How to spot a liar | Pamela Meyer | TED

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Anggriawan Sugianto

Okay, now I don't want to alarm anybody in this room,

Baiklah, saya tidak ingin memperingatkan Anda di ruangan ini

but it's just come to my attention that the person to your right is a liar.

namun ini menarik perhatian saya

bahwa orang di sebelah kanan Anda adalah pembohong.

(Laughter)

(Tawa)

Also, the person to your left is a liar.

Orang di sebelah kiri Anda juga pembohong.

Also the person sitting in your very seats is a liar.

Juga Anda sendiri adalah pembohong.

We're all liars.

Kita semua pembohong.

What I'm going to do today

Yang akan saya lakukan hari ini

is I'm going to show you what the research says about why we're all liars,

adalah menunjukkan apa yang dikatakan penelitian tentang mengapa kita semua adalah pembohong,

how you can become a liespotter

bagaimana Anda bisa mengenali pembohong,

and why you might want to go the extra mile

dan mengapa Anda mungkin ingin berusaha

and go from liespotting to truth seeking,

beralih dari mengenali kebohongan menjadi mencari kebenaran,

and ultimately to trust building.

dan akhirnya membangun kepercayaan.

Now, speaking of trust,

Berbicara tentang kepercayaan,

ever since I wrote this book, "Liespotting,"

sejak saya menulis buku ini, "Liespotting,"

no one wants to meet me in person anymore, no, no, no, no, no.

tidak ada lagi yang mau bertemu saya secara langsung.

They say, "It's okay, we'll email you."

Mereka berkata, "Tidak apa-apa, kami akan mengirim surat elektronik."

(Laughter)

(Tawa)

I can't even get a coffee date at Starbucks.

Saya bahkan tidak bisa berkencan sambil minum di Starbucks.

My husband's like, "Honey, deception?

Suami saya berkata, "Sayang, penipuan?

Maybe you could have focused on cooking. How about French cooking?"

Mungkin kau bisa berfokus pada memasak. Bagaimana dengan masakan Perancis?"

So before I get started, what I'm going to do

Jadi sebelum saya mulai, yang ingin saya lakukan

is I'm going to clarify my goal for you,

adalah menjelaskan tujuan saya,

which is not to teach a game of Gotcha.

bukan mengajarkan permainan "Kena kau!"

Liespotters aren't those nitpicky kids,

Mengenali kebohongan bukanlah anak-anak itu,

those kids in the back of the room that are shouting, "Gotcha! Gotcha!

anak-anak rewel di belakang yang berteriak, "Kena! Kena!"

Your eyebrow twitched. You flared your nostril.

Alis Anda berkedut, lubang hidung Anda bertambah besar.

I watch that TV show 'Lie To Me.' I know you're lying."

Saya menonton acara TV "Berbohong padaku," "Aku tahu kau berbohong."

No, liespotters are armed

Tidak, pengenal kebohongan dipersenjatai

with scientific knowledge of how to spot deception.

dengan pengetahuan ilmiah tentang cara mengenali kebohongan.

They use it to get to the truth,

Mereka menggunakannya untuk mencari kebenaran

and they do what mature leaders do everyday;

dan melakukan apa yang dilakukan pemimpin yang dewasa setiap hari;

they have difficult conversations with difficult people,

mereka melakukan perbincangan yang sulit dengan orang-orang yang sulit,

sometimes during very difficult times.

terkadang dalam masa yang sulit.

And they start up that path by accepting a core proposition,

Dan mereka memulai perjalanan itu

dengan menerima sebuah preposisi utama,

and that proposition is the following:

dan preposisi itu adalah

Lying is a cooperative act.

Berbohong adalah suatu kerja sama.

Pikirkanlah, kebohongan tidak memiliki kekuatan jika hanya dari ucapan saja.

Think about it, a lie has no power whatsoever by its mere utterance.

Its power emerges

Kekuatannya tumbuh

when someone else agrees to believe the lie.

saat orang lain setuju untuk mempercayai kebohongan itu.

So I know it may sound like tough love,

Saya tahu ini terdengar seperti ketangguhan cinta,

but look, if at some point you got lied to,

namun, jika pada suatu titik Anda dibohongi,

it's because you agreed to get lied to.

itu karena Anda setuju untuk dibohongi.

Truth number one about lying: Lying's a cooperative act.

Fakta nomor satu tentang berbohong: Berbohong adalah suatu kerja sama.

Now not all lies are harmful.

Tidak semua kebohongan itu buruk.

Sometimes we're willing participants in deception

Terkadang kita ambil bagian dalam kebohongan dengan sukarela

for the sake of social dignity,

demi martabat sosial,

maybe to keep a secret that should be kept secret, secret.

mungkin untuk menjaga rahasia yang sebaiknya tetap menjadi rahasia.

We say, "Nice song."

Kita berkata, "Lagu yang indah."

"Honey, you don't look fat in that, no."

"Sayang, kau tidak terlihat gemuk saat memakainya."

