How economic inequality harms societies | Richard Wilkinson

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Dita Nugroho

You all know the truth of what I'm going to say.

Anda semua tahu kebenaran dari apa yang akan saya katakan.

I think the intuition that inequality is divisive and socially corrosive

Saya pikir naluri bahwa ketimpangan memecah belah dan merusak kehidupan sosial

has been around since before the French Revolution.

telah ada sejak jaman Revolusi Perancis.

What's changed

Hal yang telah berubah

is we now can look at the evidence,

adalah kini kita dapat melihat buktinya,

we can compare societies, more and less equal societies,

kita dapat membandingkan, masyarakat yang setara

and see what inequality does.

dan melihat apa pengaruh ketimpangan itu.

I'm going to take you through that data

Saya akan mengajak Anda melihat data itu

and then explain why

kemudian menjelaskan mengapa

the links I'm going to be showing you exist.

hubungan yang akan saya tunjukkan itu ada.

But first, see what a miserable lot we are.

Namun pertama, lihatlah betapa sengsaranya kita.

(Laughter)

(Tawa)

I want to start though

Namun saya ingin memulai

with a paradox.

dengan sebuah paradoks.

This shows you life expectancy

Gambar ini menunjukkan usia harapan hidup

against gross national income --

dan pendapatan domestik bruto --

how rich countries are on average.

seberapa kaya rata-rata suatu negara itu.

And you see the countries on the right,

Dan Anda lihat pada negara-negara di sebelah kanan,

like Norway and the USA,

seperti Norwegia dan Amerika Serikat

are twice as rich as Israel, Greece, Portugal on the left.

kekayaannya 2 kali lipat dibandingkan Israel, Yunani, dan Portugal di sebelah kiri.

And it makes no difference to their life expectancy at all.

Hal itu sama sekali tidak menyebabkan usia harapan hidupnya berbeda.

There's no suggestion of a relationship there.

Tidak ada petunjuk adanya hubungan di gambar tersebut.

But if we look within our societies,

Namun apabila kita melihat di dalam masyarakat kita

there are extraordinary social gradients in health

akan ada lereng sosial dalam kesehatan yang luar biasa

running right across society.

di tengah-tengah masyarakat.

This, again, is life expectancy.

Kembali, inilah data usia harapan hidup,

These are small areas of England and Wales --

di daerah-daerah kecil di Inggris dan Wales,

the poorest on the right, the richest on the left.

dari yang termiskin di sebelah kanan hingga yang terkaya di sebelah kiri.

A lot of difference between the poor and the rest of us.

Banyak perbedaan di antara orang miskin dan kita semua.

Even the people just below the top

Bahkan orang-orang yang tepat ada di bawah puncaknya

have less good health

memiliki kesehatan yang lebih buruk

than the people at the top.

dibandingkan orang-orang yang ada di puncak.

So income means something very important

Sehingga pendapatan berarti sesuatu yang sangat penting

within our societies,

di dalam masyarakat kita,

and nothing between them.

tanpa ada perantara.

The explanation of that paradox

Penjelasan dari paradoks ini

is that, within our societies,

adalah dalam masyarakat kita

we're looking at relative income

kita melihat pendapatan relatif

or social position, social status --

atau posisi sosial, status sosial --

where we are in relation to each other

di mana posisi kita dibandingkan dengan orang-orang lain

and the size of the gaps between us.

dan ukuran dari celah di antara kita.

And as soon as you've got that idea,

Dan segera setelah Anda mendapat gambaran tersebut,

you should immediately wonder:

seharusnya Anda langsung berpikir:

what happens if we widen the differences,

apa yang terjadi jika perbedaannya kita perbesar,

or compress them,

atau perkecil,

make the income differences bigger or smaller?

membuat perbedaan pendapatan semakin besar atau semakin kecil?

And that's what I'm going to show you.

Dan itulah yang akan saya tunjukkan.

I'm not using any hypothetical data.

Saya tidak menggunakan data perkiraan.

I'm taking data from the U.N. --

Saya mengambil data dari PBB --

it's the same as the World Bank has --

sama dengan data yang dimiliki Bank Dunia --

on the scale of income differences

dalam hal perbedaan pendapatan

in these rich developed market democracies.

di dalam negara kaya yang menganut demokrasi pasar.

