Johanna Blakley: Social media and the end of gender

Translator: Achmad Yani Reviewer: Irma Amelia

I'm going to make an argument today

Saya akan memberikan argumen hari ini

that may seem a little bit crazy:

yang mungkin kelihatan sedikit gila:

social media and the end of gender.

media sosial dan akhir dari gender.

Let me connect the dots.

Ijinkan saya menghubungkan titik-titik itu.

I'm going to argue today

Saya akan berargumentasi hari ini

that the social media applications

bahwa aplikasi-aplikasi media sosial

that we all know and love, or love to hate,

yang kita semua ketahui dan cintai, atau cintai hingga benci,

are actually going to help free us

sesungguhnya akan membantu membebaskan kita

from some of the absurd assumptions

dari beberapa asumsi yang konyol

that we have as a society about gender.

yang kita punya sebagai masyarakat mengenai gender.

I think that social media

Saya berpikir bahwa media sosial

is actually going to help us dismantle

sesungguhnya akan membantu kita membongkar

some of the silly and demeaning stereotypes

beberapa stereotip yang bodoh dan merendahkan

that we see in media and advertising

yang kita lihat di media dan iklan

about gender.

mengenai gender.

If you hadn't noticed,

Jika anda tidak memperhatikan,

our media climate generally provides

iklim media kita biasanya memberikan

a very distorted mirror

cermin yang sangat merubah

of our lives and of our gender,

kehidupan kita dan gender kita.

and I think that's going to change.

Dan saya pikir itu akan berubah.

Now most media companies --

Sekarang kebanyakan perusahaan-perusahaan media --

television, radio, publishing, games, you name it --

televisi, radio, penerbit, permainan, dan lain-lain --

they use very rigid segmentation methods

mereka menggunakan metode segmentasi yang sangat kaku

in order to understand their audiences.

untuk memahami penonton mereka.

It's old-school demographics.

Itu merupakan demografik lama.

They come up with these very restrictive labels to define us.

Mereka datang dengan label-label yang sangat membatasi ini untuk menjelaskan kita.

Now the crazy thing

Sekarang hal yang gila

is that media companies believe

adalah perusahaan-perusahaan media itu percaya

that if you fall within a certain demographic category

bahwa jika anda berada dalam kategori demografik tertentu

then you are predictable in certain ways --

maka anda dapat diramalkan dengan cara-cara tertentu.

you have certain taste,

Anda mempunya rasa tertentu,

that you like certain things.

bahwa anda menyukai hal-hal tertentu.

And so the bizarre result of this

Dan hasil yang aneh dari ini

is that most of our popular culture

adalah kebanyakan budaya populer kita

is actually based on these presumptions

sesungguhnya berdasarkan pada praduga-praduga ini

about our demographics.

mengenai demografik kita.

Age demographics:

Demografik usia:

the 18 to 49 demo

Demo usia 18 hingga 49,

has had a huge impact

telah memiliki pengaruh yang besar

on all mass media programming in this country

pada semua pemrograman media massa di negara ini

since the 1960s,

sejak tahun 1960-an,

when the baby boomers were still young.

ketika baby boomers masih muda.

Now they've aged out of that demographic,

Sekarang usia mereka telah keluar dari demografik itu,

but it's still the case

tetapi masih menjadi kasus

that powerful ratings companies like Nielson

bahwa perusahaan-perusahaan pemeringkat yang kuat seperti Nielson

don't even take into account

bahkan tidak memperhitungkan

viewers of television shows over age 54.

penonton acara televisi yang berusia lebih dari 54 tahun.

In our media environment,

Dalam lingkungan media kita,

it's as if they don't even exist.

seolah-olah mereka bahkan tidak ada.

