Dayananda Saraswati: The profound journey of compassion

Translator: Sidartha Murjani Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

A human child is born,

Seorang anak manusia lahir

and for quite a long time

dan untuk waktu yang cukup lama

is a consumer.

hanyalah seorang penerima

It cannot be consciously a contributor.

Dia tidak dapat secara sadar menjadi pemberi.

It is helpless.

Dia tak berdaya

It doesn't know how to survive,

Dia bahkan tidak tahu cara bertahan hidup

even though it is endowed with an instinct to survive.

walaupun dia diberikan naluri untuk bertahan hidup.

It needs the help of mother, or a foster mother, to survive.

Dia memerlukan bantuan ibunya, atau ibu angkatnya, untuk bertahan.

It can't afford to doubt the person who tends the child.

Dia tidak dapat menyangsikan orang yang merawatnya.

It has to totally surrender,

Dia harus menyerahkan diri seutuhnya

as one surrenders to an anesthesiologist.

seperti orang yang dibius.

It has to totally surrender.

Dia harus menyerahkan diri seutuhnya.

That implies a lot of trust.

Itu berarti percaya sepenuhnya.

That implies the trusted person

Itu berarti bahwa orang yang dipercaya

won't violate the trust.

tidak akan melanggar kepercayaan itu.

As the child grows,

Saat anak itu bertambah besar,

it begins to discover

dia mulai mengetahui

that the person trusted is violating the trust.

bahwa orang yang dipercayai melanggar kepercayaan itu.

It doesn't know even the word "violation."

Dia bahkan tidak tahu arti dari kata pelanggaran.

Therefore, it has to blame itself,

Sehingga dia menyalahkan diri sendiri.

a wordless blame,

Suatu penyalahan diri tanpa kata

which is more difficult to really resolve --

yang lebih sulit untuk benar-benar diatasi,

the wordless self-blame.

penyalahan diri sendiri tanpa kata.

As the child grows to become an adult:

Saat anak itu tumbuh menjadi dewasa

so far, it has been a consumer,

sampai sejauh ini, dia hanya seorang penerima

but the growth of a human being

namun pertumbuhan seorang manusia,

lies in his or her capacity to contribute,

ada pada kemampuannya untuk memberi,

to be a contributor.

untuk menjadi pemberi.

One cannot contribute unless one feels secure,

Seseorang tidak bisa memberi kecuali dia merasa aman

one feels big,

dia merasa hebat,

one feels: I have enough.

dia merasa: saya memiliki cukup.

To be compassionate is not a joke.

Belas kasih bukanlah sebuah lelucon.

It's not that simple.

Hal ini tidak mudah.

One has to discover a certain bigness in oneself.

Seseorang harus menemukan keistimewaan di dalam dirinya.

That bigness should be centered on oneself,

Keistimewaan itu harus berpusat pada dirinya,

not in terms of money,

bukan dalam hal uang,

not in terms of power you wield,

bukan dalam hal kekuasaan yang Anda pegang,

not in terms of any status that you can command in the society,

bukan dalam hal status yang Anda miliki dalam masyarakat,

but it should be centered on oneself.

tetapi harus berpusat pada diri sendiri.

The self: you are self-aware.

Anda menjadi sadar diri.

On that self, it should be centered -- a bigness, a wholeness.

Dalam diri, kasih itu harus menjadi terpusat, besar, utuh.

Otherwise, compassion is just a word and a dream.

jika tidak, kasih hanyalah kata-kata dan mimpi.

You can be compassionate occasionally,

Terkadang Anda bisa berbelas kasih,

more moved by empathy

lebih karena tergerak oleh empati

than by compassion.

ketimbang kasih.

Thank God we are empathetic.

Syukur kepada Tuhan karena kita memiliki empati.

When somebody's in pain, we pick up the pain.

Saat seseorang kesakitan, kita merasakan rasa sakit itu.

In a Wimbledon final match,

Dalam pertandingan final Wimbledon,

these two guys fight it out.

dua orang ini sedang bertanding.

Each one has got two games.

