Isabel Allende: Tales of passion | TED

Translator: Rizki Febriani Reviewer: Intan Andini

Terima kasih banyak.

Sangat menakutkan berada di antara yang terpintar dari yang pintar.

(Tawa)

Saya di sini untuk menceritakan kisah tentang gairah.

Thank you so much.

Ada pepatah Yahudi yang saya suka:

It's really scary to be here among the smartest of the smart.

Apa yang lebih benar dari kebenaran?

(Laughter)

I'm here to tell you a few tales of passion.

Jawabannya: cerita.

There's a Jewish saying that I love:

Saya seorang pendongeng.

What is truer than truth?

Saya ingin menyampaikan kebenaran yang lebih dari kebenaran

Answer: the story.

mengenai kemanusiaan kita bersama.

Semua cerita menarik perhatian saya,

I'm a storyteller.

Beberapa menghantui saya, sampai saya menuliskannya.

I want to convey something that is truer than truth

Tema-tema tertentu selalu muncul:

about our common humanity.

keadilan, kesetiaan, kekerasan, kematian, isu sosial dan politik,

All stories interest me,

and some haunt me until I end up writing them.

kebebasan.

Certain themes keep coming up:

Saya tahu ada misteri di sekitar kita,

justice, loyalty, violence, death, political and social issues,

jadi saya menulis tentang kebetulan, firasat,

emosi, mimpi, kekuatan alam, sihir.

freedom.

I'm aware of the mystery around us,

so I write about coincidences, premonitions,

Selama 20 tahun terakhir, saya menerbitkan beberapa buku,

emotions, dreams, the power of nature, magic.

tapi saya hidup secara anonim sampai Februari 2006,

saat saya membawa bendera Olimpiade di Olimpiade Musim Dingin di Italia.

In the last 20 years, I have published a few books,

but I have lived in anonymity until February of 2006,

Kejadian itu membuat saya terkenal.

(Tawa)

Kini orang mengenali saya di Macy’s,

when I carried the Olympic flag in the Winter Olympics in Italy.

dan cucu saya berpikir saya keren.

(Tawa)

Saya ingin menceritakan popularitas 4 menit saya.

That made me a celebrity.

(Laughter)

Now people recognize me in Macy's,

Salah satu panitia pesta Olimpiade,

and my grandchildren think that I'm cool.

pesta pembukaannya,

(Laughter)

menelpon dan berkata saya terpilih jadi salah satu pembawa bendera.

Allow me to tell you about my four minutes of fame.

One of the organizers of the Olympic ceremony,

Saya jawab dengan yakin, sepertinya dia salah orang,

of the opening ceremony,

called me and said that I had been selected to be one of the flag bearers.

karena saya sangat jauh dari sebutan atlet.

Saya bahkan tak yakin bisa mengelilingi stadion

I replied that surely, this was a case of mistaken identity,

tanpa alat bantu.

(Tawa)

because I'm as far as you can get from being an athlete.

Kata mereka, ini bukan bahan candaan.

Actually, I wasn't even sure that I could go around the stadium

Ini pertama kalinya

hanya perempuan yang membawa bendera Olimpiade.

without a walker.

(Laughter)

Lima perempuan, merepresentasikan 5 benua

I was told that this was no laughing matter.

dan 3 pemenang medali emas Olimpiade.

This would be the first time

that only women would carry the Olympic flag.

Pertanyaan pertama saya tentu saja:

Apa yang akan saya kenakan?

Five women, representing five continents,

(Tawa)

and three Olympic gold medal winners.

“Seragam,” katanya,

dan dia meminta ukuran saya.

My first question was, naturally:

Ukuran saya.

What was I going to wear?

Saya bayangkan diri saya dalam parka berbulu halus,

(Laughter)

seperti Michelin Man.

"A uniform," she said,

and asked for my measurements.

(Tawa)

Di pertengahan Februari, saya berada di Turin,

My measurements.

I had a vision of myself in a fluffy anorak,

di mana kerumunan bersorak

looking like the Michelin Man.

setiap kali salah satu dari 80 tim Olimpiade lewat.

(Laughter)

By the middle of February, I found myself in Turin,

Atlet-atlet itu mengorbankan semuanya untuk bertanding di kompetisi.

where enthusiastic crowds cheered

when any of the 80 Olympic teams was in the street.

Mereka semua pantas menang, tapi ada juga elemen keberuntungan.

