Magical houses, made of bamboo | Elora Hardy

Translator: Nurzurani (Lusia) Nurdin Reviewer: Lane Graciano

When I was nine years old,

Waktu saya berumur sembilan tahun,

my mom asked me what I would want my house to look like,

ibu bertanya seperti apa rumah yang saya inginkan,

and I drew this fairy mushroom.

lalu saya menggambar sebuah jamur khayalan.

And then she actually built it.

Dan ibu benar-benar membuatnya.

(Laughter)

(Gelak tawa)

I don't think I realized this was so unusual at the time,

Dulu saya tidak paham bahwa itu tidak lazim,

and maybe I still haven't,

sekarang pun mungkin belum juga,

because I'm still designing houses.

karena saya masih tetap mendesain rumah.

This is a six-story bespoke home on the island of Bali.

Ini sebuah rumah enam tingkat di pulau Bali yang dirancang khusus.

It's built almost entirely from bamboo.

Hampir seluruhnya terbuat dari bambu.

The living room overlooks the valley from the fourth floor.

Dari lantai empat, ruang duduknya menghadap ke ngarai.

You enter the house by a bridge.

Masuk ke rumahnya melalui jembatan.

It can get hot in the tropics,

Di daerah tropis cuacanya sering panas,

so we make big curving roofs to catch the breezes.

jadi atapnya kami buat melengkung untuk menangkap angin.

But some rooms have tall windows to keep the air conditioning in

Beberapa ruangan memiliki jendela tinggi agar dinginnya AC tetap di dalam

and the bugs out.

dan serangga di luar.

This room we left open.

Ruangan ini kami biarkan terbuka.

We made an air-conditioned, tented bed.

Kami membuat sebuah dipan ber-AC yang berkelambu.

And one client wanted a TV room in the corner of her living room.

Dan seorang klien menginginkan sebuah ruang TV di pojok ruang duduknya.

Boxing off an area with tall walls just didn't feel right,

Membuat sebuah ruang kotak berdiding tinggi rasanya tidak tepat,

so instead, we made this giant woven pod.

jadi kami membuat polong raksasa.

Now, we do have all the necessary luxuries, like bathrooms.

Kami membuat semua kemewahan yang penting, seperti kamar mandi.

This one is a basket in the corner of the living room,

Ini adalah kamar kecil di sudut ruang duduk,

and I've got tell you, some people actually hesitate to use it.

dan beberapa orang enggan menggunakannya.

We have not quite figured out our acoustic insulation.

Karena kami belum menemukan insulasi akustiknya.

(Laughter)

(Tertawa)

So there are lots of things that we're still working on,

Memang masih ada beberapa hal yang perlu kami benahi,

but one thing I have learned

tapi satu yang saya pelajari

is that bamboo will treat you well if you use it right.

bahwa jika digunakan dengan tepat bambu bisa menjadi sangat berguna.

It's actually a wild grass.

Sebenarnya bambu adalah rumput liar.

It grows on otherwise unproductive land --

Mereka tumbuh di tanah yang tidak subur --

deep ravines, mountainsides.

arung jeram, sisi pegunungan.

It lives off of rainwater, spring water, sunlight,

Mereka tumbuh dengan air hujan, mata air, sinar matahari,

and of the 1,450 species of bamboo that grow across the world,

dan dari 1,450 jenis bambu yang tumbuh di dunia,

we use just seven of them.

kami hanya menggunakan tujuh jenis.

That's my dad.

Itu ayah saya.

Dia yang mengajarkan saya membangun menggunakan bambu,

He's the one who got me building with bamboo,

and he is standing in a clump

dan ia sedang berdiri di rerumpunan

of Dendrocalamus asper niger that he planted just seven years ago.

bambu jenis Dendrocalamus asper niger yang ditanamnya tujuh tahun lalu.

Each year, it sends up a new generation of shoots.

Tunas-tunas baru muncul setiap tahun.

That shoot, we watched it grow a meter in three days just last week,

Minggu lalu, kami melihat tunas itu tumbuh satu meter hanya dalam tiga hari,

so we're talking about sustainable timber in three years.

jadi kita bisa mendapat kayu matang dalam tiga tahun.

