Moral behavior in animals | Frans de Waal

Translator: Sanni Manta Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

I was born in Den Bosch,

Saya lahir di Den Bosch,

where the painter Hieronymus Bosch named himself after.

dari sanalah pelukis Hieronymus Bosch mendapat namanya.

And I've always been very fond of this painter

Dan akhirnya saya selalu menyukai pelukis

yang hidup dan berkarya di abad ke-15 ini.

who lived and worked in the 15th century.

And what is interesting about him in relation to morality

Dan hal menarik mengenai dirinya sehubungan dengan moralitas

adalah dia hidup pada waktu pengaruh agama memudar,

is that he lived at a time where religion's influence was waning,

dan saya pikir dia seperti membayangkan,

and he was sort of wondering, I think,

apa yang akan terjadi pada masyarakat

what would happen with society if there was no religion

jika tidak ada agama, atau jika ada lebih sedikit agama.

or if there was less religion.

And so he painted this famous painting, "The Garden of Earthly Delights,"

Kemudian dia melukis karya terkenalnya, "The Garden of Earthly Delights,"

yang oleh beberapa orang ditafsirkan

which some have interpreted as being humanity before the Fall,

sebagai umat manusia sebelum kejatuhan,

or being humanity without any Fall at all.

atau menjadi umat manusia tanpa kejatuhan sama sekali.

Dan itu membuat Anda berpikir,

And so it makes you wonder,

what would happen if we hadn't tasted the fruit of knowledge, so to speak,

apa yang akan terjadi jika manusia tidak memakan buah pengetahuan,

seperti apa moralitas yang akan kita miliki?

and what kind of morality would we have.

Beberapa lama kemudian, sebagai seorang siswa,

Much later, as a student, I went to a very different garden,

saya pergi ke kebun yang sangat berbeda,

a zoological garden in Arnhem where we keep chimpanzees.

sebuah kebun binatang di Arnhem

di mana kami memelihara simpanse.

This is me at an early age with a baby chimpanzee.

Inilah saya waktu masih muda, dengan seekor bayi simpanse.

(Tertawa)

(Laughter)

Dan di sana saya menemukan

And I discovered there

that the chimpanzees are very power-hungry and wrote a book about it.

bahwa simpanse sangat haus kekuasaan, dan saya menulis buku tentang hal itu.

Waktu itu, kebanyakan penelitian tentang binatang, terfokus pada

And at that time the focus in a lot of animal research

was on aggression and competition.

penyerangan dan persaingan.

Saya melukis keseluruhan dunia binatang,

I painted a whole picture of the animal kingdom

termasuk manusia,

and humanity included, was that deep down we are competitors, we are aggressive,

bahwa, jauh di dalam diri kita, kita sebenarnya saling bersaing,

kita suka menyerang,

we are all out for our own profit, basically.

pada dasarnya kita berjuang untuk kepentingan sendiri.

This is the launch of my book.

Inilah peluncuran buku saya.

I'm not sure how well the chimpanzees read it,

Saya tidak yakin seberapa baik simpanse dapat membacanya,

tapi sepertinya dia sangat tertarik dengan buku itu.

but they surely seemed interested in the book.

(Laughter)

Now in the process of doing all this work

Lalu dalam proses

melakukan penelitian tentang kekuatan, kekuasaan,

on power and dominance and aggression and so on,

penyerangan dan sejenisnya,

I discovered that chimpanzees reconcile after fights.

Saya menemukan bahwa simpanse berdamai setelah berkelahi.

Yang Anda lihat adalah dua simpanse jantan yang baru berkelahi.

And so what you see here is two males who have had a fight.

They ended up in a tree, and one of them holds out a hand to the other.

Mereka akhirnya duduk di atas pohon, dan salah satunya memegang tangan yang lain.

Segera setelah saya mengambil foto tadi, mereka duduk bersama di dahan pohon

And about a second after I took the picture,

they came together in the fork of the tree

saling berpelukan dan berciuman.

and kissed and embraced each other.

Ini sangat menarik

And this is very interesting

karena tadinya mereka hanya bersaing dan saling menyerang,

because at the time, everything was about competition and aggression,

ini betul-betul tidak masuk akal.

so it wouldn't make any sense.

