Michelle Obama's plea for education

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: handarmin -

This is my first trip,

Inilah kunjungan pertama saya.

my first foreign trip as a first lady.

Kunjungan luar negeri pertama sebagai ibu negara.

Can you believe that?

Percayakah Anda?

(Applause)

(Tepuk tangan)

And while this is not my first visit to the U.K.,

Dan walau ini bukanlah kunjungan pertama saya ke Inggris,

I have to say that I am glad that this is my first official visit.

saya harus mengatakan saya senang karena inilah kunjungan resmi pertama saya.

The special relationship between the United States and the U.K.

Hubungan istimewa antara Amerika Serikat dan Inggris

is based not only on the relationship between governments,

tidak hanya pada hubungan antarpemerintah,

but the common language and the values that we share,

namun juga pada kesamaan bahasa dan nilai-nilai yang kita miliki.

and I'm reminded of that by watching you all today.

Dan saya teringat akan hal itu dengan melihat Anda semua hari ini.

During my visit I've been especially honored

Selama kunjungan saya, saya merasa terhormat

to meet some of Britain's most extraordinary women --

khususnya karena bertemu beberapa wanita Inggris yang paling luar biasa.

women who are paving the way for all of you.

Wanita yang membuka jalan bagi Anda.

And I'm honored to meet you,

Dan saya merasa terhormat bertemu dengan Anda,

the future leaders of Great Britain and this world.

pemimpin Inggris dan dunia ini di masa depan.

And although the circumstances of our lives may seem very distant,

Dan walaupun kondisi kehidupan kita tampak sangat jauh berbeda,

with me standing here as the First Lady of the United States of America,

di mana saya berdiri di sini sebagai ibu negara Amerika Serikat,

and you, just getting through school,

dan Anda, masih berada di sekolah.

I want you to know that we have very much in common.

Saya ingin Anda tahu bahwa kita memiliki banyak kesamaan.

For nothing in my life's path

Selama saya menjalani hidup,

would have predicted that I'd be standing here

saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan berdiri

as the first African-American First Lady

sebagai ibu negara pertama keturunan Afrika-Amerika

of the United States of America.

dari Amerika Serikat.

There is nothing in my story that would land me here.

Tidak ada dalam kisah saya yang akan membawa saya sampai di sini.

I wasn't raised with wealth or resources

Saya tidak dibesarkan dalam kekayaan

or any social standing to speak of.

atau posisi sosial yang dapat dibanggakan.

I was raised on the South Side of Chicago.

Saya dibesarkan di bagian selatan Chicago.

That's the real part of Chicago.

Itulah Chicago yang sebenarnya.

And I was the product of a working-class community.

Dan saya adalah produk dari komunitas kelas buruh.

My father was a city worker all of his life,

Ayah saya bekerja sebagai buruh seumur hidupnya.

and my mother was a stay-at-home mom.

Dan ibu saya seorang ibu rumah tangga.

And she stayed at home to take care of me and my older brother.

Dan dia tinggal di rumah untuk menjaga saya dan kakak saya.

Neither of them attended university.

Mereka tidak pernah belajar di universitas.

My dad was diagnosed with multiple sclerosis

Ayah saya didiagnosa menderita sklerosis ganda

in the prime of his life.

pada usia primanya

But even as it got harder for him to walk

Namun walaupun ayah semakin sulit berjalan

and get dressed in the morning --

dan berpakaian di pagi hari --

I saw him struggle more and more --

saya melihatnya semakin keras berjuang --

my father never complained about his struggle.

ayah saya tidak pernah mengeluh tentang perjuangannya.

He was grateful for what he had.

Dia bersyukur atas apa yang dia miliki.

He just woke up a little earlier and worked a little harder.

Dia hanya bangun sedikit lebih awal dan bekerja sedikit lebih keras.

And my brother and I were raised with all that you really need:

Saya dan kakak saya dibesarkan dengan apa yang Anda butuhkan:

love, strong values

cinta, nilai-nilai yang kuat

and a belief that with a good education

dan keyakinan bahwa dengan pendidikan yang baik

and a whole lot of hard work,

dan kerja keras

that there was nothing that we could not do.

tidak ada yang tidak dapat kami lakukan.

I am an example of what's possible

Saya adalah contoh dari apa yang mungkin

when girls from the very beginning of their lives

saat seorang gadis sejak dari awal hidup mereka

are loved and nurtured by the people around them.

dicintai dan dididik oleh orang-orang di sekitar mereka.