Masing-masing telah memenangi dua set.

It can be anybody's game.

Permainan bisa menjadi milik siapa saja.

What they have sweated so far has no meaning.

Jumlah keringat mereka hingga saat ini tidak ada artinya.

One person wins.

Seseorang menang.

The tennis etiquette is, both the players have to come to the net

Etika dalam tenis adalah kedua pemain harus menuju ke net

and shake hands.

dan berjabat tangan.

The winner boxes the air

Pemenang meninju udara

and kisses the ground,

dan mencium tanah

throws his shirt as though somebody is waiting for it.

melempar bajunya seperti seseorang mengharapkan baju itu.

(Laughter)

(Tertawa)

And this guy has to come to the net.

Dan orang ini harus menuju ke net.

When he comes to the net,

Saat dia menuju ke net,

you see, his whole face changes.

Anda lihat, wajahnya berubah.

It looks as though he's wishing that he didn't win.

Wajahnya terlihat seperti dia berharap dia tidak menang

Why? Empathy.

Mengapa? Empati.

That's human heart.

Itulah hati manusia.

No human heart is denied of that empathy.

Tidak ada hati manusia yang menyangkal empati

No religion can demolish that by indoctrination.

Tidak ada agama yang bisa menghancurkannya dengan indoktrinasi.

No culture, no nation and nationalism --

Tidak ada budaya, negara atau nasionalisme,

nothing can touch it

tidak ada yang dapat menyentuhnya

because it is empathy.

karena itu adalah empati.

And that capacity to empathize

Dan kemampuan untuk berempati

is the window through which you reach out to people,

adalah jendela di mana Anda menjangkau orang-orang

you do something that makes a difference in somebody's life --

Anda melakukan sesuatu yang mengubah kehidupan orang lain.

even words, even time.

Walau hanya kata-kata atau waktu.

Compassion is not defined in one form.

Belas kasih tidak didefinisikan dalam satu bentuk.

There's no Indian compassion.

Tidak ada belas kasih India.

There's no American compassion.

Tidak ada belas kasih Amerika.

It transcends nation, the gender, the age.

Belas kasih melampaui bangsa, jenis kelamin, usia.

Why? Because it is there in everybody.

Mengapa? Karena belas kasih ada di dalam setiap manusia.

It's experienced by people occasionally.

Dan sesekali dialami oleh seseorang.

Then this occasional compassion,

Lalu belas kasih yang dialami itu,

we are not talking about --

kita tidak membicarakannya.

it will never remain occasional.

Belas kasih itu tidak akan pernah tetap menjadi sesekali.

By mandate, you cannot make a person compassionate.

Anda tidak dapat menyuruh orang untuk berbelas kasihan.

You can't say, "Please love me."

Anda tidak dapat mengatakan, "Cintailah saya."

Love is something you discover.

Cinta adalah sesuatu yang Anda temukan.

It's not an action,

Bukan suatu tindakan,

but in the English language, it is also an action.

namun dalam Bahasa Inggris, cinta juga suatu tindakan.

I will come to it later.

Saya akan kembali nanti.

So one has got to discover a certain wholeness.

Jadi seseorang harus menemukan keutuhan tertentu.

I am going to cite the possibility of being whole,

Saya akan mengutip kemungkinan menjadi utuh,

which is within our experience, everybody's experience.

yang ada di dalam pengalaman kita, pengalaman setiap orang.

In spite of a very tragic life,

Meskipun kehidupan sangat tragis,

one is happy in moments which are very few and far between.

ada yang sedikit dan jarang sekali bahagia.

And the one who is happy,

Dan orang yang bahagia

even for a slapstick joke,

walaupun hanya karena lelucon kasar,

accepts himself and also the scheme of things in which one finds oneself.

menerima dirinya, dan juga skema dari hal-hal yang ditemukannya sendiri.

That means the whole universe,

Itu berarti seluruh alam semesta

known things and unknown things.

hal-hal yang telah diketahui dan yang belum.

All of them are totally accepted

semuanya diterima secara utuh

because you discover your wholeness in yourself.

karena Anda menemukan keutuhan dalam diri Anda sendiri.