The measure we've used,

Ukuran yang kami gunakan,

because it's easy to understand and you can download it,

karena mudah untuk memahami dan mengunduhnya,

is how much richer the top 20 percent

adalah seberapa lebih kaya 20 persen orang terkaya

than the bottom 20 percent in each country.

dibandingkan 20 persen orang termiskin di masing-masing negara.

And you see in the more equal countries on the left --

Dan Anda dapat melihat negara yang lebih setara di sebelah kiri --

Japan, Finland, Norway, Sweden --

Jepang, Finlandia, Norwegia, Swedia --

the top 20 percent are about three and a half, four times as rich

20 persen orang terkaya sekitar 3½ hingga 4 kali lebih kaya

as the bottom 20 percent.

daripada 20 persen orang termiskin.

But on the more unequal end --

Namun pada negara-negara yang lebih timpang --

U.K., Portugal, USA, Singapore --

Inggris, Portugis, Amerika Serikat, Singapura --

the differences are twice as big.

perbedaannya dua kali lipat.

On that measure, we are twice as unequal

Dengan ukuran itu, kita 2 kali lebih timpang

as some of the other successful market democracies.

dibandingkan negara lain dengan demokrasi pasar yang sukses.

Now I'm going to show you what that does to our societies.

Kini saya akan menunjukkan bagaimana hal itu mempengaruhi masyarakat kita.

We collected data on problems with social gradients,

Kami mengumpulkan data mengenai masalah dengan lereng sosial,

the kind of problems that are more common

jenis-jenis permasalah yang paling umum

at the bottom of the social ladder.

pada tingkatan sosial terbawah.

Internationally comparable data on life expectancy,

Data yang sebanding secara internasional dalam usia harapan hidup,

on kids' maths and literacy scores,

dalam kemampuan matematika dan baca-tulis anak-anak

on infant mortality rates, homicide rates,

dalam angka kematian bayi, angka pembunuhan,

proportion of the population in prison, teenage birthrates,

persentase dari populasi yang ada di penjara, angka remaja yang melahirkan,

levels of trust,

tingkat kepercayaan,

obesity, mental illness --

obesitas, penyakit jiwa --

which in standard diagnostic classification

yang dalam pengelompokan diagnostik standar

includes drug and alcohol addiction --

termasuk juga kecanduan alkohol dan obat-obatan --

and social mobility.

serta mobilitas sosial.

We put them all in one index.

Kami menggabungkannya dalam satu indeks.

They're all weighted equally.

Semua faktor itu dianggap memiliki pengaruh yang sama.

Where a country is is a sort of average score on these things.

Posisi sebuah negara berdasarkan skor rata-rata pada hal-hal ini.

And there, you see it

Anda melihatnya di sini

in relation to the measure of inequality I've just shown you,

dalam hubungan dengan ukuran ketimpangan yang baru saya tunjukkan

which I shall use over and over again in the data.

yang akan saya gunakan lagi dan lagi dalam data ini.

The more unequal countries

Semakin timpang sebuah negara,

are doing worse

semakin buruk negara itu

on all these kinds of social problems.

dalam berbagai masalah-masalah sosial tersebut.

It's an extraordinarily close correlation.

Ini hubungan yang luar biasa erat.

But if you look at that same index

Namun jika Anda melihat indeks yang sama

of health and social problems

dari kesehatan dan masalah sosial

in relation to GNP per capita,

dalam hubungannya dengan PNB per kapita,

gross national income,

pendapatan nasional bruto,

there's nothing there,

tidak ada apa-apa di sana,

no correlation anymore.

tidak ada hubungannya sama sekali.

We were a little bit worried

Kami sedikit khawatir

that people might think

bahwa orang-orang akan berpikir

we'd been choosing problems to suit our argument

kami hanya memilih masalah yang cocok dengan argumen kami

and just manufactured this evidence,

dan membuat bukti-bukti ini,

so we also did a paper in the British Medical Journal

jadi kami meneliti sebuah makalah di British Medical Journal

on the UNICEF index of child well-being.

tentang indeks UNICEF dalam hal kesejahteraan anak-anak.

It has 40 different components

Data itu mengandung 40 unsur berbeda

put together by other people.

yang digabungkan oleh orang lain,

It contains whether kids can talk to their parents,

yang mencakup apakah seorang anak dapat berbicara kepada orang tuanya,

whether they have books at home,

apakah mereka memiliki buku di rumah,

what immunization rates are like, whether there's bullying at school.

bagaimana tingkat imunisasinya, apakah mereka diganggu di sekolah.