Or we say, favorite of the digiratti,

Atau, favorit bagi para pecinta teknologi,

"You know, I just fished that email out of my Spam folder.

"Oh, saya baru mengambil email itu dari folder spam saya.

So sorry."

Maaf."

But there are times when we are unwilling participants in deception.

Namun ada kalanya kita menjadi peserta kebohongan dengan terpaksa.

And that can have dramatic costs for us.

Dan hal itu dapat menyebabkan kerugian besar.

Last year saw 997 billion dollars

Tahun lalu kerugian karena penipuan perusahaan

in corporate fraud alone in the United States.

di Amerika Serikat saja mencapai 997 miliar dolar.

That's an eyelash under a trillion dollars.

Hanya sedikit di bawah 1 triliun dolar.

That's seven percent of revenues.

7 persen dari pendapatan.

Deception can cost billions.

Kerugian akibat penipuan dapat mencapai jutaan dolar.

Think Enron, Madoff, the mortgage crisis.

Bayangkan Enron, Madoff, krisis kredit perumahan.

Or in the case of double agents and traitors,

Atau dalam kasus agen ganda dan penipu

like Robert Hanssen or Aldrich Ames,

seperti Robert Hanssen atau Aldrich Ames,

lies can betray our country,

kebohongan dapat mengkhianati negara,

they can compromise our security, they can undermine democracy,

dapat membahayakan keamanan kita, dapat merusak demokrasi,

they can cause the deaths of those that defend us.

dapat menyebabkan kematian mereka yang melindungi kita.

Deception is actually serious business.

Penipuan adalah bisnis serius.

This con man, Henry Oberlander, he was such an effective con man,

Si penipu ini, Henry Oberlander,

benar-benar penipu yang sangat efektif.

British authorities say

Pemerintah Inggris mengatakan

he could have undermined the entire banking system of the Western world.

dia dapat merusak seluruh sistem perbankan di dunia Barat.

And you can't find this guy on Google; you can't find him anywhere.

Anda tidak bisa mencari orang ini di Google dan di manapun.

Dia pernah diwawancarai sekali dan dia mengatakan,

He was interviewed once, and he said the following.

"Lihatlah. Saya punya satu hukum."

He said, "Look, I've got one rule."

Dia mengatakan itu adalah Hukum Henry.

And this was Henry's rule, he said,

"Look, everyone is willing to give you something.

"Semua orang mau memberimu sesuatu.

They're ready to give you something for whatever it is they're hungry for."

Mereka siap memberi sesuatu untuk apapun yang mereka inginkan."

Dan itulah intinya.

And that's the crux of it.

If you don't want to be deceived, you have to know,

Jika Anda tidak ingin tertipu, Anda harus tahu

apa yang Anda inginkan?

what is it that you're hungry for?

And we all kind of hate to admit it.

Kita semua tidak suka mengakuinya.

We wish we were better husbands, better wives,

Kita berharap kita menjadi suami atau istri yang lebih baik,

smarter, more powerful, taller, richer --

lebih cerdas, lebih kuat,

lebih tinggi, lebih kaya --

the list goes on.

dan seterusnya.

Lying is an attempt to bridge that gap,

Berbohong adalah usaha untuk menjembatani celah itu

to connect our wishes and our fantasies

untuk menghubungkan harapan dan khayalan kita

about who we wish we were, how we wish we could be,

tentang siapa dan bagaimana orang yang kita inginkan

with what we're really like.

dengan kita yang sebenarnya.

And boy are we willing to fill in those gaps in our lives with lies.

Dan kita mau mengisi celah itu di dalam hidup kita dengan kebohongan.

On a given day, studies show that you may be lied to

Setiap harinya, penelitian menunjukkan bahwa Anda mungkin berbohong

anywhere from 10 to 200 times.

sebanyak 10 hingga 200 kali.

Now granted, many of those are white lies.

Kini, kebanyakan kebohongan itu untuk kebaikan.

But in another study,

Namun penelitian lain menunjukkan

it showed that strangers lied three times

bahwa orang asing berbohong 3 kali

within the first 10 minutes of meeting each other.

dalam 10 menit pertama pertemuannya dengan orang baru.

(Laughter)

(Tawa)

Now when we first hear this data, we recoil.

Saat pertama mengetahui data ini, kita mundur.

We can't believe how prevalent lying is.

Kita tidak dapat percaya begitu lazimnya kebohongan itu

We're essentially against lying.

Pada dasarnya kita menentang kebohongan.

But if you look more closely, the plot actually thickens.

Namun jika Anda melihat lebih dekat,

alurnya menjadi semakin kental.

We lie more to strangers than we lie to coworkers.

Kita lebih banyak berbohong kepada orang asing dibandingkan rekan kerja.

Extroverts lie more than introverts.

Orang ekstrovert lebih banyak berbohong dibandingkan introvert.

Men lie eight times more about themselves than they do other people.

