Rajesh Rao: Computing a Rosetta Stone for the Indus script

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Ade Indarta

I'd like to begin with a thought experiment.

Saya ingin memulai dengan sebuah pemikiran.

Imagine that it's 4,000 years into the future.

Bayangkan 4.000 tahun dari sekarang.

Civilization as we know it

Peradaban yang kita kenal

has ceased to exist --

sudah tidak ada lagi --

no books,

tidak ada buku,

no electronic devices,

tidak ada peralatan elektronik,

no Facebook or Twitter.

tidak ada Facebook atau Twitter.

All knowledge of the English language and the English alphabet

Semua pengetahuan tentang Bahasa dan Aksara Inggris

has been lost.

sudah lenyap.

Now imagine archeologists

Lalu bayangkan para arkeolog

digging through the rubble of one of our cities.

menggali puing-puing salah satu kota kita.

What might they find?

Apa yang mungkin mereka temukan?

Well perhaps some rectangular pieces of plastic

Mungkin beberapa keping plastik persegi empat

with strange symbols on them.

dengan simbol aneh.

Perhaps some circular pieces of metal.

Mungkin beberapa kepingan logam bulat.

Maybe some cylindrical containers

Mungkin beberapa kaleng silinder

with some symbols on them.

dengan beberapa simbol.

And perhaps one archeologist becomes an instant celebrity

Mungkin salah satu arkeolog akan langsung menjadi terkenal

when she discovers --

saat menemukan --

buried in the hills somewhere in North America --

terkubur di salah satu bukit di Amerika Utara --

massive versions of these same symbols.

versi besar dari simbol yang serupa ini.

Now let's ask ourselves,

Mari kita bertanya pada diri sendiri,

what could such artifacts say about us

artefak seperti itu bisa mengatakan apa tentang kita

to people 4,000 years into the future?

kepada orang-orang yang hidup 4.000 tahun di masa depan?

This is no hypothetical question.

Ini bukanlah pertanyaan yang mengada-ada.

In fact, this is exactly the kind of question we're faced with

Sebenarnya, inilah pertanyaan yang kita hadapi

when we try to understand the Indus Valley civilization,

saat kita mencoba memahami peradaban Lembah Indus,

which existed 4,000 years ago.

yang pernah ada 4.000 tahun yang lalu.

The Indus civilization was roughly contemporaneous

Peradaban Lembah Indus ada pada masa yang kira-kira sama

with the much better known Egyptian and the Mesopotamian civilizations,

dengan peradaban Mesir dan Mesopotamia yang jauh lebih dikenal,

but it was actually much larger than either of these two civilizations.

namun sebenarnya peradaban ini jauh lebih besar dari keduanya.

It occupied the area

Peradaban ini menempati daerah

of approximately one million square kilometers,

sekitar 1 juta kilometer persegi,

covering what is now Pakistan,

yang meliputi wilayah Pakistan sekarang,

Northwestern India

India Barat Laut

and parts of Afghanistan and Iran.

dan sebagian Afganistan dan Iran.

Given that it was such a vast civilization,

Mengingat luasnya peradaban ini,

you might expect to find really powerful rulers, kings,

Anda mungkin berharap menemukan pemimpin, raja yang hebat

and huge monuments glorifying these powerful kings.

dan monumen besar untuk memuja raja-raja ini.

In fact,

Kenyataannya,

what archeologists have found is none of that.

para arkeolog tidak menemukannya sama sekali.

They've found small objects such as these.

Mereka menemukan benda-benda kecil seperti ini.

Here's an example of one of these objects.

Inilah salah satu contoh benda itu.

Well obviously this is a replica.

Sudah pasti ini hanya sebuah replika.

But who is this person?

Namun siapa orang ini?

A king? A god?

Seorang raja? dewa?

A priest?

Seorang pendeta?

Or perhaps an ordinary person

Atau mungkin orang biasa

like you or me?

seperti saya atau Anda?

We don't know.

Kita tidak tahu.

But the Indus people also left behind artifacts with writing on them.

Namun orang Indus juga meninggalkan artefak yang memiliki tulisan.

Well no, not pieces of plastic,

Bukan kepingan plastik,

but stone seals, copper tablets,

namun stempel batu, papan tembaga,

pottery and, surprisingly,

tembikar, dan yang mengejutkan

one large sign board,

satu papan reklame besar,

which was found buried near the gate of a city.

yang ditemukan terkubur di dekat gerbang kota.

