The reporting system that sexual assault survivors want | Jessica Ladd

Translator: Mardiyanto Saahi Reviewer: Prameswari Rahmanu

Hannah is excited to be going to college.

Hannah bersemangat untuk kuliah di perguruan tinggi.

She couldn't wait to get out of her parents' house,

Dia ingin segera pindah dari rumah orangtuanya,

to prove to them that she's an adult,

untuk membuktikan kepada mereka bahwa dia sudah dewasa,

and to prove to her new friends that she belongs.

dan untuk membuktikan kepada teman-teman barunya bahwa dia bisa.

She heads to a campus party

Dia pergi ke sebuah pesta kampus

where she sees a guy that she has a crush on.

dimana ia bertemu seorang cowok yang dia suka.

Let's call him Mike.

Kita sebut saja Mike.

The next day, Hannah wakes up with a pounding headache.

Keesokan harinya, Hannah bangun dengan sakit kepala berdenyut.

She can only remember the night in flashes.

Dia hanya bisa mengingat malam itu sepintas.

But what she does remember is

Yang dia ingat betul adalah

throwing up in the hall outside Mike's room

ia muntah di selasar di luar kamar Mike

and staring at the wall silently while he was inside her,

dan diam menatap dinding sementara Mike menyetubuhinya,

wanting it to stop,

Hannah ingat dia ingin Mike berhenti,

then shakily stumbling home.

lalu ia pulang ke rumah dengan terhuyung dan gemetar.

She doesn't feel good about what happened,

Dia tidak menerima apa yang menimpanya,

but she thinks, "Maybe this is just what sex in college is?"

tapi dia berpikir, "Mungkin beginilah yang namanya seks di perguruan tinggi? "

One in five women and one in 13 men will be sexually assaulted

1 dari 5 wanita dan 1 dari 13 pria akan diperkosa

at some point during their college career in the United States.

dalam masa kuliah mereka di Amerika Serikat.

Less than 10 percent will ever report their assault to their school

Kurang dari 10 persen yang akan melaporkan pemerkosaan tersebut

or to the police.

ke sekolah atau ke polisi.

And those who do, on average, wait 11 months to make the report.

Dan mereka yang melapor, rata-rata, menunggu 11 bulan untuk membuat laporan.

Hannah initially just feels like dealing with what happened on her own.

Hannah awalnya merasa ia harus menghadapinya seorang diri.

But when she sees Mike taking girls home from parties,

Tapi saat ia melihat Mike membawa pulang cewek dari pesta,

she's worried about them.

ia mengkhawatirkan mereka.

After graduation, Hannah learns

Setelah lulus, Hannah mengetahui

that she was one of five women who Mike did the exact same thing to.

bahwa ia adalah 1 dari 5 wanita yang diperlakukan sama oleh Mike.

And this is not an unlikely scenario

Ini bukan skenario yang jarang terjadi

because 90 percent of sexual assaults

karena 90 persen dari pelecehan seksual

are committed by repeat offenders.

dilakukan oleh pelaku berulang.

But with such low reporting rates,

Dengan tingkat pelaporan yang rendah,

it's fairly unlikely that even repeat perpetrators will be reported,

kecil kemungkinan bahwa para pelaku berulang itu dilaporkan,

much less anything happen if they are.

kemungkinannya bahkan lebih kecil bahwa laporan tersebut ditanggapi.

In fact, only six percent of assaults reported to the police

Bahkan, hanya enam persen pemerkosaan yang dilaporkan ke polisi

end with the assailant spending a single day in prison.

berakhir dengan pelaku ditahan selama satu hari di penjara.

Meaning, there's a 99 percent chance that they'll get away with it.

Artinya, ada kemungkinan 99 persen pelaku bebas.

This means there's practically no deterrent to assault

Ini berarti, praktis tidak ada efek jera bagi pelaku kekerasan seksual

in the United States.

di Amerika Serikat.

Now, I'm an infectious disease epidemiologist by training.

Nah, latar belakang saya adalah epidemiologi penyakit menular.

I'm interested in systems and networks

Saya mempelajari sistem dan jaringan,

and where we can concentrate our resources to do the most good.

dan bagaimana kita bisa mengkonsentrasikan sumber daya untuk melakukan yang terbaik.

So this, to me, is a tragic but a solvable problem.

Bagi saya, masalah ini tragis tapi bisa dipecahkan.

So when the issue of campus assault started hitting the news a few years ago,

Jadi ketika isu pemerkosaan di kampus mulai mengemuka beberapa tahun yang lalu,

it felt like a unique opportunity to make a change.

rasanya itu seperti kesempatan yang unik untuk membuat perubahan.

And so we did.

Jadi kami melakukannya.

We started by talking to college survivors.

Kami mulai dengan berbicara dengan penyintas kekerasan seksual di kampus.

And what they wish they'd had in college is pretty simple;

Yang mereka harapkan ada ketika mereka kuliah cukup sederhana;

they wanted a website,

mereka ingin sebuah website,

one they could use at the time and place

yang bisa digunakan pada waktu dan tempat

that felt safest to them

yang mereka rasa aman

with clearly written information about their reporting options,

dengan informasi tertulis yang jelas untuk mereka melaporkan secara elektronik

with the ability to electronically report their assault,

kekerasan seksual yang terjadi pada mereka,

rather than having the first step

daripada harus pertama bicara pada seseorang

to go in and talk to someone who may or may not believe them.

yang mungkin mempercayai mereka dan mungkin juga tidak.

