Neil Harbisson: I listen to color

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Ian Adiwibowo

Well, I was born with a rare visual condition

Saya terlahir dengan kondisi penglihatan yang langka

called achromatopsia, which is total color blindness,

yang disebut achromatopsia, yaitu buta warna total,

so I've never seen color,

jadi saya tidak pernah melihat warna,

and I don't know what color looks like,

dan saya tidak tahu seperti apa warna itu,

because I come from a grayscale world.

karena saya berasal dari dunia hitam putih.

To me, the sky is always gray,

Bagi saya, langit selalu kelabu,

flowers are always gray,

bunga juga selalu kelabu,

and television is still in black and white.

dan televisi masih hitam putih.

But, since the age of 21,

Namun sejak usia 21 tahun,

instead of seeing color, I can hear color.

saya tetap tidak bisa melihat warna, namun saya bisa mendengar warna.

In 2003, I started a project

Pada tahun 2003, saya memulai sebuah proyek

with computer scientist Adam Montandon,

bersama ilmuwan komputer Adam Montandon,

and the result, with further collaborations

dan hasil dari kerjasama lebih lanjut

with Peter Kese from Slovenia

dengan Peter Kese dari Slovenia

and Matias Lizana from Barcelona,

dan Matias Lizana dari Barcelona,

is this electronic eye.

adalah mata elektronik ini.

It's a color sensor that detects

Ini adalah sensor warna yang mendeteksi

the color frequency in front of me — (Frequency sounds) —

frekuensi warna di depan saya -- (Suara frekuensi) --

and sends this frequency to a chip installed

dan mengirimkan frekuensi ini ke chip yang dipasang

at the back of my head, and I hear the color in front of me

di belakang kepala saya, dan saya dapat mendengar warna di depan saya

through the bone, through bone conduction.

melalui konduksi ke tulang kepala.

(Frequency sounds) So, for example, if I have, like —

(Suara frekuensi) Contohnya, jika ada --

This is the sound of purple. (Frequency sounds)

Ini adalah suara warna ungu. (Suara frekuensi)

For example, this is the sound of grass. (Frequency sounds)

Contoh lagi, ini adalah suara rumput. (Suara frekuensi)

This is red, like TED. (Frequency sounds)

Ini suara warna merah, seperti TED. (Suara frekuensi)

This is the sound of a dirty sock. (Laughter)

Ini adalah suara warna kaos kaki kotor. (Tawa)

Which is like yellow, this one.

Yaitu warna kuning.

So I've been hearing color all the time for eight years,

Saya telah mendengar warna selama delapan tahun,

since 2004, so I find it completely normal now

sejak 2004, jadi saya sudah terbiasa

to hear color all the time.

mendengar warna setiap saat.

At the start, though, I had to memorize the names you give

Pada awalnya, saya harus mengingat nama dari setiap warna

for each color, so I had to memorize the notes,

yang Anda berikan, saya harus mengingat nadanya,

but after some time, all this information

namun setelah beberapa waktu, semua informasi ini

became a perception.

menjadi otomatis.

I didn't have to think about the notes.

Saya tidak lagi harus memikirkan nadanya.

And after some time, this perception became a feeling.

Dan setelah beberapa saat, kebiasaan ini berubah menjadi perasaan.

I started to have favorite colors,

Saya mulai memiliki warna favorit,

and I started to dream in colors.

dan mimpi saya mulai berwarna.

So, when I started to dream in color is when I felt

Jadi, saat mimpi saya berwarna, saya merasa

that the software and my brain had united,

bahwa piranti lunak dan otak saya telah menyatu,

because in my dreams, it was my brain creating

karena dalam mimpi saya, otak sayalah membuat

electronic sounds. It wasn't the software,

suara elektronik, bukan dari piranti lunak tersebut,

so that's when I started to feel like a cyborg.

sehingga sejak saat itulah saya mulai merasa seperti cyborg.

It's when I started to feel that the cybernetic device

Sejak saat itulah saya mulai merasa bahwa perangkat sibernetika ini

was no longer a device.

tidak lagi hanya sekedar mesin.