Pria berbohong delapan kali lebih banyak tentang diri sendiri

daripada tentang orang lain.

Women lie more to protect other people.

Wanita lebih banyak berbohong untuk melindungi orang lain.

If you're an average married couple,

Pasangan suami istri biasa

you're going to lie to your spouse in one out of every 10 interactions.

berbohong kepada pasangannya

pada satu dari 10 interaksi.

Now, you may think that's bad.

Anda mungkin berpikir hal itu buruk.

If you're unmarried, that number drops to three.

Jika Anda belum menikah, angka itu menurun menjadi 3.

Lying's complex.

Kerumitan berbohong.

It's woven into the fabric of our daily and our business lives.

Semua itu tertenun di dalam kehidupan sehari-hari dan bisnis kita.

We're deeply ambivalent about the truth.

Kita benar-benar mempertentangkan kenyataan.

We parse it out on an as-needed basis,

Kita menguraikannya saat diperlukan,

sometimes for very good reasons,

terkadang untuk alasan yang bagus,

other times just because we don't understand the gaps in our lives.

terkadang hanya karena kita tidak mengerti celah dalam hidup kita.

That's truth number two about lying.

Itulah kenyataan kedua tentang berbohong.

We're against lying,

Kita menentang kebohongan

but we're covertly for it

namun kita diam-diam mendukungnya

in ways that our society has sanctioned for centuries and centuries and centuries.

dengan cara di mana masyarakat kita telah menyetujuinya

selama berabad-abad.

It's as old as breathing.

Berbohong sama tuanya dengan bernafas.

It's part of our culture, it's part of our history.

Itu bagian dari budaya dan sejarah kita.

Think Dante, Shakespeare, the Bible, News of the World.

Bayangkan Dante, Shakespeare,

Alkitab, Berita Dunia.

(Laughter)

(Tawa)

Lying has evolutionary value to us as a species.

Berbohong memiliki nilai evolusi bagi kita sebagai spesies.

Researchers have long known that the more intelligent the species,

Para peneliti sudah lama tahu

bahwa semakin cerdas sebuah spesies,

the larger the neocortex,

semakin besar neokorteks,

the more likely it is to be deceptive.

semakin besar kemungkinan menjadi pembohong.

Now you might remember Koko.

Anda mungkin ingat pada Koko.

Does anybody remember Koko the gorilla who was taught sign language?

Apa ada yang ingat Koko si gorila yang diajarkan bahasa tubuh?

Koko was taught to communicate via sign language.

Koko diajarkan berkomunikasi dengan bahasa tubuh.

Here's Koko with her kitten.

Inilah Koko dengan anak kucingnya.

It's her cute little, fluffy pet kitten.

Anak kucing kecil dan imut peliharaannya.

Koko once blamed her pet kitten for ripping a sink out of the wall.

Koko pernah menyalahkan kucing peliharaannya

telah mencabut wastafel dari dinding.

(Laughter)

(Tawa)

We're hardwired to become leaders of the pack.

Kita telah terprogram untuk menjadi pemimpin kelompok ini.

It's starts really, really early.

Semuanya dimulai sejak sangat awal.

How early?

Seberapa awal?

Well babies will fake a cry,

Bayi akan berpura-pura menangis,

pause, wait to see who's coming

berhenti, melihat siapa yang datang

and then go right back to crying.

dan mulai menangis kembali.

One-year-olds learn concealment.

Anak satu tahun belajar menyembunyikan sesuatu.

(Laughter)

(Tawa)

Two-year-olds bluff.

Anak dua tahun mencoba mengelabui.

Five-year-olds lie outright.

Anak lima tahun berbohong.

They manipulate via flattery.

Mereka menipu dengan sanjungan.

Nine-year-olds, masters of the cover-up.

Anak sembilan tahun, unggul dalam menutupi sesuatu.

By the time you enter college,

Saat Anda masuk universitas,

you're going to lie to your mom in one out of every five interactions.

Anda berbohong kepada ibu Anda dalam 1 dari 5 interaksi.

By the time we enter this work world and we're breadwinners,

Saat Anda masuk dunia kerja dan menjadi pencari nafkah,

we enter a world that is just cluttered with Spam, fake digital friends,

kita memasuki dunia yang kacau

karena sampah, sahabat digital palsu,

partisan media,

media partisan,

ingenious identity thieves,

pencuri identitas yang terampil.

world-class Ponzi schemers,

skema Ponzi kelas dunia,

a deception epidemic --

wabah penipuan --

in short, what one author calls a post-truth society.

singkatnya, apa yang disebut seorang pengarang

masyarakat pasca-kebenaran.

It's been very confusing for a long time now.

Ini telah sangat membingungkan

untuk waktu yang lama.

What do you do?

Apa yang Anda lakukan?

Well, there are steps we can take to navigate our way through the morass.

Ada langkah-langkah yang dapat kita ambil

untuk mencari jalan melalui kekacauan ini.

Trained liespotters get to the truth 90 percent of the time.

