Daniel Goldstein: The battle between your present and future self

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Irma Amelia

Do you remember the story

Apakah Anda ingat cerita

of Odysseus and the Sirens

Odysseus dan ikan duyung

from high school or junior high school?

sewaktu SMA atau SMP?

There was this hero, Odysseus, who's heading back home

Sang pahlawan ini, Odysseus, sedang dalam perjalanan pulang

after the Trojan War.

dari Perang Troya.

And he's standing on the deck of his ship,

Dia berdiri di atas geladak kapal

he's talking to his first mate,

dan berbicara dengan rekan utamanya,

and he's saying,

dia berkata,

"Tomorrow, we will sail past those rocks,

"Esok, kita akan melalui batu-batu itu,

and on those rocks sit some beautiful women

dan di sana ada beberapa perempuan cantik,

called Sirens.

peri ikan duyung.

And these women sing an enchanting song,

Para perempuan ini menyanyikan lagu yang sangat mempesona

a song so alluring

begitu mempesona sehingga

that all sailors who hear it

semua pelaut yang mendengarnya

crash into the rocks and die."

menabrak batu-batu itu dan tewas."

Now you would expect, given that,

Anda mungkin mengira bahwa mereka akan

that they would choose an alternate route around the Sirens,

mencari jalur alternatif agar tidak melewati ikan duyung itu,

but instead Odysseus says,

namun Odysseus berkata,

"I want to hear that song.

"Saya ingin mendengar nyanyian itu.

And so what I'm going to do

Jadi begini, saya akan

is I'm going to pour wax in the ears

memasukkan lilin ke dalam telingamu

of you and all the men --

dan semua anak buah saya --

stay with me --

tetaplah bersama saya --

so that you can't hear the song,

sehingga kalian tidak dapat mendengarnya,

and then I'm going to have you tie me to the mast

lalu saya akan menyuruh kalian mengikat saya di tiang

so that I can listen

sehingga saya dapat mendengar

and we can all sail by unaffected."

dan kita dapat melaluinya."

So this is a captain

Inilah sang kapten

putting the life of every single person on the ship at risk

yang mempertaruhkan nyawa semua anak buahnya

so that he can hear a song.

sehingga dia dapat mendengar lagu itu.

And I'd like to think if this was the case,

Dan saya pikir jika masalahnya seperti ini,

they probably would have rehearsed it a few times.

mereka mungkin akan berlatih beberapa kali.

Odysseus would have said, "Okay, let's do a dry run.

Odysseus akan berkata, "Baiklah, mari kita latihan.

You tie me to the mast, and I'm going to beg and plead.

Ikatlah saya di tiang kapal dan saya akan memohon.

And no matter what I say, you cannot untie me from the mast.

Apapun yang saya katakan, kalian tidak boleh melepaskan saya.

All right, so tie me to the mast."

Baiklah, ikat saya di tiang kapal itu."

And the first mate takes a rope

Dan rekan utamanya akan mengambil tali

and ties Odysseus to the mast in a nice knot.

dan mengikat Odysseus di tiang kapal dengan kencang.

And Odysseus does his best job playacting

Dan Odysseus berusaha bersandiwara sebaik-baiknya

and says, "Untie me. Untie me.

dan berkata, "Lepaskan. Lepaskan.

I want to hear that song. Untie me."

Saya ingin mendengar lagu itu. Lepaskan."

And the first mate wisely resists

Dan rekan utamanya dengan bijak menolak

and doesn't untie Odysseus.

dan tidak melepaskannya.

And then Odysseus says, "I see that you can get it.

Lalu Odysseus berkata, "Baiklah, saya rasa kau mengerti.

All right, untie me now and we'll get some dinner."

Baiklah, lepaskan saya dan mari kita makan malam."

And the first mate hesitates.

Dan rekan utamanya ragu-ragu.

He's like, "Is this still the rehearsal,

Dia berpikir, "Apa ini masih latihan

or should I untie him?"

atau dia harus saya lepaskan?"

