A virtual choir 2,000 voices strong | Eric Whitacre

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Anggriawan Sugianto

I wanted to be a rock star.

Saya ingin menjadi seorang bintang rock.

I dreamed of it, and that's all I dreamed of.

Saya memimpikannya, hanya itulah impian saya.

To be more accurate, I wanted to be a pop star.

Lebih tepatnya lagi, saya ingin menjadi bintang pop.

This was in the late '80s.

Saat itu akhir tahun 80-an.

And mostly I wanted to be the fifth member

Dan yang paling saya inginkan adalah menjadi anggota kelima

of Depeche Mode or Duran Duran.

dari Depeche Mode dan Duran Duran.

They wouldn't have me.

Mereka tidak akan memiliki saya.

I didn't read music, but I played synthesizers and drum machines.

Saya tidak membaca musik, namun bermain synthesizer dan drum.

And I grew up in this little farming town in northern Nevada.

Dan saya tumbuh di desa agraris kecil ini yang terletak di Nevada utara.

And I was certain that's what my life would be.

Dan saya yakin itulah jalan hidup saya.

And when I went to college at the University of Nevada, Las Vegas

Lalu saya masuk perguruan tinggi di Universitas Nevada, Las Vegas

when I was 18,

saat saya berusia 18 tahun,

I was stunned to find

saya terkejut saat mengetahui

that there was not a Pop Star 101,

tidak ada mata kuliah bintang pop 101,

or even a degree program for that interest.

atau program sarjana untuk hal itu.

And the choir conductor there

Dan konduktor paduan suara di sana

knew that I sang

tahu bahwa saya menyanyi

and invited me to come and join the choir.

dan mengajak saya bergabung dengan paduan suara.

And I said, "Yes, I would love to do that. It sounds great."

Dan saya mengatakan, "Baiklah. Kedengarannya hebat."

And I left the room and said, "No way."

Lalu saya meninggalkan ruangan dan berkata, "Aku tidak mau."

The choir people in my high school were pretty geeky,

Anggota paduan suara di SMA saya terkenal culun,

and there was no way I was going to have anything to do with those people.

dan tidak mungkin saya berurusan dengan orang-orang seperti itu.

And about a week later, a friend of mine came to me and said,

Dan sekitar seminggu kemudian, seorang teman saya datang dan berkata,

"Listen, you've got to join choir.

"Dengar, kamu harus ikut paduan suara.

At the end of the semester, we're taking a trip to Mexico,

Di akhir semester, kami akan ke Meksiko,

all expenses paid.

semua biaya ditanggung.

And the soprano section is just full of hot girls."

Dan bagian suara sopran dipenuhi gadis-gadis menarik."

And so I figured for Mexico and babes,

Lalu saya berpikir bahwa untuk Meksiko dan para gadis

I could do just about anything.

saya mau melakukan apa saja.

And I went to my first day in choir,

Lalu saya datang pada hari pertama saya di paduan suara

and I sat down with the basses

dan saya bergabung dengan suara bas

and sort of looked over my shoulder

dan seperti mengamati dengan seksama

to see what they were doing.

untuk melihat apa yang mereka lakukan.

They opened their scores, the conductor gave the downbeat,

Mereka membuka lembaran musik, sang konduktor membuka lagunya,

and boom, they launched into the Kyrie

dan, bum, mereka mulai bernyanyi Kyrie

from the "Requiem" by Mozart.

dari "Requiem" karya Mozart.

In my entire life I had seen in black and white,

Selama hidup saya, saya hanya melihat hitam dan putih,

and suddenly everything was in shocking Technicolor.

dan tiba-tiba semuanya dipenuhi warna.

The most transformative experience I've ever had --

Pengalaman paling transformatif yang pernah saya dapatkan --

in that single moment, hearing dissonance and harmony

pada saat itu, mendengarkan keributan dan harmoni

and people singing, people together,

orang-orang yang bernyanyi, semua bersama,

the shared vision.

dengan visi yang sama.

And I felt for the first time in my life

Dan untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya merasa

that I was part of something bigger than myself.

saya adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.

And there were a lot of cute girls in the soprano section, as it turns out.

Dan ternyata ada banyak gadis cantik di bagian sopran.

I decided to write a piece for choir

Saya memutuskan untuk menulis lagu untuk paduan suara

a couple of years later

beberapa tahun kemudian

as a gift to this conductor

sebagai hadiah untuk sang konduktor

who had changed my life.

yang telah mengubah hidup saya.

