My year of living biblically | A.J. Jacobs

Translator: Rudy Tanureja Reviewer: Katherina Allo

I thought I'd tell you a little about what I like to write.

Saya akan bercerita sedikit mengenai apa yang saya tulis

And I like to immerse myself in my topics.

Saya suka meleburkan diri dalam setiap topik saya

I just like to dive right in and become sort of a human guinea pig.

Saya suka langsung terjun dan menjadi semacam kelinci percobaan

And I see my life as a series of experiments.

Dan saya melihat kehidupan saya seperti serangkaian percobaan.

So, I work for Esquire magazine, and a couple of years ago,

Baiklah, saya bekerja pada majalah Esquire, dan beberapa tahun lalu

I wrote an article called "My Outsourced Life,"

Saya menulis sebuah artikel berjudul "Hidup Dengan Sumber Luar,"

where I hired a team of people in Bangalore, India,

dimana saya menyewa sekelompok orang di Bangalore, India,

to live my life for me.

untuk menjalani kehidupan saya.

So, they answered my emails.

Jadi mereka menjawab email-email saya.

They answered my phone.

Mereka menjawab telpon yang ditujukan pada saya.

They argued with my wife for me, and they read my son bedtime stories.

Mereka berdebat dengan istri saya, dan mereka membacakan cerita menjelang tidur ke anak saya.

It was the best month of my life,

Itu merupakan bulan terbaik dalam hidup saya,

because I just sat back and I read books and watched movies.

karena saya hanya duduk santai, membaca buku dan menonton film.

It was a wonderful experience.

Pengalaman yang menyenangkan.

More recently, I wrote an article for Esquire called --

Baru saja saya menulis sebuah artikel di Esquire --

about radical honesty.

mengenai kejujuran secara radikal.

And this is a movement where --

Dan ini merupakan sebuah langkah --

this is started by a psychologist in Virginia,

tulisan ini bermula dari seorang psikolog di Virginia,

who says that you should never, ever lie,

yang berkata bahwa kamu jangan pernah sekalipun berbohong,

except maybe during poker and golf, his only exceptions.

kecuali mungkin selama bermain poker dan golf, satu-satunya pengecualiannya.

And, more than that, whatever is on your brain

Dan selebihnya, apapun yang muncul di otak kamu

should come out of your mouth.

itulah yang keluar dari mulutmu.

So, I decided I would try this for a month.

Saya memutuskan untuk mencoba ini sebulan

This was the worst month of my life.

bulan terburuk dalam hidup saya.

(Laughter)

(tertawa)

I do not recommend this at all.

Saya tidak anjurkan ini sama sekali.

To give you a sense of the experience,

sedikit gambaran apa yang saya alami,

the article was called, "I Think You're Fat."

ada artikel yang berjudul . "Menurut Saya, Anda Gemuk."

(Laughter)

(Tertawa)

So, that was hard.

Tidak mudah.

My most recent book -- my previous book was called "The Know-It-All,"

Buku saya yang terbaru - buku bernilai saya berjudul "Tahu Segalanya,"

and it was about the year I spent reading the Encyclopedia Britannica

buku ini mengenai sekitar setahun saya menghabiskan waktu membaca Encyclopedia Britannica

from A to Z in my quest to learn everything in the world,

dari A sampai Z karena keinginan saya untuk mempelajari apapun di dunia ini.

or more precisely from Aak, which is a type of East Asian music,

atau lebih tepatnya dari A-ak, yang merupakan jenis musik di Asia Timur

all the way to Zwyiec, which is -- well, I don't want to ruin the ending.

sampai dengan Zwyiec, yaitu -- baiklah, saya tidak ingin menrusak imajinasi anda.

(Laughter)

(Tertawa)

It's a very exciting twist ending, like an O. Henry novel, so I won't ruin it.

Akhir yang menarik, seperti novel O. Henry, jadi saya tidak akan merusaknya untuk anda.

But I love that one,

Saya suka bagian akhir itu

because that was an experiment about how much information

karena itu merupakan eksperimen mengenai berapa banyak informasi

one human brain could absorb.

yang dapat ditampung oleh otak manusia,

Although, listening to Kevin Kelly, you don't have to remember anything.

meskipun, seperti mendengarkan Kevin Kelly, kamu nggak perlu mengingat semuanya.