And the first mate thinks,

Lalu rekan utamanya berpikir,

"Well, I guess at some point the rehearsal has to end."

"Baiklah, saya rasa latihan ini sudah selesai."

So he unties Odysseus, and Odysseus flips out.

Jadi dia melepaskan Odysseus dan Odysseus mengamuk.

He's like, "You idiot. You moron.

Dia seperti, "Bodoh. Tolol.

If you do that tomorrow, I'll be dead, you'll be dead,

Jika esok kau berbuat seperti itu, kau akan tewas,

every single one of the men will be dead.

semua orang akan tewas.

Now just don't untie me no matter what."

Jangan lepaskan saya apa pun yang terjadi."

He throws the first mate to the ground.

Dia melempar rekan utamanya ke lantai.

This repeats itself through the night --

Hal ini terulang kembali sepanjang malam --

rehearsal, tying to the mast,

berlatih, mengikat Odysseus ke tiang kapal

conning his way out of it,

menipu hingga dirinya dilepaskan,

beating the poor first mate up mercilessly.

dan menghajar rekan utamanya tanpa ampun.

Hilarity ensues.

Semuanya berakhir bahagia

Tying yourself to a mast

Mengikat diri sendiri ke tiang kapal

is perhaps the oldest written example

mungkin adalah contoh tertulis tertua

of what psychologists call a commitment device.

dari apa yang disebut para psikolog sebagai alat komitmen.

A commitment device is a decision that you make

Alat komitmen adalah keputusan yang Anda buat

with a cool head to bind yourself

dengan kepala dingin untuk mengikat diri sendiri

so that you don't do something regrettable

sehingga Anda tidak melakukan hal yang akan Anda sesali

when you have a hot head.

saat kepala Anda panas.

Because there's two heads inside one person

Karena jika Anda pikirkan,

when you think about it.

ada 2 kepala di dalam satu orang.

Scholars have long invoked this metaphor of two selves

Para cendekiawan telah lama menyebut metafora kedua diri ini

when it comes to questions of temptation.

yang dihubungkan dengan pertanyaan akan godaan.

There is first, the present self.

Yang pertama, diri kita di masa kini.

This is like Odysseus when he's hearing the song.

Ini seperti odysseus saat mendengar lagu itu.

He just wants to get to the front row.

Dia hanya ingin maju ke depan.

He just thinks about the here and now and the immediate gratification.

Dia hanya berpikir tentang di sini, saat ini, dan kepuasan saat ini.

But then there's this other self, the future self.

Namun ada diri yang lain, diri kita di masa depan.

This is Odysseus as an old man

Inilah Odysseus sebagai orang tua

who wants nothing more than to retire in a sunny villa

yang hanya ingin beristirahat di vila penuh cahaya matahari

with his wife Penelope

dengan istrinya, Penelope

outside of Ithaca -- the other one.

di luar Ithaca -- diri yang lain.

So why do we need commitment devices?

Lalu mengapa kita perlu alat komitmen?

Well resisting temptation is hard,

Menahan godaan itu sulit

as the 19th century English economist

seperti yang dikatakan ekonom Inggris abad ke-19

Nassau William Senior said,

Nassau William Senior

"To abstain from the enjoyment which is in our power,

"Menjauhkan diri dari kenikmatan yang bisa kita rasakan

or to seek distant rather than immediate results,

atau mendahulukan hasil jauh di masa depan ketimbang saat ini

are among the most painful exertions

adalah salah satu pemerasan tenaga paling sulit

of the human will."

dari keinginan manusia."

If you set goals for yourself and you're like a lot of other people,

Jika Anda menetapkan tujuan untuk diri sendiri

you probably realize

seperti banyak orang lain,

it's not that your goals are physically impossible

mungkin Anda menyadari, bukanlah tujuan Anda yang tidak mungkin

that's keeping you from achieving them,

yang membuat Anda tidak mungkin mencapainya,

it's that you lack the self-discipline to stick to them.

namun kekurangdisiplinan untuk mencapai tujuan itu.

