My year reading a book from every country in the world | Ann Morgan

Translator: Dewi Barnas Reviewer: Gita Arimanda

It's often said that you can tell a lot about a person

Banyak yang bilang kita bisa mengetahui kepribadian seseorang

by looking at what's on their bookshelves.

berdasarkan isi rak buku mereka.

What do my bookshelves say about me?

Apa yang dikatakan rak buku saya tentang diri saya?

Well, when I asked myself this question a few years ago,

Ketika saya memikirkannya beberapa tahun lalu,

I made an alarming discovery.

saya sangat terkejut.

I'd always thought of myself as a fairly cultured,

Saya selalu menganggap diri saya cukup berbudaya,

cosmopolitan sort of person.

seorang kosmopolitan.

But my bookshelves told a rather different story.

Tapi rak buku saya bercerita lain.

Pretty much all the titles on them

Hampir semua buku saya

were by British or North American authors,

adalah karya penulis Inggris atau Amerika Utara,

and there was almost nothing in translation.

dan hampir tak ada karya terjemahan.

Discovering this massive, cultural blind spot in my reading

Saya sangat terkejut ketika menyadari

came as quite a shock.

betapa bacaan saya miskin budaya.

And when I thought about it, it seemed like a real shame.

Kalau dipikir-pikir, sepertinya memalukan.

I knew there had to be lots of amazing stories out there

Saya tahu pasti ada banyak cerita bagus di luar sana

by writers working in languages other than English.

oleh penulis yang tidak berbahasa Inggris.

And it seemed really sad to think that my reading habits meant

Sepertinya menyedihkan sekali bahwa dengan kebiasaan membaca saya

I would probably never encounter them.

berarti saya mungkin takkan pernah membacanya.

So, I decided to prescribe myself

Jadi, saya memutuskan untuk menugasi diri saya

an intensive course of global reading.

dengan tugas membaca global.

2012 was set to be a very international year for the UK;

2012 adalah tahun serba internasional untuk Inggris;

it was the year of the London Olympics.

ketika Olimpiade London diadakan.

And so I decided to use it as my time frame

Jadi saya memutuskan untuk menggunakannya sebagai kerangka waktu

to try to read a novel, short story collection

untuk membaca novel, koleksi cerpen

or memoir from every country in the world.

atau biografi dari setiap negara di dunia.

And so I did.

Dan saya melakukannya.

And it was very exciting

Dan itu sangat mengasyikkan,

and I learned some remarkable things

saya belajar banyak hal luar biasa

and made some wonderful connections

dan berkenalan dengan beberapa orang luar biasa

that I want to share with you today.

yang akan saya bagi dengan Anda hari ini.

But it started with some practical problems.

Tapi ini semua bermula dengan beberapa masalah teknis.

After I'd worked out which of the many different lists of countries in the world

Setelah menemukan beberapa daftar negara-negara di dunia

to use for my project,

untuk proyek ini,

I ended up going with the list of UN-recognized nations,

saya akhirnya menggunakan daftar negara yang diakui PBB,

to which I added Taiwan,

ditambah Taiwan,

which gave me a total of 196 countries.

sehingga saya jadi punya total 196 negara.

And after I'd worked out how to fit reading and blogging

Dan setelah mengatur jadwal membaca dan menulis blog tentang

about, roughly, four books a week

sekitar 4 buku per minggu

around working five days a week,

di antara bekerja 5 hari dalam seminggu,

I then had to face up to the fact that I might even not be able

saya menyadari bahwa saya bahkan mungkin tak bisa

to get books in English from every country.

mendapatkan buku dari tiap negara dalam bahasa Inggris.

Only around 4.5 percent of the literary works published

Hanya sekitar 4,5% dari seluruh buku

yang diterbitkan di Inggris setiap tahun adalah buku terjemahan,

each year in the UK are translations,

and the figures are similar for much of the English-speaking world.

dan angka itu kurang-lebih sama di setiap negara berbahasa Inggris.

Although, the proportion of translated books published

Meskipun proporsi buku terjemahan yang diterbitkan

in many other countries is a lot higher.

di banyak negara lain cenderung lebih besar.