You can just Google it.

Kamu hanya perlu menggunakan Google.

So, I wasted some time there.

Akhirnya saya menghabiskan cukup banyak waktu disana.

I love those experiments,

Saya menyukai eksperimen itu.

but I think that the most profound

tetapi saya pikir bahwa hal yang paling bermakna

and life-changing experiment that I've done

dan pengalaman merubah hidup yang saya lakukan

is my most recent experiment, where I spent a year

adalah eksperimen terakhir, dimana saya menghabiskan satu tahun

trying to follow all of the rules of the Bible,

mencoba untuk mengikuti semua perintah di Kitab Suci --

"The Year of Living Biblically."

"Setahun Hidup Alkitabiah."

And I undertook this for two reasons.

Dan saya menjalani ini karena dua hal.

The first was that I grew up with no religion at all.

Pertama karena saya dibesarkan dengan tanpa agama sama sekali

As I say in my book, I'm Jewish in the same way

Seperti yang saya katakan dalam buku saya, Saya Yahudi sama seperti

the Olive Garden is Italian.

kebun olive adalah Itali.

(Laughter)

(Tertawa)

So, not very.

Jadi, begitulah.

But I've become increasingly interested in religion.

Saya menjadi semakin tertarik pada agama.

I do think it's the defining issue of our time,

meskipun tidak mencerminkan masalah di saat ini

or one of the main ones.

atau salah satu masalah utama saat ini.

And I have a son. I want to know what to teach him.

Saya mempunyai seorang anak lelaki. Saya ingin tahu bagaimana mengajarkan agama padanya.

So, I decided to dive in head first, and try to live the Bible.

Jadi, saya memutuskan untuk menyelami dulu, dan kemudian hidup menurut Kitab Suci

The second reason I undertook this is because

Alasan kedua saya menjalani ini karena

I'm concerned about the rise of fundamentalism,

Saya prihatin dengan bangkitnya aliran fundamentalisme,

religious fundamentalism, and people who say

fundamentalisme agama, dan orang-orang yang mengatakan bahwa

they take the Bible literally, which is, according to some polls,

mereka menjalankan ajaran Kitab Suci secara harafiah, yang menurut sejumlah jajak pendapat

as high as 45 or 50 percent of America.

ada sekitar 45% - 50% di Amerika.

So I decided, what if you really did take the Bible literally?

Jadi saya putuskan, bagaimana jika kamu mengikuti Kitab Suci secara harafiah ?

I decided to take it to its logical conclusion

Saya kemudian sampai pada keputusan logis.

and take everything in the Bible literally,

untuk mengikuti semuanya di dalam Kitab Suci secara harafiah

without picking and choosing.

tanpa pilih-pilih.

The first thing I did was I got a stack of bibles.

Hal pertama yang saya lakukan adalah saya mengumpulkan berbagai versi Alkitab

I had Christian bibles.

Saya punya Kitab Suci Agama Kristen

I had Jewish bibles.

Kitab Suci Yahudi

A friend of mine sent me something called a hip-hop bible,

seorang teman mengirimkan sebuah Kitab Suci hip-hop

where the twenty-third Psalm is rendered as, "The Lord is all that,"

dimana Mazmur 23 ditulis, "Tuhan adalah segalanya,"

as opposed to what I knew it as, "The Lord is my shepherd."

berlawanan dengan apa yang saya ketahui, "Tuhan adalah gembalaku."

Then I went down and I read several versions,

Kemudian saya telusuri dan membaca beberapa versi,

and I wrote down every single law that I could find.

dan saya tulis setiap perintah yang saya temukan

And this was a very long list -- over 700 rules.

dan ternyata ada banyak - lebih dari 700 perintah.

And they range from the famous ones that I had heard of --

mulai dari perintah yang paling terkenal yang saya dengar --

The Ten Commandments, love your neighbor, be fruitful and multiply.

10 Perintah Allah, kasihilah sesamamu, berbuah dan berkembang biaklah.

So I wanted to follow those.

Saya ingin mengikuti perintah-perintah itu.