It's physically possible to lose weight.

Sebenarnya mungkin untuk mengurangi berat badan.

It's physically possible to exercise more.

Mungkin untuk berlatih lebih keras.

But resisting temptation

Namun menahan godaan

is hard.

sangat sulit.

The other reason

Alasan lain

that it's difficult to resist temptation

kita sulit menahan godaan

is because it's an unequal battle

adalah pertarungan yang tidak seimbang

between the present self and the future self.

antara diri kita di masa kini dan masa depan.

I mean, let's face it, the present self is present.

Maksud saya, diri kita di masa kini ada pada saat ini.

It's in control. It's in power right now.

Dia memegang kendali saat ini.

It has these strong, heroic arms

Dia memiliki tangan yang kuat dan heroik

that can lift doughnuts into your mouth.

yang dapat memasukkan donat ke mulut Anda.

And the future self is not even around.

Dan diri Anda di masa depan tidak ada sekarang.

It's off in the future. It's weak.

Dia masih ada jauh di masa depan, dia lemah.

It doesn't even have a lawyer present.

Dia tidak memiliki pengacara.

There's nobody to stick up for the future self.

Tidak ada yang menempel pada diri di masa depan.

And so the present self can trounce

Sehingga diri kita di masa kini dapat mengatasi

all over its dreams.

semua impian-impiannya.

So there's this battle between the two selves that's being fought,

Sehingga ada pertarungan antara kedua diri ini

and we need commitment devices

dan kita memerlukan alat komitmen

to level the playing field between the two.

untuk menyeimbangkan medan perang di antara keduanya.

Now I'm a big fan of commitment devices actually.

Lalu saya sebenarnya penggembar berat alat komitmen.

Tying yourself to the mast is the oldest one, but there are other ones

Mengikat diri ke tiang kapal adalah yang tertua, namun ada yang lain

such as locking a credit card away with a key

seperti menyimpan dan mengunci kartu kredit

or not bringing junk food into the house so you won't eat it

atau tidak membawa pulang "makanan nirnutrisi"

or unplugging your Internet connection

atau mencabut koneksi internet Anda

so you can use your computer.

sehingga Anda dapat menggunakan komputer.

I was creating commitment devices of my own

Saya membuat alat komitmen saya sendiri

long before I knew what they were.

jauh sebelum saya tahu apa itu.

So when I was a starving post-doc

Saat saya menjadi peneliti dengan upah tidak layak

at Columbia University,

di Universitas Columbia,

I was deep in a publish-or-perish phase of my career.

saya berhadapan dengan "terbitkan makalah atau binasa" dalam karir saya.

I had to write five pages a day

Saya harus menulis 5 halaman makalah

towards papers

setiap harinya

or I would have to give up five dollars.

atau saya harus menyerahkan 5 dolar.

And when you try to execute these commitment devices,

Dan saat saya mencoba menjalankan alat komitmen itu,

you realize the devil is really in the details.

Anda benar-benar menyadari dengan rinci penjahatnya.

Because it's not that easy to get rid of five dollars.

Karena tidak mudah untuk menyerahkan 5 dolar.

I mean, you can't burn it; that's illegal.

Maksud saya, Anda tidak boleh membakarnya.

And I thought, well I could give it to a charity

Lalu saya pikir, saya bisa menyumbangkan ke badan amal

or give it to my wife or something like that.

atau memberikan kepada istri saya atau semacamnya.

But then I thought, oh, I'm sending myself mixed messages.

Namun kemudian saya merasa, saya mengirim pesan yang bertolak-belakang.

Because not writing is bad, but giving to charity is good.

Bukan karena menulis makalah itu buruk, namun menyumbang itu bagus.

So then I would kind of justify not writing

Sehingga saya bisa membenarkan tidak menulis itu

by giving a gift.

untuk menyumbang.

And then I kind of flipped that around and thought,

Lalu saya memutar pikiran itu lagi dan merasa

well I could give it to the neo-Nazis.

mungkin saya memberikan uang itu kepada neo-Nazi.

