Joy Sun: Should you donate differently?

Translator: Bagus D Ramadhan Reviewer: Pauline Thepolaan

I suspect that

Saya mencurigai bahwa

every aid worker in Africa

setiap pekerja bantuan di Afrika

comes to a time in her career

mendapati saat-saat dalam karirnya

when she wants to take all the money for her project —

menginginkan mengambil semua uang untuk projeknya —

maybe it's a school or a training program —

mungkin untuk sebuah sekolah atau program pelatihan —

pack it in a suitcase,

memasukkan uangnya dalam koper,

get on a plane flying over the poorest villages in the country,

terbang menuju desa-desa termiskin di negaranya,

and start throwing that money out the window.

dan mulai membuang uang itu dari jendela.

Because to a veteran aid worker,

Karena bagi seorang veteran pekerja bantuan,

the idea of putting cold, hard cash

pemikiran untuk memberikan uang fisik

into the hands of the poorest people on Earth

ke tangan para orang-orang termiskin di Bumi

doesn't sound crazy,

tidaklah terdengar gila,

it sounds really satisfying.

itu terdengar sangat memuaskan.

I had that moment right about the 10-year mark,

Saya mendapatkan momen itu setelah 10 tahun,

and luckily, that's also when I learned

dan beruntungnya, itu saat saya mulai belajar

that this idea actually exists,

bahwa ide ini sebenarnya ada,

and it might be just what the aid system needs.

dan mungkin yang dibutuhkan adalah sistem bantuan.

Economists call it an unconditional cash transfer,

Para ekonomi menyebutnya sebagai pemberian uang tanpa syarat,

and it's exactly that: It's cash given

dan itu adalah: uangnya diberikan

with no strings attached.

tanpa ada syarat lain.

Governments in developing countries

Pemerintah di negara-negara berkembang

have been doing this for decades,

telah melakukannya berdekade-dekade,

and it's only now, with more evidence

dan hanya sekarang, dengan lebih banyak bukti

and new technology that it's possible

dan teknologi baru yang memungkinkan

to make this a model for delivering aid.

untuk membuat model ini menyampaikan bantuan.

It's a pretty simple idea, right?

Sebuah ide yang sederhana bukan?

Well, why did I spend a decade doing other stuff

Mengapa menghabiskan waktu satu dekade melakukan cara

for the poor?

yang lain untuk mereka yang miskin?

Honestly, I believed that I could do more good

Sejujurnya, Saya percaya bahwa Saya bisa melakukan yang lebih baik

with money for the poor

dengan uang untuk mereka yang miskin

than the poor could do for themselves.

ketimbang mereka melakukannya sendiri.

I held two assumptions:

Saya membuat dua asumsi:

One, that poor people are poor in part

Pertama, bahwa orang miskin adalah miskin

because they're uneducated and

karena mereka tidak terdidik dan

don't make good choices;

tidak memutuskan pilihan yang baik;

two is that we then need people like me

Kedua adalah kita membutuhkan orang seperti saya

to figure out what they need and get it to them.

untuk menemukan apa yang mereka butuhkan dan memberinya.

It turns out, the evidence says otherwise.

Ternyata, buktinya berkata lain.

In recent years, researchers have been studying

Dalam tahun-tahun terakhir, para peneliti melakukan studi

what happens when we give poor people cash.

apa yang terjadi ketika kita memberi uang untuk orang miskin.

Dozens of studies show across the board

Lusinan studi di berbagai bidang menunjukkan

that people use cash transfers

bahwa mereka menggunakan uang tersebut

to improve their own lives.

untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Pregnant women in Uruguay buy better food

Wanita hamil di Uruguay membeli makanan yang lebih baik

and give birth to healthier babies.

dan melahirkan bayi yang lebih sehat.

Sri Lankan men invest in their businesses.

Pria Sri Langka berinvestasi pada bisnisnya.

Researchers who studied our work in Kenya

Para peneliti yang mengkaji pekerjaan kami di Kenya

found that people invested in a range of assets,

menemukan bahwa orang-orang berinvestasi pada sejumlah aset,

from livestock to equipment to home improvements,

mulai dari hewan ternak sampai peralatan untuk rumah,

and they saw increases in income

dan mereka mendapatkan peningkatan pendapatan

from business and farming

dari bisnis dan berkebun

one year after the cash was sent.

satu tahun setelah uangnya diberikan.