It had become a part of my body,

Tetapi telah menjadi bagian dari tubuh saya,

an extension of my senses,

perpanjangan dari indra saya,

and after some time, it even became a part

dan setelah beberapa saat, alat ini bahkan menjadi bagian

of my official image.

dari foto resmi saya.

This is my passport from 2004.

Ini paspor saya pada tahun 2004.

You're not allowed to appear on U.K. passports

Anda tidak boleh menggunakan peralatan elektronik

with electronic equipment, but I insisted

di paspor Inggris. Namun saya bersikeras

to the passport office that what they were seeing

bahwa apa yang mereka lihat

was actually a new part of my body,

sebenarnya adalah bagian dari tubuh saya,

an extension of my brain, and they finally accepted me

perpanjangan dari otak saya, dan akhirnya mereka membolehkan saya

to appear with the passport photo.

memakainya di foto paspor saya.

So, life has changed dramatically since I hear color,

Jadi hidup saya telah sangat berubah sejak saya mendengar warna

because color is almost everywhere,

karena warna hampir ada di mana-mana,

so the biggest change for example is

contoh perubahan yang paling besar adalah

going to an art gallery, I can listen to a Picasso,

saya pergi ke galeri seni, dan contohnya saya dapat mendengar Picasso,

for example. So it's like I'm going to a concert hall,

Jadi saya seperti pergi ke gedung konser,

because I can listen to the paintings.

karena saya dapat mendengar lukisan.

And supermarkets, I find this is very shocking,

Juga supermarket, saya sangat terkejut,

it's very, very attractive to walk along a supermarket.

benar-benar menarik untuk berjalan-jalan di supermarket.

It's like going to a nightclub.

Saya seperti pergi ke kelab malam.

It's full of different melodies. (Laughter) Yeah.

Penuh dengan melodi yang berbeda. (Tawa) Benar.

Especially the aisle with cleaning products.

Terutama di rak produk-produk pembersih.

It's just fabulous. (Laughter)

Luar biasa. (Tawa)

Also, the way I dress has changed.

Ini juga mengubah cara berpakaian saya.

Before, I used to dress in a way that it looked good.

Sebelumnya, saya berpakaian agar terlihat bagus.

Now I dress in a way that it sounds good. (Laughter)

Kini saya berpakaian agar terdengar bagus. (Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

So today I'm dressed in C major,

Hari ini saya berpakaian di C mayor

so it's quite a happy chord. (Laughter)

kunci yang cukup menyenangkan. (Tawa)

If I had to go to a funeral, though,

Jika saya ingin menghadiri pemakaman,

I would dress in B minor, which would be

saya akan berpakaian di B minor, yang warnanya

turquoise, purple and orange. (Laughter)

pirus (hijau toska), ungu, dan oranye. (Tawa)

Also, food, the way I look at food has changed,

Cara saya melihat makanan juga berubah

because now I can display the food on a plate,

karena sekarang saya dapat menampilkan makanan di piring

so I can eat my favorite song. (Laughter)

dan saya dapat makan lagu favorit saya. (Tawa)

So depending on how I display it,

Jadi tergantung bagaimana cara menampilkannya,

I can hear and I can compose music with food.

saya dapat mendengar dan menggubah musik dengan makanan.

So imagine a restaurant where we can have, like,

Jadi bayangkanlah rumah makan di mana kita bisa

Lady Gaga salads as starters. (Laughter) I mean,

memesan salad Lady Gaga sebagai makanan pembuka, (Tawa)

this would get teenagers to eat their vegetables, probably.

ini mungkin akan membuat para remaja mau makan sayuran.

And also, some Rachmaninov piano concertos

Lalu konser piano Rachmaninov

as main dishes, and some Bjork or Madonna desserts,

sebagai makanan utama dan Bjork atau Madonna untuk makanan penutup,

that would be a very exciting restaurant

rumah makan seperti itu akan sangat menarik

where you can actually eat songs.

di mana Anda dapat memakan lagu.