And actually, I take my projects very seriously,

Dan saya benar-benar menjalankan project ini dengan serius

because I had twins during my year,

karena saya punya bayi kembar dalam tahun itu,

so I definitely take my projects seriously.

jadi saya tentu menjalankan project ini dengan serius

But I also wanted to follow the hundreds

Saya juga ingin menjalankan ratusan

of arcane and obscure laws that are in the Bible.

perintah-perintah yang tidak jelas dalam Kitab Suci.

There is the law in Leviticus,

Ada perintah dalam kitab Imamat --

"You cannot shave the corners of your beard."

Kamu tidak boleh mencukur sudut-sudut jenggotmu

I didn't know where my corners were,

Saya tidak tahu dimana sudut-sudut jenggot saya,

so I decided to let the whole thing grow,

jadi saya putuskan untuk menumbuhkan jenggot,

and this is what I looked like by the end.

dan akhirnya inilah foto saya waktu itu

As you can imagine, I spent a lot of time at airport security.

Persis seperti yang kamu pikirkan, saya menghabiskan banyak waktu saat melewati keamanan bandara

(Laughter)

(Tertawa)

My wife wouldn't kiss me for the last two months.

Istri saya tidak mau mencium saya selama dua bulan.

So, certainly the challenge was there.

Jadi, tentu saja banyak tantangannya.

The Bible says you cannot wear clothes made of mixed fibers,

Kitab Suci mengatakan bahwa kamu tidak boleh memakai pakaian yang mengandung serat campuran,

so I thought, "Sounds strange, but I'll try it."

Saya pikir, "Kedengarannya aneh, tapi okelah saya coba."

You only know if you try it.

Kita baru tahu kalau kita mencoba.

I got rid of all my poly-cotton T-shirts.

Saya singkirkan semua t-shirt katun-buatan saya.

The Bible says that if two men are in a fight,

Kitab Suci mengatakan bahwa jika dua orang dalam pertengkaran,

and the wife of one of those men grabs the testicles of the other man,

dan istri salah satunya mencengkeram testikel orang satunya

then her hand shall be cut off.

maka tangannya harus dipotong.

So, I wanted to follow that rule.

Maka, saya ingin mengikuti perintah itu.

(Laughter)

(Tertawa)

That one I followed by default,

Untuk yang satu ini saya ikuti intinya saja.

by not getting in a fight with a man whose wife was standing nearby,

dengan tidak melakukan pertengkaran dengan seseorang yang istrinya ada di dekatnya

looking like she had a strong grip.

apalagi kalau si istri memiliki genggaman yang kuat

(Laughter)

(Tertawa)

So -- oh, there's another shot of my beard.

Oh, ada lagi foto jenggot saya.

I will say it was an amazing year

Ini merupakan tahun yang menarik

because it really was life changing, and incredibly challenging.

karena ini merubah hidup, dan tantangannya luar biasa.

And there were two types of laws that were particularly challenging.

Ada dua jenis perintah yang menantang

The first was avoiding the little sins that we all commit every day.

Pertama adalah menghindari dosa-dosa kecil yang kita lakukan setiap hari

You know, I could spend a year not killing,

Kamu tahu, selama setahun saya bisa tidak membunuh

but spending a year not gossiping, not coveting, not lying --

tetapi menghabiskan setahun tanpa gosip, iri hati, atau berbohong

you know, I live in New York, and I work as a journalist,

Saya hidup di New York, dan saya bekerja sebagai wartawan

so this was 75, 80 percent of my day I had to do it.

jadi 75% sampai 80% hidup saya penuh dengan itu

But it was really interesting, because I was able to make some progress,

Tetapi ini pengalaman menarik, karena saya dapat mengalami berbagai kemajuan

because I couldn't believe how much

karena saya tidak percaya berapa besar

my behavior changed my thoughts.

perilaku saya dapat merubah pikiran saya

This was one of the huge lessons of the year,

Ini merupakan pelajaran besar dalam tahun itu

is that I almost pretended to be a better person,

karena saya hampir berpura-pura menjadi orang yang lebih baik

and I became a little bit of a better person.

dan saya menjadi orang yang lebih baik sedikit.

