Why humans run the world | Yuval Noah Harari | TED

Translator: Gita Arimanda Reviewer: Henny Widjaja

Seventy-thousand years ago, our ancestors were insignificant animals.

Tujuh puluh ribu tahun yang lalu, nenek moyang kita tidak berarti.

The most important thing to know about prehistoric humans

Yang paling penting tentang manusia pre-historis adalah

is that they were unimportant.

mereka tidak berarti.

Their impact on the world was not much greater than that of jellyfish

Pengaruhnya terhadap kehidupan tidak lebih penting dari ubur-ubur

or fireflies or woodpeckers.

atau kunang-kunang atau burung pelatuk.

Today, in contrast, we control this planet.

Sebaliknya, sekarang kita mengontrol planet ini.

And the question is:

Pertanyaannya adalah:

How did we come from there to here?

Apa yang telah terjadi?

How did we turn ourselves from insignificant apes,

Bagaimana kita bisa berubah dari kera yang sepele,

minding their own business in a corner of Africa,

yang hidup di belantara Afrika,

into the rulers of planet Earth?

lalu menjadi penguasa bumi?

Usually, we look for the difference between us and all the other animals

Biasanya, kita mencari perbedaan antara keduanya

on the individual level.

pada level individu.

We want to believe -- I want to believe --

Saya ingin percaya

that there is something special about me,

bahwa ada sesuatu yang spesial tentang saya,

about my body, about my brain,

tentang tubuh dan otak saya,

that makes me so superior to a dog or a pig, or a chimpanzee.

yang membuat saya superior dari seekor anjing, babi, atau simpanse.

But the truth is that, on the individual level,

Tapi kenyataannya adalah, pada level individu,

I'm embarrassingly similar to a chimpanzee.

saya sayangnya sangat mirip dengan simpanse.

And if you take me and a chimpanzee and put us together on some lonely island,

Jika saya dan seekor simpanse berada dalam satu pulau terpencil,

and we had to struggle for survival to see who survives better,

dan kami harus berjuang hidup untuk melihat siapa yang lebih baik,

I would definitely place my bet on the chimpanzee, not on myself.

saya pikir pemenangnya adalah simpanse, bukan saya.

And this is not something wrong with me personally.

Ini bukan kesalahan saya.

I guess if they took almost any one of you, and placed you alone

Sepertinya jika siapapun

with a chimpanzee on some island,

tinggal bersama simpanse di suatu pulau,

the chimpanzee would do much better.

simpanse lah yang akan bertahan hidup lebih baik.

The real difference between humans and all other animals

Perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk lain

is not on the individual level;

tidak terletak pada level individu;

it's on the collective level.

namun pada level kolektif.

Humans control the planet because they are the only animals

Manusia mengontrol bumi karena mereka adalah makhluk satu-satunya

that can cooperate both flexibly and in very large numbers.

yang dapat bekerja sama secara fleksibel dalam jumlah besar.

Now, there are other animals --

Ada makhluk lain --

like the social insects, the bees, the ants --

seperti koloni serangga, lebah, dan semut --

that can cooperate in large numbers, but they don't do so flexibly.

yang dapat bekerja sama dalam kelompok, namun tidak terlalu fleksibel.

Their cooperation is very rigid.

Gotong royongnya terlalu kaku.

There is basically just one way in which a beehive can function.

Pada dasarnya hanya ada satu cara bagaimana sarang lebah dapat berfungsi.

And if there's a new opportunity or a new danger,

Apabila ada kesempatan atau ancaman baru,

the bees cannot reinvent the social system overnight.

Lebah tidak dapat membentuk sistem kerja sama baru secara cepat.

They cannot, for example, execute the queen

Mereka tidak dapat, misalnya, membunuh ratu lebahnya

and establish a republic of bees,

dan membentuk republik lebah,

or a communist dictatorship of worker bees.

atau sistem komunis diktator untuk lebah pekerja.