I had learned to read music by then, or slowly learning to read music.

Saya telah belajar untuk membaca musik pada saat itu, perlahan-lahan.

And that piece was published,

Dan lagu itu diterbitkan

and then I wrote another piece, and that got published.

lalu saya menulis lagu lainnya, dan diterbitkan kembali.

And then I started conducting,

Lalu saya belajar memimpin paduan suara

and I ended up doing my master's degree at the Juilliard School.

dan akhirnya mengambil S2 di Sekolah Juilliard.

And I find myself now in the unlikely position

Dan akhirnya saya mencapai posisi yang sulit dipercaya sekarang

of standing in front of all of you

berdiri di depan Anda semua

as a professional classical composer and conductor.

sebagai penggubah dan konduktor lagu klasik profesional.

Well a couple of years ago,

Beberapa tahun yang lalu,

a friend of mine emailed me

seorang teman mengirimkan email kepada saya

a link, a YouTube link,

sebuah tautan, ke YouTube

and said, "You have got to see this."

dan berkata, "Kamu harus melihat ini."

And it was this young woman who had posted a fan video to me,

Wanita muda ini yang mengirimkan video penggemar untuk saya,

singing the soprano line

dia menyanyikan bagian sopran

to a piece of mine called "Sleep."

dari lagu yang berjudul "Sleep."

(Video) Britlin Losee: Hi Mr. Eric Whitacre.

(Video) Britlin Losee: Hai Pak Eric Whitacre

My name is Britlin Losee,

Nama saya Britlin Losee,

and this is a video

dan ini adalah video

that I'd like to make for you.

yang saya persembahkan untuk Anda.

Here's me singing "Sleep."

Di sini saya menyanyikan "Sleep."

I'm a little nervous, just to let you know.

Saya sedikit gugup, sebagai informasi.

♫ If there are noises ♫

♫ Jika ada suara bising ♫

♫ in the night ♫

♫ di malam hari ♫

Eric Whitacre: I was thunderstruck.

Eric Whitacre: Saya seperti tersambar petir.

Britlin was so innocent and so sweet,

Britlin benar-benar lugu dan manis,

and her voice was so pure.

dan suaranya benar-benar murni.

And I even loved seeing behind her;

Bahkan saya suka melihat apa yang ada di belakangnya.

I could see the little teddy bear sitting on the piano behind her in her room.

Saya dapat melihat beruang teddy kecil duduk di piano di belakangnya.

Such an intimate video.

Benar-benar video yang menyentuh.

And I had this idea: if I could get 50 people

Dan saya mendapat ide ini: jika saya bisa mendapat 50 orang

to all do this same thing,

untuk melakukan hal yang sama,

sing their parts -- soprano, alto, tenor and bass --

menyanyi bagian mereka -- sopran, alto, tenor, dan bas --

wherever they were in the world, post their videos to YouTube,

di manapun mereka berada, memasukkan video mereka ke YouTube,

we could cut it all together and create a virtual choir.

kami dapat menggabungkannya dan menciptakan paduan suara virtual.

So I wrote on my blog, "OMG OMG."

Jadi saya menulis di blog saya, "Ya Tuhan."

I actually wrote, "OMG,"

Saya benar-benar menulis, "Ya Tuhan,"

hopefully for the last time in public ever.

semoga ini yang terakhir kalinya di depan umum.

(Laughter)

(Tawa)

And I sent out this call to singers.

Dan saya mengirimkan tawaran ini kepada para penyanyi.

And I made free the download of the music

Saya menggratiskan pengunduhan musik

to a piece that I had written in the year 2000

dari lagu yang saya tulis pada tahun 2000

called "Lux Aurumque," which means "light and gold."

berjudul "Lux Aurumque", yang berarti "cahaya dan emas."

And lo and behold, people started uploading their videos.

Dan saya melihat, orang-orang mulai mengunggah video mereka.

Now I should say, before that,

Sebelum itu, saya harus mengatakan

what I did is I posted a conductor track

bahwa yang saya lakukan adalah mengirimkan video

of myself conducting.

saya memimipin paduan suara.

And it's in complete silence when I filmed it,

Saya memfilmkannya dalam kesunyian

because I was only hearing the music in my head,

karena saya hanya mendengarkan musik itu di dalam kepala saya

imagining the choir that would one day come to be.

membayangkan paduan suara yang akan terbentuk kelak.