Those athletes had sacrificed everything to compete in the games.

Setitik salju, sebongkah es, kekuatan angin

They all deserved to win, but there's the element of luck.

bisa menentukan hasil balapan atau pertandingan.

Tapi, yang terpenting, lebih dari latihan atau keberuntungan, adalah hati.

A speck of snow, an inch of ice, the force of the wind

can determine the result of a race or a game.

Hanya hati yang pemberani dan penuh tekad yang dapatkan emas.

However, what matters most, more than training or luck, is the heart.

Ini semua tentang gairah.

Jalan di Turin dipenuhi poster merah

Only a fearless and determined heart will get the gold medal.

mengumumkan slogan Olimpiade:

It is all about passion.

“Gairah hidup di sini.”

The streets of Turin were covered with red posters

Bukankan itu selalu benar?

announcing the slogan of the Olympics:

Hati adalah yang memacu kita dan menentukan nasib kita.

"Passion lives here."

Itu yang saya butuhkan untuk tokoh saya di buku:

Isn't it always true?

Hati dengan gairah.

Heart is what drives us and determines our fate.

Saya butuh yang mandiri, pemberontak, petualang, terasing dan pembangkang,

That is what I need for my characters in my books:

yang mengajukan pertanyaan, menabrak aturan dan mengambil risiko.

a passionate heart.

I need mavericks, dissidents, adventurers, outsiders and rebels,

Orang-orang seperti Anda di ruangan ini.

Orang baik dengan pikiran praktis takkan jadi tokoh menarik.

who ask questions, bend the rules and take risks.

(Tawa)

People like all of you in this room.

Mereka hanya bagus jadi mantan pasangan.

(Tawa) (Tepuk tangan)

Nice people with common sense do not make interesting characters.

Di ruang tunggu atlet, saya bertemu pembawa bendera lain:

(Laughter)

They only make good former spouses.

(Laughter)

3 atlet dan artis Susan Sarandon dan Sophia Loren.

(Applause)

In the greenroom of the stadium, I met the other flag bearers:

Juga 2 perempuan dengan hati yang bergairah:

Wangari Maathai, pemenang penghargaan Nobel dari Kenya

three athletes and the actresses Susan Sarandon and Sophia Loren.

yang telah menanam 30 juta pohon,

Also, two women with passionate hearts:

dan dengan itu, dia mengubah tanah, dan cuaca di beberapa tempat di Afrika,

Wangari Maathai, the Nobel Prize winner from Kenya

who has planted 30 million trees,

dan tentunya, kondisi ekonomi di banyak desa;

and by doing so, she has changed the soil, the weather, in some places in Africa,

dan Somaly Mam,

aktivis Kamboja yang bergairah melawan prostitusi anak.

and of course, the economic conditions in many villages;

Ketika dia usia 14 tahun, kakeknya menjualnya ke rumah bordil.

and Somaly Mam,

a Cambodian activist who fights passionately against child prostitution.

Dia cerita tentang anak-anak perempuan yang diperkosa banyak lelaki

When she was 14 years old, her grandfather sold her to a brothel.

yang percaya hubungan seksual dengan gadis perawan muda

akan menyembuhkan mereka dari AIDS,

She told us of little girls raped by men

dan rumah bordil itu memaksa anak-anak melayani 15 pelanggan tiap hari,

who believe that having sex with a very young virgin

will cure them from AIDS,

dan jika melawan, mereka akan disiksa dengan setruman.

and of brothels where children are forced to receive 15 clients per day,

Di ruang tunggu, saya mendapatkan seragam saya.

Itu bukan pakaian yang biasanya saya kenakan,

and if they rebel, they are tortured with electricity.

jauh berbeda dari pakaian Michelin Man yang saya sangka.

In the greenroom, I received my uniform.

Tidak buruk.

It was not the kind of outfit that I normally wear,

Saya terlihat seperti kulkas.

(Tawa)

Begitu pun semua pembawa bendera, kecuali Sophia Loren,

but it was far from the Michelin Man suit that I had anticipated.

yang menjadi simbol universal kecantikan dan gairah.

Not bad, really.

I looked like a refrigerator.

(Laughter)

Sophia berusia 70 tahun dan dia terlihat menakjubkan.

But so did most of the flag bearers, except Sophia Loren,

Dia seksi, langsing dan tinggi, dengan kulit kecokelatan.

the universal symbol of beauty and passion.

