Religions and babies | Hans Rosling

Translator: Timothy Covell Reviewer: Morton Bast

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Wahyu Perdana Yudistiawan

I'm going to talk about religion.

Saya akan berbicara tentang agama.

But it's a broad and very delicate subject,

Subjek ini sangatlah luas dan sensitif,

so I have to limit myself.

jadi saya harus membatasi diri.

And therefore I will limit myself

Jadi saya akan membatasi diri

to only talk about the links between religion and sexuality.

hanya untuk berbicara tentang hubungan antara agama dan seks.

(Laughter)

(Tawa)

This is a very serious talk.

Ini adalah pembicaraan yang serius.

So I will talk of what I remember as the most wonderful.

Jadi saya akan berbicara tentang apa yang saya ingat sebagai hal yang paling mengagumkan

It's when the young couple whisper,

Yakni ketika ada pasangan muda saling berbisik,

"Tonight we are going to make a baby."

"Mari kita membuat bayi malam ini."

My talk will be about the impact of religions

Pembicaraan saya adalah tentang dampak dari agama

on the number of babies per woman.

pada jumlah bayi per wanita.

This is indeed important,

Hal ini sungguh penting,

because everyone understands

karena semua orang memahami

that there is some sort of limit

bahwa ada semacam batasan

on how many people we can be on this planet.

dari jumlah orang yang bisa ditampung di planet ini.

And there are some people

Dan ada beberapa orang

who say that the world population is growing like this --

yang berkata jumlah penduduk dunia tumbuh seperti ini --

three billion in 1960,

3 miliar pada tahun 1960,

seven billion just last year --

menjadi 7 miliar pada tahun lalu --

and it will continue to grow

dan jumlahnya akan terus tumbuh

because there are religions that stop women from having few babies,

karena ada agama yang menghentikan para wanita untuk memiliki anak lebih sedikit

and it may continue like this.

dan jumlahnya akan terus seperti ini.

To what extent are these people right?

Sampai sejauh mana orang-orang ini benar?

When I was born there was less than one billion children in the world,

Saat saya lahir hanya ada kurang dari 1 miliar anak-anak di dunia ini,

and today, 2000, there's almost two billion.

dan sekarang, di tahun 2000, ada hampir 2 miliar anak.

What has happened since,

Apa yang telah terjadi sesudahnya,

and what do the experts predict will happen

dan apa yang akan terjadi menurut prediksi para pakar

with the number of children during this century?

mengenai jumlah anak selama abad ini?

This is a quiz. What do you think?

Ini adalah kuis. Bagaimana menurut Anda?

Do you think it will decrease to one billion?

Apakah jumlahnya menurun menjadi 1 miliar?

Will it remain the same and be two billion by the end of the century?

Apakah akan tetap sama, 2 miliar pada akhir abad ini?

Will the number of children increase each year up to 15 years,

Apakah jumlahnya menningkat hingga 15 tahun lagi,

or will it continue in the same fast rate

atau apakah akan tetap tumbuh dengan laju yang sama

and be four billion children up there?

dan menjadi 4 miliar anak?

I will tell you by the end of my speech.

Saya akan memberikan jawabannya di akhir pembicaraan ini.

But now, what does religion have to do with it?

Namun, apa hubungan agama dengan hal ini?

When you want to classify religion,

Jika Anda ingin mengelompokkan agama,

it's more difficult than you think.

hal ini lebih sulit daripada yang Anda pikirkan.

You go to Wikipedia and the first map you find is this.

Jika Anda mengunjungi Wikipedia, inilah peta pertama yang Anda temukan.

It divides the world into Abrahamic religions and Eastern religion,

Dunia dibagi menjadi agama samawi (Abrahamik) dan agama Timur,

but that's not detailed enough.

namun ini tidaklah terlalu rinci.

So we went on and we looked in Wikipedia, we found this map.

Jadi kita melihat lagi ke Wikipedia dan menemukan peta ini.

But that subdivides Christianity, Islam and Buddhism

Peta ini membagi agama Kristen, Islam, dan Buddha

into many subgroups,

menjadi banyak kelompok kecil,

which was too detailed.

yang terlalu rinci.

Therefore at Gapminder we made our own map,

Karena itu kami membuat peta sendiri di Gapminder,

and it looks like this.

yang tampak seperti ini.

Each country's a bubble.

Setiap negara diwakili oleh gelembung.

The size is the population -- big China, big India here.

Ukuran gelembung itu adalah jumlah penduduknya -- Cina dan India yang besar.

And the color now is the majority religion.

Dan warnanya adalah agama mayoritas.