Everything goes into it.

Semuanya ada di sana.

Here it is in relation to that same measure of inequality.

Inilah data itu berdasarkan ukuran ketimpangan.

Kids do worse in the more unequal societies.

Keadaan anak-anak lebih buruk pada masyarakat yang lebih timpang.

Highly significant relationship.

Hubungan yang sangat erat.

But once again,

Namun kembali lagi,

if you look at that measure of child well-being,

jika Anda melihat pada kesejahteraan anak-anak

in relation to national income per person,

dalam hubungannya dengan pendapatan nasional per kapita,

there's no relationship,

sama sekali tidak ada hubungannya,

no suggestion of a relationship.

tidak ada tanda-tanda hubungannya.

What all the data I've shown you so far says

Data-data yang saya tunjukkan sejauh ini menunjukkan

is the same thing.

hal yang sama.

The average well-being of our societies

Kesejahteraan rata-rata dari masyarakat kita

is not dependent any longer

tidak bergantung lagi

on national income and economic growth.

pada pendapatan nasional atau pertumbuhan ekonomi.

That's very important in poorer countries,

Hal itu sangat penting di negara-negara miskin,

but not in the rich developed world.

namun tidak di negara maju dan kaya.

But the differences between us

Namun perbedaan antara kitalah

and where we are in relation to each other

dan bagaimana posisi kita dibandingkan satu sama lain

now matter very much.

sekarang sangat berpengaruh.

I'm going to show you some of the separate bits of our index.

Saya akan menunjukkan beberapa hal dari indeks ini.

Here, for instance, is trust.

Sebagai contoh, ini adalah kepercayaan

It's simply the proportion of the population

yang merupakan bagian dari masyarakat

who agree most people can be trusted.

yang setuju bahwa mereka dapat percaya pada kebanyakan orang.

It comes from the World Values Survey.

Data ini berasal dari Survei Penilaian Dunia.

You see, at the more unequal end,

Anda lihat, pada bagian yang lebih timpang

it's about 15 percent of the population

sekitar 15 persen dari orang-orang

who feel they can trust others.

merasa mereka dapat mempercayai orang lain.

But in the more equal societies,

Namun pada masyarakat yang lebih setara

it rises to 60 or 65 percent.

angkanya meningkat menjadi 60 sampai 65 persen.

And if you look at measures of involvement in community life

Lalu jika Anda melihat ukuran keterlibatan dalam masyarakat

or social capital,

atau modal sosial,

very similar relationships

ada hubungan yang sama

closely related to inequality.

berhubungan sangat erat dengan ketimpangan.

I may say, we did all this work twice.

Saya akan berkata, kami melakukan semua ini dua kali.

We did it first on these rich, developed countries,

Pertama kami melakukannya di negara maju yang kaya

and then as a separate test bed,

lalu sebagai dasar dari tes yang berbeda

we repeated it all on the 50 American states --

kami mengulanginya di ke-50 negara bagian di Amerika --

asking just the same question:

menanyakan hal yang sama,

do the more unequal states

apakah negara bagian yang lebih timpang

do worse on all these kinds of measures?

lebih buruk dalam hal-hal ini?

So here is trust from a general social survey of the federal government

Lalu inilah kepercayaan dari survei sosial dari pemerintah federal

related to inequality.

dalam hubungannya dengan ketimpangan.

Very similar scatter

Kecenderungan yang sangat serupa

over a similar range of levels of trust.

dengan tingkat kepercayaan yang sama.

Same thing is going on.

Hal yang sama juga terjadi.

Basically we found

Pada dasarnya kami menemukan

that almost anything that's related to trust internationally

bahwa hampir semua yang berhubungan dengan kepercayaan secara internasional

is related to trust amongst the 50 states

berhubungan dengan kepercayaan di antara ke-50 negara bagian

in that separate test bed.

pada dasar tes yang berbeda.

We're not just talking about a fluke.

Ini bukanlah sekedar keberuntungan.

This is mental illness.

Ini adalah penyakit mental.

WHO put together figures

WHO mengumpulkan angka-angka ini

using the same diagnostic interviews

menggunakan wawancara diagnosis yang sama

on random samples of the population

pada sampel acak dari masyarakat

to allow us to compare rates of mental illness

untuk memungkinkan kita membandingkan tingkat penyakit mental

in each society.

pada setiap masyarakat.