Now we don't know if it says Hollywood,

Kita tidak tahu apakah papan itu bertuliskan Hollywood,

or even Bollywood for that matter.

atau Bollywood dalam kasus ini.

In fact, we don't even know

Sebenarnya, kita bahkan tidak tahu

what any of these objects say,

apa yang dikatakan benda-benda ini.

and that's because the Indus script is undeciphered.

Dan hal itu karena naskah Indus belum dapat diuraikan.

We don't know what any of these symbols mean.

Kita tidak tahu apa arti dari simbol-simbol ini.

The symbols are most commonly found on seals.

Simbol-simbol ini paling banyak ditemukan pada stempel.

So you see up there one such object.

Itu adalah salah satu dari benda ini.

It's the square object with the unicorn-like animal on it.

Benda persegi empat ini bergambar binatang mirip unicorn.

Now that's a magnificent piece of art.

Ini adalah karya seni yang mengagumkan.

So how big do you think that is?

Lalu seberapa besar benda ini?

Perhaps that big?

Mungkin sebesar ini?

Or maybe that big?

Atau mungkin sebesar ini?

Well let me show you.

Baik, biar saya tunjukkan.

Here's a replica of one such seal.

Inilah replika dari salah satu stempel itu.

It's only about one inch by one inch in size --

Benda ini mungkin berukuran 1 X 1 inci --

pretty tiny.

cukup kecil.

So what were these used for?

Lalu apa fungsi benda ini?

We know that these were used for stamping clay tags

Kita tahu benda ini digunakan untuk mengecap tanah liat

that were attached to bundles of goods that were sent from one place to the other.

yang dilekatkan pada barang yang dikirim dari satu tempat ke tempat lain.

So you know those packing slips you get on your FedEx boxes?

Anda tahu slip kemasan yang Anda terima pada kotak FedEx?

These were used to make those kinds of packing slips.

Benda ini digunakan untuk membuat slip kemasan seperti itu.

You might wonder what these objects contain

Anda mungkin ingin tahu apa isi benda ini

in terms of their text.

dalam hal teks yang ada di sana.

Perhaps they're the name of the sender

Mungkin itu adalah nama pengirim

or some information about the goods

atau beberapa informasi tentang barang

that are being sent from one place to the other -- we don't know.

yang dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain -- kita tidak tahu.

We need to decipher the script to answer that question.

Kita perlu menguraikan naskah itu untuk menjawab pertanyaan ini.

Deciphering the script

Menguraikan naskah ini

is not just an intellectual puzzle;

bukan hanya sekadar teka-teki intelektual,

it's actually become a question

ini sebenarnya menjadi pertanyaan

that's become deeply intertwined

yang terjalin secara mendalam

with the politics and the cultural history of South Asia.

dengan sejarah politik dan budaya di Asia Selatan.

In fact, the script has become a battleground of sorts

Sebenarnya, naskah ini telah menjadi semacam medan perang

between three different groups of people.

di antara tiga kelompok yang berbeda.

First, there's a group of people

Pertama, ada sekelompok orang

who are very passionate in their belief

yang sangat yakin

that the Indus script

bahwa naskah Indus

does not represent a language at all.

sama sekali bukanlah sebuah bahasa.

These people believe that the symbols

Orang-orang ini percaya bahwa simbol-simbol ini

are very similar to the kind of symbols you find on traffic signs

sama dengan simbol yang Anda temui pada rambu lalu lintas

or the emblems you find on shields.

atau lambang yang ada pada tameng.

There's a second group of people

Yang kedua ada sekelompok orang

who believe that the Indus script represents an Indo-European language.

yang percaya bahwa naskah Indus adalah sebuah Bahasa Indo-Eropa.

If you look at a map of India today,

Jika Anda melihat peta India saat ini,

you'll see that most of the languages spoken in North India

Anda akan melihat bahwa kebanyakan bahasa yang digunakan di India Utara

belong to the Indo-European language family.

termasuk pada keluarga Bahasa Indo-Eropa.

So some people believe that the Indus script

Jadi beberapa orang percaya bahwa naskah Indus

represents an ancient Indo-European language such as Sanskrit.

adalah Bahasa Indo-Eropa kuno seperti Sansekerta.

There's a last group of people

Yang terakhir ada sekelompok orang

who believe that the Indus people

yang percaya bahwa orang-orang Indus

were the ancestors of people living in South India today.

adalah nenek moyang dari orang-orang yang ada di India Selatan saat ini.

