Why I put myself in danger to tell the stories of Gaza | Ameera Harouda

Translator: C Clarissa Reviewer: Rommy Rustami

Hello.

Halo.

This is my first trip,

Ini adalah perjalanan pertama saya,

first time in life I'm outside of the walls of Gaza.

pertama kali dalam hidup saya di luar tembok Gaza.

I'm so happy to be here.

Saya sangat senang berada di sini.

(Applause)

(Tepuk tangan)

My ambition always was to be a pilot, to fly a plane,

Saya selalu berambisi untuk menjadi pilot, menerbangkan pesawat,

to feel free to fly the sky, to touch the sky.

merasa bebas untuk terbang di langit, menyentuh langit.

But that didn't happen.

Tetapi itu tidak terjadi.

Simply, I live in Gaza, there is no airport.

Alasannya, saya tinggal di Gaza, tidak ada lapangan terbang di sana.

All borders are closed on every side.

Semua perbatasan ditutup pada setiap sisi.

We live in one of the biggest prisons in the world.

Kami tinggal dalam salah satu penjara terbesar di dunia.

The only thing I can do is just to look up to the sky.

Yang saya bisa lakukan hanyalah melihat ke langit.

On some days, we are lucky if we have electricity

Pada hari-hari tertentu, kami beruntung jika ada aliran listrik

for four or five hours.

selama empat atau lima jam.

When it's cold, we make a fire on the front or on the roof of our homes.

Saat dingin, kami membuat api di depan atau di atap rumah kami.

Sometimes we make food, too.

Kadang-kadang kami membuat makanan juga.

My job in Gaza is to arrange everything for journalists who come to my homeland

Pekerjaan saya di Gaza adalah mengorganisir kunjungan

para wartawan yang datang ke tanah air saya

to tell the stories about what's going on in Gaza.

untuk menceritakan tentang apa yang terjadi di Gaza.

Many mornings, I had to go to the border area

Di pagi hari, saya hampir selalu pergi ke daerah perbatasan

to collect a journalist.

untuk menjemput wartawan.

If anything should happen to the journalist,

Apabila sesuatu terjadi pada wartawan itu,

or if the journalist decides to cover a story

atau Ia memutuskan untuk menulis sebuah artikel

the government doesn't want us to cover,

yang tidak diizinkan oleh pemerintah,

bad things could happen.

hal-hal buruk bisa terjadi.

Navigating through my country helping journalists,

Membantu para wartawan, pembuat film, kru berita bepergian di negara saya

filmmakers, news crews, is my working life.

adalah pekerjaan saya.

I believe my success comes from building a relationship

Saya percaya kesuksesan saya datang dari membangun hubungan

not only with journalists and the news crews,

tidak hanya dengan para wartawan dan kru berita,

but also with the communities in the Gaza Strip.

tetapi juga dengan komunitas di Jalur Gaza.

These communities who don't want their stories to be told,

Komunitas-komunitas yang tidak ingin cerita mereka dipublikasikan,

I never looked to them as stories or numbers.

saya tidak pernah melihat mereka sebagai cerita atau angka.

But like me, they are human beings.

Seperti saya, mereka adalah manusia.

I have built up many relationships over 10 years.

Saya membangun banyak hubungan selama lebih dari 10 tahun.

And guess what?

Dan Anda tahu?

This gives me the chance to get access to people,

Ini memberi saya peluang untuk mendapatkan akses ke orang-orang,

to stories that others can't.

ke cerita yang tak bisa diakses orang lain.

In some certain situations, I feel, as a woman, I have more power.

Dalam beberapa situasi, saya merasa memiliki kekuatan lebih

sebagai seorang perempuan.

Many male journalists in my society,

Banyak wartawan pria dalam masyarakat saya

they want to cover a story about drug addiction in my country.

ingin meliput tentang kecanduan narkoba di negara saya.

That problem started when the Gaza tunnel was being built.

Masalah itu bermula ketika terowongan Gaza sedang dibangun.