Now, if you watch "Mad Men," like I do --

Sekarang jika anda menonton "Mad Med" seperti saya --

it's a popular TV show in the States --

acara TV yang populer di Amerika --

Dr. Faye Miller does something called psychographics,

Dr. Faye Miller melalukan sesuatu yang disebut psikografik,

which first came about in the 1960s,

yang pertama-tama muncul sekitar tahun 1960-an,

where you create these complex psychological profiles

dimana anda menciptakan profil-profil psikologi kompleks

of consumers.

dari para pelanggan.

But psychographics really haven't had a huge impact on the media business.

Tetapi psikografik belum mempunyai dampak yang besar pada bisnis media.

It's really just been basic demographics.

Hanya demografik dasar.

So I'm at the Norman Lear Center at USC,

Saya bekerja di Norman Lear Center di USC.

and we've done a lot of research over the last seven, eight years

Dan kami telah melakukan banyak riset selama tujuh, delapan tahun terakhir

on demographics

mengenai demografik

and how they affect media and entertainment

dan bagaimana mereka mempengaruhi media dan hiburan

in this country and abroad.

di negara ini dan luar negeri.

And in the last three years,

Dan dalam tiga tahun terakhir

we've been looking specifically at social media to see what has changed,

kami telah mencari secara khusus pada media sosial untuk melihat apa yang berubah.

and we've discovered some very interesting things.

Dan kami telah menemukan sesuatu yang sangat menarik.

All the people who participate in social media networks

Semua orang yang berpartisipasi dalam jaringan media sosial

belong to the same old demographic categories

memiliki kategori demografi lama yang sama

that media companies and advertisers

yang perusahaan-perusahaan media dan pengiklan

have used in order to understand them.

telah gunakan untuk memahami mereka.

But those categories mean even less now

Tetapi kategori-kategori itu bahkan kurang berarti sekarang

than they did before,

daripada yang mereka lakukan sebelumnya.

because with online networking tools,

Karena dengan perangkat jaringan online.

it's much easier for us

menjadi lebih mudah bagi kami

to escape some of our demographic boxes.

untuk melepaskan beberapa dari kotak-kotak demografik kita.

We're able to connect with people quite freely

Kita dapat berhubungan dengan orang lebih bebas

and to redefine ourselves online.

dan untuk mendefinisikan kita sendiri secara online.

And we can lie about our age online, too, pretty easily.

Dan kita dapat berbohong mengenai umur kita secara online dengan sangat mudah juga.

We can also connect with people

Kita juga dapat berhubungan dengan orang

based on our very specific interests.

berdasarkan minat kita yang sangat khusus.

We don't need a media company

Kita tidak membutuhkan perusahaan media

to help do this for us.

untuk membantu kita melakukan ini.

So the traditional media companies, of course,

Sehingga perusahaan-perusahaan media tradisional, tentunya,

are paying very close attention to these online communities.

sangat memperhatikan komunitas-komunitas online ini.

They know this is the mass audience of the future;

Mereka mengetahui ini adalah penonton masa depan

they need to figure it out.

Mereka perlu memahaminya.

But they're having a hard time doing it

Tetapi mereka kesulitan melakukan itu

because they're still trying to use demographics in order to understand them,

karena mereka masih mencoba menggunakan demografik untuk memahami mereka,

because that's how ad rates are still determined.

karena itulah bagaimana tingkat iklan masih ditentukan.

When they're monitoring your clickstream --

Ketika mereka memonitor clickstream anda --

and you know they are --

dan anda tahu itu --

they have a really hard time

mereka benar-benar kesulitan

figuring out your age, your gender and your income.

mengetahui umur anda, jenis kelamin anda dan pendapatan anda.

They can make some educated guesses.

Mereka dapat membuat semacam tebakan berpendidikan.

But they get a lot more information

Tetapi mereka mendapatkan informasi yang lebih

about what you do online,

mengenai apa yang anda lakukan secara online,

what you like, what interests you.

apa yang anda sukai, apa minat anda.

That's easier for them to find out than who you are.

Itu lebih mudah bagi mereka untuk mengetahui siapa anda.