4.5 percent is tiny enough to start with,

4,5% adalah angka yang kecil,

but what that figure doesn't tell you

tapi juga ia tidak mengindikasikan

is that many of those books will come from countries

berapa banyak buku yang datang dari

with strong publishing networks

negara-negara dengan jaringan penerbitan yang kuat

and lots of industry professionals primed to go out and sell those titles

dan kebanyakan profesional penerbitan mencoba menjual buku-buku itu

to English-language publishers.

ke penerbit berbahasa Inggris.

So, for example, although well over 100 books are translated from French

Misalkan, walaupun ada lebih dari 100 buku berbahasa Prancis diterjemahkan

and published in the UK each year,

dan diterbitkan di Inggris setiap tahun,

most of them will come from countries like France or Switzerland.

kebanyakan datang dari negara-negara seperti Prancis atau Swiss.

French-speaking Africa, on the other hand,

Di sisi lain, negara-negara Afrika yang berbahasa Prancis

will rarely ever get a look-in.

jarang mendapat perhatian.

The upshot is that there are actually quite a lot of nations

Karenanya ada cukup banyak negara

that may have little or even no commercially available literature

yang hanya punya sedikit literatur dalam bahasa Inggris,

in English.

atau tidak ada sama sekali.

Their books remain invisible to readers

Buku-buku ini tak diketahui banyak pembaca

yang menggunakan bahasa paling banyak digunakan dalam penerbitan.

of the world's most published language.

But when it came to reading the world,

Jadi untuk membaca dunia,

the biggest challenge of all for me

tantangan terbesar saya

was that fact that I didn't know where to start.

adalah saya tak tahu harus mulai dari mana.

Having spent my life reading almost exclusively British

Karena hampir semua bacaan saya adalah karya penulis Inggris

and North American books,

dan Amerika Utara,

I had no idea how to go about sourcing and finding stories

saya tidak tahu bagaimana caranya mencari dan menemukan buku

and choosing them from much of the rest of the world.

serta memilihnya dari berbagai sumber di seluruh dunia.

I couldn't tell you how to source a story from Swaziland.

Saya tidak tahu bagaimana caranya mencari buku cerita dari Swaziland.

I wouldn't know a good novel from Namibia.

Saya takkan tahu novel bagus dari Namibia.

There was no hiding it --

Saya tak bisa menyangkal --

I was a clueless literary xenophobe.

Saya seorang xenofobik literatur.

So how on earth was I going to read the world?

Jadi bagaimana saya bisa membaca buku dari seluruh dunia?

I was going to have to ask for help.

Saya harus minta tolong.

So in October 2011, I registered my blog,

Pada bulan Oktober 2011, saya membuat sebuah blog,

ayearofreadingtheworld.com,

ayearofreadingtheworld.com,

and I posted a short appeal online.

dan saya membuat permohonan online.

I explained who I was,

Saya jelaskan siapa saya,

how narrow my reading had been,

betapa miskinnya bacaan saya,

and I asked anyone who cared to

dan saya meminta siapapun yang bersedia

to leave a message suggesting what I might read

untuk menyarankan buku untuk dibaca

from other parts of the planet.

dari belahan dunia lain.

Now, I had no idea whether anyone would be interested,

Saya tidak tahu apakah akan ada yang tertarik,

but within a few hours of me posting that appeal online,

tapi hanya beberapa jam kemudian,

people started to get in touch.

orang-orang mulai menghubungi saya.

At first, it was friends and colleagues.

Mulanya hanya teman dan kolega.

Then it was friends of friends.

Lalu teman dari teman.

And pretty soon, it was strangers.

Dan tak lama, orang-orang yang tidak saya kenal.

Four days after I put that appeal online,

Empat hari setelah saya membuat situs itu,

I got a message from a woman called Rafidah in Kuala Lumpur.

saya mendapat pesan dari Rafidah di Kuala Lumpur.

She said she loved the sound of my project,

Dia bilang dia menyukai proyek saya,

could she go to her local English-language bookshop

dan bisakah dia pergi ke toko buku impor di kotanya

and choose my Malaysian book and post it to me?

untuk memilihkan buku Malaysia dan mengirimnya untuk saya?