Other animals, like the social mammals --

Makhluk lain, seperti kawanan mamalia --

the wolves, the elephants, the dolphins, the chimpanzees --

serigala, gajah, lumba-lumba, simpanse --

they can cooperate much more flexibly,

mereka dapat bekerja sama secara lebih fleksibel,

but they do so only in small numbers,

namun mereka hanya dapat melakukannya dalam kelompok kecil,

because cooperation among chimpanzees

karena kerja sama antara simpanse

is based on intimate knowledge, one of the other.

didasarkan pada pengetahuan mendalam antara satu sama lain.

I'm a chimpanzee and you're a chimpanzee,

Jika saya seekor simpanse, dan Anda juga simpanse,

and I want to cooperate with you.

dan saya ingin kerja sama dengan Anda.

I need to know you personally.

Saya harus mengenal Anda secara personal.

What kind of chimpanzee are you?

Anda simpanse jenis apa?

Are you a nice chimpanzee?

Simpanse baik?

Are you an evil chimpanzee?

Simpanse jahat?

Are you trustworthy?

Apa Anda bisa dipercaya?

If I don't know you, how can I cooperate with you?

Jika saya tidak mengenal Anda, bagaimana kita bisa bekerja sama?

The only animal that can combine the two abilities together

Satu-satunya hewan yang dapat menggabungkan dua kemampuan

and cooperate both flexibly and still do so in very large numbers

dan bekerja sama secara fleksibel dan melakukannya dalam kelompok yang besar

is us, Homo sapiens.

adalah kita, Homo sapien.

One versus one, or even 10 versus 10,

Satu lawan satu, bahkan 10 lawan 10,

chimpanzees might be better than us.

simpanse masih lebih baik dari kita.

But, if you pit 1,000 humans against 1,000 chimpanzees,

Tapi jika Anda tandingkan 1000 manusia melawan 1000 simpanse,

the humans will win easily, for the simple reason

manusia dapat menang dengan mudah, karena alasan yang sederhana

that a thousand chimpanzees cannot cooperate at all.

Seribu simpanse tidak dapat bekerja sama sama sekali.

And if you now try to cram 100,000 chimpanzees

Jika Anda letakkan 100,000 simpanse

into Oxford Street, or into Wembley Stadium,

di Oxford Street, atau Wembley Stadium,

or Tienanmen Square or the Vatican,

atau Tiananmen Square atau Vatikan,

you will get chaos, complete chaos.

yang ada hanyalah kacau balau.

Just imagine Wembley Stadium with 100,000 chimpanzees.

Bayangkan Wembley Stadium dengan 100,000 simpanse.

Complete madness.

Tidak mungkin.

In contrast, humans normally gather there in tens of thousands,

Sebaliknya, puluhan ribu manusia biasa berkumpul di sana,

and what we get is not chaos, usually.

dan yang terjadi bukanlah kekacauan.

What we get is extremely sophisticated and effective networks of cooperation.

Melainkan sistem kerja sama yang canggih dan efektif.

All the huge achievements of humankind throughout history,

Semua pencapaian besar manusia dalam sejarah,

whether it's building the pyramids or flying to the moon,

baik itu membangun piramid atau terbang ke bulan,

have been based not on individual abilities,

tidak didasarkan pada kemampuan individu,

but on this ability to cooperate flexibly in large numbers.

namun pada kemampuan untuk bekerja sama secara fleksibel dalam jumlah besar.

Think even about this very talk that I'm giving now:

Pikirkan tentang seminar sekarang ini:

I'm standing here in front of an audience of about 300 or 400 people,

Saya berdiri di depan penonton berjumlah 300 atau 400 orang,

most of you are complete strangers to me.

saya tidak mengenal kebanyakan dari Anda.

Similarly, I don't really know all the people who have organized

Saya juga tidak mengenal

and worked on this event.

penyelenggara seminar ini satu persatu.