These people believe that the Indus script

Orang-orang ini percaya bahwa naskah Indus

represents an ancient form

merupakan bentuk kuno

of the Dravidian language family,

dari keluarga Bahasa Dravida,

which is the language family spoken in much of South India today.

keluarga bahasa yang digunakan di banyak bagian India Selatan saat ini.

And the proponents of this theory

Dan pendukung teori ini

point to that small pocket of Dravidian-speaking people in the North,

menunjuk pada sedikit orang yang menggunakan Bahasa Dravida di daerah Utara,

actually near Afghanistan,

sebenarnya di dekat Afganistan,

and they say that perhaps, sometime in the past,

dan mereka mengatakan bahwa mungkin, di masa lalu,

Dravidian languages were spoken all over India

Bahasa Dravida digunakan di seluruh India.

and that this suggests

dan bahwa hal ini menunjukkan

that the Indus civilization is perhaps also Dravidian.

bahwa peradaban Indus mungkin juga orang Dravida.

Which of these hypotheses can be true?

Hipotesis mana yang benar?

We don't know, but perhaps if you deciphered the script,

Kita tidak tahu, namun mungkin jika Anda bisa menguraikan naskah ini,

you would be able to answer this question.

Anda mungkin dapat menjawab pertanyaan ini.

But deciphering the script is a very challenging task.

Namun menguraikan naskah ini sangat sulit.

First, there's no Rosetta Stone.

Pertama, tidak ada Batu Rosetta.

I don't mean the software;

Maksud saya bukanlah perangkat lunak;

I mean an ancient artifact

maksud saya adalah artefak kuno

that contains in the same text

yang berisi teks yang sama

both a known text and an unknown text.

dari teks yang diketahui dan tidak diketahui.

We don't have such an artifact for the Indus script.

Kita tidak memiliki artefak seperti itu untuk naskah Indus.

And furthermore, we don't even know what language they spoke.

Terlebih lagi, kita bahkan tidak tahu bahasa apa yang mereka gunakan.

And to make matters even worse,

Dan lebih buruk lagi,

most of the text that we have are extremely short.

sebagian besar teks yang kita miliki sangat pendek.

So as I showed you, they're usually found on these seals

Jadi seperti yang saya tunjukkan, teks ini biasanya ditemukan

that are very, very tiny.

pada stempel yang sangat kecil ini.

And so given these formidable obstacles,

Sehingga mengingat hambatan-hambatan ini,

one might wonder and worry

orang mungkin bertanya-tanya dan khawatir

whether one will ever be able to decipher the Indus script.

apakah ada orang yang akan dapat menguraikan naskah Indus ini.

In the rest of my talk,

Pada sisa presentasi saya,

I'd like to tell you about how I learned to stop worrying

saya ingin menunjukkan bagaimana saya belajar berhenti khawatir

and love the challenge posed by the Indus script.

dan menyukai tantangan dari naskah Indus.

I've always been fascinated by the Indus script

Saya selalu kagum akan naskah Indus

ever since I read about it in a middle school textbook.

sejak saya membaca tentang hal ini pada buku pelajaran sekolah menengah.

And why was I fascinated?

Mengapa saya kagum?

Well it's the last major undeciphered script in the ancient world.

Ini adalah naskah kuno terakhir yang belum teruraikan.

My career path led me to become a computational neuroscientist,

Perjalanan karir saya membawa saya menjadi seorang ilmuwan neuron komputer,

so in my day job,

sehingga sehari-harinya

I create computer models of the brain

saya membuat model komputer otak

to try to understand how the brain makes predictions,

untuk mencoba memahami bagaimana otak membuat perkiraan,

how the brain makes decisions,

bagaimana otak membuat keputusan,

how the brain learns and so on.

bagaimana otak belajar, dan sebagainya.

But in 2007, my path crossed again with the Indus script.

Namun tahun 2007, jalan saya bersilangan kembali dengan naskah Indus.

That's when I was in India,

Itu adalah saat saya berada di India,

and I had the wonderful opportunity

dan saya memiliki kesempatan luar biasa

to meet with some Indian scientists

untuk bertemu dengan beberapa ilmuwan India

who were using computer models to try to analyze the script.

yang menggunakan model komputer untuk mencoba menganalisis naskah ini.

And so it was then that I realized

Sehingga saat itulah saya menyadari

there was an opportunity for me to collaborate with these scientists,

ada kesempatan bagi saya untuk bekerja sama dengan para ilmuwan ini,

and so I jumped at that opportunity.

sehingga saya mengambil kesempatan itu.