I accepted enthusiastically,

Saya menerimanya dengan antusias,

and a few weeks later,

dan beberapa minggu kemudian,

a package arrived containing not one, but two books --

saya menerima paket berisi bukan hanya satu, tapi dua buku --

Rafidah's choice from Malaysia,

buku dari Rafidah di Malaysia,

and a book from Singapore that she had also picked out for me.

dan juga sebuah buku penulis Singapura yang dia pilihkan.

Now, at the time, I was amazed

Ketika itu, saya sangat terpesona

that a stranger more than 6,000 miles away

bahwa ada orang asing yang tinggal lebih dari 9.000 km jauhnya

would go to such lengths to help someone

bersedia bersusah-payah untuk membantu

she would probably never meet.

seseorang yang mungkin takkan pernah ditemuinya.

But Rafidah's kindness proved to be the pattern for that year.

Tapi saya menerima banyak kebaikan serupa tahun itu.

Time and again, people went out of their way to help me.

Banyak orang terus membantu saya.

Some took on research on my behalf,

Ada yang melakukan penelitian untuk membantu saya,

and others made detours on holidays and business trips

ada yang meluangkan waktu liburan atau perjalanan bisnis

to go to bookshops for me.

untuk pergi ke toko buku untuk saya.

It turns out, if you want to read the world,

Ternyata, jika Anda mau mempelajari dunia,

if you want to encounter it with an open mind,

jika Anda mau melihat dunia dengan pikiran terbuka,

the world will help you.

dunia akan membantu Anda.

When it came to countries

Di negara-negara dimana

with little or no commercially available literature in English,

tidak ada atau hanya ada sedikit literatur dalam bahasa Inggris yang

people went further still.

dijual komersil, orang-orang tetap membantu saya.

Books often came from surprising sources.

Saya menerima buku dari sumber-sumber tak terduga.

My Panamanian read, for example, came through a conversation

Buku dari Panama, contohnya, saya peroleh dari obrolan

I had with the Panama Canal on Twitter.

dengan Terusan Panama di Twitter.

Yes, the Panama Canal has a Twitter account.

Ya, Terusan Panama punya akun Twitter.

And when I tweeted at it about my project,

Dan ketika saya menulis tentang proyek ini,

it suggested that I might like to try and get hold of the work

ia menyarankan saya mencari buku karya

of the Panamanian author Juan David Morgan.

penulis Panama, Juan David Morgan.

I found Morgan's website and I sent him a message,

Saya menemukan situsnya dan mengiriminya pesan,

asking if any of his Spanish-language novels

menanyakan apakah ada di antara novel bahasa Spanyolnya

had been translated into English.

yang diterjemahkan ke bahasa Inggris.

And he said that nothing had been published,

Dia bilang belum ada yang sudah diterbitkan,

but he did have an unpublished translation

tapi dia punya terjemahan novelnya yang belum diterbitkan,

of his novel "The Golden Horse."

"The Golden Horse."

He emailed this to me,

Dia mengirimkannya melalui e-mail,

allowing me to become one of the first people ever

sehingga saya menjadi salah seorang pertama

to read that book in English.

yang membaca buku tersebut dalam bahasa Inggris.

Morgan was by no means the only wordsmith

Morgan bukan satu-satunya penulis

to share his work with me in this way.

yang membagi karyanya dengan saya.

From Sweden to Palau,

Dari Swedia ke Palau,

writers and translators sent me self-published books

penulis dan penerjemah mengirimi saya karya mereka sendiri

and unpublished manuscripts of books

serta naskah yang belum diterbitkan,

that hadn't been picked up by Anglophone publishers

yang tidak dipilih oleh penerbit buku berbahasa Inggris

or that were no longer available,

atau yang sudah tidak dijual lagi,

giving me privileged glimpses of some remarkable imaginary worlds.

sehingga saya bisa mengintip beberapa dunia imajiner menakjubkan.

I read, for example,

Contohnya, saya membaca

about the Southern African king Ngungunhane, who led the resistance

tentang Raja Ngungunhane di Afrika Selatan, yang memimpin perjuangan

against the Portuguese in the 19th century;

melawan Portugis di abad ke-19;

and about marriage rituals in a remote village

dan tentang ritual pernikahan di desa terpencil

on the shores of the Caspian sea in Turkmenistan.

di pesisir Laut Kaspia di Turkmenistan.