This is the percent of the population

Ini adalah persentase masyarakat

with any mental illness in the preceding year.

dengan penyakit mental pada tahun lalu.

And it goes from about eight percent

Dan nilainya mulai dari sekitar 8 persen,

up to three times that --

sampai sekitar tiga kali lipat itu --

whole societies

ada keseluruhan masyarakat

with three times the level of mental illness of others.

yang memiliki tingkat penyakit mental tiga kali lebih tinggi dari masyarakat lain.

And again, closely related to inequality.

Kembali, berhubungan erat dengan ketimpangan.

This is violence.

Ini adalah data kekerasan.

These red dots are American states,

Titik-tik merah itu adalah berbagai negara bagian Amerika

and the blue triangles are Canadian provinces.

dan segitiga-segitiga biru itu adalah provinsi di Kanada.

But look at the scale of the differences.

Namun lihatlah besar perbedaannya.

It goes from 15 homicides per million

Datanya mulai dari 15 pembunuhan per 1 juta orang

up to 150.

hingga 150.

This is the proportion of the population in prison.

Ini adalah proporsi dari masyarakat yang ada di penjara.

There's a about a tenfold difference there,

Ada perbedaan sekitar 10 kali lipat di sini,

log scale up the side.

dengan skala logaritma pada sisi ini.

But it goes from about 40 to 400

Angkanya berkisar dari 40 hingga 400

people in prison.

orang di penjara.

That relationship

Keterkaitan itu

is not mainly driven by more crime.

bukan disebabkan terutama oleh lebih banyak kejahatan.

In some places, that's part of it.

Pada beberapa tempat, itulah sebagian penyebabnya.

But most of it is about more punitive sentencing,

Namun kebanyakan adalah karena hukuman yang lebih berat,

harsher sentencing.

lebih keras.

And the more unequal societies

Dan masyarakat yang lebih timpang

are more likely also to retain the death penalty.

lebih mungkin mempertahankan hukuman mati.

Here we have children dropping out of high school.

Inilah data anak-anak yang putus sekolah.

Again, quite big differences.

Kembali, perbedaan yang cukup besar.

Extraordinarily damaging,

Benar-benar merusak.

if you're talking about using the talents of the population.

Jika Anda berbicara tentang menggunakan bakat dari masyarakat ini.

This is social mobility.

Ini adalah mobilitas sosial,

It's actually a measure of mobility

Ukuran dari mobilitas sosial

based on income.

berdasarkan pendapatan.

Basically, it's asking:

Pada dasarnya, ini menunjukkan

do rich fathers have rich sons

apakah jika ayahnya kaya, anaknya akan kaya

and poor fathers have poor sons,

dan jika ayahnya miskin, anaknya juga miskin,

or is there no relationship between the two?

atau tidak ada hubungan di antara keduanya?

And at the more unequal end,

Dan pada masyarakat yang paling timpang,

fathers' income is much more important --

pendapatan ayah jauh lebih penting --

in the U.K., USA.

di Inggris, Amerika Serikat.

And in Scandinavian countries,

Dan di negara-negara Skandinavia,

fathers' income is much less important.

pendapatan ayah jauh lebih tidak penting.

There's more social mobility.

Ada lebih banyak mobilitas sosial.

And as we like to say --

Dan seperti yang kita sering katakan --

and I know there are a lot of Americans in the audience here --

saya sadar ada banyak penonton Amerika di sini --

if Americans want to live the American dream,

jika orang Amerika ingin mencapai impian Amerika,

they should go to Denmark.

mereka harus pergi ke Denmark.

(Laughter)

(Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

I've shown you just a few things in italics here.

Saya telah menunjukkan beberapa hal yang dicetak miring.

I could have shown a number of other problems.

Saya bisa menunjukkan masalah-masalah lainnya.

They're all problems that tend to be more common

Semua itu adalah masalah yang cenderung lebih umum

at the bottom of the social gradient.

pada bagian bawah masyarakat.

But there are endless problems with social gradients

Namun ada masalah yang tak ada habis-habisnya dengan hal ini

that are worse in more unequal countries --

yang jauh lebih buruk pada negara-negara yang lebih timpang --

not just a little bit worse,

tidak hanya sedikit lebih buruk

but anything from twice as common to 10 times as common.

namun dari 2 kali hingga 10 kali lebih umum.