I don't know the pilot and the crew members of the plane

Saya tidak mengenal pilot dan kru penerbangan

that brought me over here, yesterday, to London.

yang membawa saya ke sini kemarin, ke London.

I don't know the people who invented and manufactured

Saya tidak mengenal mereka yang menemukan dan memproduksi

this microphone and these cameras, which are recording what I'm saying.

mikrofon dan kamera yang merekam apa yang saya katakan.

I don't know the people who wrote all the books and articles

Saya tidak mengenal penulis buku dan artikel

that I read in preparation for this talk.

yang saya baca selama mempersiapkan seminar ini.

And I certainly don't know all the people

Saya tentunya tidak mengenal semua orang

who might be watching this talk over the Internet,

yang mungkin menonton seminar ini di dunia maya,

somewhere in Buenos Aires or in New Delhi.

di suatu tempat di Buenos Aires atau New Delhi.

Nevertheless, even though we don't know each other,

Namun, walaupun kita tidak mengenal satu sama lain,

we can work together to create this global exchange of ideas.

kita bisa bekerja bersama untuk bertukar pikiran secara global.

This is something chimpanzees cannot do.

Ini adalah sesuatu yang simpanse tidak bisa lakukan.

They communicate, of course,

Mereka berkomunikasi, tentu saja,

but you will never catch a chimpanzee traveling to some distant chimpanzee band

tapi tidak akan ada seekor pun simpanse yang pergi ke kelompok simpanse lain

to give them a talk about bananas or about elephants,

untuk memberi seminar tentang pisang atau gajah

or anything else that might interest chimpanzees.

atau apapun yang mungkin menarik bagi simpanse.

Now cooperation is, of course, not always nice;

Kerja sama, tentu, tidak selalu baik;

all the horrible things humans have been doing throughout history --

semua keburukan yang manusia pernah lakukan sepanjang sejarah --

and we have been doing some very horrible things --

hal-hal yang sangat buruk --

all those things are also based on large-scale cooperation.

semuanya berdasarkan pada kerja sama dalam skala besar.

Prisons are a system of cooperation;

Penjara merupakan suatu sistem kerja sama;

slaughterhouses are a system of cooperation;

pertumpahan darah juga bentuk kerja sama;

concentration camps are a system of cooperation.

kamp tawanan perang pun adalah suatu kerja sama.

Chimpanzees don't have slaughterhouses and prisons and concentration camps.

Simpanse tidak membunuh maupun punya penjara atau kamp tawanan.

Now suppose I've managed to convince you perhaps that yes,

Misalnya saya telah meyakinkan anda bahwa

we control the world because we can cooperate flexibly in large numbers.

kita mengontrol bumi karena kita dapat bekerja sama fleksibel dalam jumlah besar.

The next question that immediately arises

Pertanyaan selanjutnya yang langsung muncul

in the mind of an inquisitive listener is:

dalam benak pendengar yang kritis adalah:

How, exactly, do we do it?

Bagaimana, tepatnya, cara kita melakukannya?

What enables us alone, of all the animals, to cooperate in such a way?

Mengapa hanya kita satu-satunya makhluk yang bisa melakukannya?

The answer is our imagination.

Jawabannya adalah imajinasi.

We can cooperate flexibly with countless numbers of strangers,

Kita dapat bekerja sama dengan baik dengan orang yang tidak kita kenal,

because we alone, of all the animals on the planet,

karena hanya kitalah satu-satunya makhluk di bumi

can create and believe fictions, fictional stories.

yang dapat menciptakan dan mempercayai cerita fiktif.

And as long as everybody believes in the same fiction,

Selama setiap orang mempercayai cerita yang sama,

everybody obeys and follows the same rules,

setiap orang akan mentaati dan mengikuti peraturan yang sama,

the same norms, the same values.

serta norma dan nilai yang sama.

All other animals use their communication system

Hewan lain hanya berkomunikasi

only to describe reality.

untuk melukiskan realita.