Pengenal kebohongan terlatih dapat tepat hingga 90 persen.

The rest of us, we're only 54 percent accurate.

Sisanya hanya tepat dalam 54 persen.

Why is it so easy to learn?

Mengapa begitu mudah untuk belajar?

There are good liars and bad liars.

Ada pembohong yang baik dan buruk. Tidak ada pembohong yang asli.

There are no real original liars.

Kita semua berbuat kesalahan. Kita memakai teknik yang sama.

We all make the same mistakes. We all use the same techniques.

Jadi yang ingin saya lakukan

So what I'm going to do is I'm going to show you two patterns of deception.

adalah menunjukkan dua pola penipuan.

And then we're going to look at the hot spots

Lalu kita akan melihat intinya dan menguji apakah kita dapat menemukannya sendiri.

and see if we can find them ourselves.

Kita akan mulai dengan pidato.

We're going to start with speech.

(Video) Bill Clinton: I want you to listen to me.

(Video) Bill Clinton: Saya ingin Anda semua mendengar.

I'm going to say this again.

Saya akan mengatakannya lagi.

I did not have sexual relations with that woman, Miss Lewinsky.

Saya tidak memiliki hubungan seksual

dengan wanita itu, Nona Lewinsky.

I never told anybody to lie, not a single time, never.

Saya tidak pernah menyuruh siapapun berbohong,

tidak sekalipun, tidak pernah.

And these allegations are false.

Dan semua tuduhan itu palsu.

And I need to go back to work for the American people.

Dan saya harus kembali bekerja untuk rakyat Amerika.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

Pamela Meyer: Okay, what were the telltale signs?

Pamela Meyer: Baiklah, apa tanda-tandanya?

Well first we heard what's known as a non-contracted denial.

Pertama kita mendengar apa yang disebut pengingkaran non-kontraksi.

Studies show that people who are overdetermined in their denial

Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terlalu gigih mengingkari sesuatu

will resort to formal rather than informal language.

akan menggunakan bahasa formal, bukan informal.

We also heard distancing language: "that woman."

Kita juga mendengar bahasa yang menjauhkan "wanita itu."

We know that liars will unconsciously distance themselves

Kita tahu bahwa pembohong dengan tidak sadar menjauhkan dirinya

from their subject,

dari subjeknya

using language as their tool.

menggunakan bahasa sebagai alat.

Now if Bill Clinton had said, "Well, to tell you the truth ..."

Jika Bill Clinton berkata, "Sebenarnya ... "

or Richard Nixon's favorite, "In all candor ..."

atau favorit Richard Nixon, "Dengan segala kejujuran ... "

he would have been a dead giveaway

itu adalah pemberitahuan yang benar-benar jelas

for any liespotter that knows

bagi pengenal kebohongan manapun

that qualifying language, as it's called, qualifying language like that,

bahwa bahasa penyisihan, sebagaimana disebut, bahasa penyisihan seperti itu

further discredits the subject.

akan lebih menyudutkan subjeknya.

Now if he had repeated the question in its entirety,

Kini jika dia mengulangi seluruh pertanyaan itu

or if he had peppered his account with a little too much detail --

tentang apa dia membumbuinya dengan terlalu rinci --

and we're all really glad he didn't do that --

dan kita sangat senang dia tidak melakukannya --

he would have further discredited himself.

dia akan lebih menyudutkan dirinya sendiri.

Freud had it right.

Freud benar.

Freud said, look, there's much more to it than speech:

Freud berkata, ada lebih banyak hal daripada sekedar pidato:

"No mortal can keep a secret.

"Tidak ada makhluk fana yang dapat menjaga rahasia.

If his lips are silent, he chatters with his fingertips."

Jika bibirnya diam, ujung jarinya berbicara."

And we all do it no matter how powerful you are.

Dan kita melakukannya tidak peduli seberapa kuat kita.

We all chatter with our fingertips.

Kita semua berbicara dengan ujung jari kita.

I'm going to show you Dominique Strauss-Kahn with Obama

Saya akan menunjukkan Dominique Strauss-Kahn dan Obama

who's chattering with his fingertips.

yang mengobrol dengan ujung jari mereka.

(Laughter)

(Tawa)

Now this brings us to our next pattern, which is body language.

Hal ini membawa kita kepada pola berikutnya

yaitu bahasa tubuh.

With body language, here's what you've got to do.

Dengan bahasa tubuh, inilah yang harus Anda lakukan.

You've really got to just throw your assumptions out the door.

Anda benar-benar harus membuang semua anggapan Anda itu.

Let the science temper your knowledge a little bit.

Biarkan pengetahuan sedikit melunakkan pengetahuan Anda.

Because we think liars fidget all the time.

Karena kita berpikir pembohong terus menerus gelisah.

Well guess what, they're known to freeze their upper bodies when they're lying.

Sebenarnya para pembohong telah dikenal tidak akan menggerakkan bagian tubuh atasnya saat berbohong.