Satu-satunya hal yang penting adalah menang atau kalah.

The only thing that matters is that you win or you lose.

Tapi mengapa mereka berdamai setelah berkelahi?

But why reconcile after a fight? That doesn't make any sense.

Itu tidak masuk akal.

This is the way bonobos do it. Bonobos do everything with sex.

Inilah cara kera bonobo melakukannya, dengan seks.

And so they also reconcile with sex.

Dan mereka juga berdamai dengan seks.

But the principle is exactly the same.

Tapi intinya tetap sama.

The principle is that you have a valuable relationship

Intinya adalah

ada sebuah hubungan yang berharga

that is damaged by conflict, so you need to do something about it.

yang dirusak oleh konflik,

sehingga Anda memerlukan sesutu untuk memperbaikinya.

So my whole picture of the animal kingdom, and including humans also,

Jadi gambaran saya mengenai dunia binatang,

termasuk manusia,

mulai berubah sejak saat itu.

started to change at that time.

Jadi gambaran ini ada

So we have this image in political science, economics, the humanities,

dalam ilmu politik, ekonomi, dan humaniora,

filosofi mengenai hal itu,

the philosophy for that matter, that man is a wolf to man.

bahwa manusia adalah serigala bagi manusia.

Dan jauh di dalam, naluri kita sebenarnya buruk.

And so deep down, our nature is actually nasty.

Saya pikir gambaran ini tidak adil bagi serigala.

I think it's a very unfair image for the wolf.

Sebenarnya serigala itu adalah

The wolf is, after all, a very cooperative animal.

binatang yang sangat kooperatif.

And that's why many of you have a dog at home,

Dan itulah alasam mengapa banyak di antara kita yang memiliki anjing.

which has all these characteristics also.

yang juga memiliki sifat-sifat ini.

Dan ini sangat tidak adil bagi manusia,

And it's really unfair to humanity,

because humanity is actually much more cooperative and empathic

karena manusia sesungguhnya jauh lebih kooperatif dan empatik

than given credit for.

daripada yang kita duga.

So I started getting interested in those issues

Jadi saya mulai tertarik dengan masalah ini

and studying that in other animals.

dan mempelajarinya pada binatang lain.

Jadi ini adalah pilar-pilar moralitas.

So these are the pillars of morality.

If you ask anyone, "What is morality based on?"

Jika Anda bertanya, "Berdasarkan pada apa moralitas itu?"

these are the two factors that always come out.

ini adalah dua faktor yang selalu muncul.

One is reciprocity,

Pertama adalah saling membantu.

and associated with it is a sense of justice and a sense of fairness.

berkaitan dengan rasa keadilan dan kesetaraan.

Dan yang kedua adalah empati dan kasih sayang.

And the other one is empathy and compassion.

Moralitas manusia memiliki lebih banyak lagi,

And human morality is more than this, but if you would remove these two pillars,

tapi jika Anda menghilangkan kedua pilar ini,

there would be not much remaining, I think.

saya pikir tidak akan ada banyak yang tersisa

So they're absolutely essential.

Sehingga keduanya sangatlah penting.

So let me give you a few examples here.

Mari saya sampaikan beberapa contoh.

This is a very old video from the Yerkes Primate Center,

Ini adalah video tua dari Pusat Primata Yerkes

di mana mereka melatih simpanse untuk bekerja sama.

where they trained chimpanzees to cooperate.

Ini diambil kira-kira seratus tahun lalu

So this is already about a hundred years ago

that we were doing experiments on cooperation.

di mana kita melakukan penelitian mengenai kerja sama.

What you have here is two young chimpanzees who have a box,

Apa yang Anda lihat adalah dua ekor simpanse yang memiliki kotak,

dan kotak itu terlalu berat untuk ditarik oleh seekor simpanse.

and the box is too heavy for one chimp to pull in.

Sudah pasti, di dalamnya ada makanan.

And of course, there's food on the box.

Kalau tidak, mereka tidak akan begitu bersemangat menariknya.

Otherwise they wouldn't be pulling so hard.

