Suzanne Lee: Grow your own clothes

Translator: Amir Sudjono Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

So as a fashion designer,

Sebagai seorang perancang busana,

I've always tended to think of materials

saya selalu berpikir tentang material

something like this,

seperti ini

or this,

atau ini,

or maybe this.

atau mungkin ini.

But then I met a biologist,

Tetapi suatu ketika saya bertemu seorang ahli biologi,

and now I think of materials like this --

dan sekarang saya memikirkan material seperti ini --

green tea, sugar,

teh hijau, gula,

a few microbes and a little time.

beberapa bakteri dan sedikit waktu.

I'm essentially using a kombucha recipe,

Pada dasarnya saya menggunakan resep kombucha,

which is a symbiotic mix

yang merupakan campuran simbiotik

of bacteria, yeasts and other micro-organisms,

dari bakteri, ragi, dan mikroorganisme lainnya,

which spin cellulose

yang memintal selulosa

in a fermentation process.

dalam suatu proses fermentasi.

Over time, these tiny threads

Seiring dengan waktu, benang kecil ini

form in the liquid into layers

terbentuk di dalam cairan menjadi lapisan

and produce a mat on the surface.

dan menghasilkan tikar pada permukaannya.

So we start by brewing the tea.

Jadi kita memulai dengan menyeduh teh.

I brew up to about 30 liters of tea at a time,

Saya menyeduh sekitar 30 liter teh sekaligus,

and then while it's still hot, add a couple of kilos of sugar.

dan ketika masih panas, menambahkan dua kilogram gula.

We stir this in until it's completely dissolved

Kita aduk sampai terlarut sempurna

and then pour it into a growth bath.

dan menuangkannya ke dalam tangki pertumbuhan.

We need to check that the temperature

Kita harus memastikan bahwa suhunya

has cooled to below 30 degrees C.

telah mendingin hingga di bawah 30 derajat Celcius.

And then we're ready to add the living organism.

Dan setelah itu kita siap untuk menambahkan organisme hidup.

And along with that, some acetic acid.

Dan bersama dengan itu, sedikit asam asetat.

And once you get this process going,

Dan setelah Anda menjalakan proses ini,

you can actually recycle

Anda bisa mendaur ulang

your previous fermented liquid.

cairan yang telah terfermentasi sebelumnya.

We need to maintain an optimum temperature for the growth.

Kita perlu menjaga suhu untuk pertumbuhan yang optimal.

And I use a heat mat to sit the bath on

Dan saya menggunakan tikar panas yang dimasukkan ke dalam tangki

and a thermostat to regulate it.

dan termostat untuk mengatur suhunya.

And actually, in hot weather, I can just grow it outside.

Dan sebenarnya, dalam cuaca panas, saya bisa menumbuhkannya di luar.

So this is my mini fabric farm.

Jadi inilah pertanian kain mini saya.

After about three days,

Setelah kira-kira tiga hari,

the bubbles will appear on the surface of the liquid.

gelembung-gelembung akan muncul di permukaan cairan.

So this is telling us that the fermentation is in full swing.

Ini memberi tahu kita bahwa fermentasi sedang dalam kecepatan penuh.

And the bacteria are feeding

Dan bakteri sedang memakan

on the sugar nutrients in the liquid.

nutrisi gula di dalam cairan.

So they're spinning these tiny nano fibers

Jadi bakteri ini memintal serat nano kecil

of pure cellulose.

dari selulosa murni ini.

And they're sticking together, forming layers

Bakteri ini menyatu, membentuk lapisan

and giving us a sheet on the surface.

dan memberi kita lembaran di permukaan.

After about two to three weeks,

Dan setelah sekitar dua sampai tiga minggu,

we're looking at something which is about an inch in thickness.

kita bisa mendapat sesuatu setebal kira-kira satu inci.

So the bath on the left is after five days,

Jadi tangki di sebelah kiri adalah setelah lima hari,

and on the right, after 10.

dan di sebelah kanan, setelah 10 hari.

And this is a static culture.

Dan ini adalah kultur statis.

You don't have to do anything to it;

Anda tidak perlu melakukan apapun,

you just literally watch it grow.

Anda hanya melihatnya tumbuh.

