Lucy McRae: How can technology transform the human body?

Translator: Sanni Manta Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

I call myself a body architect.

Saya menyebut diri saya seorang arsitek tubuh.

I trained in classical ballet

Saya ahli dalam balet klasik

and have a background in architecture and fashion.

dan mempunyai latar belakang arsitektur dan fashion.

As a body architect, I fascinate with the human body

Sebagai arsitek tubuh, saya terpikat dengan tubuh manusia

and explore how I can transform it.

dan mengeksplorasi bagaimana saya bisa mengubahnya.

I worked at Philips Electronics

Saya pernah bekerja di Philips Electronics

in the far-future design research lab,

di lab penelitian masa depan,

looking 20 years into the future.

membayangkan 20 tahun yang akan datang.

I explored the human skin, and how technology can transform the body.

Saya mengeksplorasi kulit manusia, dan bagaimana teknologi bisa mengubahnya.

I worked on concepts like an electronic tattoo,

Saya membuat konsep yang serupa dengan tato elektronik,

which is augmented by touch,

yang ditambah dengan sentuhan,

or dresses that blushed and shivered with light.

atau baju yang kemerahan dan bergelimang cahaya.

I started my own experiments.

Saya memulai percobaan saya sendiri.

These were the low-tech approaches to the high-tech conversations I was having.

Ini adalah percakapan pendekatan teknologi sederhana ke teknologi canggih.

These are Q-tips stuck to my roommate with wig glue.

Ini adalah Q-tips yang terjebak di kawan sekamar saya dengan lem wig.

(Laughter)

(Tertawa)

I started a collaboration with a friend of mine, Bart Hess --

Saya memulai kolaborasi dengan teman saya, Bart Hess --

he doesn't normally look like this --

biasanya dia tidak terlihat seperti ini --

and we used ourselves as models.

kami menggunakan diri kami sendiri sebagai model.

We transformed our apartments into our laboratories,

Kami mengubah apartemen kami menjadi laboratorium,

and worked in a very spontaneous and immediate way.

dan bekerja dengan cara spontan dan instan.

We were creating

Kami membuat

visual imagery provoking human evolution.

perumpamaan visual yang memicu evolusi manusia.

Whilst I was at Philips, we discussed this idea of a maybe technology,

Saat saya bekerja di Philips, kami berdiskusi tentang kemungkinan suatu teknologi,

something that wasn't either switched on or off, but in between.

sesuatu yang tidak dinyalakan atau dimatikan, tapi di antaranya.

A maybe that could take the form of a gas or a liquid.

Suatu kemungkinan yang bisa berbentuk gas atau cairan.

And I became obsessed with this idea of blurring the perimeter of the body,

Dan saya menjadi terobsesi dengan ide mengaburkan batas tubuh manusia,

so you couldn't see where the skin ended and the near environment started.

jadi Anda tidak dapat melihat batas antara kulit dan lingkungan.

I set up my studio in the red-light district

Saya mendirikan studio saya di distrik lampu merah

and obsessively wrapped myself in plumbing tubing,

dan sangat terobsesi untuk melapisi diri saya dengan pipa air,

and found a way to redefine the skin

dan kami menemukan cara untuk mendefiniskan ulang kulit

and create this dynamic textile.

dan membuat tekstil dinamis ini.

I was introduced to Robyn, the Swedish pop star,

Saya berkenalan dengan Robyn, bintang pop Swedia,

and she was also exploring

dan dia juga mengeksplorasi

how technology coexists with raw human emotion.

bagaimana teknologi hidup berdampingan dengan emosi dasar manusia.

And she talked about how technology with these new feathers,

Dan dia berbicara tentang bagaimana teknologi dan kain baru ini,

this new face paint, this punk, the way that we identify with the world,

permukaan cat baru ini, punk ini, cara kita mengidentifikasi dengan dunia,

and we made this music video.

dan kami membuat video musik ini.

I'm fascinated with the idea

Saya kagum dengan ide

of what happens when you merge biology with technology,

dengan apa yang terjadi ketika Anda menggabungkan biologi dan teknologi,

and I remember reading about this idea of being able to reprogram

dan saya ingat saya pernah membaca tentang ide kemampuan untuk memprogram kembali

biology, in the future, away from disease and aging.

biologi, di masa depan, jauh dari penyakit dan penuaan.

And I thought about this concept of,

Dan saya berpikir tentang konsep

imagine if we could reprogram

bayangkan jika kita bisa memprogram kembali

our own body odor, modify and biologically enhance it,

bau badan kita, mengubah, dan memperbaikinya secara biologis,

and how would that change the way that we communicate with each other?

dan bagaimana kita dapat mengubah cara kita berkomunikasi satu sama lain?

Or the way that we attract sexual partners?

Atau bagaimana cara kita menarik pasangan seksual?

And would we revert back to being more like animals,

Dan akankah kita kembali ke masa dimana kita lebih menyerupai binatang,

more primal modes of communication?

dengan cara primitif untuk berkomunikasi?

I worked with a synthetic biologist,

Saya bekerja dengan biologis sintetik,

and I created a swallowable perfume,

dan membuat parfum yang dapat ditelan,

which is a cosmetic pill that you eat

yang merupakan pil kosmetik yang dapat Anda makan

and the fragrance comes out through the skin's surface when you perspire.

dan aromanya akan keluar dari kulit ketika Anda berkeringat.

It completely blows apart the way that perfume is,

Benar-benar berhembus seperti layaknya parfum,

and provides a whole new format.

dan menawarkan sebuah format baru.

It's perfume coming from the inside out.

ini adalah parfum yang keluar dari dalam.

It redefines the role of skin, and our bodies become an atomizer.

Ini mendefinisikan ulang fungsi kulit, dan tubuh kita menjadi sebuah pompa semprot.

I've learned that there's no boundaries,

Saya telah belajar bahwa tidak ada batas,

and if I look at the evolution of my work

dan jika saya melihat evolusi pekerjaan saya

i can see threads and connections that make sense.

saya bisa melihat untaian dan keterhubungan yang masuk akal.

But when I look towards the future,

Tapi ketika saya melihat ke masa depan,

the next project is completely unknown and wide open.

proyek selanjutnya masih belum diketahui dan terbuka luas.

I feel like I have all these ideas existing embedded inside of me,

Saya merasa saya masih punya ide-ide tertanam di dalam diri saya,

and it's these conversations and these experiences

dan percakapan ini, dan pengalaman ini

that connect these ideas, and they kind of instinctively come out.

yang menghubungkan ide-ide tersebut, dan secara naluriah ide-ide itu muncul,

As a body architect,

Sebagai arsitek tubuh,

I've created this limitless and boundless platform

Saya telah membuat panggung tanpa batas ini

for me to discover whatever I want.

untuk menemukan apa saja yang saya mau.

And I feel like I've just got started.

Dan saya merasa seperti baru saja mulai.

So here's to another day at the office.

Lalu inilah hari yang biasa di kantor.

(Laughter) (Applause)

(Tertawa) (Tepuk Tangan)

Thank you!

Terima kasih!

Thank you!

Terima kasih!