A chimpanzee may say, "Look! There's a lion, let's run away!"

Seekor simpanse bisa mengisyaratkan, "Lihat! Ada singa, ayo lari!"

Or, "Look! There's a banana tree over there! Let's go and get bananas!"

Atau, "Lihat! Ada pohon pisang di sana! Ayo kita ambil pisangnya!"

Humans, in contrast, use their language not merely to describe reality,

Manusia, sebaliknya, menggunakan bahasa tidak hanya untuk menggambarkan realita,

but also to create new realities, fictional realities.

namun juga untuk menciptakan realita fiktif.

A human can say, "Look, there is a god above the clouds!

Seseorang bisa berkata, "Lihat, Tuhan berada di atas langit!

And if you don't do what I tell you to do,

Dan apabila kalian mengingkari saya

when you die, God will punish you and send you to hell."

setelah mati, Tuhan akan menyiksa kalian di neraka."

And if you all believe this story that I've invented,

Jika kalian percaya pada cerita yang saya buat ini,

then you will follow the same norms and laws and values,

kalian harus mengikuti norma, hukum, dan nilai yang sama,

and you can cooperate.

dan kalian dapat bekerja sama.

This is something only humans can do.

Hanya manusia yang bisa melakukan ini.

You can never convince a chimpanzee to give you a banana

Anda tidak akan bisa menyuruh simpanse memberi Anda pisang

by promising him, "... after you die, you'll go to chimpanzee heaven ..."

dengan berjanji, "Setelah kamu mati, kamu bisa pergi ke surga simpanse."

(Laughter)

(Tertawa)

"... and you'll receive lots and lots of bananas for your good deeds.

"... dan kamu akan dapat banyak pisang sebagai imbalan.

So now give me this banana."

Jadi beri aku pisang ini."

No chimpanzee will ever believe such a story.

Tidak ada seekor simpanse pun yang akan percaya cerita ini.

Only humans believe such stories,

Hanya manusia yang percaya pada cerita semacam itu,

which is why we control the world,

itulah mengapa kita menguasai bumi,

whereas the chimpanzees are locked up in zoos and research laboratories.

ketika simpanse hanya terkurung di kebun binatang dan laboratorium.

Now you may find it acceptable that yes,

Sekarang Anda dapat menerima bahwa

in the religious field, humans cooperate by believing in the same fictions.

di tataran religi, manusia bekerja sama dengan mempercayai cerita yang sama.

Millions of people come together to build a cathedral or a mosque

Jutaan orang bersama-sama membangun katedral atau masjid

or fight in a crusade or a jihad, because they all believe in the same stories

melakukan jihad dan perang salib, karena mereka percaya cerita yang sama

about God and heaven and hell.

tentang Tuhan, surga, dan neraka.

But what I want to emphasize is that exactly the same mechanism

Namun apa yang saya ingin tekankan adalah

underlies all other forms of mass-scale human cooperation,

Mekanisme tersebut mendasari semua bentuk kerja sama manusia dalam skala yang masif,

not only in the religious field.

tidak hanya dalam tataran religi

Take, for example, the legal field.

Sebagai contoh, bidang hukum.

Most legal systems today in the world are based on a belief in human rights.

Kebanyakan sistem hukum di dunia didasarkan pada kepercayaan akan HAM.

But what are human rights?

Namun apakah HAM itu?

Human rights, just like God and heaven, are just a story that we've invented.

HAM, seperti Tuhan dan surga, hanyalah cerita yang kita ciptakan.

They are not an objective reality;

Mereka bukan realita obyektif;

they are not some biological effect about homo sapiens.

maupun efek biologis tentang homo sapien.

Take a human being, cut him open, look inside,

Misalnya, coba bedah tubuh seseorang, tiliklah ke dalamnya,

you will find the heart, the kidneys, neurons, hormones, DNA,

Anda akan temukan jantung, ginjal, neuron, hormon, DNA,

but you won't find any rights.

namun Anda tidak akan temui HAM apapun.