And even though that's still sort of creepy,

Dan meskipun itu masih menyeramkan,

there is an upside

Ada sisi positif

to having your taste monitored.

dengan adanya pengawasan terhadap selera anda.

Suddenly our taste is being respected

TIba-tiba selera kita dihormati

in a way that it hasn't been before.

dengan cara yang belum pernah sebelumnya.

It had been presumed before.

Sudah diasumsikan sebelumnya.

So when you look online at the way people aggregate,

Jadi ketika anda melihat online pada cara orang berkumpul,

they don't aggregate

mereka tidak berkumpul

around age, gender and income.

di sekitar umur, jenis kelamin dan pendapatan.

They aggregate around the things they love,

Mereka berkumpul di sekitar hal-hal yang mereka cintai,

the things that they like,

hal-hal yang mereka sukai.

and if you think about it, shared interests and values

Dan jika kamu berpikir mengenainya, berbagi minat dan nilai-nilai

are a far more powerful aggregator of human beings

merupakan penyatu manusia yang jauh lebih kuat

than demographic categories.

daripada kategori-kategori demografik.

I'd much rather know

Saya lebih suka tahu

whether you like "Buffy the Vampire Slayer"

apakah anda menyukai "Buffy the Vampire Slayer"

rather than how old you are.

daripada berapa usia anda.

That would tell me something more substantial about you.

Itu akan memberitahu saya sesuatu yang lebih mendasar mengenai anda.

Now there's something else that we've discovered about social media

Sekarang terdapat sesuatu yang lain yang telah kami temukan mengenai media sosial

that's actually quite surprising.

yang sesungguhnya cukup mengejutkan.

It turns out that women

Ternyata wanita

are really driving the social media revolution.

benar-benar menggerakkan revolusi media sosial.

If you look at the statistics --

Jika anda melihat statistik --

these are worldwide statistics --

ini adalah statistik seluruh dunia ---

in every single age category,

dalam setiap kategori umur,

women actually outnumber men

wanita sesungguhnya melampaui jumlah pria

in their use of social networking technologies.

dalam penggunaan teknologi jaringan sosial mereka.

And then if you look at the amount of time

Dan kemudian jika anda melihat jumlah waktu

that they spend on these sites,

yang mereka habiskan di situs-situs ini,

they truly dominate the social media space,

mereka benar-benar mendominasi ruang media sosial,

which is a space that's having a huge impact

yang merupakan ruang yang mempunyai dampak yang besar

on old media.

pada media lama.

The question is: what sort of impact

Pertanyaannya adalah, apa jenis dampak

is this going to have on our culture,

yang akan dimiliki pada kultur kita,

and what's it going to mean for women?

dan apa artinya bagi wanita?

If the case is that social media

Jika kasusnya adalah bahwa media sosial

is dominating old media

mendominasi media lama

and women are dominating social media,

dan wanita mendominasi media sosial,

then does that mean that women

maka apakah itu berarti wanita

are going to take over global media?

akan mengambil alih media global?

Are we suddenly going to see

Apakah kita tiba-tiba akan melihat

a lot more female characters in cartoons

lebih banyak karakter wanita dalam kartun-kartun

and in games and on TV shows?

dan dalam game-game dan di pertunjukan-pertunjukan TV?

Will the next big-budget blockbuster movies

Akankan film-film laris berbiaya besar berikutnya

actually be chick flicks?

sesungguhnya merupakan film-film yang menarik bagi wanita?

Could this be possible,

Dapatkah hal ini dimungkinkan,

that suddenly our media landscape

bahwa tiba-tiba pemandangan media kita

will become a feminist landscape?

akan menjadi pemandangan feminis?

Well, I actually don't think that's going to be the case.

Saya sesungguhnya berpikir itu tidak akan terjadi.

I think that media companies are going to hire a lot more women,

Saya berpikir bahwa perusahaan-perusahaan media akan mempekerjakan lebih banyak wanita,

because they realize this is important for their business,

karena mereka menyadari hal ini penting bagi bisnis mereka.

and I think that women

Dan saya berpikir bahwa wanita

are also going to continue to dominate

juga akan terus mendominasi

the social media sphere.

lingkup media sosial.