Think of the expense,

Pikirkan tentang bebannya,

the human cost of that.

beban atas manusianya dari semua itu.

I want to go back though to this graph that I showed you earlier

Saya ingin kembali ke grafik yang telah saya tunjukkan sebelumnya

where we put it all together

di mana saya menggabungkan semuanya

to make two points.

untuk menjelaskan dua hal.

One is that, in graph after graph,

Pertama, dari setiap grafik

we find the countries that do worse,

kita menemukan bahwa apapun hasilnya

whatever the outcome,

negara-negara yang lebih buruk

seem to be the more unequal ones,

cenderung adalah negara yang lebih timpang

and the ones that do well

dan negara-negara yang berhasil

seem to be the Nordic countries and Japan.

cenderung merupakkan negara-negara Nordik dan Jepang.

So what we're looking at

Jadi apa yang kita lihat

is general social disfunction related to inequality.

adalah hubungan antara disfungsi sosial umum dengan ketimpangan.

It's not just one or two things that go wrong,

Ini bukan hanya satu atau dua hal,

it's most things.

namun banyak hal.

The other really important point I want to make on this graph

Hal lain yang penting yang saya ingin tunjukkan dalam grafik ini

is that, if you look at the bottom,

adalah, jika Anda melihat bagian bawahnya,

Sweden and Japan,

Swedia dan Jepang,

they're very different countries in all sorts of ways.

keduanya negara yang sangat berbeda.

The position of women,

Posisi dari wanita,

how closely they keep to the nuclear family,

seberapa dekat mereka dengan keluarga inti,

are on opposite ends of the poles

berada pada dua kutub yang berlawanan

in terms of the rich developed world.

dalam hal negara maju yang kaya.

But another really important difference

Namun perbedaan lain yang sangat penting

is how they get their greater equality.

adalah bagaimana mereka bisa sangat setara.

Sweden has huge differences in earnings,

Swedia memiliki tingkat pendepatan yang sangat berbeda

and it narrows the gap through taxation,

yang celahnya didekatkan dengan pajak,

general welfare state,

negara berbasis kesejahteraan bersama,

generous benefits and so on.

tunjangan yang murah hati, dan sebagainya.

Japan is rather different though.

Jepang cukup berbeda.

It starts off with much smaller differences in earnings before tax.

Jepang memiliki perbedaan pendapatan sebelum pajak yang lebih kecil.

It has lower taxes.

Pajaknya lebih rendah.

It has a smaller welfare state.

Basis kesejahteraan dari negara lebih kecil.

And in our analysis of the American states,

Dan dalam analisis kami pada negara-negara bagian Amerika,

we find rather the same contrast.

kami menemukan perbedaan yang sama.

There are some states that do well through redistribution,

Ada beberapa negara bagian yang berhasil dengan pemerataan ulang,

some states that do well

beberapa negara bagian yang berhasil

because they have smaller income differences before tax.

karena memiliki perbedaan pendapatan sebelum pajak yang kecil.

So we conclude

Jadi kami menyimpulkan

that it doesn't much matter how you get your greater equality,

bahwa tidak masalah bagaimana cara Anda mendapat kesetaraan

as long as you get there somehow.

asalkan Anda berhasil mencapai kesetaraan itu.

I am not talking about perfect equality,

Saya tidak berbicara mengenai kesetaraan sempurna,

I'm talking about what exists in rich developed market democracies.

namun tentang apa yang ada di demokrasi pasar negara maju.

Another really surprising part of this picture

Hal lain yang sangat mengejutkan dari gambaran ini

is that it's not just the poor

adalah bukan hanya orang miskin

who are affected by inequality.

yang terpengaruh oleh ketimpangan ini.

There seems to be some truth in John Donne's

Sedikit benar apa yang dikatakan oleh John Donne

"No man is an island."

"Tak ada seorang pun yang bisa jadi pulaunya sendiri."

And in a number of studies, it's possible to compare

Dan pada beberapa kajian, kita dapat membandingkan

how people do in more and less equal countries

bagaimana orang-orang di negara yang setara dan yang timpang

at each level in the social hierarchy.

pada setiap tingkatan sosial.

This is just one example.

Ini hanyalah salah satu contoh.

It's infant mortality.

ini adalah kematian bayi.

Some Swedes very kindly classified a lot of their infant deaths

Beberapa orang Swedia mengelompokkan kematian bayi mereka

according to the British register of general socioeconomic classification.

menurut pengelompokkan sosioekonomi umum Inggris.