And I'd like to describe some of the results that we have found.

Saya ingin menunjukkan beberapa hasil yang telah kami temukan.

Or better yet, let's all collectively decipher.

Atau terlebih lagi, mari kita menguraikan bersama-sama.

Are you ready?

Apakah Anda siap?

The first thing that you need to do when you have an undeciphered script

Hal pertama yang Anda harus lakukan saat berhadapan dengan naskah yang belum teruraikan

is try to figure out the direction of writing.

adalah mencoba menemukan arah penulisan.

Here are two texts that contain some symbols on them.

Ini adalah dua teks yang mengandung beberapa simbol.

Can you tell me

Apakah Anda tahu

if the direction of writing is right to left or left to right?

arah penulisannya dari kanan ke kiri atau sebaliknya?

I'll give you a couple of seconds.

Saya akan memberi waktu beberapa detik.

Okay. Right to left, how many? Okay.

Baik. Siapa yang berkata dari kanan ke kiri? Baiklah.

Okay. Left to right?

Kiri ke kanan?

Oh, it's almost 50/50. Okay.

Baiklah, hampir sama.

The answer is:

Jawabannya adalah:

if you look at the left-hand side of the two texts,

jika Anda melihat pada bagian kiri dari kedua teks itu,

you'll notice that there's a cramping of signs,

Anda akan melihat ada pemampatan simbol,

and it seems like 4,000 years ago,

dan sepertinya 4.000 tahun yang lalu,

when the scribe was writing from right to left,

saat naskah itu ditulis dari kanan ke kiri,

they ran out of space.

mereka kehabisan tempat.

And so they had to cram the sign.

Sehingga mereka harus memampatkan simbolnya.

One of the signs is also below the text on the top.

Salah satu simbol itu juga ada di bawah teks di bagian atas.

This suggests the direction of writing

Hal ini menunjukkan arah penulisan

was probably from right to left,

mungkin dari kanan ke kiri.

and so that's one of the first things we know,

Sehingga itulah salah satu hal pertama yang kita ketahui

that directionality is a very key aspect of linguistic scripts.

bahwa arah penulisan adalah aspek penting dari naskah linguistik.

And the Indus script now has

Dan naskah Indus memiliki

this particular property.

sifat seperti ini.

What other properties of language does the script show?

Lalu apa sifat lain dari bahasa ini yang ditunjukkan oleh naskah itu?

Languages contain patterns.

Bahasa mengandung pola.

If I give you the letter Q

Jika saya memberi abjad Q

and ask you to predict the next letter, what do you think that would be?

dan meminta Anda untuk memprediksi abjad berikutnya, abjad apakah itu?

Most of you said U, which is right.

Kebanyakan dari Anda mengatakan U, yang memang benar.

Now if I asked you to predict one more letter,

Lalu jika saya meminta Anda memprediksi satu abjad lagi,

what do you think that would be?

kira-kira abjad apakah itu?

Now there's several thoughts. There's E. It could be I. It could be A,

Ada beberapa pemikiran. Ada E. Mungkin I. Mungkin A,

but certainly not B, C or D, right?

namun sudah pasti bukan B, C, atau D, benar?

The Indus script also exhibits similar kinds of patterns.

Naskah Indus juga memperlihatkan pola-pola serupa.

There's a lot of text that start with this diamond-shaped symbol.

Ada banyak teks yang dimulai dengan simbol berbentuk wajik.

And this in turn tends to be followed

Dan selanjutnya cenderung diikuti

by this quotation marks-like symbol.

dengan simbol seperti tanda kutip ini.

And this is very similar to a Q and U example.

Dan ini sangat mirip dengan contoh Q dan U itu.

This symbol can in turn be followed

Simbol ini selanjutnya kemungkinan diikuti

by these fish-like symbols and some other signs,

dengan simbol seperti ikan ini dan beberapa tanda lainnya,

but never by these other signs at the bottom.

namun tidak pernah diikuti dengan tanda di bagian bawah ini.

And furthermore, there's some signs

Dan terlebih lagi, ada beberapa simbol

that really prefer the end of texts,

yang benar-benar cenderung ada pada akhir teks,

such as this jar-shaped sign,

seperti tanda yang mirip guci ini.

and this sign, in fact, happens to be

Dan tanda ini, sebenarnya, merupakan

the most frequently occurring sign in the script.

tanda yang paling sering muncul pada naskah ini.