The subject -- "me" --

Subjeknya adalah saya

and the object -- the scheme of things --

dan objeknya, skema dari hal-hal,

fuse into oneness,

bergabung menjadi kesatuan,

an experience nobody can say, "I am denied of,"

suatu pengalaman di mana tak ada yang bisa berkata, "Saya ditolak,"

an experience common to all and sundry.

suatu pengalaman yang umum untuk semuanya.

That experience confirms that, in spite of all your limitations --

Pengalaman itu menegaskan bahwa, terlepas dari segala keterbatasan Anda,

all your wants, desires, unfulfilled, and the credit cards

semua keinginan Anda, hasrat yang tidak terpenuhi, kartu kredit,

and layoffs

dan pemecatan

and, finally, baldness --

dan, akhirnya, kebotakan

you can be happy.

Anda bisa bahagia

But the extension of the logic is

Tetapi kelanjutan dari logika ini adalah

that you don't need to fulfill your desire to be happy.

Anda tidak perlu memenuhi semua keinginan Anda untuk merasa bahagia

You are the very happiness, the wholeness that you want to be.

Anda adalah kebahagiaan, keutuhan, yang Anda inginkan.

There's no choice in this:

Tidak ada pilihan untuk masalah ini.

that only confirms the reality

Itu hanyalah menegaskan kenyataan

that the wholeness cannot be different from you,

bahwa keutuhan tidak mungkin berbeda dengan Anda

cannot be minus you.

tidak mungkin tanpa Anda.

It has got to be you.

Keutuhan haruslah Anda sendiri.

You cannot be a part of wholeness

Anda tidak dapat menjadi bagian dari keutuhan

and still be whole.

dan masih menjadi utuh.

Your moment of happiness reveals that reality,

Saat-saat bahagia Anda mengungkapkan kenyataan itu,

that realization, that recognition:

kesadaran itu, pengakuan itu.

"Maybe I am the whole.

Mungkin akulah keutuhan itu.

Maybe the swami is right.

Mungkin Swami benar.

Maybe the swami is right." You start your new life.

Mungkin Swami benar. Anda memulai hidup baru

Then everything becomes meaningful.

kemudian semuanya akan menjadi berarti.

I have no more reason to blame myself.

Saya tidak ada alasan lagi untuk menyalahkan diri sendiri.

If one has to blame oneself, one has a million reasons plus many.

Jika Anda menyalahkan diri sendiri, Anda dapat memiliki lebih dari sejuta alasan

But if I say, in spite of my body being limited --

tetapi kalau saya mengatakan, walaupun badan saya memiliki keterbatasan

if it is black it is not white, if it is white it is not black:

kalau hitam, berarti tidak putih, kalau putih berarti tidak hitam,

body is limited any which way you look at it. Limited.

dengan cara apapun Anda melihatnya, Anda memiliki keterbatasan.

Your knowledge is limited, health is limited,

Pengetahuan Anda terbatas, kesehatan Anda terbatas,

and power is therefore limited,

sehingga tenaga juga terbatas.

and the cheerfulness is going to be limited.

Dan keceriaan juga akan terbatas.

Compassion is going to be limited.

Belas kasih juga akan terbatas

Everything is going to be limitless.

Semua akan ada batasnya.

You cannot command compassion

Anda tidak dapat memerintah belas kasih

unless you become limitless, and nobody can become limitless,

kecuali jika Anda tanpa keterbatasan, dan tidak ada orang yang tanpa keterbatasan,

either you are or you are not. Period.

baik Anda atau bukan. Waktu.

And there is no way of your being not limitless too.

Dan tidak ada cara Anda dapat menjadi tanpa keterbatasan juga..

Your own experience reveals, in spite of all limitations, you are the whole.

Pengalaman Anda menunjukkan, walaupun dengan segala keterbatasan, Anda utuh.

And the wholeness is the reality of you

Dan keutuhan itu adalah realitas Anda,

when you relate to the world.

ketika Anda berhubungan dengan dunia.