And so it's anachronistically

Pengelompokkan ini tidak sesuai dengan jaman,

a classification by fathers' occupations,

pengelompokkan berdasarkan pekerjaan ayah,

so single parents go on their own.

orang tua tunggal dimasukkan dalam kelompok sendiri

But then where it says "low social class,"

Namun dalam kelompok "kelas sosial bawah,"

that's unskilled manual occupations.

yaitu pekerjaan kasar manual

It goes through towards the skilled manual occupations in the middle,

hingga pekerjaan manual terampil di bagian tengah

then the junior non-manual,

lalu pekerjaan junior non-manual

going up high to the professional occupations --

hingga ke bagian atas ke bagian profesional --

doctors, lawyers,

dokter, pengacara,

directors of larger companies.

direktur dari perusahaan-perusahaan besar.

You see there that Sweden does better than Britain

Anda lihat bahwa Swedia lebih baik daripada Inggris

all the way across the social hierarchy.

di semua tingkatan sosial.

The biggest differences are at the bottom of society.

Perbedaan terbesarnya ada pada bagian dasarnya.

But even at the top,

Namun bahkan di bagian atas,

there seems to be a small benefit

tampaknya ada sedikit keuntungan

to being in a more equal society.

berada di masyarakat yang lebih setara.

We show that on about five different sets of data

Hal ini ditunjukkan dalam lima kelompok data berbeda

covering educational outcomes

yang meliputi hasil pencapaian pendidikan

and health in the United States and internationally.

dan kesehatan di Amerika Serikat dan secara.

And that seems to be the general picture --

Dan tampaknya inilah gambaran umumnya --

that greater equality makes most difference at the bottom,

bahwa kesetaraan yang lebih besar jauh lebih berpengaruh di bagian bawah

but has some benefits even at the top.

namun juga bermanfaat pada bagian atas.

But I should say a few words about what's going on.

Namun saya harus menjelaskan tentang apa yang terjadi.

I think I'm looking and talking

Saya pikir saya melihat dan berbicara

about the psychosocial effects of inequality.

tentang dampak psikososial dari ketimpangan.

More to do with feelings of superiority and inferiority,

Banyak dampak dari perasaan hebat dan diremehkan,

of being valued and devalued,

merasa berharga dan tidak berharga,

respected and disrespected.

dihormati dan tidak dihormati.

And of course, those feelings

Dan sudah pasti perasaan

of the status competition that comes out of that

dari persaingan status yang muncul dari hal itu

drives the consumerism in our society.

mendorong konsumerisme di dalam masyarakat

It also leads to status insecurity.

dan juga perasaan tidak aman akan status.

We worry more about how we're judged and seen by others,

Kita lebih banyak khawatir akan bagaimana orang lain melihat dan menilai kita,

whether we're regarded as attractive, clever,

apakah kita dianggap menarik, cerdas,

all that kind of thing.

hal-hal seperti itu.

The social-evaluative judgments increase,

Penilaian sosial meningkat,

the fear of those social-evaluative judgments.

kekhawatiran akan penilaian sosial meningkat.

Interestingly,

Hal yang menarik adalah

some parallel work going on in social psychology:

beberapa kajian yang dilakukan dalam psikologi sosial,

some people reviewed 208 different studies

beberapa orang meninjau 208 kajian berbeda

in which volunteers had been invited

di mana mereka mengundang para relawan

into a psychological laboratory

ke laboratorium psikologi

and had their stress hormones,

dan mengambil hormon stres mereka,

their responses to doing stressful tasks, measured.

tanggapan mereka terhadap tugas-tugas sulit.

And in the review,

Dan dalam tinjauannya

what they were interested in seeing

mereka tertarik melihat

is what kind of stresses

jenis stres apa

most reliably raise levels of cortisol,

yang paling meningkatkan tingkat kortisol,

the central stress hormone.

hormon stres utama.

And the conclusion was

Dan kesimpulannya adalah

it was tasks that included social-evaluative threat --

tugas-tugas yang mengandung ancaman evaluasi sosial --

threats to self-esteem or social status

ancaman pada kepercayaan diri dan status sosial

in which others can negatively judge your performance.

di mana orang dapat menilai kinerja Anda secara negatif.