But then I was like, that's more bad than writing is good,

Lalu saya seperti, itu lebih buruk daripada menulis makalah

and so that wouldn't work.

sehingga itu tidak akan berhasil.

So ultimately, I just decided

Jadi akhirnya, saya memutuskan

I would leave it in an envelope on the subway.

untuk memasukkan uangnya ke amplop dan meninggalkan di kereta bawah tanah.

Sometimes a good person would find it,

Mungkin ada orang baik yang menemukannya,

sometimes a bad person would find it.

mungkin orang jahat yang menemukannya.

On average, it was just a completely pointless exchange of money

Rata-rata, itu hanyalah pergantian kepemilikan uang yang tidak bermakna

that I would regret.

yang akan saya sesali.

(Laughter)

(Tawa)

Such it is with commitment devices.

Jadi itulah alat komitmen.

But despite my like for them,

Namun walaupun saya menyukainya,

there's two nagging concerns

ada dua kekhawatiran

that I've always had about commitment devices,

yang selalu saya miliki tentang alat komitmen ini,

and you might feel this if you use them yourself.

dan Anda mungkin merasakannya jika Anda menggunakannya sendiri.

So the first is,

Yang pertama adalah

when you've got one of these devices going,

saat salah satu alat ini bekerja,

such as this contract to write everyday or pay,

seperti perjanjian menulis atau membayar

it's just a constant reminder

itu hanyalah pengingat terus-menerus

that you have no self-control.

bahwa Anda tidak memiliki pengendalian mandiri.

You're just telling yourself, "Without you, commitment device,

Anda hanya memberi tahu, "Tanpa alat komitmen,

I am nothing, I have no self-discipline."

saya bukan siapa-siapa, saya tidak memiliki disiplin."

And then when you're ever in a situation

Lalu saat Anda berada pada situasi

where you don't have a commitment device in place --

di mana tidak ada alat komitmen --

like, "Oh my God, that person's offering me a doughnut,

seperti, "Ya Tuhan, orang itu menawari donat

and I have no defense mechanism," --

dan saya tidak punya mekanisme pertahanan," --

you just eat it.

Anda langsung memakannya.

So I don't like the way that they take the power away from you.

Saya tidak suka cara hal itu mengambil kekuatan dari Anda,

I think self-discipline is something, it's like a muscle.

saya rasa disiplin diri itu seperti otot.

The more you exercise it, the stronger it gets.

Semakin Anda melatihnya, disiplin itu semakin kuat.

The other problem with commitment devices

Masalah lain tentang alat komitmen ini

is that you can always weasel your way out of them.

adalah Anda selalu dapat mencari celah untuk keluar.

You say, "Well, of course I can't write today,

Anda berkata, "Tentu saja, saya tidak bisa menulis hari ini

because I'm giving a TEDTalk and I have five media interviews,

karena harus memberikan presentasi di TED dan lima wawnacara dengan media

and then I'm going to a cocktail party and then I'll be drunk after that.

lalu saya akan pergi ke pesta koktail dan saya akan mabuk.

And so there's no way that this is going to work."

Jadi tidak mungkin saya bisa berhasil.:

So in effect, you are like Odysseus and the first mate

Jadi akibatnya, Anda seperti Odysseus dan rekan utamanya

in one person.

dalam satu diri.

You're putting yourself, you're binding yourself,

Anda menempatkan diri, mengikatkan diri

and you're weaseling your way out of it,

lalu melepaskan diri dari hal itu,

and then you're beating yourself up afterwards.

lalu Anda menyalahkan diri sendiri sesudahnya.

So I've been working

Jadi saya telah bekerja

for about a decade now

selama sekitar 10 tahun

on finding other ways

untuk menemukan cara lain

to change people's relationship to the future self

untuk mengubah hubungan orang dengan diri mereka di masa depan

without using commitment devices.

tanpa menggunakan alat komitmen.

In particular, I'm interested in the relationship

Secara khusus, saya tertarik pada keterhubungan

to the future financial self.

dengan keuangan di masa depan.