Sophia is over 70 and she looks great.

Bagaimana bisa kulit Anda kecokelatan tanpa kerutan?

She's sexy, slim and tall, with a deep tan.

Saya tidak tahu.

Ketika ditanya oleh reporter TV bagaimana dia terlihat menarik,

Now, how can you have a deep tan and have no wrinkles?

Shopia menjawab, “Postur.”

(Tawa)

I don't know.

“Punggung saya selalu lurus,

When asked in a TV interview how could she look so good,

dan saya tak membuat suara orang tua.”

(Tawa)

she replied, "Posture."

Itu dia, saran gratis untuk Anda

(Laughter)

"My back is always straight,

dari salah satu perempuan tercantik di bumi:

and I don't make old people's noises."

jangan mendengkur, jangan batuk, jangan bernapas nyaring,

(Laughter)

jangan bicara sendiri, jangan kentut.

So there you have some free advice

(Tawa)

from one of the most beautiful women on earth:

Dia tidak bilang begitu, tepatnya.

no grunting, no coughing, no wheezing,

(Tawa)

Sekitar tengah malam,

no talking to yourselves, no farting.

kami dipanggil ke sayap stadion,

(Laughter)

dan pengeras suara mengumumkan bendera Olimpiade

Well, she didn't say that, exactly.

(Laughter)

dan musik dimulai --

At some point around midnight,

omong-omong, musiknya diputar di sini, Triumphant March karya Aida.

we were summoned to the wings of the stadium,

and the loudspeakers announced the Olympic flag,

Sophia Loren tepat di depan saya.

and the music started --

Dia satu kaki lebih tinggi dari saya, tidak termasuk jambul rambutnya.

by the way, the same music that starts here, the "Aida" march.

(Tawa)

Dia berjalan elegan, bagaikan jerapah di padang Sabana Afrika,

Sophia Loren was right in front of me.

She's a foot taller than I am, not counting the poofy hair.

menyandang bendera di bahunya.

(Laughter)

Saya berlari di belakang --

She walked elegantly, like a giraffe on the African savanna,

(Tawa)

sambil berjinjit, mengulurkan lengan memegang bendera,

holding the flag on her shoulder.

sehingga kepala saya tepat di bawah bendera itu.

I jogged behind --

(Laughter)

on my tiptoes, holding the flag on my extended arm,

(Tawa)

Semua kamera tentu saja mengarah pada Sophia.

Untung bagi saya,

so that my head was actually under the damn flag.

karena dalam foto media, saya terlihat juga--

(Laughter)

meski seringnya di antara kaki Sophia --

All the cameras were, of course, on Sophia.

(Tawa)

That was fortunate for me,

tempat di mana banyak laki-laki berharap berada.

because in most press photos, I appear too --

(Tawa)

although, often between Sophia's legs --

(Tepuk tangan)

(Laughter)

4 menit terbaik dari seluruh hidup saya adalah di stadion Olimpiade itu.

a place where most men would love to be.

(Laughter)

Suami saya kesal kalau saya berkata ini,

(Applause)

The best four minutes of my entire life were those in the Olympic stadium.

meski saya jelaskan apa yang kami lakukan secara privat

biasanya kurang dari 4 menit --

(Tawa)

My husband is offended when I say this,

jadi, dia tak perlu tersinggung.

although I have explained to him that what we do in private

(Tawa)

Saya punya semua kliping mengenai 4 menit berharga itu

usually takes less than four minutes --

(Laughter)

karena saya tak ingin melupakannya

so he shouldn't take it personally.

saat usia menghancurkan sel otak saya.

(Laughter)

I have all the press clippings of those four magnificent minutes

Saya ingin membawa kata kunci Olimpiade di hati selamanya:

because I don't want to forget them

gairah.

when old age destroys my brain cells.

Jadi, ini kisah tentang gairah.

I want to carry in my heart forever the key word of the Olympics:

Tahun itu 1998,

lokasinya di kamp penjara untuk pengungsi Tutsi di Kongo.

passion.

So here's a tale of passion.

80% dari seluruh pengungsi dan orang terlantar di dunia adalah

The year is 1998,

the place is a prison camp for Tutsi refugees in Congo.

wanita dan anak perempuan.

By the way, 80 percent of all refugees and displaced people in the world

Kami menyebut tempat di Kongo itu kamp kematian,

karena mereka yang tak terbunuh akan meninggal akibat penyakit dan kelaparan.

are women and girls.