I was surrounded by extraordinary women in my life:

Dalam kehidupan saya, saya dikelilingi oleh para wanita luar biasa.

grandmothers, teachers, aunts, cousins, neighbors,

Nenek, guru, bibi, sepupu, tetangga,

who taught me about quiet strength and dignity.

yang mengajari saya tentang kekuatan yang tersembunyi dan martabat.

And my mother, the most important role model in my life,

Dan ibu saya, teladan hidup saya yang paling penting

who lives with us at the White House

yang tinggal bersama kami di Gedung Putih

and helps to care for our two little daughters,

dan membantu kami merawat kedua putri kecil kami,

Malia and Sasha.

Malia dan Sasha.

She's an active presence in their lives, as well as mine,

Ibu saya hadir secara aktif dalam kehidupan mereka, bersama dengan saya

and is instilling in them

dan dengan menanamkan kepada mereka

the same values that she taught me and my brother:

nilai-nilai yang sama yang diajarkan ibu kepada saya dan kakak saya,

things like compassion, and integrity,

hal-hal seperti kasih sayang, kejujuran,

and confidence, and perseverance --

keyakinan, dan ketekunan.

all of that wrapped up in an unconditional love

Semuanya terbungkus dalam cinta tanpa syarat

that only a grandmother can give.

yang hanya dapat diberikan seorang nenek.

I was also fortunate enough to be cherished and encouraged

Saya juga sangat beruntung karena dihargai dan didukung

by some strong male role models as well,

oleh beberapa figur teladan pria,

including my father, my brother, uncles and grandfathers.

termasuk ayah, kakak, paman, dan kakek saya.

The men in my life taught me some important things, as well.

Para pria dalam kehidupan saya juga mengajarkan beberapa hal penting.

They taught me about what a respectful relationship

Mereka mengajarkan tentang bagaimana seharusnya

should look like between men and women.

hubungan antara pria dan wanita yang saling menghormati.

They taught me about what a strong marriage feels like:

Mereka mengajarkan tentang bagaimana rasa dari pernikahan yang kuat.

that it's built on faith and commitment

Yang dibangun berdasarkan keyakinan dan komitmen

and an admiration for each other's unique gifts.

dan kebanggaan atas karunia masing-masing.

They taught me about what it means

Mereka mengajarkan saya tentang apa arti

to be a father

menjadi seorang ayah

and to raise a family.

dan membesarkan keluarga.

And not only to invest in your own home

Dan untuk tidak berinvestasi di dalam rumah saja

but to reach out and help raise kids

namun juga keluar dan membantu membesarkan anak

in the broader community.

di komunitas yang lebih luas.

And these were the same qualities

Dan inilah bobot yang sama

that I looked for in my own husband,

yang saya cari dalam diri suami saya,

Barack Obama.

Barack Obama.

And when we first met,

Saat pertama kali kami bertemu,

one of the things that I remember is that he took me out on a date.

satu hal yang saya ingat adalah dia mengajak saya berkencan.

And his date was to go with him to a community meeting.

Dan kencan itu adalah pergi bersamanya ke pertemuan komunitas.

(Laughter)

(Tawa)

I know, how romantic.

Saya tahu, sungguh romantis.

(Laughter)

(Tawa)

But when we met, Barack was a community organizer.

Saat kami bertemu, Barack adalah pengurus komunitas.

He worked, helping people to find jobs

Dia bekerja, membantu orang mencari pekerjaan

and to try to bring resources into struggling neighborhoods.

dan mencoba membawa sumber daya ke lingkungan yang menghadapi kesulitan.

As he talked to the residents in that community center,

Saat dia berbicara kepada penduduk di tengah komunitas itu,

he talked about two concepts.

dia berbicara tentang dua konsep,

He talked about "the world as it is" and "the world as it should be."

yaitu "dunia seperti apa adanya" dan "dunia yang seharusnya."

And I talked about this throughout the entire campaign.

Dan saya berbicara tentang hal ini selama kampanye.

What he said, that all too often,

Saat dia berkata, bahwa kita terlalu sering

is that we accept the distance between those two ideas.

menerima begitu saja adanya celah antara kedua ide ini.

And sometimes we settle for the world as it is,

Dan terkadang kita tetap pada dunia apa adanya,

even when it doesn't reflect our values and aspirations.

walaupun dunia itu tidak mencerminkan nilai dan aspirasi kita.

But Barack reminded us on that day,

Namun pada hari itu Barack mengingatkan kita,

all of us in that room, that we all know

kita semua di ruangan ini, bahwa kita tahu

what our world should look like.

seperti apa dunia yang seharusnya itu.

We know what fairness and justice and opportunity look like.