And this is a timely issue.

Dan ini adalah maslaah waktu.

I'm talking about the topic of saving.

Saya berbicara tentang menabung.

Now saving is a classic two selves problem.

Menabung adalah masalah klasik dua diri.

The present self does not want to save at all.

Diri saat ini tidak ingin menabung sama sekali.

It wants to consume.

Dia ingin menghabiskannya.

Whereas the future self wants the present self to save.

Sedangkan diri di masa depan ingin diri di masa kini menabung.

So this is a timely problem.

Jadi ini adalah masalah waktu.

We look at the savings rate

Kami melihat tingkat orang menabung

and it has been declining since the 1950s.

dan angkanya menurun sejak tahun 1950-an.

At the same time, the Retirement Risk Index,

Pada saat yang sama, Indeks Resiko Pensiun,

the chance of not being able to meet your needs in retirement,

peluang untuk tidak dapat mencukupi kebutuhan setelah pensiun

has been increasing.

meningkat.

And we're at a situation now

Dan kita berada pada situasi

where for every three baby boomers,

di mana dari setiap 3 bayi yang lahir pada saat "ledakan bayi,"

the McKinsey Global Institute predicts

McKinsey Global Institute memperkirakan

that two will not be able to meet their pre-retirement needs

dua di antaranya tidak dapat memenuhi kebutuhan pra-pensiun

while they're in retirement.

saat mereka sudah pensiun.

So what can we do about this?

Lalu apa yang dapat kita lakukan?

There's a philosopher, Derek Parfit,

Ada seorang filsuf, Derek Parfit,

who said some words that were inspiring to my coauthors and I.

yang mengatakan hal-hal yang mengilhami saya dan rekan pengarang saya

He said that, "We might neglect our future selves

Dia mengatakan, "Kita mungkin mengabaikan diri kita di masa depan

because of some failure of belief or imagination."

karena beberapa kepercayaan atau khayalan keliru."

That is to say,

Yaitu,

we somehow might not believe that we're going to get old,

kita terkadang tidak percaya bahwa kita akan menjadi tua

or we might not be able to imagine

atau kita tidak dapat membayangkan

that we're going to get old some day.

bahwa suatu hari kita akan menjadi tua.

On the one hand, it sounds ridiculous.

Di satu sisi, ini terdengar konyol.

Of course, we know that we're going to get old.

Tentu saja kita tahu kita akan menjadi tua.

But aren't there things that we believe and don't believe at the same time?

Namun adakah hal-hal yang kita yakini dan tidak sekaligus?

So my coauthors and I have used computers,

Saya dan rekan pengarang saya menggunakan komputer,

the greatest tool of our time,

alat paling hebat di jaman kami

to assist people's imagination

untuk membantu orang membayangkan

and help them imagine what it might be like

dan menolong mereka membayangkan seperti apa

to go into the future.

di masa depan.

And I'll show you some of these tools right here.

Saya akan menunjukkan beberapa di antaranya di sini.

The first is called the distribution builder.

Yang pertama adalah pembangun distribusi.

It shows people what the future might be like

Alat ini menunjukkan seperti apa masa depan mereka

by showing them a hundred equally probable outcomes

dengan menunjukkan 100 hasil dengan peluang yang sama

that might be obtained in the future.

yang mungkin mereka dapatkan di masa depan.

Each outcome is shown by one of these markers,

Setiap hasil ditunjukkan oleh salah satu penanda ini

and each sits on a row

dan masing-masing ada dalam baris

that represents a level of wealth and retirement.

yang menunjukkan tingkat kekayaan dan pensiun.

Being up at the top

Di bagian atas

means that you're enjoying a high income in retirement.

menunjukkan pendapatan yang besar setelah pensiun.

Being down at the bottom

Sedangkan di bagian bawah

means that you're struggling to make ends meet.

berarti Anda berjuang untuk memenuhi keperluan hidup.