Kemudian mereka membawa masuk kotak itu.

And so they're bringing in the box.

Dan Anda dapat lihat bahwa mereka menjadi sinkron.

And you can see that they're synchronized.

Anda dapat melihat mereka bekerja sama, menarik pada saat yang sama.

You can see that they work together, they pull at the same moment.

Ini sudah merupakan suatu kelebihan dibandingkan binatang lain

It's already a big advance over many other animals

yang tidak dapat melakukan hal itu.

who wouldn't be able to do that.

Now you're going to get a more interesting picture,

Dan sekarang Anda akan melihat gambar yang lebih menarik,

karena sekarang salah satu dari kedua simpanse ini sudah diberi makan.

because now one of the two chimps has been fed.

So one of the two is not really interested in the task anymore.

Jadi salah satu dari mereka tidak begitu tertarik

untuk mengerjakan hal itu.

(Tertawa)

(Laughter)

(Tertawa)

(Laughter)

(Tertawa)

(Laughter)

[- and sometimes appears to convey its wishes and meanings by gestures.]

Sekarang lihat akhirnya apa yang terjadi.

Now look at what happens at the very end of this.

(Laughter)

(Tertawa)

He takes basically everything.

Dia mengambil semuanya.

(Laughter)

(Tertawa)

There are two interesting parts about this.

Jadi ada dua bagian menarik mengenai hal ini.

One is that the chimp on the right

Pertama, simpanse yang di kanan

has a full understanding he needs the partner --

paham bahwa dia membutuhkan rekan --

so a full understanding of the need for cooperation.

paham akan perlunya bekerja sama.

Yang kedua adalah bahwa rekannya mau bekerja

The second one is that the partner is willing to work

even though he's not interested in the food.

walaupun dia tidak tertarik pada makanannya.

Why would that be?

Mengapa demikian? Mungkin itu berkaitan dengan saling membantu.

Well, that probably has to do with reciprocity.

Sebenarnya ada banyak bukti dari primata dan binatang lain

There's actually a lot of evidence in primates and other animals

saling membalas jasa.

that they return favors.

Jadi dia akan mendapat balasan jasa

He will get a return favor at some point in the future.

suatu saat nanti..

And so that's how this all operates.

Dan itulah cara semua hal ini bekerja.

Kita melakukan hal yang sama dengan gajah.

We do the same task with elephants.

Kini, sangat berbahaya untuk bekerja sama dengan gajah.

Now, it's very dangerous to work with elephants.

Masalah lain dengan gajah

Another problem with elephants is that you cannot make an apparatus

adalah Anda tidak dapat membuat peralatan

that is too heavy for a single elephant.

yang terlalu berat untuk seekor gajah.

Now you can probably make it,

Mungkin Anda dapat membuatnya,

but it's going to be a pretty clumsy apparatus, I think.

tapi saya pikit itu akan menjadi alat yang sangat rapuh.

Jadi dalam kasus ini --

And so what we did in that case --

we do these studies in Thailand for Josh Plotnik --

kami mengerjakan penelitian ini di Thailand untuk Josh Plotnik --

is we have an apparatus around which there is a rope, a single rope.

kami membuat sebuah alat di mana ada sebuah tali, seutas tali.

Jika Anda menariknya di ujung yang satu,

And if you pull on this side of the rope, the rope disappears on the other side.

talinya akan hilang di ujung yang lain.

Jadi kedua gajah itu harus mengambil dan menariknya pada saat yang bersamaan.

So two elephants need to pick it up at exactly the same time, and pull.

Atau tidak akan ada yang terjadi

Otherwise nothing is going to happen and the rope disappears.

dan talinya akan hilang.

The first tape you're going to see

Dan video pertama yang akan Anda lihat

is two elephants who are released together arrive at the apparatus.

adalah dua ekor gajah dilepaskan bersamaan

dan sampai di alat tadi.

The apparatus is on the left, with food on it.

Alat itu ada di sebelah kiri dengan makanan di atasnya.

Dan mereka datang bersama, tiba bersama,

And so they come together, they arrive together,

mereka mengambil, dan menariknya bersama-sama.

they pick it up together, and they pull together.