Those kind of stresses

Stres semacam itu

have a very particular effect

memiliki dampak yang sangat jelas

on the physiology of stress.

dalam psikologi dari stres.

Now we have been criticized.

Kini kami mendapat kritikan.

Of course, there are people who dislike this stuff

Tentu saja ada orang yang tidak menyukai hal ini

and people who find it very surprising.

dan orang yang menganggap ini mengejutkan.

I should tell you though

Saya harus memberi tahu Anda

that when people criticize us for picking and choosing data,

bahwa saat orang-orang mengkritik kami dalam mengambil dan memilih data,

we never pick and choose data.

kami tidak pernah mengambil atau memilih data.

We have an absolute rule

Kami memiliki peraturan mutlak

that if our data source has data for one of the countries we're looking at,

yaitu jika sumber data kami memiliki data dari salah-satu negara yang kami teliti,

it goes into the analysis.

maka sumber tersebut masuk dalam analisis.

Our data source decides

Sumber data kamilah yang memutuskan

whether it's reliable data,

apakah data itu dapat dipercaya,

we don't.

bukan kami.

Otherwise that would introduce bias.

Jika tidak akan terjadi prasangka.

What about other countries?

Bagaimana dengan negara lainnya?

There are 200 studies

Ada 200 kajian

of health in relation to income and equality

mengenai kesehatan dalam hubungannya dengan pendapatan dan kesetaraan

in the academic peer-reviewed journals.

di makalah-makalah akademik.

This isn't confined to these countries here,

Ini tidak terbatas pada negara-negara ini

hiding a very simple demonstration.

yang menyembunyikan demonstrasi yang sederhana.

The same countries,

Negara-negara yang sama,

the same measure of inequality,

tingkat ukuran kesetaraan yang sama,

one problem after another.

masalah demi masalah,

Why don't we control for other factors?

Mengapa kita tidak mengendalikan faktor-faktor yang lain?

Well we've shown you that GNP per capita

Saya telah menunjukkan PDB per kapita

doesn't make any difference.

tidak membuat hal menjadi berbeda.

And of course, others using more sophisticated methods in the literature

Dan tentu saja, orang lain dengan metode yang lebih canggih

have controlled for poverty and education

telah mengendalikan kemiskinan, pendidikan,

and so on.

dan sebagainya.

What about causality?

Bagaimana dengan sebab-akibatnya?

Correlation in itself doesn't prove causality.

Hubungan itu sendiri tidak menunjukkan adanya sebab-akibat.

We spend a good bit of time.

Kita menghabiskan banyak waktu.

And indeed, people know the causal links quite well

Dan sudah pasti, orang-orang tahu hubungannya cukup baik

in some of these outcomes.

dalam beberapa hasil ini.

The big change in our understanding

Perubahan besar dalam pemahaman kita

of drivers of chronic health

akan pendorong kesehatan kronis

in the rich developed world

di negara maju yang kaya

is how important chronic stress from social sources

adalah seberapa penting tekanan kronis dari masalah sosial

is affecting the immune system,

mempengaruhi kekebalan kita,

the cardiovascular system.

sistem peredaran darah kita.

Or for instance, the reason why violence

Atau sebagai contoh, mengapa kekerasan

becomes more common in more unequal societies

menjadi lebih umum di masyarakat yang timpang

is because people are sensitive to being looked down on.

adalah karena orang-orang menjadi peka karena direndahkan.

I should say that to deal with this,

Saya harus mengatakan bahwa untuk mengatasinya

we've got to deal with the post-tax things

kita harus mengatasi hal-hal sesudah

and the pre-tax things.

dan sebelum pajak.

We've got to constrain income,

Kita harus membatasi pendapatan,

the bonus culture incomes at the top.

budaya pemberian bonus pada tingkatan atas.

I think we must make our bosses accountable to their employees

Saya pikir kita harus membuat atasan kita bertanggung jawab pada bawahannya

in any way we can.

dengan cara apapun.

I think the take-home message though

Namun saya rasa pesan yang dapat dibawa pulang

is that we can improve the real quality of human life

adalah kita dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia

by reducing the differences in incomes between us.

dengan mengurangi perbedaan pendapatan di antara kita.

Suddenly we have a handle

Tiba-tiba kita mendapatkan pegangan

on the psychosocial well-being of whole societies,

akan kesejahteraan fisik dan sosial dari seluruh masyarakat

and that's exciting.

dan hal ini sangat menarik.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)