But I think women are actually going to be -- ironically enough --

Tetapi saya pikir wanita sesungguhnya akan menjadi -- cukup ironis --

responsible for driving a stake through the heart

bertanggung jawab untuk menggerakkan pancang

of cheesy genre categories

kategori-kategori aliran murahan

like the "chick flick"

seperti film yang menarik bagi wanita

and all these other genre categories

dan semua kategori aliran yang lain ini

that presume that certain demographic groups

yang menganggap bahwa kelompok demografik tertentu

like certain things --

menyukai hal-hal tertentu,

that Hispanics like certain things,

bahwa Hispanik menyukai hal-hal tertentu,

that young people like certain things.

bahwa orang-orang muda menyukai hal-hal tertentu.

This is far too simplistic.

Hal ini jauh terlalu sederhana.

The future entertainment media that we're going to see

Media hiburan mendatang yang akan kita lihat

is going to be very data-driven,

akan sangat berbasis data,

and it's going to be based on the information

dan akan berdasarkan pada informasi tersebut

that we ascertain from taste communities online,

yang kita pastikan dari rasa komunitas secara online,

where women are really driving the action.

dimana wanita benar-benar menggerakkan aksi tersebut.

So you may be asking, well why is it important

Sehingga anda mungkin bertanya, mengapa penting

that I know what entertains people?

bagi saya untuk mengetahui apa yang menghibur orang?

Why should I know this?

Mengapa saya harus mengetahui ini?

Of course, old media companies and advertisers

Tentu, perusahaan-perusahaan media dan pengiklan lama

need to know this.

perlu mengetahui ini.

But my argument is that,

Tetapi argumen saya adalah bahwa,

if you want to understand the global village,

jika anda ingin mengetahui perkampungan global,

it's probably a good idea that you figure out

mungkin merupakan ide yang baik bahwa anda memahami

what they're passionate about, what amuses them,

apa yang membuat mereka bergairah, apa yang menghibur mereka,

what they choose to do in their free time.

apa yang mereka pilih untuk dilakukan pada waktu senggang mereka.

This is a very important thing to know about people.

Hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui orang.

I've spent most of my professional life

Saya telah menghabiskan banyak kehidupan profesional saya

researching media and entertainment

meneliti media dan hiburan

and its impact on people's lives.

dan dampaknya pada kehidupan orang.

And I do it not just because it's fun --

Dan saya melakukannya, bukan hanya karena hal itu menyenangkan --

though actually, it is really fun --

meskipun sesungguhnya, hal itu benar-benar menyenangkan --

but also because

tetapi juga karena

our research has shown over and over again

riset kami telah menunjukkan berkali-kali dan berkali-kali lagi

that entertainment and play

bahwa hiburan dan permainan

have a huge impact on people's lives --

mempunyai dampak yang besar pada kehidupan orang --

for instance, on their political beliefs

contohnya, pada keyakinan politik mereka

and on their health.

dan pada kesehatan mereka.

And so, if you have any interest in understanding the world,

Dan juga, jika anda mempunyai minat dalam memahami dunia,

looking at how people amuse themselves

melihat bagaimana orang menghibur mereka sendiri

is a really good way to start.

merupakan cara yang paling baik untuk memulai.

So imagine a media atmosphere

Sehingga bayangkan suatu atmosfir media

that isn't dominated by lame stereotypes

yang tidak didominasi oleh stereotip-stereotip timpang

about gender

mengenai gender

and other demographic characteristics.

dan karakteristik demografik lain.

Can you even imagine what that looks like?

Dapatkah anda membayangkan seperti apa kelihatannya?

I can't wait to find out what it looks like.

Saya tidak dapat sabar untuk menemukan seperti apa kelihatannya.

Thank you so much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)