With the siege on Gaza,

Dengan pengepungan di Gaza,

tunnels brought people all the basic needs

terowongan membawa kebutuhan pokok untuk orang-orang

like food, building material, other stuff we needed.

seperti makanan, bahan bangunan, dan lain-lain yang kami butuhkan.

But not anymore, because the Egyptian side flooded them up with water

Tetapi tidak lagi, karena Mesir membanjiri sisi terowongan mereka dengan air

and they are not working anymore.

sehingga tidak bisa digunakan lagi.

Drugs were being smuggled,

Narkoba diselundupkan,

and many young people got addicted, too.

dan banyak kaum muda kecanduan.

In the tradition of the Palestinian society,

Dalam tradisi masyarakat Palestina,

it's forbidden for men to enter the household.

pria lain dilarang untuk masuk ke dalam rumah (ketika bertamu).

So, no male journalists get the story.

Jadi tidak ada wartawan pria yang mendapatkan ceritanya.

But I did.

Tetapi saya dapat.

I have a wonderful husband,

Saya memiliki suami yang hebat,

a wonderful husband who supports me

suami hebat yang mendukung saya

despite all the criticism he gets from the society.

meski dia mendapat banyak kritik dari masyarakat.

He's at home now with my two kids,

Dia sekarang di rumah bersama dua anak saya

and I have another one that's growing in here.

dan saya memiliki satu lagi di dalam sini.

(Applause)

(Tepuk tangan)

When I'm working, I call him every two hours,

Saat saya bekerja, saya menghubungi suami saya tiap dua jam,

and he knows if he doesn't hear from me,

dan dia tahu apabila dia tidak mendengar kabar dari saya,

he should call my contact,

dia harus menghubungi kontak saya,

the one who gives me access to the story,

orang yang memberi saya akses,

which is the one who I trust.

yang saya percayai.

One of the times in Gaza,

Suatu satu waktu di Gaza,

during the kidnapping of the British journalist Alan Johnston,

ketika terjadi penculikan jurnalis Inggris Alan Johnston,

I was asked by an American magazine

saya diminta oleh sebuah majalah Amerika

to set up a meeting with the kidnappers in Gaza, and I did.

untuk mengatur pertemuan dengan para penculik di Gaza, dan saya melakukannya.

The journalist covering the story and I

Saya dan wartawan yang meliput

were asked to meet outside of his hotel.

diminta untuk bertemu di luar hotelnya.

They came, they picked us up in a black van with black windows,

Mereka datang menjemput kami dengan mobil van hitam dan berjendela hitam,

they were wearing masks on that day.

mereka memakai topeng pada hari itu.

And they drove us away, far away in the middle of a field.

Dan mereka membawa kami jauh, jauh ke tengah sebuah lapangan.

They took our cell phones

Mereka mengambil ponsel kami,

and we did the interview with the kidnapper outside in that field.

dan kami melakukan wawancara dengan

para penculik di lapangan tersebut.

I was so scared that day,

Saya sangat takut hari itu,

a day I will never forget.

hari yang tidak akan pernah saya lupakan.

So, why do I do what I do?

Jadi, mengapa saya melakukan yang saya lakukan?

Saya melakukannya karena saya percaya bahwa, jika saya tidak melakukannya,

I do it because I believe if I didn't,

a huge part of the story about Gaza will be missing.

bagian besar dari cerita tentang Gaza akan hilang.

There are some more stories I could tell you about my country.

Ada beberapa cerita lagi yang dapat saya ceritakan tentang negara saya.

And not all of them are bad.

Dan tidak semuanya buruk.

I love my country, despite the terrible situation we live in --

Saya cinta negara saya, meskipun kami hidup di situasi yang buruk --

siege, poverty, unemployment --

pengepungan, kemiskinan, pengangguran --

but there is life.

tetapi ada kehidupan.

There are people who are dreamers and amazing people full of energy.

Ada orang-orang pemimpi dan orang-orang hebat yang penuh semangat.

We have wonderful music, and a great music school.

