Pete Alcorn on the world in 2200

Translator: Mohammad Renaldi Diponegoro Reviewer: Wahyu Perdana Yudistiawan

I used to be a Malthusian.

Saya dulu adalah pengikut Malthus.

This was my mental model of the world:

Ini adalah model mental saya tentang dunia.

exploding population, small planet;

Populasi yang meledak, planet yang kecil,

it's going to lead to ugly things.

itu akan membawa pada hal-hal yang buruk.

But I'm moving past Malthus,

Tetapi saya bergerak melewati Malthus.

because I think that we just might be about 150 years

Karena saya pikir bahwa kita mungkin hanya sekitar 150 tahun

from a kind of new enlightenment.

dari semacam pencerahan baru.

Here's why.

Ini sebabnya.

This is the U.N.'s population data,

Ini adalah data populasi PBB,

you may have seen, for the world.

anda mungkin telah melihat, untuk dunia.

And the world's population expected to top out

Dan populasi dunia diharapkan untuk melewati

at something hopefully a bit less than 10 billion, late this century.

pada sesuatu yang diharapkan sedikit kurang dari 10 miliar, akhir abad ini.

And after that, most likely it's going to begin to decline.

Dan setelahnya, kemungkinan besar populasi akan mulai menurun.

So what then?

Jadi apa selanjutnya?

Most of the economic models are built around scarcity and growth.

Kebanyakan dari model-model ekonomi dibangun di sekitar kelangkaan dan pertumbuhan.

So a lot of economists

Jadi banyak ahli-ahli ekonomi

look at declining population

melihat pada populasi yang menurun

and expect to see stagnation, maybe depression.

dan berharap melihat stagnasi, mungkin penurunan.

But a declining population is going to have

Tetapi sebuah populasi yang menurun akan memiliki

at least two very beneficial economic effects.

setidaknya dua efek ekonomi yang sangat bermanfaat.

One: fewer people on a fixed amount of land

Pertama, makin sedikit orang, dengan jumlah lahan yang tetap

make investing in property a bad bet.

membuat berinvestasi di properti adalah pilihan buruk.

In the cities, a lot of the cost of property

Di kota-kota, sebagian besar biaya properti

is actually wrapped up in its speculative value.

pada kenyataannya dibungkus dalam nilai spekulatifnya.

Take away land speculation,

Jika spekulasi lahan dihilangkan,

price of land drops.

harga lahan akan menurun.

And that begins to lift a heavy burden

Dan hal tersebut akan mulai mengangkat sebuah beban berat

off the world's poor.

dari orang-orang miskin di dunia.

Number two: a declining population

Kedua, sebuah populasi yang menurun

means scarce labor.

berarti kelangkaan tenaga kerja.

Scarce labor drives wages.

Kelangkaan tenaga kerja mendorong upah.

As wages increase

Seiring kenaikan upah

that also lifts the burden on the poor and the working class.

hal itu juga mengangkat beban dari rakyat miskin dan kelas pekerja.

Now I'm not talking about a radical drop in population like we saw in the Black Death.

Sekarang saya tidak berbicara tentang sebuah penurunan radikal seperti yang kita lihat pada wabah sampar (Black Death).

But look what happened in Europe

Tetapi lihatlah apa yang terjadi di Eropa

after the plague:

setelah wabah:

rising wages,

kenaikan upah,

land reform,

reformasi agraria,

technological innovation,

inovasi teknologi,

birth of the middle class;

kelahiran kelas menengah.

and after that, forward-looking social movements

Dan setelahnya, pergerakan-pergerakan sosial yang berorientasi ke depan

like the Renaissance,

seperti Renaisans,

and later the Enlightenment.

dan kemudian Pencerahan.

Most of our cultural heritage has tended to look backward,

Sebagian besar warisan budaya kita cenderung untuk melihat ke belakang,

romanticizing the past.

rmeromantisasi masa lalu.

All of the Western religions begin with the notion of Eden,

Semua agama-agama Barat mulai dengan gagasan tentang Firdaus,

and descend through a kind of profligate present

dan menurun melalui semacam masa kini yang bobrok,

to a very ugly future.

menuju suatu masa depan yang sangat buruk.

So human history is viewed

Sehingga sejarah manusia dilihat

as sort of this downhill slide

sebagai semacam kemerosotan,

from the good old days.

dari kebaikan masa lalu.

But I think we're in for another change,

Tetapi saya pikir suatu perubahan yang lain akan segera datang.

about two generations after the top of that curve,

Sekitar dua generasi setelah puncak dari kurva tersebut,

once the effects of a declining population

setelah efek-efek dari suatu populasi yang menurun

start to settle in.

mulai berhenti.

At that point, we'll start romanticizing the future again,

Pada titik ini, kita mulai meromantisasikan masa depan lagi,

instead of the nasty, brutish past.

daripada masa lalu yang brutal dan menjijikkan.

So why does this matter?

Jadi mengapa ini penting?

Why talk about social-economic movements

Mengapa berbicara tentang pergerakan-pergerakan sosial ekonomi

that may be more than a century away?

yang mungkin lebih dari satu abad lagi?

Because transitions are dangerous times.

Karena transisi-transisi adalah masa-masa berbahaya.

When land owners start to lose money,

Ketika pemilik-pemilik lahan mulai kehilangan uang,

and labor demands more pay,

dan buruh menuntut bayaran yang lebih tinggi,

there are some powerful interests that are going to fear for the future.

ada beberapa pihak yang sangat kuat yang akan kuatir tentang masa depan.

Fear for the future leads to some rash decisions.

Kekuatiran tentang masa depan mengarah kepada beberapa keputusan yang tergesa-gesa.

If we have a positive view about the future

Jika kita punya sebuah pandangan yang positif tentang masa depan

then we may be able to accelerate through that turn,

maka kita mungkin dapat mempercepatnya melalui tikungan tersebut,

instead of careening off a cliff.

daripada meluncur dari tebing.

If we can make it through the next 150 years,

Jika kita dapat melewati 150 tahun ke depan,

I think that your great great grandchildren

saya pikir cicit-cicit-cicitnya anda

will forget all about Malthus.

akan melupakan semua hal tentang Malthus.

And instead, they'll be planning for the future

Dan sebaliknya, mereka akan merencanakan masa depan

and starting to build the 22nd Century Enlightenment.

dan mulai membangun Pencerahan Abad ke-22

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)