Jadi sebenarnya itu sangat mudah untuk mereka.

So it's actually fairly simple for them.

Ini dia.

There they are.

itulah cara kedua gajah itu menyelesaikannya.

So that's how they bring it in.

Sekarang kami membuatnya lebih rumit.

But now we're going to make it more difficult.

Karena tujuan utama dari penelitian ini

Because the purpose of this experiment

adalah untuk melihat seberapa jauh pemahaman mereka mengenai kerja sama.

is to see how well they understand cooperation.

Apakah mereka memahami seperti simpanse tadi, misalnya?

Do they understand that as well as the chimps, for example?

Dan yang kami lakukan pada tahap berikutnya

What we do in the next step is we release one elephant before the other

adalah melepaskan seekor gajah lebih dahulu,

and that elephant needs to be smart enough

dan gajah itu harus cukup cerdas

to stay there and wait and not pull at the rope --

untuk diam dan menunggu tanpa menarik talinya --

karena jika dia menarik talinya, tali itu akan hilang dan seluruh ujian selesai.

because if he pulls at the rope, it disappears and the whole test is over.

Sekarang gajah ini melakukan sesuatu yang ilegal

Now this elephant does something illegal that we did not teach it.

yang tidak kami ajarkan.

But it shows the understanding he has,

Tapi itu menunjukkan pemahaman yang dia miliki,

karena dia meletakkan kaki besarnya di tali,

because he puts his big foot on the rope,

stands on the rope and waits there for the other,

berdiri di tali itu dan menunggu rekannya,

kemudian rekannya akan mengerjakan semua pekerjaan itu untuknya.

and then the other is going to do all the work for him.

So it's what we call freeloading.

Jadi inilah yang kami sebut menumpang.

(Laughter)

(Tertawa)

Tapi ini menunjukkan kecerdasan seekor gajah.

But it shows the intelligence that the elephants have.

Mereka mengembangkan beberapa teknik alternatif

They developed several of these alternative techniques

that we did not approve of, necessarily.

yang tidak kami ajarkan ini.

(Laughter)

So the other elephant is now coming ...

Jadi sekarang gajah lain datang

dan akan menariknya.

and is going to pull it in.

Sekarang lihatlah gajah lain itu. Dia tidak lupa untuk makan, tentunya.

Now look at the other; it doesn't forget to eat, of course.

(Tertawa)

(Laughter)

This was the cooperation and reciprocity part.

Ini adalah kerja sama, saling membantu..

Sekarang sesuatu mengenai empati.

Now something on empathy.

Empathy is my main topic at the moment, of research.

Empati adalah topik utama penelitian saat ini.

And empathy has two qualities:

Dan empati memiliki dua nilai.

One is the understanding part of it.

Pertama adalah bagian pemahaman. Ini hanyalah pengertian yang biasa:

This is just a regular definition:

kemampuan untuk mengerti dan berbagi rasa satu sama lain.

the ability to understand and share the feelings of another.

Dan bagian emosional.

And the emotional part.

Jadi empati memiliki dua saluran.

Empathy has basically two channels: One is the body channel,

Pertama adalah saluran tubuh.

If you talk with a sad person,

Jika Anda bercakap-cakap dengan seseorang yang sedang sedih,

you're going to adopt a sad expression and a sad posture,

Anda akan memakai ekspresi dan postur sedih,

and before you know it, you feel sad.

dan sebelum Anda sadar, Anda juga merasa sedih.

And that's sort of the body channel of emotional empathy,

Dan itulah saluran tubuh dari empati emosional,

yang dimiliki oleh banyak binatang.

which many animals have.

Anjing Anda juga memilikinya.

Your average dog has that also.

That's why people keep mammals in the home

Itulah alasan mengapa orang memelihara mamalia di rumah,

and not turtles or snakes or something like that,

bukan kura-kura atau ular atau sejenisnya

yang tidak memiliki empati seperti itu.

who don't have that kind of empathy.

And then there's a cognitive channel,

Lalu ada saluran kognitif,

which is more that you can take the perspective of somebody else.

yang lebih kepada Anda dapat mengambil sudut pandang orang lain.