It doesn't need light.

Tidak memerlukan sinar.

And when it's ready to harvest, you take it out of the bath

Dan ketika siap untuk dipanen, Anda mengeluarkannya dari tangki

and you wash it in cold, soapy water.

dan mencucinya di air yang dingin dan bersabun.

At this point, it's really heavy.

Pada tahap ini, material ini sangat berat.

It's over 90 percent water,

Lebih dari 90 persennya adalah air,

so we need to let that evaporate.

jadi kita perlu membiarkannya menguap.

So I spread it out onto a wooden sheet.

Jadi saya menggelarnya di atas lempeng kayu.

Again, you can do that outside

Kembali, Anda bisa melakukannya di luar

and just let it dry in the air.

dan membiarkannya kering di udara.

And as it's drying, it's compressing,

Dan ketika mengering, material ini akan mengecil,

so what you're left with, depending on the recipe,

jadi Anda akan mendapatkan, tergantung dari resepnya,

is something that's either

sesuatu yang mungkin

like a really light-weight, transparent paper,

seperti kertas yang sangat ringan dan transparan,

or something which is much more like a flexible vegetable leather.

atau sesuatu yang lebih lentur seperti kulit nabati.

And then you can either cut that out

Dan Anda bisa memotong

and sew it conventionally,

dan menjahitnya seperti biasa

or you can use the wet material

atau Anda bisa menggunakan material basah

to form it around a three-dimensional shape.

untuk membentuknya dalam tiga dimensi.

And as it evaporates,

Dan pada waktu mengering,

it will knit itself together, forming seams.

Material ini merajut sendiri, membentuk jahitan

So the color in this jacket is coming purely from green tea.

Lalu warna di jaket ini didapat hanya dari teh hijau.

I guess it also looks a little bit like human skin,

Saya rasa ini terlihat mirip kulit manusia,

which intrigues me.

yang memikat saya.

Since it's organic,

Karena ini organik,

I'm really keen to try and minimize the addition of any chemicals.

Saya sangat tertarik untuk mencoba mengurangi bahan kimia.

I can make it change color without using dye

Saya dapat mengubah warnanya tanpa menggunakan pewarna

by a process of iron oxidation.

dengan proses oksidasi besi

Using fruit and vegetable staining,

Menggunakan pewarna buah dan sayuran,

create organic patterning.

membuat pola organik.

And using indigo,

Dan menggunakan indigo,

make it anti-microbial.

membuatnya anti-mikroba.

And in fact, cotton

Dan sebenarnya, katun

would take up to 18 dips in indigo

memerlukan 18 celupan di dalam indigo

to achieve a color this dark.

untuk mendapatkan warna segelap ini.

And because of the super-absorbency of this kind of cellulose,

Dan karena daya serap yang bagus dari selulosa semacam ini,

it just takes one, and a really short one at that.

hanya diperlukan satu celupan singkat.

What I can't yet do is make it water-resistant.

Yang belum bisa saya lakukan adalah membuatnya tahan air.

So if I was to walk outside in the rain

Jadi jika saya berjalan di tengah hujan

wearing this dress today,

memakai pakaian ini sekarang.

I would immediately start to absorb

Pakaian ini akan menyerap air

huge amounts of water.

dalam jumlah besar

The dress would get really heavy,

Pakaian ini akan menjadi sangat berat,

and eventually the seams would probably fall apart --

dan akhirnya jahitannya akan lepas --

leaving me feeling rather naked.

membuat saya merasa cukup terbuka.

Possibly a good performance piece,

Mungkin sesuatu yang bagus untuk dipertunjukkan,

but definitely not ideal for everyday wear.

tetapi sudah pasti tidak cocok untuk sehari-hari.

What I'm looking for

Yang saya cari

is a way to give the material

adalah cara memberikan material ini

the qualities that I need.

kualitas yang saya butuhkan.

So what I want to do is say to a future bug,

Jadi yang saya ingin lakukan adalah mengatakan kepada bakteri masa depan,

"Spin me a thread.

"Pintal sehelai benang untuk saya.

Align it in this direction.

Luruskan dalam arah ini.

Make it hydrophobic.

Buatlah anti air.