Now, we harvest from hundreds of family-owned clumps.

Kami memanen dari ratusan rumpun milik pribadi.

Betung, as we call it, it's really long,

Betung, nama panggilannya, sangatlah tinggi,

up to 18 meters of usable length.

bisa mencapai 18 meter.

Try getting that truck down the mountain.

Coba saja membawa truk itu turun gunung.

And it's strong: it has the tensile strength of steel,

Dan ia kuat: daya tariknya setara dengan baja,

the compressive strength of concrete.

daya tekannya setara beton.

Slam four tons straight down on a pole,

Hantamkan empat ton langsung ke sebilah bambu,

and it can take it.

dan ia tidak akan hancur.

Because it's hollow, it's lightweight,

Karena ia hampa, ringan,

light enough to be lifted by just a few men,

cukup ringan untuk diangkat oleh beberapa orang lelaki,

or, apparently, one woman.

atau, bahkan, oleh seorang perempuan.

(Laughter) (Applause)

(Tertawa) (Tepuk tangan)

And when my father built Green School in Bali,

Ketika ayah saya membangun Green School di Bali,

he chose bamboo for all of the buildings on campus,

ia menggunakan bambu untuk seluruh gedung sekolah,

because he saw it as a promise.

karena baginya itu adalah sebuah harapan.

It's a promise to the kids.

Harapan bagi anak-anak.

It's one sustainable material that they will not run out of.

Bambu adalah sebuah bahan berkelanjutan yang tidak akan pernah habis.

And when I first saw these structures under construction about six years ago,

Ketika saya melihat gedung-gedung ini sedang dibangun sekitar enam tahun lalu,

I just thought, this makes perfect sense.

saya pikir, ini sangat masuk akal.

It is growing all around us.

Bambu hidup di sekitar kita.

It's strong. It's elegant.

Mereka kuat. Indah.

It's earthquake-resistant.

Tahan gempa.

Why hasn't this happened sooner, and what can we do with it next?

Mengapa ini tidak dilakukan dari dulu, dan apa lagi yang bisa kita lakukan?

So along with some of the original builders of Green School,

Jadi, bersama-sama dengan para pendiri Green School,

I founded Ibuku.

saya mendirikan Ibuku.

Ibu means "mother," and ku means "mine," so it represents my Mother Earth,

Ibu artinya "ibu," ku artinya "milikku," jadi ia merepresentasikan Ibu Pertiwiku.

and at Ibuku, we are a team of artisans, architects and designers,

Di Ibuku, kami adalah sebuah tim pekerja seni, arsitek dan desainer,

and what we're doing together is creating a new way of building.

yang bersama-sama kami menciptakan sebuah cara baru dalam membangun.

Over the past five years together,

Selama lima tahun bersama,

we have built over 50 unique structures, most of them in Bali.

kami telah membangun lebih dari 50 bangunan unik, kebanyakan di Bali.

Nine of them are at Green Village --

Sembilan berada di Green Village --

you've just seen inside some of these homes --

Anda sudah melihat bagian dalam dari beberapa rumah --

and we fill them with bespoke furniture,

yang kami isi dengan perabotan yang dirancang khusus,

we surround them with veggie gardens,

dikelilingi taman berisi sayuran,

we would love to invite you all to come visit someday.

kami undang Anda semua untuk datang berkunjung suatu hari.

And while you're there, you can also see Green School --

Sementara di sana, Anda juga bisa melihat Green School --

we keep building classrooms there each year --

setiap tahun kami menambah ruang kelas --

as well as an updated fairy mushroom house.

dan sebuah rumah jamur khayalan yang terbaru.

We're also working on a little house for export.

Kami sedang membangun sebuah rumah kecil untuk ekspor.

This is a traditional Sumbanese home that we replicated,

Ini adalah sebuah rumah tradisional Sumba yang kami duplikat,

right down to the details and textiles.

sampai ke detil-detil dan tekstilnya.

A restaurant with an open-air kitchen.

Sebuah restoran dengan dapur terbuka,

It looks a lot like a kitchen, right?

Persis kelihatan seperti dapur, kan?

And a bridge that spans 22 meters across a river.

Dan sebuah jembatan sepanjang 22 meter melewati sungai.