Given such patterns, here was our idea.

Mengingat pola-pola itu, inilah gagasan kami.

The idea was to use a computer

Gagasan itu adalah menggunakan komputer

to learn these patterns,

untuk mempelajari pola-pola ini,

and so we gave the computer the existing texts.

sehingga kita memasukkan teks yang ada ke dalam komputer.

And the computer learned a statistical model

Dan komputer ini membuat model statistik

of which symbols tend to occur together

di mana simbol-simbol ini cenderung muncul bersama

and which symbols tend to follow each other.

dan simbol mana yang cenderung untuk saling mengikuti.

Given the computer model,

Dengan model komputer ini,

we can test the model by essentially quizzing it.

kita dapat menguji model itu dengan memberi pertanyaan pada model ini.

So we could deliberately erase some symbols,

Kita dapat menghilangkan beberapa simbol dengan sengaja.

and we can ask it to predict the missing symbols.

dan meminta komputer memprediksi simbol yang hilang itu.

Here are some examples.

Inilah beberapa contohnya.

You may regard this

Anda dapat menganggap hal ini

as perhaps the most ancient game

sebagai model kuno permainan

of Wheel of Fortune.

Roda Keberuntungan.

What we found

Apa yang kami temukan

was that the computer was successful in 75 percent of the cases

adalah 75 persen komputer ini sukses

in predicting the correct symbol.

memprediksi simbol yang benar.

In the rest of the cases,

Pada kasus yang lainnya,

typically the second best guess or third best guess was the right answer.

biasanya jawaban yang benar adalah tebakan yang kedua atau ketiga.

There's also practical use

Ada juga kegunaan praktis

for this particular procedure.

untuk prosedur seperti ini.

There's a lot of these texts that are damaged.

Ada banyak teks ini yang rusak.

Here's an example of one such text.

Inilah contoh dari salah satu teks ini.

And we can use the computer model now to try to complete this text

Dan kita dapat menggunakan model komputer untuk mencoba melengkapi teks ini

and make a best guess prediction.

dan membuat prediksi terbaik.

Here's an example of a symbol that was predicted.

Inilah salah satu contoh simbol yang telah diprediksi.

And this could be really useful as we try to decipher the script

Dan hal ini bisa jadi sangat berguna saat kita mencoba menguraikan naskah ini

by generating more data that we can analyze.

dengan membuat lebih banyak data yang dapat dianalisis.

Now here's one other thing you can do with the computer model.

Inilah salah satu hal lain yang dapat dilakukan dengan model komputer.

So imagine a monkey

Jadi bayangkan seekor monyet

sitting at a keyboard.

duduk di atas papan ketik.

I think you might get a random jumble of letters that looks like this.

Mungkin Anda akan mendapatkan huruf acak yang terlihat seperti ini.

Such a random jumble of letters

Huruf acak yang seperti ini

is said to have a very high entropy.

disebut memiliki derajat ketidakaturan yang sangat tinggi.

This is a physics and information theory term.

Ini adalah istilah fisika dan teori informasi.

But just imagine it's a really random jumble of letters.

Namun bayangkan ini benar-benar huruf acak.

How many of you have ever spilled coffee on a keyboard?

Berapa banyak dari Anda yang pernah menumpahkan kopi di atas papan ketik?

You might have encountered the stuck-key problem --

Anda mungkin menemui papan ketik itu tersangkut --

so basically the same symbol being repeated over and over again.

sehingga simbol yang sama terulang terus menerus.

This kind of a sequence is said to have a very low entropy

Rangkaian seperti ini disebut memiliki derajat ketidakteraturan sangat rendah,

because there's no variation at all.

karena tidak ada variasi sama sekali.

Language, on the other hand, has an intermediate level of entropy;

Bahasa, di sisi lain, memiliki derajat ketidakteraturan menengah;

it's neither too rigid,

tidak terlalu kaku,

nor is it too random.

dan juga tidak terlalu acak.

What about the Indus script?

Bagaimana dengan naskah Indus?

Here's a graph that plots the entropies of a whole bunch of sequences.

Inilah grafik yang menunjukkan derajat ketidakteraturan dari sekelompok rangkaian.

At the very top you find the uniformly random sequence,

Di paling atas Anda akan melihat rangkaian acak seragam,

which is a random jumble of letters --

yang merupakan huruf acak --

and interestingly, we also find

dan yang menarik adalah kita juga menemukan

the DNA sequence from the human genome and instrumental music.

rangkaian DNA dari genom manusia dan musik instrumental.