Kami memiliki musik yang indah, dan sebuah sekolah musik yang hebat.

We have parkour dancers who dance in the rubble of their homes.

Kami memiliki penari parkour, yang menari di atas puing-puing rumah mereka.

And Gaza is the only place in the Arab world

Dan Gaza adalah satu-satunya tempat di dunia Arab

where Muslims and Christians live in strong brotherhood.

di mana umat Islam dan Kristen tinggal dalam ikatan persaudaraan yang kuat.

(Applause)

(Tepuk tangan)

During the time of war,

Selama waktu perang,

the hardest part for me is leaving the house early in the morning,

yang tersulit bagi saya adalah meninggalkan rumah di pagi hari,

leaving my children.

meninggalkan anak-anak saya.

I take a picture of them everyday

Saya mengambil foto mereka setiap hari

because I never know if I will make it back to them.

karena saya tak pernah tahu apakah saya akan kembali ke mereka.

Being a fixer and a journalist is difficult and dangerous in Gaza.

Menjadi seorang "fixer" dan wartawan adalah sulit dan bahaya di Gaza.

But when I hear the sound of the shelling or the sound of the bombing,

Tapi saat saya mendengar suara granat atau suara pengeboman,

I just head straight toward it,

saya segera menuju ke sana,

because I want to be there first,

karena saya ingin menjadi yang pertama sampai di sana,

because these stories should be told.

karena cerita ini harus diceritakan.

When my children were small and we heard the sound of the war,

Saat anak-anak saya masih kecil dan kami mendengar suara perang,

I used to tell them that they were fireworks.

saya kerap beritahu mereka bahwa itu adalah suara kembang api.

Now they are older, they understand.

Sekarang mereka lebih tua, mereka mengerti.

I do have terrible nightmares

Saya mengalami mimpi buruk

because of all that I witnessed during war times,

karena semua yang saya saksikan di masa perang,

especially these lifeless bodies of young children.

terutama tubuh anak-anak kecil yang tak bernyawa.

I still remember a little girl, her name is Hala.

Saya masih ingat seorang anak perempuan, namanya Hala.

She's the only survivor from her family.

Dia satu-satunya yang selamat dari keluarganya.

Her picture will be with me forever.

Fotonya akan selalu bersama saya.

I will never forget her.

Saya tidak akan melupakannya.

I'm proud that I can stand here and be here today with you.

Saya bangga untuk bisa berdiri di sini bersama kalian hari ini.

I'm proud that I can tell you stories, sad and happy,

Saya bangga bahwa saya dapat menceritakan cerita sedih dan bahagia,

stories about my small corner of the world, Gaza.

cerita tentang sudut kecil saya di dunia, Gaza.

I'm proud that I am the first female fixer working in Gaza.

Saya bangga bahwa saya adalah fixer wanita pertama di Gaza.

And the funny thing is they call me Mr. Rambo in Gaza.

Dan lucunya mereka memanggil saya Mr. Rambo di Gaza.

(Laughter)

(Tertawa)

I hope one day, I will get the chance to tell the stories of all other women,

Saya harap suatu hari,

saya punya kesempatan untuk menceritakan

kisah-kisah tentang wanita-wanita lain,

all other amazing women I know in my country.

semua wanita hebat lainnya yang saya tahu di negara saya.

I hope that one day I can help other women in my country

Saya harap suatu hari saya dapat membantu wanita lain di negara saya

to be fixers like me.

untuk menjadi fixer seperti saya.

And of course sometimes, I feel I can't do this work anymore,

Dan terkadang, saya merasa saya tidak bisa melakukan pekerjaan ini lagi,

it's just too much for me.

ini terlalu berat buat saya.

But I remember these words:

Tetapi saya mengingat kata-kata ini:

"Don't limit your challenge, but challenge your limit.

"Jangan membatasi tantangan Anda, tetapi tantanglah batas Anda.

Don't allow others to stand in front of your dreams."

Jangan biarkan orang lain menghalangi mimpi Anda."

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)