I googled "autistic people are ..."

Saya mengetik "orang-orang autistik adalah ..."

and the top result was "demons."

dan hasil teratasnya adalah "setan."

That is the first thing that people think

Itu yang pertama kali dipikirkan orang-orang

when they think autism.

ketika mereka memikirkan autisme.

They know.

Mereka tahu.

(Laughter)

(Gelak tawa)

One of the things I can do because I'm autistic —

Salah satu hal yang bisa saya lakukan - karena saya autistik

it's an ability rather than a disability —

autisme adalah sebuah kemampuan bukannya keterbatasan -

is I've got a very, very vivid imagination.

adalah memiliki imajinasi yang sangat nyata.

Let me explain it to you a bit.

Akan saya jelaskan sedikit.

It's like I'm walking in two worlds most of the time.

Seakan saya berjalan di 2 dunia lebih seringnya.

There's the real world, the world that we all share,

Ada dunia nyata, yang kita jalani bersama,

and there's the world in my mind,

dan ada dunia lain di dalam kepala saya,

and the world in my mind is often so much more real

dan dunia dalam kepala saya seringnya lebih nyata

than the real world.

dari dunia nyata.

Like, it's very easy for me to let my mind loose

Kayak, sangat mudah bagi saya untuk membebaskan pikiran

because I don't try and fit myself into a tiny little box.

karena saya tidak berusaha untuk masuk ke dalam kotak kecil.

That's one of the best things about being autistic.

Itulah salah satu keuntungan dari autisme.

You don't have the urge to do that.

Anda tidak ada keinginan untuk mengotakkan diri.

You find what you want to do,

Anda menemukan apa yang ingin dilakukan,

you find a way to do it, and you get on with it.

cara melakukannya, dan melakukannya.

If I was trying to fit myself into a box,

Jika saya berusaha masuk ke dalam kotak,

I wouldn't be here, I wouldn't have achieved

saya tidak akan berada di sini, tidak akan mencapai

half the things that I have now.

setengah dari apa yang saya capai sekarang.

There are problems, though.

Namun ada masalahnya.

There are problems with being autistic,

Menjadi autistik memiliki masalah,

and there are problems with having too much imagination.

dan memiliki terlalu banyak imajinasi juga ada masalahnya.

School can be a problem in general,

Secara garis besar sekolah bisa menjadi masalah,

but having also to explain to a teacher

dan harus menjelaskan kepada guru

on a daily basis

setiap hari

that their lesson is inexplicably dull

bahwa pelajaran mereka membosankan

and you are secretly taking refuge

dan Anda secara diam-diam berlindung

in a world inside your head in which you are not in that lesson,

di dalam dunia di kepala Anda dan tidak mengikuti pelajarannya,

that adds to your list of problems.

hal itu menambah panjang daftar masalah.

(Laughter)

(Gelak tawa)

Also, when my imagination takes hold,

Dan, ketika imajinasi saya muncul,

my body takes on a life of its own.

raga saya memiliki keinginannya sendiri.

When something very exciting happens in my inner world,

Ketika sesuatu terjadi di dalam dunia batin saya,

I've just got to run.

saya harus lari.

I've got to rock backwards and forwards,

Saya harus bergoyang ke depan dan belakang,

or sometimes scream.

atau terkadang berteriak.

This gives me so much energy,

Autisme memberikan begitu banyak energi,

and I've got to have an outlet for all that energy.

dan saya harus memiliki jalan keluar untuk energi tersebut.

But I've done that ever since I was a child,

Saya melakukan hal itu sejak kanak-kanak,

ever since I was a tiny little girl.

sejak saya masih sangat kecil.

And my parents thought it was cute, so they didn't bring it up,

Orang tua saya diam saja, karena menurut mereka itu menggemaskan,

but when I got into school,

namun ketika saya sekolah,

they didn't really agree that it was cute.

mereka tidak lagi setuju itu menggemaskan.

It can be that people don't want to be friends

Mungkin orang tidak ingin berteman dengan

with the girl that starts screaming in an algebra lesson.

anak perempuan yang berteriak di kelas aljabar.

And this doesn't normally happen in this day and age,

Mungkin saat ini sudah tidak lagi,

but it can be that people don't want to be friends with the autistic girl.

tapi mungkin orang tidak ingin berteman dengan anak perempuan yang autistik.

