Jessica Green: Are we filtering the wrong microbes?

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: handarmin -

Humans in the developed world

Manusia di negara maju

spend more than 90 percent of their lives indoors,

menghabiskan lebih dari 90 persen hidupnya di dalam ruangan

where they breathe in and come into contact

di mana mereka bernafas dan bersinggungan

with trillions of life forms invisible to the naked eye:

dengan triliunan bentuk kehidupan yang tidak kasat mata:

microorganisms.

mikroorganisme.

Buildings are complex ecosystems

Gedung adalah ekosistem kompleks

that are an important source

yang merupakan sumber penting

of microbes that are good for us,

dari mikroba yang baik bagi kita

and some that are bad for us.

dan beberapa yang buruk bagi kita.

What determines the types and distributions

Hal apa yang menentukan jenis dan penyebaran

of microbes indoors?

dari mikroba di dalam ruangan?

Buildings are colonized by airborne microbes

Gedung didiami oleh mikroba dari udara

that enter through windows

yang masuk melalui jendela

and through mechanical ventilation systems.

dan melalui sistem ventilasi mekanis.

And they are brought inside

Dan mikroba terbawa ke dalam gedung

by humans and other creatures.

oleh manusia dan makhluk lainnya.

The fate of microbes indoors

Nasib dari mikroba di dalam ruangan

depends on complex interactions

tergantung pada hubungan kompleksnya

with humans,

dengan manusia,

and with the human-built environment.

dan dengan lingkungan buatan manusia.

And today, architects and biologists

Dan kini, arsitek dan ahli biologi

are working together

bekerja bersama

to explore smart building design

untuk membuat rancangan gedung cerdas

that will create

yang akan menciptakan

healthy buildings for us.

gedung yang sehat bagi kita.

We spend an extraordinary amount of time

Kita menghabiskan banyak waktu

in buildings

di dalam gedung

that are extremely controlled environments,

yang merupakan lingkungan yang sangat terkendali,

like this building here --

seperti gedung ini --

environments that have mechanical ventilation systems

lingkungan dengan sistem ventilasi mekanis

that include filtering,

termasuk penyaring udara,

heating and air conditioning.

pemanas, dan AC.

Given the amount of time that we spend indoors,

Mengingat jumlah waktu yang kita habiskan di dalam ruangan,

it's important to understand

sangat penting untuk memahami

how this affects our health.

bagaimana hal ini mempengaruhi kesehatan kita.

At the Biology and the Built Environment Center,

Di Pusat Biologi dan Lingkungan Buatan,

we carried out a study in a hospital

kami mengadakan kajian di rumah sakit

where we sampled air

di mana kami mengambil contoh udara

and pulled the DNA

dan mengambil DNA

out of microbes in the air.

dari mikroba di udara.

And we looked at three different types of rooms.

Dan kami melihat tiga jenis ruangan berbeda.

We looked at rooms that were mechanically ventilated,

Kami melihat pada ruangan berventilasi mekanis

which are the data points in the blue.

yaitu titik berwarna biru.

We looked at rooms that were naturally ventilated,

Kami melihat ruangan dengan ventilasi alami

where the hospital let us turn off the mechanical ventilation

di mana rumah sakit mengijinkan kami mematikan ventilasi mekanis

in a wing of the building

di bagian sayap gedung

and pry open the windows

dan membongkar jendela

that were no longer operable,

yang tidak digunakan lagi,

but they made them operable for our study.

namun ruangan ini digunakan dalam kajian kami.

And we also sampled the outdoor air.

Dan kami juga mengambil contoh udara luar.

If you look at the x-axis of this graph,

Jika Anda melihat sumbu X dari grafik ini,

you'll see that what we commonly want to do --

Anda akan melihat apa yang biasanya kita inginkan --

which is keeping the outdoors out --

yaitu menjaga makhluk di luar tetap di luar --

we accomplished that with mechanical ventilation.

kita melakukannya dengan ventilasi mekanis.

So if you look at the green data points,

Jadi jika Anda melihat titik berwarna hijau

which is air that's outside,

yaitu udara luar,

you'll see that there's a large amount of microbial diversity,

Anda melihat ada banyak keanekaragaman mikroba,

or variety of microbial types.

atau keragaman jenis mikroba.

But if you look at the blue data points,

Namun jika Anda melihat titik berwarna biru,

which is mechanically ventilated air,

yaitu udara berventilasi mekanis,

it's not as diverse.

keragamannya tidak sebanyak itu.

But being less diverse

Namun kurangnya keanekaragaman

is not necessarily good for our health.

tidak selalu baik bagi kesehatan kita.