It is love first.

Cintalah yang pertama.

When you relate to the world,

Ketika Anda berhubungan dengan dunia

the dynamic manifestation of the wholeness

manifestasi dinamis dari keutuhan

is, what we say, love.

adalah, apa yang kita katakan, cinta.

And itself becomes compassion

Dan cinta itu sendiri menjadi belas kasihan

if the object that you relate to evokes that emotion.

jika objek yang Anda hubungkan untuk membangkitkan emosi itu.

Then that again transforms into giving, into sharing.

Kemudian hal itu juga berubah menjadi saling memberi, saling berbagi.

You express yourself because you have compassion.

Anda mengekspresikan diri karena Anda memiliki belas kasih.

To discover compassion, you need to be compassionate.

Untuk menemukan belas kasih Anda harus menjadi penuh kasih.

To discover the capacity to give and share,

Untuk menemukan kemampuan untuk memberi dan berbagi

you need to be giving and sharing.

Anda harus memberi dan berbagi.

There is no shortcut: it is like swimming by swimming.

Tidak ada jalan pintas. Seperti renang dengan berenang.

You learn swimming by swimming.

Anda belajar renang dengan berenang

You cannot learn swimming on a foam mattress and enter into water.

Anda tidak bisa belajar berenang di atas kasur busa dan masuk ke dalam air

(Laughter)

(Tertawa)

You learn swimming by swimming. You learn cycling by cycling.

Anda belajar renang dengan berenang. Anda belajar bersepeda dengan bersepeda

You learn cooking by cooking,

Anda belajar masak dengan memasak.

having some sympathetic people around you

memiliki beberapa orang simpatik di sekitar Anda

to eat what you cook.

untuk makan masakan Anda.

(Laughter)

(Tertawa)

And, therefore, what I say,

Dan oleh karena itu, apa yang saya katakan,

you have to fake it and make it.

Anda harus meniru dan melakukannya.

(Laughter)

(Tertawa)

You need to.

Anda harus.

My predecessor meant that.

Pendahulu saya serius.

You have to act it out.

Anda harus bertindak.

You have to act compassionately.

Anda harus bertindak dengan kasih

There is no verb for compassion,

Tidak ada kata kerja untuk belas kasih,

but you have an adverb for compassion.

tapi ada kata keterangan untuk belas kasih.

That's interesting to me.

Itu menarik bagi saya.

You act compassionately.

Anda bertindak dengan kasih

But then, how to act compassionately if you don't have compassion?

tetapi bagaimana Anda bertindak dengan kasih tanpa memiliki kasih?

That is where you fake.

Itulah di mana Anda menirunya.

You fake it and make it. This is the mantra of the United States of America.

Anda meniru dan melakukannya. Inilah mantera dari Amerika Serikat.

(Laughter)

(Tertawa)

You fake it and make it.

Anda meniru dan melakukannya.

You act compassionately as though you have compassion:

Anda bertindak dengan belas kasih, seolah-olah Anda memiliki belas kasih

grind your teeth,

menggertakkan gigi anda,

take all the support system.

mengambil semua sistem pendukung.

If you know how to pray, pray.

Jika Anda tahu bagaimana cara berdoa, berdoalah.

Ask for compassion.

Mintalah belas kasih.

Let me act compassionately.

Biarkan saya bertindak dengan belas kasih.

Do it.

Lakukanlah.

You'll discover compassion

Anda akan menemukan belas kasih

and also slowly a relative compassion,

dan juga perlahan-lahan menemukan belas kasih yang relatif,

and slowly, perhaps if you get the right teaching,

dan perlahan-lahan, mungkin jika Anda mendapat ajaran yang benar

you'll discover compassion is a dynamic manifestation

Anda akan menemukan bahwa belas kasih adalah manifestasi dinamis

of the reality of yourself, which is oneness, wholeness,

dari realitas Anda sendiri, yang merupakan kesatuan, keutuhan,

and that's what you are.

dan itulah diri Anda sebenarnya.

With these words, thank you very much.

Dengan kata-kata ini, terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)