The way we think about work is broken | Barry Schwartz

Translator: Muthia Bianda Reviewer: Dewi Barnas

Today I'm going to talk about work.

Saya akan berbicara tentang pekerjaan.

And the question I want to ask and answer is this:

Pertanyaan yang ingin saya ajukan adalah:

"Why do we work?"

"mengapa kita bekerja?"

Why do we drag ourselves out of bed every morning

Mengapa kita bangun setiap pagi

instead of living our lives

dan bukannya memenuhi kehidupan kita

just filled with bouncing from one TED-like adventure to another?

dengan petualangan seperti TED?

(Laughter)

(Tertawa)

You may be asking yourselves that very question.

Anda mungkin juga menanyakan hal yang sama.

Now, I know of course, we have to make a living,

Saya tahu, kita harus bekerja,

but nobody in this room thinks that that's the answer to the question,

tapi tak seorang pun disini yang berpikir itulah jawaban dari pertanyaan tadi,

"Why do we work?"

Mengapa kita bekerja?

For folks in this room, the work we do is challenging,

Untuk teman-teman di ruangan ini, pekerjaan yang kita lakukan menantang,

it's engaging, it's stimulating, it's meaningful.

menarik, menggairahkan, berarti,

And if we're lucky, it might even be important.

Dan jika kita beruntung, mungkin juga penting.

So, we wouldn't work if we didn't get paid,

Kita tidak akan bekerja jika tidak dibayar.

but that's not why we do what we do.

Tapi bukan itu alasan kita melakukan apa yang kita lakukan

And in general,

Dan secara umum,

I think we think that material rewards are a pretty bad reason

menurut saya kita berpikir bahwa imbalan material bukan alasan bagus

for doing the work that we do.

untuk mengerjakan pekerjaan kita.

When we say of somebody that he's "in it for the money,"

Ketika kita mengatakan bahwa seseorang "melakukannya untuk uang,"

we are not just being descriptive.

kita tidak sekedar menggambarkan keadaan.

(Laughter)

(Tertawa)

Now, I think this is totally obvious,

Menurut saya ini sangat jelas,

but the very obviousness of it raises what is for me

tapi itu justru memunculkan

satu pertanyaan yang mendalam dalam diri saya.

an incredibly profound question.

Why, if this is so obvious,

Kalau memang begitu jelas, lalu kenapa,

why is it that for the overwhelming majority of people on the planet,

kenapa sebagian besar orang di planet ini,

the work they do has none of the characteristics

melakukan pekerjaan yang tidak punya karakteristik

that get us up and out of bed and off to the office every morning?

yg membuat kita bangkit dari tempat tidur dan berangkat ke kantor setiap pagi?

How is it that we allow the majority of people on the planet

Kenapa kita membiarkan sebagian besar orang di planet ini

to do work that is monotonous, meaningless and soul-deadening?

melakukan pekerjaan yang monoton, tanpa arti, dan mematikan jiwa?

Why is it that as capitalism developed,

Mengapa begitu kapitalisme berkembang,

it created a mode of production, of goods and services,

menciptakan moda produksi untuk barang dan jasa,

in which all the nonmaterial satisfactions that might come from work were eliminated?

justru kepuasan non-material yang mungkin muncul dari pekerjaan, hilang?

Workers who do this kind of work,

Pekerja yang bekerja seperti ini,

whether they do it in factories, in call centers,

baik mereka bekerja di pabrik, di pusat panggilan,

or in fulfillment warehouses,

atau di gudang penyimpanan,

do it for pay.

melakukannya untuk memperoleh uang.

There is certainly no other earthly reason to do what they do except for pay.

Hampir tidak ada alasan lain untuk melakukan pekerjaan mereka, selain uang.

So the question is, "Why?"

Jadi pertanyaannya adalah, "Mengapa?"

And here's the answer:

Dan inilah jawabannya:

the answer is technology.

jawabannya adalah teknologi.

Now, I know, I know --

Saya tahu, saya tahu..

yeah, yeah, yeah, technology, automation screws people, blah blah --

Teknologi, otomatisasi menghancurkan orang-orang..bla bla bla...

that's not what I mean.

bukan itu maksud saya.

I'm not talking about the kind of technology

Saya tidak membicarakan tentang teknologi

that has enveloped our lives, and that people come to TED to hear about.

yang telah menyelimuti kehidupan kita, seperti yang banyak dibahas di TED.

