A taboo-free way to talk about periods | Aditi Gupta

Translator: Reno Kanti Riananda Reviewer: Prameswari Rahmanu

Periods.

Haid.

Blood.

Darah.

Menstruation.

Menstruasi.

Gross.

Menjijikkan.

Secret.

Rahasia.

Hidden.

Disembunyikan.

Why?

Mengapa?

A natural biological process

Sebuah proses biologis alami

that every girl and woman goes through every month

yang setiap gadis dan wanita alami setiap bulan

for about half of her life.

selama hampir setengah dari waktu hidup mereka.

A phenomenon that is so significant

Sebuah fenomena yang sangat signifikan,

that the survival and propagation of our species depends on it.

hingga perkembangbiakan dan kelangsungan hidup manusia bergantung padanya.

Yet we consider it a taboo.

Namun, kita menganggapnya tabu.

We feel awkward and shameful talking about it.

Kita merasa canggung dan malu membicarakannya.

When I got my first periods,

Ketika saya pertama kali haid,

I was told to keep it a secret from others --

Saya diminta untuk merahasiakannya dari orang lain,

even from my father and brother.

bahkan dari ayah dan saudara laki-lakiku.

Later when this chapter appeared in our textbooks,

Ketika bagian tentang haid muncul di buku pelajaran,

our biology teacher skipped the subject.

guru biologi kami melewatinya.

(Laughter)

(Tawa)

You know what I learned from it?

Anda tahu apa yang saya pelajari?

I learned that it is really shameful to talk about it.

Saya belajar bahwa membicarakan haid itu sangat memalukan.

I learned to be ashamed of my body.

Saya belajar untuk merasa malu pada tubuh saya.

I learned to stay unaware of periods

Saya belajar untuk tetap tidak tahu apa itu haid,

in order to stay decent.

supaya tetap dicap baik.

Research in various parts of India

Penelitian di beberapa wilayah di India menunjukkan

shows that three out of every 10 girls are not aware of menstruation

tiga dari 10 anak perempuan tidak tahu apa itu menstruasi

at the time of their first periods.

saat pertama kali datang bulan.

And in some parts of Rajasthan

Dan di beberapa wilayah di Rajasthan,

this number is as high as nine out of 10 girls being unaware of it.

angka ini mencapai sembilan dari 10 anak perempuan.

You'd be surprised to know

Anda akan terkejut saat mengetahui

that most of the girls that I have spoken to,

hampir semua anak perempuan yang saya ajak bicara,

who did not know about periods at the time of their first menstruation

yang tidak tahu tentang haid saat pertama kali menstruasi,

thought that they have got blood cancer

menyangka mereka terkena kanker darah

and they're going to die soon.

dan akan segera meninggal.

Menstrual hygiene is a very important risk factor

Kebersihan diri saat haid adalah faktor risiko yang sangat penting

for reproductive tract infections.

bagi infeksi saluran reproduksi.

But in India, only 12 percent of girls and women

Namun di India, hanya 12 persen wanita dan anak gadis

have access to hygienic ways of managing their periods.

yang memiliki akses untuk menjaga kebersihan saat sedang haid.

If you do the math,

Bisa Anda hitung,

88 percent of girls and women use unhygienic ways to manage their periods.

88 persen wanita menggunakan cara-cara yang tidak higienis saat haid.

I was one of them.

Salah satunya saya.

I grew up in a small town called Garhwa, in Jharkhand,

Saya dibesarkan di kota kecil bernama Garhwa, di Jharkhand,

where even buying a sanitary napkin is considered shameful.

di mana untuk membeli pembalut saja dianggap memalukan.

So when I started getting my periods,

Sehingga saat saya mulai mendapat haid,

I began with using rags.

saya menggunakan kain bekas.

After every use I would wash and reuse them.

Tiap selesai pemakaian, saya akan mencuci dan memakai kain itu kembali.

But to store them,

Untuk menyimpannya,

I would hide and keep it in a dark, damp place

saya harus menyembunyikannya di tempat yang gelap dan lembap,

so that nobody finds out that I'm menstruating.

agar tak ada yang tahu bahwa saya sedang haid.

Due to repeated washing the rags would become coarse,

Karena dicuci berulang kali, kain tadi akan menjadi kasar

and I would often get rashes and infections using them.

dan saya kerap terkena ruam maupun infeksi.

I wore these already for five years until I moved out of that town.

Saya memakainya selama lima tahun, sampai saya pindah dari kota itu.

