Let's try emotional correctness | Sally Kohn

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Arlene Owens

So when I do my job, people hate me.

Saat saya bekerja, orang-orang membenci saya.

In fact, the better I do my job,

Semakin bagus pekerjaan saya,

the more people hate me.

orang-orang semakin membenci saya.

Bukan. Saya bukan tukang tilang,

And no, I'm not a meter maid,

juga bukan petugas pemakaman.

and I'm not an undertaker.

Saya seorang pembicara tentang lesbian progresif

I am a progressive, lesbian talking head on Fox News.

di Fox News. (Tepuk tangan)

(Applause)

So y'all heard that, right? Just to make sure, right?

Jadi Anda semua dengar kan? Untuk memastikan saja.

I am a gay talking head on Fox News.

Saya adalah pembicara tentang gay di Fox News.

I am going to tell you how I do it,

Saya akan menceritakan bagaimana saya melakukannya

and the most important thing I've learned.

dan hal terpenting yang saya pelajari.

So I go on television.

Jadi saya berada di televisi

I debate people who literally want to obliterate everything I believe in --

dan mendebat orang-orang yang ingin melenyapkan

semua hal yang saya yakini, dan pada beberapa kasus.

in some cases, who don't want me and people like me to even exist.

orang-orang yang tidak ingin orang seperti saya ada di dunia.

It's sort of like Thanksgiving with your conservative uncle

Ibarat merayakan Thanksgiving bersama paman Anda yang kolot

dengan storoid,

on steroids,

with a live television audience of millions.

dengan jutaan pemirsa televisi yang menyaksikan langsung.

It's totally almost just like that.

Benar-benar hampir seperti ini.

And that's just on air.

Itu hanya di televisi.

The hate mail I get is unbelievable.

Surat kebencian yang saya terima luar biasa.

Last week alone, I got 238 pieces of nasty email

Minggu lalu saja, saya menerima 238 email yang buruk

and more hate tweets than I can even count.

dan lebih banyak lagi kicauan kebencian yang tidak dapat dihitung.

I was called an idiot, a traitor, a scourge,

Saya disebut idiot, pengkhianat, biang kerok,

a cunt and an ugly man,

kemaluan, dan orang jelek,

and that was just in one email.

dalam satu email yang sama.

(Laughter)

(Tawa)

So what have I realized,

Jadi apa yang saya sadari

being on the receiving end of all this ugliness?

saat menerima semua ujung keburukan ini?

Well, my biggest takeaway

Hal terbesar yang dapat saya ambil adalah selama beberapa dasawarsa,

is that for decades, we've been focused on political correctness,

kita berfokus pada kebenaran politik,

but what matters more is emotional correctness.

namun yang lebih penting adalah kebenaran emosi.

Let me give you a small example.

Saya akan memberikan contoh kecil.

I don't care if you call me a dyke. I really don't.

Saya tidak peduli disebut "dyke", benar.

I care about two things.

Saya peduli akan dua hal.

Pertama, saya peduli jika Anda mengejanya dengan benar.

One, I care that you spell it right.

(Laughter) (Applause)

(Tawa) (Tepuk tangan)

Just quick refresher, it's D-Y-K-E.

Sebagai penyegaran singkat, D.Y.K.E.

You'd totally be surprised.

Anda akan terkejut.

And second, I don't care about the word, I care about how you use it.

Kedua, saya tidak peduli tentang kata itu.

Saya peduli tentang bagaimana Anda menggunakannya

Are you being friendly? Are you just being naive?

Apa Anda bersahabat? Naif?

Or do you really want to hurt me personally?

Atau Anda ingin menyerang saya secara pribadi?

Emotional correctness is the tone, the feeling,

Kebenaran emosi adalah nada, perasaan,

how we say what we say,

bagaimana kita mengatakan apa yang kita katakan,

the respect and compassion we show one another.

rasa hormat dan kasih sayang yang kita tunjukkan kepada orang lain.

And what I've realized is that political persuasion

Dan yang saya sadari adalah rayuan politik

doesn't begin with ideas or facts or data.

bukan dimulai dengan gagasan, fakta, atau data.

Political persuasion begins with being emotionally correct.

Rayuan politik dimulai dengan kebenaran emosi.

So when I first went to go work at Fox News,

Jadi saat pertama saya bekerja di Fox News,

true confession,

pengakuan sebenarnya,

I expected there to be marks in the carpet

saya mengharap ada bekas di karpet

from all the knuckle-dragging.

dari cakaran kaki.

That, by the way, in case you're paying attention, is not emotionally correct.

Itu, jika Anda memperhatikan, tidak benar secara emosi.

But liberals on my side,

Namun sisi liberal saya,

we can be self-righteous, we can be condescending,

kita bisa membenarkan diri sendiri, merendahkan,

we can be dismissive of anyone who doesn't agree with us.

meremehkan orang lain yang tidak sependapat dengan kita.

In other words, we can be politically right

Dengan kata lain, kita bisa benar secara politik

but emotionally wrong.

namun salah secara emosi.