I'm not talking about the technology of things,

Saya tidak membicarakan teknologi pada peralatan,

profound though that is.

meskipun mereka begitu hebat.

I'm talking about another technology.

Saya membicarakan tentang teknologi lain.

I'm talking about the technology of ideas.

Saya berbicara tentang teknologi dari ide.

I call it, "idea technology" --

Saya menyebutnya, "Teknologi Ide" --

how clever of me.

pintar kan?

(Laughter)

(Tertawa)

In addition to creating things, science creates ideas.

Selain menciptakan sesuatu yang baru, ilmu pengetahuan menciptakan ide.

Science creates ways of understanding.

Ilmu pengetahuan menciptakan cara untuk memahami

And in the social sciences,

Dan dalam ilmu sosial,

the ways of understanding that get created are ways of understanding ourselves.

pemahaman yang dibuat adalah cara untuk memahami diri kita sendiri

And they have an enormous influence on how we think, what we aspire to,

yang memiliki pengaruh besar terhadap cara pikir kita, cita-cita kita,

and how we act.

dan cara kita bertindak.

If you think your poverty is God's will, you pray.

Jika Anda pikir kemiskinan adalah kehendak Tuhan, Anda berdoa.

If you think your poverty is the result of your own inadequacy,

Jika Anda pikir kemiskinan adalah hasil dari kesalahan Anda,

you shrink into despair.

Anda tenggelam dalam keputusasaan.

And if you think your poverty is the result of oppression and domination,

Dan jika Anda pikir kemiskinan adalah hasil dari penindasan dan dominasi,

then you rise up in revolt.

maka Anda bangkit untuk memberontak.

Whether your response to poverty is resignation or revolution,

Baik respon anda terhadap kemiskinan adalah pengunduran diri atau revolusi,

depends on how you understand the sources of your poverty.

tergantung dari bagaimana Anda memahami sumber dari kemiskinan itu.

This is the role that ideas play in shaping us as human beings,

Ini adalah peran ide dalam membentuk kita menjadi manusia,

and this is why idea technology may be the most profoundly important technology

dan karena inilah teknologi ide mungkin adalah teknologi yang paling penting

that science gives us.

yang diberikan ilmu pengetahuan,

And there's something special about idea technology,

Dan ada sesuatu yang spesial pada teknologi ide,

that makes it different from the technology of things.

yang membuatnya berbeda dari teknologi pada peralatan.

With things, if the technology sucks,

Dengan peralatan, jika teknologi-nya payah

it just vanishes, right?

peralatan tersebut tidak akan dipakai, iya kan?

Bad technology disappears.

Teknologi yang buruk menghilang,

With ideas --

Dengan ide --

false ideas about human beings will not go away

ide atau pemikiran buruk tentang umat manusia tidak akan hilang

if people believe that they're true.

jika orang-orang percaya ide itu benar.

Because if people believe that they're true,

Karena, jika orang-orang mempercayainya,

they create ways of living and institutions

mereka membangun cara hidup dan institusi

that are consistent with these very false ideas.

yang konsisten dengan pemikiran yang salah itu.

And that's how the industrial revolution created a factory system

Dan begitulah revolusi industri menciptakan sebuah sistem pabrik

in which there was really nothing you could possibly get out of your day's work,

yang tidak memungkinkan Anda untuk keluar dari rutinitas kerja Anda,

except for the pay at the end of the day.

kecuali untuk memperoleh bayaran.

Because the father -- one of the fathers

Karena salah satu dari bapak

of the Industrial Revolution, Adam Smith --

Revolusi Industri, Adam Smith --

was convinced that human beings were by their very natures lazy,

yakin bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas,

and wouldn't do anything unless you made it worth their while,

dan tidak akan melakukan apapun kecuali Anda membuat mereka bekerja

and the way you made it worth their while

dan caranya adalah

was by incentivizing, by giving them rewards.

dengan memberi insentif, memberi mereka imbalan.

That was the only reason anyone ever did anything.

Itulah satu-satunya alasan seseorang melakukan sesuatu.

So we created a factory system consistent with that false view of human nature.

Jadi kita membuat sistem pabrik, atas dasar pandangan salah tentang manusia.

But once that system of production was in place,

Namun setelah sistem produksi tersebut dibuat,

there was really no other way for people to operate,

orang-orang tidak mempunyai pilihan lain untuk bekerja,

except in a way that was consistent with Adam Smith's vision.

kecuali dengan cara yang konsisten dengan pemikiran Adam Smith.