Now, what we're doing, it's not entirely new.

Kami tidak melakukan sesuatu yang baru.

From little huts to elaborate bridges like this one in Java,

Dari gubuk-gubuk kecil sampai jembatan megah seperti ini di Jawa,

bamboo has been in use across the tropical regions of the world

bambu sudah digunakan diberbagai daerah tropis dunia

for literally tens of thousands of years.

selama puluhan ribu tahun.

There are islands and even continents that were first reached by bamboo rafts.

Ada pulau bahkan benua yang pertama kali dicapai dengan rakitan bambu.

But until recently,

Tapi sebelumnya,

it was almost impossible to reliably protect bamboo from insects,

bambu sangat sulit dilindungi dari serangga,

and so, just about everything that was ever built out of bamboo is gone.

jadi, hampir semua bangunan bambu sudah hilang.

Unprotected bamboo weathers.

Bambu yang tidak dilapis menjadi lapuk.

Untreated bamboo gets eaten to dust.

Bambu tanpa lapisan digerogoti menjadi debu.

And so that's why most people, especially in Asia,

Itu sebabnya kebanyakan orang, khususnya di Asia,

think that you couldn't be poor enough or rural enough to actually want

berpendapat bahwa hanya mereka yang sangat miskin atau hidup di pinggiran

to live in a bamboo house.

yang mau hidup di rumah bambu.

And so we thought,

Jadi kami berpikir,

what will it take to change their minds,

bagaimana caranya merubah pendapat mereka,

to convince people that bamboo is worth building with,

meyakinkan orang bahwa bambu pantas digunakan untuk membangun,

much less worth aspiring to?

bahkan untuk diidamkan?

First, we needed safe treatment solutions.

Pertama-tama, kami perlu menemukan pelapis yang aman.

Borax is a natural salt.

Borax adalah garam alami.

It turns bamboo into a viable building material.

Mengubah bambu menjadi sebuah bahan bangunan yang baik.

Treat it properly, design it carefully,

Jika diperlakukan dengan baik, didesain dengan seksama,

and a bamboo structure can last a lifetime.

sebuah bangunan bambu bisa bertahan seumur hidup.

Second, build something extraordinary out of it.

Kedua, membangun sesuatu yang hebat menggunakan bambu.

Inspire people.

Menginspirasi orang.

Fortunately,

Untungnya,

Balinese culture fosters craftsmanship.

budaya Bali mendukung kerajinan tangan.

It values the artisan.

Menghargai sang pengrajin.

So combine those with the adventurous outliers

Kombinasikan itu

from new generations of locally trained architects

dengan segelintir arsitek, desainer,

and designers and engineers,

dan insinyur muda lokal,

and always remember that you are designing

dan ingat bahwa Anda mendesain

for curving, tapering, hollow poles.

untuk bilah berongga, yang membengkok dan mengerucut.

No two poles alike, no straight lines,

Tidak ada dua bilah yang serupa, tegak lurus,

no two-by-fours here.

di sini tidak ada ukuran baku.

The tried-and-true, well-crafted formulas and vocabulary of architecture

Bahasa dan formula arsitek yang sudah teruji dan sering digunakan

do not apply here.

tidak berlaku di sini.

We have had to invent our own rules.

Kami harus menciptakan peraturan sendiri.

We ask the bamboo what it's good at, what it wants to become,

Kami mencari tahu kelebihan dan potensi bambunya,

and what it says is: respect it, design for its strengths,

menghargai potensinya, mendesain sesuai dengan kekuatannya,

protect it from water, and to make the most of its curves.

melindunginya dari air, dan memanfaatkan kelenturannya.

So we design in real 3D,

Jadi kami mendesain dalam bentuk 3D,

making scale structural models

membuat maket dari bahan

out of the same material that we'll later use to build the house.

yang sama dengan yang akan digunakan untuk membangun rumah itu.

And bamboo model-making, it's an art,

Dan membuat maket bambu adalah sebuah seni,

as well as some hardcore engineering.

sekaligus ilmu teknik yang sangat sulit.

So that's the blueprint of the house.

Ini cetak biru rumahnya.