So I had always thought, you know, "You change your mind,

Jadi saya berpikiran, "Kamu merubah pola pikirmu,

and you change your behavior," but it's often the other way around.

maka kamu akan merubah perilakumu," tetapi sering juga terbalik.

You change your behavior, and you change your mind.

Kamu merubah perilakumu, maka kamu merubah pola pikirmu

So, you know, if you want to become more compassionate,

Jadi, kalau kamu mau menjadi lebih manusiawi,

you visit sick people in the hospital,

kamu besuk orang sakit di rumah sakit,

and you will become more compassionate.

maka kamu akan lebih manusiawi.

You donate money to a cause,

Kamu mendonasi ke suatu perkara,

and you become emotionally involved in that cause.

kamu akan secara emosi ikut terlibat dalam perkara itu

So, it really was cognitive psychology --

Jadi, ini benar-benar merupakan psikologi kognitif --

you know, cognitive dissonance -- that I was experiencing.

seperti kognitif dissonance - yang saya alami.

The Bible actually talks about cognitive psychology,

Kitab Suci sebenarnya berbicara mengenai psikologi kognitif

very primitive cognitive psychology.

psikologi kognitif yang paling primitif

In the Proverbs, it says that if you smile, you will become happier,

Dalam kitab Amsal, dikatakan kalau kamu tersenyum, kamu akan menjadi lebih gembira

which, as we know, is actually true.

yang sepanjang kita tahu, itu benar adanya.

The second type of rule that was difficult to obey

Jenis perintah kedua adalah perintah yang sulit untuk diikuti

was the rules that will get you into a little trouble

perintah-perintah yang kalau diikuti bisa menciptakan masalah

in twenty-first-century America.

dalam abad 21 ini di Amerika ini.

And perhaps the clearest example of this is stoning adulterers.

mungkin contoh yang paling jelas adalah masalah pelemparan batu pada seorang penzinah

(Laughter)

(Tertawa)

But it's a big part of the Bible,

Ini salah satu bagian utama dalam Kitab Suci,

so I figured I had to address it.

jadi saya pikir saya harus mengikutinya.

So, I was able to stone one adulterer.

Saya bisa melempari batu kepada seorang pezinah.

It happened -- I was in the park, and I was dressed in my biblical clothing,

Itu terjadi - saya waktu itu di taman, dan saya memakai pakaian menurut Kitab Suci

so sandals and sort of a white robe,

memakai sandal dan jubah putih --

you know, because again, the outer affects the inner.

karena penampilan luar mempengaruhi yang di dalam.

I wanted to see how dressing biblically affected my mind.

Saya ingin melihat bagaimana dengan berpakaian menurut Kitab Suci itu mempengaruhi pikiran saya

And this man came up to me and he said,

Seorang lelaki datang kepada saya dan berkata

"Why are you dressed like that?"

"Kenapa kamu berpakaian seperti itu ?"

And I explained my project,

Saya menjelaskan project saya,

and he said, "Well, I am an adulterer, are you going to stone me?"

dan dia berkata, "Ok, saya seorang penzinah, apakah kamu akan melemparkan batu ke saya ?"

And I said, "Well, that would be great!"

dan saya berkata, "Boleh kalau begitu !"

(Laughter)

(Tertawa)

And I actually took out a handful of stones from my pocket

dan saya mengambil segenggam batu dari kantung saya

that I had been carrying around for weeks,

yang saya bawa selama bermingu-minggu,

hoping for just this interaction -- and, you know, they were pebbles --

berharap kejadian seperti ini -- dan, batu-batu itu adalah kerikil-kerikil --

but he grabbed them out of my hand.

tetapi dia merenggut kerikil-kerikil itu dari tangan saya.

He was actually an elderly man, mid-70s, just so you know.

Lelaki itu sudah lanjut usia, umur 70 tahunan, asal kamu tahu.

But he's still an adulterer, and still quite angry.

Seusia itu dia masih seorang penzinah, dan sedikit emosi.

He grabbed them out of my hand

Dia ambil kerikil-kerikil itu dari tangan saya

and threw them at my face, and I felt that I could --

dan melemparkannya ke muka saya, dan saya pikir saya dapat --

eye for an eye -- I could retaliate, and throw one back at him.

membalas dan melemparkan sebuah batu ke arahnya

So that was my experience stoning, and it did allow me

itulah pengalaman saya soal melempar batu, dan itu memungkinkan saya

to talk about, in a more serious way, these big issues.

berbicara mengenai hal-hal besar secara lebih serius.