Kita berpikir pembohong tidak akan melihat mata Anda.

We think liars won't look you in the eyes.

Well guess what, they look you in the eyes a little too much

Sebenarnya para pembohong melihat mata Anda sedikit terlalu banyak

untuk mengimbangi mitos itu.

just to compensate for that myth.

We think warmth and smiles convey honesty, sincerity.

kita berpikir kehangatan dan senyuman

menyatakan kejujuran, ketulusan.

But a trained liespotter can spot a fake smile a mile away.

Namun pengenal kebohongan terlatih

dapat melihat senyuman palsu dari jarak 1 mil.

Can you all spot the fake smile here?

Dapatkah Anda mengenali senyuman palsu di sini?

You can consciously contract the muscles in your cheeks.

Anda dapat dengan sadar mengerutkan

otot-otot di pipi Anda.

But the real smile's in the eyes, the crow's feet of the eyes.

Namun senyuman sebenarnya ada di mata.

They cannot be consciously contracted,

Mata tidak dapat dikerutkan dengan sadar,

especially if you overdid the Botox.

terutama jika Anda berlebihan memakai Botox.

Don't overdo the Botox; nobody will think you're honest.

Jangan berlebihan memakai Botox, tidak ada yang akan menganggap Anda jujur.

Now we're going to look at the hot spots.

Kini kita akan melihat pada titik utamanya.

Can you tell what's happening in a conversation?

Tahukah Anda apa yang terjadi dalam percakapan?

Can you start to find the hot spots

Dapatkah Anda mulai menemukan titik

to see the discrepancies

untuk melihat perbedaan

between someone's words and someone's actions?

di antara kata-kata dan tindakan seseorang?

Now, I know it seems really obvious,

Saya tahu ini tampak sudah jelas

but when you're having a conversation with someone you suspect of deception,

namun saat Anda bercakap-cakap

dengan seseorang yang Anda curigai berbohong,

attitude is by far the most overlooked but telling of indicators.

perilaku sejauh ini masih menjadi tanda yang paling banyak dilewatkan.

An honest person is going to be cooperative.

Orang yang jujur akan mau bekerja sama.

They're going to show they're on your side.

Mereka akan menunjukkan mereka ada di pihak Anda.

They're going to be enthusiastic.

Mereka akan antusias.

They're going to be willing and helpful to getting you to the truth.

mereka akan mau membantu Anda mendapatkan kebenaran.

Mereka akan mau berpikir, menyebut tersangka,

They're going to be willing to brainstorm, name suspects,

menyediakan rincian.

provide details.

They're going to say,

Mereka akan berkata, "Hei,

"Hey, maybe it was those guys in payroll that forged those checks."

mungkin orang di bagian gaji itu yang memalsukan cek ini."

They're going to be infuriated if they sense they're wrongly accused

Mereka akan merasa marah jika mereka merasa dituduh

throughout the entire course of the interview, not just in flashes;

selama proses wawancara ini, bukan hanya sesaat,

mereka akan merasa marah selama wawancara ini.

they'll be infuriated throughout the entire course of the interview.

Dan jika Anda bertanya pada orang yang jujur

And if you ask someone honest

apa yang harus dilakukan pada siapapun pemalsu cek itu

what should happen to whomever did forge those checks,

orang yang jujur akan lebih mungkin

an honest person is much more likely

mengusulkan hukuman yang lebih berat.

to recommend strict rather than lenient punishment.

Now let's say you're having that exact same conversation

Kini katakanlah Anda mengatakan hal yang sama persis

with someone deceptive.

dengan seorang pembohong.

That person may be withdrawn,

Orang itu mungkin akan mundur,

look down, lower their voice,

melihat ke bawah, merendahkan suara,

pause, be kind of herky-jerky.

berhenti, bagai tertegun.

Ask a deceptive person to tell their story,

Suruhlah seorang pembohong menceritakan kisahnya.

they're going to pepper it with way too much detail

mereka akan membumbuinya dengan terlalu rinci

in all kinds of irrelevant places.

dengan hal-hal yang tidak berhubungan.

And then they're going to tell their story in strict chronological order.

Lalu mereka akan menceritakan kisahnya dengan urutan yang benar-benar kronologis.

And what a trained interrogator does

Dan itulah yang dilakukan interogator terlatih

is they come in and in very subtle ways over the course of several hours,

dengan datang dan dengan cerdik

selama beberapa jam

they will ask that person to tell that story backwards,

mereka akan meminta orang itu untuk bercerita mundur

and then they'll watch them squirm,

mereka akan melihatnya gelisah

and track which questions produce the highest volume of deceptive tells.

dan melacak pertanyaan mana yang menghasilkan volume penipuan tertinggi.

Why do they do that? Well, we all do the same thing.

Mengapa mereka melakukannya? Kita juga melakukan hal yang sama.

We rehearse our words,

Kita melatih perkataan kita,

but we rarely rehearse our gestures.

namun kita jarang melatih perilaku kita.