I met Kuwait's answer to Bridget Jones.

Saya bertemu dengan Bridget Jones versi Kuwait.

(Laughter)

(Tertawa)

And I read about an orgy in a tree in Angola.

Dan saya membaca tentang pesta seks di sebatang pohon di Angola.

But perhaps the most amazing example

Tapi mungkin contoh yang paling mengagumkan

of the lengths that people were prepared to go to

betapa banyak orang yang susah-payah

to help me read the world,

untuk membantu saya membaca dunia,

came towards the end of my quest,

justru datang di akhir misi saya,

when I tried to get hold of a book from the tiny, Portuguese-speaking

ketika saya mencoba mendapatkan buku berbahasa Portugis

African island nation of São Tomé and Príncipe.

dari negara kepulauan kecil di Afrika, São Tomé dan Príncipe.

Now, having spent several months trying everything I could think of to find

Setelah beberapa bulan mengupayakan berbagai hal untuk menemukan

a book that had been translated into English from the nation,

buku terjemahan bahasa Inggris dari sana,

it seemed as though the only option left to me

sepertinya satu-satunya solusi yang tersisa

was to see if I could get something translated for me from scratch.

adalah menerjemahkan buku dari negara itu.

Now, I was really dubious

Nah, saya tak yakin

whether anyone was going to want to help with this,

apakah ada yang akan bersedia membantu,

and give up their time for something like that.

dan meluangkan waktu mereka untuk melakukannya.

But, within a week of me putting a call out on Twitter and Facebook

Tapi, seminggu setelah saya minta tolong di Twitter dan Facebook

for Portuguese speakers,

mencari orang-orang yang bisa berbahasa Portugis,

I had more people than I could involve in the project,

saya menemukan lebih banyak relawan daripada yang saya butuhkan,

including Margaret Jull Costa, a leader in her field,

termasuk Margaret Jull Costa, seorang penerjemah profesional

who has translated the work of Nobel Prize winner José Saramago.

yang sudah menerjemahkan karya pemenang Nobel José Saramago.

With my nine volunteers in place,

Setelah menemukan 9 orang relawan,

I managed to find a book by a São Toméan author

saya menemukan buku karya penulis asal São Tomé

that I could buy enough copies of online.

yang bisa saya beli secara online.

Here's one of them.

Ini salah satunya.

And I sent a copy out to each of my volunteers.

Dan saya mengirimkan satu eksemplar pada setiap relawan.

They all took on a couple of short stories from this collection,

Mereka semua membaca beberapa kisah dari koleksi ini,

stuck to their word, sent their translations back to me,

dan menepati janji mereka dan mengirimkan terjemahannya pada saya.

and within six weeks, I had the entire book to read.

Dalam 6 minggu, saya menerima terjemahan keseluruhan buku itu.

In that case, as I found so often during my year of reading the world,

Dari sana, sebagaimana saya temukan berkali-kali ketika saya membaca dunia,

my not knowing and being open about my limitations

ketidak-tahuan saya serta keterbukaan saya akan segala keterbatasan yang ada

had become a big opportunity.

berubah menjadi kesempatan besar.

When it came to São Tomé and Príncipe,

Untuk menemukan São Tomé and Príncipe,

it was a chance not only to learn something new

kesempatan itu tak terbatas pada mempelajari sesuatu hal baru

and discover a new collection of stories,

dan menemukan beberapa kisah baru,

but also to bring together a group of people

tapi juga untuk menyatukan sekelompok orang

and facilitate a joint creative endeavor.

dan memfasilitasi upaya kreatif bersama.

My weakness had become the project's strength.

Kelemahan saya telah menjadi kekuatan dalam proyek ini.

The books I read that year opened my eyes to many things.

Buku-buku yang saya baca tahun ini membuka mata saya pada banyak hal.

