What is bipolar disorder? - Helen M. Farrell

Translator: Putri Hapsari Reviewer: Ade Indarta

What is bipolar disorder?

Apa itu gangguan bipolar?

The word bipolar means two extremes.

Kata bipolar berarti dua ekstrem.

For the many millions experiencing bipolar disorder around the world,

Bagi penderita gangguan bipolar di seluruh dunia,

life is split between two different realities -

hidup terpecah menjadi dua fase:

elation and depression.

euforia dan depresi.

Although there are many variations of bipolar disorder,

Ada banyak variasi bipolar,

let's consider a couple.

mari lihat beberapa di antaranya.

Type 1 has extreme highs alongside the lows,

Tipe 1 terdiri atas fase euforia dan depresi ekstrem,

while Type 2 involves briefer, less extreme periods of elation

Tipe 2 meliputi fase euforia lebih pendek dan singkat,

interspersed with long periods of depression.

diselingi fase depresi yang lama.

For someone seesawing between emotional states,

Bagi orang yang kondisi emosionalnya naik turun drastis,

it can feel impossible to find the balance necessary to lead a healthy life.

mustahil menemukan keseimbangan yang diperlukan untuk hidup normal.

Type 1's extreme highs are known as manic episodes,

Fase euforia pada Tipe 1 disebut fase manik,

and they can make a person range from feeling irritable to invincible.

yang membuat penderita lekas marah atau merasa tak dihargai.

But these euphoric episodes exceed ordinary feelings of joy,

Tapi fase euforia ini melebihi keriangan biasa,

causing troubling symptoms like racing thoughts,

yang menyebabkan beragam gangguan seperti pikiran kacau,

sleeplessness,

tidak bisa tidur,

rapid speech,

bicara cepat,

impuslive actions,

tindakan impulsif,

and risky behaviors.

dan perilaku berbahaya.

Without treatment, these episodes become more frequent,

Tanpa perawatan, fase ini menjadi lebih sering muncul,

intense,

lebih intens,

and take longer to subside.

dan butuh waktu lama untuk hilang.

The depressed phase of bipolar disorder manifests in many ways -

Fase depresi gangguan bipolar mewujud dalam banyak cara -

a low mood,

kegalauan,

dwindling interest in hobbies,

hilangnya minat pada hobi,

changes in appetite,

perubahan nafsu makan,

feeling worthless or excessively guilty,

merasa tak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan,

sleeping either too much or too little,

terlalu banyak atau sedikit tidur,

restlessness or slowness,

kegelisahan atau kelambatan,

or persistent thoughts of suicide.

atau berpikir untuk bunuh diri.

Worldwide, about one to three percent of adults

Sekitar satu hingga tiga persen orang dewasa di dunia

experience the broad range of symptoms that indicate bipolar disorder.

mengalami berbagai gejala yang mengindikasikan gangguan bipolar.

Most of those people are functional, contributing members of society,

Sebagian besar orang bisa berfungsi dengan baik dalam masyarakat,

and their lives, choices, and relationships

dan hidup, pilihan, dan hubungan mereka

aren't defined by the disorder,

tidak terpengaruh oleh gangguan ini,

but still, for many, the consequences are serious.

tapi masih saja, bagi banyak orang, konsekuensinya serius.

The illness can undermine educational and professional performance,

Penyakit ini dapat mengacaukan kinerja pendidikan dan profesional,

relationships,

hubungan pribadi,

financial security,

keuangan,

and personal safety.

dan keamanan personal.

So what causes bipolar disorder?

Jadi apa penyebab gangguan bipolar?

Researchers think a key player is the brain's intricate wiring.

Para ahli berpikir bahwa faktor kuncinya adalah interaksi otak yang rumit.

Healthy brains maintain strong connections between neurons

Otak sehat mempertahankan koneksi kuat antara neuron

thanks to the brain's continuous efforts to prune itself

dengan upaya berkelanjutan untuk memangkas diri

and remove unused or faulty neural connections.

dan menghilangkan koneksi saraf yang tak dipakai atau rusak.

This process is important because our neural pathways serve as a map

Proses ini penting karena jalur saraf berfungsi sebagai peta

for everything we do.

bagi segala hal yang kita lakukan.

Using functional magnetic resonance imaging,

Dengan pencitraan resonansi magnetik fungsional,

scientists have discovered that the brain's pruning ability is disrupted

ditemukan bahwa kemampuan memangkas otak ini terganggu

in people with bipolar disorder.

pada penderita bipolar.

That means their neurons go haywire

Saraf mereka menjadi kusut

and create a network that's impossible to navigate.

dan membuat sebuah jaringan yang mustahil dinavigasi.

With only confusing signals as a guide,

Dengan mengandalkan sinyal kacau sebagai panduan,

people with bipolar disorder develop abnormal thoughts and behaviors.

penderita bipolar mengembangkan pikiran dan perilaku tidak normal.