We say "yes," we shake our heads "no."

Kita berkata, "iya," kita menggelengkan kepala, "tidak."

We tell very convincing stories, we slightly shrug our shoulders.

Kita menceritakan kisah yang sangat meyakinkan dan sedikit mengangkat bahu kita.

We commit terrible crimes,

Kita melakukan kejahatan mengerikan

and we smile at the delight in getting away with it.

dan kita tersenyum karena senang bisa lolos.

Now, that smile is known in the trade as "duping delight."

Senyuman itu dikenal dalam perdagangan sebagai, "kesenangan dalam berbohong."

And we're going to see that in several videos moving forward,

Dan kita nanti akan melihat dalam beberapa video

but we're going to start -- for those of you who don't know him,

namun kita akan mulai -- bagi Anda yang tidak tahu,

dia adalah calon presiden John Edwards

this is presidential candidate John Edwards

who shocked America by fathering a child out of wedlock.

yang mengejutkan Amerika dengan memiliki anak di luar pernikahan sah.

We're going to see him talk about getting a paternity test.

Kita akan melihatnya berbicara tentang tes.

See now if you can spot him saying, "yes" while shaking his head "no,"

Lihatlah jika Anda dapat mengenali kebohongan

berkata, "iya," saat kepalanya menggeleng "tidak,"

slightly shrugging his shoulders.

dan sedikit menaikkan bahunya.

(Video) John Edwards: I'd be happy to participate in one.

(Video) John Edwards: Saya akan senang mengikutinya.

I know that it's not possible that this child could be mine,

Saya tahu tidak mungkin anak itu adalah anak saya

because of the timing of events.

karena waktu peristiwanya.

So I know it's not possible.

Jadi saya tahu itu tidak mungkin.

Happy to take a paternity test, and would love to see it happen.

Saya senang melakukan tes

dan melihat apa yang terjadi.

Interviewer: Are you going to do that soon? Is there somebody --

Pewawancara: Kau akan segera melakukannya? Apa ada seseorang --

JE: Well, I'm only one side. I'm only one side of the test.

JE: Saya hanya salah satu pihak dalam ujian ini.

But I'm happy to participate in one.

Namun saya akan senang terlibat di dalamnya.

PM: Baiklah, gelengan kepala itu jauh lebih mudah untuk dilihat

PM: Okay, those head shakes are much easier to spot

saat Anda tahu harus melihatnya.

once you know to look for them.

Akan ada saat

There are going to be times when someone makes one expression

di mana seseorang membuat ekspresi

sambil menutupi hal lain yang tampak langsung bocor dalam sekejap.

while masking another that just kind of leaks through in a flash.

Murderers are known to leak sadness.

Pembunuh dikenal akan membocorkan kesedihan.

Your new joint venture partner might shake your hand,

Rekan usaha patungan baru Anda akan menjabat tangan Anda,

celebrate, go out to dinner with you and then leak an expression of anger.

merayakannya, pergi makan malam,

lalu membocorkan ekspresi kemarahan.

And we're not all going to become facial expression experts overnight here,

Dan kita tidak akan menjadi ahli ekspresi wajah dalam sekejap

but there's one I can teach you that's very dangerous

namun ada satu hal berbahaya yang dapat saya ajarkan, dan ini mudah,

and it's easy to learn,

itu adalah ekspresi meremehkan.

and that's the expression of contempt.

Now with anger, you've got two people on an even playing field.

Dengan kemarahan, akan ada 2 orang yang seimbang di lapangan.

It's still somewhat of a healthy relationship.

Ini masih hubungan yang sahat.

But when anger turns to contempt, you've been dismissed.

Namun saat kemarahan berubah menjadi meremehkan,

Anda akan ditolak.

It's associated with moral superiority.

Semua ini berhubungan dengan merasa unggul secara moral.

And for that reason, it's very, very hard to recover from.

Dan karena itu, sangat sulit untuk dapat pulih.

Here's what it looks like.

Itu terlihat seperti ini,

It's marked by one lip corner pulled up and in.

ditandai dengan satu sudut bibir

yang masuk dan tertarik ke atas.

It's the only asymmetrical expression.

Ini adalah satu-satunya ekspresi tidak simetris.

And in the presence of contempt, whether or not deception follows --

Dan dengan adanya ekspresi meremehkan,

baik dilanjutkan dengan kebohongan ataupun tidak --

and it doesn't always follow --

dan itu tidak selalu diikuti kebohongan --

look the other way, go the other direction,

berpalinglah, pergi ke arah lain,

reconsider the deal,

pertimbangkan lagi perjanjiannya,

say, "No thank you. I'm not coming up for just one more nightcap. Thank you."

katakan, "Tidak, terima kasih. Saya tidak datang hanya untuk minum. Terima kasih."

Science has surfaced many, many more indicators.

Pengetahuan telah mengungkapkan

banyak petunjuk lainnya.