It's the religion where more than 50 percent of the people

Warna yang menyatakan agama yang dianut oleh

say that they belong.

lebih dari 50 persen penduduknya.

It's Eastern religion in India and China and neighboring Asian countries.

Jadi ada agama Timur di India, Cina, dan negara-negara Asia di sekitarnya.

Islam is the majority religion

Islam adalah agama mayoritas

all the way from the Atlantic Ocean across the Middle East,

mulai dari Lautan Atlantik hingga ke Timur Tengah,

Southern Europe and through Asia

Eropa Selatan, melalui Asia

all the way to Indonesia.

sampai ke Indonesia.

That's where we find Islamic majority.

Di sanalah negara-negara dengan mayoritas Muslim.

And Christian majority religions, we see in these countries. They are blue.

Dan negara berpenduduk mayoritas Kristen ada di negara-negara yang berwarna biru.

And that is most countries in America and Europe,

Yakni hampir semua negara di Amerika dan Eropa,

many countries in Africa and a few in Asia.

banyak negara di Afrika dan beberapa negara Asia.

The white here are countries which cannot be classified,

Warna putih menunjukkan negara-negara yang tidak dapat dikelompokkan

because one religion does not reach 50 percent

karena tidak ada satu agama yang dipeluk oleh 50 persen penduduknya,

or there is doubt about the data or there's some other reason.

datanya diragukan, atau ada alasan lainnya.

So we were careful with that.

Jadi kami berhati-hati menyikapinya.

So bear with our simplicity now when I take you over to this shot.

Jadi bersabarlah dengan peta sederhana ini saat saya membawa Anda.

This is in 1960.

Ini adalah peta tahun 1960.

And now I show the number of babies per woman here:

Kini saya tunjukkan jumlah bayi per wanita:

two, four or six --

dua, empat, atau enam --

many babies, few babies.

dengan banyak bayi, dengan sedikit bayi.

And here the income per person in comparable dollars.

Lalu ini adalah pendapatan per kapita dalam dolar yang setara.

The reason for that is that many people say you have to get rich first

Alasan dari hal ini adalah banyak orang berkata Anda harus menjadi kaya terlebih dahulu

before you get few babies.

sebelum memiliki bayi lebih sedikit.

So low income here, high income there.

Jadi, pendapatan rendah di sini, pendapatan tinggi di sana.

And indeed in 1960,

Memang di tahun 1960,

you had to be a rich Christian to have few babies.

Anda harus menjadi orang Kristen yang kaya agar memiliki sedikit bayi.

The exception was Japan.

Pengecualiannya adalah Jepang.

Japan here was regarded as an exception.

Jepang dianggap sebagai pengecualian.

Otherwise it was only Christian countries.

Jika tidak hanya ada negara mayoritas Kristen.

But there was also many Christian countries

Namun ada banyak juga negara-negara Kristen

that had six to seven babies per woman.

dengan 6 atau 7 orang bayi per wanita.

But they were in Latin America or they were in Africa.

Negara itu ada di Amerika Latin atau Afrika.

And countries with Islam as the majority religion,

Dan negara-negara dengan mayoritas Muslim,

all of them almost had six to seven children per woman,

hampir semuanya memiliki 6 atau 7 orang bayi per wanita

irregardless of the income level.

berapapun pendapatannya.

And all the Eastern religions except Japan had the same level.

Dan semua negara dengan mayoritas agama Timur, kecuali Jepang juga seimbang.

Now let's see what has happened in the world.

Kini kita lihat apa yang terjadi di dunia.

I start the world, and here we go.

Saya mulai dunia ini, ini dia.

Now 1962 -- can you see they're getting a little richer,

1962 -- Anda dapat melihat mereka menjadi sedikit lebih kaya,

but the number of babies per woman is falling?

dan jumlah bayi per wanita turun?

Look at China. They're falling fairly fast.

Lihatlah Cina. Jumlahnya turun cukup cepat.

And all of the Muslim majority countries across the income are coming down,

Dan di semua negara dengan mayoritas Muslim juga turun, berapapun pendapatannya,

as do the Christian majority countries in the middle income range.

dan juga negara dengan mayoritas Kristen berpendapatan menengah.

And when we enter into this century,

Dan saat kita memasuki abad ini,

you'll find more than half of mankind down here.

Ada lebih dari setengah umat manusia di bagian bawah sini.

And by 2010, we are actually 80 percent of humans

Di tahun 2010 sebenarnya ada 80 persen umat manusia

who live in countries with about two children per woman.

yang tinggal di negara dengan 2 orang bayi per wanita.

(Applause)

(Tepuk tangan)

It's a quite amazing development which has happened.