And while you're at it,

Dan ketika kamu melakukannya,

just form it around this 3D shape."

bentuklah dia menjadi bentuk 3 dimensi ini."

Bacterial cellulose is actually already being used for wound healing,

Bakteri selulosa sebenarnya telah digunakan untuk menyembuhkan luka,

and possibly in the future

dan mungkin di masa mendatang

for biocompatible blood vessels,

untuk pembuluh darah biokompatibel,

possibly even replacement bone tissue.

bahkan mungkin sebagai pengganti jaringan tulang.

But with synthetic biology,

Tetapi dengan biologi sintetis,

we can actually imagine engineering this bacterium

kita dapat membayangkan bakteri ini direkayasa

to produce something

untuk menghasilkan sesuatu

that gives us the quality,

yang memberi kita kualitas,

quantity and shape

kuantitas dan bentuk

of material that we desire.

dari material yang kita inginkan.

Obviously, as a designer, that's really exciting

Sudah jelas, sebagai seorang perancang busana, ini sangat menarik.

because then I start to think, wow,

Karena dengan ini saya mulai berpikir, wow,

we could actually imagine

kita bisa membayangkan

growing consumable products.

menumbuhkan barang-barang konsumsi.

What excites me about using microbes

Yang memikat saya dengan penggunaan bakteri

is their efficiency.

adalah efisiensinya.

So we only grow what we need.

Jadi kita hanya menumbuhkan yang kita butuhkan.

There's no waste.

Tidak ada limbah.

And in fact, we could make it from a waste stream --

Dan kenyataannya, kita bisa membuatnya dari saluran limbah --

so for example,

sebagai contoh,

a waste sugar stream

limbah gula

from a food processing plant.

dari pabrik pengolahan makanan.

Finally, at the end of use, we could biodegrade it naturally

Akhirnya, setelah digunakan, kita dapat menguraikannya secara alami

along with your vegetable peelings.

bersama dengan kulit sayuran Anda.

What I'm not suggesting is that microbial cellulose

Yang tidak saya sarankan adalah selulosa mikroba

is going to be a replacement

digunakan sebagai pengganti

for cotton, leather or other textile materials.

katun, kulit, dan material tekstil lainnya.

But I do think it could be quite a smart and sustainable addition

Tetapi saya pikir itu bisa menjadi pelengkap yang cerdas dan ramah lingkungan

to our increasingly precious natural resources.

terhadap kekayaan alam kita yang semakin lama semakin berharga.

Ultimately, maybe it won't even be fashion

Pada akhirnya, mungkin ini tidak akan menjadi mode

where we see these microbes have their impact.

di mana kita bisa melihat mikroba ini memiliki dampak mereka.

We could, for example, imagine

Kita bisa, sebagai contoh, membayangkan

growing a lamp, a chair,

menumbuhkan lampu, kursi,

a car or maybe even a house.

mobil, atau mungkin rumah.

So I guess what my question to you is:

Jadi pertanyaan saya kepada Anda adalah:

in the future, what would you choose to grow?

di masa depan, apa yang Anda putuskan untuk ditumbuhkan?

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk Tangan)

Bruno Giussani: Suzanne, just a curiosity,

Bruno Giussani: Suzanne, cepat saja,

what you're wearing is not random. (Suzanne Lee: No.)

apa yang Anda pakai bukan sembarang pakaian (Suzanne Lee: Bukan.)

This is one of the jackets you grew?

Ini adalah jaket yang kau tumbuhkan sendiri?

SL: Yes, it is.

SL: Benar.

It's probably -- part of the project's still in process

Mungkin -- sebagian dari proyek ini masih berjalan,

because this one

karena pakaian ini

is actually biodegrading in front of your eyes.

sebenarnya sedang terurai di depan mata Anda.

(Laughter)

(Tertawa)

It's absorbing my sweat, and it's feeding on it.

Ini menyerap keringat saya dan memakannya.

BG: Okay, so we'll let you go and save it, and rescue it.

BG: Baik, jadi kami akan membiarkan Anda menyelamatkannya.

Suzanne Lee. (SL: Thank you.)

Suzanne Lee. (SL: Terima kasih.)

(Applause)

(Tepuk Tangan)