With the option to create a secure, timestamped document

Dengan pilihan untuk membuat laporan dengan keterangan waktu yang jelas

of what happened to them,

atas apa yang menimpa mereka,

preserving evidence even if they don't want to report yet.

mengamankan bukti meski mereka belum ingin melaporkannya.

And lastly, and perhaps most critically,

Dan juga, dan mungkin yang paling kritis,

with the ability to report their assault

ialah kemampuan untuk melaporkan pemerkosaan

only if someone else reported the same assailant.

hanya jika orang lain melaporkan pelaku pemerkosaan yang sama.

You see, knowing that you weren't the only one changes everything.

Mengetahui bahwa Anda bukan korban satu-satunya mengubah segalanya.

It changes the way you frame your own experience,

Ini mengubah cara Anda memahami pengalaman Anda,

it changes the way you think about your perpetrator,

mengubah cara pandang terhadap pemerkosa Anda,

it means that if you do come forward,

artinya jika Anda melaporkannya,

you'll have someone else's back and they'll have yours.

ada orang lain yang mendukung Anda dan sebaliknya.

We created a website that actually does this

Kami membuat website yang sungguh bekerja seperti ini

and we launched it [...] in August,

dan kami meluncurkannya [...] pada bulan Agustus

on two college campuses.

di dua kampus.

And we included a unique matching system

Kami memasukkan sistem pencocokan yang unik

where if Mike's first victim had come forward,

dimana jika korban pertama Mike telah memasukkan data,

saved her record, entered into the matching system

menyimpannya,

dan menunjuk Mike sebagai pelaku di dalam sistem,

and named Mike,

and Mike's second victim had done the same thing

dan korban kedua Mike melakukan hal yang sama

a few months later,

beberapa bulan kemudian,

they would have matched

kedua data tersebut akan cocok

and the verified contact information of both survivors

dan informasi kedua korban yang telah diverifikasi

would have been sent to the authorities at the same time

akan dikirim kepada pihak berwenang pada saat bersamaan

for investigation and follow up.

untuk penyelidikan dan tindak lanjut.

If a system like this had existed for Hannah and her peers,

Jika sistem seperti ini ada ketika Hannah dan teman-temannya kuliah,

it's more likely that they would have reported,

akan lebih besar kemungkinan mereka melapor,

that they would have been believed,

bahwa mereka akan dipercaya,

and that Mike would have been kicked off campus,

dan Mike dikeluarkan dari universitas,

gone to jail, or at least gotten the help that he needed.

dipenjara, atau setidaknya mendapat penanganan yang dibutuhkan.

And if we were able to stop repeat offenders like Mike

Jika kita mampu untuk menghentikan pelaku berulang seperti Mike

after just their second assault following a match,

hanya setelah ia melakukan pemerkosaan kedua,

survivors like Hannah would never even be assaulted

penyintas seperti Hannah mungkin tidak akan pernah diperkosa.

in the first place.

We could prevent 59 percent of sexual assaults

Kita bisa mencegah 59 persen pelecehan seksual

just by stopping repeat perpetrators earlier on.

hanya dengan menghentikan pelaku berulang sejak dini.

And because we're creating a real deterrent to assault,

Karena kami telah menciptakan pencegah nyata untuk pemerkosaan,

for perhaps the first time,

mungkin untuk yang pertama kalinya,

maybe the Mikes of the world would never even try to assault anyone.

mungkin Mike-Mike lainnya

bahkan tidak akan mencoba lagi untuk melecehkan siapa pun.

The type of system I'm describing,

Sistem yang saya gambarkan ini,

the type of system that survivors want

sistem yang diinginkan para penyintas

is a type of information escrow,

adalah sistem penampungan informasi,

meaning an entity that holds on to information for you

yaitu suatu entitas yang menampung informasi untuk Anda

and only releases it to a third party

dan hanya melepaskan informasi tersebut ke pihak ketiga

when certain pre-agreed upon conditions are met,

setelah syarat tertentu yang telah disetujui terpenuhi,

such as a match.

seperti nama pelaku yang sama.

The application that we built is for college campuses.

Aplikasi yang kami buat adalah untuk universitas.

But the same type of system could be used in the military

Tapi sistem ini dapat digunakan dalam militer

or even the workplace.

atau bahkan di tempat kerja.

We don't have to live in a world

Kita tidak harus hidup di dunia

where 99 percent of rapists get away with it.

dimana 99 persen pemerkosa bebas.

We can create one

Kita bisa membuat dunia

where those who do wrong are held accountable,

dimana orang-orang yang berbuat salah harus bertanggung jawab,

where survivors get the support and justice they deserve,

dimana korban mendapatkan dukungan dan keadilan yang layak,

where the authorities get the information they need,

dimana pihak berwenang mendapatkan informasi yang dibutuhkan,

and where there's a real deterrent

dan dimana ada penghalang nyata

to violating the rights of another human being.

untuk melanggar hak-hak orang lain.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)