Pemeran utama dari kisah ini adalah perempuan muda, Rose Mapendo,

We can call this place in Congo a death camp,

because those who are not killed will die of disease or starvation.

dan anak-anaknya.

Dia janda yang sedang hamil.

The protagonists of this story are a young woman, Rose Mapendo,

Tentara memaksanya menyaksikan suaminya disiksa dan dibunuh.

and her children.

Entah bagaimana dia berhasil menjaga 7 anaknya hidup,

She's pregnant and a widow.

beberapa bulan kemudian, dia melahirkan anak kembar prematur,

Soldiers had forced her to watch as her husband was tortured and killed.

2 anak laki-laki kecil.

Somehow she manages to keep her seven children alive,

Dia memotong tali pusar mereka dengan ranting

and a few months later, she gives birth to premature twins,

dan mengikatnya dengan rambutnya.

Dia memberi nama si kembar dengan nama komandan kamp

two tiny little boys.

She cuts the umbilical cord with a stick

untuk dapat belas kasih mereka,

dan memberi makan mereka dengan teh hitam karena ASI-nya tidak cukup.

and ties it with her own hair.

She names the twins after the camp's commanders

Ketika tentara mendobrak selnya untuk memperkosa dia dan putrinya,

to gain their favor,

and feeds them with black tea because her milk cannot sustain them.

dia memeluk putrinya dan menolak melepaskannya,

bahkan saat tentara menodongkan pistol.

When the soldiers burst in her cell to rape her oldest daughter,

Keluarga ini bertahan selama 16 bulan,

she grabs hold of her and refuses to let go,

dan keberuntungan terjadi

even when they hold a gun to her head.

ketika hati dengan gairah milik pemuda Amerika, Sasha Chanoff,

Somehow, the family survives for 16 months,

berhasil membawanya ke dalam pesawat penyelamat AS,

and then, by extraordinary luck

and the passionate heart of a young American man, Sasha Chanoff,

Rose Mapendo dan 9 anaknya tiba di Phoenix, Arizona,

who manages to put her in a US rescue plane,

di mana mereka hidup dan berkembang sekarang.

Rose Mapendo and her nine children end up in Phoenix, Arizona,

“Mapendo,” dalam bahasa Swahili artinya “cinta yang kuat.”

where they're now living and thriving.

Tokoh-tokoh utama buku saya perempuan yang kuat dan bergairah

"Mapendo," in Swahili, means "great love."

seperti Rose Mapendo.

Saya tidak mengarangnya;

tidak perlu dikarang.

Saya melihat mereka di mana-mana.

The protagonists of my books are strong and passionate women

Saya sudah bekerja bersama dan untuk perempuan seumur hidup.

like Rose Mapendo.

I don't make them up;

Saya kenal baik mereka.

there's no need for that.

Saya lahir di masa kuno, di masa akhir dunia,

I look around, and I see them everywhere.

I have worked with women and for women all my life.

dalam keluarga patriarki Katolik yang konservatif.

I know them well.

I was born in ancient times, at the end of the world,

Tidak heran, saat usia 5 tahun, saya menjadi feminis --

walaupun kata itu belum sampai di Chili,

in a patriarchal Catholic and conservative family.

jadi tak ada yang tahu apa yang salah dengan saya.

No wonder that by age five, I was a raging feminist --

(Tawa)

Lalu saya tahu ada harga mahal untuk kebebasan saya

although the term had not reached Chile yet,

so nobody knew what the heck was wrong with me.

dan untuk mempertanyakan patriarki.

(Laughter)

Tapi dengan senang saya membayarnya karena untuk tiap pukulan yang saya terima,

I would soon find out that there was a high price to pay for my freedom

saya membalas dua kali.

(Tawa)

and for questioning the patriarchy.

Pernah, saat anak saya Paula usia 20-an,

But I was happy to pay it,

because for every blow that I received,

dia bilang feminisme ketinggalan zaman, dan saya harus meninggalkannya.

I was able to deliver two.

(Laughter)

Kami bertengkar.

Once, when my daughter Paula was in her twenties,

Feminisme ketinggalan zaman?

she said to me that feminism was dated, that I should move on.

Iya, bagi perempuan yang punya hak istimewa seperti dia dan kita di sini,

We had a memorable fight.

tapi tidak untuk saudari kita di belahan dunia lain,

Feminism is dated?