Perkembangan yang telah terjadi cukup mengagumkan.

(Applause)

(Tepuk tangan)

And these are countries from United States here,

Inilah negara seperti Amerika Serikat

with $40,000 per capita,

dengan pendapatan $40.000 per kapita.

France, Russia, Iran,

Perancis, Rusia, Iran,

Mexico, Turkey, Algeria,

Meksiko, Turki, Aljazair,

Indonesia, India

Indonesia, India

and all the way to Bangladesh and Vietnam,

hingga Bangladesh dan Vietnam

which has less than five percent of the income per person of the United States

dengan pendapatan per kapita kurang dari 5 persen dari pendapatan per kapita di Amerika Serikat

and the same amount of babies per woman.

namun memiliki jumlah bayi per wanita yang sama.

I can tell you that the data on the number of children per woman

Saya dapat mengatakan bahwa data jumlah anak per wanita

is surprisingly good in all countries.

ternyata bagus di semua negara.

We get that from the census data.

Kami mendapatkan data ini dari sensus.

It's not one of these statistics which is very doubtful.

Tidak ada satupun dari data ini yang sangat meragukan.

So what we can conclude

Jadi kita dapat menyimpulkan

is you don't have to get rich to have few children.

bahwa Anda tidak perlu menjadi kaya untuk memiliki anak lebih sedikit.

It has happened across the world.

Hal ini telah terjadi di seluruh dunia.

And then when we look at religions,

Lalu saat kita melihat pada agama,

we can see that the Eastern religions,

kita dapat melihat negara pemeluk agama Timur

indeed there's not one single country with a majority of that religion

tidak ada satupun negara dengan mayoritas pemeluk agama Timur

that has more than three children.

memiliki lebih dari 3 orang bayi.

Whereas with Islam as a majority religion and Christianity,

Sedangkan negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam dan Kristen,

you see countries all the way.

negara-negara itu tersebar.

But there's no major difference.

Namun tidak ada perbedaan yang besar.

There's no major difference between these religions.

Tidak ada perbedaan besar di antara kedua agama ini.

There is a difference with income.

Ada perbedaan sehubungan dengan pendapatan.

The countries which have many babies per woman here,

Negara-negara dengan jumlah bayi per wanita yang tinggi

they have quite low income.

memiliki pendapatan yang cukup rendah.

Most of them are in sub-Saharan Africa.

Sebagian besar ada di Afrika sub-Sahara.

But there are also countries here

Namun ada juga negara-negara

like Guatemala, like Papua New Guinea,

seperti Guatemala, Papua Nugini,

like Yemen and Afghanistan.

Yaman, dan Afganistan.

Many think that Afghanistan here and Congo,

Banyak orang berpikir bahwa Afganistan dan Kongo

which have suffered severe conflicts,

yang mengalami pertikaian hebat,

that they don't have fast population growth.

tidak memiliki laju pertumbuhan penduduk yang besar.

It's the other way around.

Sebenarnya yang terjadi sebaliknya.

In the world today, it's the countries that have the highest mortality rates

Di dunia saat ini, negara yang memiliki laju kematian tertinggilah

that have the fastest population growth.

yang memiliki laju pertumbuhan penduduk tercepat.

Because the death of a child is compensated by one more child.

Karena kematian seorang anak digantikan oleh satu orang anak lagi.

These countries have six children per woman.

Di negara ini ada 6 orang anak per wanita.

They have a sad death rate of one to two children per woman.

Angka kematian di negara-negara ini sangat menyedihkan, 1 hingga 2 anak per wanita.

But 30 years from now, Afghanistan will go from 30 million to 60 million.

Namun 30 tahun dari sekarang, jumlah penduduk Afganistan akan menjadi 60 juta dari 30 juta.

Congo will go from 60 to 120.

Kongo menjadi 120 juta dari 60 juta.

That's where we have the fast population growth.

Di sanalah ada laju pertumbuhan penduduk tercepat.

And many think that these countries are stagnant, but they are not.

Dan banyak orang berpikir negara-negara ini mandek. Namun tidak.

Let me compare Senegal, a Muslim dominated country,

Mari kita bandingkan Senegal, negara dengan mayoritas Muslim

with a Christian dominated country, Ghana.

dengan negara mayoritas pemeluk Kristen, Ghana.

I take them backwards here to their independence,

Mari kita mundur hingga ke saat kemerdekaan mereka,

when they were up here in the beginning of the 1960s.

saat mereka ada di bagian atas sini pada awal 1960-an.

Just look what they have done.

Lihatlah apa yang telah mereka lakukan.