And both of these are very, very flexible,

Dan semua ini benar-benar sangat fleksibel,

which is why you find them in the very high range.

itulah sebabnya rentang yang ada sangat luas.

At the lower end of the scale,

Pada bagian paling bawah,

you find a rigid sequence, a sequence of all A's,

ada rangkaian yang kaku, rangkaian hanya dari huruf A,

and you also find a computer program,

dan Anda juga menemukan program komputer,

in this case in the language Fortran,

pada kasus ini dalam bahasa Fortran

which obeys really strict rules.

yang mengikuti aturan yang sangat ketat.

Linguistic scripts

Naskah bahasa

occupy the middle range.

menempati rentang menengah.

Now what about the Indus script?

Lalu bagaimana dengan naskah Indus?

We found that the Indus script

Kami menemukan bahwa naskah Indus

actually falls within the range of the linguistic scripts.

sebenarnya terletak pada rentang naskah bahasa.

When this result was first published,

Saat pertama kali diterbitkan,

it was highly controversial.

hasil ini sangat kontroversial.

There were people who raised a hue and cry,

Ada orang-orang yang gempar dan berteriak,

and these people were the ones who believed

yaitu mereka yang percaya

that the Indus script does not represent language.

bahwa naskah Indus bukan merupakan bahasa.

I even started to get some hate mail.

Saya bahkan mulai menerima surat penuh kebencian.

My students said

Siswa saya berkata

that I should really seriously consider getting some protection.

bahwa saya benar-benar harus mempertimbangkan meminta perlindungan.

Who'd have thought

Siapa yang akan mengira

that deciphering could be a dangerous profession?

bahwa menguraikan sesuatu bisa menjadi pekerjaan berbahaya?

What does this result really show?

Apa yang ditunjukkan oleh hasil ini?

It shows that the Indus script

Hasil ini menunjukkan bahwa naskah Indus

shares an important property of language.

memiliki sifat penting dari bahasa.

So, as the old saying goes,

Jadi seperti pepatah kuno,

if it looks like a linguistic script

jika itu terlihat seperti naskah bahasa

and it acts like a linguistic script,

dan bertingkah laku seperti naskah bahasa

then perhaps we may have a linguistic script on our hands.

mungkin itu memang naskah bahasa.

What other evidence is there

Apa ada bukti lain yang menunjukkan

that the script could actually encode language?

bahwa naskah ini sebenarnya adalah bahasa tersandi?

Well linguistic scripts can actually encode multiple languages.

Naskah bahasa sebenarnya dapat menerjemahkan banyak bahasa.

So for example, here's the same sentence written in English

Sebagai contoh, inil kalimat yang sama yang ditulis dalam Bahasa Inggris

and the same sentence written in Dutch

dan Bahasa Belanda

using the same letters of the alphabet.

menggunakan abjad yang sama.

If you don't know Dutch and you only know English

Jika Anda hanya mengerti Bahasa Inggris, tapi tidak Bahasa Belanda

and I give you some words in Dutch,

dan saya memberikan beberapa kata dalam Bahasa Belanda,

you'll tell me that these words contain

Anda akan tahu bahwa kata-kata ini memiliki

some very unusual patterns.

beberapa pola yang sangat aneh.

Some things are not right,

Ada hal yang tidak benar,

and you'll say these words are probably not English words.

dan Anda akan berkata kata-kata ini mungkin bukan Bahasa Inggris.

The same thing happens in the case of the Indus script.

Hal yang sama terjadi pada naskah Indus.

The computer found several texts --

Komputer menemukan beberapa teks --

two of them are shown here --

di sini ada dua contoh --

that have very unusual patterns.

yang memiliki pola yang sangat tidak biasa.

So for example the first text:

Sebagai contoh pada teks pertama:

there's a doubling of this jar-shaped sign.

ada dua tanda yang menyerupai kendi ini.

This sign is the most frequently-occurring sign

Tanda ini adalah tanda yang paling sering muncul

in the Indus script,

di naskah Indus.

and it's only in this text

dan hanya pada teks ini

that it occurs as a doubling pair.

tanda ini muncul dua kali secara berurutan.

Why is that the case?

Mengapa hal ini terjadi?

We went back and looked at where these particular texts were found,

Kami kembali dan melihat pada di mana teks ini ditemukan

and it turns out that they were found

dan ternyata teks ini ditemukan

very, very far away from the Indus Valley.

sangat jauh dari Lembah Indus.