Yes, for privileged women like my daughter and all of us here today,

yang masih dipaksa menjalani pernikahan anak,

prostitusi, kerja paksa.

but not for most of our sisters in the rest of the world,

Mereka punya anak yang tidak mereka inginkan atau tidak bisa mereka asuh.

who are still forced into premature marriage,

Mereka tidak punya kontrol akan tubuh atau hidup mereka.

prostitution, forced labor.

Mereka tidak punya pendidikan atau kebebasan.

They have children that they don't want or they cannot feed.

Mereka diperkosa, dipukuli, dan kadang dibunuh dengan impunitas.

They have no control over their bodies or their lives.

Bagi kebanyakan perempuan Barat sekarang,

They have no education and no freedom.

dipanggil “feminis” adalah hujatan.

They are raped, beaten up and sometimes killed with impunity.

Feminis tidak pernah seksi,

tapi yakinlah, ia tak menghentikan saya merayu,

For most Western young women of today,

being called a "feminist" is an insult.

dan saya jarang kekurangan laki-laki.

Feminism has never been sexy,

(Tawa)

but let me assure you that it never stopped me from flirting,

Feminisme belum mati,

dia berkembang.

and I have seldom suffered from lack of men.

Jika Anda tidak suka diksinya, tinggal ubah saja.

(Laughter)

Sebut saja “Afrodit” atau “Venus” atau “bimbo” terserah Anda.

Feminism is not dead, by no means.

It has evolved.

If you don't like the term,

Namanya tidak penting,

selama kita mengerti ini tentang apa dan mendukungnya.

change it, for Goddess' sake.

Call it "Aphrodite" or "Venus" or "bimbo" or whatever you want.

Kisah lain mengenai gairah, dan ini kisah yang sedih.

The name doesn't matter,

as long as we understand what it is about, and we support it.

Lokasinya ada di klinik perempuan kecil di desa di Bangladesh.

So here's another tale of passion, and this is a sad one.

Saat itu 2005.

Jenny, dokter kebersihan gigi muda asal Amerika

The place is a small women's clinic in a village in Bangladesh.

menjadi relawan di klinik selama 3 minggu saat dia liburan.

The year is 2005.

Dia bersiap membersihkan gigi,

Jenny is a young American dental hygienist

tapi sesampainya di sana,

who has gone to the clinic as a volunteer during her three-week vacation.

ternyata tidak ada dokter maupun dokter gigi,

dan kliniknya hanya gubuk penuh lalat.

She's prepared to clean teeth,

Di luar ada barisan perempuan

but when she gets there,

she finds out that there are no doctors, no dentists,

yang menunggu berjam-jam untuk dirawat.

and the clinic is just a hut full of flies.

Pasien pertama sangat kesakitan

Outside, there is a line of women

karena gerahamnya membusuk.

who have waited several hours to be treated.

Jenny tahu satu-satunya solusi adalah mencabut giginya.

The first patient is in excruciating pain

Tapi dia tidak berlisensi; dan tidak pernah melakukannya.

because she has several rotten molars.

Dia mengambil risiko dan ketakutan.

Jenny realizes that the only solution is to pull out the bad teeth.

Dia bahkan tak punya alat memadai,

untungnya dia membawa Novocaine.

She's not licensed for that; she has never done it.

She risks a lot and she's terrified.

Jenny punya hati yang berani dan bergairah.

She doesn't even have the proper instruments,

Dia membisikkan doa dan melakukan operasi.

but fortunately, she has brought some novocaine.

Jenny has a brave and passionate heart.

Akhirnya, pasien yang ditolongnya mencium tangannya.

She murmurs a prayer and she goes ahead with the operation.

Hari itu, dokter kebersihan gigi mencabut banyak gigi.

At the end, the relieved patient kisses her hands.

Esoknya, ketika dia datang lagi ke klinik,

That day the hygienist pulls out many more teeth.

pasien pertamanya menunggu bersama suaminya.

The next morning, when she comes again to the so-called clinic,

Wajah istrinya seperti semangka.

Bengkak dan Anda tidak bisa melihat matanya.

her first patient is waiting for her with her husband.

Suaminya marah dan mengancam akan membunuh orang Amerika.

The woman's face looks like a watermelon.

Jenny ketakutan.

It is so swollen that you can't even see the eyes.