How can the Bible be so barbaric in some places,

Bagaimana Kitab Suci menjadi begitu barbar dalam hal tertentu,

and yet so incredibly wise in others?

dan juga begitu bijaksananya dalam hal yang lain ?

How should we view the Bible?

Jadi bagaimana kita melihat Kitab Suci ?

Should we view it, you know, as original intent,

Haruskah kita melihatnya seperti maksud awalnya,

like a sort of a Scalia version of the Bible?

seperti Kitab Suci versi Scalia ?

How was the Bible written?

Bagaimana Kitab Suci ditulis ?

And actually, since this is a tech crowd,

benar, karena kita semuanya dari kalangan teknologi,

I talk in the book about how the Bible actually reminds me

Saya menulis di buku mengenai bagaimana Kitab Suci mengingatkan saya akan

of the Wikipedia, because it has all of these authors and editors

Wikipedia karena Kitab Suci memiliki banyak penulis dan editor

over hundreds of years.

selama ratusan tahun.

And it's sort of evolved.

dan juga sepertinya mengalami penyempurnaan.

It's not a book that was written and came down from on high.

Kitab Suci bukan merupakan buku yang ditulis dan datang dari atas sana.

So I thought I would end by telling you

Jadi saya pikir saya akhiri dengan menyampaikan ke kamu

just a couple of the take-aways, the bigger lessons

beberapa hal yang saya kutip, pelajaran lebih besar

that I learned from my year.

yang saya pelajari selama setahun itu

The first is, thou shalt not take the Bible literally.

Pertama - Janganlah mengambil isi Kitab Suci secara harafiah.

This became very, very clear, early on.

Ini menjadi sangat jelas, mulai dari awal.

Because if you do, then you end up acting like a crazy person,

Karena kalau kamu begitu, maka kamu akan bertingkah seperti orang gila,

and stoning adulterers, or -- here's another example.

dan pelemparan batu ke penzinah, atau -- ini ada contoh lain --

Well, that's another. I did spend some time shepherding.

Ini cerita lain - Saya menghabiskan waktu menjadi gembala.

(Laughter)

(Tertawa)

It's a very relaxing vocation. I recommend it.

Pekerjaan yang menyenangkan. Saya menganjurkannya.

But this one is -- the Bible says that you cannot touch women

Kitab Suci mengatakan bahwa kamu tidak diperbolehkan menyentuh seorang wanita

during certain times of the month, and more than that,

dalam waktu-waktu pada bulan tertentu, dan terlebih lagi,

you cannot sit on a seat where a menstruating woman has sat.

kamu tidak boleh duduk tempat yang telah diduduki oleh seorang wanita yang sedang menstruasi

And my wife thought this was very offensive,

Istri saya berpikir bahwa ini sangat menghina,

so she sat in every seat in our apartment,

jadi dia duduki semua tempat duduk di apartemen kami,

and I had to spend much of the year standing

dan saya jadinya sepanjang tahun lebih banyak berdiri

until I bought my own seat and carried it around.

sampai saya beli tempat duduk sendiri dan membawanya kemana-mana.

So, you know, I met with creationists.

Saya juga bertemu dengan kelompok orang-orang yang percaya tentang 'penciptaan'.

I went to the creationists' museum.

Saya pergi ke museum mereka.

And these are the ultimate literalists.

Dan mereka adalah literalis sejati.

And it was fascinating, because they were not stupid people at all.

Menariknya, karena mereka bukan orang-orang bodoh.

I would wager that their IQ is exactly the same as the average evolutionist.

saya berani bertaruh IQ mereka sama dengan rata-rata orang-orang yang percaya teori evolusi.

It's just that their faith is so strong

Hanya karena keyakinannya yang begitu kuat

in this literal interpretation of the Bible

dalam penafsiran Kitab Suci secara harafiah

that they distort all the data to fit their model.

mereka menyesuaikan semua data agar sesuai dengan model mereka

And they go through these amazing mental gymnastics to accomplish this.