The only place you find rights are in the stories

Satu-satunya tempat di mana Anda bisa temukan HAM, hanyalah dalam cerita

that we have invented and spread around over the last few centuries.

yang kita ciptakan dan sebarkan dalam beberapa abad terakhir.

They may be very positive stories, very good stories,

Cerita tersebut bisa jadi positif, kisah yang sangat terpuji.

but they're still just fictional stories that we've invented.

namun itu hanyalah cerita fiktif yang kita buat-buat.

The same is true of the political field.

Begitu juga dalam bidang politik.

The most important factors in modern politics are states and nations.

Faktor paling penting dalam politik modern adalah bangsa dan negara.

But what are states and nations?

Namun apa itu bangsa dan negara?

They are not an objective reality.

Mereka bukanlah realita obyektif.

A mountain is an objective reality.

Gunung adalah realita obyektif.

You can see it, you can touch it, you can even smell it.

Anda bisa melihatnya, memegangnya, bahkan menciumnya.

But a nation or a state,

Namun bangsa dan negara,

like Israel or Iran or France or Germany,

seperti Israel, Iran, Prancis, atau Jerman,

this is just a story that we've invented

hanyalah sebuat cerita yang kita buat

and became extremely attached to.

yang sangat melekat dalam diri kita.

The same is true of the economic field.

Begitu pula dalam bidang ekonomi.

The most important actors today in the global economy

Peran paling penting dalam ekonomi global saat ini

are companies and corporations.

adalah perusahaan.

Many of you today, perhaps, work for a corporation,

Kebanyakan orang sekarang mungkin bekerja untuk perusahaan,

like Google or Toyota or McDonald's.

seperti Google, Toyota, atau McDonald's.

What exactly are these things?

Apakah mereka itu?

They are what lawyers call legal fictions.

Pengacara menyebutnya fiksi hukum.

They are stories invented and maintained

Mereka adalah cerita yang dibuat dan dipertahankan

by the powerful wizards we call lawyers.

oleh orang-orang sakti yang kita sebut pengacara.

(Laughter)

(Tertawa)

And what do corporations do all day?

Apa yang perusahaan lakukan sepanjang hari?

Mostly, they try to make money.

Kebanyakan, mereka mencoba menghasilkan uang.

Yet, what is money?

Namun, apa itu uang?

Again, money is not an objective reality; it has no objective value.

Lagi-lagi, uang bukanlah realita obyektif; ia tidak memiliki nilai obyektif.

Take this green piece of paper, the dollar bill.

Misalnya uang ini.

Look at it -- it has no value.

Coba lihat -- ia tidak mempunyai nilai.

You cannot eat it, you cannot drink it,

Ia tidak bisa dimakan, diminum,

you cannot wear it.

ataupun dipakai.

But then came along these master storytellers --

Kemudian datanglah para pendongeng ulung --

the big bankers,

para bankir besar,

the finance ministers,

para menteri perekonomian,

the prime ministers --

para perdana menteri --

and they tell us a very convincing story:

dan mereka memberi konsep yang sangat meyakinkan:

"Look, you see this green piece of paper?

"Anda lihat lembar kertas ini?

It is actually worth 10 bananas."

Ini nilainya sama dengan 10 pisang."

And if I believe it, and you believe it,

Jika saya percaya, Anda percaya,

and everybody believes it,

dan semua orang percaya,

it actually works.

maka jadilah.

I can take this worthless piece of paper,

Saya dapat mengambil kertas yang tak bernilai ini,

go to the supermarket,

pergi ke supermarket,

give it to a complete stranger whom I've never met before,

saya berikan ke orang yang saya tidak pernah kenal sebelumnya,

and get, in exchange, real bananas which I can actually eat.

dan saya dapat pisang yang bisa saya makan sebagai gantinya.