They were found in present day Iraq and Iran.

Teks ini ditemukan di daerah Irak dan Iran.

And why were they found there?

Dan mengapa teks ini ditemukan di sana?

What I haven't told you is that

Saya belum memberi tahu Anda bahwa

the Indus people were very, very enterprising.

orang Indus sangat berjiwa wirausahawan.

They used to trade with people pretty far away from where they lived,

Mereka berdagang dengan orang-orang yang cukup jauh dari tempat tinggal mereka.

and so in this case, they were traveling by sea

Jadi dalam kasus ini, mereka bepergian melalui laut

all the way to Mesopotamia, present-day Iraq.

sampai ke Mesopotamia, wilayah Irak pada saat ini.

And what seems to have happened here

Dan apa yang tampaknya terjadi di sini

is that the Indus traders, the merchants,

adalah pedagang Indus, para saudagar ini

were using this script to write a foreign language.

menggunakan naskah ini untuk menulis bahasa asing.

It's just like our English and Dutch example.

Sama seperti contoh Bahasa Inggris dan Bahasa Belanda kita.

And that would explain why we have these strange patterns

Dan hal ini menjelaskan mengapa ada pola yang aneh ini

that are very different from the kinds of patterns you see in the text

yang sangat berbeda dari pola sejenis yang Anda lihat di dalam teks

that are found within the Indus Valley.

yang ditemukan di Lembah Indus.

This suggests that the same script, the Indus script,

Hel ini menunjukkan bahwa naskah yang sama, naskah Indus

could be used to write different languages.

dapat digunakan untuk menulis bahasa yang berbeda.

The results we have so far seem to point to the conclusion

Hasil yang kami miliki sejauh ini sepertinya menunjuk pada kesimpulan

that the Indus script probably does represent language.

bahwa naskah Indus mungkin memang menunjukkan bahasa.

If it does represent language,

Jika naskah ini memang menunjukkan bahasa,

then how do we read the symbols?

lalu bagaimana kita membaca simbol ini?

That's our next big challenge.

Itulah tantangan besar kita berikutnya.

So you'll notice that many of the symbols

Jadi Anda menyadari bahwa banyak dari simbol ini

look like pictures of humans, of insects,

terlihat seperti gambar orang, serangga,

of fishes, of birds.

ikan, atau burung.

Most ancient scripts

Kebanyakan naskah kuno

use the rebus principle,

menggunakan prinsip rebus

which is, using pictures to represent words.

yaitu, menggunakan gambar untuk mewakili kata.

So as an example, here's a word.

Sebagai contoh, ini sebuah kata.

Can you write it using pictures?

Dapatkah Anda menulisnya dengan gambar?

I'll give you a couple seconds.

Saya akan memberikan beberapa detik.

Got it?

Sudah selesai?

Okay. Great.

Baik.

Here's my solution.

Inilah jawaban saya.

You could use the picture of a bee followed by a picture of a leaf --

Anda dapat menggunakan gambar lebah (bee) diikuti dengan gambar daun (leaf) --

and that's "belief," right.

sehingga menjadi kata "belief."

There could be other solutions.

Ada juga jawaban lainnya.

In the case of the Indus script,

Pada kasus naskah Indus,

the problem is the reverse.

yang terjadi adalah sebaliknya.

You have to figure out the sounds of each of these pictures

Anda harus mencari tahu bunyi dari setiap gambar ini

such that the entire sequence makes sense.

sehingga seluruh rangkaian ini menjadi masuk akal.

So this is just like a crossword puzzle,

Sehingga hal ini seperti teka-teki silang,

except that this is the mother of all crossword puzzles

namun naskah ini adalah induk dari seluruh teka-teki silang,

because the stakes are so high if you solve it.

karena hadiahnya sangat besar jika dapat diselesaikan.

My colleagues, Iravatham Mahadevan and Asko Parpola,

Rekan saya, Iravatham Mahadevan dan Asko Parpola

have been making some headway on this particular problem.

telah membuat kemajuan pada masalah ini.

And I'd like to give you a quick example of Parpola's work.

Dan saya ingin memberikan contoh singkat dari hasil kerja Parpola.

Here's a really short text.

Di sini ada satu teks yang sangat singkat.

It contains seven vertical strokes followed by this fish-like sign.

Teks ini memiliki 7 goresan vertikal diikuti dengan tanda menyerupai ikan.