We know, for example,

Sebagai contoh kita tahu,

we know liars will shift their blink rate,

pembohong akan mengubah laju kedipan mereka,

point their feet towards an exit.

mengarahkan kakinya menuju pintu keluar.

They will take barrier objects

Mereka akan mengambil benda penghalang

and put them between themselves and the person that is interviewing them.

dan menaruhnya di antara mereka dan orang yang mewawancarainya.

They'll alter their vocal tone,

Mereka mengubah nada bicara mereka,

often making their vocal tone much lower.

seringkali membuatnya lebih rendah.

Now here's the deal.

Lalu inilah intinya.

These behaviors are just behaviors.

Perilaku ini hanyalah perilaku,

They're not proof of deception.

bukan bukti dari kebohongan.

They're red flags.

Itu adalah bendera merah.

We're human beings.

Kita adalah manusia.

We make deceptive flailing gestures all over the place all day long.

Kita membuat perilaku yang menunjukkan kebohongan di mana-mana setiap saat.

They don't mean anything in and of themselves.

Itu tidak berarti semuanya bohong.

But when you see clusters of them, that's your signal.

Namun saat Anda melihat sekelompok perilaku ini, itu adalah tanda.

Look, listen, probe, ask some hard questions,

Lihat, dengar, selidiki, dan tanyakan pertanyaan yang sulit,

get out of that very comfortable mode of knowing,

gunakan metode ingin tahu yang tidak biasa,

walk into curiosity mode, ask more questions,

gunakan rasa penasaran, bertanyalah lebih banyak

have a little dignity, treat the person you're talking to with rapport.

miliki sedikit martabat, perlakukan orang itu dengan sesuai.

Don't try to be like those folks on "Law & Order" and those other TV shows

Jangan mencoba seperti tokoh dalam "Law & Order" dan pertunjukan drama lain

yang menyiksa orang sampai mengaku.

that pummel their subjects into submission.

Jangan terlalu agresif. Itu tidak akan berhasil.

Don't be too aggressive, it doesn't work.

Kini kita akan sedikit berbicara

Now, we've talked a little bit about how to talk to someone who's lying

tentang cara berbicara dengan seorang pembohong

and how to spot a lie.

dan mengenali kebohongan.

And as I promised, we're now going to look at what the truth looks like.

Dan saya janji, kita akan melihat bagaimana kebenaran itu.

But I'm going to show you two videos,

Saya akan menunjukkan dua video,

two mothers -- one is lying, one is telling the truth.

dua orang ibu -- yang satu berbohong dan satu tidak.

And these were surfaced by researcher David Matsumoto in California.

Dan hal ini dibawa ke permukaan

oleh peneliti bernama David Matsumoto di California.

And I think they're an excellent example of what the truth looks like.

Dan saya rasa ini adalah contoh yang bagus

tentang bagaimana kebenaran itu.

This mother, Diane Downs,

Ibu ini, Diane Downs,

shot her kids at close range,

menembak anaknya dari jarak dekat,

drove them to the hospital while they bled all over the car,

membawa mereka ke rumah sakit

saat anaknya berlumuran darah

claimed a scraggy-haired stranger did it.

berkata orang asing berbulu dan kurus melakukannya.

And you'll see when you see the video,

Saat Anda melihat video ini Anda akan melihat

she can't even pretend to be an agonizing mother.

dia bahkan tidak dapat berpura-pura menjadi ibu yang menderita.

What you want to look for here is an incredible discrepancy

Apa yang ingin Anda cari

adalah perbedaan yang luar biasa

between horrific events that she describes and her very, very cool demeanor.

antara kejadian mengerikan yang digambarkannya

dan tingkahnya yang sangat-sangat tenang.

And if you look closely, you'll see duping delight throughout this video.

Dan jika Anda melihat dari dekat, Anda melihat kesenangan dalam berbohong sepanjang video ini.

(Video) Diane Downs: At night when I close my eyes,

(Video) Diane Downs: Di malam hari saat saya memejamkan mata,

saya dapat melihat tangan Christie meraih saya saat saya mengemudi

I can see Christie reaching her hand out to me while I'm driving,

dan darah itu terus keluar dari mulutnya.

and the blood just kept coming out of her mouth.

And that -- maybe it'll fade too with time --

Dan itu -- mungkin akan hilang seiring waktu --

but I don't think so.

namun saya rasa tidak.

That bothers me the most.

Itu sangat mengganggu saya.

PM: Now I'm going to show you a video

PM: Kini saya akan menunjukkan video

of an actual grieving mother, Erin Runnion,

tentang ibu yang benar-benar bersedih

confronting her daughter's murderer and torturer in court.

menghadapi penyiksa dan pembunuh putrinya di pengadilan.

Here you're going to see no false emotion,

Di sini Anda akan melihat tidak ada emosi salah,

just the authentic expression of a mother's agony.

hanya ekspresi asli dari kemarahan seorang ibu.