Another issue that periods brought in my life

Masalah lain yang muncul sejak haid hadir dalam hidup saya

those of the social restrictions

adalah pembatasan sosial

that are imposed upon our girls and women when they're on their periods.

yang diterapkan pada anak gadis dan wanita saat sedang datang bulan.

I think you all must be aware of it,

Saya rasa Anda semua tahu,

but I'll still list it for the few who don't.

tapi saya akan tetap uraikan untuk yang belum tahu.

I was not allowed to touch or eat pickles.

Saya tidak boleh menyentuh atau memakan acar.

I was not allowed to sit on the sofa or some other family member's bed.

Saya tak boleh duduk di sofa atau tempat tidur anggota keluarga yang lain.

I had to wash my bed sheet after every period,

Saya harus mencuci seprai tiap kali selesai haid,

even if it was not stained.

meskipun tidak terkena noda.

I was considered impure

Saya dianggap tidak suci

and forbidden from worshipping or touching any object of religious importance.

dan dilarang berdoa atau menyentuh benda-benda yang memiliki nilai religius.

You'll find signposts outside temples

Anda dapat menemukan papan di luar kuil

denying the entry of menstruating girls and women.

yang melarang anak perempuan dan wanita yang sedang haid untuk masuk.

Ironically,

Ironisnya, biasanya wanita yang lebih tua

most of the time it is the older woman

yang menerapkan aturan tersebut ke wanita yang lebih muda di dalam keluarga.

who imposes such restrictions on younger girls in a family.

After all, they have grown up accepting such restrictions as norms.

Bagaimana pun juga, mereka dibesarkan dengan menerima aturan itu

sebagai norma yang berlaku.

And in the absence of any intervention,

Dan tanpa adanya intervensi,

it is the myth and misconception

mitos dan salah pengertian ini

that propagate from generation to generation.

diteruskan dari generasi ke generasi.

During my years of work in this field,

Selama saya bekerja di bidang ini,

I have even come across stories

saya bahkan mendengar cerita

where girls have to eat and wash their dishes separately.

di mana seorang gadis harus makan dan mencuci piringnya secara terpisah.

They're not allowed to take baths during periods,

Mereka tidak boleh mandi selama masa haid,

and in some households they are even secluded from other family members.

dan di beberapa rumah tangga, dikucilkan dari anggota keluarga yang lain.

About 85 percent of girls and women in India

Sekitar 85 persen wanita di India

would follow one or more restrictive customs on their periods every month.

harus menaati bermacam larangan adat semasa haid tiap bulannya.

Can you imagine what this does

Bisakah Anda bayangkan dampaknya

to the self-esteem and self-confidence of a young girl?

pada kepercayaan diri seorang anak gadis?

The psychological trauma that this inflicts,

Trauma psikologis yang ditimbulkan

affecting her personality,

yang mempengaruhi kepribadian, prestasi akademik,

her academic performance

and every single aspect of growing up during her early formative years?

dan setiap aspek pertumbuhan lainnya

selama tahun-tahun awal pembentukan dirinya?

I religiously followed all these restrictive customs for 13 years,

Saya menaati semua larangan itu dengan patuh selama 13 tahun lamanya,

until a discussion with my partner, Tuhin,

sampai ketika perbincangan dengan Tuhin, pasangan saya,

changed my perception about menstruation forever.

mengubah semua persepsi saya tentang menstruasi untuk selamanya.

In 2009, Tuhin and I were pursuing our postgraduation in design.

Pada tahun 2009, saya dan Tuhin menempuh kuliah S2 di jurusan desain.

We fell in love with each other

Kami saling jatuh cinta

and I was at ease discussing periods with him.

dan saya merasa nyaman berdiskusi perihal haid dengannya.

Tuhin knew little about periods.

Tuhin tahu sedikit sekali tentang haid.

(Laughter)

(Tawa)

He was astonished to know that girls get painful cramps

Dia tercengang saat mengetahui bahwa wanita mengalami nyeri haid

and we bleed every month.

dan berdarah setiap bulan.

(Laughter)

(Tawa)

Yeah.

Ya.

He was completely shocked to know

Dia benar-benar terguncang saat mengetahui adanya larangan

about the restrictions that are imposed upon menstruating girls and women

yang diberlakukan pada perempuan yang sedang dalam masa haid

by their own families and their society.

oleh keluarga sendiri dan masyarakat.

In order to help me with my cramps,

Untuk membantu saya mengatasi nyeri haid,

he would go on the Internet and learn more about menstruation.

Tuhin mencari jawabannya di internet dan belajar banyak tentang menstruasi.

When he shared his findings with me,

Ketika ia mendiskusikannya dengan saya,

I realized how little I knew about menstruation myself.

saya menyadari ternyata sedikit sekali yang saya ketahui tentang menstruasi.

