Marco Tempest: The augmented reality of techno-magic

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Wibisono Handoko

So magic is a very introverted field.

Sulap adalah bidang yang sangat tertutup.

While scientists regularly publish their latest research,

Jika ilmuwan secara rutin mempublikasikan hasil penelitian terbaru mereka

we magicians do not like to share our methods and secrets.

kami para pesulap tidak ingin membagi metode dan rahasia kami.

That's true even amongst peers.

Bahkan di antara kami sendiri.

But if you look at creative practice as a form of research,

Namun jika Anda melihat praktek kreatif sebagai bentuk penelitian

or art as a form of R&D for humanity,

atau seni sebagai bentuk penelitian kemanusiaan.

then how could a cyber illusionist like myself

lalu bagaimana ilusionis cyber seperti saya

share his research?

membagikan penelitiannya?

Now my own speciality is combining digital technology and magic.

Keahlian saya adalah menggabungkan teknologi digital dan sulap.

And about three years ago,

Dan sekitar 3 tahun yang lalu

I started an exercise

saya memulai menerapkan

in openness and inclusiveness

keterbukaan dan keterlibatan

by reaching out into the open-source software community

dengan menjangkau komunitas sumber terbuka perangkat lunak

to create new digital tools for magic --

untuk menciptakan perangkat digital baru untuk sulap --

tools that could eventually be shared with other artists

perangkat yang nantinya dapat dibagikan bersama para seniman lain

to start them off further on in the process

agar perangkat ini dapat berkembang lebih jauh

and to get them to the poetry faster.

dan menjadi suatu keindahan lebih cepat.

Today, I'd like to show you something which came out of these collaborations.

Hari ini, saya ingin menunjukkan sesuatu yang dihasilkan dari kerjasama ini.

It's an augmented reality

Ini adalah sistem penambahan realitas

projection tracking and mapping system,

penelusuran projeksi dan sistem pemetaan,

or a digital storytelling tool.

atau perangkat untuk bercerita secara digital.

Could we bring down the lights please? Thank you.

Bisakah lampunya dipadamkan? Terima kasih.

So let's give this a try.

Jadi mari kita coba.

And I'm going to use it

Dan saya akan menggunakannya

to give you my take

untuk menunjukkan cara saya menerima

on the stuff of life.

hal-hal dalam hidup.

(Applause)

(Tepuk tangan)

(Music)

(Musik)

Terribly sorry. I forgot the floor.

Maaf. Saya lupa lantainya.

Wake up.

Bangun.

Hey.

Hei.

Come on.

Ayo.

(Music)

(Musik)

Please.

Silakan.

(Music)

(Musik)

Come on.

Ayo.

Ah, sorry about that.

Ah, maaf.

Forgot this.

Lupa ini

(Music)

(Musik)

Give it another try.

Coba lagi.

Okay.

Baiklah.

He figured out the system.

Dia menemukan sistemnya.

(Music)

(Musik)

(Laughter)

(Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

(Music)

(Musik)

Uh oh.

Aduh.

(Music)

(Musik)

All right. Let's try this.

Baiklah. Mari kita coba yang ini.

Come on.

Ayo.

(Music)

(Musik)

(Laughter)

(Tawa)

(Music)

(Musik)

Hey.

Hei.

(Music)

(Musik)

You heard her, go ahead.

Kau mendengarnya, ayo.

(Laughter)

(Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

Bye-bye.

Sampai jumpa.

(Applause)

(Tepuk tangan)