Dan notabene, hal itu berarti

And incidentally, that means that people don't like us. Right?

orang-orang tidak menyukai kita, bukan?

Lalu inilah masalahnya.

Now here's the kicker.

Orang kolot sangat ramah.

Conservatives are really nice.

I mean, not all of them,

Maksud saya, tidak semuanya

dan bukan orang yang mengirimkan saya surat kebencian,

and not the ones who send me hate mail,

but you would be surprised.

namun Anda akan terkejut.

Sean Hannity is one of the sweetest guys I've ever met.

Sean Hannity adalah salah satu pria paling baik

yang pernah saya temui.

He spends his free time trying to fix up his staff on blind dates,

Dia menghabiskan waktu luangnya

mencoba mencomblangi pegawainya dalam kencan buta,

dan saya tahu bahwa jika saya mendapat masalah,

and I know that if I ever had a problem,

dia akan melakukan apapun untuk menolong.

he would do anything he could to help.

Now, I think Sean Hannity is 99 percent politically wrong,

Kini, saya rasa bahwa Sean Hannity

99 persen salah secara politik

namun kebenaran emosinya sangat mengagumkan

but his emotional correctness is strikingly impressive.

And that's why people listen to him.

karena itulah orang-orang mendengarnya.

Because you can't get anyone to agree with you

Karena tidak mungkin Anda membuat semua orang setuju dengan Anda

jika mereka tidak mendengarkan Anda terlebih dahulu.

if they don't even listen to you first.

We spend so much time talking past each other

Kita menghabiskan banyak waktu berbicara tentang masa lalu orang lain

and not enough time talking through our disagreements.

dan tidak membicarakan ketidaksetujuan kita,

And if we can start to find compassion for one another,

dan jika kita dapat mulai menemukan pengertian satu sama lain,

then we have a shot at building common ground.

kita dapat membangun dasar bersama.

It actually sounds really hokey to say it standing up here,

Sebenarnya cukup sentimental,

untuk mengatakannya di sini,

but when you try to put it in practice,

namun saat Anda mencoba mempraktikannya,

it's really powerful.

sebenarnya hal ini sangat manjur.

So someone who says they hate immigrants,

Jadi seseorang yang berkata mereka membenci pendatang,

I try to imagine how scared they must be

saya mencoba membayangkan betapa takutnya mereka

that their community is changing from what they've always known.

karena masyarakat mereka berubah dari apa yang dulunya mereka ketahui.

Or someone who says they don't like teachers' unions,

Atau seseorang yang tidak menyukai serikat guru,

I bet they're really devastated to see their kid's school going into the gutter,

pasti terpukul melihat

sekolah anak-anak mereka hancur

dan mereka mencari seseorang untuk disalahkan.

and they're just looking for someone to blame.

Our challenge is to find the compassion for others

Tantangan kita adalah mencari kasih sayang terhadap orang lain

seperti yang kita inginkan dari mereka.

that we want them to have for us.

That is emotional correctness.

Itulah kebenaran emosi.

I'm not saying it's easy.

Saya tidak berkata hal ini mudah.

An average of, like, 5.6 times per day

Rata-rata, saya harus berhenti dalam 5-6 kali sehari

I have to stop myself from responding to all of my hate mail

saya paksa diri saya untuk tidak menjawab

kesemua email benci yang penuh dengan dengan kata-kata kotor dan keji.

with a flurry of vile profanities.

This whole finding compassion and common ground with your enemies thing

Penemuan kasih sayang dan landasan bersama

dengan musuh Anda ini

is kind of like a political-spiritual practice for me,

adalah semacam praktek politik-spiritial bagi saya,

and I ain't the Dalai Lama.

dan saya bukan Dalai Lama.

I'm not perfect, but what I am is optimistic.

Saya tidak sempurna, namun apa yang saya optimis,

Because I don't just get hate mail.

karena saya tidak hanya menerima surat kebencian,

I get a lot of really nice letters, lots of them.

saya juga menerima banyak surat yang baik.

Dan salah satu surat favorit saya selama ini adalah,

And one of my all-time favorites begins:

"I am not a big fan of your political leanings

"Saya bukan penggemar berat dari dasar politik Anda

or your sometimes tortured logic,

atau logika Anda yang terkadang menyiksa,

(Laughter)

namun saya penggembar berat Anda sebagai manusia."

but I'm a big fan of you as a person."

Now this guy doesn't agree with me -- yet.

Kini, orang ini tidak setuju dengan saya, belum.

(Laughter)

(Tawa)

But he's listening --

Namun dia mendengarkan, bukan karena apa yang saya katakan

not because of what I said, but because of how I said it.

namun karena bagaimana saya mengatakannya,

dan entah bagaimana, walaupun kami belum pernah bertemu,

And somehow, even though we've never met, we've managed to form a connection.

kami berhasil membuat suatu hubungan.

Itulah kebenaran emosi

That's emotional correctness,

and that's how we start the conversations

dan itulah bagaimana kita memulai percakapan

yang benar-benar membawa perubahan.

that really lead to change.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)