Dan mereka melakukan berbagai olah mental untuk menyelesaikannya.

And I will say, though, the museum is gorgeous.

Menurut saya musium ini bagus sekali.

They really did a fantastic job.

Mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa.

If you're ever in Kentucky,

Kalau kamu pernah ke Kentucky,

there's, you can see a movie of the flood,

disana - kamu dapat melihat film mengenai banjir,

and they have sprinklers in the ceiling

mereka punya sprinkler di langit-langit

that will sprinkle on you during the flood scenes.

yang akan menyemburkan air selama adegan banjir itu

So, whatever you think of creationism -- and I think it's crazy --

Jadi, apapun yang kamu pikirkan mengenai penciptaan, dan saya pikir tidak masuk di akal,

they did a great job.

mereka melakukannya dengan luar biasa.

(Laughter)

(Tertawa)

Another lesson is that thou shalt give thanks.

Pelajaran lain adalah mengucap syukurlah senantiasa.

And this one was a big lesson because I was praying,

Ini pelajaran besar karena saya berdoa,

giving these prayers of thanksgiving, which was odd for an agnostic.

memanjatkan ucapan syukur, yang terasa aneh bagi seorang agnostik

But I was saying thanks all the time, every day,

Tetapi saya selalu mengucapkan terima kasih, setiap hari,

and I started to change my perspective.

dan saya mulai merubah pola pandang saya,

And I started to realize the hundreds of little things

dan mulai menyadari ratusan hal kecil

that go right every day, that I didn't even notice,

yang datang setiap hari, yang lolos dari perhatian saya,

that I took for granted, as opposed to focusing

-- yang saya abaikan -- bila dibandingkan dengan perhatian kita

on the three or four that went wrong.

hanya pada tiga atau empat hal yang tidak beres saja.

So, this is actually a key to happiness for me,

Jadi, ini menjadi kunci bagi kebahagiaan saya,

is to just remember when I came over here,

yakni dengan mengingat apabila saya kemari,

the car didn't flip over, and I didn't trip coming up the stairs.

mobil saya tidak terbalik, dan saya tidak harus menaiki tangga.

It's a remarkable thing.

Hal yang luar biasa.

Third, that thou shall have reverence.

Ketiga, hormatilah Tuhan dan sesama.

This one was unexpected because I started the year

Ini diluar dugaan karena pada awal tahun itu saya memulai

as an agnostic, and by the end of the year,

sebagai seorang agnostik, dan pada akhir tahun

I became what a friend of mine calls a reverent agnostic, which I love.

saya menjadi apa yang disebut oleh teman saya sebagai pendeta agnostik, saya suka itu.

And I'm trying to start it as a movement.

Dan saya mencoba memulainya sebagai aliran baru.

So, if anyone wants to join,

Jadi apabila ada yang tertarik mengikuti,

the basic idea is, whether or not there is a God,

ide dasarnya adalah, ada atau tidaknya Tuhan,

there's something important and beautiful about the idea of sacredness,

ada hal penting dan indah mengenai ide tentang kesucian,

and that our rituals can be sacred.

dan ritual kita menjadi suci.

The Sabbath can be sacred.

Sabat menjadi suci.

This was one of the great things about my year, doing the Sabbath,

Satu hal besar dalam tahun tersebut, adalah menajalani hari Sabat,

because I am a workaholic, so having this one day

karena saya pekerja keras, jadi mendapati satu hari

where you cannot work, it really, that changed my life.

dimana kamu tidak perlu kerja -- benar-benar merubah hidup saya.

So, this idea of sacredness, whether or not there is a God.

Jadi, ide kesucian ini, lepas dari ada atau tidak adanya Tuhan.

Thou shall not stereotype.

Janganlah berprasangka.

This one happened because

Ini terjadi karena

I spent a lot of time with various religious communities

saya menghabiskan waktu dengan berbagai komunitas agama

throughout America because I wanted it to be more

di seluruh Amerika karena saya ingin mendapatkan lebih

than about my journey.

dari sekedar petualangan saya.

I wanted it to be about religion in America.

Saya ingin mengupas agama di Amerika.

So, I spent time with evangelical Christians, and Hasidic Jews, and the Amish.