When you make an investment,

Saat Anda berinvestasi,

what you're really saying is, "I accept

yang Anda katakan adalah, "Saya menerima

that any one of these 100 things

bahwa salah satu dari 100 hal ini

could happen to me and determine my wealth."

dapat terjadi dan menunjukkan kekayaan saya."

Now you can try to move your outcomes around.

Lalu Anda dapat mencoba memindahkan hasilnya.

You can try to manipulate your fate, like this person is doing,

Anda dapat mencoba memanipulasi nasib, seperti yang dilakukan orang ini.

but it costs you something to do it.

namun Anda harus mengorbankan sesuatu.

It means that you have to save more today.

Ini berarti Anda harus lebih banyak menabung saat ini.

Once you find an investment that you're happy with,

Setelah Anda menemukan investasi yang memuaskan Anda,

what people do is they click "done"

orang-orang akan mengklik "selesai"

and the markers begin to disappear,

dan tandanya akan menghilang

slowly, one by one.

pelahan, satu demi satu.

It simulates what it is like to invest in something

Hal ini menirukan bagaimana rasnaya berinvestasi pada sesuatu

and to watch that investment pan out.

dan menyaksikan investasi itu berhasil.

At the end, there will only be one marker left standing

Akhirnya, hanya akan ada satu penanda yang tersisa

and it will determine our wealth in retirement.

yang akan menentukan kekayaan kita saat pensiun.

Yes, this person retired

Benar, saat orang ini pensiun

at 150 percent of their working income in retirement.

penghasilannya 150 persen dibanding saat bekerja.

They're making more money while retired

Mereka mendapat lebih banyak uang saat pensiun

than they were making while they were working.

dibandingkan saat mereka bekerja.

If you're like most people,

Jika Anda seperti kebanyakan orang

just seeing that gave you a small sense of elation and joy --

melihatnya dan merasa sedikit gembira dan senang --

just to think about making

bayangkan Anda memiliki uang

50 percent more money in retirement than before.

50 persen lebih banyak saat pensiun.

However, had you ended up on the very bottom,

Namun, jika Anda akhirnya sampai ke paling bawah,

it might have given you a slight sense

ini akan memberikan Anda sedikit rasa

of dread and/or nausea

takut atau mual

thinking about struggling to get by in retirement.

memikirkan bahwa Anda harus berjuang saat pensiun.

By using this tool over and over

Dengan menggunakan alat ini lagi dan lagi

and simulating outcome after outcome,

dan menirukan hasil demi hasil,

people can understand

orang-orang dapat memahami

that the investments and savings that they undertake today

bahwa investasi dan tabungan yang mereka buat sekarang

determine their well-being in the future.

menentukan kesejahteraan mereka di masa depan.

Now people are motivated through emotions,

Kini orang-orang terdorong melalui emosi

but different people find different things motivating.

namun orang yang berbeda terdorong oleh hal-hal yang berbeda.

This is a simulation

Inilah simulasi

that uses graphics,

yang menggunakan grafik

but other people find motivating what money can buy,

namun ada orang yang terdorong tentang apa yang dapat dibeli

not just numbers.

bukan hanya berapa jumlah uang Anda.

So here I made a distribution builder

Jadi kami membuat yang lebih baik

where instead of showing numerical outcomes,

di mana kami tidak menunjukkan hasil numerik,

I show people what those outcomes will get you,

saya menunjukkan apa hasil dari hal ini,

in particular apartments that you can afford

terutama apartemen yang Anda dapat miliki

if you're retiring on 3,000, 2,500,

jika Anda memiliki 3.000, 2.500,

2,000 dollars per month and so on.

atau 2.000 dolar per bulan, dan seterusnya.

As you move down the ladder of apartments,

Saat Anda menuruni tangga apartemen ini,

you see that they get worse and worse.

Anda melihat semuanya semakin buruk.

Some of them look like places I lived in as a graduate student.

Beberapa tampak seperti tempat tinggal saya sewaktu saya mengambil program pascasarjana.