None of these studies found that people

Tidak satupun dari studi menemukan bahwa

spend more on drinking or smoking

mereka lebih banyak mengeluarkan uang untuk mabuk atau merokok

or that people work less.

atau mereka bekerja lebih sedikit.

In fact, they work more.

Faktanya, mereka lebih banyak bekerja.

Now, these are all material needs.

Sekarang, ada kebutuhan material.

In Vietnam, elderly recipients used

Di Vietnam, resipien lanjut usia menggunakan

their cash transfers to pay for coffins.

uang yang didapat untuk peti mati.

As someone who wonders if Maslow got it wrong,

Ketika seseorang berfikir ternyata Maslow salah.

I find this choice to prioritize spiritual needs

Saya menemukan bahwa pilihan untuk kebutuhan spiritual ini

deeply humbling.

sangat mengharukan.

I don't know if I would have chosen to give food

Saya tidak tahu, jika Saya memilih memberikan makanan

or equipment or coffins,

atau peralatan atau peti mati,

which begs the question:

yang membutuhkan pertanyaan:

How good are we at allocating resources

Seberapa baik kita mengalokasikan sumber daya

on behalf of the poor?

pada mereka yang miskin?

Are we worth the cost?

Apakah sepadan biayanya?

Again, we can look at empirical evidence

Lagi-lagi, kita bisa melihat bukti empiris

on what happens when we give people stuff

pada apa yang terjadi ketika kita memberi barang

of our choosing.

yang kita pilihkan.

One very telling study looked at a program in India

Cerita menarik terjadi pada sebuah program di India,

that gives livestock to the so-called ultra-poor,

yang memberikan hewan ternak di wilayah sangat miskin,

and they found that 30 percent of recipients

dan mereka menemukan bahwa 30 persen penerima

had turned around and sold the livestock they had been given

berbalik dan menjual hewan ternak yang diberikan

for cash.

untuk uang.

The real irony is,

Ironinya adalah,

for every 100 dollars worth of assets

untuk setiap 100 dolar aset

this program gave someone,

yang diberikan program ini,

they spent another 99 dollars to do it.

mereka menghabiskan 99 dolar untuk melakukannya,

What if, instead, we use technology to put cash,

Bagaimana jika, kita menggunakan teknologi untuk memberi uang,

whether from aid agencies or from any one of us

baik melalui agen bantuan atau siapapun dari kita

directly into a poor person's hands.

secara langsung pada tangan orang miskin.

Today, three in four Kenyans use mobile money,

Saat ini, tiga dari empat orang Kenya menggunakan uang mobile,

which is basically a bank account that can run

yang pada dasarnya adalah akun bank yang beroperasi

on any cell phone.

pada semua telepon genggam.

A sender can pay a 1.6 percent fee

Pengirim membayar 1.6 persen biaya

and with the click of a button

dan dengan satu tombol

send money directly to a recipient's account

mengirim uang langsung pada akun penerima

with no intermediaries.

tanpa perantara.

Like the technologies that are disrupting industries

Seperti teknologi yang mengacaukan industri

in our own lives,

dalam kehidupan kita,

payments technology in poor countries

teknologi pembayaran pada negara-negara miskin

could disrupt aid.

bisa mengacaukan uang bantuan.

It's spreading so quickly that it's possible

Menyebar sangat cepat sampai bayangkan bisa

to imagine reaching billions

mencapai milyaran orang

of the world's poor this way.

miskin di dunia dengan cara ini.

That's what we've started to do at GiveDirectly.

Itulah mengapa kami memulai GiveDirectly.

We're the first organization

Kami adalah organisasi pertama

dedicated to providing cash transfers to the poor.

berdedikasi untuk memberi uang pada orang miskin.

We've sent cash to 35,000 people across rural Kenya

Kami telah mengirim uang untuk 35.000 orang di seluruh Kenya

and Uganda

dan Uganda

in one-time payments of 1,000 dollars

1.000 dolar pembayaran dalam satu waktu

per family.

untuk setiap keluarga.