Jadi saya menghabiskan waktu dengan para penginjil agama Kristen, dan Yahudi Hasid dan kaum Amish.

I'm very proud because

Saya sangat bangga karena

I think I'm the only person in America

Saya merasa menjadi satu-satunya orang di Amerika

to out Bible-talk a Jehovah's Witness.

yang berbicara lebih lama tentang Kitab Suci dengan seorang Saksi Yehovah.

(Laughter)

(Tertawa)

After three and a half hours, he looked at his watch,

Setelah tiga setengah jam, dia melihat ke jamnya,

he's like, "I gotta go."

dia mengatakan "Saya harus pergi."

(Laughter)

(Tertawa)

Oh, thank you very much.

Oh, terima kasih banyak.

Thank you. Bless you, bless you.

Terima kasih, Tuhan memberkatimu.

But it was interesting

Menarik

because I had some very preconceived notions about, for instance,

karena saya memiliki asumsi awal mengenai, misalnya,

evangelical Christianity, and I found that

Kristen injili, dan saya menemukan bahwa

it's such a wide and varied movement

maknanya luas dan alirannya beragam

that it is difficult to make generalizations about it.

jadi sulit untuk membuat generalisasinya.

There's a group I met with called the Red Letter Christians,

Ada sebuah kelompok dengan nama Red Letter Christian yang saya temui,

and they focus on the red words in the Bible,

dan mereka berfokus pada kata-kata bertinta merah pada Kitab Suci,

which are the ones that Jesus spoke.

yang merupakan kata-kata yang diucapkan Yesus --

That's how they printed them in the old Bibles.

seperti tercetak pada Kitab Suci awal.

And their argument is that Jesus never talked about homosexuality.

Dan mereka beragumentasi bahwa Yesus tidak pernah berbicara mengenai homoseksualitas.

They have a pamphlet that says,

Mereka memiliki selebaran yang mengatakan bahwa,

"Here's what Jesus said about homosexuality,"

"Ini yang diucapkan Yesus mengenai homoseksualitas."

and you open it up, and there's nothing in it.

dan begitu kamu membukanya, tidak ada sesuatupun di dalamnya.

So, they say Jesus did talk a lot about helping the outcasts,

Maka, mereka mengatakan bahwa Yesus memang banyak berbicara mengenai pemberian bantuan kepada kaum marjinal,

helping poor people.

menolong orang miskin.

So, this was very inspiring to me.

Ini sangat menggugah saya.

I recommend Jim Wallis and Tony Campolo.

Saya rekomendasikan Jim Wallace dan Tony Campolo.

They're very inspiring leaders, even though I disagree

Mereka adalah pemimpin yang menginspirasi, meskipun saya tidak sependapat

with much of what they say.

dalam banyak hal yang mereka katakan.

Also, thou shalt not disregard the irrational.

Juga, janganlah mengabaikan kaum yang tidak rasional.

This one was very unexpected because, you know,

Ini diluar dugaan karena,

I grew up with the scientific worldview,

saya dibesarkan dengan pandangan dunia secara ilmiah,

and I was shocked learning how much of my life

dan saya takjub mengetahui bahwa begitu banyak dalam hidup saya

is governed by irrational forces.

yang didasari oleh kekuatan yang tidak rasional.

And the thing is, if they're not harmful,

Meskipun begitu, jika hal-hal tersebut tidak berbahaya,

they're not to be completely dismissed.

itu semua tidak bisa diabaikan begitu saja.

Because I learned that -- I was thinking, I was

Karena saya belajar bahwa - saya berpikir, saya

doing all these rituals, these biblical rituals,

menjalani ritual-ritual ini, ritual menurut Kitab Suci,

separating my wool and linen, and I would ask these religious people

memisahkan kain wol dan linen, dan saya bertanya pada mereka

"Why would the Bible possibly tell us to do this? Why would God care?"

"Kenapa Kitab Suci bisa menyuruh kita melakukan ini ? Kenapa Tuhan begitu peduli ?"

And they said, "We don't know,

Dan mereka bilang, "kami tidak tahu,

but it's just rituals that give us meaning."

itu adalah ritual yang memberi kami suatu makna."

And I would say, "But that's crazy."