This is something amazing.

Sungguh menakjubkan.

You could never do it with chimpanzees.

Hal ini tidak mungkin dengan simpanse.

Chimpanzees trade, of course:

Simpanse saling tukar menukar, tentunya:

"Yes, you give me a coconut, I'll give you a banana."

"Kamu beri aku kelapa, aku beri kamu pisang."

That can work.

Itu bisa terjadi.

But, you give me a worthless piece of paper

Namun jika kamu beri aku selembar kertas begitu saja

and you except me to give you a banana?

dan kamu harap aku tukar dengan pisang?

No way!

Mana mungkin!

What do you think I am, a human?

Kamu pikir aku manusia?

(Laughter)

(Tertawa)

Money, in fact, is the most successful story

Uang adalah salah satu konsep yang paling sukses

ever invented and told by humans,

yang ditemukan dan disebarkan oleh manusia,

because it is the only story everybody believes.

karena uang adalah satu-satunya konsep yang dipercaya semua orang.

Not everybody believes in God,

Tidak semua percaya Tuhan,

not everybody believes in human rights,

tidak semua percaya HAM,

not everybody believes in nationalism,

tidak semua percaya pada nasionalisme,

but everybody believes in money, and in the dollar bill.

namun semua percaya akan uang, dan mata uang dolar.

Take, even, Osama Bin Laden.

Ambil contoh, Osama Bin Laden.

He hated American politics and American religion

Ia membenci politik dan agama di Amerika,

and American culture,

juga kebudayaan Amerika,

but he had no objection to American dollars.

namun dia tidak menolak dolar Amerika.

He was quite fond of them, actually.

Dia bahkan cukup memujanya.

(Laughter)

(Tertawa)

To conclude, then:

Kesimpulannya:

We humans control the world because we live in a dual reality.

Kita manusia mengontrol dunia karena kita hidup dalam realita ganda.

All other animals live in an objective reality.

Hewan lain hidup dalam realita obyektif.

Their reality consists of objective entities,

Realita mereka terdiri dari benda-benda yang obyektif,

like rivers and trees and lions and elephants.

seperti sungai, pohon, harimau, dan gajah.

We humans, we also live in an objective reality.

Manusia juga hidup dalam realita obyektif.

In our world, too, there are rivers and trees and lions and elephants.

Dunia kita juga mempunyai sungai, pohon, harimau, dan gajah.

But over the centuries,

Namun dalam beberapa abad terakhir,

we have constructed on top of this objective reality

kita telah menambahkan di atas realita obyektif ini

a second layer of fictional reality,

lapisan kedua yang berupa realita fiktif,

a reality made of fictional entities,

sebuah realita yang terbuat dari konsep-konsep fiktif,

like nations, like gods, like money, like corporations.

seperti negara, Tuhan, uang, dan perusahaan.

And what is amazing is that as history unfolded,

Yang menakjubkan adalah seiring dengan sejarah,

this fictional reality became more and more powerful

realita fiktif ini menjadi sedemikian kuatnya

so that today, the most powerful forces in the world

sehingga kini, kekuatan terbesar di dunia

are these fictional entities.

adalah konsep-konsep fiktif tersebut.

Today, the very survival of rivers and trees and lions and elephants

Kini, kelangsungan hidup sungai, hutan, harimau, dan gajah

depends on the decisions and wishes of fictional entities,

bergantung kepada kebijakan dan keinginan konsep-konsep fiktif,

like the United States, like Google, like the World Bank --

seperti Amerika Serikat, Google, Bank Dunia --

entities that exist only in our own imagination.

konsep yang ada dalam imajinasi kita semata.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Bruno Giussani: Yuval, you have a new book out.

Bruno Giussani: Yuval, ada satu buku Anda

After Sapiens, you wrote another one,

Setelah Sapiens, ada satu buku lagi,

and it's out in Hebrew, but not yet translated into ...

dalam bahasa Hebrew, tapi belum diterjemahkan ...