So far, we've looked for the poorest people

Sejauh ini, kami telah memberi orang-orang termiskin

in the poorest villages, and in this part of the world,

di desa-desa termiskin, dan di wilayah itu,

they're the ones living in homes

mereka adalah yang memiliki rumah

made of mud and thatch,

terbuat dari lumpur dan jerami,

not cement and iron.

bukan semen dan besi.

So let's say that's your family.

Jadi bayangkan itu keluarga kalian.

We show up at your door with an Android phone.

Kami datang di pintu Anda dengan telepon Android.

We'll get your name, take your photo

Kami akan mendapat nama Anda, mengambil foto

and a photo of your hut

dan memoto gubuk Anda

and grab the GPS coordinates.

dan menentukan kordinat GPSnya.

That night, we send all the data to the cloud,

Malam itu, kami mengirim semua data ke sistem awan,

and each piece gets checked

dan tiap-tiapnya diperiksa

by an independent team

oleh tim independen

using, for one example, satellite images.

contohnya, menggunakan pencitraan satelit.

Then, we'll come back,

Kemudian, kami datang kembali,

we'll sell you a basic cell phone

kami jual pada Anda ponsel biasa

if you don't have one already,

jika Anda belum memilkinya,

and a few weeks later,

dan beberapa minggu kemudian,

we send money to it.

kami mengirimkan uang ke ponsel itu.

Something that five years ago

Sesuatu yang lima tahun lalu

would have seemed impossible

tampak mustahil

we can now do efficiently

sekarang kita bisa melakukannya dengan efisien

and free of corruption.

dan bebas dari korupsi.

The more cash we give to the poor,

Semakin banyak uang kami berikan pada orang miskin,

and the more evidence we have that it works,

dan kami menyaksikan semakin banyak yang berhasil,

the more we have to reconsider

semakin kami tidak mempertimbangkan kembali

everything else we give.

benda lain yang kami berikan.

Today, the logic behind aid is too often,

Saat ini, logika pada bantuan terlalu banyak berkata

well, we do at least some good.

kita melakukan setidaknya sebuah kebaikan.

When we're complacent

Ketika kita puas

with that as our bar,

dengan hal itu sebagai ukurannya,

when we tell ourselves that giving aid

ketika kita membatin bahwa memberikan bantuan

is better than no aid at all,

adalah lebih baik daripada tidak membantu sama sekali,

we tend to invest inefficiently,

kita cenderung berinvestasi secara tidak efisien,

in our own ideas that strike us as innovative,

dalam ide kami bahwa itu mendorong kita menjadi inovatif

on writing reports,

pada laporan tertulis,

on plane tickets and SUVs.

pada tiket-tiket pesawat dan kendaraan.

What if the logic was,

Bagaimana jika logikanya adalah,

will we do better than cash given directly?

apakah kita melakukan hal lebih baik daripada memberi uang secara langsung?

Organizations would have to prove

Organisasi harus membuktikan

that they're doing more good for the poor

bahwa mereka melakukan lebih baik pada yang miskin

than the poor can do for themselves.

daripada yang miskin bisa lakukan sendiri untuk mereka.

Of course, giving cash won't create public goods

Tentu saja, memberikan uang tidak memciptakan barang publik

like eradicating disease or building strong institutions,

seperti menghapus penyakit atau membangun institusi yang kuat,

but it could set a higher bar

tapi itu mampu memberikan tingkat lebih tinggi

for how we help individual families

tentang bagaimana kita membantu para keluarga secara individu

improve their lives.

untuk mengingkatkan kehidupan mereka.

I believe in aid.

Saya percaya pada bantuan.

I believe most aid is better than just

Saya percaya kebanyakan bantuan adalah lebih baik daripada

throwing money out of a plane.

melempar uang dari pesawat.

I am also absolutely certain

Juga saya sangat yakin

that a lot of aid today

bahwa banyak bantuan saat ini

isn't better than giving directly to the poor.

tidak lebih baik daripada bantuan secara langsung pada orang miskin.

I hope that one day, it will be.

Saya berharap bahwa suatu hari, itu akan terjadi.

Thank you.

Terima Kasih.

(Applause)

(Tepuk Tangan)