It's an amazing improvement,

Sebuah peningkatan yang luar biasa,

from seven children per woman,

dari 7 orang anak per wanita,

they've gone all the way down to between four and five.

turun menjadi antara 4 hingga 5 orang anak.

It's a tremendous improvement.

Peningkatan yang luar biasa.

So what does it take?

Lalu apa yang diperlukan?

Well we know quite well what is needed in these countries.

Kita cukup tahu apa yang diperlukan di negara-negara ini.

You need to have children to survive.

Anda harus memiliki anak agar dapat bertahan hidup.

You need to get out of the deepest poverty

Anda harus keluar dari jurang kemiskinan

so children are not of importance for work in the family.

sehingga memiliki anak untuk dapat bekerja tidaklah penting lagi.

You need to have access to some family planning.

Anda harus mendapatkan akses pada Keluarga Berencana.

And you need the fourth factor, which perhaps is the most important factor.

Dan Anda perlu unsur keempat, yang mungkin merupakan unsur terpenting.

But let me illustrate that fourth factor

Saya akan menggambarkan unsur keempat ini

by looking at Qatar.

dengan melihat Qatar.

Here we have Qatar today, and there we have Bangladesh today.

Inilah Qatar saat ini dan inilah Bangladesh saat ini.

If I take these countries back to the years of their independence,

Jika saya kembali ke tahun kemerdekaan mereka

which is almost the same year -- '71, '72 --

yang hampir sama -- 1971, 1972 --

it's a quite amazing development which had happened.

perkembangan yang telah terjadi cukup mengagumkan.

Look at Bangladesh and Qatar.

Lihatlah Bangladesh dan Qatar.

With so different incomes, it's almost the same drop

Dengan tingkat pendapatan yang begitu berbeda, penurunan dalam jumlah bayi per wanitanya

in number of babies per woman.

hampir sama.

And what is the reason in Qatar?

Lalu apa alasannya di Qatar?

Well I do as I always do.

Seperti biasa, saya melakukan ini,

I went to the statistical authority of Qatar, to their webpage --

saya mengunjungi situs lembaga statistik Qatar.

It's a very good webpage. I recommend it --

Situs ini sangat bagus, saya merekomendasikannya --

and I looked up -- oh yeah, you can have lots of fun here --

dan saya melihat -- oh iya, Anda dapat bersenang-senang di sini --

and provided free of charge, I found Qatar's social trends.

dengan gratis, saya menemukan kecenderungan sosial di Qatar.

Very interesting. Lots to read.

Sangat menarik. Ada banyak bahan bacaan.

I found fertility at birth, and I looked at total fertility rate per woman.

Saya menemukan angka kelahiran dan juga total angka kelahiran per wanita.

These are the scholars and experts in the government agency in Qatar,

Inilah hasil dari kerja orang terpelajar dan para pakar di lembaga pemerintahan Qatar,

and they say the most important factors are:

dan mereka mengatakan unsur yang paling penting adalah:

"Increased age at first marriage,

"Peningkatan usia pada pernikahan pertama,

increased educational level of Qatari woman

peningkatan tingkat pendidikan dari wanita Qatar

and more women integrated in the labor force."

dan lebih banyak wanita bekerja."

I couldn't agree more. Science couldn't agree more.

Saya sangat setuju. Ilmu pengetahuan sangat setuju.

This is a country that indeed has gone through

Inilah negara yang memang telah melalui

a very, very interesting modernization.

modernisasi yang sangat amat menarik.

So what it is, is these four:

Jadi unsur itu adalah empat hal ini:

Children should survive, children shouldn't be needed for work,

Anak-anak harus bertahan hidup, anak-anak tidak perlu bekerja,

women should get education and join the labor force

para wanita harus mengenyam pendidikan dan bekerja,

and family planning should be accessible.

dan Keluarga Berencana harus dapat diakses.

Now look again at this.

Mari kita lihat kembali ke sini.

The average number of children in the world

Angka rata-rata jumlah anak di dunia

is like in Colombia -- it's 2.4 today.

sama seperti di Kolumbia -- 2,4.

There are countries up here which are very poor.

Ada negara di atas sini yang sangat miskin.

And that's where family planning, better child survival is needed.

Dan di situlah Keluarga Berencana dan kemampuan anak untuk bertahan hidup diperlukan.

I strongly recommend Melinda Gates' last TEDTalk.

Saya sangat menyarankan presentasi terbaru Melinda Gates di TED.

And here, down, there are many countries which are less than two children per woman.

Dan di bawah sini, ada banyak negara dengan kurang dari 2 anak per wanita.