Dan itu lebih terbatas.

And that's more limited.

Very few animals, I think elephants and apes, can do that kind of thing.

Ada sedikit binatang -- Saya pikir gajah dan monyet dapat melakukan hal seperti itu --

tapi hanya sedikit sekali binatang yang mampu melakukannya.

Jadi sinkronisasi,

So synchronization,

yang merupakan bagian dari keseluruhan mekanisme empati

which is part of that whole empathy mechanism,

adalah sebuah hal kuno dalam dunia binatang.

is a very old one in the animal kingdom.

Dan pada manusia, tentunya, kita dapat mempelajarinya

In humans, of course, we can study that with yawn contagion.

melalui penularan menguap.

Humans yawn when others yawn.

Manusia menguap ketika orang lain menguap.

And it's related to empathy.

Hal itu berkaitan dengan empati.

It activates the same areas in the brain.

Menguap mengaktifkan bagian yang sama di otak.

Also, we know that people who have a lot of yawn contagion

Kita juga tahu bahwa orang yang banyak tertular menguap

sangatlah empatik.

are highly empathic.

People who have problems with empathy, such as autistic children,

Orang yang memiliki masalah dengan empati, seperti anak autis,

tidak dapat tertular menguap.

they don't have yawn contagion.

Jadi hal ini berkaitan.

So it is connected.

And we study that in our chimpanzees by presenting them with an animated head.

Dan kami mempelajarinya pada simpanse dengan cara memberi mereka sebuah kepala animasi.

Jadi yang Anda lihat di kiri atas adalah

So that's what you see on the upper-left, an animated head that yawns.

sebuah animasi kepala yang menguap.

Dan ada seekor simpanse yang menonton.

And there's a chimpanzee watching,

an actual real chimpanzee watching a computer screen

seekor simpanse tulen menonton layar komputer

on which we play these animations.

di mana kami memainkan animasi ini.

(Tertawa)

(Laughter)

Jadi penularan menguap

So yawn contagion that you're probably all familiar with --

yang mungkin biasa Anda dengar --

and maybe you're going to start yawning soon now --

dan mungkin Anda mulai menguap sebentar lagi --

is something that we share with other animals.

adalah sesuatu yang juga dimiliki binatang-binatang lain.

And that's related to that whole body channel of synchronization

Hal itu berkaitan dengan seluruh saluran tubuh dari sinkronisasi

that underlies empathy,

yang mendasari empati

and that is universal in the mammals, basically.

dan hal itu terjadi secara universal pada mamalia.

We also study more complex expressions -- This is consolation.

Sekarang kami juga mempelajari ekspresi yang lebih rumit. Ini adalah penghiburan.

This is a male chimpanzee who has lost a fight and he's screaming,

Ini adalah simpanse jantan yang kalah berkelahi dan dia berteriak,

and a juvenile comes over and puts an arm around him

dan seekor simpanse muda datang dan meletakkan tangannya

dan menenangkannya.

and calms him down.

That's consolation.

Itulah penghiburan. Sangat mirip dengan penghiburan pada manusia.

It's very similar to human consolation.

And consolation behavior --

Dan perilaku penghiburan,

(Laughter)

didorong oleh empati.

it's empathy driven.

Actually, the way to study empathy in human children

Sebenarnya cara untuk mempelajari empati pada anak-anak

is to instruct a family member to act distressed,

adalah dengan menyuruh seorang anggota keluarga untuk berlagak sedih,

dan mereka akan melihat apa yang dilakukan anak-anak itu..

and then to see what young children do.

Dan itu juga berkaitan dengan empati.

And so it is related to empathy,

itulah jenis ekspresi yang kita lihat.

and that's the kind of expressions we look at.

We also recently published an experiment you may have heard about.

Kami juga baru saja menerbitkan penelitian yang mungkin telah Anda dengar.

It's on altruism and chimpanzees,

Mengenai altruisme (mendahulukan kepentingan orang/hewan lain) dan simpanse

where the question is: Do chimpanzees care about the welfare of somebody else?

di mana pertanyaannya adalah, apakah simpanse peduli

mengenai kesejahteraan simpanse lain?

