It's not fair having 12 pairs of legs | Aimee Mullins

Translator: Miranti Daniar Reviewer: Ian Adiwibowo

I was speaking to a group of about 300 kids,

Saya berbicara dengan kira-kira 300 anak kecil,

ages six to eight, at a children's museum,

usia enam sampai delapan tahun, di museum anak-anak,

and I brought with me a bag full of legs,

dan saya membawa tas yang dipenuhi oleh kaki,

similar to the kinds of things you see up here,

kaki yang sama dengan yang Anda lihat diatas ini,

and had them laid out on a table for the kids.

lalu saya letakkan di atas meja, untuk anak-anak.

And, from my experience, you know, kids are naturally curious

Dan berdasarkan pengalaman saya, anak-anak biasanya penasaran

about what they don't know, or don't understand,

akan hal-hal yang mereka tidak tahu, atau tidak mengerti,

or is foreign to them.

atau hal yang asing bagi mereka.

They only learn to be frightened of those differences

Mereka mulai belajar untuk takut akan perbedaan

when an adult influences them to behave that way,

ketika orang dewasa mempengaruhi mereka untuk berlaku demikian,

and maybe censors that natural curiosity,

dan akhirnya meredam rasa ingin tahu mereka,

or you know, reins in the question-asking

seperti yang Anda tahu, meredam keinginan mereka untuk bertanya

in the hopes of them being polite little kids.

agar mereka menjadi anak yang penurut.

So I just pictured a first grade teacher out in the lobby

Jadi, saya membayangkan seorang guru kelas satu di lobi

with these unruly kids, saying, "Now, whatever you do,

bersama anak-anak bandel ini, berkata, "Sekarang apapun yang kamu lakukan,

don't stare at her legs."

jangan tatap kakinya."

But, of course, that's the point.

Tapi tentu saja itulah intinya.

That's why I was there, I wanted to invite them to look and explore.

Itulah alasan mengapa saya ada di sana, untuk mengundang mereka melihat dan mencari tahu.

So I made a deal with the adults

Jadi saya buat kesepakatan dengan para orang dewasa

that the kids could come in without any adults for two minutes

bahwa anak-anak boleh masuk, tak ada satu pun orang dewasa, selama dua menit,

on their own.

hanya anak-anak.

The doors open, the kids descend on this table of legs,

Pintu terbuka, dan anak-anak mengerumuni meja yang dipenuhi kaki,

and they are poking and prodding, and they're wiggling toes,

mereka memukul dan mendorong, menggoyangkan jari-jari yang berada di meja,

and they're trying to put their full weight on the sprinting leg

lalu menekan kaki untuk lari dengan berat tubuh mereka,

to see what happens with that.

untuk melihat apa yang terjadi.

And I said, "Kids, really quickly --

Dan saya berkata, "Anak-anak, cepat--

I woke up this morning, I decided I wanted to be able to jump over a house --

Saya bangun pagi ini, saya memutuskan untuk melompati sebuah rumah --

nothing too big, two or three stories --

tidak terlalu besar, dua atau tiga lantai saja --

but, if you could think of any animal, any superhero, any cartoon character,

tapi, jika kalian punya ide hewan, superhero, atau karakter kartun apa pun,

anything you can dream up right now,

apapun yang bisa kalian pikirkan sekarang,

what kind of legs would you build me?"

kaki seperti apa yang akan kalian berikan untuk saya?"

And immediately a voice shouted, "Kangaroo!"

Dan segera seorang anak berseru, "Kanguru!"

"No, no, no! Should be a frog!"

"Bukan, bukan, bukan! Seharusnya katak!"

"No. It should be Go Go Gadget!"

"Bukan. Seharusnya Go Go Gadget!"

"No, no, no! It should be the Incredibles."

"Bukan, bukan, bukan! Sebaiknya The Incredibles."

And other things that I don't -- aren't familiar with.

Dan jawaban-jawaban lainnya yang saya tidak familiar.

And then, one eight-year-old said,

Lalu seorang anak delapan tahun berkata,

"Hey, why wouldn't you want to fly too?"

"Hey, kenapa tidak sekalian terbang juga?"

And the whole room, including me, was like, "Yeah."

Dan semua yang ada di dalam ruangan, termasuk saya berkata "Yeah".

(Laughter)

(Tertawa)

And just like that, I went from being a woman

Dan seperti itulah, saya berubah dari seorang wanita

that these kids would have been trained to see as "disabled"

yang kepada anak-anak ini diajarkan sebagai "orang cacat"

to somebody that had potential that their bodies didn't have yet.

menjadi seseorang yang penuh potensi, yang tubuh mereka tidak miliki.