And many of my beliefs actually turned out to be myths.

Dan banyak hal yang semula saya yakini, ternyata hanya mitos.

That's when we wondered:

Itulah saat kami menyadari,

if we, being so well educated,

jika kami, orang yang berpendidikan,

were so ill-informed about menstruation,

sangat tak terinformasi tentang menstruasi,

there would be millions of girls out there who would be ill-informed, too.

berarti ada jutaan anak gadis di luar sana yang juga kekurangan informasi.

To study --

Untuk mempelajari...

to understand the problem better,

untuk memahami masalah ini secara lebih mendalam,

I undertook a year-long research to study the lack of awareness about menstruation

saya meneliti perihal kurangnya kesadaran tentang menstruasi selama setahun penuh,

and the root cause behind it.

dan akar dari permasalahan ini.

While it is generally believed

Meski secara umum ada anggapan bahwa kurangnya kesadaran

that menstrual unawareness and misconception is a rural phenomenon,

dan kesalahpahaman konsep menstruasi adalah fenomena di pedesaan,

during my research,

namun selama penelitian saya mendapati

I found that it is as much an urban phenomenon as well.

bahwa ternyata hal itu juga menjadi fenomena di perkotaan.

And it exists with the educated urban class, also.

Dan terjadi di kelompok masyarakat yang berpendidikan.

While talking to many parents and teachers,

Saat berbicara dengan para orang tua dan guru,

I found that many of them actually wanted to educate girls about periods

saya mendapati bahwa banyak yang ingin mengedukasi para gadis tentang haid

before they have started getting their menstrual cycle.

sebelum mereka mendapatkannya.

And --

Serta...

but they lacked the proper means themselves.

Namun, mereka sendiri tak punya cara yang tepat.

And since it is a taboo,

Karena haid dianggap tabu,

they feel inhibition and shameful in talking about it.

mereka merasa terlarang dan malu untuk membicarakannya.

Girls nowadays get their periods in classes six and seven,

Anak gadis kini mulai haid saat kelas enam atau tujuh,

but our educational curriculum

namun kurikulum pendidikan kami

teaches girls about periods only in standard eight and nine.

baru mengajarkan materi tentang haid saat di kelas delapan atau sembilan.

And since it is a taboo,

Serta karena haid dianggap tabu,

teachers still skip the subject altogether.

para guru sering kali melewati topik ini begitu saja.

So school does not teach girls about periods,

Jadi, sekolah tidak mengajarkan masalah haid pada anak gadis,

parents don't talk about it.

orang tua tidak membicarakannya.

Where do the girls go?

Ke mana anak gadis mencari tahu?

Two decades ago and now --

Dua puluh tahun lalu dan sekarang...

nothing has changed.

tidak ada yang berubah.

I shared these finding with Tuhin and we wondered:

Saya mendiskusikan ini dengan Tuhin dan berandai-andai.

What if we could create something

Bagaimana jika kami menciptakan sesuatu yang dapat membantu anak gadis

that would help girls understand about menstruation on their own --

memahami menstruasi secara mandiri,

something that would help parents and teachers

sesuatu yang dapat membantu para orang tua dan guru

talk about periods comfortably to young girls?

untuk berdiskusi tentang haid dengan nyaman ke anak gadis?

During my research,

Selama penelitian,

I was collecting a lot of stories.

saya mengumpulkan banyak kisah.

These were stories of experiences of girls during their periods.

Ini adalah kisah-kisah pengalaman para gadis semasa haid.

These stories would make girls curious and interested

Kisah-kisah ini akan membuat para gadis tertarik dan penasaran

in talking about menstruation in their close circle.

untuk berdiskusi tentang menstruasi dalam lingkaran pergaulan mereka.

That's what we wanted.

Ini yang kami inginkan.

We wanted something that would make the girls curious

Kami menginginkan sesuatu yang membuat para gadis penasaran

and drive them to learn about it.

dan mendorong mereka untuk belajar tentang menstruasi.

We wanted to use these stories to teach girls about periods.

Kami ingin menggunakan kisah ini untuk mengajarkan haid pada para gadis.

So we decided to create a comic book,

Jadi, kami memutuskan untuk membuat komik,

where the cartoon characters would enact these stories

dengan karakter yang memerankan kisah ini

and educate girls about menstruation in a fun and engaging way.

dan mengedukasi para gadis tentang menstruasi

dengan cara yang menarik dan menyenangkan.

To represent girls in their different phases of puberty,

Untuk mewakili para gadis dalam tahapan pubertas yang berbeda,

we have three characters.

kami memiliki tiga karakter.