As those who enjoy reading will know,

Sebagaimana orang-orang yang senang membaca tahu,

books have an extraordinary power to take you out of yourself

buku memiliki kekuatan luar biasa untuk membawa Anda keluar dari dunia Anda

and into someone else's mindset,

dan memasuki alam pikiran orang lain,

so that, for a while at least,

sehingga, meskipun sejenak,

you look at the world through different eyes.

Anda melihat dunia melalui lensa yang berbeda.

That can be an uncomfortable experience,

Pengalaman itu bisa jadi tidak nyaman,

particularly if you're reading a book

terutama bila Anda membaca buku

from a culture that may have quite different values to your own.

dari budaya yang mungkin memiliki nilai yang berbeda dari yang Anda miliki.

But it can also be really enlightening.

Tapi pengalaman itu bisa juga mencerahkan.

Wrestling with unfamiliar ideas can help clarify your own thinking.

Bertarung dengan pemikiran asing bisa membantu mempertajam pemikiran Anda.

And it can also show up blind spots

Dan bisa juga menunjukkan titik buta Anda

in the way you might have been looking at the world.

ketika melihat dunia.

When I looked back at much of the English-language literature

Kalau saya melihat kembali literatur bahasa Inggris

I'd grown up with, for example,

yang saya baca ketika tumbuh besar, misalnya,

I began to see how narrow a lot of it was,

saya mulai menyadari betapa sempitnya dunia saya,

compared to the richness that the world has to offer.

dibandingkan dengan kekayaan yang ditawarkan dunia.

And as the pages turned,

Dan setiap saya membalik halaman,

something else started to happen, too.

sesuatu terjadi.

Little by little,

Sedikit demi sedikit,

that long list of countries that I'd started the year with, changed

daftar panjang negara yang saya buat di awal tahun mulai berubah

from a rather dry, academic register of place names

dari nama-nama yang tadinya terdengar membosankan dan akademik

into living, breathing entities.

berubah menjadi nama-nama yang hidup dan berwarna.

Now, I don't want to suggest that it's at all possible

Saya tak akan bilang bahwa kita bisa

to get a rounded picture of a country simply by reading one book.

memahami suatu negara hanya dengan membaca satu buku.

But cumulatively, the stories I read that year

Tapi bersama-sama, kisah-kisah yang saya baca tahun itu

made me more alive than ever before

membuat saya merasa lebih hidup dari sebelumnya

to the richness, diversity and complexity of our remarkable planet.

karena kekayaan, keragaman dan kompleksitas planet kita.

It was as though the world's stories

Seolah kisah-kisah dunia yang saya baca

and the people who'd gone to such lengths to help me read them

serta orang-orang yang sudah membantu saya membacanya

had made it real to me.

menjadikannya nyata bagi saya.

These days, when I look at my bookshelves

Sekarang, setiap kali saya melihat rak buku saya

or consider the works on my e-reader,

atau isi e-reader saya,

they tell a rather different story.

saya melihat kisah yang berbeda.

It's the story of the power books have to connect us

Ia menceritakan kekuatan buku untuk menghubungkan kita

across political, geographical, cultural, social, religious divides.

melewati batas politik, geografis, budaya, sosial, dan agama.

It's the tale of the potential human beings have to work together.

Ini kisah tentang potensi manusia untuk bekerjasama.

And, it's testament

Ini juga bukti

to the extraordinary times we live in, where, thanks to the Internet,

bahwa kita hidup di zaman yang luar biasa, berkat internet,

it's easier than ever before

sekarang jauh lebih mudah

for a stranger to share a story, a worldview, a book

bagi orang asing untuk berbagi kisah, pandangan, buku

with someone she may never meet, on the other side of the planet.

dengan seseorang yang mungkin takkan pernah dijumpainya, di belahan lain dunia.

I hope it's a story I'm reading for many years to come.

Saya harap kisah ini akan terus berlangsung.

And I hope many more people will join me.

Dan lebih banyak orang akan melakukan hal yang sama.

If we all read more widely, there'd be more incentive

Jika bacaan kita lebih luas, penerbit akan lebih berminat

for publishers to translate more books,

untuk menerjemahkan lebih banyak buku,

and we would all be richer for that.

dan kita semua akan menjadi lebih kaya karenanya.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)