(Video) Erin Runnion: I wrote this statement

(Video) Erin Runnion: Saya menulis pernyataan ini pada peringatan 3 tahun

on the third anniversary of the night you took my baby,

di malam kau mengambil bayi saya,

melukainya,

and you hurt her,

and you crushed her,

dan menghancurkannya,

you terrified her until her heart stopped.

kau menakutinya sampai jantungnya berhenti.

And she fought, and I know she fought you.

Dan dia melawan, saya tahu dia melawan.

But I know she looked at you with those amazing brown eyes,

Tapi saya tahu dia melihatmu

dengan mata coklatnya yang indah,

and you still wanted to kill her.

dan kau masih ingin membunuhnya.

And I don't understand it,

Dan saya tidak mengerti,

and I never will.

dan tidak akan pernah mengerti.

PM: Okay, there's no doubting the veracity of those emotions.

PM: Baiklah, tidak ada keraguan dari kejujuran emosi itu.

Now the technology around what the truth looks like

Kini ilmu dan teknologi mengenai bagaimana kebenaran itu

is progressing on, the science of it.

terus mengalami kemajuan.

We know, for example,

Sebagai contoh kita tahu

that we now have specialized eye trackers and infrared brain scans,

bahwa kini ada spesialis pelacak mata dan pemindai otak inframerah.

MRI's that can decode the signals that our bodies send out

MRI yang dapat menguraikan sinyal yang dikirimkan tubuh kita

when we're trying to be deceptive.

saat kita mencoba berbohong.

And these technologies are going to be marketed to all of us

Dan teknologi ini akan dipasarkan kepada kita semua

as panaceas for deceit,

sebagai obat ajaib untuk penipuan,

and they will prove incredibly useful some day.

dan obat ini akan terbukti sangat berguna suatu hari.

But you've got to ask yourself in the meantime:

Namun sementara itu Anda harus bertanya :

Who do you want on your side of the meeting,

Anda ingin berada di pihak yang mana

someone who's trained in getting to the truth

seseorang yang dilatih untuk mendapat kebenaran

or some guy who's going to drag a 400-pound electroencephalogram

atau orang yang akan menarik elektrosepalogram seberat 400 pon

melalui pintu itu?

through the door?

Liespotters rely on human tools.

Pengenal kebohongan mengandalkan manusia.

They know, as someone once said,

Mereka tahu, seperti yang dikatakan seseorang,

"Character's who you are in the dark."

"Kenali ciri Anda dalam kegelapan."

And what's kind of interesting is that today, we have so little darkness.

Dan apa yang menarik

adalah hari ini hanya ada sedikit kegelapan.

Our world is lit up 24 hours a day.

Dunia kita hidup 24 jam sehari.

It's transparent with blogs and social networks

Semuanya tembus pandang

dengan blog dan jejaring sosial

broadcasting the buzz of a whole new generation of people

menyiarkan berita dari sekelompok generasi orang baru

that have made a choice to live their lives in public.

yang teleah memilih untuk hidup di publik.

It's a much more noisy world.

Dunia ini jauh lebih bising.

So one challenge we have is to remember,

Jadi satu tantangan yang kita miliki

adalah untuk mengingat,

oversharing, that's not honesty.

terlalu banyak berbagi, itu bukan kejujuran.

Our manic tweeting and texting can blind us

Keranjingan mengirim pesan dan berkicau

dapat membutakan kita dari kenyataan

to the fact that the subtleties of human decency -- character integrity --

bahwa seluk-beluk kesopanan manusia -- integritas karakter --

that's still what matters, that's always what's going to matter.

masih penting, itu akan selalu menjadi penting.

So in this much noisier world,

Jadi dalam dunia yang jauh lebih bising ini

it might make sense for us

akan jauh lebih masuk akal bagi kita

to be just a little bit more explicit about our moral code.

untuk menjadi sedikit lebih tegas

tentang kode moral kita.

When you combine the science of recognizing deception

Saat Anda menggabungkan ilmu mengenali kebohongan

with the art of looking, listening,

dengan seni melihat, mendengar,

you exempt yourself from collaborating in a lie.

Anda membebaskan diri dari bekerja sama dalam kebohongan.

You start up that path of being just a little bit more explicit,

Anda memulai langkah

untuk menjadi sedikit lebih tegas

because you signal to everyone around you,

karena Anda memberi tanda kepada semua orang di sekitar Anda

you say, "Hey, my world, our world, it's going to be an honest one.

dengan berkata, "Hei, dunia saya, dunia kita,

akan menjadi dunia yang jujur.

My world is going to be one where truth is strengthened

Dunia saya akan menjadi dunia di mana kejujuran diluruskan

and falsehood is recognized and marginalized."

dan kesalahan dikenali dan dipinggirkan."

And when you do that,

Dan saat Anda melakukannya

the ground around you starts to shift just a little bit.

tempat berpijak di sekitar Anda mulai sedikit bergeser.

And that's the truth. Thank you.

Dan itulah kenyataannya. Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)