It can be that people don't want to associate

Mungkin orang tidak ingin berhubungan

with anyone who won't or can't fit themselves

dengan siapa pun yang tidak mau atau tidak bisa

into a box that's labeled normal.

masuk ke dalam kotak yang berlabel normal.

But that's fine with me,

Tapi bagi saya itu tidak masalah,

because it sorts the wheat from the chaff,

karena hal itu menunjukkan yang baik dan buruk,

and I can find which people are genuine and true

dan saya bisa menemukan orang-orang yang benar-benar baik

and I can pick these people as my friends.

dan saya bisa memilih orang-orang ini sebagai teman.

But if you think about it, what is normal?

Tapi coba pikirkan, apakah normal itu?

What does it mean?

Apa artinya normal?

Imagine if that was the best compliment you ever received.

Bayangkan jika itu adalah sanjungan tertinggi bagi Anda.

"Wow, you are really normal."

"Wow, kamu sungguh normal sekali."

(Laughter)

(Gelak tawa)

But compliments are,

Sanjungan itu kan seperti,

"you are extraordinary"

"kamu luar biasa"

or "you step outside the box."

atau "kamu melangkah di luar kotak."

It's "you're amazing."

Atau "kamu mengagumkan."

So if people want to be these things,

Jadi jika orang ingin menjadi seperti ini,

why are so many people striving to be normal?

mengapa banyak orang berusaha menjadi normal?

Why are people pouring their brilliant individual light into a mold?

Mengapa orang-orang menuangkan cahaya individu mereka ke dalam sebuah cetakan?

People are so afraid of variety that they try and force everyone,

Orang-orang begitu takut akan perbedaan sampai-sampai mereka memaksa semua orang,

even people who don't want to or can't, to become normal.

bahkan mereka yang tidak mau atau tidak bisa, untuk jadi normal.

There are camps for LGBTQ people

Ada beberapa kamp untuk orang LGBTQ

or autistic people to try and make them this "normal,"

atau autistik yang mencoba merubah orang-orang ini menjadi "normal,"

and that's terrifying that people would do that in this day and age.

dan di zaman sekarang yang seperti itu menakutkan.

All in all, I wouldn't trade my autism and my imagination for the world.

Pada akhirnya, saya tidak akan menukar autisme dan imajinasi saya untuk apapun.

Because I am autistic,

Karena saya autistik,

I've presented documentaries to the BBC,

saya jadi presenter film dokumenter untuk stasiun BBC,

I'm in the midst of writing a book,

sedang menulis sebuah buku,

I'm doing this — this is fantastic —

saya berbicara di sini - ini menakjubkan -

and one of the best things that I've achieved,

dan salah satu pencapaian terbaik saya,

that I consider to have achieved,

yang menurut saya sudah tercapai,

is I've found ways of communicating

adalah menemukan cara berkomunikasi

with my little brother and sister,

dengan adik lelaki dan perempuan saya,

who as I've said are nonverbal. They can't speak.

yang tidak berbicara. Mereka tidak bisa bicara.

And people would often write off someone who's nonverbal,

Dan orang seringnya menyingkiran seseorang yang tidak bicara,

but that's silly, because my little brother and sister

tapi itu konyol, karena adik lelaki dan perempuan saya

are the best siblings that you could ever hope for.

adalah saudara-saudara terbaik yang bisa Anda inginkan.

They're just the best, and I love them so much

Mereka yang terbaik, dan saya sangat mencintai mereka

and I care about them more than anything else.

dan saya menyayangi mereka lebih dari hal lainnya.

I'm going to leave you with one question:

Saya akan menyudahi dengan sebuah pertanyaan:

If we can't get inside the person's minds,

Jika kita tidak bisa memasuki pikiran seseorang,

no matter if they're autistic or not,

terlepas dari mereka autistik atau tidak,

instead of punishing anything that strays from normal,

daripada menghukum semua yang keluar dari batas normal,

why not celebrate uniqueness

mengapa tidak merayakan keunikan

and cheer every time someone unleashes their imagination?

dan bersorak setiap seseorang membebaskan imajinasinya?

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)