And for decades it had been assumed that only humans can do that,

Dan selama bertahun-tahun kita menganggap

bahwa hanya manusia yang mampu melakukannya,

that only humans worry about the welfare of somebody else.

bahwa hanya manusia yang peduli akan kesejahteraan orang lain.

Now we did a very simple experiment.

Kami melakukan penelitian yang sangat sederhana.

Kami melakukannya pada simpanse yang hidup di Lawrenceville,

We do that on chimpanzees that live in Lawrenceville,

di lapangan Yerkes.

in the field station of Yerkes.

And so that's how they live.

Jadi inilah cara mereka hidup.

And we call them into a room and do experiments with them.

Kami memanggil mereka masuk ke sebuah ruangan dan melakukan penelitian.

In this case, we put two chimpanzees side-by-side,

Dalam kasus ini, kami menempatkan dua simpanse berdampingan.

and one has a bucket full of tokens, and the tokens have different meanings.

yang satu memiliki seember token, dan setiap token memiliki fungsi berbeda.

Satu jenis token hanya bisa memberi makan simpanse yang dia pilih,

One kind of token feeds only the partner who chooses,

the other one feeds both of them.

token yang lain memberi makan pada keduanya.

So this is a study we did with Vicki Horner.

Inilah penelitian yang kami kerjakan bersama Vicky Horner.

And here, you have the two color tokens.

Di sini ada dua warna token.

Mereka mempunyai seember penuh dengan token.

So they have a whole bucket full of them.

Dan mereka harus memilih satu dari dua warna.

And they have to pick one of the two colors.

Anda akan melihat bagaimana selanjutnya.

You will see how that goes.

Jadi jika simpanse ini membuat pilihan egois,

So if this chimp makes the selfish choice,

dalam hal ini adalah token merah,

which is the red token in this case,

dia harus memberikannya kepada kami.

he needs to give it to us,

we pick it up, we put it on a table where there's two food rewards,

Jadi kami mengambil dan meletakkan di meja di mana ada dua hadiah makanan

tapi dalam hal ini hanya satu ekor yang berhak untuk makan.

but in this case, only the one on the right gets food.

The one on the left walks away because she knows already

Yang di kiri sudah pergi karena dia sudah tahu.

bahwa ini bukan ujian yang baik baginya..

that this is not a good test for her.

Then the next one is the pro-social token.

Kemudian yang satu lagi adalah token pro-sosial.

Jadi yang membuat pilihan -- ini adalah bagian yang menarik --

So the one who makes the choices -- that's the interesting part here --

bagi yang membuat keputusan,

for the one who makes the choices, it doesn't really matter.

itu tidak ada pengaruhnya.

So she gives us now a pro-social token and both chimps get fed.

Jadi dia memberi kami token pro-sosial dan keduanya mendapat makanan.

So the one who makes the choices always gets a reward.

Jadi yang membuat keputusan selalu mendapat hadiah.

So it doesn't matter whatsoever.

Jadi itu tidak ada pengaruhnya.

And she should actually be choosing blindly.

Dia sebetulnya bisa memilih dengan mata tertutup.

Tapi apa yang kami temukan

But what we find is that they prefer the pro-social token.

adalah bahwa mereka lebih memilih token pro-sosial.

So this is the 50 percent line, that's the random expectation.

Dan inilah garis 50 persen yang merupakan keinginan acak.

And especially if the partner draws attention to itself, they choose more.

Dan terutama jika rekannya memberi perhatian, mereka lebih pro-sosial.

Dan jika rekannya memberi tekanan pada mereka --

And if the partner puts pressure on them --

so if the partner starts spitting water and intimidating them --

jika rekannya mulai meludah dan mengintimidasi mereka --

then the choices go down.

maka pilihannya turun.

(Laughter)

It's as if they're saying,

Mereka seperti berkata,

"If you're not behaving, I'm not going to be pro-social today."

"Jika kau tidak sopan, saya tidak akan menjadi pro-sosial hari ini."

Dan inilah yang terjadi tanpa rekan,

And this is what happens without a partner,

ketika tidak ada rekan di sana..

when there's no partner sitting there.