So the work example is merely an example

Contoh pekerjaan ini hanya salah satu contoh

of how false ideas can create a circumstance

bagaimana ide yang salah dapat menciptakan keadaan

that ends up making them true.

yang pada akhirnya membuat ide tersebut benar.

It is not true

Tidak benar bahwa

that you "just can't get good help anymore."

Anda "tidak bisa lagi menemukan pekerja yang bagus."

It is true

Benar bahwa

that you "can't get good help anymore"

Anda "tidak bisa menemukan pekerja yang bagus"

when you give people work to do that is demeaning and soulless.

apabila Anda memberikan orang pekerjaan yang merendahkan dan tidak berjiwa.

And interestingly enough, Adam Smith --

Dan menariknya, Adam Smith --

the same guy who gave us this incredible invention

orang yang memberi kita penemuan luar biasa

of mass production, and division of labor

berupa produksi massal dan pembagian kerja

-- understood this.

-- memahaminya.

He said, of people who worked in assembly lines,

Tentang orang yang melakukan pekerjaan monoton di jalur produksi pabrik,

of men who worked in assembly lines, he says:

Smith mengatakan:

"He generally becomes as stupid as it is possible for a human being to become."

"Mereka akan menjadi bodoh, sebodoh yang memungkinkan bagi manusia."

Now, notice the word here is "become."

Perhatikan dia menggunakan kata "menjadi".

"He generally becomes as stupid as it is possible for a human being to become."

"Dia akan menjadi bodoh, sebodoh yang memungkinkan bagi manusia"

Whether he intended it or not, what Adam Smith was telling us there,

Diniatkan atau tidak, yang dikatakan Adam Smith di sini,

is that the very shape of the institution within which people work

adalah wujud sebenarnya dari institusi dimana orang bekerja

creates people who are fitted to the demands of that institution

yang menciptakan orang-orang yang sesuai dengan kebutuhan institusi tersebut

and deprives people of the opportunity

dan melucuti kesempatan mereka

to derive the kinds of satisfactions from their work that we take for granted.

untuk memperoleh kepuasan dari pekerjaan mereka.

Nah, masalahnya dengan ilmu pengetahuan -- ilmu pengetahuan alam --

The thing about science -- natural science --

is that we can spin fantastic theories about the cosmos,

adalah kita dapat mengeluarkan teori fantastis tentang alam semesta,

and have complete confidence

dan sangat yakin

that the cosmos is completely indifferent to our theories.

bahwa alam semesta sama sekali tidak terpengaruh oleh teori kita.

It's going to work the same damn way

Alam semesta akan berfungsi sebagaimana adanya

no matter what theories we have about the cosmos.

apa pun teori kita.

But we do have to worry about the theories we have of human nature,

Tapi kita harus khawatir akan teori yang kita yakini tentang sifat manusia

because human nature will be changed by the theories we have

karena sifat manusia akan berubah mengikuti teori kita,

that are designed to explain and help us understand human beings.

yang dibuat untuk menjelaskan dan membantu kita memahami umat manusia.

The distinguished anthropologist, Clifford Geertz, said, years ago,

Antropolog ternama Clifford Geertz, bertahun-tahun yang lalu mengatakan

that human beings are the "unfinished animals."

bahwa umat manusia adalah "binatang yang belum selesai".

And what he meant by that was that it is only human nature

Dan yang ia maksud adalah, hanya pada manusia

to have a human nature

dimana sifat manusia adalah

that is very much the product of the society in which people live.

produk dari masyarakat dimana manusia itu tinggal.

That human nature, that is to say our human nature,

Sifat manusia itu, sifat manusia kita,

is much more created than it is discovered.

lebih banyak diciptakan, daripada ditemukan.

We design human nature

Kita mendesain sifat manusia

by designing the institutions within which people live and work.

dengan membentuk institusi dimana orang-orang tinggal dan bekerja.

And so you people --

Jadi Anda sekalian --

pretty much the closest I ever get to being with masters of the universe --

yang paling mendekati "para penguasa alam semesta" yang pernah saya temui --

you people should be asking yourself a question,

Anda harus menanyakan kepada diri masing-masing

as you go back home to run your organizations.

ketika Anda kembali dari sini untuk menjalankan organisasi Anda.

Just what kind of human nature do you want to help design?

Sifat manusia seperti apa yang ingin Anda ciptakan?

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thanks.

Terima kasih.