Shubhendu Sharma: How to grow a tiny forest anywhere

Translator: Bagus D Ramadhan Reviewer: Ade Indarta

I'm an industrial engineer.

Saya seorang insinyur industri.

The goal in my life has always been to make

Tujuan hidup saya adalah membuat lebih banyak produk

more and more products

in the least amount of time and resources.

dalam waktu dan dengan bahan baku seminimal mungkin.

While working at Toyota,

Ketika bekerja di Toyota,

all I knew was how to make cars

saya hanya tahu cara merakit mobil

until I met Dr. Akira Miyawaki,

sampai saya bertemu Dr. Akira Miyawaki.

who came to our factory to make a forest in it

Ia datang ke pabrik kami untuk membuat hutan di dalamnya

in order to make it carbon-neutral.

untuk menjadikannya karbon netral.

I was so fascinated

Saya sangat terkesan hingga memutuskan untuk mempelajari metode ini.

that I decided to learn this methodology

by joining his team as a volunteer.

dengan bergabung dengan timnya sebagai sukarelawan.

Soon, I started making a forest

Tak lama, saya mulai membuat sebuah hutan di belakang rumah saya

in the backyard of my own house,

and this is how it looks after three years.

dan inilah rupanya setelah tiga tahun.

These forests,

Hutan ini dibandingkan dengan penanaman konvensional

compared to a conventional plantation,

grow 10 times faster,

tumbuh 10 kali lebih cepat.

they're 30 times more dense,

Mereka 30 kali lebih tebal dan 100 kali lebih bervariasi.

and 100 times more biodiverse.

Within two years of having this forest in our backyard,

Dalam dua tahun sejak memiliki hutan ini di belakang rumah kami,

I could observe that the groundwater

saya mengamati bahwa air tanahnya tidak mengering di musim panas.

didn't dry during summers,

the number of bird species I spotted in this area

Jumlah spesies burung yang saya temukan di area ini menjadi dua kali lipat.

doubled.

Quality of air became better,

Kualitas udara membaik dan kami mulai memanen buah musiman

and we started harvesting seasonal fruits

growing effortlessly

yang tumbuh dengan mudah,

right in the backyard of our house.

tepat di taman belakang rumah kami.

I wanted to make more of these forests.

Saya ingin membuat lebih banyak hutan

I was so moved by these results

karena tergerak oleh hasil tersebut,

that I wanted to make these forests

sehingga saya ingin membuatnya dengan ketepatan yang sama,

with the same acumen with which we make cars

seperti ketika kita merakit mobil, perangkat lunak, atau menjalankan bisnis.

or write software or do any mainstream business,

so I founded a company

Jadi saya mendirikan perusahaan yang menyediakan layanan langsung

which is an end-to-end service provider

to create these native natural forests.

untuk membuat hutan alami ini.

But to make afforestation as a mainstream business

Namun untuk membuat perhutanan menjadi bisnis utama atau industri,

or an industry, we had to standardize

kita perlu menstandardisasi proses pembuatan hutan.

the process of forest-making.

So we benchmarked the Toyota Production System

Jadi kami mencontoh sistem produksi Toyota,

known for its quality and efficiency

yang dikenal karena kualitas dan efisiensinya

for the process of forest-making.

untuk proses pembuatan hutan.

For an example, the core of TPS,

Contohnya, inti dari TPS (Toyota Production System),

Toyota Production System, lies in heijunka,

Sistem Produksi Toyota, adalah Heijunka,

which is making manufacturing

yaitu membuat model mobil yang berbeda

of different models of cars

on a single assembly line.

pada satu jalur perakitan.

We replaced these cars with trees,

Kami mengganti mobil dengan pohon

using which now we can make multi-layered forests.

sehingga kami bisa membuat hutan yang berlapis.

These forests utilize 100 percent vertical space.

Hutan ini menggunakan 100% ruang vertikal.

They are so dense

that one can't even walk into them.

Sangat rimbun hingga tak ada yang bisa berjalan melewatinya.

Contohnya, kami bisa membuat 300 pohon

For an example, we can make a 300-tree forest

in an area as small as the parking spaces of six cars.

dalam area kecil untuk parkir enam mobil.

Untuk mengurangi biaya dan jejak karbon,

In order to reduce cost and our own carbon footprint,

we started utilizing local biomass

kami mulai menggunakan biomass lokal sebagai penggembur tanah dan pupuk.

as soil amender and fertilizers.

For example, coconut shells crushed in a machine

Contohnya, cangkang kelapa dihancurkan dalam mesin dicampur dengan jerami.

mixed with rice straw,

powder of rice husk mixed with organic manure

Bubuk sekam dicampur dengan kotoran organik,

is finally dumped in soil on which

ditimbun ke tanah yang akan ditanami hutan.

our forest is planted.

Once planted, we use grass or rice straw

Setelah ditanami, kami menggunakan rumput atau jerami untuk menutupi tanah.

to cover the soil

so that all the water which goes into irrigation

Sehingga semua air yang digunakan untuk irigasi

doesn't get evaporated back into the atmosphere.

tidak menguap kembali ke atmosfir.

And using these simple improvisations,

Dengan improvisasi sederhana ini,

today we can make a forest

sekarang kami bisa membuat hutan

for a cost as low as the cost of an iPhone.

dengan biaya setara sebuah iPhone.

Today, we are making forests in houses,

Sekarang kami membuat hutan di rumah-rumah

in schools, even in factories with the corporates.

sekolah-sekolah, bahkan pabrik dan perusahaan.

But that's not enough.

Namun itu tidak cukup.

There is a huge number of people

Ada banyak orang yang ingin melakukannya sendiri.

who want to take matters into their own hands.

So we let it happen.

Jadi kami mengizinkannya.

Today, we are working on an Internet-based platform

Sekarang kami bekerja dalam platform berbasis internet

where we are going to share our methodology

di mana kami akan membagi metode ini melalui Open Source,

on an open source

using which anyone and everyone

sehingga semua orang dan siapa saja bisa membuat hutan sendiri

can make their own forest

without our physical presence being there,

tanpa kehadiran fisik kami di sana, dengan menggunakan metodologi kami.

using our methodology.

At the click of a button,

Dengan menekan satu tombol

they can get to know all the native species

mereka bisa tahu semua spesies asli di wilayah mereka.

of their place.

By installing a small hardware probe on site,

Dengan memasang perangkat keras satelit kecil di lokasi,

we can do remote soil testing,

kami bisa melakukan uji tanah jarak jauh

using which we can give step-by-step instructions

memungkinkan kami memberi instruksi langkah demi langkah

on forest-making remotely.

untuk pembuatan hutan jarak jauh.

Also we can monitor the growth of this forest

Kami juga bisa memonitor pertumbuhan hutan ini

without being on site.

tanpa perlu ada di lokasi.

This methodology, I believe,

Saya percaya, metode ini punya potensi.

has a potential.

By sharing, we can actually bring back our native forests.

Dengan berbagi, kita bisa mengembalikan hutan asli kita.

Now, when you go back home,

Sekarang, apabila Anda pulang dan melihat tanah tandus,

if you see a barren piece of land,

do remember that it can be a potential forest.

ingatlah bahwa tanah itu bisa berpotensi untuk menjadi hutan.

Thank you very much. Thanks.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk Tangan)