Afterwards, I played a piano track underneath

Setelah itu, saya memainkan piano untuk lagu itu

so that the singers would have something to listen to.

sehingga para penyanyi memiliki sesuatu untuk didengar.

And then as the videos started to come in ...

Kemudian video-video mulai berdatangan.

(Singing)

(Nyanyian)

This is Cheryl Ang from Singapore.

Dia adalah Cheryl Ang dari Singapura.

(Singing)

(Nyanyian)

This is Evangelina Etienne

Dia adalah Evangelina Etienne

(Singing)

(Nyanyian)

from Massachusetts.

dari Massachusetts.

(Singing)

(Nyanyian)

Stephen Hanson from Sweden.

Stephen Hanson dari Swedia.

(Singing)

(Nyanyian)

This is Jamal Walker from Dallas, Texas.

Dia adalah Jamal Walker dari Dallas, Texas.

(Singing)

(Nyanyian)

There was even a little soprano solo in the piece,

Bahkan ada penyanyi solo sopran dalam lagu ini

and so I had auditions.

sehingga saya mengadakan audisi.

And a number of sopranos uploaded their parts.

Dan beberapa penyanyi sopran mengunggah video mereka.

I was told later,

Kemudian saya diberi tahu

and also by lots of singers who were involved in this,

dan juga oleh banyak penyanyi lain yang terlibat,

that they sometimes recorded 50 or 60 different takes

mereka terkadang merekam ulang 50 atau 60 kali

until they got just the right take -- they uploaded it.

sampai mendapatkan hasil yang bagus -- mereka mengunggahnya.

Here's our winner of the soprano solo.

Inilah pemenang dari penyanyi solo sopran.

This is Melody Myers from Tennessee.

Dia adalah Melanie Myers dari Tennessee.

(Singing)

(Nyanyian)

I love the little smile she does right over the top of the note --

Saya menyukai senyuman kecilnya pada nada tinggi --

like, "No problem, everything's fine."

seperti, "Tidak ada masalah, semuanya baik-baik saja."

(Laughter)

(Tawa)

And from the crowd

Dan dari kerumunan itu

emerged this young man, Scott Haines.

muncul pemuda ini, Scott Haines.

And he said, "Listen, this is the project

Dan dia mengatakan, "Ini adalah proyek

I've been looking for my whole life.

yang telah saya cari seumur hidup saya.

I'd like to be the person to edit this all together."

Saya ingin menjadi orang yang mengedit semuanya."

I said, "Thank you, Scott. I'm so glad that you found me."

Saya berkata, "Terima kasih, Scott. Saya sangat senang Anda menemukan saya."

And Scott aggregated all of the videos.

Dan Scott mengumpulkan semua video itu.

He scrubbed the audio.

Dia memoles audionya.

He made sure that everything lined up.

Dia meyakinkan bahwa semuanya teratur.

And then we posted this video to YouTube about a year and a half ago.

Lalu kami mengirim video ini ke YouTube sekitar satu setengah tahun yang lalu.

This is "Lux Aurumque" sung by the Virtual Choir.

Inilah "Lux Aurumque" yang dinyanyikan oleh paduan suara virtual.

(Singing)

(Nyanyian)

I'll stop it there in the interest of time.

Kita hentikan di sini karena waktu.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you. Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

So there's more. There's more.

Masih ada lagi. Ada lagi.

Thank you so much.

Terima kasih banyak.

And I had the same reaction you did.

Dan reaksi saya sama dengan Anda.

I actually was moved to tears when I first saw it.

Saya terharu sampai menangis saat pertama kali melihatnya.

I just couldn't believe the poetry of all of it --

Saya tidak dapat mempercayai keindahan di balik semua itu --

these souls all on their own desert island,

jiwa-jiwa yang berada di pulau terpencilnya masing-masing

sending electronic messages in bottles to each other.

mengirimkan pesan elektronik dalam botol satu sama lain.

And the video went viral.

Dan video ini menjadi terkenal.

We had a million hits in the first month

Kami mencapai satu juta hits selama bulan pertama

and got a lot of attention for it.

dan mendapat banyak perhatian.

And because of that, then a lot of singers started saying,

Karena hal itu, ada banyak penyanyi yang kemudian berkata,

"All right, what's Virtual Choir 2.0?"

"Baiklah, bagaimana dengan Virtual Choir 2.0?"