Also, the way I perceive beauty has changed,

Cara saya merasakan keindahan juga telah berubah

because when I look at someone, I hear their face,

karena saat saya melihat seseorang, saya mendengar wajahnya,

so someone might look very beautiful but sound terrible.

seseorang bisa jadi terlihat cantik namun bersuara buruk.

(Laughter) And it might happen the opposite,

(Tawa) Dan bisa juga sebaliknya.

the other way around. So I really enjoy creating, like,

Saya benar-benar menikmati dapat membuat

sound portraits of people.

potret suara dari orang-orang

Instead of drawing someone's face, like drawing the shape,

Bukannya menggambar wajah seseorang, seperti menggambar bentuk,

I point at them with the eye and I write down

saya menatap mereka dan menuliskan

the different notes I hear, and then I create sound portraits.

nada-nada berbeda yang saya dengar lalu membuat potret suara.

Here's some faces.

Inilah beberapa wajahnya.

(Musical chords)

(Kunci musik)

Yeah, Nicole Kidman sounds good. (Laughter)

Ya Nicole Kidman terdengar indah. (Tawa)

Some people, I would never relate, but they sound similar.

Beberapa orang, saya tidak pernah menghubungkannya, namun suaranya serupa.

Prince Charles has some similarities with Nicole Kidman.

Pangeran Charles memiliki kemiripan dengan Nicole Kidman.

They have similar sound of eyes.

Suara mata mereka sama.

So you relate people that you wouldn't relate,

Jadi Anda menghubungkan orang yang tidak berhubungan,

and you can actually also create concerts

dan Anda juga dapat membuat konser

by looking at the audience faces.

dengan melihat wajah para penonton.

So I connect the eye, and then I play the audience's faces.

Saya menatap matanya lalu memainkan suara dari para penonton.

The good thing about this is,

Hal yang bagus dari hal ini adalah

if the concert doesn't sound good, it's their fault.

jika konsernya tidak bagus, itu salah mereka.

It's not my fault, because — (Laughter)

Itu bukan salah saya, karena -- (Tawa)

And so another thing that happens is that

Dan juga hal lain yang terjadi adalah

I started having this secondary effect

saya mulai mendapat dampak tambahan

that normal sounds started to become color.

dari suara normal yang mulai menjadi warna.

I heard a telephone tone, and it felt green

Saya mendengar suara telepon, dan rasanya itu berwarna hijau

because it sounded just like the color green.

karena terdengar seperti suara warna hijau.

The BBC beeps, they sound turquoise,

Bunyi BBC, seperti berwarna pirus,

and listening to Mozart became a yellow experience,

dan mendengar Mozart merupakan pengalaman warna kuning,

so I started to paint music and paint people's voices,

jadi saya mulai menggambar musik dan suara-suara orang,

because people's voices have frequencies

karena suara orang memiliki frekuensi

that I relate to color.

yang dapat saya hubungkan dengan warna.

And here's some music translated into color.

Dan inilah beberapa musik yang diterjemahkan ke dalam warna.

For example, Mozart, "Queen of the Night," looks like this.

Contohnya, "Queen of the Night" dari Mozart terlihat seperti ini.

(Music) Very yellow and very colorful,

(Musik) Sangat kuning dan penuh warna,

because there's many different frequencies.

karena ada banyak frekuensi yang berbeda.

(Music)

(Musik)

And this is a completely different song.

Dan inilah lagu yang sangat berbeda.

(Music) It's Justin Bieber's "Baby." (Laughter)

(Musik) "Baby" oleh Justin Bieber. (Tawa)

(Music)

(Musik)

It is very pink and very yellow.

Sangat jingga dan kuning.

So, also voices, I can transform speeches into color,

Sama seperti suara, saya dapat mengubah pidato menjadi warna,

for example, these are two very well-known speeches.

contohnya, ini adalah dua pidato yang sangat terkenal.

One of them is Martin Luther King's "I Have A Dream,"

Salah satunya adalah pidato Martin Luther King, "Aku memiliki Mimpi,"

and the other one is Hitler.

dan yang satu lagi adalah Hitler.

And I like to exhibit these paintings in the exhibition halls

Saya suka memamerkan lukisan ini di tempat pameran

without labels, and then I ask people,

tanpa label, lalu saya menanyai orang-orang,

"Which one do you prefer?"