Kita tahu seperti apa bentuk dari kejujuran, keadilan, dan kesempatan.

We all know.

Kita semua tahu.

And he urged the people in that meeting,

Dan dia mengajak orang-orang dalam pertemuan itu,

in that community,

dalam komunitas itu,

to devote themselves to closing the gap

untuk mengabdikan diri mereka untuk menutup celah

between those two ideas,

antara kedua ide tersebut,

to work together to try to make the world as it is

untuk bekerja sama mencoba membuat dunia seperti apa adanya

and the world as it should be, one and the same.

dan dunia yang seharusnya, menjadi satu dan sama.

And I think about that today because I am

Dan saya berpikir tentang hal itu karena saya

reminded and convinced that all of you in this school

diingatkan dan diyakinkan bahwa Anda semua di sekolah ini

are very important parts of closing that gap.

adalah bagian penting dari penutupan celah itu.

You are the women who will build the world as it should be.

Anda adalah wanita yang akan membangun dunia yang seharusnya.

You're going to write the next chapter in history.

Anda akan menulis bab berikutnya dalam sejarah.

Not just for yourselves, but for your generation

Tidak hanya untuk diri Anda sendiri, namun juga untuk generasi Anda

and generations to come.

dan generasi selanjutnya.

And that's why getting a good education

Dan itulah mengapa pendidikan yang baik

is so important.

sangatlah penting.

That's why all of this that you're going through --

Itulah mengapa semua hal yang Anda lalui ini --

the ups and the downs, the teachers that you love and the teachers that you don't --

naik dan turun, para guru yang Anda sukai dan tidak Anda sukai --

why it's so important.

mengapa ini sangat penting.

Because communities and countries and ultimately the world

Karena masyarakat, negara, dan pada akhirnya dunia

are only as strong as the health of their women.

hanya akan bisa sekuat kesehatan para wanitanya.

And that's important to keep in mind.

Dan itu sangat penting untuk diingat.

Part of that health includes an outstanding education.

Bagian dari kesehatan itu termasuk pendidikan yang luar biasa.

The difference between a struggling family and a healthy one

Perbedaan antara keluarga yang sehat dan yang mengalami kesulitan

is often the presence of an empowered woman

sering ada pada keberadaan wanita yang tangguh

or women at the center of that family.

atau wanita, pada pusat keluarga.

The difference between a broken community and a thriving one

Perbedaan antara masyarakat yang hancur dan yang maju

is often the healthy respect between men and women

sering terletak pada rasa saling hormat yang sehat antara pria dan wanita¥

who appreciate the contributions each other makes to society.

yang menghargai kontribusi satu sama lain pada masyarakat itu.

The difference between a languishing nation

Perbedaan antara negara yang hancur

and one that will flourish

dan yang akan berkembang

is the recognition that we need equal access to education

adalah pengakuan bahwa kita memerlukan akses yang sama pada pendidikan

for both boys and girls.

baik bagi pria dan wanita.

And this school, named after the U.K.'s first female doctor,

Dan sekolah ini, dinamai dari dokter pertama wanita di Inggris

and the surrounding buildings named for Mexican artist Frida Kahlo,

dan gedung-gedung di sekelilingnya dinamai dari artis Meksiko Frida Kahlo,

Mary Seacole,

Mary Seacole,

the Jamaican nurse known as the "black Florence Nightingale,"

perawat dari Jamaika yang terkenal sebagai "Florence Nightingale hitam,"

and the English author, Emily Bronte,

dan pengarang Inggris, Emily Bronte,

honor women who fought sexism, racism and ignorance,

wanita terhormat yang melawan diskriminasi seks, ras, dan ketidakpedulian,

to pursue their passions to feed their own souls.

untuk mengejar hasrat mereka untuk menyuapi jiwa mereka.

They allowed for no obstacles.

Mereka memungkinkan hilangnya halangan.

As the sign said back there, "without limitations."

Seperti tanda di belakang sana yang bertuliskan, "tanpa batas."

They knew no other way to live

Mereka tahu tidak ada cara lain untuk hidup

than to follow their dreams.

selain untuk mengikuti mimpi anda.

And having done so, these women

Dan setelah melakukannya, para wanita ini

moved many obstacles.

menghilangkan banyak halangan.

And they opened many new doors

Dan mereka membuka banyak pintu baru

for millions of female doctors and nurses

bagi jutaan dokter wanita, perawat wanita,

and artists and authors,

artis, dan pengarang wanita,

all of whom have followed them.

semua yang telah mengikuti mereka.