Somebody that might even be super-abled.

Menjadi seseorang yang memiliki kemampuan super.

Interesting.

Menarik.

So some of you actually saw me at TED, 11 years ago.

Mungkin beberapa dari kalian melihat saya di TED, 11 tahun lalu,

And there's been a lot of talk about how life-changing this conference is

dan sudah banyak dibicarakan bahwa konferensi ini mengubah hidup orang

for both speakers and attendees, and I am no exception.

baik pembicara maupun peserta, dan saya juga termasuk di dalamnya.

TED literally was the launch pad to the next decade of my life's exploration.

TED adalah lompatan awal saya memasuki dekade baru kehidupan saya.

At the time, the legs I presented were groundbreaking in prosthetics.

Saat itu, kaki yang saya perlihatkan adalah terobosan dalam dunia prostetik.

I had woven carbon fiber sprinting legs

Saya punya kaki lari jarak pendek yang terbuat dari woven carbon

modeled after the hind leg of a cheetah,

dimodelkan seperti kaki belakang cheetah,

which you may have seen on stage yesterday.

yang mungkin sudah Anda lihat di panggung pada saat itu.

And also these very life-like, intrinsically painted silicone legs.

Dan juga kaki ini yang sangat mirip aslinya, kaki dari silikon yang dicat.

So at the time, it was my opportunity to put a call out

Jadi waktu itu adalah kesempatan saya untuk mengundang

to innovators outside the traditional medical prosthetic community

para inovator di luar komunitas prostetik medis tradisional

to come bring their talent to the science and to the art

untuk keluar memperlihatkan bakat mereka dalam ilmu pengetahuan dan seni

of building legs.

menciptakan kaki.

So that we can stop compartmentalizing form, function and aesthetic,

Sehingga kita tidak lagi memisahkan bentuk, fungsi dan estetika,

and assigning them different values.

dan memberikan mereka nilai-nilai yang berbeda.

Well, lucky for me, a lot of people answered that call.

Saya beruntung, banyak orang yang menjawab undangan tersebut.

And the journey started, funny enough, with a TED conference attendee --

Dan dari sanalah perjalanan dimulai, cukup lucu, diawali oleh peserta konferensi TED --

Chee Pearlman, who hopefully is in the audience somewhere today.

Chee Pearlman, yang saya harap menonton hari ini.

She was the editor then of a magazine called ID,

Pada saat itu ia adalah editor majalah ID,

and she gave me a cover story.

dan ia menjadikan saya sampul utama.

This started an incredible journey.

Dimulailah perjalanan yang luar biasa.

Curious encounters were happening to me at the time;

Banyak yang ingin berjumpa dengan saya saat itu;

I'd been accepting numerous invitations to speak

Saya menerima banyak undangan untuk berbicara

on the design of the cheetah legs around the world.

mengenai desain kaki cheetah ke seluruh dunia.

And people would come up to me after the conference, after my talk,

Orang-orang menghampiri saya setelah konferensi, setelah saya bicara,

men and women.

pria dan wanita.

And the conversation would go something like this,

Pembicaraan menjadi seperti ini,

"You know Aimee, you're very attractive.

"Kamu tahu Aimee, kamu sangat menarik.

You don't look disabled."

Kamu tidak terlihat cacat."

(Laughter)

(Tertawa)

I thought, "Well, that's amazing,

Saya pikir, "Wah ini mengagumkan,

because I don't feel disabled."

karena saya sendiri tidak merasa cacat."

And it really opened my eyes to this conversation

Dan hal ini membuka mata saya mengenai hal-hal

that could be explored, about beauty.

yang bisa kita eksplorasi, mengenai kecantikan.

What does a beautiful woman have to look like?

Seperti apa wanita cantik harus tampil?

What is a sexy body?

Seperti apa tubuh yang seksi?

And interestingly, from an identity standpoint,

Dan yang menarik, dari sudut pandang identitas diri,

what does it mean to have a disability?

seperti apa artinya memiliki kecacatan?

I mean, people -- Pamela Anderson has more prosthetic in her body than I do.

Maksud saya -- bahkan Pamela Anderson memiliki tubuh yang lebih prostetik dari saya.

Nobody calls her disabled.

Tidak ada yang menyebutnya cacat.