Tapi penerjemahnya menjelaskan

The husband, furious, threatens to kill the American.

kondisi pasien tidak ada hubungannya dengan operasi.

Jenny is horrified at what she has done.

Kemarin, suaminya memukulinya

But then, the translator explains

karena istrinya belum pulang dan terlambat menyiapkan makan malam.

that the patient's condition has nothing to do with the operation.

The day before, her husband beat her up

Jutaan perempuan hidup seperti ini.

because she was not home in time to prepare dinner for him.

Mereka menjadi termiskin dari yang miskin.

Meskipun perempuan melakukan dua pertiga pekerjaan di dunia,

mereka hanya memiliki kurang dari 1% aset di dunia.

Millions of women live like this today.

They are the poorest of the poor.

Mereka dibayar kurang dari laki-laki untuk pekerjaan yang sama, jika dibayar,

Although women do two-thirds of the world's labor,

they own less than one percent of the world's assets.

dan mereka dilemahkan karena tak punya kemandirian ekonomi,

They are paid less than men for the same work, if they're paid at all,

dan mereka terus terancam oleh eksploitasi,

kekerasan dan penyiksaan.

and they remain vulnerable because they have no economic independence,

Faktanya, memberikan perempuan pendidikan, pekerjaan,

kemampuan untuk mengontrol pemasukan, warisan dan kepemilikan properti

and they are constantly threatened by exploitation,

violence and abuse.

menguntungkan masyarakat.

It is a fact that giving women education, work,

Jika perempuan berdaya,

anak-anak dan keluarganya akan hidup lebih baik.

the ability to control their own income, inherit and own property

Jika keluarga sejahtera, desa sejahtera,

benefits the society.

pada akhirnya negara akan sejahtera.

If a woman is empowered,

her children and her family will be better off.

Wangari Maathai pergi ke desa di Kenya.

If families prosper, the village prospers,

Dia bicara dengan perempuan dan menjelaskan tanahnya tidak subur

and eventually, so does the whole country.

karena mereka menebang dan menjual pohon.

Wangari Maathai goes to a village in Kenya.

Dia mengajak perempuan menanam pohon baru dan menyiraminya,

She talks with the women and explains that the land is barren

setetes demi setetes.

Dalam kurun 5 atau 6 tahun, mereka punya hutan,

because they have cut and sold the trees.

tanahnya subur, dan desa terselamatkan.

She gets the women to plant new trees and water them,

drop by drop.

Masyarakat paling miskin dan terbelakang

In a matter of five or six years, they have a forest,

adalah mereka yang menindas perempuan.

the soil is enriched, and the village is saved.

Tapi kebenaran ini diabaikan oleh pemerintah

The poorest and most backward societies

dan para dermawan.

are always those that put women down.

Untuk tiap dollar yang disumbang untuk program perempuan,

Yet this obvious truth is ignored by governments

20 dollar lainnya diberikan untuk program laki-laki.

and also by philanthropy.

Perempuan adalah 51% jumlah manusia.

For every dollar given to a women's program,

Memberdayakan mereka akan mengubah semuanya,

20 dollars are given to men's programs.

lebih dari teknologi, desain, dan hiburan.

Women are 51 percent of humankind.

Saya jamin perempuan yang bekerjasama --

Empowering them will change everything,

more than technology and design and entertainment.

terhubung, terinformasikan dan teredukasi --

dapat membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi planet ini.

I can promise you that women working together --

Dalam perang apa pun saat ini, korbannya adalah penduduk sipil,

linked, informed and educated --

kebanyakan perempuan dan anak-anak.

can bring peace and prosperity to this forsaken planet.

Mereka adalah korban lanjutan.

In any war today, most of the casualties are civilians,

Laki-laki menguasai dunia,

dan lihat kerusakan yang kita punya.

Dunia seperti apa yang kita inginkan?

mainly women and children.

They are collateral damage.

Ini pertanyaan fundamental yang kita tanyakan.

Men run the world,

and look at the mess we have.

Apakah masuk akal ikut serta dalam tatanan dunia yang ada?

What kind of world do we want?

This is a fundamental question that most of us are asking.

Kita ingin dunia yang berkelanjutan

dan kualitas hidup yang baik bagi semua orang,

Does it make sense to participate in the existing world order?

bukan hanya bagi pemilik hak istimewa.

We want a world where life is preserved

Januari lalu, saya melihat pameran lukisan Fernando Botero

and the quality of life is enriched for everybody,

di perpustakaan UC Berkeley.

not only for the privileged.