And as you get to the very bottom,

Dan di bagian paling bawah,

you're faced with the unfortunate reality

Anda berhadapan dengan kenyataan pahit

that if you don't save anything for retirement,

bahwa jika Anda tidak menyimpan apa pun

you won't be able to afford any housing at all.

Anda tidak akan bisa memiliki rumah sama sekali.

Those are actual pictures of actual apartments

Inilah gambar sebenarnya dari apartemen

renting for that amount

dengan harga sewa seperti itu

as advertised on the Internet.

yang diiklankan di internet.

The last thing I'll show you,

Hal terakhir yang akan saya tunjukkan,

the last behavioral time machine,

mesin waktu perilaku terakhir,

is something that I created with Hal Hershfield,

adalah sesuatu yang saya buat bersama Hal Hershfield,

who was introduced to me by my coauthor on a previous project,

yang diperkenalkan oleh rekan pengarang saya pada proyek sebelumnya,

Bill Sharpe.

Bill Sharpe.

And what it is

Danini adalah

is an exploration into virtual reality.

penjelajahan ke dalam realitas maya.

So what we do is we take pictures of people --

Jadi apa yang kami lakukan adalah mengambil gambar orang-orang --

in this case, college-age people --

dalam kasus ini, para mahasiswa --

and we use software to age them

dan kami menggunakan piranti lunak untuk membuat mereka menjadi tua

and show these people what they'll look like

dan menunjukkan seperti apa mereka

when they're 60, 70, 80 years old.

saat berusia 60, 70, atau 80 tahun.

And we try to test

Dan kami mencoba menguji

whether actually assisting your imagination

apakah membantu khayalan Anda

by looking at the face of your future self

dengan memperlihatkan diri Anda di masa depan

can change you investment behavior.

dapat mempengaruhi perilaku investasi Anda.

So this is one of our experiments.

Jadi inilah salah satu percobaan kami.

Here we see the face of the young subject on the left.

Inilah wajah dari seorang subjek di sebelah kiri.

He's given a control

Dia diberikan kendali

that allows him to adjust his savings rate.

yang memungkinkannya mengatur tingkat tabungannya.

As he moves his savings rate down,

Saat dia menurunkan tingkat tabungan,

it means that he's saving zero

yang berarti dia tidak menabung apa-apa

when it's all the way here at the left.

saat tandanya berada di ujung kiri.

You can see his current annual income --

Anda bisa melihat penghasilan tahunannya saat ini --

this is the percentage of his paycheck that he can take home today --

ini adalah persentase gajinya yang dibawa pulang hari ini --

is quite high, 91 percent,

cukup besar, 91 persen,

but his retirement income is quite low.

namun uang pensiunnya cukup rendah.

He's going to retire on 44 percent

Dia akan pensiun dengan penghasilan

of what he earned while he was working.

44 persen dari apa yang dia dapat saat bekerja.

If he saves the maximum legal amount,

Jika dia menabung semanya,

his retirement income goes up,

penghasilannya saat pensiun naik

but he's unhappy

namun dia tidak bahagia

because now he has less money on the left-hand side to spend today.

karena kini uang yang dapat dihabiskannya berkurang.

Other conditions show people the future self.

Kondisi lain yang menunjukkan diri kita di masa depan.

And from the future self's point of view, everything is in reverse.

Lalu dari sudut pandang diri di masa depan, semuanya berbalik.

If you save very little,

Jika Anda menabung sedikit

the future self is unhappy

diri Anda di masa depan tidak bahagia

living on 44 percent of the income.

karena hidup dengan 44 persen penghasilan saat ini.

Whereas if the present self saves a lot,

Sedangkan jika diri di masa kini banyak menabung,

the future self is delighted,

diri kita di masa depan akan senang

where the income is close up near 100 percent.

karena penghasilannya mendekati 100 persen.

To bring this to a wider audience,

Untuk menjangkau penonton yang lebih luas,

I've been working with Hal and Allianz

saya telah bekerja bersama Hal dan Allianz

to create something we call the behavioral time machine,

untuk membuat sesuatu yang kami sebut mesin waktu perilaku

in which you not only get to see yourself in the future,

di mana Anda tidak hanya melihat diri di masa depan

but you get to see anticipated emotional reactions

namun juga melihat tanggapan emosional

to different levels of retirement wealth.

pada berbagai tingkat kesejahteraan yang berbeda.