And so I decided for Virtual Choir 2.0

Sehingga saya memutuskan untuk Virtual Choir 2.0

that I would choose the same piece that Britlin was singing,

saya akan memilih lagu yang sama dengan yang dinyanyikan oleh Britlin.

"Sleep," which is another work

"Sleep", yang merupakan lagu lain

that I wrote in the year 2000 --

yang saya tulis di tahun 2000 --

poetry by my dear friend Charles Anthony Silvestri.

sebuah puisi kepada sahabat saya Charles Anthony Silvestri.

And again, I posted a conductor video,

Saya kembali mengirimkan video konduktor,

and we started accepting submissions.

dan kami mulai menerima kiriman video.

This time we got some more mature members.

Kali ini ada beberapa anggota yang lebih dewasa.

(Singing)

(Nyanyian)

And some younger members.

Dan beberapa anggota yang lebih muda.

(Video) Soprano: ♫ Upon my pillow ♫

(Video) Sopran: ♫ Di bantalku ♫

♫ Safe in bed ♫

♫ Aman di tempat tidur ♫

EW: That's Georgie from England. She's only nine.

EW: Dia adalah Georgie dari Inggris. Usianya baru sembilan tahun.

Isn't that the sweetest thing you've ever seen?

Tidakkah ini menjadi hal terindah yang pernah Anda saksikan?

Someone did all eight videos --

Seseorang membuat delapan video --

a bass even singing the soprano parts.

seorang bersuara bas bahkan menyanyikan bagian sopran.

This is Beau Awtin.

Dia adalah Beau Awtin.

(Video) Beau Awtin: ♫ Safe in bed ♫

(Video) Beau Awtin: ♫ Aman di tempat tidur ♫

EW: And our goal -- it was sort of an arbitrary goal --

EW: Dan tujuan kami -- ini seperti tujuan yang berubah-ubah --

there was an MTV video where they all sang "Lollipop"

ada video di MTV di mana mereka semua bernyanyi "Lollipop"

and they got people from all over the world to just sing that little melody.

terdapat orang-orang dari seluruh dunia yang bernyanyi melodi kecil itu.

And there were 900 people involved in that.

Dan ada 900 orang yang terlibat dalam hal ini.

So I told the singers, "That's our goal.

Jadi saya memberi tahu kepada para penyanyi, "Itulah tujuan kita

That's the number for us to beat."

Itulah angka yang harus kita kalahkan."

And we just closed submissions January 10th,

Kami baru saja menutup pengiriman pada tanggal 10 Januari,

and our final tally was 2,051 videos

dan jumlah terakhir video yang masuk adalah 2.051

from 58 different countries.

dari 58 negara yang berbeda.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

From Malta, Madagascar, Thailand, Vietnam,

Dari Malta, Madagaskar, Thailand, Vietnam,

Jordan, Egypt, Israel,

Yordania, Mesir, Israel,

as far north as Alaska and as far south as New Zealand.

ke utara hingga Alaska dan ke selatan hingga Selandia Baru.

And we also put a page on Facebook

Kami juga membuat halaman di Facebook

for the singers to upload their testimonials,

untuk para penyanyi mengunggah pesan dan kesan mereka,

what it was like for them, their experience singing it.

bagaimana rasanya, pengalaman mereka menyanyikannya.

And I've just chosen a few of them here.

Dan saya memilih beberapa di antaranya.

"My sister and I used to sing in choirs together constantly.

"Dulu saya dan saudari saya bersama-sama bernyanyi di paduan suara.

Now she's an airman in the air force constantly traveling.

Sekarang dia menjadi pilot di angkatan udara yang terus bepergian.

It's so wonderful to sing together again!"

Rasanya luar biasa dapat bernyanyi bersama kembali!"

I love the idea that she's singing with her sister.

Saya senang bahwa dia bernyanyi kembali dengan saudarinya.

"Aside from the beautiful music,

"Selain musik yang indah

it's great just to know I'm part of a worldwide community of people I never met before,

"Senang bisa tahu bahwa saya adalah bagian dari komunitas dunia dengan mereka yang belum pernah saya temui

but who are connected anyway."

namun kami saling berhubungan."

And my personal favorite,

Dan favorit saya,

"When I told my husband that I was going to be a part of this,

"Saat saya memberi tahu suami saya bahwa saya akan menjadi bagian dari hal ini

he told me that I did not have the voice for it."

dia mengatakan saya tidak memiliki suara cukup bagus untuk itu."

Yeah, I'm sure a lot of you have heard that too.