So when I go back now to give you the answer of the quiz,

Jadi saat saya kembali untuk memberikan jawaban dari kuis itu,

it's two.

jawabannya adalah 2.

We have reached peak child.

Kita telah mencapai puncaknya.

The number of children is not growing any longer in the world.

Angka jumlah anak di dunia ini tidak bertambah lagi.

We are still debating peak oil,

Kita masih berdebat soal puncak dari pemakaian minyak bumi,

but we have definitely reached peak child.

namun kita sudah jelas mencapai puncak dari jumlah anak.

And the world population will stop growing.

Dan pertumbuhan penduduk dunia akan berhenti.

The United Nations Population Division has said

Bagian Kependudukan di PBB telah menyatakan

it will stop growing at 10 billion.

jumlah penduduk akan berhenti di angka 10 miliar.

But why do they grow if the number of children doesn't grow?

Namun mengapa jumlahnya naik jika jumlah anaknya tidak naik?

Well I will show you here.

Saya akan tunjukkan di sini.

I will use these card boxes in which your notebooks came.

Saya akan menggunakan kotak bekas tempat buku catatan Anda.

They are quite useful for educational purposes.

Kotak ini cukup berguna untuk keperluan pendidikan.

Each card box is one billion people.

Setiap kotak mewakili 1 miliar orang.

And there are two billion children in the world.

Dan ada 2 miliar anak di dunia.

There are two billion young people between 15 and 30.

Ada 2 miliar orang muda berusia antara 15 hingga 30 tahun.

These are rounded numbers.

Ini adalah pembulatan.

Then there is one billion between 30 and 45,

Lalu ada 1 miliar orang berusia antara 30 hingga 45 tahun

almost one between 45 and 60.

hampir 1 miliar yang berusia 45 hingga 60 tahun.

And then it's my box.

Lalu inilah kotak saya.

This is me: 60-plus.

Inilah saya: lebih dari 60 tahun.

We are here on top.

Kita ada di atas sini

So what will happen now is what we call "the big fill-up."

Yang terjadi sekarang adalah yang kita sebut "pengisian besar."

You can see that it's like three billion missing here.

Anda dapat melihat ada 3 miliar orang yang hilang di sini.

They are not missing because they've died; they were never born.

Orang ini tidak hilang karena telah meninggal; mereka belum lahir.

Because before 1980, there were much fewer people born

Karena sebelum tahun 1980, ada jauh lebih sedikit orang yang lahir

than there were during the last 30 years.

dibandingkan selama 30 tahun terakhir.

So what will happen now is quite straightforward.

Jadi apa yang terjadi kini menjadi cukup jelas.

The old, sadly, we will die.

Yang menyedihkan, para orang tua akan meninggal.

The rest of you, you will grow older and you will get two billion children.

Sisanya akan menjadi lebih tua dan akan ada 2 miliar anak.

Then the old will die.

Lalu yang tua akan meninggal kembali.

The rest will grow older and get two billion children.

Sisanya akan menjadi lebih tua dan ada 2 miliar anak lagi.

And then again the old will die and you will get two billion children.

Lalu kembali yang tua akan meninggal dan ada 2 miliar anak lagi.

(Applause)

(Tepuk tangan)

This is the great fill-up.

Inilah pengisian besar.

It's inevitable.

Ini tidak dapat dihindari.

And can you see that this increase took place

Dan Anda akan melihat peningkatan ini

without life getting longer and without adding children?

tanpa memperpanjang usia dan tanpa menambah jumlah anak.

Religion has very little to do with the number of babies per woman.

Agama hampir tidak ada hubungannya dengan jumlah bayi per wanita.

All the religions in the world are fully capable

Semua agama di dunia benar-benar sanggup

to maintain their values and adapt to this new world.

menjaga nilai-nilainya dan menyesuaikan diri dengan dunia baru.

And we will be just 10 billion in this world,

Dan hanya akan ada 10 miliar orang di dunia ini,

if the poorest people get out of poverty,

jika orang-orang miskin bisa keluar dari jurang kemiskinan,

their children survive, they get access to family planning.

anak-anak mereka dapat bertahan hidup, dan mereka memiliki akses pada Keluarga Berencana.

That is needed.

Itulah yang diperlukan.

But it's inevitable that we will be two to three billion more.

Namun tidak dapat dihindari bahwa akan ada 2 atau 3 miliar orang lagi.

So when you discuss and when you plan

Jadi saat Anda membahas dan merencanakan

for the resources and the energy needed for the future,

akan sumber daya dan energi untuk masa depan

for human beings on this planet,

bagi umat manusia di Bumi,

you have to plan for 10 billion.

Anda harus merencanakan untuk 10 miliar orang.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)