And I want to mention that these seals were used

Saya ingin mengingatkan bahwa stempel ini digunakan

for stamping clay tags

untuk mengecap tanah liat

that were attached to bundles of goods,

yang terpasang pada barang,

so it's quite likely that these tags, at least some of them,

jadi cukup mungkin bahwa label ini, setidaknya beberapa di antaranya

contain names of merchants.

berisi nama dari saudagar.

And it turns out that in India

Dan ternyata di India

there's a long tradition

ada tradisi panjang

of names being based on horoscopes

dari penamaan berdasarkan horoskop

and star constellations present at the time of birth.

dan gugus bintang yang ada pada saat kelahirannya.

In Dravidian languages,

Dalam Bahasa Dravida,

the word for fish is "meen"

kata untuk ikan adalah "meen"

which happens to sound just like the word for star.

yang ternyata bersuara seperti kata untuk bintang.

And so seven stars

Sehingga kata tujuh bintang

would stand for "elu meen,"

akan disebut "elu meen"

which is the Dravidian word

yang merupakan kata Dravida

for the Big Dipper star constellation.

untuk konstelasi bintang Biduk.

Similarly, there's another sequence of six stars,

Serupa dengan itu, ada rangkaian lain dari 6 bintang,

and that translates to "aru meen,"

yang diterjemahkan menjadi "aru meen"

which is the old Dravidian name

yang merupakan nama Dravida kuno

for the star constellation Pleiades.

untuk konstelasi bintang Pleiades.

And finally, there's other combinations,

Dan akhirnya, inilah kombinasi yang lain

such as this fish sign with something that looks like a roof on top of it.

seperti tanda ikan dengan sesuatu yang menyerupai atap pada bagian atasnya.

And that could be translated into "mey meen,"

Dan hal itu bisa diterjemahkan menjadi "mey meen"

which is the old Dravidian name for the planet Saturn.

yang merupakan nama Dravida kuno bagi Planet Saturnus.

So that was pretty exciting.

Jadi hal ini sangat menarik.

It looks like we're getting somewhere.

Sepertinya kita telah mencapai sesuatu.

But does this prove

Apakah hal ini membuktikan

that these seals contain Dravidian names

bahwa stempel ini mengandung nama Dravida

based on planets and star constellations?

berdasarkan planet dan konstelasi bintang?

Well not yet.

Belum tentu.

So we have no way of validating

Kita tidak memiliki cara untuk memastikan

these particular readings,

pembacaan ini,

but if more and more of these readings start making sense,

namun jika ada lebih banyak bacaan ini yang masuk akal,

and if longer and longer sequences

dan jika rangkaian yang lebih panjang,

appear to be correct,

tampak benar,

then we know that we are on the right track.

kita akan tahu bahwa kita ada di jalur yang benar.

Today,

Sekarang,

we can write a word such as TED

kita dapat menulis kata seperti TED

in Egyptian hieroglyphics and in cuneiform script,

dalam huruf hieroglif Mesir dan huruf paku,

because both of these were deciphered

karena semuanya telah diuraikan

in the 19th century.

pada abad ke-19.

The decipherment of these two scripts

Penguraian dari kedua naskah ini

enabled these civilizations to speak to us again directly.

memungkinkan peradaban ini kembali berbicara dengan kita secara langsung.

The Mayans

Bangsa Maya

started speaking to us in the 20th century,

mulai berbicara dengan kita pada abad ke-20

but the Indus civilization remains silent.

namun peradaban Indus tetap diam.

Why should we care?

Mengapa kita harus peduli?

The Indus civilization does not belong

Peradaban Indus tidak hanya

to just the South Indians or the North Indians

merupakan milik orang India Selatan atau India Utara

or the Pakistanis;

atau orang Pakistan;

it belongs to all of us.

namun merupakan milik kita semua.

These are our ancestors --

Ini adalah nenek moyang kita --

yours and mine.

saya dan Anda.

They were silenced

Mereka tetap diam

by an unfortunate accident of history.

karena kebetulan sejarah belum mengizinkan.

If we decipher the script,

Jika kita menguraikan naskah ini

we would enable them to speak to us again.

kita akan membuat mereka mampu berbicara dengan kita kembali.

What would they tell us?

Apa yang akan diberi tahu kepada kita?

What would we find out about them? About us?

Apa yang akan kita temukan tentang mereka? Tentang kita?

I can't wait to find out.

Saya tidak sabar untuk menemukannya.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)