"Yang mana yang Anda sukai?"

And most people change their preference

Dan kebanyakan orang mengubah lukisan kesukaannya

when I tell them that the one on the left is Hitler

saat saya memberi tahu bahwa yang di sebelah kiri adalah milik Hitler

and the one on the right is Martin Luther King.

dan yang di sebelah kanan adalah milik Martin Luther King.

So I got to a point when I was able to perceive 360 colors,

Jadi saya sampai pada titik di mana saya dapat merasakan 360 warna,

just like human vision.

sama seperi penglihatan manusia.

I was able to differentiate all the degrees of the color wheel.

Saya dapat membedakan semua jenis warna.

But then, I just thought that

Namun saya juga berpikir bahwa

this human vision wasn't good enough.

penglihatan manusia tidaklah terlalu bagus.

There's many, many more colors around us

Ada banyak lagi warna di sekitar kita

that we cannot perceive,

yang tidak dapat kita lihat,

but that electronic eyes can perceive.

namun dapat dilihat oleh mata elektronik.

So I decided to continue extending my color senses,

Jadi saya memutuskan memperpanjang indra pewarnaan saya

and I added infrared and I added ultraviolet

dan menambahkan sinar inframerah dan ultraungu

to the color-to-sound scale, so now I can hear colors

pada ukuran suara dari warna, sehingga kini saya dapat mendengar warna

that the human eye cannot perceive.

yang tidak dapat dilihat mata manusia.

For example, perceiving infrared is good because you can

Contohnya, melihat sinar inframerah itu bagus karena Anda dapat

actually detect if there's movement detectors in a room.

mendeteksi jika ada detektor gerakan dalam sebuah ruangan.

I can hear if someone points at me with a remote control.

Saya dapat mendengar jika seseorang menunjuk saya dengan remote control.

And the good thing about perceiving ultraviolet is that

Dan hal yang bagus dari merasakan sinar ultraungu adalah

you can hear if it's a good day or a bad day to sunbathe,

Anda dapat tahu apakah hari ini baik untuk berjemur atau tidak,

because ultraviolet is a dangerous color,

karena ultraungu adalah warna yang berbahaya,

a color that can actually kill us, so I think we should all have this wish

warna yang dapat membunuh kita, jadi saya rasa kita harus berharap

to perceive things that we cannot perceive.

agar dapat melihat hal yang tidak dapat kita lihat.

That's why, two years ago,

Karena itulah, dua tahun yang lalu,

I created the Cyborg Foundation,

saya mendirikan Cyborg Foundation,

which is a foundation that tries to help people

yaitu yayasan yang mencoba menolong orang-orang

become a cyborg, tries to encourage people

untuk menjadi cyborg, mencoba mendorong orang-orang

to extend their senses

memperluas indra mereka

by using technology as part of the body.

dengan menggunakan teknologi sebagai bagian dari tubuh mereka.

We should all think that knowledge comes from our senses,

Kita harus berpikir ilmu pengetahuan kita berasal dari indra kita

so if we extend our senses,

dan jika kita memperluas indra kita,

we will consequently extend our knowledge.

kita akan dapat memperluas pengetahuan kita.

I think life will be much more exciting

Saya rasa hidup akan menjadi jauh lebih menarik

when we stop creating applications for mobile phones

saat kita berhenti membuat aplikasi untuk telepon seluler

and we start creating applications for our own body.

dan mulai membuat aplikasi untuk tubuh kita.

I think this will be a big, big change

Saya pikir hal ini akan menjadi perubahan besar

that we will see during this century.

yang akan kita saksikan selama abad ini.

So I do encourage you all to think about which senses

Jadi saya ingin mendorong Anda untuk berpikir mengenai indra mana,

you'd like to extend.

yang ingin Anda perluas.

I would encourage you to become a cyborg.

Saya ingin mendorong Anda menjadi cyborg.

You won't be alone. Thank you. (Applause)

Anda tidak akan sendirian. Terima kasih. (Tepuk tangan)

(Applause)

(Tepuk tangan)