Pinki, who has not gotten her period yet,

Pinki yang belum haid,

Jiya who gets her period during the narrative of the book

Jiya yang mendapat haid seiring dengan berjalannya cerita,

and Mira who has already been getting her period.

dan Mira yang sudah haid.

There is a fourth character, Priya Didi.

Serta karakter yang keempat, yaitu Priya Didi.

Through her, girls come to know about the various aspects of growing up

Melalui Priya Didi, para gadis belajar berbagai aspek dalam pertumbuhan

and menstrual hygiene management.

serta cara mengelola kebersihan diri saat menstruasi.

While making the book, we took great care

Saat membuat komik ini, kami berhati-hati

that none of the illustrations were objectionable in any way

agar ilustrasinya tidak menimbulkan pertentangan dalam hal apa pun

and that it is culturally sensitive.

serta sensitif terhadap budaya.

During our prototype testing, we found that the girls loved the book.

Selama pengujian prototipe, kami mendapati para gadis menyukai komik ini.

They were keen on reading it

Mereka bersemangat membacanya

and knowing more and more about periods on their own.

dan jadi tahu lebih banyak tentang menstruasi.

Parents and teachers were comfortable in talking about periods

Para orang tua dan guru menjadi nyaman saat berdiskusi tentang haid

to young girls using the book,

saat menggunakan komik ini

and sometimes even boys were interested in reading it.

dan kadang anak laki-laki juga tertarik membacanya.

(Laughter)

(Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

The comic book helped in creating an environment

Komik ini membantu menciptakan suatu lingkungan

where menstruation ceased to be a taboo.

di mana menstruasi tak lagi dianggap tabu.

Many of the volunteers took this prototype themselves to educate girls

Banyak relawan menggunakan prototipe ini untuk mengedukasi anak gadis

and take menstrual awareness workshops in five different states in India.

dan mengadakan lokakarya kesadaran menstruasi

di lima negara bagian berbeda di India.

And one of the volunteers took this prototype to educate young monks

Salah satu relawan bahkan menggunakan prototipe ini

untuk mengedukasi biksu muda di biara di Ladakh.

and took it to this monastery in Ladakh.

We made the final version of the book, called "Menstrupedia Comic"

Kami sudah membuat versi akhir dari komik ini, berjudul "Menstrupedia Comic"

and launched in September last year.

dan telah diluncurkan pada bulan September tahun lalu.

And so far,

Sejauh ini, lebih dari 4.000 anak gadis di India

more than 4,000 girls have been educated by using the book in India and --

telah diedukasi memakai buku ini dan...

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

And 10 different countries.

Dan 10 negara berbeda.

We are constantly translating the book into different languages

Kami sedang menerjemahkan buku ini ke dalam berbagai bahasa

and collaborating with local organizations

dan berkolaborasi dengan organisasi setempat

to make this book available in different countries.

untuk membuat buku ini tersedia di berbagai negara.

15 schools in different parts of India

Ada 15 sekolah di berbagai wilayah di India

have made this book a part of their school curriculum

telah memasukkan buku ini sebagai bagian dari kurikulum

to teach girls about menstruation.

untuk mengajarkan anak gadis tentang menstruasi.

(Applause)

(Tepuk tangan)

I am amazed to see how volunteers,

Saya takjub melihat para relawan, individu, orang tua,

individuals, parents, teachers, school principals,

guru, dan kepala sekolah secara bersama-sama

have come together

and taken this menstrual awareness drive to their own communities,

membawa kesadaran tentang menstruasi ke dalam komunitasnya masing-masing,

have made sure that the girls learn about periods at the right age

memastikan bahwa para gadis mengenal haid pada usia yang tepat

and helped in breaking this taboo.

dan membantu mendobrak tabu.

I dream of a future where menstruation is not a curse,

Saya memimpikan masa depan di mana menstruasi bukanlah kutukan,

not a disease,

bukan penyakit,

but a welcoming change in a girl's life.

namun perubahan yang dinantikan dalam kehidupan seorang anak gadis.

And I would --

Saya akan...

(Applause)

(Tepuk tangan)

And I would like to end this

Saya ingin mengakhiri

with a small request to all the parents here.

dengan sedikit permintaan untuk para orang tua di sini.

Dear parents,

Kepada para orang tua,

if you would be ashamed of periods,

jika Anda merasa malu tentang haid,

your daughters would be, too.

putri Anda juga akan begitu.

So please be period positive.

Jadi, mohon lebih positif tentang hal ini.

(Laughter)

(Tawa)

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)