Jadi kami menemukan bahwa simpanse peduli

So we found that the chimpanzees do care about the well-being of somebody else --

tentang kesejahteraan simpanse lain --

especially, these are other members of their own group.

terutama, anggota lain dalam kumpulannya.

Penelitian terakhir yang ingin saya sampaikan kepada Anda

So the final experiment that I want to mention to you

adalah penelitian mengenai keadilan.

is our fairness study.

And so this became a very famous study.

Penelitian ini menjadi sangat terkenal.

And there are now many more,

Dan sekarang ada banyak penelitian lagi,

because after we did this about 10 years ago,

karena setelah kami melakukannya 10 tahun lalu,

it became very well-known.

penelitian ini menjadi sangat terkenal.

And we did that originally with Capuchin monkeys.

Pada awalnya kami melakukannya dengan monyet capuchin.

Dan saya akan menunjukkan penelitian pertama yang kami lakukan.

And I'm going to show you the first experiment that we did.

It has now been done with dogs and with birds

Hal ini telah dicoba pada anjing dan burung

and with chimpanzees.

dan pada simpanse.

But with Sarah Brosnan, we started out with Capuchin monkeys.

Tapi dengan Sarah Brosnan, kami mulai dengan monyet capuchin.

Jadi yang kami lakukan

So what we did is we put two Capuchin monkeys side-by-side.

adalah memasukkan dua ekor monyet capuchin berdampingan.

Again, these animals, live in a group, they know each other.

Kembali, binatang ini, hidup dalam kumpulan, mereka saling mengenal.

Kami memisahkan mereka dari kumpulannya dan memasukkan mereka ke dalam ruang uji.

We take them out of the group, put them in a test chamber.

Lalu ada tugas sederhana

And there's a very simple task that they need to do.

yang harus mereka lakukan.

And if you give both of them cucumber for the task,

Dan jika Anda memberi mentimun

kepada kedua monyet itu bersama-sama,

the two monkeys side-by-side,

they're perfectly willing to do this 25 times in a row.

mereka akan mengerjakan tugas itu 25 kali secara sempurna.

Jadi mentimun, walaupun menurut saya hanyalah air,

So cucumber, even though it's only really water in my opinion,

but cucumber is perfectly fine for them.

mentimun itu sangat lumayan untuk mereka.

Sekarang jika Anda memberi anggur pada salah satunya --

Now if you give the partner grapes --

the food preferences of my Capuchin monkeys

makanan kesukaan monyet-monyet capuchin saya

correspond exactly with the prices in the supermarket --

sesuai dengan harga yang tertera di supermarket --

and so if you give them grapes -- it's a far better food --

sehingga jika Anda memberi mereka anggur -- makanan yang jauh lebih baik --

maka ada ketidakadilan di antara mereka.

then you create inequity between them.

So that's the experiment we did.

Jadi itulah penelitian yang kami lakukan.

Recently, we videotaped it with new monkeys

Baru-baru ini kami merekamnya dengan monyet baru yang belum pernah melakukan tugas ini,

who'd never done the task,

menganggap bahwa kemungkinan mereka akan memberi reaksi yang lebih kuat,

thinking that maybe they would have a stronger reaction,

dan itu ternyata betul.

and that turned out to be right.

Monyet yang di kiri adalah monyet yang mendapat mentimun.

The one on the left is the monkey who gets cucumber.

Yang di kanan adalah yang mendapat anggur.

The one on the right is the one who gets grapes.

Monyet yang mendapat mentimun,

The one who gets cucumber --

note that the first piece of cucumber is perfectly fine.

melihat bahwa potongan mentimun pertama itu cukup enak.

Dia memakan potongan pertama.

The first piece she eats.

Then she sees the other one getting grape, and you will see what happens.

Kemudian dia melihat yang lain mendapat anggur, dan lihatlah yang terjadi.

Dia memberikan kami batu. Itulah tugasnya.

So she gives a rock to us. That's the task.

Kami memberinya sepotong mentimun, dan dia memakannya.

And we give her a piece of cucumber and she eats it.

Yang lainnya memberikan batu kepada kami.

The other one needs to give a rock to us.