Ya. Saya yakin banyak di antara Anda yang juga telah mendengarnya.

Me too.

Saya juga.

"It hurt so much, and I shed some tears,

"Hal itu sangat menyakitkan, dan saya menangis,

but something inside of me wanted to do this despite his words.

namun sesuatu dalam diri saya tetap ingin melakukan hal ini.

It is a dream come true to be part of this choir,

Ini adalah mimpi yang menjadi nyata untuk menjadi bagian dari paduan suara ini

as I've never been part of one.

karena saya tidak pernah ikut paduan suara manapun.

When I placed a marker on the Google Earth Map,

Saat saya mencari tempat itu di Google Earth,

I had to go with the nearest city, which is about 400 miles away from where I live.

saya harus pergi ke kota terdekat, sekitar 400 mil dari tempat tinggal saya.

As I am in the Great Alaskan Bush,

Karena saya berada di Hutan Alaska,

satellite is my connection to the world."

saya hanya memiliki koneksi satelit."

So two things struck me deeply about this.

Sehingga dua hal yang sangat menyentuh bagi saya.

The first is that human beings

Hal pertama adalah manusia

will go to any lengths necessary

akan melakukan apa saja yang diperlukan

to find and connect with each other.

untuk bertemu dan berhubungan dengan orang lain.

It doesn't matter the technology.

Teknologi bukan menjadi masalah.

And the second is

Dan hal kedua adalah

that people seem to be experiencing an actual connection.

Dan orang-orang tampak mengalami hubungan yang sesungguhnya.

It wasn't a virtual choir.

Ini bukanlah paduan suara virtual.

There are people now online that are friends; they've never met.

Ada orang-orang yang menjadi teman di internet, mereka tidak pernah bertemu.

But, I know myself too, I feel

Namun, saya juga tahu, saya merasa

this virtual esprit de corps, if you will, with all of them.

kesetiakawanan virtual ini, bersama mereka semua,

I feel a closeness to this choir --

saya merasakan kedekatan dengan paduan suara ini -

almost like a family.

hampir seperti keluarga.

What I'd like to close with then today

Pada hari ini saya ingin menutup

is the first look

dengan penampilan perdana

at "Sleep" by Virtual Choir 2.0.

dari "Sleep" oleh Virtual Choir 2.0.

This will be a premiere today.

Inilah penayangan pertamanya.

We're not finished with the video yet.

Kami belum menyelesaikan videonya.

You can imagine, with 2,000 synchronized YouTube videos,

Anda dapat membayangkan, menggabungkan 2.000 video YouTube,

the render time is just atrocious.

memerlukan waktu yang sangat lama.

But we do have the first three minutes.

Namun kami sudah menyelesaikan tiga menit pertamanya.

And it's a tremendous honor

Dan merupakan kehormatan besar

for me to be able to show it to you here first.

bagi saya untuk dapat menunjukkan kepada Anda terlebih dahulu.

You're the very first people to see this.

Anda semua adalah orang pertama yang melihat hal ini.

This is "Sleep," the Virtual Choir.

Inilah "Sleep," paduan suara virtual.

(Video) Virtual Choir: ♫ The evening hangs ♫

(Video) Paduan suara virtual: ♫ Malam hari datang ♫

♫ beneath the moon ♫

♫ di bawah sinar bulan ♫

♫ A silver thread on darkened dune ♫

♫ Untaian perak di atas bukit pasir yang gelap ♫

♫ With closing eyes and resting head ♫

♫ Dengan menutup mata dan menenangkan pikiran ♫

♫ I know that sleep is coming soon ♫

♫ Aku tahu tidur segera hadir ♫

♫ Upon my pillow, ♫

♫ Di atas bantalku, ♫

♫ safe in bed, ♫

♫ aman di tempat tidur, ♫

♫ a thousand pictures fill my head ♫

♫ seribu gambaran memenuhi kepalaku ♫

♫ I cannot sleep ♫

♫ aku tidak bisa tidur ♫

♫ my mind's aflight ♫

♫ pikiranku melayang ♫

♫ and yet my limbs seem made of lead ♫

♫ namun badanku seperti terbuat dari timbal ♫

♫ If there are noises in the night ♫

♫ Jika ada suara bising di malam hari ♫

Eric Whitacre: Thank you very, very much. Thank you.

Eric Whitacre: Terima kasih banyak. Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you very much. Thank you. Thank you.

Terima kasih banyak. Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)