If you look at the y-axis of this graph,

Jika Anda melihat sumbu Y dari grafik ini,

you'll see that, in the mechanically ventilated air,

Anda akan melihat, pada udara berventilasi mekanis,

you have a higher probability

ada peluang yang lebih besar

of encountering a potential pathogen,

untuk menemui patogen potensial,

or germ,

atau kuman,

than if you're outdoors.

dibandingkan di udara luar.

So to understand why this was the case,

Jadi untuk memahami mengapa hal ini terjadi,

we took our data

kami mengambil data ini

and put it into an ordination diagram,

dan mengaturnya di dalam sebuah diagram,

which is a statistical map

yaitu peta statistik

that tells you something

yang memberi tahu Anda

about how related the microbial communities are

mengenai seberapa jauh hubungan komunitas mikroba

in the different samples.

pada contoh yang berbeda.

The data points that are closer together

Titik-titik yang berdekatan

have microbial communities that are more similar

memiliki komunitas mikroba yang lebih serupa

than data points that are far apart.

daripada titik-titik yang berjauhan.

And the first things that you can see from this graph

Dan hal pertama yang dapat Anda lihat dalam grafik ini

is, if you look at the blue data points,

adalah, jika Anda melihat pada titik berwarna biru,

which are the mechanically ventilated air,

yaitu udara berventilasi mekanis,

they're not simply a subset of the green data points,

data itu bukanlah bagian dari titik berwarna hijau,

which are the outdoor air.

yang merupakan udara luar.

What we've found is that mechanically ventilated air

Apa yang kami temukan adalah udara berventilasi mekanis

looks like humans.

terlihat seperti manusia.

It has microbes on it

Ada mikroba di dalamnya

that are commonly associated with our skin

yang umumnya berhubungan dengan kulit kita,

and with our mouth, our spit.

dan dengan mulut kita, air liur kita.

And this is because

Dan ini karena

we're all constantly shedding microbes.

kita mengeluarkan mikroba terus menerus.

So all of you right now

Jadi Anda semua saat ini

are sharing your microbes with one another.

saling berbagi mikroba satu sama lain.

And when you're outdoors,

Dan saat Anda di luar,

that type of air has microbes

udara luar mengandung mikroba

that are commonly associated with plant leaves and with dirt.

yang umumnya berhubungan dengan daun dan tanah.

Why does this matter?

Mengapa hal ini penting?

It matters because the health care industry

Hal ini penting karena industri kesehatan

is the second most energy intensive industry

adalah industri dengan pemakaian energi paling intensif kedua

in the United States.

di Amerika Serikat.

Hospitals use two and a half times

Rumah sakit menggunakan 2½ kali

the amount of energy as office buildings.

energi yang dipakai gedung perkantoran.

And the model that we're working with

Dan model yang kita kerjakan

in hospitals,

di rumah sakit,

and also with many, many different buildings,

dan juga banyak gedung lainnya,

is to keep the outdoors out.

adalah menjaga makhluk hidup di luar tetap di luar.

And this model

dan model ini

may not necessarily be the best for our health.

tidak selalu menjadi yang terbaik bagi kesehatan kita.

And given the extraordinary amount

Dan mengingat jumlah yang luar biasa

of nosocomial infections,

dari infeksi nosokomial,

or hospital-acquired infections,

atau infeksi yang didapatkan di rumah sakit,

this is a clue that it's a good time

ini merupakan petunjuk bahwa inilah waktu yang tepat

to reconsider our current practices.

untuk mempertimbangkan kembali praktek kita.

So just as we manage national parks,

Sama seperti kita mengelola taman nasional,

where we promote the growth of some species

di mana kita mendorong pertumbuhan spesies tertentu

and we inhibit the growth of others,

dan mencegah tumbuhnya spesies lain,

we're working towards thinking about buildings

kami bekerja menuju ke pemikiran tentang gedung

using an ecosystem framework

dalam bingkai ekosistem

where we can promote the kinds of microbes

di mana kita dapat mendorong jenis mikroba

that we want to have indoors.

yang kita inginkan di dalam ruangan.

I've heard somebody say

Saya mendengar seseorang mengatakan

that you're as healthy as your gut.

bahwa kesehatan Anda sama dengan usus Anda.

And for this reason, many people eat probiotic yogurt

Dan karena alasan ini, banyak orang makan yogurt probiotik

so they can promote a healthy gut flora.

sehiingga dapat mendorong flora usus yang sehat.

And what we ultimately want to do

Dan apa yang kita inginkan

is to be able to use this concept

adalah dapat menggunakan konsep ini

to promote a healthy group

untuk mendorong kelompok mikroorganisme

of microorganisms inside.

yang sehat di dalam tubuh.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)