Tidak ada museum atau galeri di Amerika Serikat,

In January, I saw an exhibit of Fernando Botero's paintings

kecuali galeri New York untuk memamerkan karya Botero,

at the UC Berkeley library.

yang berani memamerkan lukisannya,

No museum or gallery in the United States,

karena temanya adalah penjara Abu Ghraib.

except for the New York gallery that carries Botero's work,

Lukisannya sangat besar menggambarkan penyiksaan dan penyelewengan kekuasaan,

has dared to show the paintings,

dalam gaya Botero yang komprehensif.

because the theme is the Abu Ghraib prison.

Saya tidak bisa berhenti membayangkan lukisan tersebut di kepala saya

They are huge paintings of torture and abuse of power,

atau di hati saya.

in the voluminous Botero style.

Hal yang paling menakutkan bagi saya adalah kekuasaan dengan impunitas.

I have not been able to get those images out of my mind

Saya takut penyelewangan kekuasaan dan kekuasaan untuk kekejaman.

or my heart.

Di spesies kita, laki-laki alfa mendefinisikan kenyataan,

What I fear most is power with impunity.

dan memaksa kawanan menerima kenyataan tersebut

I fear abuse of power, and the power to abuse.

dan mengikuti aturan.

Aturannya berubah tiap saat, tapi selalu menguntungkan mereka,

In our species, the alpha males define reality,

and force the rest of the pack to accept that reality

dan di kasus ini, efek menetes ke bawah, yang tidak berlaku di ekonomi,

and follow the rules.

berjalan dengan sempurna.

The rules change all the time, but they always benefit them,

Kekejaman menetes dari atas ke bawah.

and in this case, the trickle-down effect, which does not work in economics,

Perempuan dan anak-anak, terutama yang miskin, ada di bawah.

works perfectly.

Bahkan laki-laki paling miskin punya seseorang yang bisa mereka tindas --

Abuse trickles down from the top of the ladder to the bottom.

perempuan atau anak-anak.

Women and children, especially the poor, are at the bottom.

Saya muak dengan kekuatan yang dimiliki segelintir orang saja

Even the most destitute of men have someone they can abuse --

baik melalui gender, pendapatan, ras, dan kelas.

a woman or a child.

Saya pikir sudah waktunya kita membuat perubahan fundamental

I'm fed up with the power that a few exert over the many

di masyarakat.

through gender, income, race and class.

Membuat perubahan nyata, kita perlu energi feminin

dalam pengaturan dunia.

I think that the time is ripe to make fundamental changes

Kita perlu jumlah perempuan yang cukup di posisi strategis,

in our civilization.

But for real change, we need feminine energy

dan kita perlu mengasah energi feminin dalam diri laki-laki.

in the management of the world.

Yang saya bicarakan pria-pria berjiwa muda, ya.

We need a critical number of women in positions of power,

Pria tua tak bisa diharapkan; tunggu saja mereka meninggal.

and we need to nurture the feminine energy in men.

(Tawa)

I'm talking about men with young minds, of course.

Iya, saya akan senang jika punya kaki jenjang seperti Sophia

Old guys are hopeless; we have to wait for them to die off.

dan payudara legendarisnya.

(Laughter)

Tapi jika ada pilihan, saya lebih memilih punya hati pejuang

Yes, I would love to have Sophia Loren's long legs

seperti milik Wangari Maathai, Somaly Mam, Jenny, dan Rose Mapendo.

and legendary breasts.

But given a choice, I would rather have the warrior hearts

Saya ingin membuat dunia yang baik.

Bukan lebih baik -- tapi sungguh baik.

of Wangari Maathai, Somaly Mam, Jenny, and Rose Mapendo.

Kenapa tidak? Ini mungkin, kok.

Lihatlah seluruh ruangan ini --

I want to make this world good.

semua pengetahuan, energi, talenta dan teknologi ini.

Not better -- but to make it good.

Why not? It is possible.

Mari berdiri, gulungkan lengan kita

Look around in this room --

dan bekerja dengan penuh gairah,

all this knowledge, energy, talent and technology.

demi membuat dunia yang nyaris sempurna.

Let's get off our fannies, roll up our sleeves

Terima kasih.

(Tepuk tangan dan sorakan)

and get to work, passionately,

in creating an almost-perfect world.

Thank you.

(Applause and cheers)