(Laughter)

(Tertawa)

So this magazine, through the hands of graphic designer Peter Saville,

Jadi majalah ini, melalui tangan desainer grafis Peter Saville,

went to fashion designer Alexander McQueen, and photographer Nick Knight,

hingga ke desainer fashion Alexander McQueen, dan fotografer Nick Knight,

who were also interested in exploring that conversation.

yang juga tertarik untuk mengeksplorasi hal tersebut.

So, three months after TED I found myself on a plane

Jadi, tiga bulan setelah TED saya berada di pesawat

to London, doing my first fashion shoot,

ke London, untuk melakukan foto fashion pertama saya,

which resulted in this cover --

yang hasilnya adalah sampul ini --

"Fashion-able"?

Fashion-able?

Three months after that, I did my first runway show for Alexander McQueen

Tiga bulan setelahnya, saya melakukan peragaan busana pertama saya untuk Alexander McQueen

on a pair of hand-carved wooden legs made from solid ash.

dengan kaki kayu buatan tangan.

Nobody knew -- everyone thought they were wooden boots.

Tidak ada yang tahu -- semua mengira itu adalah sepatu bot kayu.

Actually, I have them on stage with me:

Sebenarnya, saya membawanya sekarang:

grapevines, magnolias -- truly stunning.

Pohon anggur, magnolia, benar-benar menarik.

Poetry matters.

Seni puisi itu bermakna.

Poetry is what elevates the banal and neglected object

Puisilah yang mengangkat benda biasa atau terabaikan

to a realm of art.

ke dalam dunia yang berseni.

It can transform the thing that might have made people fearful

Ia mampu mengubah hal yang mungkin menakutkan bagi orang

into something that invites them to look,

menjadi sesuatu yang mengundang untuk dilihat,

and look a little longer,

dan dilihat lebih lama lagi,

and maybe even understand.

dan bahkan dimengerti.

I learned this firsthand with my next adventure.

Saya mempelajarinya di petualangan saya yang berikutnya.

The artist Matthew Barney, in his film opus called the "The Cremaster Cycle."

Seniman Matthew Barney, dalam filmnya "The Cremaster Cycle."

This is where it really hit home for me --

Inilah yang menyadarkan saya --

that my legs could be wearable sculpture.

bahwa kaki saya adalah seni pahat yang bisa dipakai.

And even at this point, I started to move away from the need to replicate human-ness

Dan sejak saat itu, saya tidak lagi melihat bahwa mirip seperti kaki manusia

as the only aesthetic ideal.

adalah satu-satunya tampilan yang ideal.

So we made what people lovingly referred to as glass legs

Jadi kami membuat kaki yang dilihat orang sebagai kaki kaca

even though they're actually optically clear polyurethane,

meskipun sebenarnya terbuat dari polyurethane yang transparan,

a.k.a. bowling ball material.

bahan yang sama untuk bola bowling.

Heavy!

Berat!

Then we made these legs that are cast in soil

Lalu kami membuat kaki yang dibentuk seperti tanah

with a potato root system growing in them, and beetroots out the top,

dengan akar kentang tumbuh di sana, dan gula bit di atasnya,

and a very lovely brass toe.

dan jari kaki yang amat cantik.

That's a good close-up of that one.

Ini gambarnya.

Then another character was a half-woman, half-cheetah --

Lalu ada karakter setengah wanita, setengah cheetah --

a little homage to my life as an athlete.

sedikit penghormatan atas hidup saya sebagai atlet.

14 hours of prosthetic make-up

14 jam melakukan rias tubuh prostetik

to get into a creature that had articulated paws,

agar bisa menjadi makhluk yang memiliki cakar,

claws and a tail that whipped around,

kuku dan ekor yang menebas sekelilingnya,

like a gecko.

seperti kadal tokek.

(Laughter)

(Tertawa)

And then another pair of legs we collaborated on were these --

Lalu sepasang kaki lain yang merupakan hasil kerjasama kami ...

look like jellyfish legs,

terlihat seperti kaki ubur-ubur.

also polyurethane.

Juga terbuat dari polyurethane.

And the only purpose that these legs can serve,

Dan satu-satunya tujuan dari kaki ini,

outside the context of the film,

di luar konteks film,

is to provoke the senses and ignite the imagination.

adalah untuk memprovokasi indera dan menyalakan imajinasi.

So whimsy matters.

Sungguh hal yang aneh.

Today, I have over a dozen pair of prosthetic legs

Hingga hari ini, saya memiliki lebih dari selusin pasang kaki prostetik

that various people have made for me,

yang telah dibuatkan untuk saya,

and with them I have different negotiations of the terrain under my feet,

menggunakan mereka saya bisa bernegosiasi untuk kaki saya.

and I can change my height --

Dan saya bisa menggubah tinggi saya --

I have a variable of five different heights.