Also, psychotic symptoms,

Juga, tanda-tanda psikotik,

like disorganized speech and behavior,

seperti tuturan dan perilaku kacau,

delusional thoughts,

pikiran tak nyata,

paranoia,

paranoia,

and hallucinations

dan berbagai halusinasi

can emerge during extreme phases of bipolar disorder.

dapat melebur selama fase ekstrem bipolar.

This is attributed to the overabundance of a neurotransmitter called dopamine.

Ini disebabkan oleh keberlimpahan neurotransmitter, dopamin.

But despite these insights, we can't pin bipolar disorder down to a single cause.

Tapi tetap saja, kita tidak dapat menemukan penyebab gangguan bipolar.

In reality, it's a complex problem.

Nyatanya, ini masalah kompleks.

For example, the brain's amygdala is involved in thinking,

Contohnya, amygdala dalam otak berperan pada pemikiran,

long-term memory,

memori jangka panjang,

and emotional processing.

dan proses emosional.

In this brain region, factors as varied as genetics and social trauma

Dalam daerah otak ini, beragam faktor seperti gen dan trauma sosial

may create abnormalities and trigger the symptoms of bipolar disorder.

dapat mengakibatkan abnormalitas dan memicu gejala bipolar.

The condition tends to run in families,

Kondisi ini cenderung diwariskan,

so we do know that genetics have a lot to do with it.

jadi kita tahu bahwa faktor genetis ikut berperan besar.

But that doesn't mean there's a single bipolar gene.

Tapi itu bukan berarti ada gen bipolar.

In fact, the likelihood of developing bipolar disorder

Kenyataannya, kecenderungan menderita gangguan bipolar

is driven by the interactions between many genes

didorong oleh interaksi banyak gen

in a complicated recipe we're still trying to understand.

dalam interaksi kompleks yang masih belum bisa kita pahami.

The causes are complex,

Sebab-sebabnya kompleks,

and consequently, diagnosing and living with bipolar disorder is a challenge.

dan akibatnya, hidup dengan gangguan bipolar adalah tantangan.

Despite this, the disorder is controllable.

Terlepas dari hal tersebut, gangguan ini bisa dikendalikan.

Certain medications like lithium can help manage risky thoughts and behaviors

Obat seperti lithium dapat mengendalikan pikiran dan perilaku berisiko

by stabilizing moods.

dengan menstabilkan suasana hati.

These mood stabilizing medications work by decreasing abnormal activity in the brain,

Obat penstabil suasana hati ini mengurangi aktivitas abnormal otak,

thereby strengthening the viable neural connections.

sehingga menguatkan koneksi saraf.

Other frequently used medications include antipsychotics,

Obat-obatan lain meliputi antipsikotik,

which alter the effects of dopamine,

yang mengubah efek dopamin,

and electroconvulsive therapy,

dan terapi elektrokonvulsif,

which works like a carefully controlled seizure in the brain,

yang bekerja seperti kejang terkendali di otak,

is sometimes used as an emergency treatment.

kadang digunakan sebagai perawatan darurat.

Some bipolar patients reject treatment

Beberapa pasien menolak perawatan

because they're afraid it will dim their emotions

karena mereka takut itu akan membuat mereka kebas

and destroy their creativity.

dan menghancurkan kreativitas mereka.

But modern psychiatry is actively trying to avoid that.

Tapi psikiatri modern secara aktif mencoba menghindari hal tersebut.

Today, doctors work with patients on a case-by-case basis

Kini, dokter bekerja dengan pasien dengan basis kasus per kasus

to administer a combination of treatments and therapies

untuk mengelola kombinasi perawatan dan terapi

that allows them to live to their fullest possible potential.

yang memungkinkan penderita mencapai potensi hidup tertinggi.

And beyond treatment, people with bipolar disorder can benefit

Di samping perawatan, penderita bipolar dapat merasakan manfaat

from even simpler changes.

dari perubahan sederhana.

Those include regular exercise,

Misalnya, olahraga teratur,

good sleep habits,

kebiasaan tidur yang baik,

and sobriety from drugs and alcohol,

bebas narkoba dan alkohol,

not to mention the acceptance and empathy of family and friends.

keluarga dan teman yang suportif dan empatik.

Remember, bipolar disorder is a medical condition,

Ingat, gangguan bipolar adalah kondisi medis,

not a person's fault,

bukan salah si penderita,

or their whole identity,

atau karena identitas mereka,

and it's something that can be controlled

dan gangguan ini bisa dikontrol

through a combination of medical treatments doing their work internally,

melalui kombinasi perawatan medis,

friends and family fostering acceptance and understanding on the outside,

teman dan keluarga yang suportif,

and people with bipolar disorder empowering themselves

serta penderita bipolar memberdaya diri sendiri

to find balance in their lives.

untuk menemukan keseimbangan hidup mereka.