(Laughter)

(Tertawa)

And we bring it to site,

Lalu kami membawanya ke lokasi,

and with tiny rulers, we measure each pole,

mengukur setiap batang menggunakan penggaris kecil,

and consider each curve, and we choose a piece of bamboo from the pile

meneliti setiap lekukan, dan memilih sebilah bambu dari rumpunan

to replicate that house on site.

untuk mewujudkan rumahnya di lokasi.

When it comes down to the details, we consider everything.

Kami memikirkan tentang semua detil.

Why are doors so often rectangular?

Mengapa seringnya pintu persegi panjang?

Why not round?

Mengapa tidak bulat?

How could you make a door better?

Bagaimana supaya pintu bisa lebih baik?

Well, its hinges battle with gravity,

Engselnya melawan gravitasi,

and gravity will always win in the end,

dan pada akhirnya gravitasi selalu menang,

so why not have it pivot on the center

jadi mengapa tidak membuatnya bertekuk di tengah

where it can stay balanced?

supaya bisa lebih seimbang?

And while you're at it, why not doors shaped like teardrops?

Dan sekalian saja membuat pintu berbentuk air mata.

To reap the selective benefits and work within the constraints

Untuk memanfaatkan kelebihan dan bergerak dalam keterbatasan

of this material,

bahan ini,

we have really had to push ourselves,

kami harus benar-benar bekerja keras,

and within that constraint, we have found space for something new.

dan dalam keterbatasan itu, kami menemukan sesuatu yang baru.

It's a challenge: how do you make a ceiling

Memang sulit: bagaimana caranya membuat plafon

if you don't have any flat boards to work with?

jika Anda tidak memiliki sebidang papan lurus?

Let me tell you, sometimes I dream of sheet rock and plywood.

Asal Anda tahu, kadang saya bermimpi tentang bongkahan batu dan triplek.

(Laughter)

(Tertawa)

But if what you've got is skilled craftsmen

Tapi jika Anda memiliki sekelompok pengrajin

and itsy bitsy little splits,

dan belahan-belahan kecil,

weave that ceiling together,

plafonnya bisa dianyam,

stretch a canvas over it, lacquer it.

ditutup kanvas, lalu dipernis.

How do you design durable kitchen countertops

Bagaimana caranya mendesain lemari dapur yang awet

that do justice to this curving structure you've just built?

yang cocok dengan rumah berlekuk yang baru dibangun?

Slice up a boulder like a loaf of bread,

Belah sebongkah batu seperti sepotong roti,

hand-carve each to fit the other,

pahat potongan-potongannya supaya serasi,

leave the crusts on,

biarkan keraknya,

and what we're doing, it is almost entirely handmade.

dan hampir semua yang kami lakukan, dibuat menggunakan tangan.

The structural connections of our buildings

Sambungan struktur bangunan kami

are reinforced by steel joints, but we use a lot of hand-whittled bamboo pins.

diperkuat engsel baja, tapi kami banyak menggunakan patok bambu yang diraut.

There are thousands of pins in each floor.

Ada beribu-ribu patok di setiap lantai.

This floor is made of glossy and durable bamboo skin.

Lantai ini terbuat dari kulit bambu mengilap yang awet.

You can feel the texture under bare feet.

Teksturnya bisa dirasakan di kaki telanjang.

And the floor that you walk on,

Dan bisakah lantai yang Anda pijak,

can it affect the way that you walk?

memengaruhi cara berjalan Anda?

Can it change the footprint that you'll ultimately leave on the world?

Bisakah ia merubah jejak kaki Anda di dunia?

I remember being nine years old

Saya ingat ketika berumur sembilan tahun

and feeling wonder,

merasakan keajaiban,

and possibility,

kesempatan,

and a little bit of idealism.

dan sedikit idealisme.

And we've got a really long way to go,

Perjalanan kita masih sangat jauh,

there's a lot left to learn,

begitu banyak yang masih harus dipelajari,

but one thing I know is that with creativity and commitment,

namun saya tahu bahwa dengan kreativitas dan komitmen,

you can create beauty and comfort

Anda bisa menciptakan keindahan dan kenyamanan

and safety and even luxury

dan keamanan dan bahkan kemewahan

out of a material that will grow back.

menggunakan bahan yang akan terus tumbuh.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)