Saya memiliki lima tinggi tubuh yang berbeda.

(Laughter)

(Tertawa)

Today, I'm 6'1".

Hari ini saya 6'1"

And I had these legs made a little over a year ago

Dan saya memiliki kaki ini yang dibuat beberapa tahun yang lalu

at Dorset Orthopedic in England

di Dorset Orthopaedic di Inggris

and when I brought them home to Manhattan,

dan ketika saya bawa pulang ke Manhattan,

my first night out on the town, I went to a very fancy party.

di malam pertama saya di sana, saya pergi ke sebuah pesta yang amat megah.

And a girl was there who has known me for years

Seorang wanita yang mengenal saya bertahun-tahun juga ada di sana

at my normal 5'8".

ia tahu tinggi saya 5'8".

Her mouth dropped open when she saw me,

Mulutnya menganga saat ia melihat saya,

and she went, "But you're so tall!"

dan ia berkata, "Tapi kamu tinggi sekali!"

And I said, "I know. Isn't it fun?"

Dan saya bilang, "Ya. Tidakkah ini menyenangkan?"

I mean, it's a little bit like wearing stilts on stilts,

Maksud saya, ini seperti berdiri dengan stik egrang,

but I have an entirely new relationship to door jams

namun membuat saya dipandang berbeda

that I never expected I would ever have.

yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

And I was having fun with it.

Dan saya menikmatinya.

And she looked at me,

Lalu ia melihat saya,

and she said, "But, Aimee, that's not fair."

dan berkata, "Tapi Aimee, ini tidak adil."

(Laughter)

(Tertawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

And the incredible thing was she really meant it.

Yang menakjubkan adalah, ia sungguh-sungguh mengatakannya.

It's not fair that you can change your height,

Tidak adil jika kamu dapat mengubah tinggi badanmu,

as you want it.

seperti yang kamu inginkan.

And that's when I knew --

Itulah saat dimana saya mengetahui --

that's when I knew that the conversation with society

bahwa topik pembicaraan dalam masyarakat

has changed profoundly

telah amat berubah

in this last decade.

dalam dekade terakhir ini.

It is no longer a conversation about overcoming deficiency.

Bukan lagi membicarakan bagaimana mengatasi kekurangan.

It's a conversation about augmentation.

Tapi pembicaraan mengenai penambahan.

It's a conversation about potential.

Pembicaraan mengenai potensi.

A prosthetic limb doesn't represent the need to replace loss anymore.

Kaki atau tangan prostetik tidak lagi dilihat untuk menggantikan yang hilang.

It can stand as a symbol that the wearer

Tapi bisa menjadi simbol bahwa si pemakainya

has the power to create whatever it is that they want to create

bisa menciptakan apapun yang mereka inginkan

in that space.

di bagian itu.

So people that society once considered to be disabled

Jadi orang-orang yang tadinya dipandang masyarakat sebagai orang cacat

can now become the architects of their own identities

kini bisa menjadi arsitek untuk identitas diri mereka sendiri

and indeed continue to change those identities

dan terus menerus mengubah identitas itu

by designing their bodies

dengan mendesain tubuh mereka

from a place of empowerment.

menjadi sesuatu yang menguatkan diri.

And what is exciting to me so much right now

Dan yang amat menarik bagi saya sekarang

is that by combining cutting-edge technology --

adalah dengan mengkombinasikan teknologi baru --

robotics, bionics --

robotik, bionik --

with the age-old poetry,

dengan seni puisi antik,

we are moving closer to understanding our collective humanity.

kita semakin memahami kemanusiaan.

I think that if we want to discover the full potential

Saya pikir jika kita mau menemukan potensi kita sepenuhnya

in our humanity,

dalam kemanusiaan kita,

we need to celebrate those heartbreaking strengths

kita perlu merayakan kekuatan kita yang luar biasa

and those glorious disabilities that we all have.

dan kegemilangan dari ketidakmampuan yang kita miliki.

I think of Shakespeare's Shylock:

Saya teringat Shylock, salah satu karakter Shakespeare:

"If you prick us, do we not bleed,

"Jika kamu menikam kami, apakah kami tidak berdarah,

and if you tickle us, do we not laugh?"

dan jika kamu menggelitiki kami, apakah kami tidak tertawa?"

It is our humanity,

Itulah kemanusiaan kita,

and all the potential within it,

dan dengan segala potensi di dalamnya,

that makes us beautiful.

yang membuat kita menjadi cantik.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)