Maya Beiser(s) and her cello(s)

Translator: Teddy Budiwan Reviewer: Anggriawan Sugianto

(Music)

(Musik)

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

Imagining a solo cello concert,

Membayangkan konser cello solo,

one would most likely think of Johann Sebastian Bach

tentu akan terpikir Johannes Sebastian Bach

unaccompanied cello suites.

tanpa bantuan suite cello.

As a child

Sewaktu kecil

studying these eternal masterpieces,

saat belajar karya agung tresebut,

Bach's music would intermingle

musik Bach akan bergabung

with the singing voices of Muslim prayers

dengan nyanyian doa Muslim

from the neighboring Arab village

dari desa Arab yang bersebelahan

of the northern Kibbutz in Israel

di Kibbutz utara di Israel

where I grew up.

tempat saya tumbuh.

Late at night, after hours of practicing,

Di malam hari, setelah berjam-jam latihan,

I would listen to Janis Joplin and Billie Holiday

saya mendengarkan Janice Joplin dan Billie Holiday

as the sounds of tango music

saat suara musik tango

would be creeping from my parents' stereo.

terdengar dari stereo orang tua saya.

It all became music to me.

Semua itu musik bagiku.

I didn't hear the boundaries.

Saya tidak mendengar batasan.

I still start every day

Saya masih memulai setiap hari

practicing playing Bach.

dengan berlatih Bach.

His music never ceases

Musiknya tidak pernah berhenti

to sound fresh and surprising to me.

terdengar segar dan mengagetkan bagi saya.

But as I was moving away

Namun seiring saya beranjak

from the traditional classical repertoire

dari lagu klasik tradisional

and trying to find new ways

dan mulai mencari cara baru

of musical expression,

ekspresi musikal,

I realized that with today's technological resources,

saya sadar dengan sumberdaya teknologi masa kini,

there's no reason to limit

tidak ada alasan untuk membatasi

what can be produced at one time

apa yang dapat diproduksi

from a single string instrument.

dari satu instrumen.

The power and coherency

Kekuatan dan koherensi

that comes from one person hearing, perceiving and playing all the voices

yang datang dari satu orang mendengar, mempersepsikan dan memainkan semua suara

makes a very different experience.

yang membuat pengalaman yang sangat berbeda.

The excitement of a great orchestra performance

Kegembiraan dari pertunjukan orkestra yang hebat

comes from the attempt to have a collective of musicians

datang dari usaha untuk membuat sekumpulan musisi

producing one unified whole concept.

menghasilkan satu konsep yang terpadu secara keseluruhan.

The excitement from using multi-tracking,

Kegembiraan dari menggunakan multi-tracking,

the way I did in the piece you will hear next,

cara saya melakukannya dalam lagu yang akan Anda dengar selanjutnya,

comes from the attempt

datang dari percobaan

to build and create a whole universe

untuk membuat satu alam semesta

with many diverse layers,

dengan berbagai lapisan,

all generated from a single source.

semua terbuat dari satu sumber.

My cello and my voice are layered

Cello saya dan suara saya dilapisi

to create this large sonic canvas.

untuk membuat kanvas suara besar ini.

When composers write music for me,

Ketika para penggubah membuat lagu untuk saya,

I ask them to forget what they know about the cello.

saya meminta mereka untuk melupakan apa yang mereka ketahui tentang cello.

I hope to arrive at new territories

Saya ingin sampai ke area baru

to discover sounds I have never heard before.

untuk menemukan suara yang belum pernah saya dengar sebelumnya.

I want to create endless possibilities

Saya ingin membuat kemungkinan yang tidak terbatas

with this cello.

dengan cello ini.

I become the medium through which the music is being channeled,

Saya menjadi medium dari musik ini,

and in the process, when all is right,

dan dalam prosesnya, ketika semuanya benar,

the music is transformed

musik ditransformasikan

and so am I.

demikian pula saya.

(Music)

(Musik)

(Applause)

(Tepuk tangan)