And by getting a good education,

Dan dengan mendapat pendidikan yang baik,

you too can control your own destiny.

Anda juga dapat mengendalikan nasib Anda.

Please remember that.

Ingatlah hal itu.

If you want to know the reason why I'm standing here,

Jika Anda ingin tahu alasan mengapa saya berdiri di sini,

it's because of education.

itu adalah karena pendidikan.

I never cut class. Sorry, I don't know if anybody is cutting class.

Saya tidak pernah membolos. Maaf, saya tidak tahu apa ada di antara Anda yang pernah membolos.

I never did it.

Saya tidak pernah melakukannya.

I loved getting As.

Saya senang mendapat nilai A.

I liked being smart.

Saya suka menjadi cerdas.

I liked being on time. I liked getting my work done.

Saya suka menjadi tepat waktu. Saya suka menyelesaikan pekerjaan.

I thought being smart was cooler than anything in the world.

Saya berpikir menjadi cerdas itu lebih hebat dari apapun di dunia ini.

And you too, with these same values,

Dan Anda juga, dengan nilai-nilai yang sama ini

can control your own destiny.

dapat mengendalikan nasib Anda.

You too can pave the way.

Anda juga dapat membuat jalan.

You too can realize your dreams,

Anda juga dapat mewujudkan mimpi Anda

and then your job is to reach back

kemudian tugas Anda adalah kembali

and to help someone just like you do the same thing.

dan membantu orang-orang seperti Anda untuk melakukan hal yang sama.

History proves that it doesn't matter

Sejarah membuktikan bahwa bukan persoalan

whether you come from a council estate

apakah Anda berasal dari kalangan bangsawan

or a country estate.

atau rakyat biasa.

Your success will be determined

Kesuksesan Anda akan ditentukan

by your own fortitude,

oleh keuletan Anda sendiri,

your own confidence, your own individual hard work.

kepercayaan diri Anda, kerja keras Anda sendiri.

That is true. That is the reality of the world that we live in.

Itu benar. Itulah kenyataan dari dunia yang kita tempati.

You now have control over your own destiny.

Anda dapat mengendalikan nasib Anda sendiri.

And it won't be easy -- that's for sure.

Dan itu tidak akan mudah. Sudah pasti.

But you have everything you need.

Namun Anda punya segala yang Anda perlukan.

Everything you need to succeed,

Semua yang Anda perlukan untuk sukses,

you already have, right here.

Anda sudah memilikinya di sini.

My husband works in this big office.

Suami saya bekerja di kantor besar ini.

They call it the Oval Office.

Mereka menyebutnya "Oval Office."

In the White House, there's the desk that he sits at --

Di Gedung Putih, meja kerja yang ditempatinya

it's called the Resolute desk.

bernama "Resolute desk."

It was built by the timber of Her Majesty's Ship Resolute

Meja itu dibuat oleh kayu dari kapal Resolute milik Yang Mulia

and given by Queen Victoria.

dan diberikan oleh Ratu Victoria.

It's an enduring symbol of the friendship between our two nations.

Itu adalah simbol abadi dari persahabatan antara kedua negara.

And its name, Resolute,

Dan namanya, Resolute (Keteguhan),

is a reminder of the strength of character that's required

adalah pengingat bagi kekuatan dari karakter yang diperlukan

not only to lead a country,

bukan hanya untuk memimpin negara,

but to live a life of purpose, as well.

namun juga untuk menjalani hidup dengan tujuan.

And I hope in pursuing your dreams, you all remain resolute,

Dan saya harap dalam mengejar impian Anda, Anda tetap teguh

that you go forward without limits,

agar Anda dapat maju tanpa ada batasan,

and that you use your talents -- because there are many; we've seen them;

dan dapat menggunakan bakat Anda -- karena ada banyak. Kita telah melihatnya.

it's there --

Ada di sana.

that you use them to create the world as it should be.

Yang Anda gunakan untuk menciptakan dunia yang seharusnya.

Because we are counting on you.

Karena kita bergantung pada Anda.

We are counting on every single one of you

Kita bergantung kepada setiap pribadi

to be the very best that you can be.

untuk menjadi sebaik yang Anda bisa.

Because the world is big.

Karena dunia itu besar.

And it's full of challenges.

Dan penuh tantangan.

And we need strong, smart, confident young women

Dan kita perlu wanita perkasa yang cerdas dan percaya diri

to stand up and take the reins.

untuk berdiri dan memegang kendali.

We know you can do it. We love you. Thank you so much.

Kami tahu Anda bisa melakukannya. Kami mencintai Anda. Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)