The hidden beauty of pollination | Louie Schwartzberg

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Irma Amelia

It's great being here at TED.

Saya sangat senang dapat berada di TED.

You know, I think there might be some presentations

Anda tahu, saya pikir akan ada beberapa presentasi

that will go over my head,

di luar jangkauan kepala saya,

but the most amazing concepts

namun konsep yang paling menakjubkan

are the ones that go right under my feet.

adalah yang tepat berada di bawah kaki saya.

The little things in life,

Hal-hal kecil dalam hidup,

sometimes that we forget about,

yang terkadang kita lupakan,

like pollination, that we take for granted.

seperti penyerbukan, yang kita abaikan.

And you can't tell the story about pollinators --

Anda tidak dapat menceritakan kisah tentang makhluk penyerbuk --

bees, bats, hummingbirds, butterflies --

lebah, kelelawar, burung, kupu-kupu --

without telling the story about the invention of flowers

tanpa menceritakan kisah tentang penciptaan bunga

and how they co-evolved

dan bagaimana bunga telah berkembang

over 50 million years.

selama 50 juta tahun.

I've been filming time-lapse flowers

Saya telah memfilmkan bunga dari waktu ke waktu

24 hours a day, seven days a week,

24 jam sehari, tujuh hari seminggu,

for over 35 years.

selama lebih dari 35 tahun.

To watch them move

Menyaksikannya bergerak

is a dance I'm never going to get tired of.

adalah tarian yang tidak pernah membuat saya bosan.

It fills me with wonder, and it opens my heart.

Hal ini memenuhi saya dengan keajaiban dan membuka hati saya.

Beauty and seduction, I believe,

Keindahan dan rayuan, saya yakin,

is nature's tool for survival,

adalah alat dari alam untuk bertahan

because we will protect what we fall in love with.

karena kita akan melindungi apa yang kita cintai.

Their relationship

Hubungan mereka

is a love story that feeds the Earth.

adalah kisah cinta yang memberikan makanan kepada Bumi.

It reminds us that we are a part of nature,

Hal ini mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari alam

and we're not separate from it.

dan kita tidak terpisahkan darinya

When I heard about the vanishing bees, Colony Collapse Disorder,

Saat saya mendengar tentang lebah yang lenyap, kehancuran koloni,

it motivated me to take action.

hal itu mendorong saya untuk mengambil tindakan.

We depend on pollinators

Kita bergantung pada makhluk penyerbuk

for over a third of the fruits and vegetables we eat.

untuk lebih dari sepertiga buah dan sayuran yang kita makan.

And many scientists believe

Dan banyak ilmuwan percaya

it's the most serious issue facing mankind.

ini adalah masalah paling serius yang dihadapi manusia.

It's like the canary in the coalmine.

Ibarat burung kenari di dalam tambang batubara.

If they disappear, so do we.

Jika mereka lenyap, kita juga.

It reminds us that we are a part of nature

Ini mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari alam

and we need to take care of it.

dan kita harus menjaganya.

What motivated me to film their behavior

Hal yang mendorong saya untuk memfilmkan perilaku mereka

was something that I asked my scientific advisers:

adalah sesuatu yang saya tanyakan kepada pembimbing ilmiah saya:

"What motivates the pollinators?"

Motivasi apa yang mendorong makhluk penyerbuk?

Well, their answer was,

Jawaban mereka adalah

"It's all about risk and reward."

"Semuanya tentang untung dan rugi."

Like a wide-eyed kid, I'd say, "Why is that?"

Seperti anak yang penasaran, saya bertanya, "Mengapa?"

And they'd say, "Well, because they want to survive."

Dan mereka menjawab, "Karena mereka ingin bertahan hidup."

I go, "Why?"

Saya meneruskan, "Mengapa?"

"Well, in order to reproduce."

"Untuk bereproduksi."

"Well, why?"

"Mengapa?"

And I thought that they'd probably say, "Well, it's all about sex."

Dan saya pikir mereka mungkin berkata, "Semuanya tentang seks."

And Chip Taylor, our monarch butterfly expert,

Dan Chip Taylor, ahli kerajaan kupu-kupu kita,

he replied, "Nothing lasts forever.

berkata, "Tidak ada yang abadi.

Everything in the universe wears out."

Semua yang ada di alam semesta akan habis."

And that blew my mind.

Dan hal itu membuat saya terkejut.

Because I realized

Karena saya menyadari

that nature had invented reproduction

bahwa alam telah menciptakan reproduksi

as a mechanism for life to move forward,

sebagai mekanisme bagi kehidupan untuk maju

as a life force that passes right through us

sebagai kekuatan hidup yang tepat melewati kita

and makes us a link in the evolution of life.

dan menjadikan kita mata rantai dalam evolusi kehidupan.

Rarely seen by the naked eye,

Kita jarang melihat dengan mata telanjang

this intersection

persimpangan

between the animal world and the plant world

antara dunia hewan dan tumbuhan ini

is truly a magic moment.

yang benar-benar penuh keajaiban.

It's the mystical moment

Ini adalah momen yang ajaib

where life regenerates itself,

di mana kehidupan memperbarui diri

over and over again.

lagi dan lagi.

So here is some nectar from my film.

Ini adalah beberapa hal dari film saya.

I hope you'll drink, tweet

Saya harap Anda akan minum, berbicara,

and plant some seeds

dan menanam beberapa benih

to pollinate a friendly garden.

untuk menyerbukkan taman.

And always take time to smell the flowers,

Dan selalu sediakan waktu untuk mencium bunga-bunga ini

and let it fill you with beauty,

dan membiarkannya memenuhi Anda dengan keindahan

and rediscover that sense of wonder.

dan menemukan kembali rasa heran Anda.

Here are some images from the film.

Ini adalah beberapa gambar dari film ini.

(Music)

(Musik)

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)