So for instance,

Jadi contohnya,

here is somebody using the tool.

inilah seseorang yang menggunakan alat ini.

And just watch the facial expressions

Dan lihatlah ekspresi wajahnya

as they move the slider.

saat mereka menggerakkan slidernya.

The younger face gets happier and happier, saving nothing.

Wajah mudanya lebih bahagia, karena tidak menabung apa pun.

The older face is miserable.

Wajah tuanya terlihat menyedihkan.

And slowly, slowly we're bringing it up to a moderate savings rate.

Dan perlaha, kami membawanya pada tingakt menabung yang sedang.

And then it's a high savings rate.

Lalu tingkat menabung tinggi.

The younger face is getting unhappy.

Wajah mudanya menjadi tidak bahagia.

The older face is quite pleased

Wajah tuanya menjadi senang

with the decision.

dengan keputusan itu.

We're going to see if this has an effect on what people do.

Kita akan melihat jika hal ini memiliki dampak pada perilaku orang.

And what's nice about it

dan hal yang bagus

is it's not something that biasing people actually,

adalah ini sebenarnya tidak membuat orang berprasangka,

because as one face smiles,

karena jika satu wajah tersenyum,

the other face frowns.

wajah yang lain menjadi cemberut.

It's not telling you which way to put the slider,

Ini bukan untuk memberi tahu di mana harus meletakkan slidernya,

it's just reminding you that you are

namun hanya mengingatkan bahwa Anda

connected to and legally tied to

terhubung dan terikat dengan

this future self.

diri di masa depan.

Your decisions today are going to determine its well-being.

Keputusan Anda hari ini akan menentukan kesejahteraannya.

And that's something that's easy to forget.

Dan itu adalah sesuatu yang mudah dilupakan.

This use of virtual reality

Penggunaan realitas maya ini

is not just good for making people look older.

tidak hanya baik untuk membuat orang terlihat lebih tua.

There are programs you can get

Ada program yang bisa Anda dapat

to see how people might look

untuk melihat bagaimana wajah orang

if they smoke, if they get too much exposure to the sun,

jika mereka merokok, jika terlalu banyak terkena sinar matahari,

if they gain weight and so on.

jika bertambah gemuk, dan sebagainya.

And what's good is,

Dan hal yang bagus adalah

unlike in the experiments that Hal and myself ran with Russ Smith,

tidak seperti percobaan yang dilakukan saya, Hal, dan Russ Smith,

you don't have to program these by yourself

Anda tidak perlu memprogramnya sendiri

in order to see the virtual reality.

untuk melihat realitas maya ini.

There are applications you can get on smartphones for just a few dollars

Ada aplikasi yang bisa Anda dapatkan dalam telepon cerdas hanya dengan beberapa dolar

that do the same thing.

yang melakukan hal yang sama.

This is actually a picture of Hal, my coauthor.

Inilah foto Hat, rekan pengarang saya.

You might recognize him from the previous demos.

Anda mungkin mengenali dari demo sebelumnya.

And just for kicks we ran his picture

Sebagai selingan kita akan menggunakan gambar ini

through the balding, aging and weight gain software

dengan perangkat lunak untuk membuatnya menjadi botak, tua, dan bertambah gemuk

to see how he would look.

untuk melihat seperti apa rupanya.

Hal is here, so I think we owe it to him as well as yourself

Hal ada di sini, jadi saya rasa kita semua berhutang

to disabuse you of that last image.

karena tidak menyalahkan Anda untuk gambar terakhir ini.

And I'll close it there.

dan saya akan menutup di sini.

On behalf of Hal and myself,

Atas nama saya dan Hal,

I wish all the best to your present and future selves.

saya berharap yang terbaik untuk diri Anda kini dan di masa depan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)