Yuval Noah Harari: I'm working on the translation as we speak.

Yuval Noah Harari: Saya sedang menerjemahkannya.

BG: In the book, if I understand it correctly,

BG: Dalam buku itu, kalau saya tidak salah,

you argue that the amazing breakthroughs that we are experiencing right now

Anda katakan bahwa terobosan menakjubkan yang kita alami saat ini

not only will potentially make our lives better,

bukan hanya dapat membuat hidup kita lebih baik,

but they will create -- and I quote you --

namun juga akan membuat -- saya kutip Anda --

"... new classes and new class struggles, just as the industrial revolution did."

" .. kelas dan pergolakan baru, seperti halnya revolusi industri."

Can you elaborate for us?

Bisa Anda jelaskan?

YNH: Yes. In the industrial revolution,

YNH: Ya. Pada revolusi industri,

we saw the creation of a new class of the urban proletariat.

kita melihat penciptaan kelas baru berupa proletariat perkotaan.

And much of the political and social history of the last 200 years involved

Kebanyakan sejarah politis dan sosial dalam 200 tahun terakhir melibatkan

what to do with this class, and the new problems and opportunities.

manfaat kelas ini, dan masalah serta kesempatan barunya.

Now, we see the creation of a new massive class of useless people.

Kini, kita melihat terbentuknya segolongan besar orang yang tidak berguna.

(Laughter)

(Tertawa)

As computers become better and better in more and more fields,

Seiring dengan makin majunya ilmu komputer dalam segala bidang,

there is a distinct possibility that computers will out-perform us

ada kemungkinan nyata bahwa komputer akan melampaui kita

in most tasks and will make humans redundant.

dalam sebagian besar bidang dan membuat manusia tidak berguna.

And then the big political and economic question

Pertanyaan politis dan sosial terbesar

of the 21st century will be,

dari abad ke-21 adalah,

"What do we need humans for?",

"Kita masih perlu manusia untuk apa?"

or at least, "What do we need so many humans for?"

atau paling tidak, "Untuk apa kita masih perlu begitu banyak manusia?"

BG: Do you have an answer in the book?

BG: Anda punya jawabannya dalam buku?

YNH: At present, the best guess we have is to keep them happy

YNH: Saat ini, perkiraan terbaik kita adalah untuk menghibur mereka

with drugs and computer games ...

dengan narkoba dan game komputer ...

(Laughter)

(Tertawa)

but this doesn't sound like a very appealing future.

namun ini tidak terdengar seperti masa depan yang menyenangkan.

BG: Ok, so you're basically saying in the book and now,

BG: Oke, jadi maksud Anda sekarang

that for all the discussion about the growing evidence

dan berdasarkan diskusi mengenai bertambahnya bukti tentang

of significant economic inequality, we are just kind of at the beginning

kesenjangan ekonomi yang serius, kita baru saja

of the process?

memasukinya?

YNH: Again, it's not a prophecy;

YNH: Ini bukan ramalan;

it's seeing all kinds of possibilities before us.

banyak kemungkinan yang bisa terjadi.

One possibility is this creation of a new massive class of useless people.

Kemungkinan pertama, terciptanya segolongan besar orang yang tidak berguna.

Another possibility is the division of humankind

Kemungkinan kedua, pembagian manusia

into different biological castes,

menjadi beberapa kasta biologis,

with the rich being upgraded into virtual gods,

yang kaya akan seperti dewa maya,

and the poor being degraded to this level of useless people.

dan yang miskin dianggap tak berguna.

BG: I feel there is another TED talk coming up in a year or two.

BG: Sepertinya Anda akan bicara untuk TED lagi tahun depan.

Thank you, Yuval, for making the trip.

Terima kasih telah datang, Yuval.

YNH: Thanks!

YNH: Terima kasih!

(Applause)

(Tepuk tangan)