Dan saya katakan, "Tapi itu tidak masuk akal."

And they would say, "Well, what about you?

Dan mereka mengatakan, "Baiklah, bagaimana dengan kamu?

You blow out candles on top of a birthday cake.

Kamu meniup lilin di atas sepotong kue ulang tahun.

If a guy from Mars came down and saw, here's one guy

Jika seorang dari Mars datang dan berkata, inilah orang

blowing out the fire on top of a cake

yang meniup api di atas sepotong kue

versus another guy not wearing clothes of mixed fabrics,

dibandingkan dengan seorang lelaki yang tidak memakai pakaian yang mengandung serat campur,

would the Martians say, 'Well, that guy, he makes sense,

apakah orang dari Mars tersebut berkata, "Baiklah, orang itu, masuk akal,

but that guy's crazy?'"

tapi orang satu lainnya tidak masuk akal?"

So no, I think that rituals are, by nature, irrational.

Jadi, saya pikir ritual-ritual tersebut, secara alami, tidak rasional.

So the key is to choose the right rituals,

Jadi kuncinya adalah memilih ritual yang benar,

the ones that are not harmful -- but rituals by themselves

ritual yang tidak berbahaya -- tetapi ritual-ritual tersebut

are not to be dismissed.

tidak dapat diabaikan.

And finally I learned that thou shall pick and choose.

Dan akhirnya saya belajar bahwa kita harus mengambil dan memilih.

And this one I learned because

Ini saya pelajari karena

I tried to follow everything in the Bible.

saya ingin mengikuti semua yang tercantum di Kitab Suci.

And I failed miserably.

Dan saya gagal secara menyedihkan.

Because you can't.

Karena kamu tidak bisa.

You have to pick and choose. And anyone who follows the Bible

kamu harus memilih, dan siapaun yang mengikuti Kitab Suci

is going to be picking and choosing.

akan mengambil dan memilih.

The key is to pick and choose the right parts.

Kuncinya adalah mengambil dan memilih bagian yang tepat.

There's the phrase called cafeteria religion,

Ada ungkapan yang disebut agama kafetaria,

and the fundamentalists will use it in a denigrating way,

dan kaum fundamentalis menggunakan terminologi itu dengan cara merendahkan,

and they'll say, "Oh, it's just cafeteria religion.

mereka akan mengatakan, "Oh, itulah agama kafetaria.

You're just picking and choosing."

Kamu hanya mengambil dan memilih."

But my argument is, "What's wrong with cafeterias?"

Argumen saya, "Apa yang salah dengan kafetaria?"

I've had some great meals at cafeterias.

Saya bisa mendapatkan makanan enak di kafetaria.

I've also had some meals that make me want to dry heave.

Saya juga pernah makan makanan yang membuat saya mual.

So, it's about choosing the parts of the Bible about compassion,

Jadi, ini mengenai memilih bagian dalam Kitab Suci yang mengajarkan tentang kemanusiaan,

about tolerance, about loving your neighbor,

mengenai toleransi, mengenai mengasihi sesama kita,

as opposed to the parts about homosexuality is a sin,

bukan bagian mengenai homoseksualitas adalah dosa,

or intolerance, or violence,

atau non-toleransi, atau kekerasan,

which are very much in the Bible as well.

yang juga ada di Kitab Suci.

So if we are to find any meaning in this book,

jadi kalau kita ingin menarik makna dari kitab ini,

then we have to really engage it, and wrestle with it.

kita harus benar-benar memahaminya, dan bergumul dengannya.

And I thought I'd end with just a couple more.

Dan akan saya akhiri dengan beberapa hal lagi.

There's me reading the Bible.

Inilah saya saat membaca Kitab Suci

That's how I hailed taxicabs.

Ini bagaimana saya memanggil taxi.

(Laughter)

(Tertawa)

Seriously, and it worked. And yes,

Benar-benar, cara itu berhasil -- dan ya,

that was actually a rented sheep,

itu adalah domba yang disewakan,

so I had to return that in the morning, but it served well for a day.

jadi saya harus mengembalikannya keesokan paginya, lumayan untuk satu hari.

So, anyway, thank you so much for letting me speak.

Terima kasih banyak untuk kesempatan berbicara kali ini.