Dan itulah yang dia lakukan.

And that's what she does.

And she gets a grape ...

Dia mendapat anggur dan memakannya.

and eats it.

Yang satunya melihat hal itu.

The other one sees that.

Dia memberikan batu kepada kami sekarang,

She gives a rock to us now,

gets, again, cucumber.

kembali, mendapat mentimun.

(Laughter)

(Tertawa)

(Laughter ends)

Dia mencoba melempar batu pada dinding.

She tests a rock now against the wall.

Dia harus memberikannya kepada kami.

She needs to give it to us.

Dan dia mendapat mentimun lagi.

And she gets cucumber again.

(Laughter)

(Tertawa)

Jadi pada dasarnya Anda sedang melihat protes di Wall Street.

So this is basically the Wall Street protest that you see here.

(Laughter)

(Tertawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

Akan saya sampaikan --

I still have two minutes left --

saya masih punya dua menit lagi, saya akan menyampaikan cerita lucu mengenai hal ini.

let me tell you a funny story about this.

Penelitian ini menjadi sangat terkenal

This study became very famous and we got a lot of comments,

dan kami mendapat banyak komentar,

terutama dari para antropolog, ekonom,

especially anthropologists, economists, philosophers.

filsuf.

They didn't like this at all.

Mereka sama sekali tidak menyukai hal ini.

Because they had decided in their minds, I believe,

Karena saya yakin mereka telah memutuskan di dalam pikirannya,

that fairness is a very complex issue, and that animals cannot have it.

bahwa keadilan adalah isu yang sangat rumit

sehingga binatang tidak dapat memilikinya.

And so one philosopher even wrote us

Dan salah seorang filsuf bahkan menulis

that it was impossible that monkeys had a sense of fairness

bahwa mustahil jika monyet memiliki rasa keadilan

because fairness was invented during the French Revolution.

karena keadilan baru ditemukan pada waktu Revolusi Perancis.

(Laughter)

(Tertawa)

Yang lain menulis sebuah bab

And another one wrote a whole chapter

saying that he would believe it had something to do with fairness,

mengatakan bahwa dia percaya hal itu berkaitan dengan keadilan

if the one who got grapes would refuse the grapes.

jika monyet yang mendapat anggur menolak anggur yang diberikan.

Now the funny thing is that Sarah Brosnan, who's been doing this with chimpanzees,

Sekarang, yang lucu adalah, Sarah Brosnan,

yang telah melakukan hal ini pada simpanse,

had a couple of combinations of chimpanzees

memiliki beberapa kombinasi simpanse

where, indeed, the one who would get the grape

di mana, salah satu yang mendapat anggur akan menolaknya

would refuse the grape until the other guy also got a grape.

sampai rekannya juga mendapat anggur.

Jadi kami makin mendekat dengan perasaan keadilan manusia.

So we're getting very close to the human sense of fairness.

And I think philosophers need to rethink their philosophy for a while.

Dan saya pikir para filsuf harus memikirkan kembali filosofi mereka.

So let me summarize.

Saya akan merangkum.

I believe there's an evolved morality.

Saya percaya ada moralitas yang berkembang.

I think morality is much more than what I've been talking about,

Saya pikir moralitas itu lebih dari sekedar apa yang telah kita bicarakan,

tapi itu akan mustahil tanpa bahan-bahan

but it would be impossible without these ingredients

yang kita temukan pada primata lain,

that we find in other primates,

which are empathy and consolation,

yaitu empati dan pengihiburan,

pro-social tendencies and reciprocity and a sense of fairness.

kecenderungan pro-sosial, saling membantu, dan rasa keadilan.

Sehingga kami meneliti isu-isu ini

And so we work on these particular issues

to see if we can create a morality from the bottom up, so to speak,

untuk melihat apakah kita bisa membangun moralitas dari bawah,

without necessarily god and religion involved,

tanpa campur tangan Tuhan dan agama,

dan melihat bagaimana kita mencapai moralitas yang berkembang.

and to see how we can get to an evolved morality.

Terima kasih atas perhatian Anda.

And I thank you for your attention.

(Applause)

(Tepuk tangan)